Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144050 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marsha Ayu Wulandari
"Pada tahun 2007, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan menurun antara kelompok umur 20-24 dan 30-34 tahun. Keberadaan anak umur tertentu dikatakan menjadi penyebab perubahan partisipasi kerja perempuan ini. Dengan menggunakan data SAKERTI 2000 dan 2007, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh umur anak terhadap transisi keluar kerja perempuan menikah menjadi ibu rumah tangga. Penelitian ini menemukan bahwa anak umur 0-2 tahun merupakan faktor utama yang mendorong perempuan menikah untuk keluar kerja. Selain itu, anak umur 3-5 dan 18 tahun ke atas cenderung mendorong perempuan menikah untuk keluar kerja, sementara anak 12-14 tahun cenderung mendorong perempuan menikah untuk tetap bekerja.

In 2007, Female Labor Force Participation Rate declined between the ages of 20-24 and 30-34 years old. It was said that the presence of children at certain ages cause changes in women’s work participation. Using IFLS 2000 and 2007, this study aims to analyse the effect of children’s age on married women’s transition out of employment to become housewives. This study finds that children aged 0-2 are the main factor that encourage married women to exit employment. Moreover, children aged 3-5 and 18 years and over are more likely to encourage married women to exit employment, while children aged 12-14 are more likely to encourage married women to stay employed.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60592
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasna Fatima
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti secara empiris mengenai pengaruh modal intelektual terhadap kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan pada penelitian ini diukur dengan menggunakan ukuran profitabilitas dan penilaian pasar. Sedangkan modal intelektual diukur menggunakan VAIC?. Penelitian ini menggunakan 171 observasi perusahaan farmasi dan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) ada rentang waktu 2009-2010 dan memenuhi kriteriakriteria tertentu.
Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh signifikan dan positif dari modal intelektual terhadap profitabilitas dan nilai pasar perusahaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa modal intelektual berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan farmasi dan jasa di Indonesia.

This study aims to provide empirical evidence about the impact of intellectual capital on corporate performance. Company's performance in this study is measured using profitability and market valuation. While the intellectual capital is measured using the VAIC?. The observations of this research are 171 pharmaceutical and services companies which listed in Indonesia Stock Exchange (BEI) in the period 2009-2010.
The results showed a significant and positive impact of intellectual capital on profitability and market value of the company but have a significant negative impact on company productivity. So it can be concluded that intellectual capital has a positive effect on the performance of pharmaceutical and services companies in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Farid Dzaky Maruf
"Kesehatan telah lama diketahui sebagai salah satu faktor utama dalam menentukan human capital seseorang. Mengalami isu kesehatan utamanya pada saat sebelum memasuki usia kerja, dapat menyebabkan scarring effect yang menghambat pencapaian saat bekerja (Becker, 1994). Penelitian ini menguji hubungan antara isu kesehatan yang dialami pada usia dini yang dialami pada usia <15 tahun dan pencapaian saat bekerja yang diukur dengan tingkat upah, tingkat produktivitas, dan status pekerjaan menggunakan data IFLS wave 5 tahun 2014/2015. Penelitian ini menemukan bahwa angkatan kerja yang kurang sehat pada usia dini memiliki pencapaian yang relatif lebih rendah dari angkatan kerja yang sehat pada usia dini.

Health has long been known as one of the main factors in determining a person’s human capital. Experiencing health issues, especially since before entering the working age, can cause scarring effect that hinder their labor market outcomes (Becker, 1994). This study examines the relationship between early health issues at the age of <15 years and labor market outcomes measured by wage rate, productivity rate, and working status using IFLS wave 5 data (2014/2015). This study found that workers with early health issues have relatively lower labor market outcomes than workers without early health issues."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dessy Christiani Setyaputri
"Perceived value merupakan faktor penting dalam memprediksi perilaku pembelian, sehingga perceived value perlu diwujudkan agar konsumen dapat melakukan pembelian kembali terhadap suatu penyedia layanan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisa pengaruh perceived value terhadap repurchase intention dengan objek penelitian yaitu Sushi Tei Plaza Indonesia. Sampel pada penelitian ini adalah 100 konsumen Sushi Tei Plaza Indonesia yang telah mengunjungi restoran dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif eksplanatif dengan analisis data menggunakan multiple regression dengan SPSS 17. Hasil dari penelitian ini menunjukkan perceived value mempengaruhi repurchase intention dan value of money merupakan dimensi perceived value yang paling berpengaruh.

Perceived value is an important factor in predicting the behavior of purchases, so the perceived value needs to be embodied so consumers can make purchases back to a service provider. The purpose of this research is to analyze the influence of perceived value of repurchase intention with the object of research is Sushi Tei Plaza Indonesia. The samples on this research are 100 consumers Sushi Tei Plaza Indonesia who have visited the restaurant with the purposive sampling technique. This is a quantitative explanative research with data analysis using multiple regression with SPSS 17. The results of this research show perceived value affects repurchase intention and the value of money is the dimension of the perceived value of the most influential."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Pradipta
"Perlunya peningkatan net enrollment ratio primary school dan infant mortality rate bagi Negara Republik Indonesia untuk pengakumulasian human capital yang selanjutnya menunjang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan (sustainable growth) sudah tidak dapat dihindari lagi. Cara yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk meningkatkan net enrollment ratio primary school dan infant mortality rate adalah dengan meningkatkan pengeluaran belanja bidang kesehatan dan pendidikan.
Melihat terdapat pandangan beberapa peneliti yang menyatakan tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari pengeluaran belanja bidang pendidikan dan kesehatan terhadap net enrollment ratio primary school serta infant mortality rate maka tesis ini akan menganalisis signifikansi pengaruh dari pengeluaran pemerintah propinsi-propinsi di Indonesia dalam bidang pendidikan dan kesehatan terhadap net enrollment ratio primary school serta infant mortality rate propinsi-propinsi tersebut. Model yang akan digunakan untuk melakukan analisis pengaruh pengeluaran bidang pendidikan dan kesehatan propinsi-propinsi di Indonesia terhadap net enrollment ratio primary school serta infant mortality rate propinsi-propinsi tersebut adalah model regresi linier persamaan pendidikan dan kesehatan yang dikembangkan oleh Gupta, Verhoeven dan Tiongson pada tahun 1999. Data yang digunakan adalah panel data, runtut waktu data mulai dari tahun 1997 sampai dengan 2000 untuk 26 propinsi-propinsi yang ada di Indonesia.
Hasil studi menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan dari pengeluaran kesehatan dan pendidikan yang dilakukan oleh propinsi-propinsi di Indonesia terhadap Infant Mortality Rate, dan Net Enrollment Ratio Primary School. Selain itu, pada pengamatan propinsi-propinsi yang dibagi menjadi kelompok propinsi di Indonesia bagian Barat dan Timur menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari pengeluaran kesehatan yang dilakukan oleh propinsi-propinsi di Indonesia bagian Barat (Sumatera dan Jawa) dan propinsi-propinsi di Indonesia bagian Timur (Bali, Kalimantan, NTT, NIB, Sulawesi, Maluku dan Irian) terhadap infant mortality rate masing-masing kelompok propinsi tersebut. Sedangkan untuk pengeluaran pendidikan, signifikansi pengaruh pengeluaran pendidikan terhadap Net Enrollment Ratio Primary School hanya terbukti untuk kelompok propinsi-propinsi di Indonesia bagian Barat."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T20603
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginandra Putri Srinastiti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh beban kerja, motivasi dan kompetensi terhadap kinerja penyidik dan penyidik pembantu Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (Unit PPA) di wilayah Polda Metro Jaya. Kinerja penyidik dan penyidik pembantu dalam Unit PPA memegang peran penting terutama dalam memberikan pelayanan terhadap perempuan dan anak yang menjadi korban kejahatan dan penegakan hukum bagi pelakunya. Sampel penelitian ini diambil secara purposive random sampling sebanyak 67 (enam puluh tujuh) orang penyidik dan penyidik pembantu dari seluruh Unit PPA yang berada di polres jajaran Polda Metro Jaya. Pengumpulan data beban kerja dan kinerja menggunakan kuesioner dengan skala likert, sedangkan data kompetensi menggunakan tes pengetahuan tentang substansi yang terkait dengan tugas Unit PPA. Analisis data menggunakan regresi berganda untuk menjawab pertanyan dan tujuan penelitian. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa variabel motivasi mempunyai korelasi positif terhadap kinerja (r=0,385; p<0,000); kompetensi (r=0,377; p<0,000) dan beban kerja mempunyai korelasi negatif terhadap kinerja (r=-0,282; p<0,000). Secara keseluruhan variabel beban kerja, motivasi, dan kompetensi memberikan kontribusi yang sangat besar 85.9% terhadap kinerja penyidik dan penyidik pembantu Unit PPA (R2= 0,859; p< 0,000). Secara deskriptif kompetensi pengetahuan responden tentang substansi PPA yang terbanyak masuk dalam kategori rata-rata sedang (62%), tinggi (17,9%) dan kategori rendah (20,9%). Dapat disimpulkan bahwa peningkatan kompetensi pengetahun penyidik dan penyidik pembantu yang terkait dengan substansi PPA perlu dilakukan sejalan dengan masih rendahnya jumlah penyidik yang telah memiliki sertifikat penyidik sebagaimana dipersyaratkan dalam ketentuan yang berlaku. Beban kerja mereka juga perlu menjadi perhatian organisasi dan pimpinan organisasi karena beban kerja dapat berdampak terhadap motivasi kerja yang pada akhirnya akan berimplikasi terhadap kinerja mereka.

This study aims to examine the effect of workload, motivation and competence on the performance of auxiliary investigators and investigators of the Women's and Children's Services Unit (PPA Unit) in the Metro Jaya Regional Police. The performance of auxiliary investigators and investigators in the PPA Unit plays an important role especially in providing services to women and children who are victims of crime and law enforcement for perpetrators. The sample of this study was taken by purposive random sampling as many as 67 (sixty seven) investigators and auxiliary investigators from all PPA Units who were in the police ranks of the Polda Metro Jaya. Workload and performance data collection uses a questionnaire with a Likert scale, while the competency data uses a knowledge test about the substance associated with the PPA Unit's assignments. Data analysis using multiple regression to answer questions and research objectives. The results of this study indicate that the motivation variable has a positive correlation with performance (r = 0.385; p <0,000); competence (r = 0.377; p <0,000) and workload has a negative correlation with performance (r = -0,282; p <0,000). Overall the workload, motivation, and competency variables contributed a very large 85.9% to the performance of PPA Unit investigators and investigators (R2 = 0.859; p <0,000). Descriptively, the competency of the respondents' knowledge about the substance of the PPA was the highest in the average category (62%), high (17.9%) and low category (20.9%). It can be concluded that an increase in the knowledge competency of investigators and auxiliary investigators related to the substance of the PPA needs to be carried out in line with the still low number of investigators who already have investigative certificates as required in the applicable provisions. Their workload also needs to be the concern of organizations and organizational leaders because the workload can have an impact on work motivation which in turn will have implications for their performance."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
T55497
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuryadin Susanto
"Sebagai salah satu negara ASEAN, Indonesia harus siap menghadapi era globalisasi dimana telah disepakatinya liberalisasi perdagangan dan investasi di kawasan ASEAN, tidak ada lagi proteksi dan tarif bea masuk yang dikenakan untuk produk yang bertransaksi di antara negara-negara ASEAN.
Untuk dapat memenangkan peluang itu, kita perlu mempersiapkan SDM yang bisa bekerja secara profesional mengikuti perubahan lingkungan. Pengembangan SDM juga meliputi pengembangan SDM aparatur negara. Dimana dalam persaingan global yang sernakin tajam, peran aparatur Negara sangat menentukan. Dapat dibayangkan bagaimana. jadinya bila aparatur negara sebagai regulator, fasilitator, dan dinamisator pembangunan tidak memiliki kesiapan dalam menghadapi persaingan dunia. Namun untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan handal tidaklah mudah melainkan banyak sekali hambatannya. Bertitik tolak dari permasalahan diatas, maka penelitian ini untuk mengetahui tingkat kinerja pegawai pada kantor Sekretariat Wakil Presiden melalui variabel kepemimpinan, kepuasan kerja dan motivasi pegawai.
Teknik pengambilan datanya dilakukan dengan penyebaran kuesioner sebanyak 136 orang yang menjadi sampel dalarn penelitian ini. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji korelasi yang gunanya untuk mengetahui tingkat hubungan antara variable independent (bebas) dengan variable dependent (terikat).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing variabel bebas, yaitu: kepemimpinan, kepuasan kerja, dan motivasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai, dan secara bersama-sama ketiga variabel tersebut juga mempunyai pengaruh sangat signifikan terhadap kinerja yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi (R) sebesar 0,609 dan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,371.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka saran yang diberikan unluk meningkatkan kinerja pegawai adalah, agar kepemimpinan dapat berjalan dengan baik dan efektif perlu dilandasi dengan manajerial yang kokoh, selain itu untuk menumbuhkan motivasi pegawai hendaknya pimpinan tidak membedakan unit kerja yang satu dengan yang lain yang dianggap super dan bila melakukan pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, dan kegiatan bawahan dilakukan secara wajar."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12335
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Irfan Prawiradinata
"[Human development merupakan proses pengubahan sumber daya menjadi human capital, yaitu seperangkat kompetensi yang menyanggupkan manusia untuk bekerja dan menghasilkan nilai ekonomi. Human Development Index (HDI) mewakili 3 komponennya, yaitu: kesehatan, pendidikan, dan pendapatan. Pada 2013, Indonesia menempati peringkat global ke-108 untuk HDI, sedangkan Palestina ke-107, meski PDB per kapitanya hanya setengah Indonesia; mengingikasikan adanya perbedaan efisiensi. Studi ini mengukur efisiensi human development Indonesia. Menggunakan Data Envelopment Analysis, ditemukan bahwa setengah provinsi Indonesia inefisien. Provinsi kurang maju seperti Papua efisien; menandakan efisiensi tidak dipengaruhi oleh skala sumber daya. Akibat inefisiensi ini, sekitar Rp 10 Trillion terbuang setiap tahunnya, dari 2009-2013.;Human development is the process of converting resources into human capital, which is the stock of competencies embodied by the ability to perform labor in producing economic value. The Human Development Index (HDI) represents its 3 main components: education, health and income. In 2013, Indonesia ranked 108th in global HDI, while Palestine ranked 107th despite having half of Indonesia?s GDP per capita, indicating an efficiency disparity. This study aims to measure
Indonesia?s human development efficiency. Using Data Envelopment Analysis, the study discovers that half of Indonesia?s provinces are relatively inefficient.
Underdeveloped provinces such as Papua are efficient; proving efficiency has no association with scale of resources. Due to inefficiency, approximately over Rp 10 Trillion have been wasted yearly from 2009-2013 in Indonesia.;Human development is the process of converting resources into human capital, which is the stock of competencies embodied by the ability to perform labor in producing economic value. The Human Development Index (HDI) represents its 3 main components: education, health and income. In 2013, Indonesia ranked 108th in global HDI, while Palestine ranked 107th despite having half of Indonesia?s GDP per capita, indicating an efficiency disparity. This study aims to measure
Indonesia?s human development efficiency. Using Data Envelopment Analysis, the study discovers that half of Indonesia?s provinces are relatively inefficient.
Underdeveloped provinces such as Papua are efficient; proving efficiency has no association with scale of resources. Due to inefficiency, approximately over Rp 10 Trillion have been wasted yearly from 2009-2013 in Indonesia.;Human development is the process of converting resources into human capital, which is the stock of competencies embodied by the ability to perform labor in producing economic value. The Human Development Index (HDI) represents its 3 main components: education, health and income. In 2013, Indonesia ranked 108th in global HDI, while Palestine ranked 107th despite having half of Indonesia?s GDP per capita, indicating an efficiency disparity. This study aims to measure
Indonesia?s human development efficiency. Using Data Envelopment Analysis, the study discovers that half of Indonesia?s provinces are relatively inefficient.
Underdeveloped provinces such as Papua are efficient; proving efficiency has no association with scale of resources. Due to inefficiency, approximately over Rp 10 Trillion have been wasted yearly from 2009-2013 in Indonesia.;Human development is the process of converting resources into human capital, which is the stock of competencies embodied by the ability to perform labor in producing economic value. The Human Development Index (HDI) represents its 3 main components: education, health and income. In 2013, Indonesia ranked 108th in global HDI, while Palestine ranked 107th despite having half of Indonesia?s GDP per capita, indicating an efficiency disparity. This study aims to measure
Indonesia?s human development efficiency. Using Data Envelopment Analysis, the study discovers that half of Indonesia?s provinces are relatively inefficient.
Underdeveloped provinces such as Papua are efficient; proving efficiency has no association with scale of resources. Due to inefficiency, approximately over Rp 10 Trillion have been wasted yearly from 2009-2013 in Indonesia., Human development is the process of converting resources into human capital, which is the stock of competencies embodied by the ability to perform labor in producing economic value. The Human Development Index (HDI) represents its 3 main components: education, health and income. In 2013, Indonesia ranked 108th in global HDI, while Palestine ranked 107th despite having half of Indonesia’s GDP per capita, indicating an efficiency disparity. This study aims to measure
Indonesia’s human development efficiency. Using Data Envelopment Analysis, the study discovers that half of Indonesia’s provinces are relatively inefficient.
Underdeveloped provinces such as Papua are efficient; proving efficiency has no association with scale of resources. Due to inefficiency, approximately over Rp 10 Trillion have been wasted yearly from 2009-2013 in Indonesia.]"
2015
S58574
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nyoto Widodo
"Penelitian yang tertuang dalam tesis ini mengungkap banyak mengenai ketimpangan (disparitas) regional ekonomi dan tenaga kerja di Indonesia selama 1995-2003. Seperti diketahui bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah pulau sangat banyak akan berpotensi besar melahirkan ketimpangan. Ketimpangan tersebut bisa muncul karena adanya perbedaan potensi Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) antar regional, kemudian diperburuk lagi oleh minimnya sarana transportasi dan komunikasi antar regional. Faktor lainnya yang sangat besar pengaruhnya adalah kebijakan pemerintah pusat maupun daerah yang tidak pro-pasar seperti munculnya peraturan atau Perda (Peraturan Daerah) yang menghambat investasi, ketldak pastian hukum, dan lain sebagainya.
Tenaga kerja terdidik (TTD) merupakan kelompok tenaga kerja yang mempunyai potensi dan kemampuan besar menghasilkan output. Kelompok ini merupakan tenaga kerja yang berpendidikan minimal SLTA/sederajat dan mempunyai tingkat produktivltas tinggl. Kelompok ini semakin menunjukan peranannya daiam perekonomian di Indonesia, terutama periode pasca krlsis dimana recovery perekonomian Indonesia berlangsung. Walaupun jumlahnya relatif tidak banyak, yaitu sekitar 23 persen dari total tenaga kerja Indonesia, hasil penelitian mengungkapkan bahwa keterkaitan mereka dengan pertumbuhan PDB maupun PDRB propinsi di Indonesia cukup erat.
Pengaruh TTD yang cukup signifikan terhadap perekonomian regional ini membawa berbagai implikasi, diantaranya adalah ketimpangan dari sebaran TTD akan berpengaruh pula terhadap ketimpangan perekonomian regional. Ketimpangan yang serius ini terutama muncul antara regional Jawa dengan regional Luar Jawa, atau regional IBB (Indonesia Bagian Barat) dengan regional IBT (Indonesia Bagian Timur).
Belajar dari pengalaman sebelumnya, konflik antar daerah sebagian besar dipicu oleh masalah ekonomi, seperti pembagian hasil yang tidak adil, tenaga kerja Iokal banyak menganggur, dan lainnya. Konflik dari masalah ekonomi ini kemudian meluas menjadi konflik sosial, politlk dan budaya, dan pada akhirnya menghasilkan situasi krisis. Konflik ini bukan suatu keniscayaan dan mengakibatkan permasalahan besar dikemudian hari bagi keutuhan NKRI. Oleh sebab itu ketimpangan dalam bidang ketenagakerjaan maupun perekonomian regional seharusnya menjadi prioritas pemerintah dalam meratakan pembangunan di Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17081
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wartiyati
"Di dalam tesis ini dibahas peranan Politeknik dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya kualitas lulusannya ditinjau dari perspektif ketahanan nasional. Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel lulusan Politeknik Universitas Indonesia / Politeknik Negeri Jakarta sebanyak 50 orang lulusan dari angkatan pertama tahun 1985 sampai dengan tahun 1998 dari semua jurusan dan program studi terwakili serta bekerja di kawasan Jabotabek. Penelitian dilakukan dengan memberikan pertanyaan kepada responden lulusan Politeknik UI dan wawancara dengan para pimpinan Politeknik UI serta para pengguna lulusan.
Sistem pendidikan merupakan sistem yang bersifat terbuka. Proses pendidikan dengan pendekatan sistem terdiri atas masukan (input) yaitu peserta didik (mahasiswa) dan masukan instrumental (instrumental input) yaitu sumber-sumber daya pendidikan, masukan lingkungan (enviromental input) meliputi aspek-aspek kehidupan bangsa, dan proses yang merupakan kegiatan mengubah masukan (peserta didik) menjadi keluaran (output).
Profil Politeknik dilihat dan masukan instrumental yang berupa kurikulum, dosen, administrasi, laboratorium dan bengkel/workshop, perpustakaan serta sarana/perlengkapan sebagai komponen pemroses pendidikan yang akan mempengaruhi secara langsung kualitas lulusannya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan profil Politeknik memperoleh rata-rata kategori baik yaitu kurikulum, dosen, administrasi dan sarana/perlengkapan pendidikan, sedangkan laboratorium dan bengkel/workshop serta perpustakaan dalam kategori cukup sehingga perlu peningkatan. Sedangkan kemampuan profesional lulusan Politeknik UI memperoleh nilai rata-rata dengan kategori baik. Hal ini tidak terlepas dari instrumental input pada proses pendidikan Politeknik UI. Kemampuan profesional lulusan dapat dilihat dari pengetahuan yang dimiliki (aspek cognitif), keterampilan/skill (aspek psychomotor) dan sikap & kepribadian/attitude yang baik (aspek afektif} sehingga mudah mendapatkan pekerjaan yang menjembatani antara tenaga kerja lulusan SMTA (STM & SMEA) dengan sarjana S1. Lulusan Politeknik dalam usaha meningkatkan kemampuannya dan meningkatkan kariernya selain dengan pengalaman kerja, juga mengikuti kursus-kursus, pelatihan-pelatihan dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (SI dan S2).
Didalam menganalisis kondisi ketahanan nasional dilakukan pendekatan kesejahteraan dan keamanan dari lulusan Politeknik dalam bekerja yang memperoleh pendapatan, fasilitas kerja, jaminan kesehatan, fasilitas keselamatan kerja, fasilitas transportasi yang baik sehingga kondisi secara keseluruhan baik akan meningkatkan ketahanan pribadi dan ketahanan keluarga. Selain itu produk barang dan jasa dimana lulusan Politeknik bekerja yang dikonsumsi oleh perorangan maupun rumah tangga dapat memberi manfaat dan dapat meningkatkan ketahanan pribadi, ketahanan keluarga dan selanjutnya ketahanan lingkungan yang lebih luas yaitu ketahanan wilayah/daerah kemudian ketahanan nasional."
2001
T9750
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>