Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 55181 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Nation branding memiliki potensi untuk meningkatkan daya saing nasional. Sebagai bentuk representasi diri negara yang strategis, nation branding diharapkan dapat menciptakan reputasi kapital melalui promosi kepentingan ekonomi, politik dan sosial. Pengukuran dari nation branding telah dilakukan oleh anhold-gfk roper dengan menggunakan 6 dimensi yakni: eksport, investasi dan imigrasi, pemerintah, budaya, pariwisata, dan masyarakat. Namin, 6 dimensi dari nation branding dapat ditimbang tidak cukup untuk memperkuat daya saing bangsa. Oleh karena itu, penelitian ini mengeksplorasi dan mendiskusikan dimensi di luar 6 dimensi anholt gfk roper. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, studi ini menemukan bahwa terdapat 17 dimensi dari nation branding sebagai perluasan dari 6 dimensi milik anholt-gfk. Penelitian ini menunjukan inisiasi dari nation branding indonesia bisa dilakukan secara parsial. Integrasi, keberlangsungan, dan sinergi diperlukan untuk mengembangkan dimensi nation branding secara komprehensif sebagai landasan untuk membangun daya saing nasional.

Nation branding has the potential to improve national competitiveness. As a form of self-representation is a strategic country, nation branding is expected to create a reputation of capital through the promotion of economic interests, political and social. Measurement of nation branding has been done by anhold-GfK Roper using six dimensions: exports, investment and immigration, government, culture, tourism, and community. Namin, 6 dimensions of nation branding can be weighed are not enough to strengthen the nation's competitiveness. Therefore, this study explores and discusses dimensions beyond the six dimensions of GfK Roper Anholt. By using quantitative and qualitative approach, the study found that there are 17 dimensions of nation branding as an extension of the six dimensions of belonging Anholt-GfK. This study shows the initiation of the Indonesian nation branding can be done partially. The integration, sustainability, and the synergies necessary to develop a comprehensive nation branding dimension as the foundation for building national competitiveness."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Irwansyah
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
346.048 IRW i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Claristy
"ABSTRAK
Nation branding adalah cara untuk membentuk identitas negara dan melakukan diferensiasi satu negara dengan negara lainnya melalui aktivitas pencitraan (branding). Indonesia merupakan salah satu negara yang membentuk kampanye nation branding yang disebut “Wonderful Indonesia” yang dimulai sejak tahun 2011. Arief Yahya, Menteri Pariwisata Indonesia, lantas mentargetkan angka yang ambisius untuk tahun 2019 mendatang, yaitu sebanyak 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara, yang mengindikasikan peningkatan 127% dari angka kunjungan pada tahun 2014. Jurnal ini menemukan bahwa kampanye Wonderful Indonesia selama ini disampaikan dengan berbagai media kampanye (channel) komunikasi, beberapa di antaranya adalah penggunaan media digital melalui website resmi Indonesia Travel dan media sosial, pembuatan dan publikasi video kreatif, dan promosi luar negeri. Jurnal ini lalu membahas media kampanye yang digunakan serta upaya optimalisasi yang dapat dilakukan oleh tim Wonderful Indonesia dari segi konten dan teknis penggunaan media kampanye tersebut.

ABSTRACT
Nation branding is a national effort to establish the identity of a country and to differentiate one country to another through branding activities. Indonesia is one of the countries that creates nation branding campaign called "Wonderful Indonesia", which began in 2011. Arief Yahya, Minister of Tourism of Indonesia sets an ambitious target for 2019, as many as 20 million tourists, which indicate 127% increase of the number of visits in 2014. The research conducted in this paper found that Wonderful Indonesia campaign has been delivered by a variety of communication channel, some of which are; the use of digital media via the official website of Indonesia Travel and social media, creation and publication of creative video, as well as overseas promotion. This paper then discussed the channels used and channel optimization that can be done by Wonderful Indonesia team in terms of technical and content of the channels."
[, ],
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Irwansyah
"Nation branding berpotensi meningkatkan daya saing bangsa. Sebagai representasi diri yang stratejik dari suatu bangsa, nation branding diharapkan mampu meciptakan modal reputasi melalui peomoso terhadap ketertarikan ekonomi, politik, dam sosial. Pengukuran nation branding pernah dilakukan oleh Anholt-Gfk Roper dengan memperhatikan enam dimensi yaitu ekspor, investasi dan imigrasi, pemerintah, budaya, pariwisata, dan masyarakat. Namun, enam dimensimini dianggap tidak cukup untuk memperkuat daya saong bangsa. Oleh karenaa itu tulisan ini mengeksplorasi dan mendiskusikan dimensi-dimensi diluar enam dimdnsi Anholt-Gfk Roper. Melalui pendekatan kuantitatif dan kualitatif ditemukan bahwa terdapat 17 dimenso pengembangan dari enam dimenk Anjolt-Gfk Roper dan dimensk-dimensi lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam menginisiasi adanha nation branding Indonesia tidak dapar dilakukam secara parsial. Integrasi, kontinuitas, dan sinergitas dalam mengembangkan dimensi-dimensi nation branding secara komprehensif diperlukan untuk menjadi dasar dalam membangun daya saing bangsa.

Nation branding has potential to the nation competitiveness. As self-representztion strategicfrom a nation, nation branding was capable expected to create repitation modal through promotion to attract economy, politic, and social. Measurement of nation branding was ever conducted by Anholt-Gfk Roper with pay attention six domensions that were export, imvestation and immigration, government, culture, tourism, and society. Therefore, the six dimensions were not enough to reinforce the nation competitiveness. Furthermore, this writing explored and dissucced dimensions without Anholt-Gfk Roper's six dimensions. By way of quantitative approaching and qualitative found that 17 dimensions development of Anholt-Gfk Roper's six dimensions and the other dimensions. The research result showed in initiation of existence Indonesia nation branding could not conduct parcially. Integrity, continuity, and sinergity expanded dimensions of nation branding comprehensively of which required to being basex on developing of the nation competitiveness.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Tasya Damayanti Kumala
"Indonesia perlu menciptakan citra positif dan identitas yang kuat untuk memperkuat hubungan diplomatik dalam rangka menguatkan posisi negara dalam skala internasional. Hubungan diplomasi umumnya bersifat jangka panjang, dengan menuntut negara untuk terus membangun dan memperkuat citra positif secara berkala. Untuk itu, negara perlu mendorong usaha-usaha menciptakan citra positif melalui aktivitas nation branding. Salah satu aktivitas nation branding yang dilakukan oleh Indonesia adalah penyelenggaraan Festival Indonesia di Korea Selatan. Dalam melihat implementasi branding Indonesia melalui Festival Indonesia, tulisan ini menggunakan metode studi literatur untuk mengumpulkan data, informasi dan referensi yang berkaitan dengan Festival Indonesia. Festival Indonesia diusung sebagai ajang diplomasi budaya antar dua negara. Namun dalam pelaksanaannya, Festival Indonesia juga berhasil menjadi ajang nation branding Indonesia untuk publik Korea Selatan dan bahkan publik internasional. Festival Indonesia mampu mengadakan branding dengan menjawab pertanyaan seperti produk apa saja yang dimiliki, mengapa publik perlu memperhatikan produk tersebut dan apa keistimewaan produk. Implementasi branding dijawab melalui mata acara yang dibawakan seperti penampilan kebudayaan hingga lokakarya membuat produk budaya Indonesia seperti batik. Keberhasilan Festival Indonesia mengimplementasikan aspek-aspek branding mendapatkan apresiasi dari pihak-pihak eksternal.

In order to strengthen the country's position on an international scale, Indonesia needs to create a positive image and strong identity to strengthen diplomatic relations. Diplomatic relations are generally run in long-term periods, thus requiring the state to continue to build and strengthen a positive image on a regular basis. For this reason, the state must boost efforts to create a positive image through nation branding activities. One of the nation branding activities carried out by Indonesia is ‘Festival Indonesia’ in South Korea. This paper uses the literature study method to collect data, information and references related to the ‘Festival Indonesia’ in looking at the implementation of Indonesian branding through the ‘Festival Indonesia’. The ‘Festival Indonesia’ is promoted as a place for cultural diplomacy between the two countries. However, in its implementation, ‘Festival Indonesia’ has also succeeded in becoming a momentum to nation brand Indonesia in front of the South Korean public and even the international public. Festival Indonesia is able to implement branding by answering questions such as what products are owned, why the public needs to pay attention to these products and what is the specialty of the product. The implementation of branding is answered through events that are presented, such as cultural performances to workshops on making Indonesian cultural products such as batik. The success of Festival Indonesia in implementing aspects of branding has received appreciation from external parties."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Beryl Masdiary
"Nation branding adalah konsep baru yang didefinisikan sebagai campuran elemen multi-dimensi yang unik dan menunjukkan diferensiasi budaya dan relevansinya untuk semua khalayak sasaran.Penerapan teknik merek ini terutama dilakukan untuk menghadapi persaingan global yang sekarang dihadapi oleh negara terutama dalam pasar eksternal. Kondisi ini menyadarkan negara untuk memperkuat brand mereka dengan tujuan utama untuk menarik wisatawan, mendorong investasi masuk dan meningkatkan ekspor. Salah satuupaya pembentukan Nation Branding dapat ditempuh melalui suatu langkah manajemen brand yaitu corporate branding, yang memungkinkan suatu perusahaan menawarkan produk atau jasa yang diekspor, menjadi duta Negara tersebut di pasar internasional, sebagai pemain global.
Penelitian kualitatif ini berupaya untuk menganalisis bagaimana peran corporate branding dalam pembentukan Nation Branding, dengan studi kasus Service ExcellencePT Garuda Indonesia. Penelitian ini menggunakanperspektif konsumen internasional melihat service excellence dari layanan jasa yang diekspor sebagai upaya pembentukan nation branding. Dari penelitian ini terlihat bahwa penerapan corporate branding dapat membantu suatu negara membentuk nation branding, namun masih dibutuhkan upaya jangka panjang dan konsistensi pesan serta kualitas layanan agar dapat dipahami oleh target konsumen yang dituju.

Nation branding is a new concept which is defined as a mixture of multi-dimensional element that is unique and shows the cultural differentiation and relevance for all target audiences. Application of brand management is mainly done to face the global competition that now faced by the country, especially in the external market. This condition requires countries to strengthen their brand with the main objective to attract tourists, encourage inward investment and boost exports. One of the efforts to establish the Nation Branding can be reached through corporate branding, which allows a company that offers products or services exported, be an ambassador of the country in the international market, as a global player.
This qualitative study seeks to analyze how corporate branding role in the formation of Nation Branding, with Service Excellence of PT Garuda Indonesia as the case study. This researchfocuses on international consumer perspective of the exported service as the formation of nation branding attempts. Study showed that the application of corporate branding can help a country establish nation branding, but it still takes a long-term effort and consistency of the message and the quality of products that can be understood by the intended target consumers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T43764
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Josephine Johanna
"Partisipasi pengguna internet lewat user-generated-content di media sosial bisa memberikan andil dalam penyebaran informasi. Kemampuan tersebut kemudian dipakai dalam digital marketing. Pada aplikasinya, konsep digital marketing bisa disesuaikan dengan kebutuhan dari strategi nation branding. Hal ini memperlihatkan hubungan antara nation branding dengan pemanfaatan media sosial. YouTube sebagai media sosial yang banyak dipakai di Indonesia pun dipilih sebagai fokus pembahasan kali ini. Jurnal makalah ini menggunakan pendekatan narrative literature review untuk mengeksplorasi dan memahami konsep nation branding serta kaitannya dengan content creator yang mempromosikan produk budaya Indonesia di media sosial YouTube. Kajian ini juga menggunakan qualitative content analysis untuk memperkaya analisis konten para YouTuber sebagai influencer yang mampu memengaruhi khalayak eksternal maupun internal dalam memaknai produk budaya Indonesia. Nation brand sendiri sebagai produk bisa dipromosikan untuk membangun citra positif Indonesia. Nation brand berupa produk budaya Indonesia seperti makanan khas kedaerahan kemudian dibahas dalam gastronomi yang menghubungkan makanan dengan kebudayaan yang melekat. Dalam memperkuat identitas nation brand, peran khalayak internal yang merupakan masyarakat Indonesia menjadi penting karena memosisikan nation brand sebagai elemen krusial untuk membangun reputasi Indonesia. Adanya orientasi terhadap khalayak internal tersebut dijelaskan sebagai internal nation branding.

Internet user participation through user-generated-content on social media can contribute to the dissemination of information. This ability is used in digital marketing. In its application, digital marketing can be adapted to the needs of the nation branding strategy. This shows the relation between nation branding and the use of social media platforms. YouTube, as one of the commonly used social media in Indonesia, was chosen as the focus of this discussion. This journal paper conducts studies using a narrative literature review approach to explore and understand the concept of nation branding and its relation to content creators who promote Indonesian cultural products on YouTube. In addition, this study is also analyzed using qualitative content analysis to enrich the research regarding YouTuber as influencers who are able to influence external and internal audiences in interpreting Indonesian cultural products. Nation brand as product can be promoted to build a positive image of Indonesia. Nation brand in the form of Indonesian cultural products, such as regional cuisine, are then discussed in gastronomy which links food with inherent culture. In strengthening the identity of the nation brand, the role of internal audiences who are Indonesian citizens is also essential because it determines the position of the nation brand as a crucial element in building Indonesia's reputation. This orientation towards the internal audience is explained as internal nation branding."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Azalia Revandra
"Indonesia dengan kekayaan dan keindahan alamnya memiliki potensi pariwisata yang dapat dioptimalkan untuk kesejahteraan masyarakatnya. Dalam meningkatkan daya tarik wisata, promosi pariwisata menjadi elemen penting demi menarik wisatawan domestik dan internasional. Upaya nation branding dalam komunikasi pemasaran perlu dilakukan untuk membangun dan memperkuat citra positif suatu bangsa. Keberadaan Wonderful Indonesia sebagai brand pariwisata nasional memberikan potensi besar dalam memposisikan Indonesia sebagai destinasi unggulan. Wonderful Indonesia dapat memanfaatkan strategi marketing public relations sebagai alat untuk melakukan promosinya di kancah global. Dalam melihat implementasi strategi marketing public relations sebagai upaya meningkatkan nation branding, penelitian ini mengadopsi metode tinjauan pustaka sebagai pendekatan untuk mengumpulkan informasi, data, dan referensi yang relevan dengan konsep dan implementasi strategi Wonderful Indonesia. Kombinasi strategi ini menunjukkan keberhasilan Wonderful Indonesia dalam meningkatkan citra positif dan memperluas visibilitas global, melalui publikasi, kegiatan acara internasional, maupun kolaborasi lintas negara. Wonderful Indonesia diusung sebagai alat untuk mempromosikan wisata Indonesia. Namun, penerapan strategi marketing public relations juga berhasil menjadi ajang nation branding dengan memperkuat identitas nasional sebagai destinasi unggulan yang berdaya saing global.

Indonesia with its natural wealth and beauty has tourism potential that can be optimized for the welfare of its people. In increasing tourist attractions, tourism promotion is an important element to attract domestic and international tourists. Nation branding efforts in marketing communications need to be carried out to build and strengthen a positive image of a nation. The existence of Wonderful Indonesia as a national tourism brand provides great potential in positioning Indonesia as a leading destination. Wonderful Indonesia can utilize marketing public relations strategies as a tool to promote itself on the global stage. In viewing the implementation of marketing public relations strategies as an effort to improve nation branding, this study adopts a literature review method as an approach to collect information, data, and references that are relevant to the concept and implementation of the Wonderful Indonesia strategy. This combination of strategies shows the success of Wonderful Indonesia in improving its positive image and expanding global visibility, through publications, international event activities, and cross-country collaborations. Wonderful Indonesia is promoted as a tool to promote Indonesian tourism. However , the implementation of marketing public relations strategies has also succeeded in becoming a nation branding event by strengthening national identity as a leading destination that is globally competitive."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqi Akbar Ramadhan
"Kondisi niscaya multikultural masyarakat mendorong usaha rekonseptualisasi kewarganegaraan berbasis negara-bangsa. Kewarganegaraan berbasis negara-bangsa memiliki ketidaksesuaian dengan gerakan multikulturalisme. Penelitian ini bertujuan untuk mendorong usaha rekonseptualisasi kewarganegaraan dalam rangka menyinkronkan kondisi masyarakat multikultural dan tantangan multikulturalisme dengan negara-bangsa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif. Dengan pendekatan tersebut, digunakan beberapa sumber pustaka yang dianggap relevan. Informasi yang terkumpul kemudian diolah kembali melalui interpretasi yang berfokus pada pembuktian urgensi rekonseptualisasi kewarganegaraan baru sebagai usaha penyesuaian ulang dengan kondisi masyarakat multikultural dalam rangka pencapaian kompromi sosial di masyarakat. Melalui interpretasi terhadap pemikiran konsep multikulturalisme Kymlicka serta adopsi semangat gerakan kosmopolitanisme, peneliti melakukan pembuktian urgensi rekonseptualisasi kewarganegaraan baru sebagai usaha penyesuaian ulang dengan kondisi masyarakat multikultural dalam rangka pencapaian kompromi sosial di masyarakat. Kehidupan bersama masyarakat yang setara hanya dapat dicapai apabila terjadi rekognisi keanekaragaman kebudayaan masyarakat secara setara serta konstruksi solidaritas masyarakat yang bersifat inklusif melalui sebuah usaha penyesuaian ulang secara konseptual.

The multicultural conditions of societies encourage efforts to reconceptualize nation-based citizenship, which is incompatible with the movement of multiculturalism. This research aims to encourage efforts to reconceptualize citizenship in order to synchronize the conditions of multicultural societies and the challenges of multiculturalism with nations. The method used in this research is the qualitative method. With this approach, it uses several library sources that it considers relevant. The information collected is then re-processed through an interpretation that focuses on proof of the urgency of reconceptualization of new citizenship as an attempt to re-adjust to the conditions of a multicultural society in order to a social compromise in society. Through interpretation of the thinking of the concept of multiculturalism Kymlicka as well as the adoption of the spirit of the movement of cosmopolitanism, the researchers carry out proofs of the urgence of reconception of a new citizenry as a attempt of re-adaption to the circumstances of a multicultural society with a view to achieving social compromises in the society. An equal coexistence can only be achieved by recognizing the cultural diversity of equal communities and building a social solidarity of an inclusive nature through an attempt to reconcile conceptually."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwansyah
"Momentum memperkuat nation brand Indonesia semakin tinggi seiring dengan penguatan sistem pemerintahan yang demokratis dan eksplorasi keberagaman kultur. Namun persepsi negatif masih muncul dan Indonesia belum memiliki reputasi yang baik di mata masyarakat dari negara lain. Oleh karena itu dengan pendekatan grounded theory berbasis wawancara mendalam, konsep triple helix yang memadukan aspek pemerintah, bisnis, dan masyarakat sipil digali dan dianalisis secara tematik. Hasil temuan memperlihatkan, perspektif triple helix dalam nation brand dapat dipertimbangkan sebagai kekuatan yang penting dan tidak terpisahkan. Mulai dari kualitas sistem pelayanan terpadu, reformasi birokrasi, revolusi mental, sinkronisasi antar sektor dan regulasi, kualitas sumber daya manusia, budaya mental bekerja, infrastruktur, fasilitas, nilai luhur dan filosofis bangsa, kemasan dan daya tahan produk merupakan penguat dan pelengkap keramahtamahan Indonesia dalam membangun nation brand.
Momentum to strengthen nation Indonesian brand increases with the strengthening of democratic system of government and explore the diversity of cultures. However, negative perceptions are still emerging and Indonesia do not have a good reputation in the eyes of people from other countries. Therefore, with a grounded theory approach based on in-depth interviews, triple helix concept that combines aspects of government, business and civil society excavated and analyzed thematically. The findings show, the perspective of triple helix in nation brand can be considered as an important power and inseparable. Ranging from quality integrated service system, bureaucratic reform, mental revolution, synchronization between sectors and regulation, quality of human resources, mental culture works, infrastructure, facilities, noble values and philosophical nation, packaging and durability of products is reinforcing and complementary hospitality Indonesia in building a nation brand."
Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia, 2016
MK-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>