Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174314 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lia Rahayu Setyaningsih
"ABSTRAK
Populasi lansia semakin tahun akan semakin mengalami peningkatan. Populasi lansia di Indonesia sendiri sudah mencapai angka diatas tujuh persen yaitu 7,58%, sehingga dapat dikatakan bahwa Indonesia termasuk negara yang berstruktur tua. Semakin bertambahnya umur lansia, maka lansia akan membutuhkan bantuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Salah satunya adalah lansia membutuhkan bantuan caregiver dalam memenuhi kebutuhan nutrisi. Asupan nutrisi sangat mempengaruhi proses penuaan pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan caregiver dengan status gizi lansia di RW 9 dan 10 Kelurahan Jatiraden, Bekasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif korelatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah proportional random sampling, sehingga sampel yang digunakan sebanyak 107 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan caregiver dengan status gizi lansia (p value = 0,144) di RW 9 dan 10 Kelurahan Jatiraden, Bekasi. Hal ini disebabkan oleh faktor lain yang mempengaruhi gizi lansia seperti perubahan pada sistem pencernaan, pengobatan, aktivitas fisik, kondisi mental, adanya penyakit, serta perubahan psikologis.

ABSTRACT
The population of elderly in Indonesia has increased each year, reaching a precentage of 7,58% of the total population. The elderly will need support form someone to meet their needs. One of the needs is meeting nutritional needs. Nutritional intake affects the aging process in the elderly. The aimed of this research was to determine the correlation between caregiver knowledge and the nutritional status of the elderly in RW 9 and 10 Jatiraden, Bekasi. This research used a method quantitative research with descriptive correlative research design. The sampling technique used in this research was proportional random sampling, with a total sample of 107 respondents. The results showed that there is no correlation between caregiver knowledge and the nutritional status of the elderly (p value = 0.144) in RW 9 and 10 Jatiraden, Bekasi. This caused by other factors that affect the elderly nutrition such as changes in the digestive system, medication, physical activity, mental condition, diseases and psychological changes."
2016
S63305
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatma L. Sahal
"Pengetahuan yang kurang tentang gizi merupakan salah satu penyebab kondisi risiko terjadinya malnutrisi sampai dengan terjadinya malnutrisi pada lansia. Penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan status gizi lanjut usia. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster sampling pada lanjut usia di wilayah Kelurahan Abadi Jaya Kecamatan Sukmajaya Kota Depok dengan jumlah sampel 97 orang dari bulan April sampai dengan Juni 2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan gizi seimbang dengan status gizi pada lanjut usia (p=0,03). Pemantauan status gizi lanjut usia di posbindu perlu lebih dimaksimalkan.

The lack of knowledge about nutrition is one of conditions that leads to the risk of malnutrition in the elderly. The correlation-descriptive study through cross-sectional approach aims to determine the correlation between level of nutritional knowledge and the nutrition status of the elderly. Data collection retrieve from cluster sampling at Abadi Jaya administrative village of Depok City with a sample of 97 people from April to June 2016. The number of results indicated that there was significant correlation between the level of nutritional knowledge and nutritional status in the elderly (p=0,03). The nutritional assessment towards elderly population in community needs to be more maximized."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64002
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindya Dwi Hutami
"Nilai VO2max yang rendah pada anak-anak merupakan faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskular. Skripsi ini merupakan penelitian dengan desain studi cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jenis kelamin, status gizi, aktivitas fisik, dan asupan gizi dengan nilai estimasi VO2max. Pada penelitian ini responden sebanyak 89 (laki-laki = 48; perempuan = 41) siswa kelas 4 dan 5 SD Islam As-Syafi’iyah 02 Bekasi. Nilai VO2max diukur menggunakan tes 20m shuttle run.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata VO2max laki-laki (44,30 ml/kg/menit) lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata VO2max perempuan (41,22 ml/kg/menit). Pada penelitian ini, variabel yang memiliki hubungan yang bermakna dengan nilai estimasi VO2max yaitu jenis kelamin, status gizi (IMT/U), dan aktivitas fisik. Status gizi yang baik dan aktivitas fisik yang baik dibutuhkan untuk mencapai nilai VO2max yang baik.

The low value of VO2max was a risk factor for cardiovascular disease in children. The purpose of this cross-sectional study was to investigated the correlation between sex, nutritional status (BMI/A), physical activity, and nutritional intake with the estimated value of VO2max. The samples were 89 (male = 48; female = 41) students grade 4 and 5 from SD Islam As-Syafi'iyah 02 Bekasi. VO2max was measured by 20m shuttle run test.
The results showed that the mean of VO2max in male students (44,30 ml/kg/min) was higher than the mean of VO2max in female students (41,22 ml/kg/min). Sex, nutritional status (BMI/A), and physical activity was significantly related to estimated value of VO2max by bivariat analysis. Good nutritional status and high physical activity are required to improve VO2max value.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47473
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Pranata
"Remaja merupakan aset kesehatan di masa mendatang, namun banyak remaja mengalami masalah nutrisi. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan pengetahuan, efikasi diri dan latihan fisik dengan status nutrisi remaja. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dan pengambilan sampel secara consecutive sampling sebanyak 356 siswa sekolah menengah atas negeri di Kota Bekasi. Hasil penelitian menunjukkan rerata remaja berusia 16 tahun dan berjenis kelamin perempuan 64,9%. Kesimpulan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan, efikasi diri dan latihan fisik dengan status nutrisi pada remaja (p > 0,05). Rekomendasi perlu peningkatan upaya pencegahan primer dengan optimalisasi kegiatan UKS dan layanan konseling nutrisi remaja.

Adolescents are health assets in the future, but many adolescents experience nutritional problems. The research objective was to analyze the relationship between knowledge, self-efficacy and physical exercise with the nutritional status of adolescents. This study used a cross-sectional approach and consecutive sampling of 356 public high school students in Bekasi City. The results showed that the average age of adolescents was 16 years and 64.9% female. In conclusion, there is no significant relationship between knowledge, self-efficacy and physical exercise with nutritional status in adolescents (p> 0.05). Recommendations need to increase primary prevention efforts by optimizing UKS activities and adolescent nutrition counseling services."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasri Rina Walastri
"ABSTRAK
Status gizi memiliki hubungan timbal balik dengan kesehatan gigi dan mulut.
Kesehatan gigi dan mulut dapat mempengaruhi status gizi anak usia sekolah.
Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan perilaku perawatan kebersihan
mulut dengan status gizi anak usia sekolah. Penelitian ini menggunakan desain
cross-sectional dengan 109 responden di SDN Jatisampurna X, Kota Bekasi.
Pengambilan sample menggunakan metode proportionate stratified sample
random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan
antara perilaku perawatan kebersihan mulut dengan status gizi anak usia sekolah
(p value; 0,334). Penelitian ini merekomendasikan pihak sekolah melakukan
kerjasama dengan puskesmas terdekat untuk mengadakan kegiatan berkala terkait
kebersihan mulut seperti menggosok gigi bersama setiap hari.

ABSTRACT
Nutritional status have mutual correlation with oral and dental health. Oral and
dental health is factor influencing nutritional status in chool-aged children. This
research was aimed to identify the correlation between behaviour of oral hygiene
and nutritional status of school-aged children. This was a cross-sectional desaign
study with 109 respondents. Samples were recruited using proportionate stratified
random sampling. The result of this study showed that there is no significant
correlation between behaviour of oral hygiene with nutritional status of schoolaged
children (p value: 0,334). The author suggests to School cooperate with
health center implement a oral hygiene practice regularly such as brushing teeth
together everyday."
2016
S64535
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miptahul Janah
"ABSTRAK
Anak usia sekolah merupakan generasi penerus bangsa. Pada anak usia sekolah muncul berbagai masalah salah satunya mengenai masalah nutrisi. Sarapan merupakan salah satu komponen untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan sarapan dengan status gizi pada anak usia sekolah di SD Negeri Jatisampurna X Kota Bekasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian potong lintang, dimana 112 siswa diambil menggunakan metode stratified random sampling untuk menjadi sampelnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan yang bermakna antara kebiasaan sarapan pagi dengan status gizi (p value = 0.773). Hal ini disebabkan oleh faktor lain seperti tingkat aktivitas siswa dan asupan energi harian yang tidak diteliti oleh peneliti. Oleh karena itu, pentingnya kebiasaan sarapan pagi pada anak usia sekolah perlu ditingkatkan dan dijadikan kebiasaan.

ABSTRAK
School-aged children are the future generation. There are common problems in school-aged children such as nutritional problem. Breakfast is one of the component for nutritional needs. This study aimed to determine the correlation between breakfast routine and nutritional status in school-aged children at SD Negeri Jatisampurna X Kota Bekasi. This study used a quantitative approach to the cross-sectional design of the study, in which 112 students were taken using stratified random sampling method to be sampled. The results showed that breakfast routine and nutritional status have no significant correlation (p value = 0.773. This caused by other factors such as the level of student activity and daily energy intake were not identified by researcher. Therefore, the importance of breakfast routine of school-aged children need to be improved and must be a routinity."
2016
S64969
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Latifah Hasna Umama
"Telehealth adalah salah satu bentuk kemajuan teknologi telekomunikasi yang dapat digunakan untuk menyediakan layanan kesehatan jarak jauh. Telehealth digunakan di berbagai bidang, termasuk salah satunya untuk memberikan bantuan nutrisi (teledietetik). Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh bantuan gizi yang dilakukan dengan memanfaatkan keberadaan telehealth. Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen satu kelompok desain dengan membandingkan perubahan pengetahuan dan asupan makronutrien sebelum dan sesudah intervensi diberikan. Sebanyak 25 karyawan Wilayah Telkom Bekasi direkrut dan diintervensi selama 2 minggu. Subjek diberikan 1 video, 2 poster digital, dan 1 sesi konseling setiap minggu. Setelah intervensi, subjek mengalami peningkatan yang signifikan dalam pengetahuan dengan nilai p 0,001. Ada kecenderungan untuk mengurangi asupan energi sebesar 68 kkal (nilai p = 0,188); 4,5 gram lemak (nilai p = 0,358); dan 8 gram karbohidrat (nilai p = 0,479); dan peningkatan asupan protein 3,9 gram (nilai p = 0,075). Namun, data belum dapat membuktikan perubahan yang signifikan dalam asupan makronutrien.

Telehealth is one form of advancement in telecommunications technology that can be used to provide long-distance health services. Telehealth is used in various fields, including one to provide nutritional assistance (teledietetic). This research aims to see the effect of nutrition assistance carried out by utilizing the existence of telehealth. The design of this study was a quasi-experimental one group design by comparing changes in knowledge and macronutrient intake before and after the intervention was given. As many as 25 employees of Telkom Bekasi Region were recruited and intervened for 2 weeks. Subjects were given 1 video, 2 digital posters, and 1 counseling session every week. After the intervention, subjects experienced a significant increase in knowledge with a p value of 0.001. There was a tendency to reduce energy intake by 68 kcal (p value = 0.188); 4.5 grams of fat (p value = 0.358); and 8 grams of carbohydrates (p value = 0.479); and an increase in protein intake of 3.9 grams (p value = 0.075). However, the data have not been able to prove a significant change in macronutrient intake.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizkiyani Istifada
"Remaja merupakan agregat berisiko yang rentan mengalami kecelakaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan perilaku keselamatan diri anak SMP dengan risiko kecelakaan di sekolah. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan melibatkan 219 siswa SMP Negeri 10 Bekasi. Hasil penelitian menunjukkan 56,7% responden dengan pengetahuan tinggi dan 56,5% responden dengan perilaku baik memiliki risiko rendah kecelakaan di sekolah. Hasil uji korelasi menyatakan tidak ada hubungan antara pengetahuan dan perilaku keselamatan diri dengan risiko terjadinya kecelakaan di sekolah (p= 0,240, p= 0,585, α= 0,05). Hasil penelitian ini dapat dijadikan evidence based pentingnya diterapkan pendidikan kesehatan mengenai keselamatan diri di sekolah.

Adolescents are the risk aggregate that often have accidents. The purpose of study to examine the relationship between knowledge and behaviour personal safety among student with the risk accidents in school. This study used cross sectional design involved 219 students in SMP Negeri 10 Bekasi. The result showed 56,7% adolescents who high knowledge and 56,5% adolescents who good behaviour have low risk accidents in school. Based on correlation test, there wasn’t relationship between knowledge and behaviour personal safety among student with the risk accidents in school (p= 0,240, p= 0,585, α= 0,05). This study can be used evidence based to apply personal safety education in school."
2013
S52892
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudartinah
"Peningkatan angka Umur Harapan Hidup suatu negara merupakan salah satu ukuran kemajuan suatu bangsa. Dengan meningkatnya Umur Harapan Hidup secara otomatis akan menambah jumlah lansia. Penambahan jumlah lansia akan berdampak pada pergeseran pola penyakit di masyarakat, yaitu penyakit menular mengalami penurunan sedangkan penyakit tidak menular cenderung mengalami peningkatan. Salah satu penyakit tidak menular yang perlu diwaspadai adalah penyakit hipertensi. Faktor risiko yang dapat menyebabkan hipertensi antara lain : pola makan, gaya hidup, status gizi dan riwayat penyakit keluarga. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Kejiwan Kecamatan Wonosobo Kabupaten Wonosobo dimana terdapat jumlah pralansia dan lansia mencapai 23 % dari jumlah penduduk dan kasus hipertensi sekitar 27 %. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif, cross sectional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi pada pralansia dan lansia di Kelurahan Kejiwan sebesar 53,3 %. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kebiasaan minum kopi (p = 0,469), aktifitas fisik (p = 0,622), kebiasaan merokok (p = 0,708) dan juga status gizi (p = 0,301) dengan kejadian hipertensi. Namun untuk aktifitas fisik dan status gizi memiliki kecenderungan lebih besar untuk terjadinya hipertensi. Hanya satu variabel yang memiliki hubungan yang signifikan dari kelima variabel yang dihubungkan yaitu hubungan riwayat penyakit keluarga (p = 0,025) dengan kejadian hipertensi.

Life Expectancy Increased numbers of a country is one measure of the progress of a nation. With the rise of Life Expectancy will automatically increase the number of elderly. The addition of the number of elderly will have an impact on the shifting patterns of disease in society, namely infectious diseases has decreased, while noncommunicable diseases tend to increase. One noncommunicable diseases to watch is the disease of hypertension. Risk factors that can cause hypertension include: diet, lifestyle, nutritional status and family history. The research was conducted in the village district Kejiwan Wonosobo Wonosobo district where there are number of elderly pre-elderly and reached 23% of the population and about 27% of cases of hypertension. This research was conducted with quantitative methods, cross sectional.
The results showed that the prevalence of hypertension in the elderly in the village pre-elderly and Kejiwan of 53.3%. There is no significant association between coffee drinking habits (p=0,468), physical activity (p=0,622), smoking habits (p=0,708) and nutritional status (p=0,301) with the incidence of hypertension. But for physical activity and nutritional status have a greater tendency for the occurrence of hypertension. Only one variable that has a significant relationship of the five variables, namely the relationship associated (p=0,025) with the incidence of family history of hypertension.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Fatimah
"Pengetahuan ibu tentang gizi seimbang merupakan faktor yang mempengaruhi status gizi balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang gizi seimbang dengan status gizi balita. Desain yang digunakan adalah deskriptif korelasi. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi seimbang dengan status gizi balita. Sebagian besar responden berpengetahuan tinggi (51,0%) dan sebagian besar balita memiliki status gizi normal (95,1%). Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi pelayanan keperawatan untuk memberikan informasi kepada ibu tentang gizi seimbang dan meningkatkan sikap peduli ibu untuk memberikan gizi yang seimbang kepada balitanya.

Maternal knowledge about balance nutrition is a factor that influence nutritional status of child-under-five-years. The purpose of this research was to identify correlation between maternal knowledge about balance nutrition and nutritional status of child-under-five-years. This study used correlative descriptive design. Sample technique used was accidental sampling. The result showed there was no significant relationship between maternal knowledge and nutritional status of child-under-five-years. Most of participants had high-level-knowledge (51,0%) and most of child-under-five-years had normal nutritional status (95,1%). The result of this research can be used by nursing service to give information about balance nutrition and increase mother care attitude to give balance nutrition for their children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S55390
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>