Ditemukan 127639 dokumen yang sesuai dengan query
Nurul Hayati
"
ABSTRAKGojek pertama kali dipasarkan di Jabotebek pada tahun 2011. Masyarakat saat itu masih terbiasa menggunakan jasa ojek secara konvensional. Gojek berupaya memasarkan produknya sebagai sarana pelayanan transportasi berbasis teknologi. Berbagai upaya dilakukan Gojek untuk memasarkan produknya termasuk strategi marketing public relations seperti sistem referral code, membuat meme mengenai Gojek dan campaign dengan mengangkat isu nasionalisme. Dalam memasarkan produknya Gojek menggunakan tiga jenis strategi marketing public relations yaitu strategi push, pull, dan pass. Ketiga strategi ini memiliki peran besar untuk memasarkan Gojek sebagai sarana transportasi berbasis teknologi.
ABSTRACTGojek first marketed in Jabodetabek at 2011. Society at that time still accustomed to using conventional motorcycle. Gojek attempt to market its product as a menas of transport based on technology. Various attempts were made by Gojek to marketing their products include marketing public relations strategy such as a referral system code, create memes about Gojek and a campaign to raise the issue of nationalism. In marketing their products, Gojek use three types of marketing public relations strategy which are a strategy of push, pull, and pass. These three strategies have a major role for market Gojek as a means of transportation based technology."
2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Firsta Vina Maharani
"Gojek merupakan perusahaan berbasis teknologi yang hadir sebagai penyedia layanan transportasi bagi penggunanya. Selama 10 tahun, Gojek terus berinovasi dan berevolusi dengan mengembangkan aplikasinya hingga menjadi super app. Dalam memasarkan dan membentuk image Gojek sebagai super app, berbagai upaya dilakukan termasuk menerapkan strategi marketing public relations (MPR) pada kampanye Cerdikiawan. Makalah ini bertujuan untuk mengulas strategi dan tools marketing public relations yang digunakan dalam Kampanye Cerdikiawan. Hasil analisis menunjukan bahwa strategi MPR push, pull, dan pass diterapkan pada kampanye ini. Strategi push meliputi pemberian refferal code. Pada strategi pull kegiatan yang dilakukan meliputi perilisan video kreatif, penyelenggaraan Cerdikiawards dan Liga Cerdikiawan. Serta strategi pass dilakukan melalui kolaborasi dengan pihak eksternal seperti Pocari Sweat Run, PT Astra International, dan Rich Brian.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Rahadiyan Garuda Langit Dewangga
"
ABSTRAKKemacetan di Indonesia sudah merupakan masalah sehari-hari bagi para penduduk yang tinggal di daerah perkotaan, mengingat Indonesia adalah negara dengan populasi terpadat ketiga di dunia. Go-Jek muncul sebagai jawaban atas permasalahan tersebut, menggabungkan aplikasi online dengan moda transportasi ojek yang menciptakan kemudahan pelayanan pemesanan ojek untuk mengantar barang, menjemput orang bahkan untuk belanja kebutuhan sehari-hari. Dikenalnya Go-Jek oleh masyarakat Indonesia merupakan hasil dari keberhasilan metode pemasaran word of mouth yang diterapkan Go-Jek.
Menggunakan teori difusi inovasi, peranan dari para early adopter yang membangun kesadaran masyarakat terhadap Go-Jek, seperti Youtuber maupun selebriti nasional yang menjadi opinion leader masyarakat Indonesia memiliki peranan besar dalam keberhasilan pemasaran Go-Jek.
ABSTRACTTraffic jam is Indonesians daily problems especially for those who live in urban area, considering Indonesia is the third largest population in world. Go-Jek rise up as the answer to this problem, by combining online application and ojek that create easiness to order ojek that can be used to delivering item or people also to buy groceries. The well-known name of Go-Jek was the effect of their successful word of mouth campaign using word of mouth method.Using the theory diffusion of innovation, early adopter has a role to build society awarenessabout Go-Jek. The early adopter such as Youtuber and national celebrity that becameIndonesian society opinion leader play a big part in Go-Jek successful marketing."
2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Ratna Herawati
"Munculnya jasa reservasi transportasi berbasis aplikasi sangat mengambil perhatian masyarakat di Jabodetabek untuk menggunakan aplikasi tersebut dan bergabung menjadi pengemudi maupun pengguna. Namun, masih banyak sekali kesulitan dalam menggunakan aplikasi yang dirasakan baik dari sisi pengemudi maupun pengguna. Sebuah penelitian terkait persepsi pengguna dan pengemudi terhadap teknologi tersebut dibutuhkan untuk terus mengembangkan jasa reservasi transportasi berbasis aplikasi ini. Penelitian ini berfokus pada studi kasus PT Gojek Indonesia. Analisis faktor yang berhubungan dengan proses pengadopsian pengguna dan pengemudi terhadap produk teknologi jasa reservasi transportasi berbasis aplikasi akan dilakukan menggunakan model terintegrasi Technology Acceptance Model (TAM) dan Theory of Planned Behavior (TPB). Analisis akan dilakukan dan data akan diolah menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sisi pengemudi kesan positif yang dirasakan tergolong rendah, namun kebermanfaatan dirasakan tergolong tinggi sehingga Gojek diharapkan mampu meningkatkan kualitas aplikasi untuk meningkatkan kesan positif. Dari sisi pengguna, kesan positif dan kebermanfaatan sudah dinilai cukup tinggi sehingga Gojek diharapkan mampu mempertahankan posisi dengan memberikan beberapa inovasi agar terus dapat berkompetisi.
The new service of online transportation reservation is currently popular, encouraging other people to join as a driver and as a user. However, there are still many difficulties in using the applications from both the driver's side and the user’s side. A related study of users and drivers perception about technology adoption is needed to develop transportation reservation applications. This research focuses on case study of PT Gojek Indonesia. Analysis of factors related to users and drivers’ technology adoption of transportation reservation applications will be done using the integrated model Technology Acceptance Model (TAM) and Theory of Planned Behavior (TPB). The analysis will be conducted and the data will be processed using the method of Structural Equation Modelling (SEM). The results showed low attitude towards behavior, yet high perceived usefulness from the driver's side so Gojek is expected to improve the quality of its application to enhance the positive impression from the driver's side. From the user side, the attitude towards behavior and perceived usefulness has been rated high enough so that Gojek is expected to maintain their current position by providing some innovation."
2016
S62057
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Disti Caya Fadiyah
"Gojek merupakan perusahaan berbasis teknologi yang memiliki beberapa kategori layanan, mencakup transportasi dan logistik, pembayaran, pesan makan dan belanja, hiburan, serta bisnis. Kesuksesan Gojek sebagai salah satu solusi yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia pun menghadirkan beberapa pesaing dengan layanan serupa. Untuk mempertahankan posisinya di tengah pasar yang kompetitif, taktik pemasaran digital biasa (seperti pemasangan banner iklan statis) sudah tidak relevan lagi karena kini konsumen bersifat aktif dalam mencari dan memilah informasi. Maka dari itu, Gojek pun berusaha menerapkan taktik content marketing sebagai cara baru untuk membangun customer online engagement yang diraih dengan cara mempublikasikan konten yang beragam melalui berbagai format media. Pada akhirnya, konsumen yang memiliki keterlibatan dengan merek tertentu cenderung lebih loyal dalam menggunakan produk atau layanan yang berkaitan. Makalah non-seminar ini akan menganalisis penerapan content marketing yang dilakukan oleh Gojek dalam membangun customer online engagement. Analisis dilakukan pada akun media sosial milik Gojek, mencakup Instagram (@gojekindonesia) dan Twitter (@gojekindonesia) serta website resmi (gojek.com) dalam rentang waktu Januari—Desember 2020. Hasil analisis menunjukkan bahwa empat kategori konten, yakni konten yang menghibur, menginspirasi, mengedukasi, dan meyakinkan dapat ditemukan pada konten Gojek.
Gojek is a multi-service tech platform providing access to a wide range of services including transport and logistics, payments, food delivery and shopping, entertainment, and business. Gojek's success as a solution that is able to meet the needs of the Indonesian people has also triggered the emergence of several competitors with similar services. To maintain its position in such a competitive market, traditional digital marketing tactics (such as static advertising banners) are no longer relevant because consumers are now active in finding and sorting information. Therefore, Gojek is trying to implement content marketing tactics as a new way to build online customer engagement, which is achieved by publishing various content through various media formats. In the end, consumers who have involvement with certain brands tend to be more loyal in using related products or services. This paper aims to analyze the application of content marketing carried out by Gojek in building online customer engagement. The analysis was done on Gojek's social media accounts, including Instagram (@gojekindonesia) and Twitter (@gojekindonesia) as well as the official website (gojek.com) in January—December 2020. The analysis results show that four content categories, namely content that entertains, inspires, educates, and convinces can be found in Gojek's social media content."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Disti Caya Fadiyah
"Gojek merupakan perusahaan berbasis teknologi yang memiliki beberapa kategori layanan, mencakup transportasi dan logistik, pembayaran, pesan makan dan belanja, hiburan, serta bisnis. Kesuksesan Gojek sebagai salah satu solusi yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia pun menghadirkan beberapa pesaing dengan layanan serupa. Untuk mempertahankan posisinya di tengah pasar yang kompetitif, taktik pemasaran digital biasa (seperti pemasangan banner iklan statis) sudah tidak relevan lagi karena kini konsumen bersifat aktif dalam mencari dan memilah informasi. Maka dari itu, Gojek pun berusaha menerapkan taktik content marketing sebagai cara baru untuk membangun customer online engagement yang diraih dengan cara mempublikasikan konten yang beragam melalui berbagai format media. Pada akhirnya, konsumen yang memiliki keterlibatan dengan merek tertentu cenderung lebih loyal dalam menggunakan produk atau layanan yang berkaitan. Makalah non-seminar ini akan menganalisis penerapan content marketing yang dilakukan oleh Gojek dalam membangun customer online engagement. Analisis dilakukan pada akun media sosial milik Gojek, mencakup Instagram (@gojekindonesia) dan Twitter (@gojekindonesia) serta website resmi (gojek.com) dalam rentang waktu Januari—Desember 2020. Hasil analisis menunjukkan bahwa empat kategori konten, yakni konten yang menghibur, menginspirasi, mengedukasi, dan meyakinkan dapat ditemukan pada konten Gojek.
Gojek is a multi-service tech platform providing access to a wide range of services including transport and logistics, payments, food delivery and shopping, entertainment, and business. Gojek's success as a solution that is able to meet the needs of the Indonesian people has also triggered the emergence of several competitors with similar services. To maintain its position in such a competitive market, traditional digital marketing tactics (such as static advertising banners) are no longer relevant because consumers are now active in finding and sorting information. Therefore, Gojek is trying to implement content marketing tactics as a new way to build online customer engagement, which is achieved by publishing various content through various media formats. In the end, consumers who have involvement with certain brands tend to be more loyal in using related products or services. This paper aims to analyze the application of content marketing carried out by Gojek in building online customer engagement. The analysis was done on Gojek's social media accounts, including Instagram (@gojekindonesia) and Twitter (@gojekindonesia) as well as the official website (gojek.com) in January—December 2020. The analysis results show that four content categories, namely content that entertains, inspires, educates, and convinces can be found in Gojek's social media content."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Yasmin Rahma Haryanti
"Sebagai aplikasi yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari, Gojek memiliki pola tuturan tersendiri untuk dapat terkoneksi dengan penggunanya. Penelitian ini menganalisis tindak tutur ilokusi dan strategi kesantunan yang terdapat pada aplikasi Gojek. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif serta teori tindak tutur Searle (1976) dan kesantunan Brown dan Levinson (1987). Penelitian ini menunjukkan bahwa jenis tindak tutur yang terdapat dalam aplikasi Gojek meliputi tindak tutur representatif, direktif, komisif, ekspresif, dan deklaratif. Tindak tutur direktif dalam Gojek mendominasi karena banyak digunakan untuk mengarahkan pengguna untuk melakukan tindakan tertentu, termasuk dalam mengoperasikan aplikasi secara umum. Sementara itu, strategi kesantunan yang ditemui dalam aplikasi Gojek meliputi melakukan FTA tanpa tindak kesantunan, melakukan FTA dengan kesantunan positif, melakukan FTA dengan kesantunan negatif, serta melakukan FTA secara tidak langsung. Penerapan FTA dengan kesantunan positif menjadi strategi yang paling banyak digunakan dalam Gojek sebagai usaha untuk mengakomodasi keinginan pengguna serta membuat pengguna nyaman dalam menggunakan aplikasi ini.
As an application that is essential in daily life, Gojek has its own speech pattern to connect with its users. This research highlights the illocutionary speech acts and politeness strategies used in Gojek. The analysis is done using qualitative descriptive method with Searle’s (1976) theory of speech act and Brown and Levinson’s (1987) theory of politeness. The study shows that Gojek uses illocutionary acts in the form of representative, directive, commissive, expressive, and declarative acts. Directive speech acts in Gojek dominate as it is used to direct users to do certain actions, including in operating the app in general. Politeness strategies found in Gojek consist of doing FTA without redressive actions, doing FTA with positive politeness, doing FTA with negative politeness, and doing FTA off-record. Doing FTA with positive politeness is the most used strategy as it is a medium to accommodate users wants and make users comfortable in using the app."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Destania Putri Alwindy
"PT Jet Global Express mengeluarkan produk baru yang digital inovatif yaitu komunitas online dengan sebutan J&T Friends Community yang dapat mempermudah online seller mendapatkan informasi lebih mengenai penjualan online di berbagai e-commerce serta hal lainnya yang berhubungan dengan jasa pengiriman berbasis teknologi. Komunitas online ini memberikan berbagai informasi yang edukatif serta bermanfaat, di mana merupakan hal baru dan unik yang sangat memudahkan khalayaknya dalam berbagai informasi satu sama lain dengan feedback yang diberikan oleh pihak perusahaan maupun anggota lainnya. Sebagai satu-satunya komunitas online perusahaan jasa pengiriman berbasis teknologi, PT Jet Global Express dalam mempertahankan eksistensi komunitas online nya kerap melakukan berbagai strategi dan tools dari Marketing Public Relations (MPR). Makalah ini bertujuan untuk mengetahui strategi dan tools MPR apa saja yang digunakan J&T Friends Community dan mengulas lebih dalam masing-masing strategi dan tools MPR tersebut serta dikaitkan dengan brand community engagement nya. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari tiga strategi MPR Push, Pull dan Pass, hanya strategi MPR Pull yang mendominasi pada implementasinya. Pada strategi Pull, kegiatan yang dilakukan adalah publikasi organisasi dan digital yaitu media sosial instagram. Ditemukan bahwa J&T Friends Community berhasil meraih engagement yang baik dalam mempertahankan brand community nya. Berbagai strategi dan tools tersebut cukup efektif dalam memasarkan J&T Friends Community dan sesuai dengan identitas khalayaknya.
PT Jet Global Express issued a new, innovative digital product, namely an online community called the J&T Friends Community which can make it easier for online sellers to get more information about online sales on various e-commerce and other matters related to technology-based shipping services. This online community provides a variety of educational and useful information, which is new and unique, which makes it very easy for audiences to share information with each other with feedback provided by the company and other members. As the only online community of technology-based shipping service companies, PT Jet Global Express in maintaining the existence of its online community often carries out various strategies and tools from Marketing Public Relations (MPR). This paper aims to find out what MPR strategies and tools are used by J&T Friends Community and to have a deeper review of each of the MPR strategies and tools and to relate them to its brand community engagement. The results of the analysis show that of the three MPR Push, Pull and Pass strategies, only the MPR Pull strategy dominates its implementation. In the Pull strategy, the activities carried out are organizational and digital publications, namely Instagram social media. It was found that J&T Friends Community managed to achieve good engagement in maintaining its brand community. These various strategies and tools are quite effective in marketing J&T Friends Community and in accordance with the identity of the audience. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S5049
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Napitupulu, Alda Eunique Roulina
"Penjualan minuman beralkohol melalui aplikasi e-commerce merupakan dampak dari perkembangan digital yang meningkatkan akses transaksi secara daring. Akibatnya, anak memiliki akses untuk membeli dan mengkonsumsi minuman beralkohol tanpa pengawasan yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek perlindungan konsumen anak dalam penjualan minuman beralkohol yang ditemukan dalam aplikasi Gojek. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memberikan penjelasan dan menganalisis aspek hukum perlindungan konsumen dalam penjualan dan konsumsi minuman beralkohol oleh anak serta implementasinya dalam aplikasi Gojek berdasarkan ketentuan hukum di Indonesia. Berdasarkan analisis yang dilaksanakan, penelitian ini menemukan adanya ketidakharmonisan antara peraturan dan pelaksanaan penjualan minuman beralkohol secara daring, khususnya melalui aplikasi e-commerce seperti Gojek. Ketentuan mengenai anak yang melakukan transaksi minuman beralkohol tidak dilaksanakan dengan optimal serta bersifat kontradiktif. Dengan demikian, untuk melaksanakan perlindungan anak dibutuhkan peran aktif dan penyesuaian dari berbagai pihak yang terlibat, yaitu pelaku usaha, penyelenggara perdagangan sistem elektronik seperti Gojek, orang tua, dan pemerintah untuk memastikan bahwa regulasi dan pengawasan yang harus diimplementasikan dapat mencegah anak-anak dari akses dan konsumsi minuman beralkohol.
The sale of alcoholic beverages through e-commerce is an impact of digital development that increases access to online transactions. Consequently, children now have access to purchase and consume alcoholic beverages without adequate supervision. This paper aims to analyze the aspects of child consumer protection in the sale of alcoholic beverages found in the Gojek application. The general objective of this paper is to provide explanation and analyze the legal aspects of consumer protection in the sale and consumption of alcoholic beverages by children and its implementation in the Gojek application based on legal provisions in Indonesia. Based on the research undertaken, this paper finds the disharmony between existing regulations and the implementation of selling alcoholic beverages online, especially through e-commerce applications such as Gojek. The provisions regarding children who conduct alcohol transactions are not optimally implemented and are contradictory. Thus, in order to enforce child protection, active roles and adjustments are needed from various parties involved, namely business actors, e-commerce providers such as Gojek, parents, and the government to ensure that the regulations and supervision that must be applied are sufficient to prevent children from accessing and consuming alcoholic beverages."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library