Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 199126 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lisbet
"Rockport masuk ke Indonesia mulai tahun 1996. Hak distribusi sepatu Rockport di Indonesia dipegang oleh PT. Mitra Adiperkasa. Total outlet utuk distribusi sepatu Rockport sampai sekarang berjumlah 26 yang tersebar di mal-mal terkemuka di kota-kota besar Indonesia. Namun distribusi lebih banyak terpusat di Jakarta, dimana hampir 60% dari total hasil penjualan lebih banyak didapat dari outlet-outlet yang terletak di Jakarta.
Harga sepatu Rockport sendiri terhitung relatif cukup mahal, apalagi dibandingkan dengan sepatu-sepatu merek lokal yang kualitas dan tampilannya sudah cukup bisa bersaing. Nilai tukar mata uang kita terhadap US Dollar yang kurang menguntungkan akibat krisis ekonomi dan sosial politik yang berkepanjangan memang jadi salah satu kendala utama Rockport dalam persaingan harga dengan kompetitor local dalam industri sepatu sejenis.
Principal sepatu merek Rockport, yakni mereka yang memegang hak akan nama merek Rockport di seluruh dunia mempunyai beberapa tuntutan bagi PT. Mitra Adiperkasa selaku perusahaan yang bertanggung jawab terhadap pengembangan dan distribusi sepatu merek Rockport di Indonesia. Tuntutan paling utama yang akhir-akhir ini sering dikemukakan Principal sepatu merek Rockport adalah mengenai perluasan pasar di Indonesia, selain melalui menambah jumlah butik khusus untuk sepatu merek Rockport di Indonesia juga dengan me~gkatkan angka penjualan dan tentu saja pembelian sepatu merek Rockport dari PT Mitra Adiperkasa kepada Principal.
Perubahan yang terjadi pada pasar, baik karena krisis ekonomi dan sosial politik yang menurunkan daya bell konsumen maupun munculnya pesaing baru serta adanya tuntutan dari Principal untuk meningkatkan jumlah pembelian dan outlet, menuntut pemasar untuk melakukan evaluasi ulang terhadap strategi pemasarannya. Langkah awal yang perlu dilakukan PT. Mitra Adiperkasa adalah melakukan survey konsumen untuk lebih siapa sebenarnya konsumen bagi sepatu merek Rockport khususnya di Jakarta sebagai daerah yang memiliki pangsa pasar terbesar bagi Rockport saat ini.
Tipe penelitian yang dilakukan ini adalah deskriptif dengan metode survey. Pengambilan sample dilakukan secara convenience dan proportional stratified. Kuesioner akan dibagikan kepada sampel yang pemah dan sedang membeli sepatu merek Rockport di seluruh Jakarta. Tempat pengambilan sampel yang dipilih adalah butik Rockport Mal Pondok Indah, outlet Foot Gear di Mal Taman Anggrek dan Mal Kelapa Gading serta outlet Ath Leisure di Plaza Senayan. Pemilihan tempat dilakukan berdasarkan jumlah pembeli selama tahun 2003, dimana jumlah pembeli terbesar berasal dari keempat tempat tersebut. Jumlah sample yang diambil adalah 120 buah dari total empat outlet tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah pria, dimana rentang usia terbanyak adalah pria yang berusia antara 26 sampai 50 tahun. Sedangkan responden wanita lebih banyak yang berusia antara 26 sampai 3 5 tahun. Sebagian besar responden adalah mereka yang berasal dari kalangan kelas so sial A+ dengan pengeluaran biaya rumah tangga perbulannya diatas dua juta rupiah. Diketahui bahwa kombinasi atribut produk yang diinginkan oleh responden dalam memilih dan membeli sepatu adalah sepatu yang dapat memberikan kenyamanan bagi si pemakai, mempunyai daya tahan lama, model dan style sepatu dan harga. Sedangkan alasan yang mendorong responden untuk membeli sepatu Rockport adalah alasan-alasan yang cukup praktis dan rasional be~pa alasan kenyamanan dipakai, model atau style yang klasik, dan daya tahan lama. Untuk asosiasi, sepatu Rockport dipandang responden sebagai sepatu yang nyaman dipakai, mempunyai style atau model yang cukup klasik yang tidak lekang oleh perkembangan jaman, merek yang cukup bergengsi dan harga yang cukup sesuai. Namun jika dibandingkan dengan sepatu merek lain, harga sepatu Rockport masih dianggap kurang murah oleh responden.
Saran-saran yang bisa diberikan adalah lebih aktif dalam menyampaikan persepsi positif yang sudah ada pada sebagian besar responden dalam penelitian ini, yakni sepatu yang nyaman dan berkualitas melalui kegiatan advertising dan promosi yang lebih sering dan efekti£ Penelitan lebih lanjut tentang kegiatan advertising dan promosi disarankan untuk dilakukan lagi, serta penelitian tentang masih terbatasnya jumlah konsumen wanita yang memakai atau membeli sepatu merek Rockport."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Usri Suharyono
"Persaingan antar rumah sakit yang semakin ketat dan adanya tuntutan pelayanan kesehatan yang lebih baik dari masyarakat, mendorong praktisi manajerial rumah sakit untuk melakukan pembenahan di berbagai sektor, terutama pembenahan sumber daya manusia di Rumah Sakit
Dari data angket pelayanan di bagian administrasi dan pemeliharaan (umum) secara keseluruhan tahun 1999 di RS. Setia Mitra, yang menyatakan baik 84.55%, sedang 14.69% dan kurang 0.76%, sementara di bagian perawatan, yang menyatakan baik 94.64%, sedang 5.14% dan kurang 0.23%.
Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik karyawan di bagian administrasi keuangan dan umum dengan persepsinya terhadap pekerjaan di RS. Setia Mitra.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian bersifat kross seksional. Pengambilan data primer dilakukan dengan kuesioner. Populasi penelitian adalah karyawan di bagian administrasi keuangan dan umum RS. Setia Mitra sebanyak 42 orang.
Hasil penelitian adalah, karakteristik karyawan sebagaian besar berpendidikan SMU/SMU keatas, belum pernah mengikuti pendidikan tambahan, mempunyai pengalaman kerja lebih dari 5 tahun dan sebagian berjenis kelamin pria. Hampir semua karakteristik karyawan berhubungan dengan persepsi karyawan terhadap pekerjaan, hanya terdapat satu karakteristik yang tidak berhubungan. Satu karakteristik tidak dilakukan uji statistik karena data tidak sebanding.
Saran untuk RS. Setia Mitra, adalah lebih mengintensifkan sosialisai mengenai sistem kerja serta sistem pemberian penghargaan kepada karyawan, khususnya sistem pengggajian yang berlaku tertutama kepada karyawan pelaksana, lebih banyak memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengikuti pendidikan tambahan, dan juga dilakukan perbaikan kondisi kerja, sekaligus lebih melengkapi alat kerja serta mempermudah birokrasi pengadaan alat kerja.

Analysis on the Characteristic Relation of the Financial and General Administration Staffs with Their Perception on Their Job at the Hospital Of Setia MitraThe increasing tight competition between hospital and the demand for the health services from the community have push the hospital management practitioners to organize various sectors, especially the human sector of hospitals.
Based on the questioners data from the administration and maintenance department the figures for 1999 indicate, that in Setia Mitra Hospital the services are 84.55% good, average 14.69% and 0.76% less good, While in the treatment services are 94.64% good, average 5.14% and 0.23% less good.
The purpose of this research is to find out how the relation is between the financial and general office staffs characteristic and their perception of their job in Setia Mitra Hospital.
The research is a quantitative one with cross sectional research plan. Primary data were obtained from questioners. The research population consists of the financial administration and general office staffs of Setia Mitra Hospital, 42 people in total.
Most of the staffs are senior secondary school graduates or higher, have never attend further education, have a working experience of more than 5 years and some of them are men. Nearly all staff's characteristic are related with the staffs perception on their job. Only one characteristic in not No statistical test has not been carried out for this one since the available data is not in accordance with the requirement.
It is suggested the Setia Mitra Hospital should intensify their socialization on their work and rewarding system, especially their remuneration system for their executing staff, they should also give opportunity to their staff to attend additional training, improve working conditions including the provision of working tolls and ease their purchasing method."
2000
T7793
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Puspitasari
"ABSTRAK
Konsep hypermarket merupakan sebuah alternatif untuk mengatasi menurunnya daya bell masyarakat sebagai akibat dari krísis ekonomi Karena dengan konsep ini hypermarket menawarkan harga yang lebih rendah dibandingkan supermarket ataupun minimarket. Hal ini membuat para ritel hjpermarket saling bersaing dalam menjaring konsumen agar berbelanja di tempatnya. Walau bagaimanapun juga keputusan untuk melakukan pembelian, tetap ada ditangan konsumen. Konsumen akan rnemutuskan untuk membeli kebutuhannya di salah satu hypermarket tersebut jika mereka merasa nyaman dan harga yang ditawarkan murah.
Karya akhir ini memiliki tiga tujuan utama yaitu mengetahui top of mind dari konsumen terhadap setiap hypermarket yang ada di Jakarta, mengetahui dan menganalisis perilaku konsumen terhadap setiap hypermarket yang ada di Jakarta, serta mengetahui atribut-atribut yang dapat mempengaruhi konsumen untuk melakukan konsunisi akan kcbutuhannya pada hypermarket tersebut.
Studi karya akhir ini menggunakan dua pendekatan yaitu penelitian ekaploratori dan penelitian deskriptif Penelitian eksploratori dilakukan untuk mengetahui atribut-atribut yang menjadi pertimbangan konsumen pada setiap kunjungannya untuk berbelanja pada saiah satu hypermarket tersebut sedangkan penelitian deskriptif daiam bentuk kuesioner ditujukan untuk mendapatkan informasi data primer mengenai perilaku konsumen hpermarket. Populasi target dalam peneiitian ini adalah semua orang yang berbeanja pada retail hypermarket yang dimaksud (Alfa, Carrefour, dan Makro) yang berdomisili di Jakarta.
Hasil penelitian pada karya akhir ini menunjukkan bahwa dari sisi awareness, Makro menempati posisi pertama untuk Top of mind awareness diikuti oleh Carrefour. Sedangkan peringkat pertarna untuk pengujian unaided awareness ditempati oleh Carrefour. Dalam aided awareness, lebih dari 90% responden dari total 150 responden memiliki awareness terhadap 3 nama hypermarket yaitu Carrefour , Makro dan Alfa.
Dari sisi perilaku konsumen menunjukkan bahwa penilaku responden saat berbelanja di hypermarket cukup bervariasi.
Pertama, setiap responden pernah melakukan pembelanjaan pada lebih dari satu hypermarket dengan alasan bahwa lokasi dari hypermarket mudah dicapai, harga relatif murah produk yang dijual lengkap, kemudahan dalam mencari barang, kenyamanan berbelanja, kualitas barang baik, parkír luas dan aman serta kebersihan yang teriaga.
Kedua, sebagian besar responden sering melakukan pembelanjaan rutin pada hypermarket tersebut dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan usaha. Dengan rata-rata lama waktu yang paling banyak digunakan konsumen adalah sam jam. Dan hari yang paling sering digunakan sebagai waktu untuk berbelanja adalah pada saat akhir pekan bersama -sama dengan keluarga.
Ketiga, kategori produk yang paling banyak dibeli pada hypermarket adalah kategori produk toiletries, diikuti dengan beras / tepung / gula, sayur / buah serta peralatan rumah tangga dan penlengkapan dapur / bumbu.
Keempat, sebagian besar responden dalam berbelanja selalu membuat daftar belanja terlebih dahulu sehingga lebih terencana. Namun walaupun sudah membuat daftar belanja, banyak responden menyatakan bahwa pola pembelanjaan tidak sesuai dengan daftar belanja karena rnereka suka melakukan pembelanjaan seketika begitu melihat produk produk yang ada di setiap display atau yang sedang metniliki harga diskon. Kategori produk yang sering dibeli untuk pembelian seketika adalah snack / minuman ringan, pembelian makanan olahan seperti sosis, bakso, makanan yang sudah jadi, toiletries, roti bakery serta sayur / buah.
Kelima, sistem pembayaran yang paling banyak dilakukan oleh responden adalah tunai.
Dari analisis cross tabulation menunjukkan bahwa sebagian besar responden memilih untuk melakukan pembelanjaan pada akbir pekan dengan keluarga sebagai teman belanja, dan bagi reponden yang melakukan pembelanjaam pada hari kerja Iebih memilih untuk berbelanja sendiri atau didampingi rekan kerja Dan sebagian besar responden berbelanja dalam kisaran kurang dari 1 jam, 60 menit dan 90 menit dengan rata-rata besar pengeluaran adalah Rp 200.001 - Rp 400.000. Dengan waktu 120 mcenit terdapat 2 responden yang berbelanja dengan kisaran pengeluaran Rp 2000.001 ? Rp 3000.000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin lama konsumen berada didalam hypermarket tersebut, maka semakin besar pula pengeluarannya.
Dan importance analysis menunjukkan bahwa yang menjadi faktor utama yang dipertimbangkan oleh responden dalam memilih dan membeli barang kebutuhan di hypermarket pada umurnnya adalah kualitas produk dan harga. Dan dari basil perhitungan melalui analisis faktor, terdapat 4 dimensi yang harus diperhatikan bagi masing-masing ritel swalayan hypermarket yaitu produk, harga, fsailitas dan promosi. Temuan ini memberikan beberapa implikasi bagi pihak manajemen ritel terutama bagi manajemen ritel hypermarket bahwa awareness konsumen dapat terus ditingkatkan dengan menambah event promosi serta terus meningkatkan eksposure ritelnya meIalui media cetak dan elektronik. Implikasi lain bagi pihak rnanajemen dan masing-masing market adalah sebaiknya terus meningkatkan performancenya baik melalui fasilitas yang dimilikìnya maupun suasana tokonya. Serta masing-masing Pihak ritel hypermarket diharapkan dapat terus mengadakan riset mengenal ritelnya dan juga kompetitornya secara berkesinambungan sehingga dapat diketahui perubahan-perubahan yang dapat teijadi mengenai perilaku konsumennya untuk mengantisjpasj perpindahan konsumen ke kompetitor."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransisca
"ABSTRAK
Sebelum krisis ekonomi melanda di Indonesia, penjualan mobil bekas sudah menjadi bisnis yang cukup berkembang terutama di ibukota ini, balk di kalangan menengah ke bawah ataupun di kalangan menengah ke atas dengan merek dan tipe mobil yang sudah popular.
Studi ini dimaksudkan untuk mengetahui gambaran mengenai perilaku konsumen mobil bekas di Jakarta sehingga dapat memberikan inforrnasi kepada showroom mobil bekas.
Penelitian ini menggunakan metode survei yang dilakukan secara convenience sampling pada lokasi kampus dan kantor juga perumahan khususnya yang pernah membeli dan atau menggunakan mobil bekas serta ikut dalam penentuan pemilihan merek mobil tersebut.
Maka profil pembeli mobil bekas dari hasil penelitian ini adalah: mahasiswa (38,2%) dan pegawai swasta (36,3%), dan masih didominasi oleh pria (69,6%) karena pria lebih aktif mencari mobil dan lebih berinisiatif dalam pengisian kuesioner yang berhubungan dengan mobil dibandingkan dengan wanita, usia antara 25-30 tahun (51,0%), belum menikah (63,7%), lulusan S1 (74,5%), rata-rata pengeluaran keluarga/responden antara Rp. 1.000.000 sampai dengan Rp. 2.500.000 yang merupakan market terbesar untuk pembeli mobil bekas.
Pada tahap awareness, merek mobil yang paling diingat adalah Toyota (100%), hal ini dikarenakan kelas sosial ekonomi seseorang yang dilihat dari tingkat pengeluaran responden/keluarga per bulan.
Sedangkan merek mobil bekas yang dibeli adalah mobil buatan Asia (86,3%) yaitu: Toyota (34,3%) dengan tipe mobil Kijang (11,8%); Honda (14,7%) dengan tipe mobil Accord (7,8%); Suzuki (14,7%) dengan tipe mobil Escudo (5,9%) dan Mitsubishi (7,8%) dengan tipe mobil Lancer (5,9%). Dari hasil penelitian tersebut maka showroom mobil bekas harus dapat menyediakan dan memprioritaskan merek Toyota, disarnping itu juga dapat menyediakan merek mobil lainnya seperti Honda. Selain merek mobil bekas buatan Asia, ada juga merek mobil bekas buatan non Asia yang dibeli dan yang terbanyak dibeli dan atau digunakan adalah BMW (4,9%) seri tiga (3,9%). Dalam hal ini, apabila showroom mobil bekas memfokuskan diri pada penjualan mobil bekas non Asia mereka harus mempromosikan mobil-mobil tersebut dengan nilai hidup rasa aman bahwa mobil Eropa lebih aman dikendarai daripada mobil Jepang misalnya.
Perilaku Konsumen secara umum:
. Pembelian mobil bekas lebih banyak dilakukan 2 tahun yang lalu (47,1%), dengan alasan terbesar adalah karena kebutuhan (40,2%).
. Kebanyakan responden mencari tahu informasi penjualan mobil bekas melalul media cetak (38,2%) dan membeli Íangsung pada pemilik/tangan 1 (58,8%). Dan yang berpengaruh dalam pengambifan keputusan adalah anggota keluarga (48%).
Perilaku konsumen mobil bekas secara khusus:
Segmentasi penjualan mobil bekas akan lebih terfokus dengan pendekatan nilai - nilai yang dipentingkan dalam hidup mereka yaitu nilai hidup rasa aman (mean 5,5000), berhasil mencapai sesuatu (5,4412), rasa kekeluargaan (5,343 1) dan harga diri (5,3235). Dari keempat nilai hidup ini yang paling menonjol dan responden adalah nilai hidup rasa aman, sehingga dalam pemilihan mobil bekas, atribut yang diutamakan adalah: kualitas mobil yaitu mesin dalam kondisi bagus, tahunnya masih tergolong muda dan km yang berjalan masih sedikit dengan interior yang nyaman, danjuga merek/tipe mobil yang sudah popular.
Hash studi ini akan menjadi dasar untuk rencana pengembangan pemasaran showroom mobil bekas selanjutnya dengan pengembangan produk dan promosi, Positioning mobil bekas dari negara buatan mobil, serta program layanan pasca beli. Dan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi diperlukan pengembangan riset selanjutnya, misalnya sampling dilakukan secara random/acak , menggunakan kategori mobil sedan atau niaga, memposisikan merek mobil tertentu ataupun melakukan segmentasi mobil bekas."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T1912
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tri Candra Sakti K.
"Penelitian ini menganalisa pengaruh service quality terhadap kepuasan konsumen, loyalitas konsumen dan motivasi konsumen nasabah Bank pengguna ATM yang bertempat tinggal di Jakarta. Dengan menggunakan metode regresi linier, dapat diketahui bahwa antara service quality, kepuasan konsumen, loyalitas konsumen dan motivasi konsumen memiliki hubungan linier positif. Sehingga dapat diartikan jika service quality semakin baik maka konsumen akan semakin puas dan juga akan semakin loyal dengan ATM yang dipakainya serta semakin termotivasi untuk lebih sering bertransaksi menggunakan ATM. Untuk itu masing ? masing Bank harus terus memperbaiki dan menjaga service quality dari ATM ? ATMnya.

This study analyzes the influence of service quality on customer satisfaction, customer loyalty and customer motivation of the Bank ATM users who reside in Jakarta. By using the linear regression method, it is known that between service quality, customer satisfaction, customer loyalty and customer motivation have a positive linear relationship. So that can be interpreted if the service quality is better, so it will be more satisfied customers and customer will also be more loyal to the ATM that he uses as well as more motivated to transact more frequently use the ATM. For the Banks, must continue to improve and maintain the service quality of their ATM"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28286
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hamonangan, Daniel
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa bagaimana brand awareness dan brand image mempengaruhi perilaku pembelian konsumen shampoo L'Oriel. Pada penelitian ini menggunakan program SPSS untuk menguji validitas,reabilitas, dan uji asumsi klasik (normalitas, multikolinieritas, korelasi). Sedangkan untuk uji asumsi klasik lainnya yaitu uji heterokedastisitas menggunakan program Eviews. Dan untuk uji regresi menggunakan dua program tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan brand awareness dan brand image mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif terhadap perilaku pembelian konsumen sama halnya seperti pada hasil penelitian sebelumnya. Penelitian ini juga merekomendasikan penelitian lebih lanjut mengenai perilaku pembelian kembali atas suatu merek.

The purpose of this study is to analyze how brand awareness and brand image influence consumer buying behavior L'Oreal shampoo. In this study using SPSS to test the validity, reliability and classical assumption (normality, multicollinearity, correlation). As for other classical assumption that heterokedastisitas test using Eviews program And for regression testing using the two programs
The results showed brand awareness and brand image have a significant and positive influence on consumer buying behavior as well as the results of previous studies. The study also recommends further research into the behavior repurchase of a brand.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S54056
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riandra Khairina
"Tesis ini meneliti pengaruh brand knowledge dan brand relationship terhadap behavioral outcome pada Konsumen Remaja di Jakarta. Merk yang diteliti adalah merek sepatu Vans. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey (kuesioner) yang dilakukan terhadap remaja pengguna sepatu Vans di Jakarta. Teknik sampling yang digunakan adalah probability sampling menggunakan cluster sampling.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa brand awareness Vans memiliki pengaruh positif terhadap brand image, brand satisfaction, dan current purchase sepatu Vans, namun brand Awareness tidak memiliki pengaruh positif terhadap intention to future purchase dan brand trust. Selanjutnya brand image Vans memiliki pengaruh positif terhadap brand satisfaction, brand trust dan intention to future purchase, namun brand image tidak memiliki pengaruh positif terhadap current purchase. Brand satisfaction tidak memiliki pengaruh positif terhadap brand attachment.
Brand trust memiliki pengaruh positif terhadap brand attachment. Brand attachment sendiri memiliki pengaruh positif terhadap current purchase dan intention to future purchase. Kemudian terakhir, current purchase memiliki pengaruh positif terhadap intention to future purchase.

This thesis examines the influence of brand knowledge and brand relationship toward behavioral outcomes of adolescent consumers in Jakarta: a case study of Vans shoes. The method used in this study was survey using questionnaire targeted to Vans shoes adolescent users in Jakarta. Cluster sampling (probability sampling) method was used for this thesis.
The results of this study showed that Vans brand awareness had positive influence on brand image, brand satisfaction, and current purchase. However, brand awareness did not have positive influence on intention to future purchase and brand trust. Furthermore, Vans brand image had positive effect on brand satisfaction, brand trust and intention to future purchase, but Vans brand image did not have positive effect on customer?s current purchase. Brand satisfaction did not have positive influence on brand attachment.
Brand trust had positive influence on brand attachment and brand attachment itself had a positive influence on the current as well as on intention to future purchase. Finally, the study found that current purchase had positive influence on intention to future purchase."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T38937
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yves Christopher Rumajar
"ABSTRAK
Jumlah penduduk Indonesia sebesar 210,4 juta orang dengan proporsi
berdasarkan jenis kelamin laki-laki 49,9% dan perempuan 50,1% merupakan pasar
yang potensial untuk berbagai macam produk yang ditujukan bagi segmen wanita.
Salah satu bagian yang berkaitan dengan perawatan tubuh adalah kulit waiah
Kategori produk perawatan kulit yang sejak enam tahun terakhir gencar dipasarkan
adalahjenis produk pemutih kulit wajah (whitening). Kulit wanita Indonesia memiliki
karakteristik berwarna kecokiatan, ditambah lagi hidup di alam tropis di mana sinar
matahari mampu mendorong terbentuknya pigmen melanin, yaitu sejems sel yang
membuat kulit berwarna kecokiatan. Oleh karena itu, memiliki kulit wajah yang putih
diyakini merupakan kebutuhan wanita Indonesia.
Persaingan di kalangan produsen pemutih semakin meningkat, seiring dengan
meningkatnya kebutuhan konsumen akan produk pemutih. Hal ini membuat produsen
berlomba-lomba untuk mendiferensiasikan produknya daii produk kompetitor.
Dengan meningkatnya anis informasi, menarnbah pengetahuan konsuinen berkaitan
dengan khasiat dan kemampuan memutihkan maupun efek samping dan bahan
kandungan pemutih yang dapat merusak kulit wajah.
Menghadapi peluang pasar, persaingan yang meningkat, serta ai-us informasi
yang kontra-produktif mengenai produk pemutih, maka untuk memenangkafl
persaingan, pemasar seyogianya melakukan analisis terhadap persepsi dan perilaku
konsumen yang berkaitan dengan konsep diñ (self-image) wanita TujuaflflYa untuk
menemukat preferensi dalam ineinbeli produk pemutib scrt* menentukan posisi yang
tepat dalam bentuk konsumen
Penelitian düakukan dengan pendekatan riset eksploratOñ dan riset deskriptif.
Riset eksploratori dilakukan secan kualitatif untuk mendapatkim informas? awal
mengenai atribut-atribut yang berkaitan dengan konsep din dan perilaku konsumea
Selanjutnya dengan riset deskniptif alcan memberikan jawaban atas pertanYaa)
penelitian Metode pengumpulan data dilakukan dengan suivei self administered
questionnaires yang disebarkan kepada 200 responden yang berdomisili di DKI
Jakarta. Penelitian dalam tesis ini bersifat cross-sectional dalam kurun waktu 2 bulan
(September s/cl Oktober 2000). Prosedur pengambilan sampel nienggunakan metode
non-probability sampling dengan jenis judgement sample. Metode analisis yang
dipakai adalah: descriptive statistics, independent sample t-test, factor analysis,
dusts analysis dan biplot analysis.
Hasil penelitian menunjuickan baht balk wanita yang warna kulítnya
cenderung putih maupun cenderung bitam memiliki persepsi yang positif terhadap
dirinya, hanya saja wanita yang warna kulítnya cenderung putîh merniliki persepsi
yang lebib positif dibandingkan dengan yang wama kulitnya cendenmg hitam.
Penelitian menemukan faktor-faictor yang membentuk citra diii wanita, yaitu: faktor
penampilan, faktor inner beauty, dan faktor feminisme.
Dalam persepsi wanita, apabila ia meniakai pexnutih wajah maka akan
membuatnya kelihatan menarik, kelihatan segar, merasa percaya diri dan kelihatan
cantik. Manfaat pemutih yang paling dipentingkan konsumen adalah kemampuannya
melindungi kulit dan sengatan sinar matahari.
Penelitian yang berdasarkan teori self-image congruence menunjukkan bahwa
semiikin tinggi kesesuaian antara persepsi terhadap pengaruh pemutih (product-user
image) dengan persepsi terhadap din (self-image), maka semakin banyak konsurnen
yang niemiliki persepsi positif terhadap pemutih. Keinginan membeli produk pemutih
dipengaruhi oleh: persepsi terhadap pengaruh produk pemutih, kesesuaian antara
product-user image dengan actual self-image, serta pengalaman sebagai pemakai.
Atribut produk pemutih yang paling dipentingkan adalah bahan kandungan.
Ainbut Iainnya adalah: kecepatan lotion terserap, kemampuan memutihkan dalam 6
minggu, merek dan harga. Perilaku pemakaian dan pembelian konsumen sebagaiafl
besar adalah: memakai <6 bulan dan antara 1-2 tahun, meniakai setiap han dan saat
hendak beraktiVitaS, serta melakukan pembelian di swalayan besar.
Dari peta positioning terhadap 4 merek ditemukan bahwa: Hazeline
dipersepsikan aman digunakan, harganya murah, beraroma segar serta inampu
memutihkan dalam 6 minggu, Nivea dipersepsikan tidak memiliki lotion yang kental,
Pond?s dipersepsikan sebagai merek yang paling populet, desain kemasan yang
menarik, seda lotion yang berwarna putih sedangkafl Oil of Ulay dipersepsikan
ukuran kemasaflflYa sesual dan lotion yang cepat terseraP ke dalam kulit.
Dari hasil penelitian ini, penulis menyarankan 3 hal kepada pemasar yaitu:
melakukan positioning berdasarkan selfimage congrUeflC dan berdasalkan manfaat
dan perilaku pemakaifl positioning terhadaP merek pesaing dengan menentukan
atribut produk yang paling tepat; serta merumus pernyataan positioning.
"
2002
T6306
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Akhmad Badrian
"[ABSTRAK
Penelitian ini menguji faktor-faktor eksternal yang memengaruhi purchase intention konsumen terhadap sepatu running di Kota Jakarta. Penelitian ini dilakukan di kota Jakarta dengan sampel pengguna sepatu running yang berdomisili di kota Jakarta. Melalui in depth interview diperoleh bahwa faktor- faktor eksternal yang diprediksi berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada sepatu running adalah design, price, product quality, dan brand image. Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan jumlah sampel sebanyak 168 orang. Berdasarkan pengujian tersebut, dapat disimpulkan bahwa design, price, product quality, dan brand image berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap purchase intention konsumen pada sepatu running.;

ABSTRACT
This study examined the external factors that influence consumer purchase intention toward running shoes in Jakarta. This research was conducted in the city of Jakarta with running shoes users residing in the city for the sample. Through in-depth interviews, the external factors that predicted to affect the consumer purchase intention in running shoes are design, price, product quality and brand image. This study were conducted using multiple regression analysis, with total samples of 168. Based on these tests, it can be concluded that the design, price, product quality and brand image in a positive and significant impact on consumer purchase intention in running shoes., This study examined the external factors that influence consumer purchase intention toward running shoes in Jakarta. This research was conducted in the city of Jakarta with running shoes users residing in the city for the sample. Through in-depth interviews, the external factors that predicted to affect the consumer purchase intention in running shoes are design, price, product quality and brand image. This study were conducted using multiple regression analysis, with total samples of 168. Based on these tests, it can be concluded that the design, price, product quality and brand image in a positive and significant impact on consumer purchase intention in running shoes.]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>