Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56782 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nugraeni Galuh Yuniar
"Menyusui adalah proses yang secara alami dilalui ibu untuk memberikan nutrisi bagi bayinya. Kesiapan menyusui diperlukan untuk meningkatkan angka pemberian ASI pada bayi yang saat ini hanya 15,3% bayi yang mendapatkan ASI eksklusif. Karya ilmiah akhir ners ini ditulis untuk melaporkan hasil intervensi keperawatan pada klien dengan kesiapan meningkatkan pemberian ASI meggunakan intervensi keperawatan pijat Oketani. Tujuan penerapan intervensi tersebut adalah untuk meningkatkan produksi ASI, mencegah pembengkakan payudara, membuat payudara menjadi lebih lembut, serta memberikan kenyamanan pada klien. Evaluasi yang didapat setelah menerapkan pijat Oketani adalah klien mengatakan bahwa produksi ASI meningkat dari 50 ml pada hari kelima menjadi 150 ml pada hari kesembilan, tidak terjadi pembengkakan payudara (skala pembengkakan 1), tidak nyeri (skala nyeri 0), payudara terasa lebih lembut, dan terjadi peningkatan berat badan bayi.

Breastfeeding is a process that a mother goes through to provide nutrition for her baby. Readiness is needed to increase breastfeeding in infants who currently only 15.3% of infants under five months get exclusive breastfeeding. This paper aimed to report the results of nursing intervention on client with readiness to enhanced breastfeeding using Oketani massage. The purposes of this intervention were to increased production of the breast milk, prevented breast engorgement, made the breasts softer, and provided comfort for the client. The evaluations of this intervention were the client said that the breast milk production has increased from 50 ml (day-5) to 150 ml (day-9), breast engorgement did not occur (breast engorgement scale 1), no pain (pain scale 0), the breasts felt softer, and the babys weight has increased."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Firda Eka Lestari
"Pembengkakan payudara adalah salah satu masalah yang sering muncul pada ibu menyusui. Karya ilmiah ini bertujuan untuk melaporkan asuhan keperawatan pada ibu menyusui dengan ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan pembengkakan payudara. Klien berusia 28 tahun, dengan ketidakefektifan pemberian ASI sebagai diagnosa keperawatan, melaporkan payudara yang terasa ngilu dan bengkak, skala nyeri 5/10, posisi dan perlekatan menyusui belum efektif, payudara tampak bengkak. Intervensi yang diterapkan adalah melakukan kompres daun kol ke payudara yang bengkak sebagai metode perawatan payudara. Hasil dari intervensi ini adalah untuk mengurangi pembengkakan payudara dan meningkatkan efektivitas menyusui. Evaluasi menunjukkan tidak ada lagi pembengkakan, payudara teraba lunak dan konsistensinya lembut, posisi dan perlekatan pemberian ASI sudah efektif.

Breast engorgement is one of the problems that often arise in breastfeeding mothers. This scientific work aims to report nursing care in breastfeeding mothers with the ineffectiveness of breastfeeding associated with breast engorgement. A 28-year-old client, with ineffective breastfeeding as a nursing diagnosis, reports sore and swollen breasts, 5/10 pain scale, ineffective position, and attachment of the breastfeeding. The intervention that is applied is compressing cabbage leaves to the swollen breasts as a breast care method. The outcomes of this intervention are to reduce swollen breasts and enhance breastfeeding effectiveness. The evaluation shows no more swelling, soften breasts and swelling, the breasts look soft their consistency in the breast, effective position and attachment of breastfeeding.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Fauziah Fadhillah
"Refleks hisap yang buruk merupakan salah satu masalah yang cukup sering dialami oleh bayi pada awal masa kehidupan. Hal ini menyebabkan ketidakmampuan bayi dalam memperoleh makanan (ASI) melalui oral secara mandiri. Penyusunan Karya Ilmiah ini bertujuan untuk melaporkan asuhan keperawatan pada ibu dan bayi dengan ketidakefektifan pemberian ASI yang berhubungan dengan gangguan mengisap. Masalah utama pada klien yaitu ketidakefektifan pemberian ASI. Data yang mendukung yaitu klien mengatakan bayi tidak mau menyusu sedari lahir hingga 29 jam setelah lahir. Bayi cenderung tenang, lebih banyak tidur, dan sulit dibangunkan. Bayi tidak merespon ketika payudara ibu di dekatkan pada mulut bayi. Tidak ada refleks hisap pada mulut bayi ketika puting payudara ibu sudah berhasil dimasukkan ke mulut bayi. Implementasi yang dilakukan adalah memberikan stimulasi oral dan latihan mengisap non-nutrisi untuk meningkatkan refleks hisap pada bayi sehingga pemberian ASI dapat dilakukan secara efektif. Hasil evaluasi diperoleh bayi menyusu sebanyak 10-13 kali per hari, bayi lebih mudah dibangunkan untuk menyusu, bayi tampak aktif, refleks hisap bayi ada dan adekuat, hasil uji Kramer 1/5.

Poor sucking reflex is one of the problems that is quite often experienced by babies at the beginning of life. This leads to the inability of the infant to obtain food (breast milk) through the oral independently.The scientific report aims to report nursing care in mother and infant with the ineffectiveness of breastfeeding related to sucking disorders.The main problem with the client is the ineffectiveness of breastfeeding. The supporting data is that the client says the baby does not want to breastfeed from birth until 29 hours after birth. The baby tend to be more calm, sleepy, and more difficult to wake up. The baby does not respond when the mothers breast is close to the babys mouth. There is no suction reflex in the babys mouth when the mothers breast nipple has been successfully inserted into the babys mouth. The implementation is to provide oral stimulation and non-nutritive sucking exercise to improve suction reflexes in infant so that the feeding of the breast milk can be done effectively. The results of the evaluation are the baby is breastfeed 10-13 times a day, baby is easier to wake up for breastfeeding, baby-looking active, babys suction reflexes are present and adequate, test results Kramer 1/5."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pipin Nurul Fitriana
"Air susu ibu merupakan nutrisi yang paling baik untuk bayi berusia 0-6 bulan karena mengandung semua unsur zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Namun tisak semua ibu menyadarinya, hal ini terbukti dengan masih rendahnya angka pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif. Faktor yang mempengaruhi kesiapan menyusui Ibu adalah kelekatan antara ibu dan janin (attachment) dan keyakinan (self-efficacy). Intervensi yang diberikan untuk menyelesaikan masalah keperawatan tersebut adalah belly rubs massage. Belly rubs massage merupakan sentuhan lembut pada perut yang berfungsi untuk relaksasi dan meningkatkan ikatan dengan janinnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada ibu hamil trimester tiga dengan penerapan belly rubs massage untuk meningkatkan ikatan dengan janinnya dan kesiapan menyusui. Metode yang digunakan adalah case study. Pemberian intervensi belly rubs massage ini diberikan selama 5 hari. Hasil yang didapatkan diukur melalui pre dan post intervensi terjadi peningkatan attachment sebesar 22,6% dan terjadi peningkatan self-efficacy sebesar 40%. Berdasarkan hal tersebut intervensi belly rubs massage pada ibu hamil trimester tida efektif untuk meningkatkan ikatan antara ibu dan janinnya dan meningkatkan kesiapan menyusui.

 


Breast milk is the best nutrition for babies aged 0-6 months because it contains all the elements of nutrients needed for the growth and development of infants. But not all mothers realize it, this is evidenced by the low rate of exclusive breastfeeding. Factors affecting maternal readiness are attachment between mother and fetus (attachment) and confidence (self-efficacy). Interventions given to solve these nursing problems are belly rubs massage. Belly rub massage is a gentle touch on the abdomen that serves to relax and improve bonding with the fetus. This study aims to analyze nursing care in third trimester pregnant women by applying belly rubs massage to improve bonding with the fetus and breastfeeding readiness. The method used is case study. This belly rubs massage intervention is given for 5 days. The results obtained were measured through pre and post intervention there was an increase in attachment by 22.6% and an increase in self-efficacy by 40%. Based on this belly rubs massage intervention in pregnant women trimester is not effective to increase the bond between mother and fetus and increase readiness to breastfeed.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Clarissa Ardiya Putri Wicaksono
"Melahirkan secara SC dapat menimbulkan efek negatif kepada ibu baik dalam aspek fisik maupun psikologis, yang akhirnya mengganggu kenyamanan. Ny. F, post SC 15 jam mengeluhkan ketidaknyamanan terutama nyeri pada luka insisi dan pada payudara, serta adanya kelelahan. Tujuan intervensi pijat oketani adalah untuk mengatasi gangguan kenyamanan termasuk peningkatan kesejahteraan fisik dan psikologis pasien pada masa postpartumnya. Pemberian intervensi ini merupakan bagian dari asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, penegakan diagnosis, perencanaan intervensi, implementasi, dan evaluasi. Pijat oketani dilakukan selama tiga hari. Pada hari pertama, intervensi dilakukan sebelum operasi untuk mengatasi kecemasan. Selanjutnya setelah operasi, dilakukan untuk mengatasi gangguan rasa nyaman. Hasil yang didapatkan adalah kenyamanan pasien meningkat dan rasa nyeri menurun. Pijat oketani atau pijat payudara lainnya dapat dilakukan oleh perawat untuk mengatasi ketidaknyamanan ibu pasca melahirkan SC.

Giving birth via SC can have negative ef ects on the mother both in physical and psychological aspects, which disrupts comfort. Mrs. F, 15 hours post SC was complaining of discomfort, especially pain in the incision wound and in the breast, also fatigue. The aim of the Oketani massage is to overcome discomfort including improving the patient's physical and psychological well-being in the postpartum period. Providing this intervention is part of nursing care which includes assessment, diagnosis, planning, implementation and evaluation. Oketani massage is done for three days. On the first day, interventions are carried out before surgery to overcome anxiety. Furthermore, after surgery, it is carried out to overcome discomfort problems. The results obtained are increased patient comfort and decreased pain. Oketani massage or other breast massage can be done by nurses to overcome maternal discomfort after giving birth to SC.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Dinar Mustika
"Masalah utama pada periode intranatal yang terjadi pada ibu yang melahirkan ialah nyeri. Tingkat nyeri persalinan pada kala I yang tidak teratasi dapat berdampak pada psikologis ibu, salah satunya yaitu kecemasan. Selanjutnya, kecemasan sendiri menjadi faktor risiko terjadinya fetal distress dan dapat membahayakan janin. Karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis intervensi keperawatan back massage untuk mengontrol nyeri persalinan pada kala I, yaitu pada fase laten dan fase aktif. Back massage dapat meningkatkan aliran darah serta merangsang pengeluaran epinefrin sehingga dapat menurunkan nyeri. Karya tulis ilmiah ini menggunakan metode studi kasus. Hasil evaluasi intervensi back massage menunjukkan bahwa nyeri persalinan dapat terkontrol setelah diberikan intervensi keperawatan back massage. Oleh karena itu, karya tulis ini merekomendasikan intervensi back massage sebagai salah satu intervensi yang dapat diimplementasikan pada kala I persalinan guna menurunkan nyeri pada ibu yang melahirkan.

The main problem in the intranatal period that occurs in mothers who give birth is pain. The level of labor pain at the first time that is not resolved can have an impact on the psychological mother, one of which is anxiety. Furthermore, anxiety itself is a risk factor for fetal distress and can endanger the fetus. This scientific paper aims to analyze nursing back massage interventions to control labor pain at the first time, namely in the latent phase and active phase. Back massage can increase blood flow and stimulate the release of epinephrine so that it can reduce pain. This scientific paper uses a case study method. The results of the back massage intervention evaluation showed that labor pain can be controlled after being given back massage nursing intervention. Therefore, this paper recommends back massage intervention as one of the interventions that can be implemented in the first stage of labor in order to reduce pain in mothers who give birth."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Setiyowati
"ABSTRAK
Masa pasca persalinan dini merupakan salah satu kerentanan emosional seorang ibu karena tugas barunya dalam merawat bayi. Kerentanan emosional yang mungkin terjadi seperti stres dan kecemasan dapat mempengaruhi keefektifan menyusui. Makalah ilmiah ini bertujuan untuk melaporkan asuhan keperawatan pada klien dengan ketidakefektifan menyusui terkait kecemasan dan stres pada periode postnatal. Intervensi keperawatan yang diterapkan adalah refleksi kaki. Manfaat dari intervensi ini adalah memberikan efek relaksasi dan memperlancar produksi ASI untuk meningkatkan efektifitas pemberian ASI. Pijat refleksi kaki dilakukan dengan cara memijat seluruh bagian kaki dan menekan tiga titik tertentu di kaki yang berhubungan dengan keluarnya ASI. Waktu pelaksanaan selama lima hari pertama periode postnatal. Evaluasi hasil intervensi menunjukkan bahwa efektifitas pemberian ASI ditunjukkan dengan pola eliminasi dan status hidrasi bayi yang baik, ibu merasa nyaman, dan dapat menyusui selama 10-20 menit pada setiap payudara.

ABSTRACT
The early postnatal period is one of the emotional vulnerabilities of a mother because of her new task of caring for the baby. Possible emotional vulnerabilities such as stress and anxiety can affect the effectiveness of breastfeeding. This scientific paper aims to report nursing care for clients with breastfeeding ineffectiveness related to anxiety and stress in the postnatal period. The nursing intervention applied is foot reflexology. The benefits of this intervention are to provide a relaxing effect and facilitate milk production to increase the effectiveness of breastfeeding. Foot reflexology is done by massaging all parts of the foot and pressing three specific points on the foot associated with the release of breast milk. Implementation time during the first five days of the postnatal period. The evaluation of the results of the intervention showed that the effectiveness of breastfeeding was indicated by the elimination pattern and the baby's good hydration status, the mother felt comfortable, and could breastfeed for 10-20 minutes on each breast."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Asri Dwi Nugrahani
"ABSTRAK
Masalah dalam pemberian ASI menjadi salah satu masalah utama pada agregat bayi. Faktor utama yang memengaruhi keberhasilan ASI yaitu pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif, persepsi ibu tentang ketidaklancaran ASI, lingkungan fisik maupun sosial, dan dukungan keluarga. Karya ilmiah akhir ners ini bertujuan untuk menggambarkan asuhan keperawatan keluarga dengan masalah ketidakefektifan pemberian ASI dengan penerapan pijat oksitosin untuk memperlancar ASI. Intervensi yang dilakukan yaitu penyuluhan kesehatan tentang ASI eksklusif, posisi dan perlekatan menyusui, manajemen ASI perah, cara perawatan payudara, pijat oksitosin, dan nutrisi seimbang ibu menyusui. Penerapan pijat oksitosin dalam intervensi keperawatan digunakan untuk menyelesaikan masalah ASI tidak lancar yang dilakukan sebanyak dua belas kali selama 15 menit pada pagi dan sore hari. Hasil tindakan keperawatan menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan ketiga keluarga kelolaan tentang pemberian ASI eksklusif ditandai dengan peningkatan hasil post test dan peningkatan keterampilan keluarga dalam memberikan ASI ditandai dengan peningkatan skor Bristol breastfeeding assessment tools rata-rata menjadi 7. Penerapan pijat oksitosin pada ketiga keluarga kelolaan efektif untuk memperlancar produksi ASI berdasarkan Breastfeeding observation assessment tools (BOAT) berada pada kategori menyusui efektif. Studi ini menyarankan untuk mengaplikasikan pijat oksitosin pada ibu menyusui dengan melatih keluarga sebelumnya serta mengkombinasikan dengan teknik menyusui yang tepat.

ABSTRACT
Problems in breastfeeding are one of the main problems in the aggregate of infants. The main factors that influence the success of breastfeeding are mother's knowledge of exclusive breastfeeding, the mother's perception of the smoothness of breast milk, physical and social environment, and family support. Ners scientific work aims to describe family nursing care with the problem of ineffectiveness of breastfeeding by applying oxytocin massage to facilitate breastfeeding. The interventions carried out were health education about exclusive breastfeeding, breastfeeding position and attachment, milk management, breast care methods, oxytocin massage, and balanced nutrition for breastfeeding mothers. The application of oxytocin massage in nursing interventions is used to solve the problem of non-smooth breastfeeding which is carried out twelve times for 15 minutes in the morning and evening. The results of nursing actions showed an increase in the knowledge of the three families that managed exclusive breastfeeding was marked by an increase in post-test results and an increase in family skills in breastfeeding marked by an increase in the average Bristol breastfeeding assessment tools score to 7. The application of oxytocin massage to the three families is effectively managed to accelerate milk production based on Breastfeeding observation assessment tools (BOAT) in the category of effective breastfeeding. This study recommends applying oxytocin massage to nursing mothers by training the family beforehand and combining it with appropriate breastfeeding techniques.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurwidyawati Purnaningrum
"Ibu dengan puting inverted bukanlah sebuah kelainan, namun terkadang menyebabkan masalah dalam proses menyusui bayinya. Penyusunan Karya Ilmiah ini bertujuan untuk melaporkan asuhan keperawatan pada ibu menyusui dengan ketidak efektifan pemberian ASI yang berhubungan dengan kondisi puting inverted. Masalah utama pada klien yaitu ketidak efektifan pemberian ASI. Data yang mendukung yaitu klien mengungkapkan bahwa ibu mengalami kesulitan memberikan ASI pada bayinya, ibu merasakan bahwa bayinya mengalami kesulitan menyusu pada payudaranya. Implementasi yang dilakukan adalah dengan menggunakan Simple Rubber Bands. Tujuan dilakukan implementasi ini agar puting ibu yang inverted dapat menonjol, sehingga dapat meningkatkan keefektifan pemberian ASI. Keuntungan menggunakan implementasi ini adalah sederhana dan mudah dipraktikan kebersahsilannya saat intervensi pertama sudah dapat terlihat hasil penonjolan puting dan dalam waktu 3 hari puting telah menonjol. Implementasi dilakukan dengan menempelkan spuit ke payudara ibu, selanjutnya karet dimasukan dan diikatkan ke payudara melalui adaptor spuit. Ikatan karet ditempelkan selama proses menyusui. Hasil evaluasi diperoleh puting klien menonjol, ibu dapat memberikan ASI secara efektif. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya tiangkat keberhasilanya sebesar (63%) dan dilakukan selam 30 hari maka puting inverted akan teratasi.

Mothers with inverted nipples are not an abnormality, but it may cause problems in the process of breastfeeding their children. The preparation for this scientific work aims to help nursing care to educate mothers with ineffective breastfeeding associated with inverted nipple conditions. The main problem with clients is the ineffectiveness of breastfeeding. The client reported that the mother had difficulty breastfeeding her baby, the mother said that the child had difficulty feeding from the mother's breast. The proposed implementation is the usage of Simple Rubber Bands. The aim for this implementantion is to protrude the mother's inverted nipple, so as to increase the effectiveness of breastfeeding. This implementation is proposed due to its simplicity, direct results right after implementation, and improvement on the nipple's protrusion 3 days after consistent treatment. Implementation is done by attaching a syringe to the mother's breast, then, inserting a rubber and tying it to the breast using a syringe adapter. Rubber ties are attached during the breastfeeding process. Based on evaluations, the mother's nipples were successfully protruded and the mother was able to breastfeed effectively. In summation, this is consistent with previous findings with a 63% success rate on protruding the mother's nipple 30 days after consistent implementation.

 

Keywords: Ineffectiveness of breastfeeding, Inverted Nipple Breastfeeding, Simple Rubber Bands

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Rachmawati
"Peningkatan populasi lansia di perkotaan menyebabkan tingkat ketergantungan lansia terhadap populasi produktif meningkat khususnya pada munculnya masalah nyeri kronik. Terapi nonfarmakologi merupakan intervensi keperawatan untuk mengatasi nyeri, salah satunya adalah terapi pijat tangan. Karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada lansia dengan masalah nyeri kronik menggunakan intervensi unggulan pijat tangan. Intervensi ini dilakukan tiga kali dalam seminggu selama lima minggu. Setiap kali intervensi, pemijatan dilakukan selama 16 menit. Nyeri kronik dikaji dengan menggunakan McGill Pain Questionnaire. Hasilnya adalah skor McGill Pain Questionnaire mengalami rerata penurunan satu tingkat yaitu dari nyeri berat skor=3 menjadi nyeri sedang skor=2 atau nyeri sedang menjadi nyeri ringan skor=1 atau bahkan tidak nyeri skor=0 . Selain itu, tanda-tanda vital-vital klien juga menurun dari sebelum pemijatan ke setelah pemijatan dan 30 menit setelah pemijatan. Oleh karena itu, pijat tangan ini diharapkan dapat menjadi alternatif intervensi yang dapat digunakan perawat untuk mengatasi masalah nyeri kronik pada lansia di panti.

Increasing the elderly population in urban areas leads to the degree of dependence of the elderly on the productive population increased especially in the emergence of chronic pain problems. Nonpharmacology therapy is a nursing intervention to treat pain, one of which is hand massage therapy. This final scientific work aims to analyze the nursing care of the elderly with chronic pain problems using superior interventions of hand massage. This intervention is done three times a week for five weeks. Each time the intervention, massage done for 16 minutes. Chronic pain is assessed using McGill Pain Questionnaire. The result is a score of McGill Pain Questionnaire experiencing a mean decrease of one level ie from severe pain score 3 to moderate pain score 2 or moderate pain to mild pain score 1 or even pain score 0. In addition, the client 39 s vital signs also decreased from before the massage to after the massage and 30 minutes after the massage. Therefore, this hand massage is expected to be an alternative intervention that nurses can use to overcome the problem of chronic pain in the elderly in the orphanage."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>