Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156951 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Evi Heryanti
"ABSTRAK
Hipertensi memiliki dampak kesehatan yang serius karena merupakan faktor risiko
penyakit stroke, jantung, gagal ginjal, hipertrofi ventrikel kiri dan demensia. Prevalensi
hipertensi di Indonesia semakin meningkat, menurut data RISKESDAS tahun 2018
jumlahnya mencapai 34,1% dan merupakan penyebab kematian nomor dua tertinggi dari
penyakit tidak menular. Polisi merupakan profesi dengan tingkat stres yang tinggi dan
waktu kerja yang dapat mengganggu pola tidur yang merupakan faktor risiko terjadinya
hipertensi. Penelitian pada tesis ini bertujuan untuk menganalisis faktor dominan kejadian
hipertensi pada polisi operasional lapangan di lima satuan terpilih di Polres Kabupaten
Lampung Timur Tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
menggunakan data primer dengan desain cross-sectional (potong lintang). Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara obesitas dengan kejadian
hipertensi (p=0,024) dan tidak ada hubungan antara usia, aktivitas fisik, kebiasaan
merokok, durasi tidur, stres, asupan natrium, asupan kalium serta konsumsi sayur dan
buah dengan kejadian hipertensi. Proporsi kejadian hipertensi yaitu 32,4%, dengan faktor
dominannya yaitu obesitas setelah dikontrol oleh usia, aktivitas fisik, asupan natrium
serta konsumsi sayur dan buah. Perlunya menerapkan gaya hidup sehat sesuai dengan
program Gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) dari Kementerian Kesehatan dan
pemeriksaan berat badan, tekanan darah, kolesterol total dan trigliserida secara rutin agar
selalu dalam keadaan normal.

ABSTRACT
Hypertension has a serious health impact, a risk factor for stroke, heart disease, kidney
failure, left ventricular hypertrophy and dementia. The prevalence of hypertension in
Indonesia is increasing, according to the 2018 RISKESDAS data the number reaches
34.1% and is the second-highest cause of death from non-communicable diseases. Police
is a profession with high levels of stress and work time that can disrupt sleep patterns
which are risk factors for hypertension. The aims of this study is to analyze the dominant
factors of hypertension that occurs in the field of operational police in five selected units
in East Lampung District Police in 2019. This research is a quantitative study using
primary data with a cross-sectional design. The proportion of hypertension is 32.4%.
Obesity is the dominant factor after being controlled by age, physical activity, sodium
intake and consumption of vegetables and fruit. There is a relationship between obesity
and the incidence of hypertension (p = 0.024). No relationship between age, physical
activity, smoking habits, sleep duration, stress, sodium intake, potassium intake and
consumption of vegetables and fruits with the incidence of hypertension. Healthy
lifestyles need to be applied in accordance with Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
(GERMAS) from The Program of Kementerian Kesehatan and routine examination of
body weight, blood pressure, total cholesterol and triglycerides so that they are always
normal"
2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Hotma Parulian
"Latar Belakang : Peningkatan prevalensi penderita hipertensi di masyarakat DKI Jakarta disebabkan oleh berbagai faktor yang dapat dimodifikas maupun tidak. Aktifitas fisik sehagai salah satu lilktor yang dapat mencegah hipertensi perlu mendapat perhatian yang lebih karena faktor ini termasuk: salah satu faktor yang dapat dimodifikasi dengan usaha dan biaya yang tidak terlaiu besar.Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya besar hubungan antara kejadian hipertensi dengan aktivitas fisik pada masyarakat di lima wilayah DKI Jakarta tahun 2006.
Metode : Penelitian ini dilakukan dengan disain cross sectional dan dianalisis secara kohort menggunakan data sekwtder dari survey faktor resiko PTM utama di lima wilayah DKI Jakarta tahun 2006. Kasus ekspos adalah subyek yang melakukan aktivitas fisik renda yang berjumlah 668 orang subyek dan non ekspos adalah subyek yang melakukan aktivitas tinggi sejumlah 668 orang. Perbandingan kasus ekspos dan non ekspos adalah 1:1, hingga jumlah keseluruhan subyek penelitian 1336 subyek.
Hasil : Hasil penelitian mendapatkan proporsi hipertensi pada subyek yang beraktivitas rendah sebesar 65,5% dab pada subyek yang beraktivitas tinggi 58 8%. Hasil analisis menunjukkan bahwa aktivitas fisik berhubungan secara signiflkan dengan kejadian hipertensi. Dengan nilai p (p value) = 0,0001, setelah dikontrol oleh variabel jenis kelamin dan peketjaan didapat OR aktivitas tinggi 0,750 dengan 95% CI (0,601- 0,937) menunjukkan bahwa dengan beraktivitas dapat mengurangi risiko untuk menderita penyakit hipertensi sebesar 4 kali. Dalam penelitian ini variabel Jenis kelamin. umur, tingkat pendidilcan, status perkawinan, diaberes mellitus, hiperkolesterol, low HDL, IMT, dan pekerjaan semua mempunyai hubungan yang signifikan dengan kejadian hipertensi (nilai p < α), sementara variabel merokok, hiper LDL dan kecukupen serat walaupun berhubungan tetapi hubungannya dengan hipertensi tidak signiflkan (nilai p > a).
Kesimpulan : Aktivittas fisik tinggi dapat mengurangi resiko untuk terkena penyakit hipertensi, semakln sering kita me1akukan aktivitas fisik semakin rendah resiko untuk menderita penyakit. Subyek yang melakukan aktifitas fisik rendah lebih beresiko untuk terkena hipertensi 4 kali dibanding subyek yang melakukan aktifitas fisik tinggi."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T21021
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Nursita Angesti
"Perubahan status gizi, pola makan dan gaya hidup pada remaja turut mempengaruhihipertensi remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor dominanhipertensi pada remaja di SMA Sejahtera 1 Depok tahun 2017. Penelitian ini menggunakandesain cross sectional. Data yang dikumpulkan adalah data primer dari 144 responden tekanan darah, IMT/U, asupan natrium, kalium, kalsium, lemak, konsumsi buah dan sayur,durasi tidur, stres, aktivitas fisik, jenis kelamin dan riwayat hipertensi keluarga denganmenggunakan sfigmomanometer air raksa, antropometri, Semi Quantitative FFQ, dankuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sebanyak 42,4 remaja SMA Sejahtera 1Depok mengalami hipertensi ge;95 persentil . Terdapat perbedaan IMT/U dan riwayathipertensi keluarga pada hipertensi. Faktor dominan yang paling berhubungan denganhipertensi pada remaja di SMA Sejahtera 1 Depok tahun 2017 adalah riwayat hipertensikeluarga. Diperlukan edukasi tentang pentingnya riwayat hipertensi keluarga seperti kegiatankonseling genetik sebagai pencegahan hipertensi remaja.

Nutrional status changing, diet, and lifestyle are influence adolescent rsquo s hypertension. Thepurpose of this research is to determine the most dominant factor of hypertension amongadolescent at SMA Sejahtera 1 Depok 2017. This research used a cross sectional design Datawas collected trough primary data collection from 144 respondens blood pressure, BMI forage, sodium, potassium, calcium, fat intake, fruit and vegetable consumption, sleep duration,stress, physical activity, sex and family history of hypertension by mercurysphygmomanometer, anthropometry and Semi Quantitative FFQ and questionnaire. Thestudy showed that 42.4 of adolescent of SMA Sejahtera 1 Depok had hypertension ge 95percentile . Factors associated with hypertension was BMI for age and family history ofhypertension. The most dominant factor associated with hypertension among adolescents atSMA Sejahtera 1 Depok 2017 was family history of hypertension. Education rsquo s family historyof hypertension such as genetic counseling was needed for prevent adolescent rsquo shypertension."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T47710
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elza Estirina
"Meningkatnya angka harapan hidup penduduk Indonesia, maka dapat diperkirakan bahwa penyakit degeneratif akan meningkat pula. Salah satu penyakit degeneratif yang mempunyai tingkat morbiditas dan mortalitas tinggi adalah hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada pra lansia dan lansia di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pra lansia dan lansia di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati, sampel diambil dengan metode simple random sampling.
Hasil penelitian ini adalah prevalens hipertensi pra lansia dan lansia sebesar 60,2%. Menurut hasil analisis bivariat dari tujuh variabel independen yang diteliti terdapat dua variabel yang terbukti secara statistik memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian hipertensi yaitu umur dengan nilai p = 0,046 (< α) dan nilai OR=2,3 dan status gizi lebih dengan nilai p = 0,015 (< α) dan nilai OR=2,7. Sedangkan lima variabel lainnya tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian hipertensi yaitu jenis kelamin, status perkawinan, riwayat keluarga, pekerjaan, dan pendidikan yang memiliki p > 0,05. Menurut hasil analisis multivariat didapatkan bahwa variabel yang memiliki kontribusi yang paling mempengaruhi kejadian hipertensi adalah status gizi lebih dengan nilai p=0,013 dan OR=2,8.

Increased life expectancy of the population of Indonesia, it can be estimated that the degenerative diseases will increase as well. One of the degenerative diseases that have high rates of morbidity and mortality is hypertension. This study aimed to determine the factors associated with incident hypertension in pre-elderly and elderly in Kramat Jati subdistrict health centers. This research is quantitative research with cross sectional research design. The population in this study were all middle age and elderly in Kramat Jati subdistrict health centers, samples were taken by simple random sampling method.
The results of this study is the prevalence of hypertension pre-elderly and elderly by 60.2%. According to the results of bivariate analysis of seven independent variables studied, there are two variables that are statistically proven to have a meaningful relationship with the incidence of hypertension that is age with the value p = 0.046 (<α) and OR = 2.3 and the value of nutritional status is more to the value p = 0.015 (<α) and the value of OR = 2.7. Meanwhile, five other variables do not have a meaningful relationship with the incidence of hypertension that is sex, marital status, family history, occupation, and education that have p> 0.05. According to the results of multivariate analysis found that variables that have contributed the most affecting nutritional status of the incidence of hypertension is more to the value p = 0.013 and OR = 2.8.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sapto Haryatmo
"Kepatuhan pasien terhadap manajemen hipertensi merupakan hal penting dalam karena ketidakpatuhan dapat mengakibatkan kegagalan mengontrol tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan kepatuhan terhadap manajemen hipertensi. Metode penelitian ini adalah non eksperimental jenis analitik cross sectional. Metode pengambilan sampel menggunakan concecutive sampling yang melibatkan 100 responden.
Hasil penelitian menunjukkan hubungan signifikan antara tingkat pendidikan, dukungan sosial dan persepsi terhadap penyakit dan pengobatan dengan kepatuhan; tidak terdapat hubungan signifikan pada faktor usia, jenis kelamin, pembiayaan, tingkat pengetahuan, depresi, dan kepuasan. Variabel yang paling berhubungan dengan kepatuhan adalah dukungan sosial.

Patient adherence to hypertension management is important as non-adherence can result in failure to blood pressure control. The purpose of this study was to identify factors associated with adherence to hypertension management. This was a study with non-experimental cross sectional analytic design. A concecutive sampling method involving 100 respondents was applied.
The results showed that there was a significant association between the level of education, social support, and perceptions of the disease and treatment with adherence; and there was no significant association on age, sex, finance, knowledge level, depression, and satisfaction. The most associated variable was social supports.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T35952
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silvia Indri Aprian
"Hipertensi merupakan salah satu isu penyebab dari penyakit kardiovaskuler dengan prevalensi yang tinggi. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, diketahui Puskesmas Benteng merupakan puskesmas dengan prevalensi hipertensi tertinggi (16,8 %) tahun 2014 di Kota Sukabumi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi di Puskesmas Benteng Kota Sukabumi. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik korelatif dengan desain cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 195 responden. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu pemeriksaan fisik (tekanan darah, berat badan dan tinggi badan) dan isian kuesioner. Pengukuran faktor stress menggunakan Perceived Stress Scale. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor risiko yang memiliki hubungan bermakna dengan kejadian hipertensi yaitu umur, obesitas, olahraga, kebiasaan mengonsumsi makanan berasa asin, kebiasaan mengonsumsi makanan berlemak, dan merokok. Penelitian ini menyarankan kepada perawat sebagai salah satu promotor kesehatan untuk berperan dalam mempromosikan gaya hidup sehat kepada masyarakat terkait dengan hipertensi dan menjamin keberlanjutan sistem deteksi dini hipertensi dan komplikasinya.

Hypertension is one of the issues that causes of cardiovascular disease with high prevalence. Based on data from the Health Department Sukabumi, Benteng Public Health Center is known as the highest prevalence of hypertension (16.8%)2014 in Sukabumi. The aimed of this study was to determine the factors associated with hypertension in the Benteng Health Center Fort Sukabumi. The type of research which used was correlative analytic with cross sectional design. The total sample was 195 respondents. Data collection tools in this study were the form of physical examination (blood pressure, weight and height) and a questionnaire. Stress measurement which used wa the Perceived Stress Scale. The results showed that the risk factors that have a significant relationship with the occurrence of hypertension such as age, obesity, exercise, habit of eating salty foods, fatty foods eating habits, and smoking. This study suggests the nurse to promote healthy lifestyles to the public associated with hypertension and ensure the sustainability of the system of early detection of hypertension and its complications."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S60032
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nafikhatul Khikmah
"Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013, prevalensi hipertensi di Indonesia pada penduduk usia ≥ 18 tahun sebesar 25,8% dan mengalami kenaikan pada tahun 218 menjadi 34,11%. Provinsi Jawa Tengah merupakan provinsi dengan prevalensi hipertensi tertingi keempat di Indonesia pada tahun 2018 dengan angka prevalensi sebesar 37,57% dan angka tersebut melebihi angka nasional. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubugan dengan kejadian hipertensi pada penduduk usia ≥ 18 tahun di Provinsi Jawa Tengah tahun 2018. Penelitian ini dilakukan menggunakan desain studi cross-sectional dengan menggunakan data sekunder Riskesdas 2018 di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 62.482 responden. Uji statistik yang dilakukan yaitu uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi pada penduduk usia ≥ 18 tahun di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2018 sebesar 38,6%. Terdapat 11 variabel yang mempunyai hubungan secara signifikan dengan kejadian hipertensi. Variabel tersebut, yaitu usia (PR=2,44; 95% CI: 2,37-2,50), jenis kelamin (PR=0,87; 95% CI: 0,85- 0,89), pendidikan (PR=1,44; 95% CI: 1,40- 1,47), status pekerjaan (PR=1,18; 95% CI: 1,16- 1,21), perilaku merokok (PR=0,78; 95% CI: 0,76- 0,80), konsumsi alkohol (PR=0,70; 95% CI: 0,63-0,77), aktivitas fisik (PR=1,20; 95% CI: 1,17- 1,23), konsumsi makanan manis (PR=0,89; 95% CI: 0,87- 0,90), konsumsi minuman manis (PR=0,89; 95% CI: 0,87- 0,92), konsumsi makanan asin (PR=0,93; 95% CI: 0,92-0,95), dan konsumsi makanan berlemak/ berkolesterol/gorengan (PR=0,91; 95% CI: 0,89- 0,93). Kesimpulan penelitian ini yaitu bahwa terdapat hubugan antara usia, jenis kelamin, pendidikan, status pekerjaan; perilaku merokok, konsumsi alkohol, aktivitas fisik; konsumsi makanan manis, minuman manis, makanan asin, makanan berlemak/ berkolesterol/ gorengan dengan kejadian hipertensi pada penduduk usia ≥ 18 tahun di Provinsi Jawa Tengah.

Based on Riskesdas data in 2013, the prevalence of hypertension in Indonesia in people aged ≥ 18 years was 25.8% and increased in 2018 to 34.11%. Central Java Province was the province with the fourth highest prevalence of hypertension in Indonesia in 2018, with a prevalence rate of 37.57%, and this figure exceeds the national rate. This research was conducted to determine the factors associated with the incidence of hypertension in residents aged ≥ 18 years in Central Java Province in 2018. This research was conducted using a cross-sectional study design using secondary data from Riskesdas 2018 in Central Java Province, totaling 62.482 respondents. The statistical test performed was the chi-square test. The results showed that the prevalence of hypertension in residents aged ≥ 18 years in Central Java Province in 2018 was 38.6%. There are 11 variables that have a significant relationship with the incidence of hypertension. These variables are age (PR=2.44; 95% CI: 2.37-2.50), gender (PR=0.87; 95% CI: 0.85-0.89), education (PR=1.44; 95% CI: 1.40-1.47), employment status (PR=1.18; 95% CI: 1.16-1.21), smoking behavior (PR=0.78; 95% CI: 0.76-0.80), alcohol consumption (PR=0.70; 95% CI: 0.63-0.77), physical activity (PR=1.20; 95% CI: 1.17- 1.23), consumption of sweet foods (PR=0.89; 95% CI: 0.87- 0.90), consumption of sweet drinks (PR=0.89; 95% CI: 0.87- 0.92), consumption of salty (PR=0.93; 95% CI: 0.92- 0.95), and consumption of fatty/cholesterol/fried foods (PR=0.91; 95% CI: 0.89- 0.93). This study concludes that there is a relationship between age, gender, education, employment status; smoking behavior, alcohol consumption, physical activity; consumption of sweet foods, sweet drinks, salty foods, and fatty/cholesterol/fried foods with the incidence of hypertension in people aged ≥ 18 years in Central Java Province."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Unversitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Junaedi
"Hipertensi merupakan faktor risiko nomor satu dari kematian di seluruh dunia. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 diketahui bahwa prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 31,7%, sedangkan di Kabupaten Bogor sebesar 23,3%. Jemaah haji sebelum pemberangkatan ibadah haji, terlebih dahulu melaksanakan pemeriksaan kesehatan di tingkat puskesmas dan kabupaten/kota.
Hasil rekapitulasi laporan pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji di Kabupaten Bogor tahun 2012 bahwa kasus hipertensi pada jemaah haji sebanyak 695 orang (21,4%) dari seluruh penyakit sistem sirkulasi dan pembuluh darah.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui distribusi kasus hipertensi pada jemaah haji di Kabupaten Bogor, mengetahui hubungan antara umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, indeks massa tubuh, gula darah, dan kolesterol dengan kejadian Hipertensi pada jemaah haji usia 40 tahun keatas, serta memberi masukan bagi pengelola kesehatan haji di Kabupaten Bogor. Analisis data menggunakan Cox Regression. Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik diatas 140 mmHg dan atau tekanan diastolik lebih besar dari 90 mmHg.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian bersumber dari data sekunder yaitu hasil pemeriksaan kesehatan jemaah haji di tingkat puskesmas. Variabel yang diteliti adalah umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, indeks massa tubuh, gula darah, dan kolesterol. Penelitian dilaksanakan pada April-Mei 2013 dengan sampel sebanyak 1.155 orang.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara umur, pendidikan, dan indeks massa tubuh dengan kejadian hipertensi pada jemaah haji usia 40 tahun keatas di Kabupaten Bogor tahun 2012. Pencegahan dan pengendalian hipertensi sangat diperlukan untuk menurunkan prevalensi dan mencegah komplikasinya pada jemaah haji Kabupaten Bogor.

Hypertension is a risk factor for a number of deaths across the world. Based on the results of Health Research (Riskesdas) in 2007 known that the prevalence of hypertension in Indonesia reached 31.7%, while in Bogor regency of 23.3%. Pilgrims before departure pilgrimage, first carry out medical examinations at the health centers and district / city. Recapitulation health inspection reports prospective pilgrims in Bogor regency in 2012 that cases of hypertension on the pilgrims as many as 695 (21.4%) of the entire circulatory system diseases and blood vessels.
The purpose of this study to determine the distribution of cases of hypertension on pilgrims in Bogor Regency, knowing the relationship between age, gender, education, occupation, body mass index, blood sugar, and cholesterol to the incidence of hypertension in the pilgrim age 40 or older, as well as provide input Hajj for health managers in Bogor regency. Data analysis using Cox Regression. Hypertension is a condition where the blood pressure above 140 mmHg and systolic or diastolic pressure greater than 90 mmHg.
Design used in this study is cross-sectional. Research derived from secondary data is the result of health examination at the health center level pilgrims. The variables studied were age, gender, education, occupation, body mass index, blood sugar, and cholesterol. The experiment was conducted in April-May 2013 with a sample of 1,155 people.
The results showed no relationship between age, education, and body mass index with incidence of hypertension among pilgrims age 40 or older in Bogor regency in 2012. Prevention and control of hypertension is necessary to reduce the prevalence and prevent complications in Bogor regency pilgrims.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35323
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Suciaty Purnama
"Hipertensi merupakan penyebab kematian utama ketiga di Indonesia untuk semua umur. Banyak penelitian yang telah membuktikan bahwa hipertensi merupakan faktor risiko utama terjadinya penyakit degeneratif lainnya. Sebagian besar kasus (90%) penyebab dari hipertensi tidak diketahui, sedangkan 10% lainnya disebabkan oleh penyakit-penyakit yang sudah diketahui seperti aterosklerosis, tumor pada kelenjar adrenal, atau malfungsi ginjal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi hipertensi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada lansia di posyandu lansia wilayah Kecamatan Johar Baru Jakarta Pusat tahun 2013. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Sampel penelitian adalah lansia yang terdaftar di posyandu lansia wilayah Kecamatan Johar Baru Jakarta Pusat tahun 2013 sebanyak 75 orang.
Hasil penelitian ini mendapatkan proporsi lansia yang mengalami hipertensi adalah sebesar 62,7%. Tekanan sistolik tertinggi adalah 240 mmHg, sedangkan tekanan diastolik tertinggi adalah 150 mmHg. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi dalam penelitian ini adalah riwayat hipertensi keluarga (PR: 3,216 dengan 95% CI: 1,587-6,515), dan riwayat penyakit Diabetes Melitus (PR: 2,375 dengan 95% CI: 1,366-4,128). Hubungan yang tidak bermakna secara statistik terdapat pada hubungan antara jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, IMT, asupan natrium, asupan lemak, aktifitas fisik, kebiasaan merokok, dan stres dengan hipertensi.

Hypertension is the third major cause of death in Indonesia for all ages. Much research has proven that hypertension is the major risk factor for the onset of degenerative disease. Most of the cases (90%) cause of hypertension is unknown, while 10% other caused by diseases already known as atheroschlerosis, tumor on the adrenal glands, or kidney malfunctions.
This research aims to know the prevalence of hypertension and factors that related with the incidencce of hypertension in elderly at elderly posyandu subdistrict Johar Baru, Central Jakarta 2013. This research is quantitative research with cross sectional design study. Sample research is elderly who registered at elderly posyandu subdistrict Johar Baru, Central Jakarta 2013 as many as 75 people.
Result of this research to get the proportions of elderly who suffer hypertension is 62,7%. Highest systolic pressure is 240 mmHg, while the highest diastolic pressure is 150 mmHg. Factors related to the incidence of hypertension in this research is a family history of hypertension (PR: 3,216 with 95% CI: 1,587-6,515), and a history of Diabetes Mellitus (PR: 2,375 with 95% CI: 1,366-4,128). The relation that no statitically significant are on relations between gender, education, occupation, marital status, BMI, sodium intake, fat intake, physical activity, smoking habit, and stress by hypertension.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45761
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herna
"Seseorang dikatakan hipertensi apabila tekanan darah sistoliknya ≥140 mmHg dan atau tekanan darah diastoliknya ≥90 mmHg berdasarkan kriteria JNC VII (2003). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran prevalensi hipertensi serta hubungannya dengan faktor-faktor risiko hipertensi pada pralansia dan lansia di Vihara terpilih, JakartaBarat tahun 2014. Penelitian ini bersifat observasional dengan desain cross sectional, pada 140 orang responden yang berusia 45 tahun ke atas. Pengambilan data dilakukan pada bulan April-Mei 2013 di 4 vihara terpilih di Jakarta Barat.
Hasil penelitian ini menunjukkan prevalensi hipertensi yang cukup besar, yaitu sebesar 45%. Terdapat hubungan yang bermakna antara pola diet vegetarian (p value = 0,014), asupan natrium (p value = 0,008), lingkar pinggang (p value = 0,001), dan indeks massa tubuh (IMT) (p value = 0,009) dengan hipertensi. Terdapat pula perbedaan rata-rata yang signifikan asupan kalsium pada kelompok hipertensi dan tidak hipertensi (p value = 0,038) pada pralansia dan lansia di Jakarta Barat tahun 2014. Oleh karena itu, perlu diadakan penyuluhan gizi dan kesehatan bagi pralansia dan lansia, disertai dengan konsultasi atau olahraga bersama agar kesehatan dan tekanan darah terjaga dan mengurangi angka kegemukan.

Someone was diagnosed hypertension when he/she has a systolic pressure ≥140 mmHg and/or a diastolic pressure ≥90 mmHg based on JNC VII (2003) criteria. The objective of this research was obtaining the prevalence of hypertension and its association with risk factors of hypertension in middle aged and elderly at selected temple in West Jakarta, 2014. This was an observasional study using cross sectional design on 140 subjects, aged 45 years old and above. The data were collected during April-May 2014 at four selected templesin West Jakarta.
The result showed that prevalence of hypertension was quite large (ie, 45%). There was a significant association between vegetarian diet (p value = 0,014), sodium intake (p value = 0,008), waist circumference (p value = 0,001), and body mass index/BMI (p value = 0,009) with hypertension. There was a significant mean difference on calcium intake between hypertension group and no-hypertension group (p value = 0,038) on middle aged and elderly. Therefore, nutrition and health counselling for middle aged and elderly people should be held, and so consultation or having exercise together in order to control blood pressure and decrease obesity.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55726
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>