Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 205861 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Windy Olivia Yuriza
"Risiko perilaku kekerasan merupakan gejala positif dari gangguan skizoafektif yang timbul dari respon maladaptif. Perilaku kekerasan merupakan perilaku individu yang berupa tindakan mencederai diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan. Tujuan laporan kasus ini adalah untuk menganalisis tentang asuhan keperawatan risiko perilaku kekerasan pada Tn. AD dengan gangguan skizoafektif. Implementasi pada klien dilakukan pada 15-22 April 2019. Implementasi keperawatan generalis yang dilakukan untuk mengontrol marah adalah secara fisik: relaksasi napas dalam, latihan pukul bantal; patuh minum obat, secara verbal asertif, dan secara spiritual. Implementasi tambahan yang dilakukan untuk alternatif pemecahan kasus adalah terapi musik. Implementasi ini menghasilkan penurunan tanda gejala dan mampu mengontol perilaku kekerasan. Rencana tindak lanjut yang dapat dimaksimalkan yaitu dengan cara melibatkan keluarga dalam perawatan klien sehari-hari di rumah.

The risk of violent behavior is a positive symptom of a schizoaffective disorder which arising from maladaptive response. The violent behavior itself is an individual behavior in the form of an act of injuring oneself, others, and environment. The purpose of this case report is to analyze the nursing care toward the risk of violent behavior on Mr. AD who has schizoaffective disorder. The implementation to client is carried out on April 15-22, 2019. The implementation of generalist nursing which were done to control the anger is physically: deep breathing relaxation, hit-cushion training; obediently taking medication, verbally assertive, and spiritually. Additional implementation results on the lower of the sign of symptoms and is able to control the violent behavior. Further plan that can be maximized is involving the family to take care the client every day at home."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Yuli Pertiwi
"Penerapan Latihan Fisik Tarik Napas Dalam Dan Teknik Pukul Bantal Pada Klien Risiko Perilaku Kekerasan di Ruang Sadewa Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor Early psychosis merupakan kondisi seseorang yang baru mengalami psikosis yang ditandai dengan mendengar suara-suara, mempercayai hal-hal yang tidak dapat dipercaya serta mengalami perubahan perilaku dan emosi. Salah satu perubahan dalam perilaku dan emosi yaitu perilaku kekerasan. Perilaku kekerasan adalah tindakan mencederai diri sendiri, orang lain, ataupun lingkungan. Karya ilmiah ini melaporkan analisis masalah dan intervensi dari penerapan latihan fisik pada klien dengan risiko perilaku kekerasan. Tindakan keperawatan yang dilakukan dan paling efektif digunakan oleh klien yaitu latihan fisik. Latihan fisik yang dilakukan berupa tarik nafas dalam dan teknik pukul bantal. Tujuan dari latihan fisik yaitu klien mampu menyalurkan energi dari emosi yang dirasakan dengan cara yang tepat. Metode yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah analisa kasus. Evaluasi akhir dari asuhan keperawatan yang diberikan menunjukkan adanya penurunan tanda dan gejala dari risiko perilaku kekerasan.

Application of Physical Exercise by Deep-Breathing Excercise and Pillow Hit Techniques on Clients with Risk of Violent Behavior in Marzoeki Mahdi Hospital Early psychosis is a persons mental state characterized by hearing voices, behavioral and emotional changes, and trusting things that can not be trusted. One of the signs and symptoms of early psychosis is emotional change. Emotional changes include violent behavior. Violent behavior is the behavior of individuals in the form of acts of self-harm, others, and the environment. This research reporting analytical problems and application of physical excercise for patients with risk of violent behaviour. The most effective nursing interventions that used by patient is physical excercise. Physical excercise consists of deep breathing excercise and pillow-hit technique. The purpose of physical excercise is that the client is able to channel energy of anger in the right way. The method used in this work is case analysis. Final evaluation from nursing care shows a decrease in signs and symptoms of the risk of violent behavior. early psychosis, risk of violent behavior, deep-breathing excercise, pillow-hit techniques."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Wagiono
"

Terapi aktivitas kelompok adalah intervensi keperawatan yang dilakukan oleh perawat sebagai terapi terhadap sekelompok pasien dengan masalah keperawatan yang sama dan di dalamnya terjadi dinamika interaksi saling bergantung, saling membutuhkan, dan menjadi sarana untuk merubah perilaku dari maladaptif menjadi perilaku adaptif. Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulus dan berkaitan dengan pengalaman atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok, seperti kelompok klien yang mengalami halusinasi. Karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk mengetahui adanya efek dari terapi aktivitas kelompok terhadap peningkatan kemampuan klien dalam mengontrol halusinasi. Metode yang digunakan adalah dengan menganalisis kasus dalam pemberian asuhan keperawatan terhadap klien Tn. C  yang dirawat di rumah sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor dengan diagnosis keperawatan utama halusinasi pendengaran. Hasil dari pemberian terapi aktivitas kelompok: stimulasi persepsi selama sepuluh hari perawatan menunjukkan bahwa terapi aktivitas kelompok: stimulasi persepsi mampu meningkatkan kemampuan klien dalam mengontrol halusinasi, terutama pada sesi ke-4 yaitu mengontrol halusinsi dengan cara bercakap-cakap. Kesimpulan dari analisis ini adalah terapi aktivitas kelompok: stimulasi persepsi berpengaruh terhadap kemampuan klien mengontrol halusinasi.


 

 


Group activity therapy is a nursing intervention carried out by nurses as a therapy for a group of patients with the same nursing problems, and in which interdependent interaction dynamics occur, need each other, and become a means to change maladaptive behavior into adaptive behavior. Group activity therapy stimulation of perceptions is therapy that uses activity as a stimulus and is related to experience or life to be discussed in groups, such as groups of clients who experience hallucinations. The final scientific work aims to determine the influence of group activity therapy on increasing the client's ability to control hallucinations. The method used is to analyze cases in the provision of nursing care to clients of Mr. C  who was admitted in Marzoeki Mahdi hospital Bogor with the main nursing diagnosis of auditory hallucinations. The results of group activity therapy: stimulation of perceptions for ten days of treatment showed that group activity therapy: perceptual stimulation was able to improve the client's ability to control hallucinations, especially in the 4th session namely controlling the province by means of conversation. The conclusion of this analysis is group activity therapy: stimulation of perceptions influences the clients ability to control hallucinations.

 

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yushlihah Rofiati Yusuf
"Skizofrenia merupakan salah satu jenis gangguan jiwa yang paling umum. Salah satu gejala positif skizofrenia yaitu perubahan perilaku yang berlebihan dimana mencerminkan kelebihan atau distorsi fungsi normal, seperti tiba-tiba marah, berteriak, hingga melakukan perilaku kekerasan. Terapi spiritual dikatakan mampu menurunan tanda dan  gejala risiko perilaku kekerasan. Penulisan KIAN ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan dengan penerapan terapi spiritual terjadwal pada Tn. Y dengan masalah utama risiko perilaku kekerasan. Implementasi keperawatan selama 10 hari dilakukan tindakan asuhan keperawatan generalis dan pendekatan terapi spiritual. Evaluasi menggunakan instrumen assesment tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan. Hasil yang didapatkan adalah terjadi penurunan tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan pada aspek kognitif, afektif, fisiologis, perilaku dan sosial ditandai dengan skor  24 menjadi 3 diakhir intervensi. Hasil analisa kasus ini merekomendasikan pelaksanaan tindakan keperawatan generalis dengan pendekatan terapi spiritual. Rencana tindak lanjut pelayanan keperawatan diharapkan adanya pelatihan dan peningkatan pemberian intervensi spiritual dalam perawatan pasien agar dapat juga memenuhi kebutuhan spiritual pasien. Setiap perawat diberi pelatihan untuk menjalankan standar perawatan (SP) berbasis spiritual yang telah disusun terlebih dahulu. Kata kunci : risiko perilaku kekerasan, skizofrenia, terapi spiritual

Schizophrenia is one of the most common types of mental disorders. One of the positive symptoms of schizophrenia is excessive behavior changes which reflect excess or distortion of normal functions, such as suddenly getting angry, screaming, to violence. Spiritual therapy is said to be able to reduce signs and symptoms of violent behavior. The purpose of writing this KIAN is to analyze nursing care with the application of scheduled spiritual therapy to Mr. Y with the main problem of risk of violent behavior. Implementation For 10 days, generalist nursing care and spiritual healing approaches were carried out. Evaluation of the use of instruments to assess signs and symptoms of violent behavior. The results obtained were a decrease in signs and symptoms of violent behavior in the cognitive, affective, physiological, behavioral and social aspects marked by a score of 24 to 3 interventions at the end. The results of this case analysis recommend generalist corrective actions with a spiritual healing approach. The follow-up service plan is expected to provide training and increase the provision of spiritual interventions in patient care so that they can also meet the spiritual needs of patients. Each nurse is given training to carry out the spiritual-based standard of care (SP) that has been prepared in advance. Keywords : schizophrenia, spiritual therapy, violence risk behaviour"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Faradita Haryuningtyas
"Halusinasi merupakan salah satu gejala positif yang khas ditemukan pada klien dengan skizofrenia. Kondisi tersebut menyebabkan ketidakmampuan pada individu untuk membedakan antara rangsangan nyata dan palsu. Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk menganalisis pengaruh tindakan keperawatan aktivitas distraksi musik terhadap penurunan gejala halusinasi yang diberikan kepada Tn. R dengan masalah keperawatan halusinasi pendengaran. Penurunan tanda dan gejala tersebut dilihat menggunakan instrumen tanda dan gejala halusinasi residen FIK UI 2018. Proses pemberian intervensi keperawatan dilakukan selama tujuh hari yaitu dari tanggal 1-8 April 2019. Asuhan keperawatan yang diberikan meliputi pemberian intervensi keperawatan sesuai dengan standar asuhan keperawatan yang sudah ada ditambahkan dengan aktivitas mendengarkan musik sebagai fokus utamanya. Hasil dari pemberian intervensi keperawatan didapatkan adanya penurunan gejala pada Tn. R yang ditandai dengan penurunan skor tanda gejala halusinasi dari 35 menjadi 8. Intervensi ini dirasa efektif karena menunjukkan adanya penurunan gejala halusinasi serta berkurangnya intensitas munculnya suara atau halusinasi klien

Hallucination appear as positive symptom in clients with schizophrenia. This condition makes the client loss of ability to distinguish between real and false stimuli. The purpose of scientific papers is to analyze the effect of nursing actions on musical distraction activities on the reduction of hallucinatory symptoms given to Mr. R with auditory hallucinatory nursing problems. The indication and symptoms decreases is seen using instruments of hallucinations indication and symptoms of FIK UI 2018 residents. The nursing care process is carried out for 7 days, start from 1st to 8th April 2019. Nursing care provided includes the provision of nursing interventions in accordance with existing nursing care standards added with listening music activity as the main focus. The results of the nursing intervention were found to have a symptoms decrease in Tn. R which was marked by a decrease in the hallucinatory indication scores from 35 to 8. This intervention was felt effective because it showed a decrease in hallucinatory symptoms and a reduced intensity of the appearance of sounds or hallucinations of clients
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Roro Dewi Kusumaningrum
"Psikosis akut merupakan gangguan  jiwa yang dikarakteristikkan dengan adanya halusinasi, waham, dan gangguan perseptual, serta adanya perubahan perilaku dengan onset gejala dua minggu. Salah satu perubahan perilaku pada psikosis akut adalah risiko perilaku kekerasan. Risiko perilaku kekerasan merupakan respon terhadap stressor yang dilakukan oleh individu, baik secara verbal maupun non verbal, yang dapat merugikan atau mencederai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan. Karya ilmiah ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah risiko perilaku kekerasan dan menganalisis teknik relaksasi napas dalam terhadap penurunan tanda dan gejala fisiologis pada klien dengan risiko perilaku kekerasan. Metode yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah analisis kasus. Evaluasi akhir dari asuhan keperawatan yang diberikan adalah terdapat penurunan tanda dan gejala fisiologis pada klien dengan risiko perilaku kekerasan

Acute psychosis is a mental disorder characterized by hallucinations, delutions, and perceptual disorders, as well as changes in behavior with the onset of symptoms for two weeks. One behavior change in acute psychosis is the risk of violent behavior. Risk of violent behavior is a response to stressors carried out by individuals, both verbally and non-verbally, which can harm or injure oneself, others, and the environment. This scientific work aims to identify the problem of the risk of violent behavior and analyze relaxation techniques of deep breathing to decrease physiological signs and symptoms in clients with the risk of violent behavior. The method used in this scientific work is case analysis. The final evaluation of nursing care provided is that there is a decrease in physiological signs and symptoms in clients with the risk of violent behavior"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Suryaningrum
"Skizofrenia menduduki peringkat keempat sebagai penyakit yang membebankan di seluruh dunia. Salah satu manifestasi klinik dari skizofrenia adalah perilaku kekerasan. Beban berat yang dirasakan keluarga dapat menurunkan kemampuan keluarga merawat pasien dengan perilaku kekerasan.
Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi hubungan beban dengan kemampuan keluarga merawat pasien perilaku kekerasan di Poliklinik Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor. Desain penelitian adalah analitik dengan tehnik purposive sampling terhadap 103 responden.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara beban dengan kemampuan keluarga dalam merawat pasien perilaku kekerasan (P value <0,05). Penigkatan kemampuan keluarga merawat pasien perilaku kekerasan perlu dilakukan agar beban yang dirasakan keluarga menjadi berkurang.

Schizophrenia is the fourth most burdening health problem in the world. One of the clinical manifestation of schizophrenia is violent behavior. Strenous burden perceived by the family could lower the ability of family to care for patient.
The purpose of this study is to indentify the relationship of family's burden and the family ability to care for patient with violent behavior at the Psychiatric Clinic of Marzoeki Mahdi Hospital of Bogor. This study used analitical design and collected 103 samples using the purposive sampling technique.
This study result indicated a significant relationship between family?s burden and family ability to care for patient with violent behavior (p value < 0,05). Study showed it is necessary to increase family capability in caring for patient with abusive behavior in order to lower the burden perceived by the family.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S45943
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafira Ummu Rahmatillah
"mencapai 14% di bandingkan dengan penyakit mental lainnya seperti depresi 10% dan ansietas 4%. Salah satu tanda gejala yang muncul pada skizofrenia adalaha halusinasi. Diantara jenis halusinasi, halusinasi pendengaran paling sering terjadi pada penderita skizofrenia. Diperkirakan 74% pasien yang terdiagnosis skizofrenia mengalami halusinasi pendengaran. Halusinasi dapat menimbulkan dampak berbahaya bagi penderita seperti mencedrai diri sendiri atau pun orang lain. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk melaporkan hasil asuhan keperawatan klien dengan halusinasi pendengaran. Intervesi keperawatan utama pada karya ilmiah ini yaitu melakukakn aktivitas fisik. Hasil dari penerapan intervensi didapatkan bahwa terdapat penurunan tanda gejala dari skor awal yaitu 22 dan setelah dilakukan aktivitas fisik selama tiga hari berturut-turut skor berkurang menjadi 8, yang diukur dengan skala penurunan tanda gejala menggunakan SAPS  ( Scale for  The Assesment of Positive

Schizophrenia is a mental disorder that has the highest percentage in the world reaching 14% compared to other mental illnesses such as depression 10% and anxiety 4%. One sign that symptoms appear in schizophrenia is hallucinations. Among the types of hallucinations, auditory hallucinations are most common in people with schizophrenia. It is estimated that 74% of patients diagnosed with schizophrenia experience auditory hallucinations. Hallucinations can cause
harmful effects for sufferers such as spreading themselves or others. The writing of this scientific work aims to report the results of client nursing care with auditory hallucinations. The main nursing intervention in this scientific work is doing physical activity. The results of the intervention implementation showed that there was a decrease in symptom signs from the initial score of 22 and after physical activity for three consecutive days the score was reduced to 8, as measured by the scale of decreasing symptoms using the Scale for Assessment of Positive Symptons."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dwiana Intan Rahayu Pertiwi
"ABSTRAK
Ansietas merupakan kecemasan yang tidak disertai objek yang jelas. Namun seseorang yang memiliki ansietas dapat terlihat dari hasil pengukuran tekanan darah. Pasien yang memiliki tanda-tanda fisik mengarah ke ansietas jika diukur tekanan darahnya akan mengalami yang peningkatan tekanan darah. Penderita Hipertensi, merupakan penderita yang pada dasarnya memiliki tekanan darah diatas 140 untuk sistol dan diatas 90 untuk diastol. Seseorang yang tidak memiliki ansietas dapat meningkatkan tekanan darahnya, demikian pada penderita hipertensi, maka dampaknya akan bisa menjadi lebih buruk. Untuk itu, karya ilmiah akhir ners ini dilakukan bertujuan agar masalah psikososial Ansietas menjadi perhatian bagi implikasi keperawatan khususnya perawat agar dapat diterapi sehingga masalah fisik akan terbantu jika masalah psikososial juga diatas dengan baik. Penulisan ini melibatkan satu klien yang memiliki masalah ansietas pada kondisi fisiknya yaitu hipertensi. Hasil menunjukkan bahwa asuhan keperawatan ansietas selama 6 hari pada klien dapat menurunkan skor ansietas dengan menggunakan Skor HARS (Hamilton Anxiety Ratng Scale) menjadi 15 poin pada akhir pertemuan dari 27 poin pada awal pertemuan. Asuhan keperawatan yang digunakan hingga skor dapat turun diantaranya melakukan tarik nafas dalam distraksi, hipnotis 5 jari spiritual dan terapi though stopping.

ABSTRACT
Anxiety is a general term for several disorders that cause nervousness, fear, apprehension
and worrying, which did not accompanied by clear measure. However, people with anxiety
could be diagnosed by their physical symptoms because they tend to have an increase in
blood pressure. Hypertension is defined as a systolic blood pressure (SBP) of 140 mm Hg or
more or a diastolic blood pressure (DBP) of 90 mm Hg or more. Hypertensive patient could
worsen their condition if they also have anxiety as their blood pressure could increase even
more. Therefore this scientific journal done to make the psychosocial problem of anxiety
become a concern for nurses as physical problems could be treated better when psychosocial
problems were also handled well. This paper involves one patient who have hypertension
with anxiety. The anxiety scores is measured by HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale) score
and results showed that an anxiety nursing care for 6 days on patient could reduce anxiety
score from 27 points to 15 points. The nursing care used includes deep breathing
distraction, five spiritual fingers hypnosis and though stopping therapy"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alifia Salsabhilla
"ABSTRAK
Harga diri rendah kronik merupakan perasaan tidak berharga dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri. Penulisan karya ilmiah akhir ners ini bertujuan untuk menganalisis penerapan pemberian asuhan keperawatan generalis dengan Penerapan expressive writing pada Tn. F (21 tahun) dengan harga diri rendah kronik dan diagnosa medis skizofrenia paranoid. Terapi generalis yang diberikan yaitu mengidentifikasi kemampuan, membantu memilih kemampuan yang bisa dilatih, melatih kemampuan, dan memasukkan latihan kemampuan ke dalam jadwal harian berikut dengan intervensi yang diberikan yaitu expressive writing. Penerapan expressive writing adalah latihan menulis kejadian traumatis yang pernah dialami dan merefleksikannya dengan kondisi di masa lalu, masa kini, dan masa depan. Intervensi ini sudah beberapa kali diterapkan pada pasien dengan skizofrenia. Hasil dari karya ilmiah ini menunjukkan klien mengalami penurunan tanda dan gejala harga diri rendah setelah berhasil mencapai semua kriteria evaluasi pada expressive writing. Penerapan expressive writing dapat diadaptasi untuk pengembangan standar asuhan keperawatan jiwa khususnya pada pasien dengan harga diri rendah kronik dengan harapan dapat meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan pada klien.

ABSTRACT
Chronic low self-esteem is a feeling of worthlessness and low self-perception that is prolonged due to negative self-evaluation. This scientific writing aims to analyze the application of generalist nursing implementation with expressive writing therapy to Mr. F (21 years old) with chronic low self-esteem and medical diagnosis of paranoid schizophrenia. The generalist therapy given are identifying abilities, helping to choose abilities that can be trained, training abilities, and adding the ability training into the daily schedule following the therapy given which is expressive writing. Expressive writing therapy is the therapy of writing traumatic events that have been experienced and reflecting on conditions in the past, present, and future. This therapy has been applied several times in patients with schizophrenia. The results of this writing shows that client experienced a decrease in signs and symptoms of chronic low self-esteem after successfully achieving all the evaluation criteria on expressive writing. Expressive writing therapy can be adapted for the development of mental nursing care standards especially in patients with chronic low self-esteem in the hope of improving the quality of nursing care services to clients.
"
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>