Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164567 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Alam Saleh
"Doangang atau mantra merupakan suatu adat istidat yang masih dipercayai oleh masyarakat penghayatnya sebagai kebutuhan penunjang setelah kehidupan agamanya dijalani secara sungguh-sungguh. Adanya kebutuhan terhadap mantra sebagai warna yang menghiasi kehidupan sehari-hari. Kegiatan tersebut tidak terlepas dari keadaan alam dan mata pencaharian, sehingga dalam doangang Makassar menghasilkan tiga kelompok yang berhubungan dengan penggunaan doangang atau mantra untuk perlindungan, kekuatan dan pengobatan.

The study explained about doangang or spell which is the local wisdom and a part of culture of Makassar people. Spell is a type of spoken literature in the form of poetry which has structure. The existence of medicinal spell was influenced by community’s belief. The objectives of this study were to find out the form and function of doangang in Makassar’s social and cultural life and community’s point of view, as well as to examine several values of the spell, either main spell or utterance (supporting) referring to the users. The study was conducted in one of regions in Tombolo village of Sombaopu subdistrict, Gowa district. The study employed qualitative research using descriptive type. The techniques of data collection were field observation, documentation and interview. Furthermore, techniques of data analysis were data reduction, data presentation, and conclusion."
Kalimantan Barat : Balai Pelestarian Nilai Budaya , 2019
900 HAN 2:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Sukardi
"Penelitian ini mengeksplorasi perubahan dan kontinuitas dalam tradisi pembuatan pinisi di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Pinisi merupakan warisan budaya yang tidak hanya mencerminkan inovasi lokal dalam menghadapi tantangan alam, tetapi juga simbol identitas budaya maritim Indonesia. Melalui pendekatan deskriptif kualitatif, penelitian ini mengkaji bagaimana masyarakat setempat mempertahankan nilai-nilai tradisional sambil beradaptasi dengan teknologi dan kondisi sosial ekonomi modern. Data dikumpulkan melalui observasi lapangan, wawancara mendalam dengan ahli dan budayawan lokal, serta analisis dokumen terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun unsur-unsur modern telah diintegrasikan dalam proses pembuatan perahu, esensi ritual dan nilai-nilai tradisional seperti gotong-royong, kepercayaan terhadap alam, dan penghormatan terhadap leluhur tetap dijaga. Masyarakat lokal menggabungkan penggunaan alat-alat modern dengan metode tradisional dalam setiap tahap pembuatan perahu, dari pemilihan kayu hingga peluncuran ke laut. Keberlanjutan sumber daya kayu juga menjadi fokus utama, dengan praktik-praktik pengelolaan hutan yang berkelanjutan diterapkan untuk menjaga ketersediaan bahan baku. Penelitian ini menyoroti pentingnya keseimbangan antara inovasi dan tradisi dalam menjaga relevansi dan keberlanjutan industri perahu Pinisi. Temuan ini memberikan wawasan tentang bagaimana tradisi lokal dapat beradaptasi dengan perubahan global tanpa kehilangan identitas budayanya. Selain itu, penelitian ini juga memberikan kontribusi terhadap pemahaman tentang dinamika sosial dan budaya masyarakat pembuat pinisi serta peran mereka dalam ekonomi pedesaan dan pelestarian warisan budaya."
Kalimantan Barat : Balai Pelestarian Nilai Budaya, 2024
900 HAN 7:2 (2024)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ramzi Rinaldhi
"Diantara jenis pariwisata, heritage tourism dianggap sebagai salah satu trend yang akan berkembang. Potensi dari heritage tourism adalah bahwa sumber daya budaya termasuk didalamnya heritage tidak hanya memberikan pengalaman berupa rekreasi, tetapi juga pendidikan, pengetahuan serta manfaat sosial. Salah satu situs heritage yang ada di Indonesia adalah Kawasan Kota Tua Jakarta. Dengan sejarahnya yang panjang, Kawasan Kota Tua Jakarta menjadi salah satu ikon pariwisata kota Jakarta. Seiring dengan pertumbuhan pengunjung situs bersejarah dan warisan budaya lain di Indonesia, pada tahun 2012 tingkat kunjungan wisawatan ke Kawasan Kota Tua Jakarta menurun drastis. Untuk itu penelitian dilakukan guna mengetahui hal-hal apa saja yang perlu dilakukan dalam meningkatkan heritage tourism di Kawasan Kota Tua Jakarta. Penelitian dilakukan dengan melibatkan 202 pengunjung Kawasan Kota Tua Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan authenticity untuk melihat persepsi pengunjung Kawasan Kota Tua Jakarta. Dalam penelitian ini digunakan lima buah variabel, yaitu motivasi, object based authenticity, Existential Authenticity, Satisfaction dan Loyalty.

Among the kinds of tourism, heritage is considered as one of the trends that will be growing in the future. Heritage tourism has very strong potential with its cultural resource heritage not only deliver a recreational experience, but also education, knowledge and social benefits. One of the heritage sites in Indonesia is Jakarta Old Town Area. With its long history, Jakarta Old Town Area became an icon of the city tourism. Along with the growth of the historical site visitors and other cultural heritage in Indonesia, in 2012 the number of tourist visits to Jakarta Old Town Area dropped dramatically. The study was conducted to determine what need to be done in increasing heritage tourism in Jakarta Old Town Area. The study was involving 202 visitors in Jakarta Old Town Area. This research looked at the perception of authenticity visitors Jakarta Old Town Area as main approach. At a wholem the research used five variables, namely motivation, object-based authenticity, Existential Authenticity, Satisfaction and Loyalty.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatoni Ramadhan Perkasa
"Banyuwangi pada masa kolonial di Nusantara memegang peranan penting dalam perkembangan perdagangan dan telekomunikasi antar negara jajahan Eropa. Salah satu tinggalan sejarah yang penting di Banyuwangi adalah Kompleks Inggrisan yang berperan penting dalam sejarah Banyuwangi. Penelitian ini akan membahas mengenai bentuk dan gaya bangunan pada Kompleks Inggrisan serta fungsi dan peranan Kompleks Inggrisan dalam sejarah telekomunikasi Banyuwangi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis bentuk, analisis gaya, dan analisis kontekstual. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa bangunan–bangunan yang terdapat pada Kompleks Inggrisan menggunakan perpaduan bentuk dan gaya antara gaya arsitektur indische empire dengan gaya arsitektur tradisional Jawa pada masa Jawa Kuno serta Kompleks Inggrisan memiliki peranan dan fungsi penting dalam sejarah telekomunikasi antara Banyuwangi dan Australia.

Banyuwangi in the colonial period in the archipelago played an important role in the development of trade and telecommunications between European colonial countries. One of the important historical remains in Banyuwangi is the English Complex which plays an important role in the history of Banyuwangi. This research will discuss the shape and style of the building in the English Complex as well as the function and role of the English Complex in the history of Banyuwangi telecommunications. The research method used in this research is qualitative research using form analysis, style analysis, and contextual analysis. The results of this study indicate that the buildings in the English Complex use a combination of shapes and styles between the Indische Empire architectural style and traditional Javanese architectural styles during the Old Javanese period and the English Complex has an important role and function in the history of Banyuwangi and Australia telecommunications."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rintan Octi Wulansari
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang fungsi dalam upacara ruwatan rambut gembel di Desa Dieng Kulon, Banjanegara. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode analisis data pustakan dengan mengambil dari sumber data dan observasi wawancara. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori fungsi folklor menurut William R. Bascom. Hasil penelitian ini berupa fungsi yang terdapat dalam upacara ruwatan rambut gembel yaitu sebagai sebuah bentuk hiburan, sebagai alat pengesahan pranata-pranata dan lembaga kebudayaan, sebagai alat pendidikan anak-anak, dan sebagai alat pemaksa dan pengawas agar norma-norma masyarakat akan selalu dipatuhi anggota kolektifnya. Di antara fungsi yang terdapat dalam upacara ruwatan rambut gembel, yang paling dominan adalah sebagai sebuah bentuk hiburan.

ABSTRACT
This focus of this study is about the function of Ruwatan Rambut Gembel ceremony in Dieng Kulon, Banjanegara. This research is a qualitative and using analysis divining manual method by taking the source data and make observations interviews. Futhermore I use William R. Bascom theory of folklore function. This research shows that gembel hair ruwatan ceremony has several functions. As a form of amusement, it plays in validating culture, in justifying its rituals and institutions to those who perform and observe them, maintaining conformity to the accepted patterns of behavior, as means of applying social pressure and exercising social control. Among the function mentioned before, the dominant function is as a form of amusement."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56996
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arimbi Putri
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang negosiasi identitas yang dilakukan oleh musisi klasik di tengah gempuran budaya dominan dalam industri musik yakni musik populer. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan paradigma konstruktivisme kritis dan ditempuh melalui analisis resepsi khalayak dari Stuart Hall. Hasil penelitian menyatakan bahwa informan remaja yang berada pada posisi ldquo;pembacaan rdquo; negosiasi dan oposisi terhadap negosiasi identitas Isyana Sarasvati justru merupakan informan dari musisi klasik itu sendiri. Musik klasik sebagai budaya subordinat dalam penelitian ini pun pada arena tertentu menjadi musik yang dominan, sebaliknya musik populer juga pada arena tertentu menjadi musik subordinat. Sehingga, budaya dominan dan populer merupakan sesuatu yang relatif dan dapat saling bertukar tempat. Peneliti mengidentifikasi musisi seperti Isyana Sarasvati ini sebagai ldquo;musisi posmodern rdquo; di mana identitasnya cair, tidak tetap, parsial, dan terfragmen, serta bisa berada pada posisi dominan dan subordinat sekaligus.

ABSTRACT
This research is discussing about identity negotiation of classical musician in the middle of dominant culture in music industries, which refers to popular music omnipresence. The research is conducted by using qualitative methods with critical constructivism approach and is undergone by Stuart Hall rsquo s 1980 reception analysis. The results show that youth informants who are in negotiated and oppositional ldquo reading rdquo positions surprisingly come from classical musician themselves. Classical music, which in this paper belongs to subordinate culture, in certain arena becomes dominant culture, and vice versa. Hence, what is defined by dominant and subordinate culture are interchangeably and contextual. This research is identifying some kind of ldquo Isyana Sarasvati rdquo musician as a ldquo postmodern musician rdquo , which has fluid, flexible, partial, unsecured, and fractured identities, also possibly become dominant and subordinate as well."
2017
T47902
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Identity can have diverse meanings, social identities (class, race, ethnicity, gender, and sexuality) and political identities (nationally and citizenship). Political identity is conceptually differ from the politics of identity."
300 JWISOS 2:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Nowadays, the Minangkabau silek is waning interest and users. Technological
developments are considered to be the cause. This article describes the research
result of the presence of silek Kumango in Kanagarian Rao-Rao Tanah
Datar, West Sumatra. Using ethnographic methods and approaches, it’s
also obtained the inheritance and local genius in this silek. There are some
functions and symbols that show local content in silek Kumango which are
manifested in the succession process, control, and motion itself in this silek."
390 WE 2:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Surjadi
"Studi ini membahas artikulasi identitas-identitas kultural di Provinsi Riau yang muncul sebagai tanggapan atas kepengaturan desentralisasi. Riau yang merupakan salah satu provinsi berpendapatan per kapita terbesar, adalah salah satu kisah sukses desentralisasi pascaSoeharto. Provinsi ini juga menjadi tempat tinggal bagi kelompok warga Melayu yang terbesar di Indonesia. Namun mereka bukanlah penduduk mayoritas di Provinsi Riau. Artikulasi identitas kultural didalami menggunakan kerangka pemikiran Stuart Hall, sedangkan kepengaturan governmentality dianalisis dengan kerangka konseptual Michel Foucault. Terjadi kontestasi antar berbagai identitas kultural yang diwarnai dengan relasi kekuasaan yang rumit antara aktor-aktor di Jakarta dan Riau.

This study discusses various articulations of cultural identities in Riau Province, which arise as responses to the governmentality of decentralization. Riau as one of the provinces with the largest income per capita, is a success story of post Soeharto decentralization. The province is also home to the largest Malay group in Indonesia. However, they are not the majority population in Riau. Articulation of cultural identity is explored from the perspective of Stuart Hall, while governmentality is analised using Michel Foucault rsquo s conceptual framework. There are contestations among diverse cultural identities colored by complex power relations between actors in Jakarta and Riau.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
D2247
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deniza Mulianita
"ABSTRAK
Jurnal ilmiah ini membahas mengenai identitas budaya dari tokoh utama roman ldquo;Einmal Hans mit scharfer So e rdquo; karya Hatice Aky n dengan menggunakan pendekatan Hermeneutik Interkultural. Penelitian ini difokuskan pada bab keempat dalam buku ini yaitu bab Reise ins Land der M tter. Dengan menggunakan konsep Blickwinkel dan teori identitas budaya dari Stuart Hall, penulis menganalisis mengenai bagaimana perjalanan tokoh utama dalam roman ldquo;Einmal Hans mit scharfer So e rdquo; menuju tempat dia di lahirkan di Turki pada umur 13 tahun, mempengaruhi pembentukan identitas budayanya. Lewat pengalamannya mengunjungi Turki ini, tokoh Ich menemukan bahwa negara Turki dan budayanya merupakan salah bagian besar di dalam identitas budayanya. Budaya Turki ini berjalan beriringan dengan budaya Jerman yang dia dapat dan dia anggap sebagai suatu kekayaan di dalam dirinya.

ABSTRACT
The main focus of this journal is the main character 39 s cultural identity in ldquo Einmal Hans mit scharfer So e rdquo novel by Hatice Aky n with the intercultural hermeneutic approach.This research is focusing on the fourth chapter of this book with the title Reise ins Land der M tter. Using the Blickwinkel theorie and Cultural Identity concept by Stuart hall, this journal analyze the impact of main character journey to her birth place in Turkey to her cultural identity. Through her journey to Turkey. The main character finds out that Turkey and its culture play a big role in her cultural identity. This turkish culture is going along with the german culture she lives within and considered as richness in her life. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>