Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 184493 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Novita Yuliet
"Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi pada remaja putri. Dampak buruk yang terjadi pada remaja putri yang mengalami anemia adalah turunnya kosentrasi belajar, gangguan memori dan daya ingat sehingga menurunnya prestasi belajar disekolah. Strategi intervensi dalam penanganan anemia tidak hanya dengan pemberian suplemen zat besi/fe juga dengan memberikan pengetahuan yang tepat tentang diet sehat, perubahan gaya hidup dan memberitahu dampak buruk dari kekurangan zat besi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas edukasi kesehatan menggunakan video terhadap pengetahuan dan sikap remaja putri dalam pencegahan anemia defisiensi besi. Penelitian Quasi-eksperimental ini menggunakan pre-post dengan kelompok kontrol. Kelompok intervensi terdiri dari 52 responden sedangkan kelompok kontrol 52 responden. Tempat penelitian berdasarkan hasil multitage random sampling yaitu SMKN 1 Rengat untuk kelompok intervensi dan SMAN 2 Rengat untuk kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampling yang digunakan adalah purvosive sampling. Hasil uji statistic menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap remaja putri pada kelompok intervensi yang diberikan edukasi kesehatan menggunakan video dibandingkan kelompok kontrol (p<0,001). Edukasi kesehatan menggunakan video efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja putri setelah diberikan edukasi kesehatan tentang pencegahan anemia defisiensi besi (p<0,001).

Anemia is a health problem that often occurs in young women. The bad impact that occurs in adolescent girls who experience anemia is a decrease in learning concentration, memory and memory problems so that learning achievement in school decreases. The intervention strategy in managing anemia is not only by giving iron / fe supplements but also by providing proper knowledge about a healthy diet, lifestyle changes and notifying the adverse effects of iron deficiency. This study aims to determine the effectiveness of health education using videos on the knowledge and attitudes of young women in the prevention of iron deficiency anemia. This quasi-experimental study used a pre-post control group. The intervention group consisted of 52 respondents while the control group consisted of 52 respondents. The research location was based on the results of the multitage random sampling, SMKN 1 Rengat for the intervention group and SMAN 2 Rengat for the control group. The sampling technique used was purposive sampling. The results of statistical tests showed that there was a significant difference between the knowledge and attitudes of young women in the intervention group that was given health education using video compared to the control group (p <0.001). Health education using videos was effective in increasing the knowledge and attitudes of young women after being given health education on the prevention of iron deficiency anemia (p <0.001)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kinantika Nur Dewanti
"Masalah anemia gizi besi (AGB) pada remaja putri saat ini masih tinggi. Faktanya pengetahuan, sikap dan tindakan remaja putri dalam pencegahan anemia masih kurang. Hal tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan edukasi kesehatan masih belum dilakukan secara optimal. Edukasi kesehatan adalah usaha untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan sesorang. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh edukasi kesehatan interaktif dalam jaringan terhadap perilaku pencegahan anemia gizi besi pada remaja putri.Penelitian menggunakan rancangan quasi experiment dengan control group. Jumlah sampel terdiri dari 41 responden kelompok intervensi dan 41 responden kelompok kontrol. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner. Analisa data yang digunakan yaitu paired t test dan pooled t test. Hasil penelitian menunjukkan edukasi kesehatan interaktif dalam jaringan berpengaruh secara signifikan terhadap pengetahuan (p= 0,000), sikap (p=0,000), dan tindakan (p=0,022) pencegahan anemia gizi besi pada remaja putri. Edukasi kesehatan interaktif dalam jaringan dapat diterapkan sebagai upaya peningkatan perilaku pencegahan anemia gizi besi pada remaja putri yang dapat diintegrasikan dalam pelayanan keperawatan di sekolah.

The problem of anaemia iron deficiency in female adolescent is still high. In the fact, adolescent’s knowledge, attitude and practice about anaemia prevention is still lack. This showed that health education intervention was not optimal. Health education is an effort to improve knowledge, attitude and practice of adolescent about anaemia iron deficiency prevention. This study aimed to determine the effect of online interactive health education on behavior of iron deficiency anaemia prevention in female adolescent. The research was quasi experiment with two groups involving 41 female adolescent as the intervention group and 41 in control group. Instrument used a questionnaire. Data were analyzed using a unpaired and paired t-test. The results showed that online interactive health education significantly effected on knowledge (p=0,000), attitude (p=0,000), and skill (p=0,022) of anaemia iron deficiency prevention in female adolescent. The online interactive health education could be applied as an effort to enhance the anaemia iron deficiency preventive behavior of female adolescent which could be integrated in the school nursing service."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuti Hadiningsih
"Status gizi rnerupakan Salah satu faktor penentu kualitas sumber daya manusia. Anemia gizi besi merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia. Remaja pntri merupakan kelompok usia yang memiliki resiko tinggi mengalami anemia gizi besi. Anemia gizi besi memiliki dampak buruk pada kesehatan seseorang. Oleh karena itu, diperlukan upaya pencegahan dan penanganan terhadap anemia gizi besi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingka! pengetahuan nemaja putri tentang anemia gizi besi dengan motivasi untuk melakukau upaya pencegahan terhadap anemia gizi besi. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional Peneiitian dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2008 di SMU Negeri 40 Jakarta Utara.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adaiah simple random sampling dengan jumlah responden sebanyak 64 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan dengan rnotivasi (p value=0.037, alpha=0,05).
Peneiiti merekomendasikan agar institusi pendidikan (sekolah) menambahkan materi pelajaran mengenai anemia gizi besi sehingga dapat memfasilitasi remaja putri untuk memperoieh pengetahuan mengenai anemia gizi besi. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5620
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sartika
"Tuberkulosis merupakan salah satu penyumbang kematian tertinggi di beberapa negara-negara maju dan berkembang termasuk Indonesia. Selain berdampak kepada kesehatan, penyakit tuberkulosis juga menjadi penyakit yang mengakibatkan kerugian ekonomi cukup tinggi di tanah air. Upaya yang saat ini banyak dilakukan meliputi promosi edukasi pencegahan penularan tuberkulosis dengan berbagai media berbasis paper dan audiovisual yang terbukti efektif namun masih perlu adanya inovasi yang lebih kompleks lagi dari media sebelumnya. Media video explainer merupakan jenis video promosi yang memadukan gambar, animasi, serta audio narasi dengan sajian materi yang singkat namun informatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi video explainer terhadap tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan keluarga dalam pencegahan penularan tuberkulosis. Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen jenis pre test dan post test dengan kelompok kontrol, pada pemilihan responden dilakukan secara purposive sampling dengan jumlah responden pada masing-masing kelompok kontrol dan intervensi sebanyak 39 responden. Analisis data menggunakan paired t test dan pooled t test. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh signifikan antara pemberian edukasi video explainer terhadap pengetahuan (p value < 0,05), Sikap (p value < 0,05), dan keterampilan (p value < 0,05). Media video explainer disarankan dapat digunakan menjadi media edukasi alternatif di puskesmas pada awal pengobatan dan kunjungan rumah untuk dapat memaksimalkan asuhan keperawatan melalui edukasi kesehatan dalam pencegahan penularan tuberkulosis.

Tuberculosis is one of the third highest contributors of death in several developed and developing countries including Indonesia. In addition, tuberculosis impacted on health, it was also a disease caused high economic losses in the country. Efforts that are currently being carried out including the promotion of tuberculosis transmission prevention by various education media such as paper-based and audiovisual media. Explainer video as a media education typed promotional video that combines images, animations, and audio narration with a short presentation of material. This study aimed to see the influence of explainer video education on the level of knowledge, attitudes and skills of families in preventing tuberculosis transmission. This study used a quasi-experimental design with pre-test and post-test with a control group. The selection of respondents were done by simple random sampling. The number of respondents in the intervention group and the control group were similar to 39 people. The data analysis used paired t test and pooled t test. The results showed that there was a significant effect between giving explainer video education on knowledge (p value < 0.05), attitudes (p value < 0.05), and skills (p value < 0.05). The explainer video media is recommended as alternative media for using in public health center at the beginning of treatment and at home to maximaze the nursing care by health education in preventing tuberculosis transmission.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isnaeni Retno Miranti
"Latar belakang: Anemia masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan masyarakat, khususnya adalah berkaitan dengan permasalahan gizi. Berdasarkan data tahun 2018, prevalensi anemia remaja putri di Jawa Barat adalah 41,93%. Anemia remaja putri di tingkat provinsi Jawa Barat masuk ke dalam kategori berat (≥40%). Menurut data dari Profil Kesehatan Kota Depok tahun 2017 menyebutkan sebesar 34,5% remaja putri di Kota Depok mengalami anemia.
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap terhadap upaya pencegahan anemia yang dilakukan oleh remaja putri di Kota Depok tahun 2022.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan metode kuantitatif serta menggunakan data primer yang dikumpulkan oleh 520 responden.
Hasil: Sebagian besar responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik, sedangkan sebagian responden memiliki perilaku yang kurang baik terhadap perilaku pencegahan anemia. Pengetahuan tentang penyebab anemia dan upaya pencegahannya memiliki hubungan yang signifikan terhadap perilaku konsumsi makanan sedangkan pengetahuan dasar, gejala dan tanda, penyebab, dan pencegahan anemia memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku konsumsi TTD. Semua variabel sikap juga memiliki hubungan yang signifikan terhadap perilaku pencegahan anemia.
Kesimpulan: Sebagian besar remaja putri telah memiliki pengetahuan dan sikap yang baik terhadap upaya pencegahan anemia, namun sebagian besar remaja putri masih memiliki perilaku yang kurang baik terhadap perilaku pencegahan anemia.

Background: anemia is still the one of public health problems, especially it related to nutritional problem. Basen on 2018 data, the prevalence of anemia among adolescent female in west java is 41,93%. Anemia among adolescent female at provincial level in west java is in the severe category. According to data from Depok City Health Profile 2017, 34,5% adolescent female in Depok city are anemia.
Objective: the purpose of this study is to describe knowledge and attitude toward anemia prevention by adolescent female in Depok City in 2022.
Methods: this study using cross sectional design with quantitative methods and use primary data collected by 520 respondents.
Results: most of respondents have good knowledge and attitude. But most of respondents have poor attitudes towards anemia prevention behavior. Knowledge about causes of anemia and it’s prevention efforts have a significant relationship with food consumption behavior while basic knowledge, symptoms and signs, causes, prevention of anemia have a significant relationship with the consumption behavior of iron supplementation. All attitude variables also have a significant relationship with anemia prevention behavior.
Conclusion: most adolescent female have good knowledge and attitude toward anemia prevention, but most adolescent female still have poor behavior toward anemia prevention behavior.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Ulfah
"Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang berisiko mengalami masalah kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi sebaya terhadap perubahan perilaku pencegahan anemia gizi besi pada remaja putri (10-19 tahun). Metode yang dipakai quasi experiment yang terdiri dari dua kelompok 41 remaja putri sebagai kelompok intervensi dan 41 kontrol. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah stratified random sampling yang dilanjutkan dengan simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan edukasi sebaya berpengaruh secara signifikan terhadap pengetahuan (p=O,OOO), sikap (p=O,OOO), dan keterampilan (p=O,OOO) pencegahan anemia gizi besi. Hasil uji MANCOV A menunjukkan edukasi sebaya dipengaruhi oleh lamanya menstruasi (p=O,OOO). Edukasi sebaya dapat digunakan sebagai salah satu upaya mengubah perilaku remaja putri yang bisa diintegrasikan dalam pelayanan keperawatan di sekolah

Female adolescent is one of the aggregate who risk of having health problems. This study aimed to determine the effect of peer education on the change of behavior of iron deficiency anemia prevention in female adolescent (1 0-19 years). The research design was quasi experiment with two groups involving 41 female adolescent as the intervention group and 41 in control groups. The sampling technique used was stratified random sampling, followed by simple random sampling. The result showed that peer education significantly affects the knowledge (p=O,OOO, attitude (p=O,OOO), and skills (p=O,OOO) of iron deficiency anemia prevention. MANCOVA test showed that peer education is affected by duration of menstruation (p=O,OOO). Peer education can be used as an attempt to change the behavior of female adolescent, which could be integrated in the school nursing service."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T46089
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Adanya pengetahuan yang cukup diharapkan berpengaruh terhadap besarnya motivasi orang tua untuk melakukan upaya pencegahan terhadap anemia defisiensi besi pada anak sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan yang dimiliki orang tua tentang anemia defisiensi besi pada anak sekolah., mengetahui motivasi orang tua untuk melakukan pencegahan dan mengetahui hubungan tingkat pengetahuan orang tua dengan motivasi orang tua untuk melakukan pencegahan di RW 04 Kelurahan Paneoran Mas Kecamatan Pancoran Mas Depok. Desain yang digunakan adalah deskriptif korelatif sebanyak 68 responden. Hasil analisis univariat menunjuklcan tingkat pengetahuan orang tua cukup tinggi dengan persentase 54% sedangkan yang berpengetahuan rendah 46%. Motivasi orang tua untuk melakukan pencegahan terhadap anemia defisiensi besi culcup besar dengan persentase 56% dan orang tua yang memiliki motivasi rendah yaitu 44%. Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square menunjukkan tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan motivasi orang tua unmk melakukan pencegahan terhadap anemia defisiensi besi pada anak sekolah. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan dalam meningkatkan mutu pelayanan keperawatan khususnya keperawatan Komunitas."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5636
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Anggela
"Masa remaja merupakan suatu periode transisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, merupakan waktu kematangan fisik, kognitif, sosial dan emosional yang cepat untuk mempersiapkan diri menjadi laki-laki dan perempuan dewasa. Permasalahan yang paling sering terjadi pada masa remaja saat ini adalah masalah kesehatan reproduksi. Metode yang tepat diperlukan untuk menyampaikan informasi tentang kesehatan reproduksi kepada remaja salah satunya dengan menggunakan smartphone. Aplikasi android merupakan salah satu fitur pada smartphone. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas aplikasi kesehatan reproduksi terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi. Penelitian Quasi-eksperimental ini menggunakan pre-post dengan kelompok kontrol. Kelompok intervensi terdiri dari 42 responden sedangkan kelompok kontrol 59 responden. Sampel pada penelitian ini adalah siswa dari dua Sekolah Menengah Pertama di kota Depok. Teknik pengambilan sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Data dianalisis menggunakan uji repeated anova,friedman, independent t test, Man whitney. Hasil uji statistic menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap remaja pada kelompok intervensi yang diberikan edukasi android dibandingkan kelompok kontrol (p<0,001). Edukasi kesehatan menggunakan aplikasi efektif dalam mempertahankan pengetahuan remaja setelah diberikan edukasi kesehatan tentang kesehatan reproduksi (p<0,001). 

Adolescence is a transition period between childhood and adulthood when physical, cognitive, social and emotional maturity grow rapidly to prepare for being adult men and women. The most common problem for existing adolescence is reproductive health problems. The effective method is needed to convey information about reproductive health to adolescents like using smartphone. Android application is one of the features on a smartphone. This study aims to determine the effectiveness of reproductive health applications on adolescent knowledge and attitudes about reproductive health. This quasi-experimental study uses pre-post with a control group. The intervention group consisted of 42 respondents while the control group 59 respondents. The sample in this study were students from two junior high schools in the city of Depok. The sampling technique used is simple random sampling. Data were analyzed using repeated anova test, Friedman test, independent t test, Man Whitney test. Statistical test results showed that there were significant differences between the knowledge and attitudes of adolescents in the intervention group given android education compared to the control group (p <0.001). Health education uses effective application in maintaining adolescent knowledge after being given health education about reproductive health (p <0.001)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siadari, Ida R.
"Anemia gizi besi merupakan salah satu masalah gizi yang rentan dialami oleh remaja putri. Tingkat pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku pemenuhan kebutuhan zat besi pada remaja putri di kota Depok. Desain penelitian yang digunakan deskriptif korelatif. Penelitian ini dilakukan pada 80 remaja putri di SMPN 9 Depok dengan metode pengambilan sampel random sampling.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku remaja putri terhadap pemenuhan kebutuhan zat gizi besi (p value=0,707; α=0,05). Peneliti merekomendasikan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh peer group terhadap perilaku pemenuhan kebutuhan gizi besi.

Anemia deficiency of iron is one of the nutritional problems experienced by vulnerable teenage girls. The level of knowledge is one factor that affects a person's behavior.
The aim of this research was to determine the correlation between the level of knowledge and iron needs behavior in teenage girls in Depok. Design research is descriptive correlative. This research was conducted on 80 teenage girls in SMPN 9 Depok with random sampling method.
The result concluded that there was no correlation between the level of knowledge and behavior of teenage girls on the fulfillment of nutritional needs of iron (p value = 0.707; α = 0.05). The researcher recommends further research on peer group influence with behavior of iron nutrition needs.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
TA5858
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amandita Parameswari
"Latar Belakang: Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan pada dengan keterbatasan pendengaran. Untuk meningkatkan kemandirian dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut, diperlukan sebuah metode edukasi kesehatan gigi yang efektif. Penelitian bertujuan untuk menguji metode edukasi penayangan video bahasa isyarat dan permainan kartu interaktif terhadap pengetahuan, sikap dan praktik kesehatan gigi dan mulut anak disabilitas rungu.
Metode: 40 anak disabilitas rungu pada sebuah sekolah khusus tunarungu dibagi secara acak ke dalam dua kelompok. Kelompok 1 mendapatkan intervensi edukasi penayangan video bahasa isyarat dan kelompok 2 mendapatkan intervensi edukasi permainan kartu interaktif. Pengetahuan, sikap dan praktik kesehatan gigi dan mulut anak disabilitas rungu dinilai dengan kuesioner, dan status kebersihan gigi dan mulut dinilai dengan indeks Oral Hygiene Index-Simplified (OHI-S) sebelum dan sesudah intervensi dilakukan.
Hasil: Terdapat hasil signifikan pada peningkatan sikap dan praktik pada kelompok penayangan video, dan hasil signifikan pada peningkatan pengetahuan, sikap, praktik dan penurunan skor OHI-S pada kelompok permainan kartu dalam interval 1 bulan.
Kesimpulan: Kedua jenis intervensi dapat digunakan sebagai metode edukasi pada anak disabilitas rungu. Edukasi interaktif lebih signifikan dalam meningkatkan pengetahuan, sikap, praktik kesehatan gigi dan mulut serta menurunkan skor OHI-S.

Background: Oral health is one thing that needs to be considered in children with hearing impairments. To increase independence in maintaining oral and dental health, an effective dental health education method is needed. The aim of the study was to test education with video and interactive games method on the increase of oral health knowledge, attitudes and practices of children with hearing disabilities.
Method: 40 children with hearing disabilities in a special school were randomly divided into two groups. Group 1 received a one-way educational intervention by showing video with sign language and group 2 received an interactive educational intervention by playing cards game. Oral health knowledge, attitudes practices of children with hearing disabilities were assessed by a Knowledge-Attitude-Practice questionnaire, and oral hygiene status was assessed by the Oral Hygiene Index-Simplified (OHI-S) index before and after the intervention was carried out.
Results: There were significant results in increasing attitudes and practices in the video group, and significant results in increasing knowledge, attitudes, practices and decreasing OHI-S scores in the interactive card game group after 1 month interval.
Conclusion: Both type of interventions can be used as educational methods for children with hearing disabilities. Interactive education is more significant in increasing knowledge, attitudes, dental and oral health practices and decreasing OHI-S scores.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>