Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28498 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nadila Zanuarita
"Minat terhadap sinema Palestina meningkat, baik dalam studi film maupun ruang publik. Pada bulan Oktober 2021, Netflix merilis 32 film Palestina dalam koleksi Palestinian Stories dimana 12 di antaranya merupakan film pendek. Palestina juga memproduksi lebih dari 200 film pendek dalam kurun waktu dua dekade. Beberapa film pendek seperti Like Twenty Impossibles (2003) dan The Present (2020) memperoleh berbagai penghargaan di ajang festival film internasional bahkan menjadi nominasi Oscars. Selain bercerita tentang sulitnya melewati checkpoint, keduanya juga mendapat ulasan positif bahwa apa yang disampaikan terasa realistis dan membuka mata tentang kehidupan di Palestina. Penelitian ini mendiskusikan tentang bagaimana wacana perjuangan dikonstruksi dalam film pendek Palestina Like Twenty Impossibles dan The Present. Pendekatan yang digunakan yaitu analisis wacana kritis tiga-dimensi Norman Fairclough. Melalui tiga tahap analisis wacana yaitu deskripsi teks, interpretasi hubungan antara teks dan interaksi, serta eksplanasi dari hubungan antara interaksi dan konteks sosial, peneliti mendapati bahwa seorang sutradara mengkonstruksikan wacana perjuangan Palestina di dalam film pendek mereka. Wacana perjuangan itu ditampilkan melalui dialog dan ekspresi tokoh serta simbol perjuangan yang merepresentasikan adanya tekanan emosional, diskriminasi, dan ketidakberdayaan mengubah sistem yang berlaku.

Interest in Palestinian film is increasing, both in film studies and in the public sphere. In October 2021, Netflix released 32 Palestinian films in its Palestinian Stories collection, of which 12 were short films. Palestine has also produced more than 200 short films in the span of two decades. Several short films, such Like Twenty Impossibles (2003) and The Present (2020), have received various awards at international film festivals and even received Oscar nominations. In addition to telling us about the difficulty of passing the checkpoint, both of them also received positive reviews, stating that what was conveyed was realistic and eye-opening about life in Palestine. This research looks at how the discourse of struggle is constructed in Palestinian short films such as Twenty Impossibles and The Present. The approach used is Norman Fairclough's three-dimensional critical discourse analysis. Through three stages of discourse analysis: text description; interpretation of the relationship between text and interaction; and explanation of the relationship between interaction and social context, the researchers found that the director constructed the discourse of the Palestinian struggle in their short film. The discourse of struggle is displayed through the dialogues and expressions of characters and symbols of struggle representing emotional stress, discrimination, and powerlessness to change the prevailing system."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hasna Afifah
"Untuk meningkatkan individu akan merasakan esteem yang bersifat positif dan negatif, karena memiliki yang bersifat subjektif. Seseorang dianggap tidak akan pernah mampu membangun rasa kepercayaan dirinya atau nilai positif dalam dirinya secara permanen, apabila hanya mendasarkan nilai pada hal-hal yang pasti akan berubah. Individu dapat memiliki apabila dirinya tidak sadar akan nilai dirinya atau adalah kemampuan untuk memahami dan menerima nilai sejati dirinya, untuk memahami dirinya lebih dari pikiran, tubuh, emosi, perilakunya, dan belajar untuk mencintai dirinya dengan cara yang sama.
Film pendek ini memiliki manfaat sebagai edukasi dalam bentuk penyebaran informasi mengenai isu. Film pendek ini juga bertujuan untuk menyampaikan pesan melalui audio-visual mengenai perilaku seseorang yang memiliki Film pendek ini menceritakan tentang mahasiswa semester terakhir yang memiliki dan terus membandingkan dirinya dengan lingkungannya. Sehingga pada suatu hari terdapat satu hal yang membuatnya sadar bahwa selama ini ia memiliki pola pikir yang salah. Film pendek ini berdurasi 10-15 menit dan akan diunggah ke YouTube.

To improve self-esteem, individuals will feel positive and negative self-esteem, because self-esteem has subjective feedback. Someone is considered to never be able to build a sense of confidence or positive value in him/her permanently, if only based on the value of things that will certainly change. Individuals can have low self-esteem if they are not aware of their values or self-worth. Self-worth is the ability to understand and accept the true value of him/herself, to understand him/herself more than his/her mind, body, emotions, behavior, and learn to love him/herself in the same way.
This short film has the purpose as an educational medium in the form of disseminating information about the issues of self-esteem and self-worth. This short film also aims to convey messages through audio-visual about the behavior of someone who has low self-esteem. This short film tells the last semester student who has low self-esteem and continues to compare herself with her surroundings so that at one time there was one thing as a trigger that made her realize she has been thinking all wrong about herself. The duration will be 10-15 minutes long and uploaded to YouTube.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Claudia Clarita
"Analisis Situasi
Fatshaming merupakan salah satu bentuk bodyshaming yang masih sering terjadi di dalam kehidupan sehari – hari. Hasil riset menunjukkan sebagian besar responden sudah mengetahui tentang isu fatshaming dan kerap menyaksikan hal tersebut terjadi di sekitar mereka. Mayoritas juga berpendapat bahwa tingkat kesadaran masyarakat masih tergolong rendah mengenai isu fatshaming dan masih membutuhkan sosialisasi lebih lanjut. Oleh karena itu, kreator membuat film pendek berjudul “Bene” dengan harapan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu fatshaming serta mengetahui bagaimana hal tersebut berdampak bagi kehidupan korban.
Manfaat dan Tujuan Pengembangan Prototipe
Film pendek ini dibuat untuk memberikan informasi dan pengetahuan kepada khalayak tentang isu fatshaming. Tujuan dari film pendek ini selain memberi pesan kepada khalayak untuk tidak melakukan fatshaming, juga memberi pesan bahwa tindakan fatshaming memiliki dampak negatif bagi para korban.
Prototipe yang Dikembangkan
Film pendek “Bene” berkisah tentang seorang perempuan yang mengalami fatshaming dalam kehidupannya sehari – hari. Tayangan ini berdurasi kurang lebih 10 menit, dengan khalayak sasaran utamanya adalah laki – laki dan perempuan berusia 17-30 tahun yang berada di wilayah Jabodetabek.
Evaluasi
Pre-test dilakukan dengan menggunakan metode Focus Group Discussion, sedangkan evaluasi dilakukan dengan menggunakan metode survei dengan menggunakan kuesioner online dan Youtube Analytics.

Situation Analysis
Fat-shaming is one form of body-shaming that still often occurs in everyday life. Research shows that most respondents already knew about the issue of fat-shaming and often witnessed it happening around them. The majority also argued that the level of public awareness is still relatively low on the issue of fat-shaming and still needed further socialization. Therefore, the creator made a short film titled "Bene" in hope of increasing public awareness of the issue of fat-shaming and knowing how it affected the lives of victims.
Benefits and Goals of Short Film Prototype
This short film was made to provide information and knowledge to the public about the issue of fat-shaming. The purpose of this short film besides giving a message to the audience not to do fat-shaming, is also giving the message that fat-shaming action has a negative impact on the victims.
Developed Short Film Prototype
The short film "Bene" revolves around a woman who experiences fat- shaming in her daily life. This film lasts approximately 10 minutes, with men and women aged 17-30 years in the Jabodetabek area as main target audience
Evaluation
Pre-test is going to be conducted using Focus Group Discussion as the method, while evaluation is going to be carried out using survey through online questionnaire and YouTube Analytics.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Salma Shinta Pramono
"Penjajahan Israel atas tanah Palestina mengakibatkan perubahan sosiodemografi yang berdampak kepada kreativitas kebudayaan Palestina. Perubahan kreativitas salah satunya terjadi dalam motif sulaman dan fungsi gaun thobe. Thobe adalah pakaian tradisional Palestina berupa gaun panjang yang disulam dengan berbagai warna dan motif. Penelitian menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan pergeseran motif dan fungsi gaun thobe pasca Nakba 1948 ditinjau dari teori perubahan sosial dan kebudayaan. Penelitian juga menjelaskan bentuk-bentuk pergeseran motif sulaman dan fungsi gaun thobe serta makna gaun thobe bagi penduduk dan diaspora rakyat Palestina. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Data gaun dikumpulkan melalui studi media internet. Peneliti menemukan bahwa pergeseran motif sulaman dan fungsi gaun thobe disebabkan kesulitan ekonomi, revolusi, ekspansi ekonomi yang didukung penemuan-penemuan baru, dan evolusi budaya. Motif sulaman gaun thobe pre-Nakba adalah motif yang dipengaruhi oleh lingkungan alam, flora-fauna lokal, kepercayaan yang dianut penduduk, dan peralatan sehari hari. Motif pasca Nakba sampai selepas Intifada Pertama adalah motif simbol perjuangan untuk meraih kemerdekaan. Pergeseran fungsi gaun berubah dari pakaian sehari-hari dan pakaian sakral pernikahan menjadi gaun simbol perjuangan serta pakaian budaya populer dan koleksi privat. Gaun thobe bermakna sebagai simbol identitas dan resistensi ketahanan Palestina dalam memperjuangkan kemerdekaan serta cara agar tetap dapat terhubung dengan akar sejarah.  

Israel's occupation of Palestinian land led to socio-demographic changes that directly impacted Palestinian cultural creativity. One of the changes occurred in the embroidery motifs and functions of Palestinian dress, thobe. Thobe is a traditional Palestinian dress in the form of a long dress embroidered with various colors and motifs. This research explains the factors that caused the shift in the motifs and functions of thobe dresses after the 1948 Nakba in terms of social and cultural change theories. The research explains not only the shifting forms of embroidered motifs and the functions of the thobedress but also the meaning for the population and Palestinian diaspora. This research used a qualitative descriptive approach. The data of dresses are collected through internet media studies. The researcher found that the shifting in the embroidered motifs and the function of the thobe dresses were caused by economic difficulties, revolution, economic expansion supported by discoveries, and cultural evolution. The pre-Nakba thobe dress embroidery motifs are influenced by the natural environment, local flora and fauna, beliefs of the community, and everyday tools. The motifs post-Nakba until after the First Intifada are symbolic motifs of the struggle for independence. The shift function of dresses changed from everyday wear and sacred wedding attire to a dress symbolic of struggle as well as to popular fashion dresses and private collections. The thobe dress is meaningful as a symbol of Palestinian identity and resistance in fighting for independence and also a way to stay connected to historical roots."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Emeraldha Putika
"BAGIAN SATU
Analisis Situasi: Kekerasan yang diberikan secara terus menerus pada anak dapat menjadi penyebab timbulnya Dissociative Identity Disorder (DID). Hasil Focus Group Discussion (FGD) memperlihatkan bahwa sebagian besar responden masih belum paham tentang kepribadian ganda. Oleh karena itu, penulis membuat suatu film pendek yang memberikan gambaran kehidupan seorang pengidap kepribadian ganda yang terinspirasi dari pengidap DID pertama di Indonesia.
BAGIAN DUA
Manfaat dan Tujuan Pengembangan Prototype Film Pendek: Selain untuk hiburan, film pendek ini juga memberikan pengetahuan mengenai isu yang jarang dibicarakan. Tujuan dari tayangan ini adalah memberikan kesadaran bagi khalayak sasaran bahwa kekerasan pada anak merupakan faktor utama munculnya kepribadian ganda.
BAGIAN TIGA
Prototype Film Pendek yang Dikembangkan: Film pendek ini menceritakan tentang kehidupan pengidap kepribadian ganda yang belum mengetahui bahwa ia mengidap penyakit tersebut sampai pada suatu saat ia bertemu dengan seorang psikiater yang akan membantunya. Tayangan ini berdurasi 20 - 25 menit dan akan diunggah ke YouTube sebagai media distribusi.
BAGIAN EMPAT
Evaluasi: Pre-test dilakukan dengan metode mini theatre sebagai bagian dari FGD. Selain itu, penulis juga menggunakan Youtube Analythics dan kuesioner online sebagai metode evaluasi.
BAGIAN LIMA
Anggaran: Anggaran pembuatan film pendek ini adalah sebesar Rp1.860.000,00 sedangkan rencana rencana anggaran penerbitan media yang dibutuhkan sebesar Rp72.435.000,00. Prakiraan pendapatan yang diterima sebesar Rp84.720.000,00 dan prakiraan total pendapatan sebesar Rp12.285.000,00.

CHAPTER ONE
Situation Analysis: The ongoing violence in children can be caused by Dissociative Identity Disorder (DID). The result of Focus Group Discussion (FGD) shows that most respondents still do not understand about multiple personality. Therefore, the author makes a short film that gives an overview of the life of a person with multiple personalities who are inspired by the first DID sufferer in Indonesia.
CHAPTER TWO
Benefits and Goals of Short Film Prototype: In addition to entertainment, this short film also provides knowledge about the issue that is rarely spoken. The purpose of this short film is to provide awareness to the target audience that violence in children is a major factor in the emergence of multiple personalities.
CHAPTER THREE
Developed Short Film Prototype: This short film tells the story of the life of a person with multiple personalities who do not know that she has the disease until one day she meets a psychiatrist who will help her. These short film are 20 to 25 minutes long and will be uploaded to YouTube as a distribution medium.
CHAPTER FOUR
Evaluation: Pre-test is done by mini theater method as part of FGD. In addition, the authors also use Youtube Analythics and online questionnaire as an evaluation method.
CHAPTER FIVE
Budgetting: This short filmmaking budget is Rp1,860,000.00 while the planned media publishing budget plan is Rp72,435,000.00. The estimated revenue received is Rp84.720.000,00 and the total revenue forecast is Rp12.285.000,00."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annida Puspa Rini Fasah
"Penelitian ini membahas representasi profesionalisme pustakawan dalam mengelola perpustakaan pada film pendek Project: Library. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi representasi profesionalisme pustakawan dalam mengelola perpustakaan dalam film berdasarkan makna sintagmatik dan paradigmatik. Analisis sintagmatik dan paradigmatik dilakukan pada alur, tokoh dan latar.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa representasi profesionalisme pustakawan yang didasarkan etika profesi mampu mencegah pustakawan dari sikap negative. Selain itu, adanya kode etik mampu mendorong pustakawan mengelola perpustakaan menjadi lebih baik.

This study discusses the representation of librarian professionalism in library management in Short film Project Library. The purpose of this research is to identify librarian professionalism representation in library management in film by showing syntagmatic and paradigmatic meaning. Syntagmatic and paradigmatic analyzes are performed on plot, character and setting.
The results of this study indicate that professionalism of librarians based on professional ethics is able to prevent librarians from negative attitudes as well as with the code of conduct applied to encourage librarians to manage libraries for the better.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S67194
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Widya Arafah Abdul Rohim
"Makalah Ilmiah Akhir yang saya buat, secara singkat bercerita melalui sudut pandang ‘saya’ dalam proses membuat karya film pendek ‘Lalu’. Mulai pada tahap pra produksi hingga distribusi dan eksibsi. Ide yang pada mulanya saya ciptakan seorang diri, dalam prosesnya kian bertambah, berkurang bahkan berubah. Seluruh pengalaman yang saya lalui membawa saya pada kesimpulan bahwa pembuatan karya tidak hanya melibatkan saya seorang tetapi juga menyertai material serta kolaborator yang terlibat. Seluruh elemen tersebut pada akhirnya berkorespondensi sehingga menciptakan transformasi pada karya yang berbeda pada ide awal. ‘Saya’ dalam kisah ini diposisikan sebagai seorang Director film ‘Lalu’ namun, pada beberapa bagian menjadi Screenplay Writer dan Editor.

This final scientific paper simply depicts the process of making a short film titled ‘Lalu’ through the perspective of ‘I’. The process includes pre-production until distribution and exhibition. My initial idea, through the process underwent additions, subtractions, and/or substitutions. My experience brought me to the conclusion that the process of making a film does not only involve myself as a creator but also, the materials and the collaborators. The elements are going to correspond thus make a transformation for the creation itself. Which can be different from the initial idea. ‘I’ in this narration are going to be positioned as the director of the short film ‘Lalu’. However, in several parts, would become Screenplay writer and Editor."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alifianti Garini
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas pengungsi Palestina di Lebanon sejak 1948 hingga 1969.
Landasan teori yang digunakan sebagai alat analisis ialah teori perpindahan
penduduk secara umum serta teori pengungsi. Penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif yang berdasar pada metode sejarah dengan jenis penelitian deskriptif.
Dekatnya jarak tempuh antara wilayah Palestina bagian utara dengan wilayah
Lebanon bagian selatan, menyebabkan sejumlah penduduk Palestina bermigrasi
dan menjadi pengungsi di sana. Hadir sebagai kelompok minoritas, pengungsi
Palestina mengalami pembatasan hak-hak sipil dari pemerintah Lebanon. Sebagai
hasilnya, perwakilan Palestina dan Lebanon menandatangani Perjanjian Kairo
pada 1969 di Kairo, Mesir, untuk menanggapi dampak yang ditimbulkan oleh
pengungsi Palestina

ABSTRACT
The focus of this study is Palestinian refugees in Lebanon from 1948 until 1969.
This study uses the theory of population movement in general and the theory of
refugee. This is a qualitative research with descriptive design and is based on a
historical method. Nearness of distance between the northern Palestinian
territories to the southern Lebanon region, causing a number of Palestinian
population migrated and became refugees there. Having been a minority group in
Lebanon, Palestinian refugees experienced civil rights restriction which was
conducted by the government of Lebanon. As a result, Palestinian and Lebanese
delegations signed the Cairo Agreement in 1969 in Cairo, Egypt, as a respond of
the impact which was caused by the Palestinian refugees."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42513
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fiananda Lituhayu Narendragharini
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas verba pronominal yang terdapat pada subtitle sepuluh
film pendek dalam film antologi Paris, Je T’aime. Verba pronominal bahasa
Prancis yang memiliki empat makna (makna refleksif, resiprokal, pasif, dan
makna sebenarnya) dianalisis dengan menggunakan teori verba pronominal
bahasa Prancis dari Jean Dubois, teori verba bahasa Indonesia dari Harimurti
Kridalaksana, dan teori subtitling dari Gottlieb. Setelah itu, dilihat pula pergeseran
yang terjadi dan probabilitas perpadanan yang muncul dalam penerjemahan
subtitle tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam sepuluh film pendek
ini, sebagian besar makna gramatikal verba pronominal tampak dalam
padanannya yang bermakna resiprokal dan pasif, tetapi tidak demikian halnya
dengan verba pronominal bermakna refleksif. Sementara itu, untuk verba
pronominal bermakna sebenarnya, padanan yang dihasilkan dalam bahasa sasaran
sebagian besar berhasil diterjemahkan dengan baik.

ABSTRACT
This research studies the pronominal verbs contained in the subtitle of ten short
films in the anthology film Paris, Je T’aime. French pronominal verbs that have
four meanings (reflexive, reciprocal, passive, and idiomatic verbs) were analyzed
by using the theory of French pronominal verbs by Jean Dubois, theory of
Indonesian verbs by Harimurti Kridalaksana, and theory of subtitling by Gottlieb.
In addition, I also look for the translation shift and the equivalence probability
that appear in the subtitle translation. The result shows that in these ten short
films, most of grammatical meanings in pronominal verbs are seen in the
translations of reciprocal and passive meaning, but not in reflexive meaning.
Meanwhile, for idiomatic meaning, the translations in target language are properly
translated."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S54627
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>