Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159589 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Astuti
"Salah satu gangguan medis yang sering dijumpai di ruang intensif anak adalah gagal napas dan penurunan kesadaran. Hal tersebut menyebabkan anak memerlukan alat bantu napas ventilator mekanik. Masalah selanjutnya yang muncul adalah produksi sekret berlebih, sehingga perlu diberikan tindakan suction. Adanya penyakit yang mendasari dan suction yang dilakukan dapat menimbulkan gangguan keperawatan nyeri akut. Salah satu manajemen nyeri yang dapat diterapkan adalah maternal voice. Asuhan keperawatan dapat dilakukan dengan pendekatan Model Adaptasi Roy. Tujuan karya tulis ini adalah untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan berdasarkan Model Adaptasi Roy pada anak dengan nyeri akut dan maternal voice untuk mengurangi skor nyeri. Model Adaptasi Roy digambarkan pada 5 kasus anak dengan sakit kritis. Pengkajian dilakukan dua tahap yaitu mode adaptasi dan mode stimulus, dilanjutkan dengan penegakan diagnosis keperawatan, dan implementasi. Tahap akhir asuhan keperawatan ini adalah evaluasi yang hasilnya adaptif atau tidak efektif. Hasil evaluasi menunjukkan beberapa komponen ada yang adaptif, sehingga Model Adaptasi Roy dapat direkomendasikan pada perawatan anak yang sakit kritis dan mengalami nyeri akut.

One of the problems that are often encountered in the pediatric intensive care unit is respiratory failure and unconsciousness, so the patient needs mechanical ventilator. The effect of those problems is the production of secretions, so suctioning is the necessary procedure to clear the airway. The underlying disease and the suction performed can cause acute pain. One of the pain management that can be applied is maternal voice. Nursing approach can be done with Roy Adaptation Model. The purpose of this paper was to provide an overview of nursing care based on Roy Adaptation Model for children with acute pain and maternal voice to reduce pain scores. Roy Adaptation Model used in five cases of critically ill children. The assessment was carried out in two stages, namely adaptation mode and stimulus mode, followed by implementation. The final stage of nursing care is an evaluation whose results are adaptive or ineffective. The result from the evaluation found that some components are adaptive, so the Roy Adaptation Model can be recommended in the care of critically ill children who experienced acute pain."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Reski Amallia Suci Pratiwi
"Anak dengan kanker disebabkan oleh proses penyakit kanker itu sendiri dan efek samping dari pemberian terapi. Keluhan seperti mual muntah, diare, demam, dan mielosupresi berkontribusi terhadap kejadian dehidrasi pada anak kanker. Hidrasi adalah pemenuhan air sesuai kebutuhan. Karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk memberikan gambaran aplikasi Model Adaptasi Roy (MAR) dalam memberikan asuhan keperawatan pada anak kanker yang berisiko mengalami ketidakseimbangan cairan. Metode karya ilmiah ini adalah studi kasus yang terdiri atas lima kasus anak kanker yang mendapatkan kemoterapi yang diberikan asuhan keperawatan dengan pendekatan MAR. Intervensi keperawatan berdasarkan evidence based practice adalah memberikan edukasi tentang hidrasi pada pengasuh anak kanker. Edukasi kepada pengasuh menggunakan multimedia video dan booklet terbukti efektif meningkatkan pengetahuan dan sikap positif dalam mendampingi anak kanker selama menjalani kemoterapi.

Children with cancer can experience fluid imbalance disorders caused by cancer itself and the side effects of therapy. Complaints such as nausea, vomiting, diarrhea, fever, and myelosuppression contribute to the incidence of dehydration in children with cancer. Hydration is the fulfillment of water as needed. This final scientific paper aims to provide an overview of the Roy Adaptation Model (MAR) application in providing nursing care to cancer children who are at risk of fluid imbalance. The method of this scientific work is a case study consisting of five cases of cancer children who received chemotherapy and given nursing care with the MAR approach. Nursing intervention based-evidenced practice is to provide education about hydration to cancer caregivers. Education for caregivers using multimedia videos and booklets has proven to be effective in increasing knowledge and positive attitudes in assisting children with cancer during chemotherapy."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Ilahi
"Infeksi yang terjadi pada anak merupakan perhatian penting pada kesehatan anak di dunia saat ini. Candida merupakan flora alami atau mikroba terdapat dalam rongga mulut, namun apabila daya tahan tubuh inang melemah maka berpotensi berubah menjadi patogen sehingga disebut infeksi oportunistik. Oral candidiasis bukan merupakan suatu penyakit yang membahayakan bagi anak. Namun, jika keadaan ini diabaikan terus-menerus, anak akan merasakan ketidaknyaman, bahkan dapat menyebabkan terganggunya tumbuh kembang anak. Pendekatan asuhan keperawatan menggunakan model adaptasi Calista Roy dapat diterapkan. Karya ilmiah spesialis ini bertujuan memberikan gambaran asuhan keperawatan berdasarkan teori adaptasi Calista Roy pada anak dengan masalah infeksi. Metode yang digunakan adalah studi kasus. Kebutuhan pada lima kasus kelolaan dikaji berdasarkan konsep adaptasi Calista Roy yaitu pengkajian perilaku meliputi mode regulator dan cognator dan pengkajian stimulus meliputi focal, kontekstual dan residual. Diagnosis keperawatan berfokus pada kerusakan membran mukosa oral dimana salah satu intervensi yang dilakukan adalah melakukan oral hygiene dengan menggunakan chlorhekxidine 0,12% untuk menurunkan kejadian infeksi. Evaluasi tindakan dilakukan untuk melihat penurunan skor Winkel Tongue Coating Indeks (WTCI). Hasil studi aplikasi model adaptasi Calista Roy pada anak dengan masalah infeksi, perbaikan kondisi infeksi dan kepuasan pasien dan keluarga atas pelayanan yang diberikan.

Infections that occur in children are an important concern for children's health in the world today. Candida is a natural flora or microbe found in the oral cavity, but if the host's immune system is weakened, it has the potential to turn into a pathogen, so it is called an opportunistic infection. Oral candidiasis is not a dangerous disease for children. However, if this situation is continuously ignored, the child will feel uncomfortable, and it can even cause disruption to the child's growth and development. The nursing care approach using the Calista Roy adaptation model can be applied. This specialist scientific work aims to provide an overview of nursing care based on Calista Roy's adaptation theory for children with infectious problems. The method used is a case study. The needs in the 5 management cases were assessed based on Calista Roy's adaptation concept, namely behavioral assessment including regulator and cognator modes and stimulus assessment including focal, contextual and residual. Nursing diagnosis focuses on damage to the oral mucosal membranes where one of the interventions carried out is carrying out oral hygiene using 0.12% chlorhexidine to reduce the incidence of infection. Action evaluation was carried out to see a decrease in the Winkel Tongue Coating Index (WTCI) score. The results of the study of the application of the Calista Roy adaptation model to children with infection problems, have an impact on reducing the condition of infection and satisfaction of patients and families with the services provided."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Evy Marlinda
"Karya Ilmiah Akhir ini membahas aplikasi Teori Adaptasi Roy dalam asuhan keperawatan pada anak dengan gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi di ruang perawatan anak. Fokus pembahasan terhadap lima kasus berbeda dalam karya ilmiah akhir ini adalah penggunaan teori Adaptasi Roy dalam memenuhi kebutuhan nutrisi anak. Asuhan keperawatan dilakukan melalui proses keperawatan yang meliputi pengkajian perilaku dan stimulus; merumuskan tujuan; menentukan dan melaksanakan intervensi; dan evaluasi. Tujuan keperawatan anak dengan gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah mempertahankan dan meningkatkan perilaku adaptif serta merubah perilaku yang tidak efektif menjadi adaptif. Kemampuan adaptasi anak dapat dilihat dari keempat mode yaitu mode fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependence.

This scientific asignment explored about the application of the Roy's Adaptation Theory in nursing care of children with disorders of nutrition in the child care unit. Five different cases under discussion here, the focus of discussion is the use of the Roy's Adaptation Theory in meet the need of nutrition. Nursing care through Roy's nursing process which includes behavior and stimulus assessment, nursing diagnosis, intervention and evaluation. The goal of nursing is to maintain and enhance adaptive behavior and change ineffective behaviors into adaptive. Adaptability of children can be seen from the fourth mode is the physiological mode, self-concept, role function and interdependence."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Masulili
"Karya ilmiah akhir ini merupakan gambaran pelaksanaan praktik ners spesialis keperawatan anak dan aplikasi Model Adaptasi Roy pada asuhan keperawatan lima kasus kelolaan yaitu anak dengan pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit. Kebutuhan cairan dan elektrolit merupakan masalah fisiologis yang membutuhkan perhatian, untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Tindakan keperawatan yang diberikan berfokus pada proses adaptasi klien.
Hasil evaluasi didapatkan respons yang bervariasi pada ke-5 kasus kelolaan. Tiga kasus berespons adaptif, dan 2 kasus berespons inefektif. Residen merekomendasikan kepada manajer keperawatan agar mengintegrasikan teori keperawatan dalam asuhan keperawatan, dan kepada perawat untuk mengoptimalkan penerapan pendekatan penilaian elemen keseimbangan cairan dan elektrolit untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.

Final scientific is description implementation of the final practice nurses specialist pediatric nursing and aplication the Roy?s Adaptation Model to nursing care of the five cases of children with fluid and electrolyte needs. Fluid and electrolyte needs is a physiological problem that requires attention, to optimize growth and development. Nursing intervention are given focus on the client adaptation process.
Evaluation results obtained which varies response to the five cases. Three cases of adaptive respond, and 2 cases ineffective respond. Resident recommends that nursing manager to integrate nursing theory in nursing care, and the nurses to optimize the application of the approach assessment of fluid and electrolyte balance elements to improve the quality of nursing care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kusmini Suprihatin
"Penulisan karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk mengaplikasikan teori Adaptasi Roy dalam perawatan anak dengan peningkatan tekanan intrakranial. Pemantauan yang ketat terhadap kemungkinan terjadinya cedera otak sekunder pada anak disertai dengan pemberian posisi kepala ditinggikan 30 derajat, stimulasi seminimal mungkin, perawatan dalam satu waktu serta pemilihan tindakan yang tidak memberikan rangsangan yang dapat berakibat fatal buat pasien sangat penting dilakukan. Teori Adaptasi Roy sangat sesuai diterapkan pada kasus ini karena pengkajian yang dilakukan sangat detail dan dapat memfasilitasi perawat untuk melakukan monitoring dengan ketat terhadap kemungkinan terjadi komplikasi lebih lanjut walaupun ada faktor lain yang turut berperan seperti berat ringannya penyakit, lokasi tumor dan lamanya tumor menekan bagian lain dari otak itu sendiri.

This final scientific work aimed to apply Roy’s Adaptation Theory in nursing care for children with raised intracranial pressure. It is important to strict monitoring to possibility of secondary brain damage, lift up the head about 30°, give nursing care in one time to minimize stimulating, and effectively select the less stimulating interventions that caused fatality. The Roy’s Adaptation theory is appropriate to applied in this case because the assessment is carried out very detailed and it facilitates nurses to monitor closely the possibility of further complication although another factors such as severity of the disease, tumor location, and the duration of the tumor pressure to the brain."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arifin Triyanto
"Latar belakang: kasus multiple fraktur ekstremitas menjadi permasalahan yang kompleks dengan adanya kerusakan struktur tulang, jaringan lunak, kerusakan neurovaskuler maupun dari sisi tingkat keparahan dan lokasi trauma yang terjadi. Kondisi ini berpotensi menimbulkan masalah infeksi, perdarahan, mal union, amputasi hingga kecacatan permanen. Teori adaptasi roy dapat digunakan oleh perawatan sebagai salah satu pendekatan model dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan multiple fraktur ekstremitas.
Tujuan: menerapkan teori adaptasi roy dalam asuhan keperawatan pada pasien dengan multiple fraktur ekstremitas.
Metode: case study dengan pembahasan melalui studi literatur
Hasil: Pengkajian melalui 4 mode adaptasi roy pada kasus dengan multiple fraktur ekstremitas didapatkan  masalah keperawatan yaitu nyeri akut, ketidakefektifan perfusi jaringan perifer, resiko infeksi luka operasi, resiko perdarahan, gangguan mobilitas fisik, defisit perawatan diri, kesiapan peningkatan konsep diri, cemas dan resiko disfungsi neurovaskuler perifer,  Intervensi diberikan pada pasien meliputi manajemen nyeri, perawatan sirkulasi: insuffisiensi arteri, manajemen sensasi, incicion site care, pencegahan perdarahan, bed rest care, traction/immobilization care, bantuan perawatan diri, peningkatan koping, peningkatan kesadaran diri dan pengurangan cemas. Evaluasi menunjukkan adanya penurunan gejala yang muncul pada pasien multiple fraktur ekstremitas.
Kesimpulan: pendekatan adaptasi roy membantu dalam mengidentifikasi permasalahan yang muncul pada pasien dengan multiple fraktur ekstremitas melalui 4 mode adaptasi dengan berbagai stimulus yang ada. Pendekatan ini dapat dijadikan acuan untuk mengubah respon pasien kearah respon yang adaptif.

Background: multiple fractures of extremities become a complex problem with damage to bone structures, soft tissues, neurovascular damage as well as in terms of the severity and location of the trauma that occurred. This condition has the potential to cause problems of infection, bleeding, mal union, amputation to permanent disability. Roy's adaptation theory can be used as a model approach in providing nursing care to patients with multiple fractures of extremities.
Objective: to apply Roy's adaptation theory in nursing care for patients with multiple fractures of extremities.
Method: case study with discussion through literature study
Results: Assessment through 4 modes of Roy adaptation in cases with multiple fractures of extremities found  nursing problems: acute pain, ineffective peripheral tissue perfusion, risk of surgical site infection, risk of bleeding, impaired physical mobility, self-care deficit, readiness for enhanced self-concept, anxiety and risk for neurovascular dysfunction. Interventions given to patients include pain management, circulation care: arterial insufficiency, sensation management, incision site care, bleeding prevention, bed rest care, traction/immobilization care, self-care assistance, coping enhancement, self awareness enhancement and anxiety reduction. Evaluation shows a decrease in symptoms that appear in patients with multiple fractures of extremities.
Conclusion: Roy's adaptation approach helps in identifying the problems that arise in patients with multiple fractures of extremities through 4 modes of adaptation to various existing stimuli. This approach can be used as a reference to change the patient's response towards an adaptive response.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Atun Raudotul Ma`rifah
"Perawat sebagai pemberi asuhan mempunyai peran penting untuk dapat meningkatkan derajat
kesehatan perempuan. Perawat menjalankan peran dan fungsi sebagai pemberi pelayanan
keperawatan, konselor, advokat, educator, koordinator, pengelola, kolaborator, dan peneliti
dalam upaya meningkatkan kesehatan reproduksi perempuan, selama melaksanakan praktek baik
di rumah sakit maupun di komunitas. Salah satu masalah reproduksi pada perempuan adalah
molahidatidosa, teori yang diaplikasikan adalah fokus penerapan adaptasi Roy dan Caring
Swanson pada ibu dengan post kuretase mola hidatidosa. Penerapan teori ini terbukti dapat
memberikan asuhan keperawatan pada klien secara komprehensif. Tujuan dari laporan ini adalah
memberikan gambaran tentang pelaksanaan praktik residensi ners spesialis dalam pengelolaan
kasus klien dengan mola hidatidosa, dan pelaporan evidence based practic nursing tentang
Spiritual Emotional Freedom Technique, Pencapaian kompetensi Perawat Spesialis Maternitas
dilakukan melalui peran perawat secara komprehensif.

Nurses, as caregivers, have important role in improving woman's health standard. Either in the
hospital or in the community, nurses also serve as caretaker, counselor, advocate, educator,
coordinator, organizer, collaborator, and researcher in order to improve the woman's
reproduction health. One of the case in womans's reproduction health is hydatidiform mole,
This study used Roy and Caring Swanson adaptation. The theory was applied on posthydatidiform
mole curettage patients. The intervention was proven to be able to give the
nursing care comprehensively. The report aimed at describing the nursing residency specialist
practice in hydatidiform mole patient management. The achievement of maternity nursing
specialist was undergone through comprehensive nurse's roles.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universiats Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Susiana Jansen
"Anak sangat rentan mengalami kerusakan integritas kulit karena kondisi kulit yang lebih sensitif dan tipis dibandingkan orang dewasa. Pemakaian popok sekali pakai yang menjadi tren di kalangan ibu yang memiliki anak balita semakin meningkatkan risiko dan kejadian kerusakan integritas kulit berupa ruam popok. Tujuan penulisan ini adalah memberikan gambaran aplikasi model adaptasi Roy pada anak yang mengalami kerusakan integritas kulit berupa ruam popok. Model adaptasi Roy digambarkan pada 5 kasus pasien anak yang mengalami kerusakan integritas kulit. Asuhan keperawatan berdasarkan model adaptasi Roy dimulai dengan pengkajian perilaku yang terdiri dari pengkajian fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interpedensi. Pengkajian tahap dua adalah pengkajian stimulus yang terdiri dari stimulus fokal, kontekstual dan residual. Setelah mendapatkan data melalui pengkajian, penulis merumuskan masalah keperawatan yang timbul berdasarkan respon anak apakah adaptif atau inefektif. Intervensi dan evaluasi keperawatan diberikan berdasarkan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI). Model adaptasi Roy direkomendaikan dalam memberikan asuhan keperawatan pada anak dengan kerusakan integritas kulit berupa ruam popok. Model ini akan lebih baik jika digunakan pada anak dengan umur yang lebih tua.

Children are very vulnerable to skin damage because the skin is more sensitive and thin compared to adults. The use of disposable diapers is a trend among mothers in todler and children, increasing the risk and independence of skin damage to diaper rash. The purpose of this response is to provide an overview of the application of Roy's adaptation model in children who repair damaged skin consisting of diaper rash. Roy's adaptation model illustrates 5 cases of pediatric patients. Nursing care based on Roy's adaptation model begins with an assessment of behavior consisting of physiological, self-concept, role functions and interpedence. The assessment was completed with a stimulus assessment consisting of focal, contextual and residual stimulus. After getting data based on the assessment, the authors formulate nursing problems that arise based on whether the child's response is adaptive and/ or uneffective. Nursing interventions and evaluations are given based on nursing care Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI). Roy's adaptation model is recommended in providing nursing care to children with skin protection in the form of diaper rash. There’s would be better if this model use in older children"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Kurniaty Ika Sari
"Pemulangan bayi dengan pemakaian selang orogastrik dapat berisiko terjadinya masalah risiko gangguan pertumbuhan karena ketidaksiapan orang tua/pengasuh dalam perawatan bayi di rumah. Studi kasus ini bertujuan untuk memberikan gambaran penerapan Model Adaptasi Roy terhadap asuhan keperawatan pada neonatus dengan risiko gangguan pertumbuhan di ruang perinatologi. Terdapat tiga kasus dengan masalah keperawatan risiko gangguan pertumbuhan yang didapat melalui pengkajian perilaku mode fisiologis dan interdependensi selama perawatan di ruang perinatologi. Tindakan keperawatan yang dilakukan dengan mengelola stimulus untuk meningkatkan dan mempertahankan perilaku adaptif pada bayi. Hasil menunjukkan bahwa Model Adaptasi Roy dapat digunakan dalam asuhan keperawatan pada bayi dengan masalah risiko gangguan pertumbuhan melalui penggunaan media video tentang pemberian minum bayi melalui selang orogastrik sebagai sarana edukasi kepada ibu sebagai pengasuh utama bayi di rumah. Terjadi respons efektif pada mode interdependensi melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan ibu dalam pemberian minum bayi melalui selang orogastrik. Model Adaptasi Roy diharapkan dapat diterapkan dalam optimalisasi asuhan keperawatan bayi dengan masalah risiko gangguan pertumbuhan di ruang perinatologi.

Infant’s discharge using orogastric tube could pose a risk growth failure due to the incapable of the parents/caregivers in caring for infant at home. This case study aims to provide an overview of the application of Roy's Adaptation Model in nursing care for infants at risk of growth failure in perinatology. There are three cases with nursing problems at risk of growth failure obtained through the assessment of physiological mode behavior and interdependence during hospitalization. Nursing intervention are carried out by managing stimuli to increase and maintain adaptive behavior in infants. The results show that Roy's Adaptation Model could be used in nursing care for infants with risk of growth failure through the use of video about infant feeding through an orogastric tube as media education for mothers as being main caregivers of infants at home. There was an effective response in the interdependence mode with the increasing mother's knowledge and skill in orogastric tube feeding. Roy Adaptation Model is expected to be applied in optimizing nursing care for infants with risk of growth failure in perinatology."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>