Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 63645 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Utami
"Upaya penanganan masalah kesejahteraan sosial merupakan tugas pokok dan fungsi Dinas Bintal dan Kesos Propinsi DKI Jakarta. Salah satu tugas pokoknya adalah menampung dan menyantuni warga yang berada di panti-panti sosial bagi warga yang tergolong terlantar dan tidak potensial. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka populasi PMKS di DKI Jakarta semakin meningkat. Hal ini menyebabkan panti-panti sosial kelebihan beban (over loaded), akibatnya mutu pelayanan belum seperti yang diharapkan. Jenis layanan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pelayanan pada Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya Tebet. Permasalahan yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah: Bagaimana persepsi pengguna jasa (Klien) terhadap kualitas pelayanan Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya Tebet ?
Dengan mengacu kepada pokok permasalahan di atas disusunlah tujuan penelitian sebagai berikut : Menjelaskan persepsi pengguna jasa (klien) terhadap kualitas pelayanan PSBR Taruna Jaya Tebet. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh klien yang tinggal di dalam Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya Tebet sejumlah 115 orang. Untuk mengukur sejauh mana kesenjangan (gap) antara persepsi dan harapan pengguna jasa, maka digunakan variabel sesuai dengan dimensi SERVQUAL yang dikemukakan oleh Zeithmal, Parasuraman dan Berry (1990) yaitu tangible, responsiveness, reliability, assurance dan empathy.
Penelitian menggunakan metode deskriptif dan evaluasi dengan hasil temuan sebagai berikut :
Hasil penjumlahan tingkat Persepsi dari keseluruhan dimensi adalah sebesar 5525 sedangkan hasil penjumlahan tingkat harapan adalah sebesar 7757. Dari angka tersebut maka kesenjangan antara persepsi dan harapan adalah -2232 yang artinya bahwa tingkat persepsi belum memuaskan seperti yang diharapkan.
Hal tersebut disebabkan oleh faktor internal dan ekstemal. Faktor-faktor internal meliputi : rendahnya mutu sumber daya manusia, lemahnya manajemen, pengorganisasian dan kepemimpinan. Sedangkan faktor-faktor eksternal, diantaranya ; kebijakan pimpinan yang lebih banyak memberikan perhatian pada unsur staf, pemberian anggaran yang relatif terbatas, pembagian tugas dan tanggungjawab yang tumpang tindih dan tidak jelas, dan belum adanya tolok ukur baku untuk mengukur kinerja dinas, sehingga sulit diketahui tingkat efisiensi dan efektifitasnya.
Berdasarkan temuan-temuan dan hasil-hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, penulis menyarankan agar lebih memperhatikan dan memahami keinginan pelanggan yang membutuhkan layanan, dalam hal ini pelayanan di Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jay a Tebet, Membangun kualitas layanan bukan hanya tugas individu, atau bagian tertentu dalam organisasi, tapi tugas semua individu dari organisasi yang pada gilirannya menuntut pembenahan organisasi. Kualitas merupakan sesuatu yang relatif, kompleks dan senantiasa berkembang, sehingga upaya-upaya untuk mengembangkan, mengimplementasikan dan mengendalikannya secara berhasil perlu dilakukan terus menerus, kontekstual, menyeluruh dan terpadu.

An effort to cope with social welfare issues has become the main tasks and functions of Service Office of Mental Guidance and Social Welfare, the special province of Jakarta. One of its main tasks is to accommodate and donate the residence of social center or those who are classified as homeless and impotence. Along with the increased population in the special province of Jakarta, their number has also increased. This has caused the available social centers overloaded resulting in poor service quality. The type of services referred to in this research is the services of Taruna Jaya youth social center, Tebet. The issues that are going to be analyzed in this research are: How are the perceptions of the customers towards the service quality of Taruna Jaya youth social center, Tebet?
By referring to the above matters, the objective of this research is as follows: clarifying the customers' perceptions towards the service quality of Taruna Jaya youth social center, Tebet. The respondents in this research are all customers staying in Taruna Jaya youth social center, Tebet which amount to 115 people. To measure the gap between the perceptions and the expectations of the customers, the variable of SERVQUAL stated by Zeithmal, Parasuraman and Berry (1990), that is, tangible, responsiveness, reliability, assurance and empathy is used.
The research uses descriptive and evaluative methods with the following results: The calculation result of the perception level from all dimensions amounts to 5525 as for the calculation of the result of expectation level amounts to 7757. From these figures the gap between perception and expectation is 2232, which means that the perception level is not yet satisfactory as expected. This is caused by internal and external factors. The former includes poor human resource quality, weak management, organization and leadership. As for the latter, among others, the management-policy-tends to pay more attention to the staff; the budget is relatively limited; there are overlapping and unclear tasks and responsibilities and the absence of standard parameter to measure service performance makes it difficult to identify the level of efficiency and effectiveness.
Based on the findings and the results obtained in this research the writer suggests that it is necessary to pay more attention to and to understand what the customers wants in the service provision in Taruna Jaya youth social center, Tebet. To build service quality is not only the task of an individual or certain departments in an organization, but it is the task of all individuals in the organization, which, in turn, requires institutional development. The quality is something that is relative, complex and always developed in nature. Therefore, an effort to develop, implement and control in a successful manner needs to be continuously, contextually, wholly and integrated made.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14015
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Romi Aldinori
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dan perbedaan antara variasi elemen electronic word-of-mouth (eWOM) positif berupa gambar dan teks terhadap persepsi kualitas layanan pada pengguna rutin layanan Bus TransJakarta. Penelitian ini adalah penelitian field experiment dengan desain randomized between subject design pretest-posttest. Partisipan penelitian adalah pengguna Bus TransJakarta minimal empat kali dalam seminggu dan menggunakan aplikasi instant messaging LINE. Partisipan (n=92) dibagi menjadi kelompok eksperimen pertama (KE1) dan kelompok eksperimen kedua (KE2). Penelitian dilakukan dengan pemberian manipulasi eWOM positif dengan template media sosial sebanyak 14 buah selama tujuh hari pada masing-masing kelompok eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eWOM positif mempengaruhi persepsi kualitas layanan dengan t(91) = 3,824, p < 0,05. Namun tidak terdapat perbedaan skor secara siginfikan pada pengaruh variasi elemen eWOM positif berupa gambar dan teks dengan eWOM positif berupa teks saja, dengan t(90) = 1,291, p < 0.05. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh elemen eWOM positif berupa gambar teks terhadap persepsi kualitas layanan, namun tidak terdapat perbedaan pengaruh diantara keduanya.

The purpose of this study is to find the difference and the effect of positive electronic word-of-mouth (eWOM) on perceived service quality on TransJakarta bus user. This study was a field experiment with randomized between subject design pretest-posttest design. Participants in this study were 92 persons who use TransJakarta at least four times a week and active users of LINE instant messaging. Participants were divided into two experimental groups on LINE Messenger. Each groups were given two different variation of manipulation, which are social media template with text only and text and picture, 14 times in seven days straight. The result shows that positive eWOM has effect on perceived service quality with t(91) = 3,824, p < 0,05. However, there is no score difference in positive eWOM text only type and positive eWOM text and picture type, with t(90) = 1,291, p < 0.05. It can be concluded that positive eWOM in picture and text has effect on perceived service quality, but there is no difference between them."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S62622
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pujo Pramono
"PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk dipertengahan tahun 2003 berencana meluncurkan jasa Sambungan Langsung Internasional (SLI). Agar dapat diterima pelanggan (marketable), perusahaan harus dapat mengemas suatu tawaran yang unggul (superior offering). Tawaran yang unggul berarti mengandung nilai terbaik dimata pelanggan dibanding dengan apa yang ditawarkan pesaing.
Tesis ini merupakan penelitian eksploratif tentang persepsi nilai pelanggan bisnis terhadap jasa SLI yang dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif ditujukan untuk mengetahui nilai-nilai yang menjadi pertimbangan utama pelanggan dalam mengkonsumsi jasa SLI, melalui peta pengambilan keputusan pelanggan. Sedangkan penelitian kuantitatif ditujukan untuk mengetahui peta persepsi pelanggan terhadap jasa SLI saat ini."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20405
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Ardiani
"Penelitian ini dimaksudkan untuk memahami persepsi konsumen terhadap kualitas merek obat anti nyamuk bakar, dengan membandingkan antara merek Baygon dengan merek Tiga Roda, sehingga dapat menjadi masukan bagi para produsen obat anti nyamuk untuk menyusun strategi komunikasi pemasaran yang efektif
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan wawancara tatap muka langsung dan menggunakan kuesioner terstruktur.
Sampel penelitian ini adalah 86 orang pria dan wanita yang tinggal di wilayah Jabotabek, berusia 18 sampai 55 tahun, berasal dari kelas sosial ekonomi A+ hingga C+, dan menggunakan obat anti nyamuk jenis bakar merek apa saja secara teratur. Sample ini dipilih berdasarkan teknik pengambilan sample multilevel stratified random sampling.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa persepsi konsumen bakar terhadap obat anti nyamuk jenis bakar merek Baygon berbeda secara signifikan dibandingkan dengan merek Tiga Roda- Merek Baygon memiliki persepsi kualitas yang cenderung lebih baik dan lebih mendekati ke arah produk yang ideal jika dibandingkan dengan merek Tiga Roda. Hal ini disebabkan oleh kekuatan merek yang telah dimiliki oleh Baygon selama bertahun-tahun.
Merek Baygon memiliki kekuatan pada atribut-atribut yaitu: Baygon dipercaya sebagai produk untuk kelas menengah, sangat bagus untuk mengusir serangga lain selain nyamuk, dan sangat bagus untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Sedangkan kekuatan merek Tiga Roda terletak pada atribut-atribut sebagai berikut: merek Tiga Roda dipercaya tidak mengandung terlalu banyak hahun kimia yang berbahaya dan harganya sama sekali tidak mahal, Hal mi
membuktikan bahwa merek Tiga Roda mempunyai peluang untuk bisa merebut pasar Baygon sedikit demi sedikit.
Bagi para produsen dan marketer yang bergerak di industri obat and nyamuk bakar, terutama bagi produsen merek Baygon dan merek Tiga Roda, disarankan untuk melakukan pendekatan atau komunikasi pemasaran yang menonjolkan atribut-atribut yang lebih unggul yang dimiliki oleh masing-masing merek dibandingkan pesaingnya
"
2001
T341
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Della Aresa
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh gaya hidup terhadap repurchase intention. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, di mana data dan informasi dikumpulkan melalui survei dengan alat bantu kuesioner dan juga studi kepustakaan. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 pengunjung 7 Eleven Tebet Saharjo berusia 16-21 tahun yang diambil dari populasi yang ada dengan menggunakan teknik non-probability purposive sampling. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis bivariat dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya hidup memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap repurchase intention. Gaya Hidup mempengaruhi repurchase intention sebesar 40.6% dan sisanya sebesar 59.4% dipengaruhi oleh faktor lain.

ABSTRACT
This research aims to determine how lifestyle influences on repurchase intention. In this research uses a quantitative approach, in which data and information were collected through surveys with the tools of questionnaire and bibliographical studies. The sample in this research is 100 visitors of 7 Eleven Tebet Saharjo aged 16-21 years taken from existing populations by using non-probability purposive sampling. Analysis of the data used in this study is the bivariate analysis using simple regression analysis. The results showed that lifestyle has a significant positive effect toward repurchase intention. Lifestyle effect repurchase intention equal to 40.6% and the residue equal to 59.4% influenced by other factors.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hanna Puspita
"Tugas Akhir dengan judul Rancangan Penelitian Persepsi Konsumen Remaja Putri terhadap Basic Fragrance Produk Baru (Studi Penetapan Brand Name, Communication Plan, dan Pricing) dibuat karena permasalahan yang dihadapi oleh PT. X. PT. X bermaksud membuat produk body care (perawatan tubuh), yaitu shower gel, hand & body lotion dan body splash cologne. Masing-masing jenis produk perawatan tubuh dibuat dalam lima varians fragrance (wewangian). PT. X menyadari adanya persaingan yang ketat dalam produk perawatan tubuh ini, mengingat bahwa produk ini sudah sangat menjamur di pasar. Oleh karena itu, PT. X merasa perlu untuk melakukan penelitian terhadap segmen pasar. Segmen pasar yang dibidiknya adalah wanita 12-21 tahun, dari berbagai strata sosial dengan berbagai macam gaya hidup. PT. X mempergunakan basic fragrance untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap wewangian yang menjadi ciri produk barunya tersebut. Penelitian persepsi konsumen akan dilakukan terhadap responden di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi_ Hasil yang diharapkan oleh PT. X dan penelitian ini adalah responden dapat memberikan rekomendasi tentang brand name (nama merek), communication plan (perencanaan komunikasi), dan pricing (harga) dari produk yang akan dibuat. Ketiga hal tersebut merupakan bagian dari unsur-unsur citra merek, di samping unsur-unsur lain yaitu produk itu sendiri, kemasan, dan distribusi.
Dengan memperhatikan berbagai hal yang berkaitan dengan citra merek dan kegiatan pemerekan, maka direkomendasikan bagi PT. X untuk mengadakan penelitian kualitatif; dengan metode utama Focused-Group Discussion (F GD) dan In-Depth Interview (IDI). Untuk memperkaya pengetahuan tentang responden, dipergunakan Daftar Isian Responden yang mencakup latar belakang, gaya hidup, konsep diri, dan pengalaman menggunakan produk perawatan tubuh. Sedangkan alat bantuan yang digunakan adalah Semantik Kepribadian Wewangian Penelitian dilakukan dalam 3 (tiga) tahap, yang masing-masing menghasilkan penajaman segmen, kepribadian wewangian, dan citra merek secara menyeluruh.

This Final Task, Research Design of Consumer's Perception to Basic Fragrance of New Product (Study for Determining Brand Name, Communication Plan, and Pricing), is written to answer problems faced by PT. X. PT. X wants to produce body care products, which are shower gel, hand & body lotion and body splash cologne. Each products has five variate in fragrance. Regarding to the amount of other bodv care products, PT. X awares of tight competition in body care market. Therefore, PT. X needs to hold research on market's segment. The targetted segment are female, 12-21 years old with any socio economic classes, whose live with any kind of life style. PT. X will use basic fragrance to find out consumer 's perception about the fragrance which is the special feature of the new products. Consumer's perception research will be given to respondents in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi. PT. X expects respondents's recommendation about brand name, communication plan, and pricing of the those products as the result of the research. These three things are parts of brand image elements. The other elements are the product itself; package, and distribution.
Related to brand image and branding activities, it is highly recommended that PT. X can make a qualitative research with Focused-Group Discussion (FGD) and In-Depth Interview (IDI) as prime methods. To add acknowledge about respondents, they should jill in Respondents's Form which include respondent's background life style, self-concept, and experience in body care products usage add by Fragrance's Personality Semantics as aid instrument. Research conducted in 3 (three) steps in which each steps gives output: segment constrictions, fragrance personality, and brand image.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T37921
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M.G. Prawinar Dwiindra P.
"Saat ini terdapat banyak lembaga bahasa yang menyediakan jasa kursus bahasa, salah satunya adalah Institut Français D'Indonésie (IFI) yang menyediakan kursus bahasa Perancis. Dalam melakukan suatu keputusan pembelian (purchase decision) yang dilakukan konsumen, salah satunya dipengaruhi oleh motivasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh motivasi dan perceived risk sebagai variabel moderasi terhadap penggunaan jasa kursus bahasa Perancis di IFI Jakarta. Terdapat dua dimensi motivasi dalam penelitian ini, yaitu internal dan eksternal stimuli. Selain itu, perceived risk memiliki 6 komponen, yaitu social risk, financial risk, physical risk, performance risk, time risk, dan psychosocial risk.
Pada penelitian ini dengan alat bantu statistik SPSS 19.0, metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana, regresi linier berganda, hierarchical regression, Moderated Regression Analysis (MRA), serta selisih nilai mutlak. Kemudian diketahui bahwa motivasi berpengaruh terhadap purchase decision, namun jika dilihat menjadi dimensi motivasi internal stimuli serta eksternal stimuli, maka hanya internal stimuli yang berpengaruh terhadap purchase decision. Ditemukan juga bahwa perceived risk tidak memoderasi motivasi dengan penggunaan jasa kursus bahasa Perancis di IFI.

Nowadays, there are many institutions that provide language courses; one of them is the Institute Français d'Indonesie (IFI) which provides French language courses. The purpose of this study is to find out the effect of motivation and perceived risk as a moderating variable of consumer decision on French course at IFI Jakarta. There are two dimensions of motivation in this study; there are internal and external stimuli. Perceived risk has 6 components: social risk, financial risk, physical risk, performance risk, time risk and psychosocial risk.
In this study using SPSS 19.0 as a statistical tool, the method of analysis used is simple linear regression analysis, multiple linear regression, hierarchical regression, Moderated Regression Analysis (MRA), and the difference in absolute value. It indicates that motivation has positive effect on purchase decision, but if we observed the motivation into two dimensions, internal and external stimuli, only internal stimuli affect the purchase decision. It was also found that perceived risk did not moderate the motivation to use services at the IFI French course.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44381
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Kusumastuti
"Ide penulisan tentang kualitas layanan dipelopori oleh Valarie Zeitham, dkk. pada tahun 1990-an yang terkenal dengan konsep Servqualnya yang banyak dijadikan acuan bagi peneliti yang tertarik mengeksplorasi masalah produk jasa. Pada dasarnya penelitian ini merupakan replikasi konstruktif karena peneliti melakukan perombakan terhadap variabel yang menjadi model penelitian terdahulu kemudian juga menggunakan metodologi dan sampel yang berbeda. Penelitian ini hendak "membedah" kualitas jasa Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina Bekasi (selanjutnya disingkat RSIAH Bekasi) khususnya jasa rawat inap dalam proses bersalin kemudian dikorelasikan dengan maksud perilaku konsumen pasca penggunaan jasa di masa yang akan datang.
Penelitian ini dilakukan sebagai upaya pihak RS dalam menggali informasi mengenai kualitas jasa perusahaan dan kecenderungan maksud perilaku konsumen RSIA sebagai informasi yang penting bagi pihak manajemen untuk mendapatkan gambaran yang valid dan reliabel dari pihak konsumen. Informasi ini diharapkan dapat menjadi masukan yang berharga bagi pihak pengambil keputusan di RSIA Hermina. Pengambilan RS ini sebagai lokasi penelitian disebabkan karena kekhususannya dalam menangani pasien ibu bersalin dan anak dengan pertumbuhan yang cukup pesat sejak pendiriaannya di tahun 1997. Pendiriannya disebabkan karena semakin tingginya permintaan akan RS khusus bersalin yang ditunjukkan dengan angka occupancy yang tinggi di pusat maupun cabang-cabang Hermina Iainnya seperti Hermina Jatinegara, Podomoro, Depok dan Daan Mogot.
Teori yang digunakan mengacu pada konsep servqual dari Zeitham, dkk. tetapi dengan beberapa penyesuaian sesuai dengan karakteristik dan subyek penelitian. Fokus penelitian ini adalah kualitas kinerja perusahaan dengan sampel para ibu yang sudah pernah mengalami rawat inap di RS Hermina Bekasi dalam empat bulan terakhir sebanyak 150 responden. Dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada responden diperoleh data primer yang selanjutnya diolah dengan menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS versi 10.0. Terlebih dahulu instrumen penelitian diuji reliabilitas dan validitasnya dengan melihat nilai koefisien alpha cronbach dan koefisien corrected total-item.
Dari 7 dimensi awal kualitas layanan, ternyata dimensi kebersihan tidak dapat diikutsertakan dalam proses selanjutnya karena memiliki angka cronbach alpha dibawah 0,6. Hal ini mengindikasikan bahwa responden tidak cukup konsisten dalam menjawab item-item pernyataan yang membangun dimensi ini sehingga disebut tidak reliabel. Sisanya diteruskan dalam proses korelasi dengan variabel kecenderungan maksud perilaku yang memiliki 5 dimensi menggunakan rank order Spearman.
Hasil perhitungan skor terhadap kualitas layanan menunjukkan bahwa kinerja RSIA Hermina Bekasi ditinjau dari dimensi tangible (4,19), reliability (4,06), responsiveness (4,17), assurance (4,18), cleanlines (4,18) menghasilkan penilaian yang "baik" bahkan "sangat baik" untuk dimensi empaty (4,23) dan food (4,23). Perhitungan skor terhadap kecenderungan maksud perilaku konsumen pasta penggunaan jasa menghasilkan rata-rata skor dengan interpretasi "menguntungkan" untuk dimensi loyalty (3, 92), pay more (3,62), external response (3,63) dan switch (3,65) dan "sangat menguntungkan" untuk dimensi internal response (4,23).
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa semua Hipotesis Nol yang diajukan untuk diuji ditolak, sehingga Hipotesis Alternatif diterima. Artinya terdapat hubungan antara variabel kualitas layanan dengan kecenderungan maksud perilaku konsumen di masa yang akan datang. Hubungan yang ada ternyata merupakan korelasi yang "cukup kuat" yang ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar 0,529. Sedangkan jika dipilah per dimensi, koefisien korelasi dari yang terkuat berturut-turut ditunjukkan oleh dimensi empathy (0, 476), reliability (0, 461), assurance (0, 435), tangible (0,418), food (0,373) dan responsiveness (0,337).
Hasil penelitian ternyata memperkuat teori yang selama ini ada bahwa ada hubungan yang signifikan antara kualitas jasa dengan maksud perilaku, walaupun dengan intensitas hubungan yang berbeda sesuai dengan subyek penelitian yang diambil."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13691
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herdian Rizky Yuniyanto
"Media internet dapat digunakan untuk melakukan pemasaran, salah satunya adalah Youtube. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh iklan terhadap minat beli pada pengguna Youtube dengan
menggunakan brand recognition sebagai variabel intervening. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 180 mahasiswa UKSW yang melihat iklan produk Nike di Youtube. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklan berpengaruh positif signifikan terhadap brand recognition, brand recognition berpengaruh positif signifikan terhadap minat beli, dan brand recognition tidak mampu berfungsi sebagai variabel intervening dalam hubungan antara iklan dan minat beli."
Jakarta: FEB UIN Syarif Hidayatullah, 2018
650 ESENSI 8:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mursiatno
"Sejak tahun 1991 Pemerintah memberlakukan ketentuan untuk mencantumkan label peringatan kesehatan pada produk rokok. Pemahaman sasaran terhadap pesan diharapkan dapat mendukung upaya pencegahan akibat buruk bahaya rokok. Namun disisi lain peningkatan jumlah perokok memperlihatkan kenaikan jumlah yang cukup mengkhawatirkan terutama pada remaja. Untuk mengetahui sejauhmana label peringatan kesehatan tersebut dibaca dan dimengerti oleh remaja maka diadakan studi dengan sasaran remaja/pelajar. Penelitian ini berdasar pada konsep Fishbein bahwa efek komunikasi tergantung sejauhmana komunikasi itu diperhatikan, difahami dan diterima.
Study ini merupakan crossectional survey, menggunakan 235 responden pada 6 SMU di Jakarta Timur yang diperoleh melalui simple random sampling. Untuk pengumpulan data digunakan kuesioner berisi atribut obyek sikap.
Dalam penelitian ini responden diminta informasinya yang berkaitan dengan atribut-atribut keyakinan atau yang diyakini dan atribut-atribut evaluasi terhadap obyek sikap berupa label peringatan kesehatan.
Hasil penelitian selanjutnya dikonfersikan pada 5 skala yaitu Sangat positip, positif, Netral, Negatif dan sangat negative.
Hasil memperlihatkan bahwa sikap responden adalah diantara negative dan sangat negative. Hal ini memperlihatkan bahwa responden mempunyai nilai yang negative terhadap obyek sikap dengan artian bahwa remaja / pelajar tidak mempunyai perhatian tentang keberadaan label peringatan kesehatan ataupun pemahaman terhadap isi pesan yang disampaikan. Analisa deskriptip memperlihatkan rendahnya pengetahuan akan bahaya akibat merokok dan ketidak pahaman tentang hubungan antara rokok dan penyakit yang ditimbulkannya.
Rekomendasi penelitian adalah bahwa kajian akademis perlu dilakukan agar dapat diperoleh upaya yang maksimal dalam rangka upaya pencegahan akibat bahaya rokok , secara praktis perlunya fihak terkait untuk meninjau kembali tentang pencantuman label peringatan kesehatan.
Kelemahan penelitian ini adalah jumlah responden yang kurang mencukupi apabila hendak digeneralisasikan kedalam populasi.serta sulitnya mengembangkan aribut-atribut sikap disebabkan dimensi sikap yang begitu luas."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14329
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>