Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 110220 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dinda Amalia Ichsani
"Sense of place merupakan perasaan tertentu yang dimiliki individu terhadap suatu tempat yang dihasilkan oleh interaksi orang tersebut dengan suatu tempat. Sense of place dapat mendorong visualisasi tempat yang dalam hal ini merupakan representasi mental seseorang terhadap tempat termasuk citra kota. Citra kota merujuk pada bagaimana orang membentuk persepsi spasial lingkungan perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sense of place mahasiswa Indonesia terhadap citra Kota London. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan purposive sampling. Data primer diperoleh dari wawancara mendalam, pemetaan mental, dan observasi. Data sekunder diperoleh melalui studi literatur. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis konten, teknik interpretasi, dan triangulasi sumber data. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ruang kognitif mempengaruhi berkembangnya sense of place antara mahasiswa Indonesia dengan Kota London melalui pengetahuan, pengalaman dan interaksi. Skala intensionalitas menunjukkan bahwa mahasiswa Indonesia di London mampu mengetahui berada di suatu tempat hingga dapat mengidentifikasi diri dengan tujuan tempat. Jenis hubungan dengan tempat didominasi oleh hubungan commodified. Berdasarkan sense yang dimiliki oleh mahasiswa terhadap tempat tertentu, mahasiswa dapat mengenali elemen-elemen citra kota berdasarkan subjektivitas mereka, termasuk elemen landmark, nodes, path, district, dan edge. Tempat yang dikenali sebagai elemen citra kota umumnya berkaitan dengan faktor keakraban mahasiswa dengan tempat, dan faktor fisik elemen yang menonjol dan menarik perhatian

Sense of place is a certain feeling that an individual developed towards a place that is generated by the person's interaction with a place. Sense of place can encourage the visualization of a place, which in this study, is a person's mental representation of a place, including the image of a city. City image refers to how people form spatial perceptions of the urban environment. This study aims to determine the sense of place of Indonesian students towards the image of the City of London. The method used in this research is qualitative with purposive sampling. In-depth interviews, mental mapping, observation, and literature study were conducted to gather data. Data analysis was carried out using content analysis techniques, interpretation techniques, and data source triangulation. The results of this study indicate that cognitive space influences the development of a sense of place between Indonesian students and the City of London through knowledge, experience and interaction. The intentionality scale of Indonesian students in London ranges from having knowledge of being located in a place to being able to identify themselves with the place goals. The type of relationships with place is dominated by commodified. Based on the sense that students have towards certain places, they can identify London’s city image based on their subjectivity, including the elements of landmarks, nodes, paths, districts, and edges. Places that are visualized as elements of city image are generally related to factors of students' familiarity with places, and physical factors of the element that are outstanding and eye-catching"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Auliyaputri
"Kebutuhan dan gaya hidup masyarakat kelas menengah-atas Jakarta secara umum bermobilitas tinggi. Hal ini menjadi salah satu pemicu terjadinya krisis akan sense of place. Krisis ini dalam jangka panjang akan menyebabkan tumpulnya kemampuan sensori individu dalam mengalami ruang. Hal ini akan bermuara pada menurunnya kemampuan individu dalam memaknai eksistensinya, karena ketika individu tidak mampu merasakan keberadaannya, ia tidak memiliki identitas. Skripsi ini kemudian membahas bagaimana peran arsitektur, yaitu melalui desain dalam merespon isu tersebut. Peran desain dalam hal ini adalah sebagai medium untuk melibatkan individu dengan ruang. Spatial engagement akan membuat individu mencapai sense of placenya?diawali dengan membuat individu merasa terlibat dalam suatu ruang, hingga ia memaknai keterlibatannya dengan merasakan keberadaannya?sehingga ruang akan dimaknai menjadi suatu tempat. Melalui studi kasus, yaitu kafe, skripsi ini membahas bagaimana desain melaksanakan perannya dan bagaimana fenomena spatial engagement dalam mencapai sense of place itu terjadi. Dari pengamatan tersebut didapatkan bahwa kuncinya adalah mendesain dengan menghargai konteks dan diimbangi dengan memprioritaskan bagaimana ruang tersebut dialami, dalam hal ini melalui pendekatan sensibilitas.

Needs and lifestyle of upper-middle class community of Jakarta in general is high mobility. It is one of the triggers of the crisis of a sense of place. This crisis in the long term will lead to dulling of sensory abilities of individuals in experiencing space. This will lead to a decreased ability of individuals to make sense of his existence, because when the individual is not able to feel its existence, it has no identity. This thesis then examines how the role of architecture, through design can respond to these issues. The role of design in this case is as a medium to engage individuals with the space. Spatial engagement will make individuals achieve a sense of place?starting with making people feel involved in a space, until he interpret his involvement with the feeling of existence so that the space will be interpreted into a place. Through case studies, the cafe, the thesis examines how design exercise its role and how the phenomenon of spatial engagement in achieving a sense of place that happens. From these observations it was found that the key is to design by appreciate the context and offset by prioritizing how space is experienced, in this case through sensibility approach."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63157
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shofagi Raniyah
"Salah satu alasan kuat bagi wisatawan dalam melakukan aktivitas travelling adalah untuk mendapatkan pengalaman baru, baik dari segi budaya, sosial, dan lingkungan. Aktivitas travelling ini kemudian berkaitan erat dengan space atau ruang yang berperan sebagai tempat terciptanya pengalaman bagi para wisatawan. Interaksi yang terjadi antara manusia dengan elemen-elemen physical dan social di sebuah setting kemudian dapat menghasilkan sesuatu yang disebut dengan sense of place. Sense of place merupakan sebuah bentuk lain dari pengalaman yang dialami oleh wisatawan saat berada di sebuah tempat wisata. Sebuah tempat wisata yang mengadaptasi konsep community-based tourism dapat dikatakan memiliki sense of place yang baik karena dapat memberikan pengalaman nyata dan berkesan bagi wisatawan yang datang berkunjung. Skripsi ini bertujuan untuk mencari tahu elemen-elemen apa saja yang terdapat pada tempat wisata berbasis komunitas yang pada akhirnya dapat menciptakan sense of place bagi wisatawan dan kemudian memberikan pengalaman yang nyata dan berkesan bagi mereka di tempat wisata tersebut.

One of the main reason for people to go for traveling is to experience the cultural, social, and environmental differences. Traveling is then closely related to the 'space' as a place for the creation of traveler's experience. The interaction between human and the elements physical and social which can be found in the setting produces something called a sense of place. Sense of place is another form of experience that traveler get at the tourism spot. A tourism spot that adapt the concept of community based tourism is said to have a good sense of place because it can provide a real and memorable experience for traveler who come to visit. The aim of this thesis is to find out which elements can be found in community based tourism that ultimately can create a sense of place for traveler and then provide a real and memorable experience for them."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68038
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fafa Wibhiyadi
"Keterlibatan merupakan faktor penting dalam mempertahankan loyalitas dan partisipasi anggota pada komunitas merek online. Kemampuan lingkungan situs web untuk memengaruhi keterlibatan anggota bersama-sama dengan bagaimana setiap jenis komunitas merek online, dimulai oleh pengguna, dan dimulai oleh organisasi dapat memaksimalkan lingkungan mereka dieksplorasi. Artikel dari berbagai disiplin digunakan sebagai dasar untuk model konseptual dan proposisi. Oleh karena itu, tipologi yang disarankan oleh penulis dapat digunakan oleh pemasar untuk mengembangkan komunitas merek online mereka.

Engagement is an essential factor in maintaining members rsquo; loyalty and participation on an online brand community. The capability of a website environment to influence members engagement together with how each type of online brand community, users-initiated and organisation-initiated can maximise their environment is explored. Articles from various disciplines are used as the base for the conceptual model and propositions. Therefore, the typology suggested by the author can be used by marketers to develop their online brand community.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Ageng Radja
"

Student loyalty merupakan upaya mahasiswa untuk tetap menjalin hubungan dengan kampusnya yang ditunjukkan dengan berbagai perilaku positif yang menguntungkan kampus. Agar bisa tetap bertahan dan memastikan keberlangsungannya, perguruan tinggi berupaya untuk membangun student loyalty pada mahasiswanya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah student satisfaction dapat memediasi hubungan antara place attachment terhadap kampus dan student loyalty pada mahasiswa. Partisipan penelitian ini adalah 133 mahasiswa S1 Perguruan Tinggi Negeri, Swasta, dan Keagamaan di Indonesia dengan rentang usia (M = 21.38; SD = 0.95). Hasil analisis regresi menunjukkan adanya direct effect yang signifikan antara place attachment terhadap student loyalty (β = 0.2312, p < 0.001). Analisis mediasi menggunakan PROCESS dari Hayes versi 4.2 juga menunjukkan adanya indirect effect yang membuktikan student satisfaction berperan sebagai mediator terhadap hubungan antara place attachment dan student loyalty (β = 0,2197, 95% CI [0,1505, 0,2972]). Hasil penelitian ini dapat menjadi rekomendasi bagi perguruan tinggi untuk mempertimbangkan place attachment terhadap kampus dan student satisfaction dalam membuat berbagai strategi dan kebijakan yang bertujuan untuk membangun loyalitas mahasiswa.

 


Student loyalty is an effort by students to maintain a relationship with their campus, shown by various positive behaviors that bring benefits to the campus. In order to survive and ensure its sustainability, higher education institutions are focusing on building the loyalty of their students. This study aims to see whether student satisfaction mediates the relationship between place attachment to campus and student loyalty among university students. The participants in this study consisted of 133 undergraduate students from public, private, and religious universities in Indonesia with an age range (M = 21.38; SD = 0.95). Regression analysis showed a significant direct effect between place attachment and student loyalty (β = 0.2312, p < 0.001). Mediation analysis using PROCESS from Hayes version 4.2 also shows an indirect effect that proves student satisfaction acts as a mediator of the relationship between place attachment and student loyalty (β = 0.2197, 95% CI [0.1505, 0.2972]). The results of this study can be a recommendation for higher education institutions to consider place attachment to campus and student satisfaction in making various strategies and policies aimed at building student loyalty.

"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Kusumowidagdo
"This research aims to find the push factors that create relationships between youth and shopping centers and examines how different mall environments also help create different emotional bonds towards the malls. This topic is further observed with an explorative study that obtained its primary data from interviews and secondary data from various supporting literatures as well as from a number of observations. The informants were 15 visitors of each of the following shopping centers: Tunjungan Plaza and Ciputra World in Surabaya; and Mal Ciputra and Gandaria City in Jakarta. The total informant number is 60. The research found several affective factors that support the formation of place attachment: physical factors that lead to indirect place attachment, social factors or social interactions that happen in the shopping center, cultural factors, personal factors (including gender, race and ethnicity), memories and experience, place satisfaction, interaction and activity features, and time factor. The different age of shopping centers also had an effect to the factors present.

Riset ini bertujuan untuk menemukan pendorong-pendorong relasi antara generasi muda dan pusat belanja. Studi ini merupakan studi eksplorasi dengan sumber data yang berasal dari wawancara, data-data literatur, serta observasi. Informan yang terlibat adalah masing-masing lima belas orang pengunjung dari empat pusat belanja di Tunjungan Plaza dan Ciputra World Surabaya serta Mall Ciputra dan Gandaria City Jakarta, dengan jumlah total informan sebanyak enam puluh orang. Penelitian ini menemukan beberapa faktor afektif yang membentuk keterikatan tempat, antara lain faktor-faktor fisik, faktor sosial, memori dan pengalaman, faktor kultural, faktor personal (termasuk di dalamnya gender, ras dan etnik), kepuasan terhadap tempat, interaksi dan aktivitas, dan faktor waktu. Dari pengamatan ternyata perbedaan usia pusat belanja juga berpengaruh dalam membentuk faktor-faktor pendorong tersebut."
Institut Teknologi Bandung. Faculty of Art and Design ; Universitas Ciputra. Faculty of Psychology, 2015
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Naqiba Hilwa Ernada
"Pada zaman Edo di Jepang, terdapat sistem kasta yang menjadikan kaum bushi (武士) atau pejuang sebagai kelas yang paling tinggi. Bushi terbagi menjadi Daimyo (大名) dan Samurai (侍). Daimyo memiliki kedudukan yang lebih tinggi daripada samurai, sebagai pemilik tanah dan pemberi upah kepada para samurai yang berjuang di bawah mereka. Namun, ada samurai yang menjadi ronin (浪人), yakni samurai tanpa tuan. Di Jepang terdapat salah satu kisah terkenal yang berkaitan dengan ronin , yaitu adalah kisah keempat puluh tujuh ronin yang membalas dendam atas kematian tuan mereka. Kisah ini kemudian diadaptasi menjadi film yang disutradarai oleh Kenji Mizoguchi. Meskipun berstatus sebagai ronin , keempat puluh tujuh pejuang tersebut tetap memegang nilai-nilai Bushido. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai Bushido berdasarkan deskripsi nilai-nilai bushido dari Nitobe Inazo yang terdapat dalam film "The 47 Ronin " karya Kenji Mizoguchi dengan menggunakan metode mise en scene yang dirujuk dari buku John Gibbs. Peneliti menemukan bahwa di dalam film ini Oishi menunjukkan nilai-nilai kebajikan, keadilan, kejujuran, kebenaran, kesetiaan , kehormatan, pengendalian diri.

During the Edo period in Japan, there was a caste system that placed the bushi (武士) or warriors as the highest class. The bushi were divided into Daimyo (大名) and Samurai (侍). Daimyo held a higher position than samurai, as they were landowners and provided salaries to the samurai who fought under them. However, there were samurai who became ronin (浪人), meaning samurai without a master. In Japan, there is a famous story related to the ronin, known as "The 47 Ronin," who sought revenge for the death of their lord. This story was later adapted into a film directed by Kenji Mizoguchi. Despite being ronin, the forty-seven warriors still adhered to the values of Bushido. This research aims to analyze the values of Bushido based on Nitobe Inazo's descriptions found in the film "The 47 Ronin" by Kenji Mizoguchi, using the mise en scene method referred to in John Gibbs' book. The researchers found that in this film, Oishi exemplified the values of virtue, justice, honesty, truth, loyalty, honor, and self-control.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yanuardi Budilaksono
"Indonesia setiap tahun membutuhkan 4,8 juta kantong darah namun yang dapat terkumpul baru mencapai 3,8 juta kantong darah. Kondisi tersebut menjadikan pentingnya regenerasi usia pendonor yakni dengan memobilisasi anak muda sebagai generasi baru pendonor darah sukarela. Oleh karena itu, program kampanye Palang Merah Indonesia “Darah Muda” dibuat dengan tujuan memobilisasi anak muda untuk menjadi generasi pendonor darah sukarela. Diharapkan melalui program kampanye ini dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi anak muda untuk aktif menjadi pendonor darah sukarela.
Indonesia needs 4.8 million blood bags, but only 3.8 million blood bags are collected every year. Thus, Indonesia needs more blood bags from young donors to make the blood supply sufficient. Palang Merah Indonesia (Indonesia Red Cross) needs to create a campaign program called Darah Muda. The campaign aims to mobilize young people to become blood donators. This campaign is created to trigger interest and to provide knowledge about the voluntary blood donation to target adopter. The aim is to increase the awareness and participation of target adopter to voluntarily donate their blood. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Roan Zikri
"Studi ini membahas tentang pengaruh aktifitas pemasaran media sosial dan aktifitas pemasaran tradisional terhadap loyalitas konsumen didalam industry e-commerce , studi ini melibatkan 125 sampel dengan kriteria responden adalah pengguna melakukan belanja online menggunakan (Tokopedia/Shopee/Lazada/Bukalapak) setidaknya dalam 6 bulan terakhir, studi ini merupakan studi kuantitatif dan menggunakan metode structural equation modeling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktifitas pemasaran media sosial dan aktifitas pemasaran tradisional memiliki pengaruh positif terhadap loyalitas merek.

This study discusses the interaction of social media activities and traditional marketing activities towards brand loyalty in the e-commerce industry, this study involved 125 samples with the criteria of respondents using (Tokopedia/Shopee/Lazada/Bukalapak) at least in the past 6 months. The results showed that social media marketing activities and traditional marketing activities had a positive influence on brand loyalty."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tria Yulia Rahmawati
"ABSTRAK
Penelitian ini mendiskusikan tentang peran Instagram dalam praktik manajemen Bank Muamalat. Instagram merupakan salah satu media sosial yang populer yang bisa membantu untuk meningkatkan praktik manajemen perusahaan. Dengan menerapkan metodologi kualitatif, penelitian ini menemukan bahwa Instagram dapat meningkatkan praktik manajemen Bank dalam beberapa aspek. Akan tetapi, penggunaan Instagram masih kurang efektif karena masih banyak yang digunakan secara searah. Penelitian selanjutnya bisa dilaksanakan pada Bank Syariah lainnya. Apalagi, hal ini menarik untuk melihat apakah perusahaan yang mengelola akun Instagramnya secara in-house dan dengan perusahaan yang menggunakan jasa pihak ketiga bisa membuat adanya perbedaan dalam peran Instagram yang mempengaruhi praktik manajemen pada Bank Syariah.

ABSTRACT
This study discusses the role of Instagram in the managerial practices of Bank Muamalat. Instagram is one of the most popular social media which can help improving firms 39 management practices. By applying the qualitative methodology, this study finds that Instagram could improve the bank managerial practices in several aspects. However, the use of Instagram in Bank Muamalat is less effective as it is mostly still unidirectional. Future research can be conducted in other Islamic banks. Moreover, it is also interesting to see whether managing Instagram accounts in house and with the assistance of third party make any difference in the role of Instagram in influencing managerial practices of Islamic banks."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>