Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 85065 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Inggit Sedasha
"Indonesia memiliki potensi basis ekonomi nasional yang kuat karena banyaknya UMKM. Dalam mengembangkan UMKM, para pengusaha seringkali mengalami kesulitan karena beberapa faktor mulai dari permodalan, persaingan yang semakin tinggi hingga faktor eksternal berupa pandemi COVID-19. Banyak UMKM percetakan yang bahkan tutup sementara akibat pandemi yang terjadi pada kuartal I 2020. Berlokasi di Pamulang, Banten, Alfadhani adalah salah satu UMKM percetakan skala besar yang mengalami ketatnya persaingan di masa pandemi. Penelitian ini menggunakan teknik business coaching dengan metode kualitatif yang memetakan kondisi riil dan permasalahan UMKM, kemudian mengusulkan dan mengimplementasikan solusi untuk perbaikan. Tiga masalah utama yang ditemukan menunjukkan tidak tersedianya katalog produk, tidak diperbaharuinya website, dan tidak dikelolanya search engine marketing (SEM) yang menjadi pemasaran digital utama mereka. Oleh karena itu, solusinya adalah mengembangkan e-catalog, perbaikan website, dan menerapkan strategi SEM. Hasilnya menunjukkan peningkatan konversi situs web yang berdampak pada peningkatan penjualan. Penelitian ini bertujuan untuk membantu UMKM dalam mengelola aktivitas pemasarannya dengan mengembangkan e-catalog sebagai media promosi, memperbaiki website, dan menerapkan strategi search engine marketing.

Indonesia has the potential of a strong national economic base due to the large number of MSMEs. In developing MSMEs, entrepreneurs often experience difficulties due to several factors ranging from capital, increasingly high competition to external factors in the form of the COVID-19 pandemic. Located in Pamulang, Banten, Alfadhani is one of the large-scale printing MSMEs experiencing intense competition during the pandemic. This study uses business coaching techniques with qualitative methods that map the real conditions and problems of MSMEs, then proposes and implements solutions for improvement. The three main problems found indicated the unavailability of a product catalog, outdated website, and unmanaged search engine marketing (SEM) which became their main digital marketing. Therefore, the solution is to develop an e-catalog, improve the website, and implement an SEM strategy. The results show an increase in website conversions which result in increased sales. This study aims to assist MSMEs in managing their marketing activities by developing e-catalogs as promotional media, improving websites, and implementing search engine marketing strategies."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amdi Ariefianto
"UMKM “usaha mikro, kecil & menengah” di Indonesia merupakan faktor penting bagi perekonomian Indonesia. Fakta ini terlihat dari kontribusi UMKM terhadap PDB dan penyerapan tenaga kerja. Namun, banyak UMKM yang berjuang untuk bersaing dengan perusahaan lokal skala besar atau perusahaan asing karena globalisasi. Salah satu UMKM adalah Hotel Tuju Wijaya Kusuma yang merupakan hotel berkonsep syariah dan hotel ultra-budget di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode business coaching dengan pendekatan kualitatif untuk memetakan kondisi dan permasalahan UMKM, kemudian dilakukan tindakan korektif berdasarkan rekomendasi perbaikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa UMKM belum memiliki SOP tertulis sebagai pedoman bisnis dan operasional serta kontribusi penjualan dari website internal yang belum optimal. Oleh karena itu, rekomendasi dan tujuan penelitian membantu UMKM untuk mengembangkan SOP administrasi & teknis dan meningkatkan kontribusi website internal melalui pendekatan digital. Survey dilakukan untuk mendukung analisis SWOT dan pengolahan data untuk mendukung bukti hasil perbaikan. Hasilnya adalah SOP membantu UMKM untuk menjaga kualitas dan mengendalikan bisnis, dan kontribusi penjualan situs web internal meningkat secara bertahap.

MSMEs “usaha mikro, kecil & menengah” (Indonesia) or “micro, small & medium enterprise” (English) in Indonesia are an essential factor for the Indonesian economy. This fact can be seen from the contribution of MSMEs to GDP and employment. However, many MSMEs struggle to compete with large-scale local companies or foreign companies due to globalization. One of the MSMEs is Tuju Wijaya Kusuma Hotel, which is a hotel with a sharia concept and an ultra-budget hotel in the Cilandak area, South Jakarta. The Data were collected using business coaching method with qualitative approach to mapping MSME’s condition and problem, then take a corrective action based on recommendation for improvement. The result shows that the MSME doesn’t have a written SOP as an business and operational guidance and sales contributions from internal websites that are not yet optimal. Therefore, the recommendation and the research aim are helping the MSME to develop administrative & technical SOP and improving internal website contribution through digital approach. Survey were conducted to support SWOT analysis and data processing for support evidence of the improvement result. The result are SOP is helping MSME to maintain their quality and control the business, and sales contribution of internal website is increasing gradually."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Biocheli Nuranissa
"ABSTRAK
Saat ini media baru telah berkembang pesat dan menjadi sangat dekat dengan masyarakat. Keberadaan internet dan gawai dalam berbagai jenis juga membantu perkembangan media baru. Perkembangan media baru ini juga menambah fungsi media baru. Selain untuk kepentingan komunikasi, media baru kini dapat dimanfaatkan sebagai media pemasaran. Hal ini tidak dilewatkan oleh para pemasar di Indonesia. Untuk meningkatkan brand awareness ataupun memperluas pangsa pasar, media baru dapat menjadi salah satu pilihan alat promosi yang tepat. UNIQLO, brand yang baru menginjak pasar Indonesia tahun lalu, memanfaatkan digital marketing dalam kampanyenya untuk memperoleh brand awareness. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan jasa Social Media Influencer untuk berpartisipasi dalam kampanyenya dengan mem-buzz brand Uniqlo di media sosial.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis menggunakan konsep word-of-mouth dan opinion leader untuk membahas fenomena influencer pada strategi pemasaran. Penulis memberikan judul Analisis Penggunaan Social Media Influencer dalam Strategi Pemasaran Digital untuk Meningkatan Brand Awareness (Studi Terhadap Kampanye Peluncuran Produk UNIQLO) untuk karya tulis ini, dengan tujuan mengetahui efektivitas penggunaan social media influencer dalam strategi pemasaran digital UNIQLO.

ABSTRACT
In this era, new media has developed and become very popular amongst people. Internet and gadgets help the develoment of new media. This development adds more functions for social media. Aside for socializing, new media now can be used as marketing tools. Being aware of this trend, UNIQLO?s marketing team uses the new media as part of their marketing tools. UNIQLO, which relatively is a new brand in Indonesia, adds digital marketing to their campaign strategy in order to gain brand awareness through the use of social media influencers. UNIQLO hires them to join UNIQLO?s new product campaign in social media.
Based on this background, the author uses the concept of word-of-mouth and opinion leader to discuss the social media influencer, or buzzer, phenomenon. The author uses the title ?Analysis of Social Media Influencer Usage in Digital Marketing Strategy for Gain Brand Awareness? for this paper, in order to know the effectiveness of using social media influencer in UNIQLO?s digital marketing strategy.
"
2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Alcredo
"Bank Digital XYZ sebagai salah satu inisiator bank digital di Indonesia mengembangkan aplikasi ABC untuk nasabah usaha mikro kecil menengah (UMKM). Aplikasi ABC dikembangkan oleh beberapa tim dengan mengadopsi metode Scrum. Hipotesis awal menunjukkan beberapa praktik Scrum tidak terlaksana secara baik sehingga Sprint Goal sering tidak tercapai dan berdampak langsung pada keterlambatan rilis yang sering terjadi. Persentase ketercapaian Sprint Goal tidak lebih dari 47% dan keberhasilan rilis tepat waktu hanya 31,82%. Penelitian ini bertujuan memberikan rancangan Scaled Agile untuk meningkatkan efisiensi rilis aplikasi ABC. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif untuk mengevaluasi implementasi Scrum dan menghasilkan sebuah rancangan Scaled Agile. Data dikumpulkan melalui wawancara dan kuesioner yang berlandaskan Scrum Maturity Model untuk mengukur tingkat kematangan implementasi Scrum. Data kuesioner dihitung menggunakan Key Process Area (KPA) Rating dari Agile Maturity Model. Rekomendasi praktik disusun berdasarkan Scrum Guide 2020 dan beberapa praktik Scaled Agile. Penelitian ini menggunakan empat domain Scaled Agile, yaitu produk, arsitektur, koordinasi, dan peran. Hasil penelitian menunjukkan tim Scrum ABC memiliki tingkat kematangan 2 dengan 44 praktik perlu diperbaiki yang menghasilkan 17 masalah umum yang perlu rekomendasi. Rekomendasi dan situasi tim Scrum ABC diidentifikasi berdasarkan domain untuk menemukan komponen rancangan Scaled Agile. Komponen disusun untuk menghasilkan rancangan Scaled Agile yang secara umum menggambarkan proses koordinasi antar peran yang meliputi produk hasil koordinasi dalam skala kecil dan besar. Hasil akhir penelitian ini berupa rancangan Scaled Agile yang telah tervalidasi oleh beberapa anggota tim Scrum ABC dan telah disesuaikan dengan kebutuhan tim. Proses validasi terkait dengan redundansi koordinasi, penambahan peran, dan proses koordinasi kumulatif. Implementasi secara bertahap dan konsisten diharapkan dapat memperbaiki efisiensi rilis produk ABC.

XYZ Digital Bank as one of the initiators of digital banks in Indonesia has developed an ABC application for micro, small and medium enterprise (MSMEs) customers. The ABC application was developed by several teams by adopting the Scrum method. The initial hypothesis shows that some Scrum practices are not implemented properly so that the Sprint Goal is often not achieved and has a direct impact on release delays that often occur. The percentage of achieving the Sprint Goal is not more than 47% and the success of the release on time is only 31.82%. This study aims to provide a Scaled Agile design to improve the efficiency of ABC application releases. This study uses both quantitative and qualitative methods to evaluate Scrum implementation and produce a Scaled Agile design. Data was collected through interviews and questionnaires based on the Scrum Maturity Model to measure the maturity level of Scrum implementation. Questionnaire data is calculated using the Key Process Area (KPA) Rating from the Agile Maturity Model. Practice recommendations are based on the 2020 Scrum Guide and several Scaled Agile practices. This study uses four domains of Scaled Agile, namely product, architecture, coordination, and roles. The results showed that the ABC Scrum team had a maturity level of 2 with 44 practices that needed improvement which resulted in 17 general problems that needed recommendations. The ABC Scrum team's recommendations and situations were identified by domain to find the components of the Scaled Agile design. Components are structured to produce a Scaled Agile design which generally describes the process of coordination between roles which includes the results of coordination on a small and large scale. The result of this research is a Scaled Agile design that has been validated by several members of the ABC Scrum team and has been adapted to the team needs. The validation process is related to coordination redundancy, adding roles, and cumulative coordination processes. Gradual and consistent implementation is expected to improve the efficiency of ABC product releases."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Liberty Binsar
"ABSTRAK
Keban yakan operator selular saat ini dihadapkan pada tantangan dimana pertumbuhan pelanggan sudah mengalami saturasi dan terjadi penurunan pertumbuhan pendapatan karena layanan legacy cenderung mengalami penurunan karena mendapat ancaman dari layanan over-the-top (OTT). Strategi pengembangan bisnis layanan digital pun dilakukan untuk dapat meningkatkan pendapatan perusahaan melalui penyelenggaraan layanan digi tal payment & mobile e-money, digital advertising dan bisrus machine-to-machine (M2M) mengingat potensi dan dukungan dari ekosistem digital yang cukup menjanjikan. Namun dalam ken yataannya, penyelenggaraan layanan di gital tersebut belum dapat memberikan dampak yang signifikan bagi pertumbuhan pendapatan perusahaan sehingga diperlukan strategi baru dengan suatu i novasi layanan. Penel itian ini bertujuan untuk memodelkan integrasi tiga layanan digital yaitu mobile e-money, digital advertising dan M2M ke daJam layanan Smart Vending Machine (SVM), serta menganalisis model bisnis penyelenggaraan layanan pada studi kasus PT. XYZ sehingga diharapkan dapat menjadi suatu sumber pendapatan baru bagi operator seJular PT. XY Z. Berdasarkan hasil pemodelan sistem dan analisis model bisnis rudapatkan bahwa pen yelenggaraan l ayanan SVM mengikuti pola model bisnis platfonn bersisi banya k, yang mempertemukan dua kelompok pelanggan yang berbeda yaitu pelanggan e-money dan pelanggan korporasi. Empat model bisnis juga dianalisis dimana la yanan SVM laya k untuk diimpl ementasikan dan diharapkan dapat memberikan tambahan pendapatan bagi operator selular PT. XYZ

ABSTRACT
Most of Cellular Operators are currently facing challenges in which subscriber growth is saturated and revenue growth is declined because legacy services are tend to decreased due to threat from over-the-top (OTT) services. Strategy to offer digital services is developed in order to increase operators' revenue through offering of services such as digital payment & mobile e-money, digital advertising and machine-to-machine (M2M) business, where potential and digital ecosystem support of those services is very promising. In reality, the implementation of those digital services is not yielding significant effect on operators' revenue growth, thus they need new strategy with a new service innovation. This research aims to modeling an integration of three digital services which are mobile e-money, digital advertising and M2M , into a Smart Vending Machine (SVM ) service. Furthermore, this research also analyzes business model implementation of this service as a study case at PT.XYZ, where this service is expected to become a new revenue source. From system modeling result and business model analysis, it is revealed that implementation of SVM services practices multi-sided platform business model pattern that brings together two different groups of customers which are e-money users and corporate customers. Moreover, this research analyses four business models approach to find appropriate implementation models of SVM services and additional revenue opportunities for PT.XYZ."
2016
T46255
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agie Vadhillah Putri
"Dalam pertemuan International Telecommunication Union (ITU) di Jenewa pada tahun 2006, didapatkan kesepakatan Analog Switch Off (ASO) negara Eropa, Afrika, dan beberapa negara di Asia adalah 17 Juni 2015. Sedangkan negara di Asia Tenggara sepakat untuk melakukan ASO pada akhir 2020. Indonesia sendiri, dengan disahkannya Undang-undang (UU) No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Lapangan Kerja pada 2 November 2020, Indonesia akan melaksanakan ASO paling lambat 22 November 2022. Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI menjadi stasiun televisi pertama di Indonesia yang sudah melakukan uji coba siaran digital dan salah satu pemegang multipleksing. Walau sebagai Lembaga penyiaran publik, daya saing TVRI dalam bisnis penyiaran relatif rendah. TVRI belum mampu menarik banyak minat masyarakat untuk menonton siaran mereka. Hadirnya televisi digital, LPP TVRI membutuhkan strategi baru untuk mengembangkan bisnis penyiaran mereka. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi bisnis yang sudah dijalankan oleh LPP TVRI dan membangun strategi untuk bersaing di era televisi digital. Penelitian ini akan mengevaluasi kinerja perusahaan berdasarkan faktor internal dan eksternal yang terdapat pada Lembaga Penyiaran Publik TVRI, kedua faktor ini akan menjadi landasan analisis SWOT. Dari hasil analisis yang sudah dilakukan, posisi LPP TVRI berada pada kuadran ketiga dengan nilai faktor internal -0,2213 dan nilai faktor eksternal adalah 3,603.

At the International Telecommunication Union (ITU) meeting in Geneva in 2016, an agreement was procured for the Analog Switch Off (ASO) of Europe, Africa, and several countries in Asia on 17 June 2015. Meanwhile, countries in Southeast Asia have agreed to carry out ASO by the end of 2020. Indonesia itself, with the ratification of the Law of the Republic of Indonesia No. 11 of 2020 on Job Creation on 2 November 2020, Indonesia will implement ASO no later than 22 November 2022. Public Broadcasting Institution Television of the Republic of Indonesia (TVRI) is the first television station in Indonesia that has tested digital broadcasts and multiplexing holders. Even though as a public broadcasting institution, TVRI's competitiveness in the broadcast business is relatively low. TVRI has not been able to attract a lot of public interest to watch their broadcasts. With digital television and as a multiplexing holder, LPP TVRI needs a new strategy to develop its broadcasting business. This study aims to evaluate the company that has been run by LPP TVRI and builds a strategy to compete in the digital television era. From the analysis results, the position of LPP TVRI is in the third quadrant with an internal factor value of -0.2213 and an external factor value of 3.603.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feisal Ramadhan Maulana
"Pandemi COVID-19 menjadi tantangan besar bagi perekonomian global. Berbagai sektor mengalami kontraksi negatif pertumbuhan. Berbeda dengan sektor telekomunikasi yang mengalami peningkatan permintaan jaringan komunikasi dan internet yang menghasilkan kompetisi dalam memberikan pelayanan terbaik dan menjaga kepuasan pelanggannya. Termasuk PT Telekomunikasi Indonesia yang merupakan leading company industri telekomunikasi. Laporan Customer Experience Satisfaction Measurement menunjukkan perusahaan belum dapat mencapai target dalam pengelolaan kepuasan pelanggan yang diukur menggunakan Net Promoter Score (NPS), khususnya pada layanan wholesale network connectivity. Penelitian ini melakukan evaluasi terhadap model bisnis aktual perusahaan untuk peningkatan customer experience (CX) dengan melakukan transformasi digital di seluruh elemen model bisnis melalui proses wawancara kepada tiga narasumber yang berasal dari Direktorat Wholesale and Internasional Services yang bertanggung jawab dalam perumusan strategi dan kebijakan bisnis wholesale. Evaluasi model bisnis dilakukan dengan menggunakan business model canvas. Manfaat penelitian ini adalah dirumuskannya model bisnis digital baru bagi perusahaan khususnya segment wholesale yang mendukung dalam peningkatan customer experience layanan wholesale network connectivity. Evaluasi model bisnis divalidasi oleh Direktorat Wholesale and Internasional Services. Upaya peningkatan CX dilakukan melalui penyederhanaan proses-proses internal perusahaan, penawaran produk/layanan baru, kemudahan dalam delivery layanan, serta peningkatan fokus utama pada penggalian kebutuhan pelanggan. Usulan tersebut dapat dimanfaatkan perusahaan sebagai referensi dalam menyusun strategi transformasi layanan wholesale network connectivity.

The COVID-19 pandemic is a major challenge for the global economy. Various sectors experienced a negative contraction in growth. In contrast to the telecommunications sector, which experienced an increase in demand for communication networks and the internet which resulting in making competition to provide the best service and maintain customer satisfaction. Including PT Telekomunikasi Indonesia which is a leading company in the telecommunications industry. The Customer Experience (CX) Satisfaction Measurement report shows the company has not been able to achieve the target in managing customer satisfaction as measured using the Net Promoter Score, especially in wholesale network connectivity services. This study evaluates the company's actual business model to improve customer experience by carrying out digital transformation in all elements of the business model through an interview process to three sources from the Wholesale and International Services Directorate who are responsible for formulating wholesale business strategies and policies. The evaluation of the business model is carried out using the business model canvas. The benefit of this research is the formulation of a new digital business model for the company, especially the wholesale segment that supports the improvement of customer experience for wholesale network connectivity services. The evaluation of the business model was validated by the Wholesale and International Services Directorate. Efforts to improve CX are carried out through simplifying the company's internal processes, offering new products/services, facilitating service delivery, and increasing the main focus on exploring customer needs. The company can use this proposal as a reference in formulating a wholesale network connectivity service transformation strategy."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rismanti Amalia Nurahmawati
"Di era pandemi COVID-19, PT ABC sedang berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik dan menjaga kepuasan pelanggan yang membutuhkan produk/layanan jasa teknologi dibidang kecerdasan buatan. Hal ini dapat dilihat melalui laporan Customer Journey yang dimiliki oleh perusahaan dimana pada kenyataannya perusahaan belum dapat mencapai target pengelolaan kepuasan pelanggan sebesar 39% yang diukur menggunakan Net Promoter Score (NPS). Berangkat dari permasalahan tersebut, penelitian ini melakukan evaluasi terhadap model bisnis aktual dan memberikan rekomendasi perbaikan model bisnis perusahaan untuk seluruh elemen model bisnis melalui proses wawancara kepada tiga narasumber. Evaluasi model bisnis dilakukan dengan menggunakan business model canvas. Hasil dari penelitian ini berupa perurmusan rekomendasi perbaikan model bisnis dengan adanya penambahan komponen pada beberapa elemen guna mendukung peningkatan pada nilai NPS, pendapatan perusahaan dan customer experience. Evaluasi model bisnis divalidasi oleh tiga orang perwakilan perusahaan yang menjabat sebagai CEO, COO, dan Head of Finance. Rekomendasi perbaikan model bisnis berupaya dalam peningkatan customer experience dan pendapatan perusahaan yang dilakukan melalui kemudahan dalam delivery layanan, penyederhanaan proses internal perusahaan, penawaran produk/layanan baru, dan peningkatan cara untuk menggali kebutuhan pelanggan. Rekomendasi ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi model bisnis sehingga dapat meningkatkan pendapatan perusahaan, mengurangi churn rate, dan meningkatkan customer experience yang dirasakan pelanggan.

In the era of COVID-19 pandemic, PT ABC is trying to provide the best service and maintain customer experience which requires technological products/services in the field of artificial intelligence. This can be seen through the customer journey report owned by the company where the company has not been able to achieve the target in managing customer experience of 39% as measured using the Net Promoter Score (NPS). Departing from these problems, this study evaluates the actual business model and provides recommendations for improving the company's business model and provides recommendations for improving company business model for all elements of the business model through an interview process with three sources. The evaluation of business model is carried out using the business model canvas. The result of this study are in the form of formulating recommendations for improving business models by adding components to several elements to support an increase in NPS values, company revenues, and customer experience. The evaluation of the business model was validated by three company representatives who served as CEO, COO, and Head of Finance. The effort to improve customer experience are carried out through ease of service delivery, simplification of company internal processes, offering new products/services, and improving ways to explore customer needs. This recommendations can be by company as a business model reference that can increase company revenues, reduce churn rates, and improve customer experience felt by the customer."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Maryati
"Peran perpustakaan akademik dalam layanan pendukung penelitian (Research Support Services) telah menjadi isu global. Namun, peran tersebut belum dilakukan dengan baik oleh perpustakaan akademik di Indonesia; adopsinya masih rendah dibandingkan negara lain. Sistem informasi dapat mengatasi permasalahan tersebut melalui pengembangan model bisnis; menghasilkan perubahan proses bisnis yang diimplementasikan dalam prototipe perpustakaan digital layanan pendukung penelitian. Strategi implementasi yang tepat juga dibutuhkan untuk kesuksesan adopsi perubahan proses bisnis. Penelitian ini bertujuan untuk membuat model bisnis perpustakaan digital layanan pendukung penelitian dan implementasinya berupa sebuah prototipe. Tujuan lainnya adalah mengembangkan strategi implementasi untuk perubahan proses bisnis yang diusulkan.
Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed-methods). Studi kualitatif melalui focus group disscussion (FGD) digunakan dalam membangun model bisnis yang diadopsi dari Business Model Canvas. Pengembangan prototipe menggunakan pendekatan object oriented dengan metode Rapid Application Development. Analisis usability secara kuantitatif dengan kuesioner system usability scale (SUS) digunakan untuk pengujian prototipe. Pengembangan strategi implementasi diperoleh dari wawancara dengan pakar dengan metode grounded theory method (GTM). Analisis data kualitatif menggunakan analisis konten dan analisis tematik.
Penelitian menghasilkan model bisnis dengan sembilan faktor kunci yang unik sesuai karakteristik perpustakaan akademik di Indonesia. Model bisnis tersebut telah dilakukan pemodelan proses bisnisnya menggunakan Unified Modelling Language (UML) dan diimplementasikan dalam prototipe; dimana hal ini belum dilakukan pada penelitian sebelumnya. Strategi implementasi juga telah dirancang untuk kesuksesan adopsi perubahan proses bisnis yang diusulkan. Dibandingkan dengan penelitian terdahulu, pada penelitian ini muncul isu terkait kesadaran staf dan kerjasama antar unit. Hal ini berkaitan dengan karakteristik organisasi nonprofit perpustakaan akademik; dimana pada penelitian sebelumnya strategi dirancang berdasarkan studi kasus organisasi profit. Secara praktikal, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengatasi keterbatasan pengembangan teknologi dan meningkatkan adopsi perubahan proses bisnis di perpustakaan akademik menuju layanan pendukung penelitian. Beberapa proses bisnis yang belum diimplementasikan karena berbagai keterbatasan penelitian berpeluang sebagai penelitian lanjutan untuk memperkuat penelitian ini.

The role of academic libraries in Research Support Services has become a global issue. However, this role has not been carried out well by academic libraries in Indonesia; the adoption is low compared to other countries. Information systems can overcome these problems through the development of business models; produce business process changes that are implemented in a prototype digital library of research support services. The appropriate implementation strategy is also needed for the successful adoption of business process reengineering. This study aims to create a digital library business model for research support services and its implementation in the form of a prototype. Another objective is to develop an implementation strategy for the adoption of the proposed business process.
This study uses a mixed method. Qualitative studies through focus group discussions (FGD) are used to build a business model adapted from the Business Model Canvas. The prototype development uses an object-oriented approach with the Rapid Application Development method. Quantitative usability analysis using a system usability scale (SUS) questionnaire was used for prototype testing. The development of the implementation strategy was obtained from interviews with experts using the grounded theory method (GTM). Qualitative data analysis used content analysis and thematic analysis.
The research resulted in a business model with nine unique key factors according to the characteristics of academic libraries in Indonesia. The business model has been modeling its business processes using the Unified Modeling Language (UML) and implemented in a prototype; which has not been done in previous studies. The implementation strategy has also been designed for the successful adoption of the business process reengineering. Compared to previous research, this study raises issues related to staff awareness and collaboration between units. This relates to the characteristics of the non-profit organization of academic libraries; where in the previous study the strategy was designed based on a case study of profit organizations. Practically, the results of this research can be used to overcome the limitations of technology development and increase the adoption of business process reengineering in academic libraries towards research support services. Several business processes that have not been implemented due to various research limitations have the opportunity as further research to strengthen this research.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indrie Mutiasari
"Peran penting pemasaran digital sebagai bagian dari komunikasi pemasaran terpadu semakin besar. Merek berlomba-lomba untuk menuai popularitas dan menjadi yang paling disukai di dunia digital. Sebagai salah satu merek es krim yang populer di Indonesia, Wall?s Magnum memiliki keunikan tersendiri dalam strategi komunikasi pemasaran yang terlihat dalam berbagai aset digital yang ia miliki. Pesan ?for pleasure seekers? yang menggoda dan elegan secara konsisten dibawakan Wall?s Magnum sebagai salah satu elemen brand personality dalam komunikasi pemasarannya.
Artikel ini akan memaparkan bagaimana Wall?s Magnum mampu memahami perilaku target khalayak yang ia miliki dan cara mengimplementasikannya dalam Strategi Pemasaran Digital yang ia lakukan. Artikel ini akan mengupas bagaimana brand personality yang dimiliki Wall?s Magnum dapat mendukung performanya di media digital.

The role of digital marketing is becoming more important as a part of integrated marketing communications. Brand is vying to gain popularity and become likeable in the digital world Wall?s Magnum as one of popular ice cream brand in Indonesia has their own uniqueness which is shown in a variety of digital assets they have. "For pleasure seekers"? tagline consistently delivered by Wall?s Magnum as an element of their brand personality.
This study will describe how Wall?s Magnum able to understand the behavior of their target audience and how to implement it in their Digital Marketing Strategy. This paper will discuss thoroughly how the brand personality owned by Wall?s Magnum can support their performance in digital media.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>