Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83142 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Febi Ghela Tinaruly
"Artikel ini mempelajari tindakan mempublikasi insiden kekerasan seksual di Internet untuk mendapatkan keadilan, juga dikenal dengan istilah delik viral. Mencari keadilan melalui ruang digital seringkali dijadikan pilihan terakhir bagi korban kekerasan seksual. Di Indonesia, banyak korban kekerasan seksual yang masih ragu untuk menyuarakan pelecehan seksual yang mereka alami karena perspektif konservatif terhadap subjek tersebut dan mekanisme pelaporan yang kompleks. Oleh karena itu, media sosial, yang menyediakan anonimitas, memungkinkan korban kekerasan seksual untuk memperjuangkan keadilan melalui viralitas. Namun, diskusi mengenai bahaya yang dapat ditimbulkan oleh metode tersebut juga bermunculan. Dengan mempertimbangkan teori penularan emosi digital oleh Goldenberg dan Gross (2020) untuk memahami kejadian viral #JusticeForAudrey pada tahun 2019, artikel ini membahas pro dan kontra delik viral. Selain itu, artikel iniakan memberikan refleksi tentang delik viral di masa kekerasan seksual semakin mendesak.

This article studies the act of publishing sexual violence incidents on the Internet to seek justice, often referred to as viral-based justice (Triastuti, 2022). It is becoming a common last resort for sexual assault victims to seek justness through digital spaces. In Indonesia, many victims of sexual crime are still hesitant to voice their encounters with sexual abuse (KPPA, 2020) due to conservative perspectives on the subject (Triastuti, 2022) and the complex reporting mechanism (IJRS, 2021). Hence, social media, providing anonymity, allows victims of sexual harassment to strive for their deserved justice through virality. However, discussions regarding the potential harm this method may yield have also emerged. Considering Goldenberg and Gross’ (2020) digital emotion contagion theory to understand the viral occurrence of #JusticeForAudrey in 2019, this article problematises the pros and cons of viral-based justice. Furthermore, it will reflect on viral-based justice in a time when sexual violence is increasingly urgent.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Aurelia Putri Dehars
"Tesis ini membahas mengenai bagaimana media massa membingkai LGBT sehingga menimbulkan stigma di berbagai institusi masyarakat Jepang. Stigma yang ada membuat berbagai institusi melakukan kontrol terhadap LGBT agar tatanan sosial tetap terjaga. Penelitian dilaksanakan dengan tujuan menjelaskan kaitan dari cara media massa menyajikan isu LGBT dengan stigma yang timbul di masyarakat serta reaksi berbagai institusi masyarakat Jepang dalam mengontrol LGBT. Konsep kontrol sosial, framing, dan stigma digunakan sebagai dasar untuk menganalisa. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan studi literatur dari berbagai situs kementerian Jepang, artikel koran Jepang dan internasional, jurnal internasional serta situs video. Dari data-data yang didapat dan dianalisa, disimpulkan bahwa media massa Jepang menonjolkan aspek hiburan dan menghilangkan unsur lain dalam menayangkan LGBT. Media juga tidak menayangkan bahwa LGBT bisa memasuki berbagai institusi di masyarakat. Ini menimbulkan stigma terhadap LGBT dan membuat berbagai institusi menerapkan kontrol bagi LGBT. Pemerintah pun memberikan kontrol berupa undang-undang agar LGBT Jepang tidak bisa bergerak bebas. Ini dilakukan supaya tatanan sosial di masyarakat tetap terjaga.

This thesis discuss on how mass media depict LGBT so that stigma on LGBT appear in different institutions in Japanese society. The stigma makes those institutions control LGBT in order to maintain social order. The researchs purpose is to explain the connection between the ways mass media depict LGBT with the stigma about them in Japanese society. This research also explains about the reactions of institutions within society to control LGBT. The concepts used to analyze are social control theory, framing theory, and stigma theory.
This thesis uses qualitative method and literature study from Japanese ministries websites, Japanese and international news article, international journal, and video website. From the data that has been gathered and analyzed, it can be concluded that Japanese mass media highlights the entertainment aspect of LGBT and eliminate other aspects. They also dont inform that LGBT can be found inside different institutions in the society. This makes stigma on LGBT appear and makes those institutions control LGBT. The government also controls them by applying laws so Japanese LGBT cant act as free as they want. This is done to maintain social order within Japanese society."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Kajian Wilayah Jepang, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Najdja Sadine Eldiena
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari product placement (yang terdiri dari audience involvement dan celebrity worship) terhadap purchase intention yang dimediasi oleh brand awareness dan perceived product quality. Sampel yang digunakan merupakan penonton drama Business Proposal berusia 18-34 tahun, sadar akan merek Goobne yang muncul dalam drama tersebut, dan berdomisili di Indonesia. Pengambilan sampel dilakukan secara online melalui kuesioner berbentuk Google Form dan berhasil mengumpulkan data sebanyak 205 orang setelah melalui tahap screening. Data yang sudah terkumpul diolah menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM) menggunakan software Smart PLS-SEM. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh signifikan antara audience involvement yang terdiri dari emotional involvement dan referential reflection terhadap purchase intention yang dimediasi oleh celebrity worship, brand awareness, dan perceived product quality, kecuali pada entertainment-social (bagian dari celebrity worship) yang ditemukan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel lainya.

This research was conducted to determine whether there is an effect of product placement (which consists of audience involvement and celebrity worship) on purchase intention which is mediated by brand awareness and perceived product quality. The sample used is audience of the drama Business Proposal aged 18-34 years, aware of the Goobne brand that appears in the drama, and domiciled in Indonesia. Sampling was carried out online through a questionnaire in the form of a Google Form and managed to collect data on 205 people after going through the screening stage. The data that has been collected is processed using the Structural Equation Modeling (SEM) method using the Smart PLS-SEM software. The results showed that there was a significant influence between audience involvement which consisted of emotional involvement and referential reflection on purchase intention which was mediated by celebrity worship, brand awareness, and perceived product quality, except for entertainment-social (part of celebrity worship) which was found to have no effect significant to other variables."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febianca Putri
"Saat ini, internet dan telepon seluler telah menjadi tantangan baru bagi industri cetak, dan fenomena ini masih akan terus berlanjut. Digitalisasi sebagai hasil dari fenomena telah menantang perusahaan media cetak. Penelitian menganalisis manajemen media pengelolaan media digital yang diterapkan oleh Femina Group melalui konsep dynamic capabilities dan logika pengambilan keputusan (Johansson, 2015). Konsep dynamic capabilities diambil sebagai strategi utama untuk menganalisis bagaimana manajemen media cetak bertahan di era digital. Kemampuan dinamis ini dibagi menjadi tiga bagian: kemampuan sensing, seizing, dan reconfiguring. Penelitian menjelaskan bahwa Femina Group memiliki kemampuan dinamis yang kuat dalam proses sensing dan seizing, sedangkan proses reconfiguring perushaan mengalami penurunan kualitas aset melindungi aset. Dalam pengambilan keputusan logika, terlihat perusahaan menggunakan keputusan logika efektif dalam menentukan keputusan antara lain terkait konten, marketing, dan inovasi.

Nowadays, the internet and mobile phones have become a new challenge for the print industry, and this phenomenon will still continue. Digitalization as a result of phenomena has challenged print media companies. The study analyzed media management of digital media management applied by Femina Group through the concept of dynamic capabilities and decision-making logic (Johansson, 2015). The concept of dynamic capabilities is taken as a key strategy for analyzing how print media management survives in the digital age. This dynamic capability is divided into three parts: the ability of sensing, seizing, and reconfiguring. The research explains that Femina Group has strong dynamic capability in sensing and seizing process, while reconfiguring process of company decreasing asset quality protecting assets. In making logic decisions, it appears that companies use effective logic decisions in determining decisions such as content, marketing, and innovation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T50014
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raka Hutomo Trisdewadi
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang proses pembentukan slogan berdasarkan persepsi konsumen (User-Imagery) menggunakan perceptual map dengan studi kasus kelas produksi musik digital Double Deer Academy. Sebagai salah satu kelas produksi musik digital dengan komunitas yang aktif, Double Deer Academy memerlukan pemetaan konsumen agar dapat membentuk strategi pemasaran yang efektif. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian mixed-method yang diawali dengan penelitian kualitatif, kemudian melalui proses interpretasi data dan diakhiri dengan penelitian kuantitatif. Hasil penelitian ini menyarankan Double Deer Academy untuk menyasar salah satu kelompok konsumen dan melakukan pendekatan pemasaran yang sesuai dengan perilaku kelompok tersebut dan pesan pemasaran yang sudah ditemukan. Hasil dari penelitian ini adalah profil konsumen potensial Double Deer Academy serta slogan yang dapat dipakai sebagai pesan kunci pemasaran.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulia Ade Zulfadlan
"Aksi kolektif oleh mahasiswa merupakan hal yang sering terjadi di Indonesia. Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kecenderungan tersebut dapat muncul akibat identifikasi kelompok yang dimiliki oleh individu. Temuan lain juga menemukan bahwa faktor eksternal, seperti pengaruh dari media dapat mendorong terbentuknya keinginan untuk mengikuti aksi kolektif, terutama tercermin dalam bentuk hostile media perception. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hostile media perception dapat memoderasi hubungan antara identifikasi kelompok dan kecenderungan untuk mengikuti aksi kolektif. Penelitian ini dilakukan secara daring kepada 163 mahasiswa aktif yang berada di wilayah Jabodetabek. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Group Identification Measure (Doosje, Ellemers, dan Spears, 1995; α = 0,92), Hostile Media Perception Scale (Hwang et al., 2008; α = 0,76), dan Collective Action Tendency (van Zomeren et al., 2004; α = 0,90). Penelitian ini menemukan bahwa hostile media perception tidak memoderasi hubungan antara identifikasi kelompok dan kecenderungan aksi kolektif mahasiswa (t = .0019, p<.81). Temuan dari penelitian ini menunjukkan pentingnya identifikasi mahasiswa terhadap suatu kelompok demi memunculkan keinginan mengikuti aksi kolektif.

Collective action by university student happened regularly in Indonesia. Previous research has shown that this tendency comes in response to group identification that an individual has. Another research also found that external factors, such as media interference might increase this tendency, mainly in the form of hostile media perception. This study aims to examine the moderating role of hostile media perception on the relationship between group identification and collective action tendency. This study was conducted online on 163 active university students in Jabodetabek area. Instruments used in this study are Group Identification Measure (Doosje, Ellemers, dan Spears, 1995; α = 0,92), Hostile Media Perception Scale (Hwang et al., 2008; α = 0,76), dan Collective Action Tendency (van Zomeren et al., 2004; α = 0,90). This study found that hostile media perception did not moderate the relation between group identification and collective action tendency (t = .0019, p<.81). The findings of this study show how group identification in university students could incite collective action tendency."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Fajarudin
"Tulisan ini membahas mengenai pengaplikasian metode analogi yang perkenalkan oleh Itkonen (2005) untuk melihat persamaan proses sistem dalam dua kasus yaitu Witch Hunt di Salem, Massachusetts dan JusticeForAudrey di Twitter. Hasilnya adalah dengan memakai prototipe analogi, kedua kasus ini bisa dianalogikan yang artinya kasus JusticeForAudrey sama dengan Witch Hunt Salem, dengan memakai function yang sama pada setiap sistem yaitu function accused, accuser, moral panic dan law enforcer. Tujuannya adalah untuk melihat bagaimana manusia mempunyai pola perilaku yang sama dari waktu ke waktu meskipun dengan jarak dan periode yang berbeda.

This paper discusses the application of the analogy method introduced by Itkonen (2005) to see the similarity of system processes in two cases, namely Witch Hunt in Salem, Massachusetts and JusticeForAudrey on Twitter. The result is by using an analogy prototype, these two cases can be analogized, which means that the JusticeForAudrey case is the same as Salem's Witch Hunt, broadly speaking they are the same in terms of the spread of false accusations that can harm the person accused. The equation is analyzed by using the same function on each system, namely the function accused, accuser moral panic and law enforcer. The aim is to see how humans have the same behavior patterns from time to time even though at different distances and periods."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Firdausy
"ABSTRAK
Setelah era reformasi, berbagai media cetak baru menghadapi kenyataan bahwa
pasar tidak cukup untuk menampung produk sejenis yang sedemikian banyak. Pasar pun
mulai menyaring dengan melihat nilai suatu produk media cetak dibandingkan dengan
produk lainnya. Penelitian terhadap Koran Tempo maupun Kompas berdasarkan profil dan
perilakunya ini dilakukan dengan Jatar belakang keingintahuan terhadap peta persaingan
kedua koran yang memiliki kemiripan dalam hal isi surat kabar maupun target market.
Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif maupun kualitatif. Penelitian kuantitatif
didasarkan kepada hasil Survei Media 2002 yang dilakukan oleh Biro Riset Pemasaran
Mars, suatu lembaga riset independen yang merupakan salah satu anggota dari CIC
Consulting Group. Adapun penelitian kualitatif dilakukan melalui wawancara dan
observasi, selain ditunjang melalui studi kepustakaan.
Hasil survei dan analisis memperlihatkan bahwa Koran Tempo yang sejak awal
memposisikan diri sebagai penantang Kompas. pada beberapa karakteristik berhasil
menempatkan diri pada segmen pembaca yang relatif sama dengan Kompas. Namun,
dilihat dari perbedaan jumlah pembaca Kompas yang lebih sekitar 43 kali dari
jumlah pembaca Koran Tempo, tampaknya Koran Tempo tidak cukup sukses dalam
menjalankan penetrasinya.
Persamaan profil dan perilaku di antara kedua pembaca koran tersebut terdapat
pada Jatar belakang pendidikan SMA, mayoritas pcmbaca berada di Jabotabek, komposisi
gender yang berimbang, jenis tiga pekerjaan mayoritas ibu rumah tangga-PNS-mahasiswa,
kepemilikan rumah mayoritas hak milik, pola pembelian koran eceran, dan perilaku ritual
membaca koran pada pagi dan siang hari mayoritas di rumah. Selain persamaan tersebut,
ditemukan juga beberapa perbedaan yang cukup signifikan di antara kedua profil pembaca
Kompas dan Koran Tempo yaitu status sosial-ekonomi, komposisi usia pembaca, profil
psikografis, jumlah pelanggan, loyalitas pembaca. rutin, dan penyediaan anggaran koran.
Koran Tempo memiliki jalur distribusi yang sama dengan Kompas.
Persamaan profil dan perilaku di antara kedua pembaca koran tersebut terdapat
pada Jatar belakang pendidikan SMA, mayoritas pcmbaca berada di Jabotabek, komposisi
gender yang berimbang, jenis tiga pekerjaan mayoritas ibu rumah tangga-PNS-mahasiswa,
kepemilikan rumah mayoritas hak milik, pola pembelian koran eceran, dan perilaku ritual
membaca koran pada pagi dan siang hari mayoritas di rumah. Selain persamaan tersebut,
ditemukan juga beberapa perbedaan yang cukup signifikan di antara kedua profil pembaca
Kompas dan Koran Tempo yaitu status sosial-ekonomi, komposisi usia pembaca, profil
psikografis, jumlah pelanggan, loyalitas pembaca. rutin, dan penyediaan anggaran koran.
Koran Tempo memiliki jalur distribusi yang sama dengan Kompas.
Seluruh responden yang membaca Kompas dan/atau Koran Tempo dalam sebulan
terakhir dapat dibagi menjadi tiga kelompok (cluster), yaitu Self-Oriented, Konsumtif
Kekeluargaan, serta Pemburu Berita. Kompas m.emiliki kelompok pembaca terbanyak
bertipe Konsumtif Kekeluargaan (37,51%), diikmi oleh tipe Self-Oriented (32,77%), dan
Pemburu Berita (29,72%). Koran Tempo kelompok terbanyaknya bertipe Pemburu Berita
(55%), diikuti oleh Self-Oriented (25%), dan kemudian Konsumtif Kekeluargaan (20%).
Tipe Konsumtif Kekeluargaan juga mendominasi kelompok pembaca yang membaca baik
Kompas maupun Koran Tempo dengan porsi 46,34%, lalu diikuti oleh tipe Pemburu Berita
(31,71 %), dan tipe Self-Oriented (21,95%).
Kebanyakan pembaca Koran Tempo merupakan duplikasi pembaca Kompas.
Kelompok pembaca duplikasi ini memiliki status. ekonomi yang relatif lebih baik. Profil
psikografisnya lebih mirip profil pembaca Kompas yang banyak memiliki tipe pembaca
Konsumtif Kekeluargaan, berbeda dengan Koran Tempo yang pemhacanya didominasi
oleh tipe Pemburu Berita.
Perumusan strategi pemasaran bagi Koran Tempo perlu disesuaikan dengan tingkat
penetrasi Koran Tempo yang masih jauh di bawah Kompas. Koran Tempo perlu mengubah
orientasi sesuai kondisi pangsa pasamya, yaitu sebagai market follower yang tetap aktif
memperluas pangsa pasar secara tidak menyolok/frontal. Koran Tempo perlu untuk
memfokuskan diri kepada pembaca duplikasi dan tipe pembaca Pemburu Berita.
Secara umum Koran Tempo dianggap mcnawarkan hal yang sama dengan Kompas
bila dilihat dari alasan pembelian kedua koran yang sama-sama terbanyak dibaca untuk
"mengetahui berita terkini' dan 'menambah wawasan'. Ide Koran Tempo sebagai koran
alternatif yang menyajikan berita pembanding dapat dikembangkan untuk memperkuat
positioning Koran Tempo dan didukung oleh kekhasan gaya bahasa, rubrik maupun artikel,
serta gaya penyajiannya.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anis Istikomah
"Media massa digunakan untuk menyebarkan informasi terkait dengan pendidikan, kesehatan, politik, sosial, dan budaya situasi di lingkungan sekitar. Media massa memanfaatkan teknologi untuk mempublikasikan konten agar masyarakat luas dapat menjangkau lebih mudah dan dapat mengakses informasi lebih cepat. Salah satu peristiwa penting yang menjadi topik hangat dalam pemberitaan media adalah invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai pada tahun 2022. Berbagai media dalam negeri Rusia dan media internasional turut menerbitkan konten tentang invasi Rusia-Ukraina. Salah satu kasus yang terjadi selama invasi Rusia ke Ukraina adalah aksi protes yang dilakukan oleh Marina Vladimirovna Ovsyannikova, seorang editor Rusia. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan relasi kuasa yang terdapat dalam media massa Rusia dengan mengambil data dari platform berita online TASS dan The Moscow Times. Penelitian ini menggunakan metode analisis wacana kritis Norman Fairclough yang mencakup tridimensional, yaitu teks, praktik wacana, dan praktik sosiokultural. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konstruksi realitas yang terdapat dalam portal berita TASS dan The Moscow Times dapat dilihat dari tridimensional menurut Fairclough, dapat menyimpulkan bahwa media-media tersebut mempublikasikan berita kasus Marina Ovsyannikova berdasarkan pada keberpihakan media.

The mass media is used to disseminate information related to education, health, political, social, and cultural situations in the surrounding environment. The mass media utilizes technology to publish content so that the wider community can reach it more easily and can access information more quickly. One of the important events that became a hot topic in media coverage was Russia's invasion of Ukraine which began in 2022. Various Russian domestic media and international media have also published content about the Russian-Ukrainian invasion. One of the cases that occurred during the Russian invasion of Ukraine was the protest action by Marina Vladimirovna Ovsyannikova, a Russian editor. This study aims to describe the power relations contained in the Russian mass media by taking data from online news platforms TASS and The Moscow Times. This study uses Norman Fairclough's critical discourse analysis method which includes three dimensions, namely text, discourse practice, and sociocultural practice. The results of this study indicate that the construction of reality contained in the news portal TASS and The Moscow Times can be seen from a tridimensional perspective according to Fairclough, it can be concluded that these media publish news on the Marina Ovsyannikova case based on media alignments."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>