Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 120252 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Windiarsa
"UKM mempunyai peran penting sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia, dimana UKM mendominasi pelaku usaha. Pada tahun 2019, dunia sedang dilanda pandemi Covid-19 dan mulai masuk ke Indonesia pada awal tahun 2020. Indonesia telah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk meminimalkan aktivitas di luar ruangan (PP No. 21, 2020). Wabah ini berdampak signifikan terhadap perekonomian seluruh dunia, termasuk Indonesia. Teknologi telah berkembang secara signifikan, dan e-commerce di Indonesia meningkat selama pandemi. Untuk bertahan, UKM perlu mengadopsi e-commerce selama pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi e-commerce dan dampak adopsi e-commerce terhadap penjualan UKM. Metode analisis jalur digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui dampak langsung dan tidak langsung dari pendidikan, masa beroperasi, PSBB, adopsi e-commerce dan pendapatan. Analisis jalur dipilih karena persamaan-persamaan dalam penelitian ini mempunyai hubungan sebab-akibat yang kompleks. Beberapa variabel mempunyai peran ganda, yaitu menjadi variabel bebas pada suatu persamaan dan menjadi variabel terikat pada persamaan lainnya. Data yang digunakan merupakan data cross-section yang mencakup 34 provinsi di Indonesia pada tahun 2019 hingga 2021 dari publikasi BPS. Pemrosesan data menggunakan Stata 17. Hasilnya menunjukkan bahwa masa operasi dan resistensi sosial berdampak positif terhadap adopsi e-commerce, namun tidak berdampak pada pendidikan. Lebih lanjut, adopsi e-commerce menunjukkan bahwa hal tersebut tidak mempengaruhi penjualan UKM.

SMEs have a critical role as a backbone of the Indonesian economy, where SMEs dominate the business player. In 2019, the world was hit by the Covid-19 pandemic, and it began to enter Indonesia in early 2020. Indonesia has implemented large-scale social restrictions (PSBB) to minimize outdoor activities (PP No. 21, 2020). This outbreak has had a significant impact on economies worldwide, including Indonesia. Technology has significantly developed, and e-commerce in Indonesia has increased during the pandemic. To survive, SMEs need to adopt e-commerce during the COVID-19 pandemic. This study aims to analyze factors that influence e-commerce adoption and the impact of e-commerce adoption on SMEs sales. The path analysis method was used in this research to determine the direct and indirect impacts of education, years of operation, PSBB, e-commerce adoption and income. Path analysis was chosen because the equations in this study have complex cause-and-effect relationships. Some variables have a dual role, namely being the independent variable in one equation and being the dependent variable in another equation. The data used is cross-section data covering 34 provinces in Indonesia from 2019 to 2021 from BPS publications. Data processing using Stata 17. The results show that years of operation and social resistance positively impact e-commerce adoption but not education. Furthermore, e-commerce adoption shows that it does not influence SMEs sales."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Qisthina Adzhani
"ABSTRAK
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. E-commerce dapat memberikan kemudahan bagi UKM untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dan akses ke pasar global, namun sayangnya hanya 9 dari UMKM indoensia yang telah mengadopsi e-commerce. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan faktor ndash; faktor yang mempengaruhi keputusan UMKM Indonesia dalam mengadopsi e-commerce. Penelitian ini menggunakan kerangka kerja Technology-Organization-Environment TOE , Technology Acceptance Model TAM , dan Diffusion of Innovation DOI . Survei kuesioner dilakukan untuk mengumpulkan data dari 157 pemilik UMKM Indonesia yang telah mengadopsi dan yang belum mengadopsi e-commerce. Data tersebut diolah dengan menggunakan metode regresi logistik untuk memperoleh variabel yang mempengaruhi pengadopsian teknologi e-commerce oleh UMKM Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa usia, keuntungan relatif, manfaat yang dirasakan, kemudahan penggunaan, dukungan manajemen puncak, kemampuan IT karyawan, tekanan dari pemasok / mitra kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pemilik UMKM dalam mengadopsi e-commerce

ABSTRACT<>br>
Small, and Medium Enterprises SMEs play a vital role in Indonesian economy. E commerce can make SMEs easier to gain competitive advantage and to access global markets, but unfortunately only 9 of Indonesian SMEs who have already adopted e commerce. This study investigates the factors that influence e commerce adoption among Indonesian SMEs using Technology Organization Environment TOE framework, Technology Acceptance Model TAM , and Diffusion of Innovation DOI . A questionnaire survey was conducted to collect data from adopters and non adopters of 157 owner of Indonesian SMEs. Data is examined using logistic regression to get which variabel affecting the e commerce adoption in Indonesian SMEs. The result reveal that variables of age, relative advantage, perceived usefulness, perceived ease of use, top management support, employee rsquo s IT knowledge, business partner pressure have significant impact on owner rsquo s decision to adopt e commerce."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Riza Pratama
"Studi ini menyelidiki fenomena Daigou di Australia yang merupakan salah satu bentuk dari e-commerce antar negara yang didorong dengan adanya permintaan untuk produk buatan negara-negara OECD oleh warga negara di negara-negara berkembang yang disebabkan oleh kurangnya jaminan kualitas untuk produk domestik seperti yang terjadi di Tiongkok dimana terjadi skandal mengenai susu formula bayi di 2008 yang merupakan katalis untuk permintaan produk buatan Australia menyebabkan pertumbuhan tinggi untuk beberapa perusahaan seperti Bellamy dan Blackmores. Namun, larangan yang disebabkan oleh COVID-19 merupakan bencana besar untuk perusahaan-perusahaan tersebut dikarenakan ketergantungan mereka kepada kanal Daigou ini yang didorong oleh mahasiswa internasional yang bepergian di antara kedua negara tersebut. Sehingga, studi ini juga akan menyelidiki perangkap yang dihadapi dengan
ketergantungan Daigou dan beberapa rekomendasi seperti ekspansi ke pasar berkembang seperti Indonesia dan India dengan menggunakan Blackmores Limited sebagai contoh studi kasus

This study explores the Daigou phenomenon in Australia, which is a form of cross border e-commerce driven by demands for products made in OECD countries by citizens living in developing countries due to lack of quality assurance in domestic product such as in the case with China where infant formula milk scandal in 2008 catalyzed the demand for Australian made products leading to explosive growth for several companies such as Bellamy and Blackmores.
However, COVID-19 restriction has been catastrophic as many of these companies depended on the Daigou channel for growth which is partly driven by international students travelling back and forth between the two countries. Thus, this study will also explore the pitfalls in Daigou over-reliance and possible recommendations using Blackmores Limited as a case study on the topic which involves expanding into growing markets of Indonesia and India.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Shabrina Ayuningtyas
"Pesatnya perkembangan bisnis digital dalam bentuk e-commerce secara tidak langsung berpengaruh terhadap perilaku pembelian konsumen. Pembelian impulsif berkontribusi pada perilaku konsumen dalam melakukan pembelanjaan secrara online. Pembelian impulsif pada konteks online lebih melibatkan faktor teknologi seperti situs web yang dapat berpengaruh terhadap perilaku konsumen sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh kualitas situs web terhadap perilaku pembelian impulsif secara online melalui moderasi promosi penjualan dan penggunaan kartu kredit pada situs belanja online Blibli.com di Kota Jakarta. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian survei, di mana penyebaran kuesioner dilakukan kepada 130 responden secara online maupun secara offline dengan kriteria sampel yang dipilih adalah responden yang telah melakukan pembelian pada situs belanka Blibli.com dalam empat bulan terakhir dan berdomisili di Jakarta. Selain itu, data yang telah diperoleh dianalisis menggunakan uji validitas dan reliabilitas, analisis faktor konfirmatori, dan analisis regresi linier sederha serta regresi berganda untuk menguji variabel moderasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa promosi penjualan dan penggunaan kartu kredit memiliki peran
dalam moderasi pengaruh kualitas website terhadap perilaku pembelian impulsif secara online.

The rapid development of digital business in the form of e-commerce indirectly affects consumer buying behavior. Impulse buying contributes to consumer behavior in making purchases online. Impulse buying in an online context involves more technological factors such as websites, web that can affect the behavior of consumers themselves. This study aims to analyze how the influence of website quality on online impulse buying behavior through sales promotion moderation and credit card usage on the online shopping site Blibli.com in the city of Jakarta. This research is included in survey research, where questionnaires were distributed to 130 respondents online and offline with the selected sample criteria being respondents who have made purchases on the Belanka Blibli.com site in the last four months and are domiciled in Jakarta. In addition, the data that has been obtained were analyzed using validity and reliability tests, confirmatory factor analysis, and simple linear regression analysis and multiple regression to test the moderating variables. The results of this study indicate that sales promotion and the use of credit cards have a significant role in
in moderating the influence of website quality on online impulse buying behavior.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Ameliani Putri
"Transaksi digital semakin mendominasi sistem perdagangan di era ini. Pengenaan PPN atas konsumsi dalam Daerah Pabean, dikenakan tanpa melihat dari mana asal barang dan/atau jasa tersebut, termasuk yang berasal dari luar Daerah Pabean. Penelitian ini membahas tentang kebijakan Pajak Pertambahan Nilai atas pemanfaatan Barang Kena Pajak (BKP) Tidak Berwujud dan/atau Jasa Kena Pajak (JKP) dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean melalui Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE) yang tertuang di dalam PMK No. 48/PMK.03/2020. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengenaan PPN PMSE di Indonesia yang ditinjau dari prinsip pemajakan atas e-commerce serta membandingkan pengenaan PPN PMSE di Indonesia dengan GST of Digital Services di Singapura. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan paradigma post positivist dengan jenis penelitian deskriptif. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder dengan teknik pengumpulan data studi kepustakaan dan studi lapangan melalui wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan PPN PMSE di Indonesia masih belum memenuhi prinsip kepastian dan prinsip efektivitas karena atas sanksi yang diatur dalam PMK No. 48/PMK.03/2020 adalah sanksi yang diatur dalam UU KUP sementara yang ditunjuk sebagai pemungut PPN PMSE bukan merupakan BUT, selain itu hingga saat ini belum bisa melakukan monitoring, pengawasan, dan mendapatkan data pembanding untuk memastikan Pemungut PPN PMSE telah comply. Adapun terkait perbandingan dengan Indonesia-Singapura, ditemukan beberapa perbedaan yaitu Indonesia memungut PPN melalui mekanisme Penunjukan Pemungut PPN PMSE sedangkan di Singapura harus mendaftarkan diri secara mandiri apabila telah mencapai treshold. Kemudian, Singapura memiliki sistem pengawasan atas transaksi digital melalui mekanisme National Payment Gateway (NPG). Dengan adanya permasalahan tersebut, pemerintah diharapkan untuk segera membuat peraturan yang jelas dan tidak multitafsir dan atas sistem pengawasan berupa NPG yang diterapkan di Singapura tersebut dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi Negara Indonesia untuk memastikan bahwa para pemungut PPN PMSE telah comply.

Digital transactions increasingly dominate trading systems in this era. The imposition of VAT on consumption in the Customs Territory, imposed regardless of where the goods and/or services come from, including those from outside the Customs Territory. This study discusses the policy of Value Added Tax on the utilization of Intangible Taxable Goods (BKP) and/or Taxable Services (JKP) from outside the Customs Territory within the Customs Territory through Electronic System Trade (PMSE) contained in PMK No. 48/PMK.03/2020. This study aims to analyze the imposition of PMSE VAT in Indonesia which is reviewed from the principle of taxation on e-commerce and compare the imposition of VAT pmse in Indonesia with GST of Digital Services in Singapore. The research method used is a quantitative approach with a post positivist paradigm with descriptive research types. The types of data used are primary and secondary data with data collection techniques of literature studies and field studies through in-depth interviews. The results of this study concluded that the application of VAT PMSE in Indonesia still does not meet the principle of certainty and principle of effectiveness because the sanctions stipulated in PMK No. 48/PMK.03/2020 are sanctions stipulated in the Kup Law while designated as PMSE VAT collectors are not PE, other than that until now have not been able to monitor, supervise, and obtain comparative data to ensure that pmse VAT collectors have complied. As for the comparison with Indonesia-Singapore, there are some differences, namely Indonesia collects VAT through the mechanism of Appointment of VAT Collectors PMSE while in Singapore must register independently if it has reached treshold. Then, Singapore has a surveillance system for digital transactions through the National Payment Gateway (NPG) mechanism. With these problems, the government is expected to immediately make clear and not multi-interpretation regulations and on the npg surveillance system implemented in Singapore can be used as a consideration for the State of Indonesia to ensure that the PMSE VAT collectors have complied."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Maria Analia Vinesta
"Meningkatnya aktivitas jual beli online (e-commerce) menyebabkan terjadinya pergeseran pada proses pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen. Web 2.0 membantu konsumen mencari informasi guna mengatasi ketidakpastian yang dirasakan ketika melakukan aktivitas belanja online. Informasi yang beredar pada platform web 2.0 disebut electronic word-of-mouth (eWOM). Proses komunikasi eWOM akan berbeda pada setiap konsumen dengan karakteristik yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana karakteristik konsumen mempengaruhi komunikasi eWOM, serta mengetahui bagaimana pengaruh komunikasi eWOM terhadap pengambilan keputusan pembelian yang dilakukan konsumen. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara online. Kuesioner yang berhasil didapatkan berjumlah 397 dengan 325 data yang valid. Data diolah menggunakan teknik Structural Equation Modelling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik konsumen yang berpengaruh terhadap komunikasi eWOM hanyalah consumer involvement. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa informasi eWOM memiliki pengaruh pada pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen. Hasil penelitian memberikan implikasi pada konsumen maupun pelaku bisnis e-commerce. Konsumen perlu meningkatkan kesadaran akan risiko dan pentingnya pengetahuan serta pengalaman sebelum melakukan pembelian online. Sementara itu, bagi pelaku bisnis e-commerce perlu menjaga hubungan baik dengan konsumen karena dapat mendorong terjadinya persebaran eWOM positif.

The increasing of e-commerce activities causes a shift in the process of consumer purchase decision. Web 2.0 technology helping consumers to search for information in order to cope with the uncertainty that is felt when doing online shopping activity. Information circulating on the Web 2.0 platform is called electronic word-of-mouth (eWOM). The process of eWOM communication will be different for consumer with different characteristic. The goal of this study is to determine how the consumer characteristic affect eWOM communication, and how eWOM communication affect consumer purchase decision. The data was collected by distributing online questionnaire. 397 questionnaires were collected with only 325 of them were valid. The data was processed using Structural Equation Modeling techniques. The result showed that the only consumer characteristic that influence eWOM communication is consumer involvement. The results also showed that eWOM has influence on consumer purchase decision. The results then have implications for consumers and e-commerce business. Consumers need to raise awareness of the risks and the importance of knowledge and experience before making an online purchase. Meanwhile, the e-commerce businesses need to maintain good relations with consumers because itcan lead to the spread of positive eWOM."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabila Nur Maulidya
"Perkembangan teknologi saat merubah perilaku masyakarat yang cendrung senang berbelanja melalui pasar digital atau e commere. Sehingga Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perubahan perilaku konsumen dengan motivasi belanja hedonic dan utilitarian motivasi serta product browsing terhadap online impulsif buying (pembelian impulsif) dengan produk browsing sebagai variabel mediasi produk kosmetik dan fashion konsumen Shopee Jabodetabek. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan 150 kusioner secara online dan offline apakah konsumen shopee Jabodetabek pernah melalukan pembelian tidak terencana khususnya produk fashion dan kosmetik. Penentuan sampel dilakukan dengan non-probability dengan purposive sampling. Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Structural Equation Modelling (SEM) menggunakan smartpls3. Hasil penelitian ini bahwa motivasi belanja hedonic dan utilitarian serta product browsing memiliki pengaruh terhadap online impulsif buying dengan product browsing sebagai variabel mediasi.

he development of technology when changing peoples behavior tends to love shopping through digital markets or e commerce. So this study aims to analyze the effect of changes in consumer behavior by motivating hedonic shopping and utilitarian motivation as well as product browsing on impulsive online buying with browsing products as a mediating variable for cosmetics and fashion products of Jabodetabek Shopee consumers. This research uses a quantitative approach by spreading 150 online and offline questionnaires whether Jabodetabek shopee consumers ever pass unplanned purchases, especially fashion and cosmetic products. Determination of the sample is done by non probability with purposive sampling. The data analysis technique used in this study is Structural Equation Modeling (SEM) Analysis using smartpls3. The results of this study that the motivation of hedonic and utilitarian shopping and product browsing have an influence on impulsive buying online with product browsing as a mediating variable."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taris Aripratama Iskandar, autho
"Meningkatnya persaingan e-commerce di Indonesia dalam mendapatkan dan mempertahankan pelanggan membuat loyalitas yang dimiliki oleh pelanggan e-commerce menjadi hal sangat penting dalam menghadapi persaingan. Kajian sebelumnya menunjukkan pengaruh signifikan antara e-trust dan e-statisfaction terhadap e-loyalty. Kajian ini bertujuan untuk mencari pengaruh e-trust dan e-statisfaction terhadap e-loyalty. Kajian ini mengambil 100 sampel pelanggan Bukalapak.com berusia lebih dari 18 yang telah berbelanja di Bukalapak.com minimal dua kali serta tinggal di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Analisis regresi berganda digunakan dalam kajian ini. Hasil dari kajian ini menunjukkan bahwa e-trust dan e-statisfaction memiliki pengaruh signifikan terhadap e-loyalty. Temuan dari kajian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Bukalapak.com untuk lebih meningkatkan aspek e-trust dan e-statisfaction dalam meningkatkan e-loyalty pembelinya di Jabodetabek

Increased e-commerce competition in Indonesia in obtaining and retaining customers makes loyalty owned by e-commerce customers very important in the face of competition. Previous studies show a significant influence between e-trust and e-statisfaction on eloyalty. This study aims to look for the influence of e-trust and e statisfaction on e-loyalty. This study took 100 samples of Bukalapak.com customers aged over 18 who had shopped at Bukalapak.com at least twice and lived in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi areas using a purposive sampling technique. Multiple regression analysis was used
in this study. The results of this study indicate that e-trust and e-statisfaction have a significant effect on e-loyalty. The findings of this study can be taken into consideration for Bukalapak.com to further enhance aspects of e-trust and e-statisfaction in increasing the e-loyalty of its buyers in Jabodetabek
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nathania Kalyca Dwipurwantoro
"Kemajuan teknologi mengubah cara orang berkomunikasi satu sama lain, serta cara mereka memperoleh informasi. Banyak pengecer telah memanfaatkan teknologi baru untuk menjangkau pelanggan mereka melalui kehadiran online dalam hal toko online dan saluran online lainnya. Kehadiran online ini menjadi faktor penting bagi penjual untuk tetap menjalankan bisnisnya dalam waktu yang lebih fleksibel, terutama di masa pandemi karena pemerintah memiliki beberapa pembatasan untuk bisnis yang tidak di sektor esensial seperti industri kecantikan. Penelitian ini menggunakan pengukuran multiple item untuk citra e-store: citra desain e-store, citra pemenuhan pesanan, citra layanan komunikasi, citra keamanan, citra promosi dan citra kemudahan penggunaan. Penelitian ini juga mengusulkan dua dimensi nilai yang dirasakan yaitu nilai emosional dan nilai fungsional. Survei kuesioner online dibagikan kepada pelanggan Sociolla e-store yang menghasilkan 269 tanggapan. Dalam penelitian ini, analisis kuantitatif menggunakan analisis pemodelan persamaan struktural dilakukan untuk menguji hipotesis tentang hubungan antar variabel laten. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa citra pemenuhan pesanan, citra promosi dan citra kemudahan penggunaan berpengaruh positif terhadap kedua nilai yang dirasakan. Selain itu, citra layanan komunikasi hanya berpengaruh signifikan terhadap nilai emosional. Kedua nilai yang dirasakan memiliki dampak positif terhadap niat pembelian ulang. Implikasi yang diperoleh dari penelitian ini adalah untuk e-commerce kecantikan mengidentifikasi citra e-store yang penting dan cara untuk memperbaikinya. Studi ini memperluas teori citra e-store, memperkuat kerangka penelitian saat ini dan landasan untuk penelitian masa depan.

The advancement of technology changed how people communicate with one another, as well as how they obtain information. Many retailers have utilized the new technology to reach their customers through having an online presence in terms of an online store and other online channel. This online presence has become an important factor for sellers to keep running their business in a more flexible time, especially during the pandemic as government possessed several restrictions for businesses that are not in the essential sector such as the beauty industry. This research uses multiple items measurement for e-store image: e-store design image, order fulfilment image, communication service image, security image, promotion image and ease of use image. This research also proposes two dimensions of perceived value namely emotional value and functional value. An online questionnaire survey was distributed to customers of Sociolla e-store which resulted in 269 responses. In this study, quantitative analysis using structural equation modelling analysis was conducted to test hypotheses about the relationships between the latent variables. The result of this study shows that order fulfilment image, promotion image and ease of use image has a positive impact towards both perceived values. Additionally, communication service image only has a significant impact towards emotional value. Both perceived value has a positive impact towards repurchase intention. The implications derived from this study are for beauty e-commerce identify the important e-store image and ways to improve them. This study extends the theory of e-store image, strengthen the current research framework and foundation for future research."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Halim Bashel
"Pelindungan data pribadi artinya memberikan perlindungan hukum bagi konsumen dalam hal pengumpulan, penggunaan, dan pengungkapan data pribadi. Perlindungan hukum data pribadi di Indonesia sebelumnya tidak dapat dikatakan cukup komprehensif sehingga membutuhkan adanya aturan yang kuat dan tegas untuk melindungi data pribadi konsumen dan menumbuhkan rasa kepercayaan konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan mengetahui perlindungan hukum hak privasi konsumen e-commerce di Indonesia, untuk menganalisa dan mengetahui perbandingan hukum terhadap perlindungan hukum hak privasi konsumen e-commerce di Malaysia dan Singapura dan untuk mengetahui upaya pembaharuan hukum hak privasi konsumen e-commerce di Indonesia. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian yuridis normatif yang bersifat deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlindungan hukum hak privasi konsumen e-commerce di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Untuk menjaga privasi pelanggan, Republik Indonesia mengesahkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 atau dikenal dengan UU PDP yang mengatur pengumpulan, penggunaan, dan penyebaran informasi pribadi pada Pasal 1 ayat (2), pasal 5 dan pasal 13 ayat (1) dan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 yang mengatur tentang perlindungan konsumen. UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia biasanya menjamin hak privasi pada pasal 29 ayat (1), 30, dan 32. Perbandingan hukum terhadap perlindungan hukum hak privasi konsumen e-commerce di Malaysia dan Singapura diatur dalam Undang-Undang Data Pribagi. Singapura memiliki Do Not Call (DNC) Registry, sedangkan Malaysia tidak memilikinya. Ketika membandingkan undang-undang kedua negara mengenai perlindungan hukum hak privasi konsumen e-commerce. Pada saat yang sama, prinsip dan pedoman perlindungan hak privasi konsumen di Indonesia untuk transfer data internasional tidak tersedia. Upaya pembaharuan hukum hak privasi konsumen e-commerce di Indonesia dapat dilakukan dengan memperbarui undang-undang privasi konsumen pada e-commerce, meliputi: Urgensi pembaharuan undang-undang perlindungan konsumen, Sifat e-commerce lintas batas negara, Memberikan sanksi kepada pelanggar, dan perjanjian atau kontrak. Urgensi pembaharuan Undang-Undang perlindungan konsumen Indonesia di era e-commerce diperlukan untuk mengatasi tantangan baru dalam praktik bisnis, terutama yang terkait dengan teknologi digital dan e-commerce, serta membutuhkan adaptasi hukum agar konsumen dapat terlindungi dari ancaman privasi data, keamanan siber, dan risiko lain yang muncul dalam transaksi online.

Personal data protection means providing legal protection for consumers in terms of collection, use and disclosure of personal data. Previously, legal protection of personal data in Indonesia could not be said to be comprehensive enough, requiring strong and firm regulations to protect consumers' personal data and foster a sense of consumer trust. This research aims to analyze and determine the legal protection of e-commerce consumer privacy rights in Indonesia, to analyze and determine the legal comparison of the legal protection of e-commerce consumer privacy rights in Malaysia and Singapore and to determine efforts to reform the e-commerce consumer privacy rights law in Indonesia. This research method uses a type of normative juridical research which is descriptive analysis. The research results show that the legal protection of the privacy rights of e-commerce consumers in Indonesia is regulated in the Law. To maintain customer privacy, the Republic of Indonesia passed Law Number 27 of 2022 or known as the PDP Law which regulates the collection, use and dissemination of personal information on Article 1 paragraph (2), article 5 and article 13 paragraph (1) and Law Number 8 of 1999 which regulates consumer protection. UU no. 39 of 1999 concerning Human Rights usually guarantees the right to privacy in articles 29 paragraphs (1), 30, and 32. Legal comparisons regarding the legal protection of e-commerce consumer privacy rights in Malaysia and Singapore are regulated in the Personal Data Law. Singapore has a Do Not Call (DNC) Registry, while Malaysia does not have one. When comparing the laws of the two countries regarding the legal protection of e-commerce consumer privacy rights. At the same time, principles and guidelines for protecting consumer privacy rights in Indonesia for international data transfers are not available. Efforts to reform the law on consumer privacy rights for e-commerce in Indonesia can be carried out by updating the consumer privacy law on e-commerce, including: The urgency of updating consumer protection laws, the nature of e-commerce across national borders, imposing sanctions on violators, and agreements or contract. The urgency of updating Indonesia's consumer protection law in the e-commerce era is needed to overcome new challenges in business practices, especially those related to digital technology and e-commerce, and requires legal adaptation so that consumers can be protected from threats to data privacy, cyber security and other risks that arise in online transactions."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>