Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100205 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Rafif Akbar
"Traditionally beauty and cosmetic companies that are targeted to young, female audiences often depict women appearing to be posing to attract male attention, or to impress men. The patriarchal pressure on women has seemed to shape that behavioral marketing strategy towards companies. Glossier created by Emily Weiss in 2014 seems to have gathered a cult following, a community for young women. Postfeminism themes such as self-sexualization, self-branding, consumerism, female empowerment through the body, and the "real girls” seem to be portrayed in the ways the brand reached their audience. This research focuses on the brand’s PR Strategy as an example of the ways in which beauty companies promote these post-feminist ideologies. The researcher argues that because the company has positioned itself as a destination for female empowerment, it has leveraged digital platforms and advertising to create a one-stop shop for young women to learn and shop about beauty and femininity. Further, this study examines how the brand's public relations strategy creates its ideology and online self-branding around the postfeminism concept.

Pada awalnya, perusahaan kecantikan dan kosmetik yang ditargetkan untuk wanita muda, sering menggambarkan wanita yang tampil berpose untuk menarik perhatian atau mengesankan pria. Tekanan patriarki pada perempuan tersebut tampaknya telah membentuk strategi pemasaran perilaku terhadap perusahaan-perusahaan kecantikan. Glossier, yang didirikan oleh Emily Weiss pada tahun 2014 telah mengumpulkan kelompok pengikut aliran tertentu, sebuah komunitas untuk wanita muda. Tema-tema postfeminisme seperti self-sexualization, self-branding, konsumerisme, pemberdayaan perempuan melalui tubuh mereka, dan penggambaran “real girls” tampak tergambar dalam cara merek tersebut menjangkau audiensnya. Penelitian ini berfokus pada Strategi PR Glossier sebagai contoh cara perusahaan kecantikan mempromosikan ideologi-ideologi postfeminis seperti yang telah disebutkan di atas. Peneliti berpendapat bahwa karena perusahaan ini telah menempatkan dirinya sebagai tempat tujuan bagi pemberdayaan perempuan, ia telah memanfaatkan platform digital dan iklan untuk menciptakan one-stop shop bagi perempuan muda untuk berbelanja dan belajar mengenai kecantikan dan feminitas. Selanjutnya, riset ini juga mengkaji tentang bagaimana strategi hubungan masyarakat/PR Glossier membentuk ideologi dan self-branding online dengan konsep seputar postfeminisme."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Thania Cut Rie
"Bank Tabungan Pensiunan Negara BTPN mengeluarkan produk baru yang inovatif yaitu aplikasi yang dapat mempermudah nasabah mengelola tabungan mereka via smartphone dengan nama Jenius. Produk finansial ini menawarkan berbagai fitur yang merupakan hal baru dan unik yang sangat memudahkan penggunanya dalam mengatur kehidupan finansial sehari-hari, dan mengubah kegiatan perbankan yang sebelumnya konvensional menjadi lebih mobile. Sebagai produk baru dan juga menghadapi persaingan di mana mulai bermunculan produk-produk serupa, Jenius melakukan berbagai strategi dan tools dari Marketing Public Relations MPR. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui strategi dan tools MPR apa saja yang digunakan Jenius dan mengulas lebih dalam masing-masing strategi dan tools MPR tersebut.
Hasil analisis menunjukkan bahwa dari tiga strategi MPR Push, Pull dan Pass, hanya strategi MPR Pull dan Pass yang dilakukan Jenius. Pada strategi Pull, kegiatan yang dilakukan adalah publikasi berupa publikasi organisasi dan digital yaitu situs web dan media sosial, serta komunitas Jenius Co.Create dan booth aktivasi. Pada strategi Pass, kegiatan yang dilakukan adalah program Corporate Social Responsibility CSR bernama CeritaSumba dan event sponsorship dengan salah satu acara anak muda terkemuka yaitu Brightspot Market. Berbagai strategi dan tools tersebut dimiliki cukup efektif dalam memasarkan Jenius dan sesuai dengan identitas produk dan khalayaknya.

Bank Tabungan Pensiunan Negara BTPN released a new and innovative product called Jenius, an application that can help customers to manage their savings via smartphone. This financial product offers a new and unique features that greatly help it rsquo;s users in managing daily financial life, and then changing the previously conventional banking activities to be more mobile. As a new product and also facing competition from emerging similar products, Jenius are using Marketing Public Relations MPR strategies and tools. This paper aims to find out what MPR strategies and tools are being used by Jenius and to analyze each of this strategies and tools.
The results showed that of the three MPR Push, Pull and Pass strategies, only the Pull and Pass strategy are being used by Jenius. In the Pull strategy, they used organizational publication, digital publications such as websites and social media, Jenius Co.Create community, and activation booth. In the Pass strategy, they used Corporate Social Responsibility CSR program named CeritaSumba and event sponsorship with one of the most famous events namely Brightspot Market. Various strategies and tools are considered quite effective in the marketing of Jenius and in accordance with the identity of the product and target audience.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Putri Ostia
"Indonesia memiliki potensi besar sebagai pusat ekonomi halal, termasuk dalam industri kosmetik halal yang terus berkembang pesat. Wardah, sebagai pelopor kosmetik halal di Indonesia, ingin mempertahankan citra halal melalui penerapan strategi Marketing Public Relations (MPR) yang mengintegrasikan nilai-nilai Islami dalam setiap aspek pemasarannya. Penelitian ini menganalisis penerapan tiga strategi utama MPR—Pull, Push, dan Pass—dalam membangun dan mempertahankan citra halal Wardah. Metode penelitian deskriptif kualitatif digunakan dengan literatur review dan analisis konten sebagai data pendukung. Hasil penelitian menunjukkan strategi Pull dilakukan melalui halal social media marketing dan event beauty class, Push melalui promosi dan kolaborasi dengan brand ambassador yang menghasilkan iklan, konten media sosial, dan activation. Terakhir strategi Pass dilakukan melalui program CSR dan sponsorship acara Islami.

Indonesia holds significant potential as a hub for the halal economy, including the rapidly growing halal cosmetics industry. Wardah, as a pioneer of halal cosmetics in Indonesia, seeks to maintain its halal image through the implementation of Marketing Public Relations (MPR) strategies that integrate Islamic values into all aspects of its marketing efforts. This study analyzes the application of three main MPR strategies—Pull, Push, and Pass—in building and maintaining Wardah's halal image. A descriptive qualitative research method was employed, using literature reviews and content analysis as supporting data. The findings show that the Pull strategy is implemented through halal social media marketing and beauty class events, the Push strategy through promotions and collaborations with brand ambassadors resulting in advertisements, social media content, and activations, and the Pass strategy through CSR programs and sponsorship of Islamic events."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Peranginangin, Hazael Sahana
"Dalam era digitalisasi, perusahaan e-commerce semakin berkembang di Indonesia. Studi ini menganalisis strategi Marketing Public Relations (MPR) Shopee dalam mempertahankan loyalitas pelanggan. Data menunjukkan pertumbuhan sektor e-commerce di Indonesia, dengan sekitar 90% pengguna internet melakukan aktivitas belanja online. Shopee, sebagai salah satu e-commerce terkemuka, menghadapi persaingan ketat. Survei pada penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa tingkat loyalitas konsumen tergolong rendah, dengan kecenderungan beralih platform e-commerce. Shopee memimpin dalam jumlah kunjungan situs web e-commerce. Dalam upaya mempertahankan posisinya, strategi MPR diperlukan untuk menumbuhkan loyalitas konsumen. Implementasi MPR melalui pendekatan push, pull dan pass strategy diharapkan dapat meningkatkan kesadaran produk, perhatian publik, dan volume penjualan. Loyalitas pelanggan diukur melalui praktik pembelian ulang secara terus menerus. Studi ini bertujuan untuk mengetahui dampak kegiatan MPR Shopee terhadap fasilitas, layanan, serta kepuasan konsumen, dalam rangka meningkatkan loyalitas pelanggan. Dalam persaingan yang ketat, strategi MPR menjadi kunci untuk mempertahankan posisi Shopee sebagai platform e-commerce terkemuka di Indonesia.

In the era of digitalization, e-commerce companies are flourishing in Indonesia. This study analyzes Shopee's Marketing Public Relations (MPR) strategy for winning customer loyalty. Data shows the growth of the e-commerce sector in Indonesia, with approximately 90% of internet users engaging in online shopping. Shopee, as one of the leading e-commerce companies, faces fierce competition. Surveys from previous research show that consumer loyalty rates are low, with a tendency to shift between e-commerce platforms. Shopee leads in the number of visits to e-commerce websites. In an effort to maintain its position, the MPR strategy is needed to growing consumer loyalty. The implementation of MPR through a push and influence approach is expected to increase product awareness, public attention, and sales. Customer loyalty is measured through continuous repurchase practices. The purpose of this study is to understand the impact of Shopee's MPR activities on facilities, services, etc., with the goal of increasing customer loyalty. In tight competition, the MPR strategy is key to Shopee’s position as the leading e-commerce platform in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fatihul Rahmi
"Dialog dipertimbangkan sebagai cara paling etis dalam praktik public relations. Sama halnya dengan public relations pemerintah, dialog seharusnya mendapatkan tempat utama dalam melakukan komunikasi dengan publik. Potensi media terutama media sosial untuk terlibat dalam dialog sebagian besar belum dimanfaatkan secara maksimal. Media sosial meyediakan saluran komunikasi dua arah sehingga public relations, khususnya pemerintah dapat membangun hubungan dialogis dengan para pemangku kepentingan atau publiknya. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bentuk komunikasi dialogis public relations pemerintah di media sosial, khususnya twitter.
Penelitian ini hanya berfokus pada sisi formal dialog dan bukan pada isinya. Dalam rangka untuk melihat ada atau tidaknya komunikasi dialogis, dua media sosial twitter kementerian komunikasi dan informatika akan dianalisis dengan menggunakan metode analisis isi. Sejumlah sampel tweet akan dianalisis menggunakan prinsipprinsip dialogis di media sosial dan karakteristik pesan Twitter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua media sosial Twitter Kementerian Kominfo tidak termasuk kedalam kelompok dialogis. Dengan demikian, media sosial tidak digunakan sebagai sarana untuk membangun hubungan dialogis antara organisasi dengan publik atau stakeholdernya.

Dialogue is considered as the most ethical way in the practice of public relations. Similarly with the government's public relations, dialogue should have a major place in their communication with the public. Especially social media potential for engaging in dialogue mostly not exploited to its full potensial. Social media providing two-way communication so that the government public relations can build dialogic relatinship with theirs stakeholders or public. This study aimed to explain the form of the government public relations dialogical communication in social media, especially in Twitter.
This study focuses only on the formal side of the dialogue, not the content of dialogue itself. In order to see whether or not the dialogical communication, two social media Twitter ministry of communications and information technology will be analyzed using content analysis method. Sample tweet will be analyzed using the principles of dialogue in social media and Twitter message characteristics. The results showed that both social media Twitter Ministry of Communications is not included in the dialogic group. Therefore, social media is not used to build a dialogical relationship between the organization and the public or stakeholders.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T46677
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Kusuma Siriani
"Dalam beberapa tahun terakhir popularitas K-Pop berkembang dengan pesat di seluruh dunia. Seiring dengan hal tersebut, banyak grup K-Pop baru yang lahir dan jumlahnya terus meningkat setiap tahunnya. Banyaknya grup K-Pop yang ada sekarang membuat persaingan menjadi lebih ketat dan dibutuhkan strategi sendiri untuk mempromosikan grup mereka masing-masing kepada publik.
Makalah ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan marketing public relations yang dilakukan oleh grup K-Pop Seventeen sebagai strategi untuk mempromosikan grup mereka. Seventeen sendiri merupakan salah satu grup K-Pop yang memiliki popularitas cukup tinggi dan dikenal oleh talenta anggotanya yang biasa memproduksi lagu sendiri hingga dijuluki self-produce idol.
Analisis penggunaan strategi marketing public relations dilakukan melalui desk research dan hasilnya menunjukkan bahwa Seventeen telah menjalankan strategi push, pull, dan pass marketing public relations, yaitu dengan melakukan penampilan di berbagai acara musik, membuat video challenge di TikTok, mengadakan showcase comeback dan fansign¸ melakukan konferensi pers dan wawancara dengan berbagai majalah, dan masih banyak yang lainnya.

In recent years, the popularity of K-Pop has risen incredibly all around the world. Due to the rising popularity of K-Pop, many new K-Pop groups were born and the number continues to increase every year. With many K-Pop groups existing at the moment, the competition between them becomes tougher and they need to have their own strategy to promote themselves in order to get more known by the public.
This paper aims to analyze the application of marketing public relations strategy used by the K-Pop group Seventeen to promote their own group. Seventeen themselves is one of many K-Pop groups that have a high popularity and is known as a self-produced idol group by the public because of their ability to produce their own songs.
The analysis was done by desk research and the result shows that Seventeen has been using marketing public relations strategy to promote their group through push, pull, and pass strategy. The strategy has been carried in various activities, such as performing on music shows, making video challenges on TikTok, holding comeback showcases and fan-signing events, doing press conferences and interviews with various magazines, and many others.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nataya Aviani Moelyani
"ABSTRAK
Kemajuan teknologi membawa dampak dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan adanya kemajuan teknologi yang mempengaruhi berbagai bidang-bidang lainnya. Salah satunya ialah media informasi. Media informasi ini memudahkan para penggunanya dalam mendapatkan informasi dari berbagai media. Salah satu media informasi kini ialah media online . Media online yang banyak digunakan khalayak kini ialah aplikasi Instagram. Aplikasi ini memudahkan penggunanya dalam berbagai kejadian yang dialaminya berupa foto maupun video ke pada pengguna lainnya. Dengan adanya wadah untuk berbagi tersebut, memberikan peluang bagi para perusahaan untuk memasarkan produk mereka. Sehingga, lahirlah istilah Selebgram. Seorang Selebgram, dapat dikatakan sebagai Selebgram apabila pengikutnya followers mencapai ribuan hingga jutaan pengguna. Dalam karya ilmiah ini, melihat Selebgram sebagai salah satu strategi baru Marketing Public Relations dalam memasarkan dan membangun citra produk perusahaan. Dalam memasarkan dan membangun citra perusahaan, seorang Selebgram dapat menggunakan pengaruhnya yang berupa pengikutnya followers yang jumlahnya besar, dapat memberikan masukkan sebelum membeli atau menggunakan produk perusahaan tersebut. Hasil dari karya ilmiah ialah strategi ini dapat menjadi strategi yang dapat berdampak positif oleh perusahaan maupun Selebgram itu sendiri.

ABSTRACT
The advancement of technology gives impact to many aspects of human life. For instance, there are many ways to fulfill our daily needs now than it used to. The example of technology advancement is media Information. Media information could help users to get information easier from various media, one of the media that we could use right now is online media. Instagram has grown to be one of the most popular social networking sites in online media. Instagram makes user easier to share their moment from photo and video to other users. The users ranged from ordinary citizens, celebrities, athletes to world leaders, as well as businesses. This makes Instagram a big market for companies to sell their products. There are also aself made Instagram celebrities with thousands of followers and come from an ordinary citizen, hence the term Selebgram, which is also a part of the mentioned big market. In this paper, I would like to explain about company 39 s product image building and marketing trough using Selebgrams as a Marketing Public Relations strategy. A company could benefit from selebgrams by giving their product for free endorse which will be used or worn by the Selebgrams. By doing so, Selebgrams could use their influence which indicated by a big number of followers. Selebgrams could promote the product as well as giving some feedback to the product. The result from this paper would be a strategy that could give a positive impact to the company and the selebgrams themselves."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jayanti Andina
"Pasca 9/11 terorisme menjadi isu global di dunia dan hingga saat ini terorisme masih merupakan isu penting di Indonesia. Indonesia membutuhkan perbaikan pencitraan pasca kasus terorisme sebagai respon atas opini publik mengenai isu keterpercayaan dan keamanan dalam 10 tahun terakhir. Untuk melakukan perbaikan pencitraan tersebut Indonesia melakukan Diplomasi Publik melalui empat kegiatan diplomasi yang bertujuan untuk menyampaikan paham mengenai Islam Moderat dalam negara yang Demokratis. Berlandaskan asumsi Kristen Bonnici, peneliti mengasumsikan adanya kesamaan proses yang dilakukan Diplomasi Publik dengan Kegiatan Kehumasan dalam proses pembentukan citra.
Penelitian ini meneliti kegaitan diplomasi publik melalui perspektif ilmu komunikasi, yakni dengan menggunakan teori Strategi Perencanaan Kehumasan yang dijelaskan oleh Ronald D. Smith dalam buku Strategic Planning for Public Relations. Penelitian ini dilakukan dengan cara kualitatif yang bersifat deskriptif, yakni dengan melakukan observasi dan studi dokumen sebagai sumber data primer didukung oleh wawancara dan studi pustaka sebagai sumber sekunder dimana wawancara akan digunakan sebagai pernyataan resmi tentang penelitian yang dilakukan.
Hasil penelitian ini menggambarkan bagaimana tahapan strategi komunikasi kehumasan yang dilakukan dalam proses diplomasi publik Indonesia terkait perbaikan pencitraan pasca isu terorisme. Ketika strategi kehumasan bisa menjelaskan proses diplomasi publik Indonesia, maka komunikasi kehumasan dapat dikembangkan menjadi kajian untuk menjelaskan contoh kasus dan permasalahan yang terjadi dalam tingkat yang lebih tinggi.

Post 9/11, terrorism became a global issue in the world and it is still an important issue of in Indonesia. Indonesia needs to recover the state-imaging postterrorism cases in response to public opinion on the issue of reliability and safety in the last 10 years. To make recovery to the state-imaging, Indonesia conduct Public Diplomacy through four activities that aims to communicate the idea of the moderate Islam in the Democratic state. On the assumption Christian Bonnici, researcher assumes a common process undertaken by the Public Diplomacy Public Relations Activities in the process of image formation.
This study examines public diplomacy through a credible form of communication science perspective, ie, by using the theory described Strategy Planning Public Relations by Ronald D. Smith in his book Strategic Planning for Public Relations. The research is using research-type of descriptive qualitative, ie the observation and study of documents as the primary data source supported by interviews and literature as a secondary source in which the interview will be used as an official statement about the research conducted.
Results of this study illustrate how the stages of the public relations communications strategy in the Indonesian public diplomacy during state-branding recovery process post-terrorism. If public relations strategy could explain the Indonesian public diplomacy, public relations communications then can be developed into case studies and examples to explain the problems that occur in the higher levels.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T35318
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riandini Putri Andjani
"Peran kehumasan menjadi fungsi penting dalam berbagai brand perusahaan, tak terkecuali perusahaan fast moving consumer goods (FMCG). Praktisi public relations dapat meningkatkan citra dan kesadaran publik terhadap brand dan pesan di dalamnya, salah satunya melalui kampanye dengan metode storytelling terkait komunikasi lingkungan. Danone-AQUA, brand air minum dalam kemasan (AMDK) menjadi salah satu brand yang menggunakan praktek public relations dalam menjalankan kampanye ramah lingkungan melalui gerakan #BijakBerplastik. Penelitian kualitatif yang dilakukan dengan metode studi analisis dokumen melalui website, media sosial, dan kampanye Danone-AQUA ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk kampanye untuk brand image perusahaan. Data yang dipilih adalah unggahan sorotan dari Instagram AQUA @sehataqua. Analisis dilakukan dengan mengkaji kampanye gerakan #BijakBerplastik yang sarat akan komunikasi lingkungan, yaitu isu sampah plastik, isu daur ulang, dan isu keberlanjutan. Pesan kampanye public relations gerakan #BijakBerplastik berhasil meraih berbagai penghargaan dan sukses menanamkan brand image Danone-AQUA sebagai perusahaan berkelanjutan.

Public relations is an important function in various corporate brands, including fast- moving consumer goods (FMCG) companies. Public relations practitioners can increase public image and awareness of the brand and its messages through storytelling campaigns related to environmental communication. Danone-AQUA, a brand of bottled drinking water (AMDK), is one of the brands that use public relations practitioners in carrying out environmentally friendly campaigns through the #BijakBerplastik movement. Qualitative research conducted using document analysis study method through websites, social media, and the Danone-AQUA campaign aims to descriptively elaborate the type of campaigns on the company's brand image. Collected data are highlights from AQUA’S Instagram @sehataqua. The analysis was carried out by examining the #BijakBerplastik movement campaign, full of environmental communication, which were discussing plastic waste, recycling, and sustainability. The message of the public relations campaign for the #BijakBerplastik movement has won various awards and has succeeded in instilling the Danone-AQUA brand image as a sustainable company.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>