Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177089 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sendi Rahman Maulana
"Penelitian ini membahas peran media sosial dalam mendukung minat kunjung wisatawan ke suatu destinasi wisata, dengan studi kasus di PT. Wisata Impian Universal. Di era digital saat ini, media sosial menjadi salah satu platform yang paling banyak digunakan, khususnya dalam industri pariwisata. Media sosial berperan aktif sebagai alat promosi yang strategis, membentuk persepsi publik, menyebarkan konten visual dan naratif, serta menarik calon wisatawan. Penulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan deskripsi kreatif, dan bertujuan untuk memahami bagaimana berbagai elemen konten kreatif dalam media sosial dapat berdampak signifikan terhadap minat kunjung wisatawan. Teori kreativitas Graham Wallas yang mencakup tahapan preparation, incubation, illumination, dan verification digunakan untuk menganalisis proses kreatif dalam pembuatan konten kreatif pariwisata di media sosial. Penulisan ini menyoroti elemen seperti storytelling, visual, konten buatan pengguna (user-generated content), dan pemanfaatan tren sebagai aspek penting yang memengaruhi ketertarikan wisatawan. Hasil Penulisan diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap strategi konten kreatif media sosial terhadap promosi pariwisata yang lebih efektif dan inovatif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan adanya penggunaan konten kreatif yang baik dan benar maka dapat mempengaruhi audiens untuk mengunjungi suatu destinasi wisata terutama pada industri tour and travel yang menggunakan sosial media dan konten kreatif sebagai elemen untuk media promosi digital dan menggunakan visualisasi yang bagus dan penuh dengan estetika. Implementasi teori-teori kreativitas diperlukan sebagai upaya untuk memperkuat branding perusahaan terutama dalam pembuatan konten kreatif.

This research discusses the role of social media in supporting tourist visiting interest to a tourist destination, with a case study at PT. Wisata Impian Universal. In today's digital era, social media has become one of the most widely used platforms, especially in the tourism industry. Social media plays an active role as a strategic promotional tool, shaping public perception, spreading visual and narrative content, and attracting potential tourists. This writing uses a qualitative approach with creative descriptions, and aims to understand how various elements of creative content in social media can have a significant impact on tourist visiting interest. Graham Wallas' creativity theory which includes the stages of preparation, incubation, illumination, and verification is used to analyze the creative process in creating creative tourism content on social media. This paper highlights elements such as storytelling, visuals, user-generated content, and the use of trends as important aspects that influence tourist interest. The results of the paper are expected to contribute to the strategy of creative content on social media for more effective and innovative tourism promotion. The conclusion of this study is that with the use of good and correct creative content, it can influence the audience to visit a tourist destination, especially in the tour and travel industry that uses social media and creative content as elements for digital promotional media and uses good visualizations that are full of aesthetics. The implementation of creativity theories is needed as an effort to strengthen company branding, especially in the creation of creative content."
Depok: Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Velly Priliana
"Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar yaitu dengan jumlah mencapai 87,18 % dari populasi 232,4 juta jiwa pada tahun 2018. Tahun 2015, Indonesia menduduki peringat pertama terhadap interaksi mengenai halal lifestyle, ini menjadi potensi yang baik guna meningkatkan perkembangan wisata halal di Indonesia. Era digital telah menjadi bagian penting dalam perkembangan pariwisata halal karena saat ini telah memasuki era revolusi industri 4.0. Pada 2018, pengguna internet di Indonesia sekitar 64,8 % dan alasan utama dari penggunaan internet adalah untuk melakukan komunikasi. Social Media sebagai platform yang paling banyak dipilih untuk berkomunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemasaran media sosial terhadap minat wisatawan muslim pada destinasi wisata halal.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis SEM yang diolah melalui Lisrel. Survei dilakukan terhadap 304 responden. Adapun variable exogen yang digunakan yaitu Social Media Marketing, Sharia Compliance in Social Media Marketing, dan Sharia Compliance in Destination, sedangkan variable endogen yang digunakan yaitu Attitude Towards Destination dan Intention to Visit.
Hasil yang didapatkan, social media marketing dan sharia compliance in destination memiliki hubungan yang positif pada attitude, dan attitude berpengaruh signifikan terhadap intention, sedangkan sharia compliance in social media marketing tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap attitude.
Berdasarkan hasil tersebut, banyak faktor yang menyebabkan keapatuhan pemasaran media sosial terhadap aturan syariah tidak berpengaruh signifikan terhadap sikap wisatawan. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengembangkan pemasaran media sosial yang membahas tentang wisata halal secara khusus.

Indonesia is a country with the largest Muslim population, with a number reaching 87.18% of the population of 232.4 million people in 2018. In 2015, Indonesia was the first warning of interactions regarding halal lifestyle, this has a good potential to increase the development of halal tourism in Indonesia. The digital age has become an important part in the development of halal tourism because it has now entered the era of the industrial revolution 4.0. In 2018, internet users in Indonesia are around 64.8% and the main reason for using the internet is to communicate. Social Media as the most chosen platform for communication. This study aims to determine the effect of social media marketing on Muslim tourist interest in halal tourist destinations.
This research uses a quantitative approach with SEM analysis which is processed through Lisrel. The survey was conducted on 304 respondents. The exogenous variables used are Social Media Marketing, Sharia Compliance in Social Media Marketing, and Sharia Compliance in Destination, while the endogenous variables used are Attitude Towards Destination and Intention to Visit.
The results obtained, social media marketing and sharia compliance in destination have a positive relationship on attitude, and attitude has a significant effect on intention, while sharia compliance in social media marketing has no significant effect on attitude.
Based on these results, many factors that cause social media complicity with sharia rules are not significant to tourist attitudes. The way to do this is to develop social media that specifically addresses halal tourism."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T55029
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafizah Trisno
"Industri pariwisata menjadi salah satu yang menyokong perekonomian suatu negara. Dalam pembentukan sinergi berkelanjutan dalam industri pariwisata, museum merupakan salah satu daya tarik yang mampu menyokong industri pariwisata. Untuk mempertahankan eksistensi museum, marketer generated content merupakan salah satu cara dalam mencapai keberhasilan museum dalam menarik minat pengunjung. Penggunaan internet yang semakin mudah diakses, hal ini memengaruhi perubahan pola intensitas mengunjungi suatu tempat. Pada penelitian ini, menjelaskan peran marketer generated content pada informasi yang dirasakan dan layanan yang dirasakan pada nait berkunjung ke Museum Nasional dan Museum Bank Indonesia. Menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan jumlah responden sebanyak 168 orang menghasilkan marketer generated-content mampu memengaruhi kualitas informasi yang dirasakan dan layanan yang dirasakan pelanggan. Kualitas informasi yang dirasakan pengguna juga mampu mempengaruhi keinginan pengunjung. Namun layanan yang dirasakan pelanggan tidak memengaruhi keinginan untuk berkunjung. Temuan penelitian ini mampu memberikan kontribusi kepada pihak pengelola museum agar memperhatikan konten yang dibuat agar memengaruhi niat berkunjung.

The tourism industry is one that supports the economy of a country. In establishing sustainable synergies in the tourism industry, museums are one of the attractions that can support the tourism industry. To maintain the existence of the museum, marketer generated content is one way to achieve the success of the museum in attracting visitors. The use of the internet that is increasingly accessible, this affects changes in the intensity pattern of visiting a place. This study describes the role of marketer generated content in perceived information quality and perceived customer services from the National Museum and Bank Indonesia Museum. Using Structural Equation Modeling (SEM) with a total of 168 respondents resulted in marketer generated-content capable of influencing the perceived information quality and perceived customer service. However, perceived customer services does not affect to visit intention The findings of this study are able to contribute to the museum management so that they pay attention to the content that is created in order to influence the intention to visit."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizkia Amalia Primaputri
"Penelitian ini bertujuan melihat dampak yang ditimbulkan atribut religius dalam konten promosi di media sosial terhadap perilaku konsumen Muslim ketika termediasi consumer offensiveness (kekecewaan). Model diaplikasikan pada obyek studi kasus Hanamasa Indonesia, restoran yang sempat ramai disebut dalam e-WOM sebab isu kehalalannya. Penelitian bersifat kuantitatif dengan melibatkan 204 konsumen Hanamasa Indonesia yang datanya diolah dengan teknik SEM (structural equation modelling). Dari penelitian ini terungkap bahwa: 1) atribut visual memicu e-WOM negatif secara tidak langsung, 2) consumer offensiveness memediasi atribut visual pada konten promosi di media sosial terhadap disampaikannya e-WOM negatif, 3) sikap responsiveness konsumen memediasi atribut visual pada konten promosi di media sosial terhadap kekecewaannya, dan 4) perceived importance of Halal logo menghindari konsumen dari rasa kecewa.

This study investigates the effect of religious-related attributes in social media promotion materials towards Muslim consumers’ behavioural intention, with consumer’s offensiveness mediating. Theories are applied to a case where Hanamasa Indonesia’s promotion materials were treated with skeptical e-WOMs since a customer revealed her experience was contrast to what appears visually and audibly on the restaurant’s social media posts. This quantitative study utilized 204 samples in a SEM (structural equation modelling) analysis and resulted: 1) visual attributes cause negative e-WOM indirectly, 2) consumer’s offensiveness mediates visual attributes on social media promotion materials to cause negative e-WOM, 3) consumer’s responsiveness mediates visual attributes on social media promotion materials to their offensiveness and 4) how consumers perceive the importance of Halal logo prevents them from getting offended."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rafi
"Selama beberapa tahun terakhir, Populartitas K-Pop semakin menanjak, dari yang dulu hanya merupakan sebuah subkultur di Internet, sekarang telah menjadi sensasi global. Menanjaknya popularitas K-Pop itu dikarenakan strategi marketing mereka yang secara efektif dapat memperbesar jumlah penggemarnya dan mempengaruhi sikap pembelian para penggemar. Maka dari itu penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh social media marketing dan content marketing terhadap berkembangnya perilaku impulsive buying di kalangan fans K-Pop dengan menggunakan brand loyalty dan celebrity worship sebagai variabel mediasinya. Penelitian ini menggunakan non-probability sampling dan menggunakan 324 responden agar peneliti dapat mendapatkan data yang valid dan terpercaya mengenai perilaku pembelian impulsif dan apa yang mempengaruhinya. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan PLS-SEM dimana hasil dari analisa tersebut dapat disimpulkan bahwa social media marketing dan content marketing tidak memiliki pengaruh langsung yang signifikan terhadap impulsive buying. Namun, content marketing dapat mempengaruhi perilaku pembelian impulsif melalui variabel mediasi brand loyalty. Maka dari itu, hal utama yang mempengaruhi impulse buying adalah adanya rasa kesetiaan kepada suatu brand yang dimana perilaku tersebut dipengaruhi oleh strategi content marketing.

For the last few years, K-Pop have been growing in popularity, from once being only a subculture within the Internet, now have become a global sensation. This growth in popularity is attributed to the extensive marketing operation that these K-Pop production companies have done and in response not only that their fanbase are getting bigger but also influencing their purchasing behavior. This research is conducted to analyze the effect of social media marketing and content marketing towards its effect for the development of impulse buying among K-Pop fanbase with the use of brand loyalty and celebrity worship as its mediating variable. This research manages to get 324 respondents by the use of non-probability sampling, in order to get a reliable and valid data regarding impulse buying behavior and what affects it. The data collected then analyze using PLS-SEM where it is concluded that both social media marketing and content marketing does not have a significant direct effect towards impulse buying. However, content marketing does affect impulse buying behavior through the mediating variable of brand loyalty. Therefore, impulse buying is mainly affected by brand loyalty which in itself is influenced by marketer’s content marketing effort."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Fiki Maulana
"Fenomena Korean Wave membuat berbagai macam produk Korea lebih dikenal terutama melalui drama Korea dan musik pop Korea. Fenomena ini membuat konsumen tertarik untuk mempelajari kebudayaan Korea secara lebih luas mulai dari tradisi, bahasa, gaya berpakaian dan makanan khas Korea. Fenomena ini menghasilkan peluang yang coba dimanfaatkan oleh PT. XYZ untuk bekerjasama dengan salah satu restoran makanan Korea terkenal di Indonesia yaitu Mujigae untuk memproduksi dan meluncurkan makanan ready to eat khas Korea dengan merek dagang Mujigae. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui target pasar perusahaan menggunakan strategi segmentation, targeting dan positioning terkait dengan produk makanan ready to eat khas Korea. Kemudian penulis juga menganalisis implementasi social media marketing yang diterapkan oleh perusahaan pada divisi makanan khas Korea PT. XYZ. Penelitian ini menggunakan metode mixed methods yang datanya berasal dari interview kepada manajer dan konsumen serta data internal perusahaan. Penelitian ini menghasilkan informasi bahwa strategi target pasar yang digunakan oleh perusahaan adalah mass market, perusahaan masih berfokus untuk mengenalkan produk dan implementasi social media marketing sangat dominan menggunakan influencers untuk menyampaikan opini kepada konsumen melalui media sosial serta menggunakan official akun media sosial yang masih membutuhkan banyak peningkatan dan cara yang saat ini dilakukan adalah mempelajari referensi media sosial brand lain.

The Korean Wave phenomenon has made various kinds of Korean products become wellknown, especially through Korean dramas and Korean Pop music. This phenomenon drives consumers interested in learning more about Korean culture, starting from the traditions, language, style of dress and Korean food. These opportunities resulted from the Korean Wave phenomenon, has brought PT. XYZ to cooperate with one of the famous Korean food restaurants in Indonesia, called Mujigae to produce and launch Korean ready-to-eat food with the Mujigae trademark. This research aims to determine PT. XYZ target market using segmentation, targeting and positioning strategies related to Korean ready-to-eat food products. Then the author also analyzes the implementation of social media marketing conducted by the company in the Korean food division of PT. XYZ. The method used in this research is mixed methods which data comes from interviews with the managers and consumers as well as internal company data. Based on the research conducted, some information was obtained including the target market strategy used by the company is the mass market, how the company is still focused on introducing products and implementing social media marketing predominantly using influencers. This is carried out to deliver opinions to consumers through social media and official social media accounts which are still need improvements and the way that’s being used currently is to study the reference of other brands’s social media."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Nandita Istiqomah
"Popularitas internet di Indonesia semakin meningkat dan terjadi pergeseran konsumsi konten, dari TV konvensional menjadi internet melalui video on demand. Di Indonesia, penyedia layanan video on demand juga semakin banyak. Hampir semua penyedia layanan menggunakan media sosial untuk mempromosikan layanannya, salah satunya adalah Netflix Indonesia. Pemasaran melalui media sosial lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan khalayaknya. Media sosial yang masih aktif dan digunakan oleh Netflix Indonesia hingga saat ini adalah Instagram dan Twitter.
Makalah ini akan menganalisis mengenai strategi pemasaran media sosial yang digunakan berdasarkan fitur-fiturnya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pengambilan data menggunakan desk research melalui akun media sosial Netflix Indonesia. Dari analisis yang dilakukan, ditemukan fitur-fitur yang digunakan dalam strategi pemasaran media sosial Netflix Indonesia, yaitu tone positif, selebriti, humor, promosi konten, dan relevansi kultural. Secara umum, strategi yang digunakan adalah dalam bentuk humor dengan memasukkan budaya lokal."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Aisha Nurchairani
"Perkembangan teknologi telah mendorong terciptanya berbagai platform social commerce. TikTok, platform media sosial dengan perkembangan tercepat sekarang, juga turut serta dalam tren ini dengan mengeluarkan fitur baru pada aplikasinya, yaitu TikTok Shop. TikTok Shop identik dengan fitur live shopping-nya, di mana penjual secara langsung menawarkan produk mereka dalam siaran langsung dan calon pembeli dapat memberikan pertanyaan sekaligus mendapatkan informasi secara langsung dan real-time, baik kepada penjual maupun audiens lainnya. Melalui metode analisis literatur, penelitian ini telah mengidentifikasi empat faktor utama yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen pada platform social commerce, terutama pada kasus TikTok Shop. Keempat faktor tersebut merupakan faktor hedonis, sosial, teknologi, dan perilaku. Temuan pada penelitian ini juga menunjukkan bahwa faktor hedonis, terutama ketika diintegrasikan dengan elemen-elemen sosial, memiliki pengaruh terbesar dalam mempengaruhi keputusan pembelian seseorang di platform social commerce. Berdasarkan temuan tersebut, penelitian ini juga mengembangkan kerangka strategi pemasaran untuk digunakan pada TikTok Shop, yaitu dengan menekankan kepada pembentukan konten yang menyenangkan dan memanfaatkan kemampuan social commerce dengan baik melalui live shopping untuk mendorong keputusan pembelian konsumen.

Recent technological advancement has given way for the rise of various social commerce platforms. TikTok, the fastest growing social media platform has also joined the trend by releasing a new and innovative feature in its app called TikTok Shop. TikTok Shop is renowned for its live shopping feature, where sellers directly peddled their items on the live stream and potential buyers can ask questions while also retrieving information directly in real-time from both the sellers and other audiences. Through the method of literature review, this study has identified four key factors that influence consumer purchase decision in a social commerce platform, mainly TikTok Shop. The factors were hedonic, social, technological, dan behavioral factors. Findings in the study also suggest that hedonic factors, especially when integrated with social elements, played the biggest role in influencing someone’s purchasing decision on a social commerce platform. Using the earlier findings, this study also developed a practical framework for an effective marketing strategy in TikTok Shop, which emphasizes on the integration of entertainment value with social commerce capabilities through live shopping to drive consumer purchase decisions."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Anita Rahmadian
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemasaran konten, pemasaran media sosial, dan kemudahan berbelanja daring terhadap proses keputusan pembelian konsumen pada pengguna layanan Online Travel Agent Tiket.com. Fokus penelitian diarahkan pada followers aktif akun Instagram Tiket.com yang pernah berinteraksi dengan konten media sosial tersebut, baik melalui like, komentar, maupun membagikan postingan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei, yang melibatkan 155 responden. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner secara daring. Data yang terkumpul akan dianalisis menggunakan perangkat lunak SPSS versi 30 dengan teknik analisis berupa uji validitas, reliabilitas, regresi linear berganda, serta uji signifikansi secara simultan dan parsial. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat diperoleh gambaran mengenai seberapa besar pengaruh strategi pemasaran digital dan kemudahan berbelanja daring terhadap proses pengambilan keputusan pembelian konsumen, khususnya dalam konteks platform Tiket.com. Hasil akhir dari penelitian ini akan memberikan kontribusi bagi pengembangan strategi pemasaran digital yang lebih efektif di sektor layanan perjalanan online.

This study aims to determine the effect of content marketing, social media marketing, and ease of online shopping on the consumer purchasing decision process of users of the Tiket.com Online Travel Agent service. The focus of the study was directed at active followers of the Tiket.com Instagram account who had interacted with the social media content, either through likes, comments, or sharing posts. This study uses a quantitative approach with a survey method, involving 155 respondents. Data collection was carried out by distributing questionnaires online. The collected data will be analyzed using SPSS version 30 software with analysis techniques in the form of validity tests, reliability, multiple linear regression, and simultaneous and partial significance tests. Through this study, it is hoped that an overview can be obtained regarding how much influence digital marketing strategies and ease of online shopping have on the consumer purchasing decision-making process, especially in the context of the Tiket.com platform. The final results of this study will contribute to the development of more effective digital marketing strategies in the online travel service sector. "
Depok: Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Mutaz Dzakiyya
"Perkembangan teknologi dan persaingan yang semakin ketat di kalangan rumah sakit swasta telah mendorong rumah sakit swasta untuk berinovasi dengan saling bersaing dalam mempromosikan layanan mereka melalui media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur seberapa efektif implementasi social media marketing activity dalam membangun brand awareness, brand image, brand equity, dan trust dari pasien rumah sakit swasta serta pengaruhnya terhadap visit intention. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Pengolahan data yang didapat akan menggunakan metode CB-SEM dengan aplikasi IBM AMOS untuk memproses 264 data yang diperoleh dari kuesioner yang disebar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variable social media marketing activity dapat mempengaruhi variable brand awareness, brand image, dan trust, namun tidak berpengaruh pada visit intention. Sedangkan, variabel trust dan brand equity memiliki pengaruh yang signifikan pada variabel visit intention. Namun di sisi lain, variable brand awareness tidak mempengaruhi variable brand image, tetapi keduanya memiliki pengaruh yang signifikan pada brand equity. Penelitian ini dapat menunjukkan bahwa untuk meningkatkan angka visit intention pasien, perlu adanya kolaborasi antar variable agar berdampak positif pada visit intention pasien. Penelitian ini diharapkan dapat membantu manajerial rumah sakit swasta maupun fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dalam membentuk strategi marketing melalui aktivitas media sosial.

Technological developments and increasingly fierce competition for private hospitals have forced private hospitals to innovate with each other to promote their services through social media. The research aims to measure how effective the implementation of social media marketing activities is in building brand awareness, brand image, brand equity and trust from private hospital patients and their influence on visit intention. This study uses quantitative methods, and the data obtained will be processed using CB-SEM with the IBM AMOS application, analyzing 264 questionnaire responses. The study results show that social media marketing activities have an effect on brand awareness, brand image and trust but have no effect on visit intention. Meanwhile, trust and brand equity have a significant effect on visit intentions. However, brand awareness has no effect on brand image, yet both have a significant impact on brand equity. This study shows that collaboration between variables is needed to have a positive impact on patient visit intentions. It is hoped that this research can help the management of private hospitals and other health facilities in forming marketing strategies through social media activities."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>