Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Surta S. Duma
Abstrak :
Salah satu potensi bangsa Indonesia yang merupakan modal dasar pembangunan nasional adalah penduduk sebagai sumber daya manusia yang berjumlah besar dan produktif. Dengan kata lain keberhasilan dari pembangunan nasional ditentukan oleh manusia sebagai pelaku dari pembangunan itu sendiri. Pembangunan dapat terselenggara dengan baik apabila dilaksanakan oleh manusia yang bermental dan berkualitas baik. Dalam hubungan inilah Pemasyarakatan memiliki peranan yang sangat strategis dalam rangka pelaksanaan pembinaan terhadap narapidana yang juga merupakan sumber daya manusia produktif yang sementara berada di dalam Lembaga Pemasyarakatan yang untuk selanjutnya disingkat Lapas. Institusi Lapas sangat berperan panting dalam mempersiapkan narapidana yang berkualitas sehingga kelak setelah keluar dari Lapas mereka dapat bersaing dengan masyarakat pencari kerja lainnya dalam rangka mencari pekerjaan atau juga dalam menciptakan lapangan pekerjaan sendiri (wirausaha). Sistem Pemasyarakatan yang selama ini dijadikan dasar dari berbagai program pembinaan terhadap narapidana diharapkan dapat menjawab tantangan di atas, karena dengan sistem ini upaya pemulihan hubungan.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18853
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cintya Pradnya Pratita
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran mediasi motivasi intrinsik pada hubungan antara kepemimpinan partisipatif dengan kreativitas karyawan, peran moderasi openness to experience pada hubungan antara motivasi intrinsik dengan kreativitas karyawan, dan peran moderasi openness to experience pada hubungan tidak langsung antara kepemimpinan partisipatif dan kreativitas karyawan melalui motivasi intrinsik. Penelitian dilakukan secara cross-sectional melalui survei daring pada karyawan perusahaan BUMN (N = 169). Analisis data dilakukan dengan menggunakan moderated-mediation model (Model 14) dari Hayes’ PROCESS Macro pada program SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi intrinsik memediasi hubungan antara kepemimpinan partisipatif dan kreativitas karyawan. Namun demikian openness to experience ditemukan tidak signifikan memoderasi hubungan antara motivasi intrinsik dengan kreativitas karyawan, dan openness to experience juga tidak signifikan memoderasi hubungan tidak langsung antara kepemimpinan partisipatif dan kreativitas karyawan melalui motivasi intrinsik. ......This current study aims to investigate the mediating role of intrinsic motivation in the relationship between participative leadership and employee creativity, the moderating role of openness to experience in the intrinsic motivation and employee creativity, and the moderating role of openness to experience in the indirect relationship between participative leadership and employee creativity through intrinsic motivation. This study was conducted using a cross-sectional design through an online survey directed at BUMN employees (N = 169). Data analysis was performed using moderated-mediation model (Model 14) of Hayes PROCESS Macro on SPSS software. Results showed that intrinsic motivation mediated the relationship between openness to experiences and employee creativity. However, results showed that openness to experience failed to moderate the relationship between intrinsic motivation and employee creativity, resulting in the nonsignificant findings in the moderating effect of openness to experience in indirect relationship between participative leadership and employee relationship through intrinsic motivation.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Royanulloh
Abstrak :
ABSTRAK
Desa Tugu Utara dan Tugu Selatan, Puncak, Kabupaten Bogor, merupakan daerah yang banyak dikunjungi turis Timur-Tengah. Kehadiran para turis menjadikan masyarakatnya mengalami ketergantungan secara ekonomi terhadap mereka. Hal ini membuat masyarakat menjadi permisif terhadap persoalan-persoalan di lingkungannya. Situasi masyarakat berdampak pula terhadap para remajanya. Para remaja menjadi enggan melakukan sesuatu atas persoalan-persoalan yang dirasakan. Program intervensi ini ditujukan untuk memberikan penguatan Motivasi Instrinsik untuk Peduli Lingkungan pada remaja, sehingga diharapkan mereka lebih terdorong untuk bertindak atas pesoalan-persoalan lingkungan di sekitarnya. Intervensi dilakukan menggunakan pendekatan Experiential Learning Technique. Uji hipotesis dengan analisis statistik Wilcoxon Signed-Rank Test (p=0,000, los p<0,05) membuktikan bahwa program intervensi dapat memperkuat motivasi intrinsik untuk peduli lingkungan pada partisipan.
ABSTRACT
Tugu Utara and Tugu Selatan, Puncak, Kabupaten Bogor, there are visited by many tourists from Middle-East. The presence of tourists makes the people had suffered economic dependence on them.This made people become permissive to problems on their environment. The situation of society had an impact on the youth. The teenagers would be reluctant to do something about the perceived problems. This intervention program is intended to provide reinforcement for the intrinsic motivation to care the environment in adolescents, so hopefully they are more compelled to act on the issues surrounding environment. The intervention was performed using Experiential Learning Technique approach. Test the hypothesis using statistical analysis Wilcoxon Signed- Rank Test (p=0,000, los p<0,05) proved that intervention programs can strengthen participant?s intrinsic motivation to care for the environment.
2016
T45339
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surya Dwi Kusuma Darpita
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan motivator di antara tiga generasi Generasi Y, Generasi X, Generasi Baby Boomer . Fokus lainnya adalah untuk menemukan apabila terdapat variasi preferensi motivator pada tiga generasi ini, terutama yang berkaitan dengan setiap motivator intrinsik atau ekstrinsik pada Generasi Y yang berbeda dengan Generasi X atau Generasi Baby Boomer. Populasi yang diteliti adalah karyawan PT XYZ Indonesia yang berbasis di Jakarta. Data dianalisis menggunakan SPSS dengan metode multivariat GLM pada 415 responden. Penelitian ini mengungkapkan bahwa ada perbedaan motivator di antara tiga generasi di PT XYZ, beberapa menunjukkan bahwa Generasi Y lebih memilih motivator intrinsik daripada motivator ekstrinsik yang bertentangan dengan asumsi modern saat ini.
ABSTRACT
The purpose of this study is to analyze motivators rsquo differences among three generations generation Y, generation X, and generation Baby Boomer in PT XYZ. Additional focus is placed on discovering any variations motivators rsquo preferences on these three generations, particularly with regard to any intrinsic or extrinsic motivator on generation Y that differ with generation X or generation Baby Boomer. The population is the employee of PT XYZ Indonesia based in Jakarta. Data analyzed using SPSS with multivariate GLM method on 415 respondents. This study revealed that there is motivator rsquo s differences among the three generations in PT XYZ, some indicating that generation Y is more intrinsic than extrinsic motivator rsquo s preference which contrary to current popular belief.
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmadia Trisia Effendi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi intrinsik dengan intervensi turnover pada karyawan di Divisi X PT ABC serta bentuk intervensi yang sesuai dalam meningkatkan motivasi intrinsik karyawan. Penelitian dilakukan pada 103 orang karyawan. Pengukuran intensi turnover menggunakan kuesioner intensi turnover 2012 dan pengukuran motivasi intrinsik menggunakan subskala interest/enjoymet pada intrinsic motivation inventory 1982 . Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi intrinsik secara signifikan berkorelasi negatif dengan intensi turnover r = -.51, p < .01 . Berdasarkan hasil tersebut, rancangan intervensi yang sesuai untuk meningkatkan motivasi intrinsik adalah job crafting yang diberikan melalui program workshop. Hasil evaluasi tim SDM mengenai rancangan program intervensi menunjukkan bahwa program intervensi sesuai diterapkan di organisasi.
This study aims to determine relationship of intrinsic motivation and turnover intervention on employees in Division X PT ABC as well as appropriate intervention program to improve employee rsquo s intrinsic motivation. The study was conducted on 103 employees. Measurement of turnover intentions is performed using the turnover intention questionnaire 2012 and intrinsic motivation measurement is performed using interest enjoymet subscale on intrinsic motivation inventory 1982 . The results showed that intrinsic motivation was significantly correlated with turnover intention r .51, p
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T47658
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Amira Shofia
Abstrak :
ABSTRAK
Tuntutan yang berlawanan dapat menimbulkan ketegangan bagi karyawan. Dalam penelitian ini, kami mengusulkan bahwa sumber ketegangan berasal dari tuntutan untuk menghasilkan gagasan baru dan berguna. Penelitian ini mengeksplorasi bagaimana karyawan dapat mengatasi ketegangan melalui paradoks pola pikir. Berdasarkan teori paradoks, teori penentuan nasib sendiri, dan kerangka kerja kreativitas, kami berpendapat bahwa ketika karyawan memiliki pola pikir paradoks, akan meningkatkan motivasi intrinsik mereka untuk menjadi kreatif, yang mengarah ke tingkat kreativitas yang lebih tinggi. Data dari seratus empat puluh lima pasang pemimpin-karyawan dari organisasi yang beroperasi di Belanda dan Indonesia menunjukkan bahwa pola pikir paradoks berhubungan positif dengan motivasi intrinsik karyawan. Namun, hubungan antara motivasi intrinsik dan kreativitas positif, namun tidak signifikan. Hasil penelitian ini menekankan pada pentingnya memiliki pola pikir paradoks bagi karyawan sebagai cara untuk menanggulangi ketegangan di tempat kerja mereka.

ABSTRACT<>br> Competing demands may create tensions for the employees. In this study, we propose that the source of the tensions come from the demands to generate both novel and useful ideas. This research explored how employees can cope with tensions through paradox mindset. Drawing on paradox theory, self determination theory, and the creativity framework, we argue that when employees have paradox mindset, it will increase their intrinsic motivation to be creative, leading to a greater level of creativity. Data from one hundred forty five leader member pairs from organizations operating in Netherlands and Indonesia showed that paradox mindset was positively related to employees rsquo intrinsic motivation. However, the relationship between intrinsic motivation and creativity was positive, but not significant. The result of this study emphasizes the importance of having paradox mindset for the employees to engage with tensions in their workplace.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Kinthara Wahyudi
Abstrak :
Karakter fiksi mulai umum menjadi topik pembahasan dalam bidang psikonaratologi. Karakter fiksi ditemukan dapat dianggap sangat menarik dan meyakinkan bagi pembaca hingga memunculkan hubungan parasosial antara pembaca dan karakter. Berdasarkan studi literatur yang ditemukan, lama pengalaman menulis, bentuk profesi yang diasumsikan penulis, motivasi intrinsik menulis fiksi, dan trait openness to experience diduga memiliki pengaruh pada keahlian menulis karakter fiksi yang dianggep menarik dan meyakinkan bagi pembaca. Untuk menelusuri hubungan antara variabel-variabel tersebut, dilakukan penelitian pada kelompok penulis profesional, penulis fiksi hobi, dan non-penulis berusia 18-35 tahun di Indonesia. Pengambilan data dilakukan secara daring menggunakan kuesioner motivasi intrinsik pada karya fiksi dan IPIP-BMF-25 untuk partisipan, serta Borang Penilaian Karakter Fiksi untuk referensi bagi juri. Melalui analisis ANOVA dan uji model multiple mediation, ditemukan bahwa (1) trait openness to experience memiliki pengaruh pada motivasi intrinsik menulis fiksi, (2) tidak ditemukan pengaruh motivasi intrinsik pada lama pengalaman menulis, (3) lama pengalaman menulis ditemukan memiliki hubungan negatif dengan keahlian mendeskripsikan karakter fiksi. ...... In the field of psychonarratology, fictional character is becoming a common topic of discussion. Fictional characters are often found to be extremely engaging and convincing in the readers’ mind that it forms a parasocial relationship between the readers and the character. Based on existing literature studies, fiction writing experience, assumed professional category, intrinsic motivation, and openness to experience were indicated to influence the expertise to write fictional character. This study was conducted in sample groups of professional writers, hobbyist writers, and non-writers aged between 18-35 years old in Indonesia. Data were collected online using an intrinsic motivation questionnaire and IPIP-BMF-25 for participants, and a fictional characters assessment form as reference for raters. Through ANOVA analysis and multiple mediation model testing, it was found that (1) the openness to experience trait had an influence on the intrinsic motivation of writing fiction, (2) there was no effect of intrinsic motivation on the length of writing experience, (3) the length of writing experience was found to have a negative relationship with skills to describe fictional characters.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andina
Abstrak :
[ABSTRAKbr Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu pengaruh dari insentif moneter dan non-moneter pada tugas yang membutuhkan pemecahan masalah secara heuristic. Lebih jauh lagi, penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana trait kompetitif memoderasi efek dari insentif terhadap motivasi intrinsik yang memengaruhi performa pengerjaan tugas heuristic. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain one-way anova dan menggunakan metode real-effort experiment. Sebanyak 120 partisipan yang seminggu sebelumnya sudah mengisi Revised Competitiveness Index, diundang ke laboraturium untuk mengerjakan anagram dalam setting kompetisi. Partisipan dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok yang diberikan insentif uang, insentif tas dan tidak diberikan insentif (kontrol). Penelitian terdiri dari tiga babak dimana insentif diberikan setelah babak kedua. Sebelum memasuki babak ketiga, partisipan diinformasikan mengenai feedback performa mereka dibandingkan partisipan lain. Hasil menunjukkan kelompok insentif tas unggul di babak ketiga dibandingkan kelompok insentif uang dan eksperimen, F (2, 117) = 4.64, p = .011, η 2= .026. Selain itu berdasarkan uji moderated mediation ditemukan bahwa pengaruh dari insentif terhadap performa pengerjaan tugas heuristic secara tidak langsung melalui motivasi intrinsik yang tinggi-rendahnya bergantung pada trait kompetitif yang dimiliki individu tersebut.;The objective of this study is to examine the effect of monetary and non-monetary incentives on task performance that requires heuristic problem solving. Furthermore, this study aims to examine how competitiveness trait moderates the effect of incentives on intrinsic motivation that affects heuristic task performance. This study was an experimental research with one-way anova design and using real effort experiment method. In this study, a total of 120 participants had filled Revised Competitiveness Index (Harris & Houston, 2010) a week earlier and invited to the laboratory to work on anagrams in competitive setting. Participants were divided into three groups: group given cash incentives, bag incentives and without incentives. The experiment consisted of three rounds. The result in this study showed that group with bag incentives got a significantly higher performance in anagrams scores F (2, 117) = 4.64, p = .011, η 2= .026. Moderated mediation analysis showed that there is significant indirect effects between incentives, intrinsic motivation and heuristic task performance and the magnitude depends on the level of competitiveness trait., The objective of this study is to examine the effect of monetary and non-monetary incentives on task performance that requires heuristic problem solving. Furthermore, this study aims to examine how competitiveness trait moderates the effect of incentives on intrinsic motivation that affects heuristic task performance. This study was an experimental research with one-way anova design and using real effort experiment method. In this study, a total of 120 participants had filled Revised Competitiveness Index (Harris & Houston, 2010) a week earlier and invited to the laboratory to work on anagrams in competitive setting. Participants were divided into three groups: group given cash incentives, bag incentives and without incentives. The experiment consisted of three rounds. The result in this study showed that group with bag incentives got a significantly higher performance in anagrams scores F (2, 117) = 4.64, p = .011, η 2= .026. Moderated mediation analysis showed that there is significant indirect effects between incentives, intrinsic motivation and heuristic task performance and the magnitude depends on the level of competitiveness trait.]
Universitas Indonesia Fakultas Psikologi , 2015
S60736
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayra Istiqomah
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi intrinsik dalam memengaruhi kinerja tugas dengan menguji peran mediasi kreativitas pekerja. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang dikumpulkan melalui kuesioner, kemudian data tersebut dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan perangkat lunak AMOS 24 untuk mengetahui hubungan antarvariabel. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh positif antara kepemimpinan transformasional dan kinerja tugas, motivasi intrinsik memiliki pengaruh positif terhadap kinerja tugas, kepemimpinan transformasional dan motivasi intrinsik memiliki pengaruh positif terhadap kreativitas pekerja. Adapun dalam analisis peran mediasi, ditemukan bahwa kreativitas pekerja memediasi secara parsial hubungan antara motivasi intrinsik terhadap kinerja tugas. Namun, kreativitas pekerja tidak memediasi hubungan antara kepemimpinan transformasional dengan kinerja tugas. Responden dalam penelitian ini adalah 225 karyawan yang bekerja di Perusahaan ICT A di wilayah Jakarta. Pada bagian akhir penelitian ini diberikan rekomendasi sebagai bahan pertimbangan manajerial terkait perilaku pemimpin guna meningkatkan kinerja tugas. ......This study aims to examine the effect of transformational leadership and intrinsic motivation on job performance mediated by employee creativity. The data used in this study is primary data collected through questionnaires, then the data were analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) with AMOS software to examine the relationship between variables. The research results prove that transformational leadership has no effect on job performance, intrinsic motivation has a positive effect on job performance, transformational leadership and intrinsic motivation has a positive effect on employee creativity. As for the analysis of the mediating role, it was found that employee creativity partially mediated the relationship between intrinsic motivation and job performance. However, employee creativity cannot mediate the relationship between transformational leadership and job performance. Respondents in this study were 225 workers at ICT A Company Jakarta. At the end of this study, recommendations given as a basis for managerial consideration related to leader behavior in order to improve job performance.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anak Agung Ngurah Gde Sapteka
Abstrak :
This report is focused on the linear region of I-V characteristics of nanoscale highly-doped p-i-n diodes fabricated within ultrathin silicon-on-insulator (SOI) structures with an intrinsic layer length of 200 nm and 700 nm under a forward bias at a temperature range from 50 K to 250 K. The doping concentrations of Boron and Phosphorus in SOI p-i-n diodes are high, 1×1020 cm-3 and 2×1020 cm-3, respectively. The linearity of I-V characteristics of the p-i-n diodes under a certain forward bias voltage range and temperature range from 50 K to 250 K indicate these devices are suitable for low temperature sensing purposes. We conclude that highly-doped p-i-n diodes produce a higher current as the temperature decreases under a certain bias voltage range. Nanoscale diodes with longer and wider intrinsic layers generate higher currents under a certain range of bias voltage and low temperature measurements.
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2015
UI-IJTECH 6:3 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>