Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nabilla Maryam Purboningsih Mudaffar Syah
"Terlepas dari pengalaman yang menghibur, penggunaan TikTok memiliki sejumlah konsekuensi yang merugikan bagi kesehatan mental penggunanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji korelasi antara kesepian, neurotisisme, dan penggunaan TikTok. Penelitian ini memiliki 381 partisipan dan data dikumpulkan dari survei online yang dikirim melalui media sosial, email, dan kontak pribadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada korelasi antara konsumsi TikTok dan hubungannya terhadap kesepian dan neurotisme. Implikasi praktis dari temuan ini sangat penting karena banyak pengguna TikTok mungkin tidak sepenuhnya mengenali bagaimana kesepian dan neurotisisme dapat memengaruhi konsumsi TikTok. Memahami implikasi ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran di antara pengguna dan mempromosikan penggunaan TikTok yang terinformasi, yang berpotensi mengarah pada peningkatan kesejahteraan mental di antara audiensnya.

Despite the entertaining experience, TikTok usage has a number of detrimental consequences for its users’ mental health. The purpose of this study was to examine the correlation between loneliness, neuroticism, and TikTok usage. The study had 381 participants and data was collected from online surveys sent via social media, email, and personal contact. The results showed that there is a correlation between TikTok consumption and its relationship to loneliness and neuroticism. The practical implications of these findings are significant as many TikTok users may not fully recognize how loneliness and neuroticism can impact TikTok consumption. Understanding these implications is crucial to raising awareness among users and promoting informed TikTok usage, potentially leading to improved mental well-being among its audience."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lifianti Amalia Putri
"Tujuan dari studi ini adalah untuk memperkenalkan skala neurotik yang telah dikembangkan dan untuk mengevaluasi reliabilitas dan validitas dari skala tersebut. Skala yang dibuat ini ditujukan untuk menutupi kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh skala yang telah ada. New Neuroticism Scale (NNS) terdiri dari 11 butir pertanyaan dalam format 7-poin skala likert. Studi ini melibatkan 246 mahasiswa psikologi program sarjana dari University of Queensland sebagai partisipan. Para peserta diminta untuk menyelesaikan sebuah kuesioner yang terdiri dari NNS dan 2 skala lain sebagai alat untuk memvalidasi skala NNS. Dua skala lain ini adalah Behavioral Inhibition System Scale (BISS) dan International Personality Item Pool: Extraversion (IPIP). Dengan menggunakan Cronbach's Alpha, NNS ditemukan memiliki distribusi normal dan reliabilitas yang baik dengan α = 0.81. Melalui Pearson Correlation, sampel kami menemukan bahwa ada korelasi positif yang signifikan antara NNS dan BISS, juga korelasi negatif yang signifikan antara NNS dan IPIP Extraversion. Namun dengan menggunakan independent t-test, tidak ada perbedaan yang signifikan ditemukan pada variabel jenis kelamin. Dengan menggunakan item discrimination index, kami menemukan bahwa banyak butir pertanyaan yang memiliki diskriminasi yang lemah dan perlu diperbaiki. Dengan demikian, studi yang akan datang disarankan untuk memperbaiki kata-kata yang dipakai di dalam butir pertanyaan demi meningkatkan reliabilitas skala.

The aim of this study is to introduce the New Neuroticism Scale (NNS) and analyze its reliability and validity. The scale was formulated to improve the weaknesses of existing scales on neuroticism. NNS consists of 11 items with a 7-point likert scale response format. The current study involved 246 undergraduate psychology students from the University of Queensland. The participants were asked to complete a questionnaire relating to NNS with 2 validating scales, the Behavioral Inhibition System Scale (BISS) and the International Personality Item Pool: Extraversion (IPIP). Using Cronbach’s Alpha, NNS was found to have a normal distribution and a good reliability with α = 0.81. Through Pearson Correlation, it was found that there was a significant positive correlation between NNS and BISS, and also a significant negative relationship between NNS and IPIP Extraversion. Through Independent Sample t-test, there was no significant relationship found in terms of gender. Using the item discrimination index, it was discovered that most items have a weak discrimination and need to be improved further. Thus, future study should consider improving the item’s wording in order to increase the reliability of NNS.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniavita Budiman
"Tesis ini membahas penyesuaian diri di perguruan tinggi pada mahasiswa dengan trait kepribadian neurozicism facet vulnerability. Tujuan penelitian ini untuk melihat bahwa dukungan sosial memberikan pengaruh terhadap penyesuaian diri di Perguruan Tinggi pada mahasiswa dengan tmit kepribadian neuroticism facet vulnerability. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.
Penyesuaian diri merupakan usaha individu guna rnemenuhi kebutuhzm dan mengatasikonilik dad dalam maupun dari luar diri individu, sehingga menciptakan hubungan yang selaras antara individu dengan lingkungannya. Penelitian ini perlu dilalcukan guna membantu mahasiswa bam untuk sukses dalam melakukan penyesuaian diri di Perguruan Tinggi dan mencapai tujuan akademiknya kelak, khususnya bagi mahasiswa yang vulnerable.
Sampel penelitian ini adalah 92 mahasiswa yang mewakili tujuh Fakultas di Universitas Indonesia. Alat ukur penelitian yang digunakan adalah NEO PI-R dari Costa dan McCrae (1992), [SEL dad Cohen dan Hoberman (1983), dan SACQ dari Baker dan Siryk (1999) yang dimodiiikasi oleh peneliti. Analisis statislik untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat adalah dcngan menggllnakan analisis regresi, T~tcst, dan ANCOVA.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan sosial memberikan pengaruh yang berrnakna terhadap penyesuaian did di perguruan tinggi pada mahasiswa dengan trait kepribadian rzeuroticisnz _Racer vulnerability. Adanya pengaruh dulcungan sosial tcrhadap penyesuaian diri menunjukkan bahwa dengan meningkatnya dulcungan sosial maka dapat pula meningkatkan penycsuaian diri mahasiswa rncnjadi lebih baik.

This thesis discusses adjustment in universities for students with the personality trait of neuroticism facet vulnerability. The purpose of this study is to prove that social Supports influence adjustment in universities for students with the personality trait of neuroticism facet vulnerability. This is a quantitative study.
Adjustment is an effort made by an individual to fulfil his/her needs and resolve conflicts stemming from inside and/or outside the relevant individual, so as to create a harmonious relation between the individual and his/'her environment. This study is intended to help new students to succeed in adjusting themselves to the life in universities and achieve hisfher academic objectives, particularly for vulnerable students.
92 students from seven faculties in the University of Indonesia were the respondents or samples in this study. T his study uses several measuring instruments namely NEO PI-R from Costa and MeCrae (1992), ISEL from Cohen and Hoberman (1983), and SACQ from Baker and Sirylc (1999) as modified by the researcher. The influence of independent variables to dependent variables is identified using the statistic analysis, namely regression analysis, T-test and ANCOVA.
This study indicates that social supports give significant influence to adjustment in universities for students with the personality trait of neuroticism facet vulnerability. Influence of social supports to adjustment indicates that increased social supports may improve students’ adjustment.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
T34096
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhila Amira
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menciptakan dan menguji validitas dan reliabilitas ukuran baru perfeksionisme yang lebih pendek dari skala sebelumnya dan mampu menjelaskan sifat maladaptif dan adaptif yang mendasari perfeksionisme dalam hubungannya dengan neurotisme dan sifat berhati-hati. Kuesioner diberikan kepada 129 mahasiswa psikologi di University of Queensland yang hanya terdaftar di mata kuliah Pengukuran PSYC3020 pada saat kelas tutorial berlangsung. Pengukuran baru perfeksionisme, yaitu Skala Perfeksionisme, dikembangkan dan diuji reliabilitasnya, Item Discrimination Indices, dan validitasnya, dalam hubungannya dengan Neurotisme, menggunakan alat ukur IPIP Neuroticism, dan sifat berhati-hati yang menggunakan alat ukur IPIP Conscientiousness. Tiga hipotesa telah dikembangkan dan menunjukkan bahwa perkembangan skala baru Perfeksionisme terbukti memiliki keandalan yang cukup baik dan Item Discrimination Index yang baik. Untuk studi kedepannya diperlukan variabel lain yang dinilai memerlukan perbaikan untuk lebih praktis.

ABSTRACT
The objective of current study is to create and test the validity and reliability new measure of perfectionism that is shorter than previous scales and adequately captures underlying maladaptive and adaptive traits of perfectionism in association with neuroticism and conscientiousness. Questionnaires were administered to 129 students in the University of Queensland who enrolled in Measurement in Psychology PSYC3020 course during tutorial class. The new scale of perfectionism, which is the Perfectionism Scale, was developed and tested its reliability, Item Discrimination Indices, and validity in correlation with Neuroticism using IPIP Neuroticism scale and Conscientiousness using IPIP Conscientiousness scale . Three hypotheses have developed and indicated that the new developed Perfectionism scale shown to have a good reliability and discrimination index. Future study suggests the other variable need to be assessed and some need improvement to be more practical. "
2017
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Audia Wira Tenri
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur validitas dan reliabilitas skala baru dari Neuroticism. Peneliti membuat skala baru neuroticism yang terdiri dari tiga skala, yaitu neuroticism, anxiety, and social relationship. Dalam penelitian ini, 129 mahasiswa dan mahasiswi Universitas Queensland ikut serta sebagai partisipan untuk menguji skala baru neuroticism. Peneliti menemukan bahwa terdapat korelasi yang significant antara skala original neuroticism dan skala neuroticism yang baru terdapat pula korelasi skala neuroticism dan anxiety.
Hasil dari penelitian ini memperlihatkan validitas antara original neuroticism dan skala baru neuroticism. Meskipun dalam penelitian ini tidak ditemukan korelasi antara skala baru neuroticism dan skala relationship. Peneliti juga menemukan bahwa terdapat reliabilitas yang bagus M=46.32, SD=6.38, dan item discrimination indices yang konsisten. Untuk penggunaan selanjutnya diharapkan untuk mempertimbangkan items yang berada di posisi rendah di dalam items discrimination indices.

The aim of this study is to test validity and reliability of the new scale of neuroticism. We made the new neuroticism scale and another three scales, which are original neuroticism scale, anxiety, and relationship. There were 129 students of University of Queensland. We found that there was positive significant correlation between original scale of neuroticism and new scale of neuroticism, and positive significant correlation between the new scale of neuroticism and anxiety.
The result also shows there is validity in our new scale and original scale of neuroticism. However, we found that there was no positive significant correlation between our new scale of neuroticism and relationship. We also found that our new scale has good reliability M 46.32, SD 6.38 , and item discrimination indices are consistent. Further uses should be considering the low items in discrimination indices.
"
Depok: Fakultas Psikologi Univeraitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fariza Nur Shabrina
"Dampak trait neurotisisme yang tinggi adalah depresi. Semakin tinggi tingkat neurotisisme seseorang, semakin besar kemungkinan seseorang mengalami depresi. Hubungan ini juga ditemui pada populasi mahasiswa. Kecenderungan depresi pada mahasiswa dapat disebabkan oleh gangguan tidur atau insomnia Taylor dkk., 2005; Baglioni dkk., 2010; Riemann dkk., 2010 . Hal ini karena mahasiswa memiliki sumber kecemasan yang khas terkait kewajiban sebagai seorang mahasiswa. Pada sisi lain insomnia dapat disebabkan oleh trait neurotisisme. Orang neurotik memiliki kecenderungan ruminasi. Ruminasi ini menyebabkan insomnia terutama bila pada malam hari dan mengganggu waktu tidur Carney dkk., 2010 . Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran insomnia sebagai mediator dalam hubungan antara trait neurotisisme dan kecenderungan depresi pada mahasiswa Indonesia. Melalui analisis mediasi ditemukan bahwa insomnia memediasi secara parsial hubungan antara trait neurotisisme dan kecenderungan depresi F 2,447 = 124,694, adjusted R2= 0,355, p

One effect of neuroticism is depression. The higher the neuroticism, the more likely that a person becomes depressed. This relationship is also applicable in college student population. Depression tendency in college students can be influenced by insomnia Taylor et al., 2005 Baglioni et al., 2010 Riemann et al., 2010 . This is so due to the students 39 obligations. On the other hand, insomnia is influenced by neuroticism. Neurotic people tend to ruminate, and nightly rumination can lead to the onset of insomnia. Carney et al., 2010 . This study aimed to examine the role of insomnia as mediator between neuroticism and depression in college students. Depression in this study refered to depressive tendency. Using mediation analysis, it was found that insomnia partially mediated the relationship between neuroticism and depressive tendency F 2,447 124,694, adjusted R2 0,355."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67831
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deandra Pradipta
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat dan memvalidasi alat ukur baru yang mengukur tingkat neurotic. Total dari 167 mahasiswa sarjana psikologi dari University of Queensland di runjuk untuk merespon 17 pertanyaan untuk mengukur tingkat neurotik. Dari 17 pertanyaan, 12 dipilih untuk mempertahankan kualitas dari pertanyaan tersebut dan memiliki konsistensi internal yang baik = 6. Untuk memvalidasi alat ukur ini analisa validasi konkuren di gunakan dengan cara mengkorelasikan dengan skala yang telah dibuat yang mengukur prokratinasi aktif, tingkat malu, dan reflektivitas diri yang telah ditemukan dengan neurotik. Kemudian tingkat neurotik bisa digunakan sebagai alat yang memprediksi itu semua. Secara keseluruhan, alat ukur yang baru ini memiliki validitas dan reliabilitas yang baik karena alat ukur ini memiliki akurasi yang baik terhadap apa yang diukur. Implikasinya, skala ini bisa digunakan untuk tujuan akademis, karena majoritas partisipan dipenelitian ini adalah mahasiswa jadi untuk penelitian selanjutnya skala ini bisa ditambah variabel lainnya seperti GPA, atau academic achievement.

The purpose of this study is to develop and validate a new scale measuring neuroticism. A total of 167 undergraduate psychology students from the University of Queensland were asked to provide responses to 17 items measuring neuroticism. Of the total 17 items, 12 were kept to maintain item quality and good internal consistency 76. To validate the new scale, concurrent validity analyses were conducted by correlating the new scales with three established scale measuring active procrastination, embarrassability, and self reflectiveness that have been found to be associated with neuroticism. Thus, neuroticism could be the use as a predictor them. Overall, the new scale has good validity and reliability because it has good accuracy towards what it supposed to measure. For future use, this scale could be used to academic use, because most of the participants were student it could add another variable such as GPA, or academic achievement.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dennisa Briliany Winda Pangestika
"ABSTRACT
Pengambilan keputusan karir tidak hanya penting bagi siswa, karena karyawan juga dihadapkan dengan berbagai keputusan karir. Berbagai keputusan karir dapat menyebabkan keragu-raguan karir, yang kemudian dapat mempengaruhi karyawan secara negatif. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran neuroticism dan extraversion dalam memprediksi keragu-raguan karir pada karyawan. Partisipan penelitian ini adalah karyawan berusia 22-44 tahun yang telah bekerja untuk perusahaan setidaknya enam bulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa neuroticism memiliki efek positif yang signifikan (B = .19, SE B = .066, p <.01), sedangkan extraversion memiliki efek negatif yang signifikan (B = -.21, SE B = -. 229, p <.01) dalam memprediksi keragu-raguan karier. Temuan ini dapat berguna untuk memperkaya literatur yang ada di sekitar keragu-raguan karir, extraversion, dan neuroticism.

ABSTRACT
Career decision making is not only important for students or students, because employees are also faced with various career decisions. These career decisions can trigger career doubts or career indecision, which can then have a negative impact on employees. This study aims to look at the role of neuroticism and extraversion in predicting career indecision of employees. The participants of this research are employees aged 22-44 years and have worked at the company at least six months. The results of this study indicate that neuroticism has a significant positive effect (B = .19, SE B = .066, p <.01), while extraversion has a significant negative effect (B = -.21, SE B = -.229, p <.01) in predicting career indecision. These findings can be useful to enrich the existing literature around career indecision, extraversion, and neuroticism."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naolani Riona Faradilla
"Perilaku prososial adalah tindakan sukarela yang bertujuan untuk membantu dan menguntungkan individu lain, termasuk dalam perilaku membantu saat bencana alam. Salah satu faktor yang mendasari seseorang untuk berperilaku prososial adalah kepribadian. Berdasarkan golongan teori Big Five Personality Trait, beberapa golongan telah diidentifikasi memiliki hubungan dalam memberikan bantuan terkait dengan kecenderungan seseorang dalam berperilaku prososial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mendasari keputusan individual dalam perilaku prososial saat bencana alam terkait dengan faktor psikologis terfokus kepada tipe kepribadian agreeableness dan neuroticism. Dengan menggunakan metode penelitian korelasional, survey online diberikan kepada pengguna di sosial media (N = 327). Hasil menunjukan bahwa tipe kepribadian agreeableness memiliki korelasi positif dengan perilaku prososial dalam memberikan bantuan secara sukarela, sementara faktor neuroticism tidak terkait dengan keputusan individual dalam berperilaku prososial. Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukan kecenderungan seseorang dalam berperilaku prososial, melihat faktor kepribadian yang mempengaruhi intensi dan keterlibatan seseorang dalam melakukan perilaku menolong saat bencana alam.

Prosocial behaviour characterised as the actions that benefit others, and personality is one of the factors that contribute to the likelihood of engaging in such behaviours including helping during natural disaster. Among the Big Five personality traits, certain traits have been found to have a relationship with prosocial and helping behaviours. This study analyses the underlying factors of helping decision and prosocial behaviour during natural disaster correlating to psychological factors more specifically on personality traits of agreeableness and neuroticism. Using correlational design, the relationship of agreeableness and neuroticism traits with prosocial behaviour is explored by conducting an online survey to the community (N = 327) shared through social media. Overall, these findings suggest that agreeableness and neuroticism correlate to the helping and intentions of prosocial behaviour. The results indicated that agreeableness has a positive correlation with prosocial behaviour while neuroticism was unrelated to individual decision of natural disaster helping behaviour."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Maharani Nugroho
"Saat ini, krisis iklim menjadi salah satu fenomena yang memberikan pengaruh besar terhadap kehidupan manusia. Hal ini dapat digambarkan sebagai eco-anxiety. Eco-anxiety adalah pengalaman akan kecemasan yang dirasakan terkait krisis iklim dan kerusakan lingkungan. Salah satu yang dapat memengaruhi eco-anxiety adalah kepribadian. Terdapat tiga kepribadian yang dapat memengaruhi eco-anxiety, yaitu neuroticism, openness, dan conscientiousness. Individu dengan tipe kepribadian neuroticism cenderung memiliki kecemasan akan lingkungan. Untuk individu dengan tipe kepribadian openness digambarkan memiliki rasa ingin tahu terhadap lingkungan, dan pada tipe kepribadian conscientiousness digambarkan sebagai individu yang berhati-hati, memiliki tujuan, dan mengikuti norma terkait lingkungan. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat peran ketiga kepribadian tersebut terhadap eco-anxiety dengan menggunakan metode kuantitatif dan desain korelasional dengan multiple analysis regression. Eco-anxiety diukur dengan menggunakan Hogg Eco-Anxiety Scale (HEAS- 13) (Hogg et al., 2021) dan kepribadian diukur dengan menggunakan Ten Item Personality Inventory (TIPI Indonesia) (Akhtar, 2018). Jumlah partisipan dalam penelitian ini adalah 552 dengan rentang usia 19-65 tahun. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peran pada ketiga tipe kepribadian neuroticism, openness, dan conscientiousness terhadap eco-anxiety dengan F = 2.93, p = 0.033 < 0.05, R2 = 0.016. Dalam hal ini ditemukan jika neuroticism (B= -0.545, t = -2.686, p = 0.007) dan conscientiousness (B = 0.520, t = 2.076, p = 0.038) memiliki hubungan yang signifikan, sedangkan openness tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap eco-anxiety. Temuan ini dapat digunakan untuk melihat kebutuhan pasar pada perusahaan industri, aktivis lingkungan, dan psikolog agar dapat mengurangi eco-anxiety yang disesuaikan dengan kepribadian individu.

Currently, the climate crisis is a phenomenon that has a major impact on human life. This can be described as eco-anxiety. Eco-anxiety is the experience of anxiety related to the climate crisis and environmental damage. One thing that can affect eco-anxiety is personality. There are three personalities that can affect eco-anxiety, such as neuroticism, openness, and conscientiousness. Individuals with neuroticism tends to have environmental anxiety. Individuals with openness are described as having a curiosity about the environment, and the conscientiousness personality type is described as an individual who is careful, has goals, and follows environmental norms. Therefore, this study aims to examine the role of these three personalities on eco-anxiety by using quantitative method and correlational multiple analysis regression. Eco-anxiety was measured using the Hogg Eco-Anxiety Scale (HEAS-13) (Hogg et al., 2021) and personality was measured using the Ten Item Personality Inventory (TIPI Indonesia) (Akhtar, 2018). The number of participants in this study was 552 with an age range of 19-65 years. The results showed that there was an role on the three personality types of neuroticism, openness, and conscientiousness on eco-anxiety with F = 2.93, p = 0.033 < 0.05, R2 = 0.016. In this case, it was found that neuroticism (B= -0.545, t = -2.686, p = 0.007) and conscientiousness (B = 0.520, t = 2.076, p = 0.038) had a significant relationship, while openness had no significant relationship to eco -anxiety. These findings can be used to see the market needs of industrial companies, environmental activists, and psychologists in order to reduce eco-anxiety that is tailored to individual personalities."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>