Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cross, Jay
San Francisco: Pfeiffer/Wiley, 2007
658.312 4 CRO i (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dyana Wiranti Nabilah Izzaturrafi
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas fenomena makerspace sebagai respon dari kebutuhan ruang experiential learning untuk pemberdayaan manusia. Dua jenis makerspace yang menjadi studi kasus yaitu Indoestri Makerspace dan makerspace bengkel. Pembahasan mencakup gambaran umum tentang makerspace, rangkaian aktivitas experiential learning di dalam makerspace, susunan ruang pembentuknya secara mikro dan makro, serta pengaruhnya terhadap kegiatan belajar. Kesimpulannya merupakan hasil dari perbandingan kedua jenis makerspace; keduanya memiliki perbedaan, persamaan, kekurangan dan kelebihan masing-masing, namun sangat berpotensi menjadi respon arsitektur yang baik untuk kegiatan experiential learning. Bila experiential learning di Indoestri Makerspace menerapkan sistem instruktur-partisipan yang berbiaya, experiential learning di bengkel terjadi sebagai bagian dari aktivitas bekerja, sehingga bisa mencakup orang dari berbagai kalangan ekonomi. Formasi spasial yang ada dikemas dalam program study, production, display
ABSTRAK
This study discusses makerspace phenomenon in response to the need of space for experiential learning for human empowerment. Two types of makerspace that became the case studies are Indoestri Makerspace and workshop. The discussion includes a general description of makerspace, experiential learning activity sequences in makerspace, spatial arrangement of its constituent micro and macro, and its influence on learning activities. The conclusion is the result of comparison between the two types of makerspace; both have differences, similarities, advantages and disadvantages, but can potentially become proper architectural response for experiential learning activities. If experiential learning in Indoestri Makerspace implement systems instructor-participant cost, experiential learning in workshop occurs as part of the work, so it can include people from all walks of economy The spatial formation is delivered in three categories of study, production, and display, represented into a space that is flexible, adaptive, supportive and full of resources.
2016
S63136
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Binarsih
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini meneliti dan melakukan intervensi tentang safety riding pada pengendara sepeda motor, khususnya tukang ojek. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang keamanan di jalan serta mengembangkan sikap bertanggung jawab terhadap keselamatan diri dan orang lain. Program intervensi yang diberikan berisi serangkaian edukasi partisipatif selama 6 jam pada 34 pengendara ojek di Gang Langgar Margonda, Depok. Baseline study yang dilakukan menemukan bahwa tukang ojek sering mengabaikan keselamatan dengan tidak memakai helm saat berkendara, mengabaikan batas kecepatan, serta melanggar rambu lalu lintas dan marka jalan. Catatan menunjukkan bahwa dua orang tukang ojek tewas dalam kecelakaan sepeda motor dan 50% pernah mengalami kecelakaan, juga 33% dari penumpang mereka. Menurut Kasatlantas Depok, penyebab kecelakaan lalu lintas pada tahun 2009 adalah di seputar perilaku pengguna jalan yang tidak mengindahkan disiplin dan keselamatan. Pada penelitian ini, strategi yang dilakukan untuk perubahan sosial dilakukan melalui edukasi. Baseline study dilakukan melalui kajian literatur, koordinasi dengan instansi terkait, observasi, diskusi informal, dan kuesioner. Intervensi untuk target dilakukan melalui experiential learning dengan berbagai teknik seperti concrete experience, ceramah, diskusi, sharing, dan pemberian reward berupa helm berstandar SNI dan rompi bertuliskan pesan-pesan tentang safety riding. Pengujian satistik menggunakan Paired Sample T-test menunjukkan bahwa terdapat peningkatan antara mean sebelum program intervensi (M = 13.44, SD = 2.642) dengan mean sesudah intervensi (M = 15.59, SD = 2,709). Perbedaan ini terbukti signifikan (d f = N-l= 33, t tabel = 2.0345 < | thitung | = 5.082, p - 0.000 < 0.05). Ini berarti bahwa intervensi yang dilakukan secara keseluruhan cukup efektif untuk meningkatkan pengetahuan tentang safety riding pada pengojek Gang Langgar Margonda. Subjek juga merasa bahwa program intervensi sangat bermanfaat dan memotivasi mereka untuk mengubah perilakunya dalam berkendara. Demi kesinambungan program selanjutnya, disarankan agar edukasi tentang safety riding dapat menjadi bagian dari program pihak kepolisian maupun kalangan akademik.
2010
T37647
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jayaning Hartami
Abstrak :
[ABSTRAK
Tujuan dari program intervensi ini adalah untuk meningkatkan motivasi berprestasi pada remaja di Kawasan Wisata Puncak. Meningkatnya motivasi berprestasi diharapkan menjadi upaya untuk membentuk remaja agar dapat belajar merancang masa depan dan berperan sebagai kelompok yang mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat Puncak. Intervensi dilakukan melalui Pelatihan Motivasi Berprestasi dengan menggunakan metode eksperimen. Eksperimen yang dilakukan menggunakan desain one group pre-test and post-test design. Pelatihan dilakukan dalam lima sesi selama satu hari dan diikuti oleh lima belas siswa kelas IX SMP PGRI 207. Melalui program intervensi yang dilakukan, terjadi peningkatan motivasi berprestasi yang signifikan pada uji wilcoxon signed-rank test (p = 0.002, Los p <0.05). Selain itu, mereka juga dapat menyusun target di masa depan serta langkah untuk mencapainya.
ABSTRACT
The goal of this intervention program is to increase achievement motivation in adolescents in tourism area Peak . Increased achievement motivation is expected to be an attempt to form a group of adolescents who are able to improve the quality of life in the future peak . The intervention is done through the Achievement Motivation Training by using experimental methods . Experiments were performed using the design of one group pre -test and post - test design . The training was conducted in five sessions during the day and followed by fifteen students of class IX SMP PGRI 207. Through the intervention program , there was a significant increase in achievement motivation on the Wilcoxon test signed- rank test (p = 0.002, Los p <0.05) . In addition , they can also set targets in the future as well as measures to achieve them., The goal of this intervention program is to increase achievement motivation in adolescents in tourism area Peak . Increased achievement motivation is expected to be an attempt to form a group of adolescents who are able to improve the quality of life in the future peak . The intervention is done through the Achievement Motivation Training by using experimental methods . Experiments were performed using the design of one group pre -test and post - test design . The training was conducted in five sessions during the day and followed by fifteen students of class IX SMP PGRI 207. Through the intervention program , there was a significant increase in achievement motivation on the Wilcoxon test signed- rank test (p = 0.002, Los p <0.05) . In addition , they can also set targets in the future as well as measures to achieve them.]
2015
T44056
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ansari Adista
Abstrak :
Latar Belakang:Presentasi kasus merupakan bagian dari experiential learning dalam Kolb's learning cylce yaitu dalam fase refleksi. Pelaksanaan presentasi kasus saat ini tidak optimal sehingga terjadi penurunan kualitas. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan persepsi antara peserta didik dan dosen klinik mengenai manfaat pelaksanaan presentasi kasus. Penelitian ini menggali secara mendalam proses pelaksanaan presentasi kasus dan mengidentifikasi kendala pelaksanaannya di rumah sakit pendidikan FK Unsyiah. Metode: Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif, dengan rancangan studi kasus. Penelitian dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam terhadap 6 koordinator pendidikan dan 18 dosen klinik, Focus Group Discussion FGD terhadap 57 peserta didik, studi dokumen dan observasi dari 6 Bagian yang diteliti, yaitu Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu Kesehatan Anak, Ilmu Bedah, Obstetri dan Ginekologi, Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin dan Ilmu Penyakit Saraf. Data dianalisis melalui tiga tahapan yang meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil: Presentasi kasus merupakan metode pembelajaran yang sangat bermanfaat bagi peserta didik dan dosen klinik. Namun, dalam pelaksanaannya terdapat kendala yang dapat mempengaruhi kualitas presentasi kasus. Kendala utama yang teridentifikasi dari dosen klinik adalah kurangnya waktu yang dialokasikan untuk pelaksanaan presentasi kasus. kendala dari peserta didik yaitu kesungguhan dalam mengerjakan dan pemahaman mengenai manfaat terhadap presentasi kasus. Kendala sarana dan prasarana berupa ruangan diskusi yang masih kurang serta format penyusunan dan format penilaian belum dimiliki oleh seluruh Bagian. Kendala dari rumah sakit berupa variasi kasus yang kurang bervariasi karena sistem rujukan bertingkat. Kesimpulan: Kendala dalam pelaksanaan presentasi kasus harus menjadi bahan evaluasi bagi pengelola program pendidikan profesi dokter, agar manfaat presentasi kasus dapat maksimal diraih oleh peserta didik tahap klinik. ......Background: Case presentation is a part of reflection in experiential learning in Kolb rsquo s learning cycle. Literatures demonstrates many benefits that students can reach with a good case presentation. But, there is a mismatch between clinical educators rsquo expectation and students rsquo perceptions of case presentation, so that the students cannot obtain an optimum benefits of case presentation. This research was conducted to explore in depth process of case presentation implementation and also to identify its implementation barriers in teaching hospital of Unsyiah Medical School. Methods: Qualitative research with case study design was used for this research. Study casetheme used is case presentation implementation in Dr.Zainoel Abidin teaching hospital Banda Aceh. Data were taken using in depth interview with 6 education coordinators and 18 clinical teachers, focus group discussions with 57 students, observation, and documentation studies, from six departments. Followed by analysis through three stages including data reduction, data presentation, and conclusions. Results: Case presentation is an useful and effective teaching method in clinical eduation. But, there were various barriers from clinical teacher, students, teaching hospital and learning support that can influence the benefit of case presentation identified. Factors identified in the clinical teachers are lack of time allotted. Factors identified in the students are lack of preparations about case presentation, and also lack understanding about case presentation method. Factors identified in the teaching hospitals are less variation of patients in some cases. Means of learning support in the form of modules containing learning outcomes and objectives clearly, form of assessment and also comfortable rooms supporting case presentation is yet exist. Conclussion: There are various barrier factors of case presentation implementation which have been identified in this qualitative study. This barriers must becoming parameters on monitoring and program evaluation to improve the quality of a case presentation.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damanik, Grista Nagoeranda Anasthasia
Abstrak :

Perundungan dalam bentuk senioritas masih terjadi di SMA XYZ Jakarta dan menimbulkan tekanan pada siswa junior ketika berinteraksi dengan siswa senior. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan keterampilan regulasi emosi kepada siswa untuk meningkatkan perilaku prososial dalam upaya menurunkan perundungan di sekolah. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif one group pre- test dan post-test. Intervensi dilakukan dengan menggunakan metode pelatihan berdasarkan teori experiential learning. Intervensi ini dirancang dengan memodifikasi program CEPIDEA (Counteract Externalizing Problems in Adolescence), salah satunya dengan memberikan pelatihan regulasi emosi pada siswa. Program pelatihan keterampilan regulasi emosi yang diberikan pada sekelompok siswa SMA XYZ adalah: mengenali emosi, menggunakan strategi- strategi regulasi emosi yang efektif, dan mengekspresikan emosi positif. Indikator keberhasilan dari intervensi ini adalah meningkatnya keterampilan regulasi emosi dan perilaku prososial pada siswa. Hasil Wilcoxon signed-ranks test menunjukkan keterampilan regulasi emosi meningkat secara signifikan setelah pemberian intervensi. Pemberian pelatihan keterampilan regulasi emosi secara signifikan mendorong peningkatan perilaku prososial siswa. Diharapkan dengan meningkatnya perilaku prososial di sekolah, tingkat perundungan akan menurun.


Bullying in a form of senior intimidation is still happening in XYZ High School and it raises the pressure for junior students when interacting with seniors. This study aims to provide emotion regulation skills training for students to improve prosocial behavior in an effort to reduce bullying in schools. This research is a quantitative research one group pre-test and post-test. The intervention method is skill training based on the experiential learning theory. The intervention was designed by modifying the CEPIDEA (Counteract Externalizing Problems in Adolescence) program and one of the programs was providing emotion regulation skill training for the students. The program includes:  recognizing emotions within one self, applying effective emotion regulation strategies, and expressing one`s positive emotions. Indicators of success of this intervention are the increasing skills of emotion regulation and students prosocial behavior. Results with the Wilcoxon signed-ranks shows a significant increase in emotion regulation skill as well as prosocial behavior. It is expected, that with the increase is prosocial behavior, the bullying incident in XYZ high school will decrease.

Depok: Universitas Indonesia, 2019
T51907
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afra Afifah
Abstrak :
Perilaku seks pranikah pada remaja dilaporkan mengalami peningkatan berdasarkan survei BKKBN tahun 2017. Depok sebagai salah satu kota yang mencanangkan Kota Layak Anak, pada realitasnya masih menghadapi sejumlah masalah perilaku beresiko remaja, termasuk perilaku seks pranikah. Menurut sejumlah penelitian, pengetahuan yang benar tentang kesehatan reproduksi dan seksual merupakan salah satu faktor protektif yang menghindarkan remaja dari perilaku seks pranikah. Di antara berbagai sumber informasi, orang tua direkomendasikan sebagai sumber informasi terbaik bagi anak. Orang tua dapat menjadi sumber informasi dengan melakukan komunikasi seksual atau pendidikan kesehatan reproduksi dan seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intervensi pelatihan dengan model experiential learning terhadap pengetahuan kesehatan reproduksi dan seksual, perilaku komunikasi efektif, dan perilaku komunikasi seksual orang tua kepada anak usia remaja awal (10 – 15 tahun). Desain intervensi yang digunakan adalah field experiment dengan one group pretest-posttest. Setelah melalui tiga sesi pelatihan tatap muka dan penugasan praktek di rumah, diketahui bahwa pelatihan dengan model experiential learning berpengaruh terhadap peningkatan perilaku komunikasi seksual orang tua kepada anak usia remaja awal secara signifikan (p<0.05), namun tidak pada pengetahuan kesehatan reproduksi dan seksual dan perilaku komunikasi efektif. Hasil lebih lanjut dibahas pada diskusi.

Premarital sex behavior in adolescents is reported to have increased based on the 2017 BKKBN survey. Depok as one of the cities that launched a Child Friendly City, in reality still faces a number of youth risk behavioral problems, including premarital sexual behavior. According to a number of studies, correct knowledge about sexual and reproductive health is one of the protective factors that prevents adolescents from premarital sexual behavior. Among various sources of information, parents are recommended as the best source of information for children. Parents can be a source of information by carrying out sexual communication or sexual and reproductive health education. This study aims to determine the effect of training intervention with experiential learning model on knowledge of reproductive and sexual health, effective communication behavior, and sexual communication behavior of parents to early adolescents (10 – 15 years old). The intervention design used was field experiment with one group pretest-posttest. After going through three face-to-face training sessions and practice assignments at home, it was found that training with experiential learning model significantly influenced parent's sexual communication behavior to early adolescents (p<0.05), but not to sexual and reproductive health knowledge and effective communication behavior. Further results are discussed in the discussion.

Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T53263
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chen, Chris W.
Abstrak :
Focuses on helping coaches properly define their coaching roles and provides the skills necessary to be successful. This book states that a wide range of activities fall under the label of coaching, including guiding, teaching, motivating, and mentoring. It is designed to train people for one-on-one coaching situations.
Alexandria, VA: [American Society for Training and Development Press;, ], 2003
e20438677
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
The American Management Association's seminar and course leaders are among the most insightful and skilled educators in the business, consistently delivering outstanding, innovative exercises to improve individual and organizational performance. The AMA Trainers' Activity Book presents 25 exercises used successfully by AMA's seminar leaders throughout the world. Reflecting the most up-to-date concerns of participants, trainers, and managers, the book addresses fundamental learning categories including learning and creativity, communication and connection, influence, compromise, problem solving, and leadership.
New York: [American Management Association;, ], 2004
e20438500
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
The 2005 edition of the ASTD Training and Performance Sourcebook draws on the knowledge and expertise of 42 top-flight trainers and consultants to present a comprehensive toolkit of the best training activities, group learning exercises, assessment instruments, handouts, and other essential guides for todays busy training and performance professional. The tools presented here cover a wide range of topics from e-learning, communication skills, diversity, and management development.
Alexandria, Virginia: American Society for Training & Development, 2005
e20441301
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>