Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Emelia Lionhearty
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5255
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S9110
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teddy Kurniawan
"Televisi saat ini bukan lagi sebuah barang mewah, hal rersebut sudah cukup lama
terjadi dalam masyarakat Indonesia, Pertumbuhan ekonomi yang menakjubkan sebesar
7% pertahunnya dan GNP yang berada pada kisaran USS 12.000 pertahun menimbulkan
pola konsumsi masyarakat Indonesia cenderung meningkat. Krisis moneter yang terjadi
di Indonesia yang diawali pada pertengahan tahun 1997 lalu menyebabkan banyak
perubahan terhadap perekonomian Indonesia serta kesejahteraan rakyat. Salah satu
produk elektronika,yang terkena dampak Iangsung dan pengaruh krisis ekonomi sejak
tahun 1997 di Indonesia adalah televisi.
Produksi televisi selama masa krisis mengalami penurunan yang sangat tajam
karena lonjakkan harga jual televisi di dalam negeri sebagai dampak dari merosotnya
nilai tukar rupiah. Produksi pesawat televisi selama tahun 1993 hingga 1997 tumbuh
cukup pesat, rata-rata 16,9 persen per tahun. Angka produksi pesawat televisi pada tahun
1993 mencapai 1,22 juta unit, meningkat menjadi 2,0 juta unit pada tahun 1996. Suatu
hal yang bertolak belakang pada tahun 1997, meskipun krisis ekonomi telah mulai
menerpa Indonesia produksi televisi masih meningkat sekitar 10 persen menjadi 2,26 juta
unit. Tahun 1998 produksi televisi mengalami penurunan tajam yaitu minus 69,8 penen.
Sedangkan pada untuk tahun 1999 permintaan akan televisi, khususnya dari ekspor,
mengalami peningkatan yang terutama tenjadi selama kwartal terakhir tahun 1999.
Perkembangan yang terjadi pada saat sekarang adalah menjamurnya televisi dari
China yang masuk ke pasar Indonesia, dimana televisi China ditawarkan dengan harga
yang murah. Sebagai perbandingan, televisi ukuran 21 Inchi merek Panasonic ditawarkan
dengan harga sebesar Rp. 2.100.000,- sedangkan televisi Cina dengan merk Hitachi
Fujian dilepas dengan harga Rp. 1.700.000,-. Selisih harga yang besar ini mengakibatkan
persaingan dalam industri televisi semakin tinggi.
Panasonic sebagai salah satu merk yang sudah lama bermain di pasar produk
pesawat televisi ini perlu untuk mewaspadai ancaman danriproduk-produk televisi Cina.
Terdorong hal tersebut diatas, penulis merasa tertarik untuk meneliti Strategi PT National
Panasonic Gobel Menghadapi Produk Pesawat Televisi Cina Di Pasar Indonesia, dimana
PT National Panasonic Gobel selaku agen tunggal pemegang merek televisi Panasonic.
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah:
1. Untuk mengkaji strategi pemasaran yang sebaiknya dilakukan oleh PT. National
Panasonic Gobel untuk menghadapi produk-produk televisi Cina di masa yang
akan datang.
2. Untuk menganalisa tindakan yang sebaiknya dilakukan oleh PT. National
Panasonic Gobel untuk mempertahankan dan meningkatkan market share yang
dimiliki dalam persaingan di masa yang akan datang.
Penelitian dilakukan dengan mengolah data primer dan data sekunder yang didapatkan
Dari hasil studi pustaka, wawancara, observasi serta penyebaran kuisioner.
Beberapa penemuan yang didapat dari hasil penelitian ini
. Strategi yang diambil dengan dasar Matrik Daur Kehidupan Industri adalah
perusahaan sebaiknya menerapkan strategi yang agresif dan optimis memandang
pasar
. Segment bagi produk Panasonic adalah berdasar manfaat sedang segment produk
china adalah berdasar demografis dan geografis. Kedua produk tersebut memiliki
segment yang berbeda.
. Panasonic menerapkan strategi harga high value strategy sedangkan televisi china
menerapkan strategi harga good value strategi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Panasonic tidak perlu menurunkan harga untuk menghadapi produk
televisi china.
. Toko elektronik memegang peranan penting dalam distribution strategy untuk
pasar produk televisi berwarna
Beberapa saran yang diberikan adalah:
. Strategi frontal attack merupakan strategi jangka pendek yang sebaiknya diambil
televisi Panasonic dalam menghadapi televisi chína.
. PT. National Panasonic Gobel sebaiknya melakukan pengembangan suatu divisi
khusus yang berfungsi melakukan kegiatan riset pasar untuk mengetahui kondisi
pasar yang sebenarnya yang memberikan peran sebagai marketing support dalam
pengambilan keputusan
Dalam penelitian ini juga terdapat beberapa kelemahan yang pada umumnya timbul
akibat keterbatasan yang dimiliki, antara lain metode sampling yang tidak memiliki
tingkat keacakan teruji, tidak melakukan pengujian terhadap merek produk televisi china
tertentu. Sehingga kemungkinan strategi yang ditawarkan mengalami kesalahan dalam
implementasinya merupakan hal yang bisa terjadi.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T3661
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Widiantoro Puji Waluyo
"Perkembangan industri elektronika mengalami kemajuan yang pesat seiring dengan mengglobalnya dunia industri. Produk-produk elektronika yang berteknologi tinggi, khususnya komponen elektronika merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan industri elektronika, dimana produk ini mempunyai sifat yang dinamis. Nilai ekspor produk komponen elektronika Indonesia mengalami peningkatan dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2001 sebesar 26,53%. PT. PGCOM sebagai salah satu perusahaan yang memproduksi komponen elektronika mempunyai andil dan berpartisipasi dalam mengembangkan industri komponen elektronika di Indonesia. Pertumbuhan nilai penjualan perusahaan dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2001 mencapai 18,69 % dan masih sangat berpeluang untuk lebih ditingkatkan nilai penjualannya, hal tersebut merupakan salah satu indikator bahwa pada industri komponen elektronika mempunyai prospek yang baik di masa mendatang.
Berangkat dari kenyataan tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam rangka memetakan posisi perusahaan dalam persaingan dan merumuskan alternatif strategi perusahaan dalam meningkatkan daya saingnya. Alat analisis yang digunakan dalam menjawab tujuan penelitian adalah menggunakan Matrik Internal Eksternal sembilan sel untuk menentukan posisi perusahaan dan dalam memilih alternatif strategi digunakan analisis SWOT untuk melengkapi hasil pemetaan posisi perusahaan.
Dari hasil analisis tersebut di atas terlihat bahwa Skor untuk Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) adalah 3,12 dan untuk Evaluasi Faktor Internal (EFI) adalah 2,72, sehingga posisi perusahaan berada pada sel II dalam keadaan tumbuh dan bina. Sedangkan alternatif strategi perusahaan dari hasil pemetaan tersebut adalah penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, dan integrasi horizontal melalui merger dengan pesaing, Selanjutnya perusahaan direkomendasikan melakukan strategi intensif seperti: penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk sesuai dengan potensi kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12278
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fetrizal Bobby Heryunda
"Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun 1997 membawa pengaruh besar terhadap industri pesawat televisi di Indonesia. Perusahaan-perusahaan yang mengalami penurunan tingkat produksi karena tingginya production cost yang harus ditanggung. Namun demikian, persaingan antar merek televisi yang terjadi di pasar terus marak, baik merek-merek terkenal maupun merek-merek tidak terkenal terus meramalkan persaingan di pasar televisi berwarna Indonesia. Merek-merek yang sudah terkenal mengandalkan diferensiasi dalam teknologi yang sudah mereka kuasai sebagai senjata untuk merebut pangsa pasar yang lebih besar. Sedangkan pendatang-pendatang baru yang belum terkenal umumnya menerapkan strategi low cost dengan memasang harga murah bagi produknya untuk menarik konsumen agar berpindah ke produk mereka.
Salah satu produk yang cukup terkenal dalam industri ini adalah pesawat TV merek Panasonic. Pesawat TV merek Panasonic ini diproduksi dan dipasarkan oleh PT. National Panasonic Gobel. Walaupun sampai saat ini penjuaiannya cukup baik namun perjalanan Panasonic untuk menjadi yang teratas dalam market share tidaklah mudah, karena banyaknya pesaing yang lebih kuat, seperti Sony, Toshiba dan Sharp. Tahun 1996 Panasonic tidak mampu masuk 3 besar brand awareness, walaupun berada diperingkat ke-6 untuk perceived quality. Sedangkan tahun 2001 Panasonic sama sekali tidak mampu masuk 6 besar untuk semua kategori, mulai dari top of mind brand, top of mind advertising, brand share, quality sampai satisfaction.
Dengan kondisi persaingan yang sedemikian ketatnya saat ini, sangat penting bagi Paasonic untuk mengetahui dengan siapa la berkompetisi, bagaimana persepsi konsumen terhadap produknya jika dibandingkan dengan produk kompetitor dan strategi positioning apa yang pantas diterapkan saat ini.
Sehubungan dengan itu, kemudian diadakan penelitian untuk melihat persepsi konsumen terhadap atribut-atribut yang dimiliki oleh masing-masing merek dan kinerja merek-merek tesebut dalam setiap atribut. Selanjutnya, diharapkan akan ditemukan strategi positioning yang tepat bagi Panasonic.
Mengingat banyaknya merek yang ada di pasar industri pesawat TV saat ini, maka penelitian hanya dibatasi pada 3 merek yang menduduki peringkat 3 besar brand equity tahun 2001, yaitu Sharp, Sony dan Toshiba, ditambah merek Panasonic. Dan produk yang diteliti hanya pesawat televisi berwarna, tidak termasuk hitam putih.
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah:
1. Mengetahui perilaku konsumen pemakai pesawat televisi di Indonesia.
2. Mengetahui persepsi konsumen mengenai atribut-atnbut yang penting dan keempat merck TV yang menjadi objek penelitian.
3. Menetapkan strategi positioning yang tepat bagi Panasonic.
Riset pemasaran yang dilakukan diawali dengan exploratory research (kualitatif) yang terdiri dari secondary data analysis dan Individual In-depth Interview, kemudian dilanjutkan dengan descriptive research (kuantitatif). Mengingat adanya keterbatasan waktu dan biaya, maka akses data primer dilakukan dengan cara self administered-drop off survey. Sedangkan akses data sekunder dIakukan meialui internet, perpustakaan dan kunjungan ke PT National Panasonic Gobel. Sampel ditetapkan sejumlah 120 orang dengan metode convenience sampling. Hasil survey ketnudian dianalisa dengan menggunakan metode frekuensi distribusi, cross lab analysis, analisjs aijbut, brand analysis untuk setiap atribut dan bi-plot analysis.
Beberapa temuan yang didapat dari hasil penelitian antara lain:
- Atribut kualitas gambar adalah atribut terpenting dimata responden
- Kesembilan atribut yang ada dapat diwakili oleh 4 faktor/dimensi, yaitu dimensi produk, dimensi kualitas, dimensi service dan dimensi harga
- Merek Sony adalah merek yang paling dominan. Tiga metode analisa yang dilakukan yaitu analisa kinerja merek dalam setiap atribut. analisa modd Fishbein dan analìsa biploe menunjukkan bahwa Sony memiliki kinerja terbaik disemua atribut kecuali atribut harga
- Dengan melihat semua hasil analisa, maka dalam jangka pendek Panasonic sebaiknya memfokuskan strategi positioning-nya untuk membangun kedekatan asosiasi dengan atribut gambar. diikuti dengan atribut suara. Untuk itu, kualitasyang ditawarkan Panasonic harus berada diatas Sharp dan Toshiba. minimal mendekati kualitas yang ditawarkan Sony.
Beberapa saran yang dapat diberikan adalah:
1. Pihak manajemen Panasonic sebaiknva merumuskan sebuah positioning statement yang khusus digunakan bagi produk televisi.
2. Sebaiknya Panasonic membentuk dan mengembangkan sebuab divisi atau unit khusus yang bertugas melakukan berbagai kegiatan riset di pasar.
Dalam penelitian ini juga terdapat beberapa kelemahan yang pada umumnya ditimbulkan oleh adanya berbagai keterbatasan dari peneliti. Kelemahan-kelemahan tersebut antara lain adalah metode sampling yang digunakan tìdak memilìkì tingkat keacakan yang teruji dan jumlah merek yang diuji hanya sebanyak 4 merek Sehingga ada kemungkinan hasil yang diperoleh tidak bisa niewakili persepsi dan perilaku semua konsumen pesawat TV di indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T2890
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunarso
"Salah satu perjanjian yang dilarang menurut ketentuan UU Nomor 5 Tahun 999 adalah perjanjian tertutup (exclusive dealing). Dalam ketentuan Pasal 15 UU Jomor 5 Tahun 1999 disebutkan bahwa pelaku usaha dilarang membuat perjanjian lengan pelaku usaha lain yang memuat persyaratan bahwa pihak yang menerima barang dan atau jasa hanya akan memasok atau tidak memasok kembali barang dan 1tau jasa tersebut kepada pihak tertentu dan atau pada tempat tertentu. Untuk nemahami tentang hubungan antara penyalahgunaan posisi dominan dengan 1erjanjian tertutup, maka perlu dicermati tentarig tiga hal: 1 )hubungan yang signifikan antara posisi dominan pelaku usaha dengan terjadinya suatu perjanjian tertutup, ~)pendekatan yang digunakan oleh KPPU dalam Putusan KPPU Nomor 06/KPPU.12004 untuk menentukan bahwa perjanjian yang dilakukan oleh pelaku usaha dalam kasus tersebut termasuk dalam perjanjian tertutup yang dilarang oleh UU Nomor 5 lahun 1999, 3)hubungan antara posisi dominan dengan perjanjian tertutup dalam perkara Putusan Nomor 06/KPPU/2004. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif yang berarti bahwa penelitian ini mengacu pada peraturan perundangan-undangan yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder. Adapun metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif malitis.Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan. Menyalahgunaan posisi dominan mempunyai hubungan yang sangat eraUsignifikan dengan perjanjian tertutup. Hal ini bisa dilihat dari ketentuan Pasal 25 ayat (1) huruf :1. Disamping itu hubungan penyalahgunaan posisi dominan dengan perjanjian tertutup tersebut, dapat dilihat dalam Pasal 15 ayat (3) yang melarang pelaku usaha Jntuk membuat perjanjian mengenai harga atau potoilgan harga tertentu atas barang :ian atau jasa. Untuk menentukan adanya perjanjian tertutup, pendekatan yang :iilakukan adaiah pendekatan per se illegal. Pendekatan per se illegal juga digunakan dalam beberapa perkara yang diputuskan oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), antara lain, dalam Putusan Nomor: 10/KPPU-L/2001. Putusan KPPU No.06/KPPU-U2004, yang menyatakan bahwa terlapor terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 15 ayat (3) huruf b dan Pasal 25 ayat (1) huruf a. Jo ayat (2) huruf a, Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 menunjukkan bahwa dalam perkara tersebut terdapat hubungan yang sangat erat antara penyalahgunaan posisi dominan dengan perjanjian tertutup."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2006
T16608
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmy Yusuf
"ABSTRAK
Pengusaha memegang peranan tersendiri dalam sejarah pembangunan bangsa Indonesia. Dalam situasi tertentu seorang pengusaha harus mengambil keputusan-keputusan untuk menentukan keberlangsungan perusahaannya ke arah yang lebih baik. Thayeb Gobel adalah seorang pengusaha yang mampu tampil sebagai pengusaha yang memiliki visi tidak sekadar mencari untung, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia. Kerja sama mewujudkan PT National Gobel dengan perusahaan Jepang MEI Co. Ltd. telah mewujudkan impiannya membangun kemandirian bangsa dalam industri elektronika. Proses alih teknologi dan pengembangan SDM diikuti penanaman nilai filosofi Pohon Pisang dan Air mengalir serta 7 prinsip perusahaan agar selalu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Hal ini diwariskan kepada anaknya Rachmat Gobel yang tidak semata-mata melanjutkan memimpin perusahaan karena keturunan, tetapi juga proses pendidikan yang disiplin. Di tengah arus globalisasi dan tantangan zaman perusahaan ini bertahan melewati fase krisis. Penelitian ini memberikan gambaran mengenai kepemimpinan yang ideal pada suatu perusahaan JV. Penelitian ini melihat usaha yang dilakukan tahun 1991 hingga 2004 dalam mengembangkan perusahaan.

ABSTRACT
A businessman who holding one of the most important role in the history of Indonesian development, in certain circumstances a company’s leader must take decisions to determine the continuity of the company to a better direction. Thayeb Moh. Gobel who is able to perform as an entrepreneur has a particular vision, not only profit but also provide benefits to Indonesian people. Working together toward the PT National Gobel with Japanese company, Matsushita Electric is one of the decisions taken to realize his dream to build the great nation. The process of technology transfer and the development of human resources continue to be developed with philosopy and seven company’s princips in order to be always providing the best service for the community. It is passed on to his son, Rachmat Gobel, who does not merely continue to lead the company because of heredity, but also the educational process of discipline. And now PT National Gobel has spawned many subsidiary companies. Relay and regenerate company that gave birth to the spirit of creating synergy highest quality products that continue to survive as a culture of enterprise. In the midst of globalization and the challenges of the times, these companies survived the crisis phase. This study provides a description of the ideal leadership in a joint venture. And the effort by Rachmat Gobel 1991 to 2004 in developing the company and electric."
2014
S59627
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teddy Kurniawan
"Televisi saat ini bukan lagi sebuah barang mewah, hal tersebut sudah cukup lama terjadi dalam masyarakat Indonesia. Pertumbuhan ekonomi yang menakjubkan sebesar
7% pertahunnya dan GNP yang berada pada kisaran US$ 12.000 pertahun menimbulkan pola konsumsi masyarakat indonesia cenderung meningkat. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia yang diawali pada pertengahan tahun 1997 lalu menyebabkan banyak perubahan terhadap perekonomian Indonesia serta kesejahteraan rakyat Salah satu produk dektronìka,yang terkena dampak langsung dan pengaruh krìsis ekonomi sejak tahun 1997 di Indonesia adalah televisi.
Produksi televisi selama masa krisis mengalami penurunan yang sangat tajam karena lonjakkan harga jual televisi di dalam negeri sebagai dampak dari merosotnya nilai tukar rupiab. Produksi pesawat televisi selama tahun 1993 hingga 1997 tumbuh cukup pesat, rata-rata 16,9 persen per tahun. Angka produksi pesawat televisi pada tahun 1993 mencapai 1,22 juta unit, meningkat menjadi 2,0 Juta unit pada tahun 1996. Suatu hal yang bertolak belakang pada tahun 1997, meskipun kñsis ekonorni telah mulai meneipa Indonesia produksi televisi masjh meningkat selcitar 10 persen menjadi 2,26 juta unit. Tahun 1998 produksi televisi mengalami penurunan tajam yaitu minus 69,8 persen. Sedangkan pada untuk tahun 1999 permintaan akan televisi, khususnya dan ekspor, mengalamj peningkatan yang terutama terjadi selama kwartal tej-akhir tahun 1999.
Perkembangan yang terjadi pada saat sekarang adalah menjamurnya televisi dari China yang masuk ke pasar Indonesia, dimana televisi China ditawarkan dengan harga
yang murah. Sebagai perbandingan, tclevisi ukuran 21 Inchi merk Panasonic ditawarkan dengan harga sebesar Rp. 2.100.000,- sedangkan tdevisi Cina dengan merk Hitachi
Fujian dilepas dengan harga Rp. 1300.000,-. Selisih harga yang besar ini mengakibatkan persaingan dalam industri televisi semakin tinggi.
Panasonic sebagai salah satu merk yang sudah lama bermain di pasar produk pesawat televisi ¡ni perlu untuk mewaspadai ancaman dart produk-produk televisi Cina. Terdorong hal tersebut diatas, penulis merasa tertazik untuk meneIii Strateg PT National Panasonic Gobel Menghadapi Produk Pesawat Televisi Cina Di Pasar Indonesia, dimana PT National Panasonic Gobel selaku agen tunggal pemegang merk televisi Panasonic. Tujuan diadakannya penilitian ini adalah:
1. Untuk mengkaji strategi pemasaran yang sebaiknya dilakukan oleh PT. National Panasonic Gobel untuk menghadapi produk-produk televisi Cina di masa yang
alcan datang.
2. tlntuk menganalisa tindakan yang sebaiknya dilakukan oleh PT. National Panasonic Gobel untuk mempertahankan dan meningkatkan market share yang dimiliki dalam persaingan di masa yang akan datang.
Penelitian dilakukan dengan mengolah data primer dan data sekundu yang didapaikan dan hasil studi pustaka, wawancara, observasi serta penyebaran kuisioner.
Beberapa penemuan yang didapat dari hasil penelitian ini
. Strategi yang diambil dengan dasar Matrik Daur Kehidupan Industri adalah perusahaan sebaiknya menerapkan strategi yang agresif dan oplimis memandang pasar
. Segment bagi produk Panasonic adaiah berdasar manfaat sedang segment produk china adalab berdasar demografis dan geografis. Kedua produk tersebut memiliki
segment yang berbeda."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library