Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nouran Ali Alfashtakie
Abstrak :
Studi yang dilakukan adalah tentang sikap bahasa di komunitas Suriah. Hal ini dirancang untuk mengeksplorasi sikap yang dimiliki orang Suriah terhadap dialek mereka dan dialek lainnya terkait bahasa yang digunakan dalam memengaruhi penilaian orang lain. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui dialek apa yang dianggap orang Suriah paling bergengsi di antara tujuh dialek yang termasuk dalam penelitian ini. Hal ini didasarkan pada Lambert’s matched guise technique (1960) untuk menguji sikap yang dimiliki oleh orang Suriah terhadap penutur berbagai dialek di negara tersebut. Data dalam penelitian ini diambil dari kuesioner dan skor yang dikumpulkan dari tujuh (7) rekaman dialek di Suriah (Damaskus, Aleppian, Homsi, Hourani, Diriyah, Saheliah/Pesisir, dan As-Suwayda) untuk mengetahui sikap orang Suriah terhadap dialek tersebut. Pembicara yang terekam dalam cerita “Little Red Riding Hood” adalah 3 laki-laki dengan dua puluh delapan (28) pendengar yang terdiri dari perempuan dan laki-laki dalam jumlah sama. Temuan ini mengungkapkan bahwa Suriah didorong oleh stereotip dan ide-ide yang dibangun secara sosial dalam reaksi mereka terhadap dialek Suriah lainnya dan terbukti bahwa dialek yang dianggap prestise (bergengsi) berbeda dari setiap pendengar. ......The study at hand is about language attitudes in the Syrian community. It is designed to explore the attitudes Syrians have to their dialect and other Syrian dialects and whether the language we use affects the judgment people make about us. The study as well aims to know what dialect Syrians consider the prestige one among the seven dialects included in this study. It is based on Lambert’s matched guise technique (1960) to test the attitudes held by Syrians towards speakers of various dialects there. The data in this research are taken from a questionnaire and are scores collected from recordings of seven dialects in Syria (Damascene, Aleppian, Homsi, Hourani, Diriyah, Saheliah/ Coastal, and As-Suwayda) to know the Syrians’ attitudes towards these dialects. Speakers who recorded the text of “Little Red Riding Hood” are 3 males and listeners were 28; both females and males equally. Findings revealed that Syrians are driven by the stereotyped and socially-constructed ideas in their reactions to other Syrian dialects and that the prestige dialect differs according to listeners.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfi Agusta Satyawan
Abstrak :
Penelitian ini berupaya untuk menganalisis efek media pada konten Tiktok Sisca Kohl dengan menggunakan konsep modal sosial dan prestise merek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan efek media pada konten Sisca Kohl terhadap pengikutnya dalam pembentukan prestise merek. Penelitian berangkat dari atensi pengguna Tiktok terhadap konten Sisca Kohl yang unik karena memamerkan kekayaannya pada setiap video yang diunggah. Konten yang dinilai unik tersebut menuai pro dan kontra dari pengguna Tiktok. Namun kontroversi yang dibuat malah menjadikan dirinya salah satu konten kreator yang banyak di endorse perusahaan. Fenomena ini yang coba penulis analisis dengan mengaitkan konsep modal sosial dan prestise merek dalam melihat pengaruh media kepada penonton yang melihat konten Sisca Kohl. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengambilan data berupa wawancara, observasi, dan studi pustaka. Berdasarkan dugaan sementara penulis, terdapat kaitan antara modal sosial dengan pembentukan prestise pada suatu merek pada barang yang diiklankan oleh akun Tiktok Sisca Kohl. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya pemanfaatan modal sosial akun Sisca Kohl untuk memberikan efek media berupa prestise merek pada suatu produk. ......This study analyzes the effect of media of Sisca Kohl's Tiktok content by using the concepts of social capital and brand prestige. In terms of its purpose, the study aims to explain the media effects of Kohl's content and her followers in the process of creating brand prestige. The first part of the research discuss the attention of Tiktok users toward Kohl's unique content in which she boasts her wealth in every videos. Consequently, this act of displaying wealth sparks controversy among TikTok users. Interestingly, however, Kohl’s popularity skyrocketed, and she’s been widely endorsed by a variety of brands. To analyze this phenomenon, this study connects the concepts of social capital and brand prestige. This study uses qualitative research methods with data collection techniques in the form of interviews, observations and literature studies. The researcher assumes that there is a link between social capital and the creation of brand prestige toward the products that that are endorsed by Kohl. Finally, this study concludes that Kohl actively utilises social capital to provide brand prestige toward the products that she endorses.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Simamora, Bilson
Abstrak :
Emotion is central component of consumer behavior. This concept, that is borrowed from psychology, is now widely and applied studied in marketing. Two major approaches used by marketing researchers are, first, behavior causes emotions and second, emotions cause behavior. In the second approach, marketing researchers study anticipated emotions of the actors and their consequences on the actors behavior. The interesting question, how is anticipated emotion of others on the actors behavior? This study is purposed to answer that question. The author studies potential emotions of others that accompany future individuals? achievement when achievement is considered as gift to significant others or prestige source for the individuals. In doing so, the author develops anticipated emotion of others concept, conceptual model, and related propositions. Discussion, direction for further research, and the contributions of the study to the academic and practical worlds are also presented.
Management Research Center (MRC) Department of Management, Faculty of Economics, University of Indonesia and Philip Kotler Center, 2016
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Diandra Dhea Astari
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Negara asal (country of origin) terhadap sikap konsumen dalam memilih merek MUJI. Country of origin adalah asosiasi dan kepercayaan mental seseorang akan suatu produk yang dipicu oleh negara asal produk. Aspek-aspek penting yang terdapat pada country of origin yaitu innovativeness, design, prestige, dan wormanship. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan teknik purposive sampling, dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 konsumen MUJI di pusat perbelanjaan di Jakarta. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa country of origin memiliki pengaruh positif terhadap sikap konsumen dalam memilih merek MUJI.
ABSTRACT
This research purposed to discover leverage between country of origin to consumer's attitude toward choosing MUJI. Country of origin formed by individual associations dan mental beliefs towards the product within the country of the product. Country of origin has an important aspects such as innovativeness, design, prestige, and workmanship. This research used quantitative approach and purposive sampling technique, and spreads 100 questionnaires to MUJI‟s consumer on shopping center in Jakarta. The results of the research found that country of origin has positive influenced to consumer's attitude toward choosing MUJI.
2016
S63846
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutmainah Jatiriani
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh occupational calling dan PEP terhadap kerja komitmen afektif pekerja media. Terdapat 103 orang pekerja media dari berbagai jenis media seperti TV, radio, cetak dan online yang menjadi responden penelitian. Pada penelitian ini, komitmen afektif diukur menggunakan Affective Commitment Scale versi yang sudah direvisi, occupational calling diukur dengan Answered Occupational Calling Scale, dan PEP diukur dengan menggunakan Perceived External Prestige Scale. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa occupational calling B= .41, SE= .05, p
ABSTRACT
This study aimed to examine the influence of occupational calling and PEP towards media workers rsquo affective commitment. There were 103 media workers from various types of media like TV, radio, print and online who participated in this study. In this study, affective commitment was measured using Affective Commitment Scale revised version, occupational calling was measured using Answered Occupational Scale, and PEP was measured using Perceived External Prestige scale. The result of this study showed a positive and significant influence both on occupational calling B .41, SE .05,
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Aadiyaat Dhafi Amstrong
Abstrak :
Minuman boba merupakan minuman yang dibuat dari teh atau susu dengan suatu perisa atau pemanis yang kemudian ditambahkan boba atau topping lainnya. Minuman boba dan sejenisnya adalah salah satu dari minuman berpemanis gula atau sugar-sweetened beverages (SSBs) dan termasuk ke dalam hand-shaken sugar-containing drinks (HSDs). Minuman ini meningkat trennya di Indonesia pada tahun 2018 seiring dengan meningkatnya prevalensi diabetes dan obesitas di Indonesia pada tahun yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan hubungan konsumsi minuman boba dan sejenisnya dengan berbagai faktor pada mahasiswa Universitas Indonesia (UI). Lokasi kampus UI berada di dekat daerah pusat kuliner dan sebagian mahasiswa memiliki kebiasaan saling memberikan hadiah makanan atau minuman di antara sesama teman. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dan melibatkan responden sebanyak 181 mahasiswa reguler angkatan 2018 dan 2019. Penelitian berlangsung pada pada bulan Mei–Juli 2022. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner metode daring yang selanjutnya dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-square dan Mann-Whitney U. Hasil penelitian menunjukkan tingkat konsumsi minuman boba dan sejenisnya pada mahasiswa UI didominasi oleh tingkat konsumsi rendah (90,1%). Analisis bivariat menemukan bahwa prestise tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat konsumsi minuman boba dan sejenisnya. Variabel yang memiliki hubungan signifikan dengan tingkat konsumsi minuman boba dan sejenisnya adalah pengaruh kelompok referensi, terutama teman (p-value = 0,044; OR = 3,373). Mahasiswa disarankan untuk mempertimbangkan baik dan buruk saran dari kelompok referensi. Pemerintah disarankan untuk membuat peraturan batasan gula dan mencantumkan label pangan pada minuman boba dan sejenisnya serta membatasi iklan minuman boba dan sejenisnya. ......Bubble drink is a drink made from tea or milk with a flavor or sweetener, then added with boba or other toppings. Bubble drinks and its kind are one of sugar-sweetened drinks (SSBs) and included in hand-shaken sugar-containing drinks (HSDs). It has an increasing trend in Indonesia in 2018 along with the prevalence of diabetes and obesity in Indonesia in the same year. This study aims to determine the description and relationship of consumption of boba drinks and its kind on students from the University of Indonesia (UI). UI located near the culinary center area and some of student have a habit of giving gifts or drinks to each other among friends. This study used a cross-sectional study design and involved 181 regular students from class of 2018 and 2019 as respondents in May–July 2022. Data were collected through online questionnaires and then analyzed by univariate and bivariate using the Chi-square and Mann-Whitney U test. Univariate analysis showed that the level of consumption of beverages and its kind among UI students was dominated by low consumption rate (90.1%). Bivariate analysis found that prestige did not have a significant relationship with the level of consumption of boba drinks and its kind. The variable that has a significant relationship with the level of consumption of boba drinks and its kind is the influence of the reference group, especially friends (p-value = 0,044; OR = 3,373). Students are advised to consider the good and bad of the reference group advice. The government suggested to setting a sugar limit, adding food labels on boba drinks and its kind and limiting advertising on boba drinks and its kind.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bana Satria Purwanto
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh brand experience dan brand personality terhadap brand loyalty melalui brand prestige, brand trust, dan customer satisfaction dari produk sepeda motor Honda CBR150R. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif metode survei pada pengguna sepeda motor Honda CBR150R di Jakarta. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100. Penelitian melakukan uji validitas dengan analisis faktor dan reliabilitas dengan Cronbach’s Alpha. Structural Equation Modelling (SEM) digunakan dalam pengujian hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa brand experience memiliki pengaruh langsung terhadap brand prestige dan brand loyalty; brand personality memiliki pengaruh langsung ke brand prestige dan brand trust; brand trust memiliki pengaruh langsung dan tidak langsung ke brand loyalty. Sementara, brand prestige terbukti tidak memiliki pengaruh tidak langsung terhadap brand loyalty. ......This study aims to analyse the effect of brand experience and brand personality on brand loyalty through brand prestige, brand trust, and customer satisfaction from Honda CBR150R. This study uses a quantitative approach to survey the methods for Honda CBR150R motorcycle users in Jakarta. This study uses 100 respondents as a sample to collect data through questionnaire. The study employs validity measurement using factor analysis and reliability measurement using Cronbach's Alpha. Structural Equation Modelling (SEM) is used in hypothesis testing. The findings present that brand experience has a direct effect on brand prestige and brand loyalty; brand personality has a direct effect on brand prestige and brand trust; brand trust has a direct effect and an indirect effect on brand loyalty. In addition, brand prestige is revealed has no indirect effect on brand loyalty.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arifin Djakasaputra
Abstrak :
Dunia usaha sekarang ini mengalami lingkungan persaingan yang kompleks dan dinamis. Di situasi seperti ini, pelanggan sangat berkuasa untuk menuntut. Mereka berharap memperoleh tingkat kualitas produk yang tinggi dengan biaya yang terjangkau. Perusahaan yang ingin maju harus mendapatkan keunggulan kompetitif untuk produknya, dan mereka harus melakukan inovasi secara kontinyu. Situasi pasar otomotif dunia pun sudah sedemikian dinamis dan kritis, hal ini mendorong produsen untuk terus menciptakan produk unggulan. Pasar menginginkan kualitas terbaik dengan harga yang terjangkau. Otomatis persaingan bisnis kian ketat, variabel harga dan merek pun menjadi parameter kritis konsumen. Bagi produsen, hal ini berarti efisiensi produksi. Dalam penelitian ini, diduga konsumen mengevaluasi kualitas berdasarkan dimensi-dimensi kualitas yang penting bagi mereka, bukannya kualitas secara keseluruhan. Evaluasi konsumen yang seperti ini seringkali disebut sebagai pandangan multi dimensi terhadap kualitas. Menghantarkan produk berkualitas ke dunia konsumen membutuhkan semacam pemahaman terhadap dimensi-dimensi kritis yang dipakai oleh konsumen dalam menilai kualitas. Konsumen sering menilai kualitas suatu produk berdasarkan petunjuk yang bersifat informatif yang berhubungan dengan produk tersebut. Petunjuk yang informatif tersebut kadangkala berasal dari intrinsik produk itu sandhi dan dapat pula dari ekstrinsik yang berasal dari luar produk. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model 6 dimensi kualitas untuk produk mobil sedan berdasarkan model konseptual mengenai Perceived Quality yang dikembangkan oleh Bruck. Keenam dimensi kualitas tersebut adalah versatility, ease of use,durability, serviceability, performance dan prestige, yang digunakan untuk mencari tahu dimensi-dimensi kualitas apa saja yang berperan penting di persepsi konsumen dalam menilai produk mobil sedan di Jakarta, untuk itu dilakukan 4 macam treatmen terhadap variabel harga dan merek juga variabel pemasaran lainnya seperti jenis mobil. Dengan menggunakan metoda MANOVA GLM Repeated Measures, hasil akhir analisa dengan software SPSS ver 10.01 didapat dimensi kualitas durability, serviceability dan performance yang signifikan. Durability mencerminkan daya tahan suatu produk dalam beroperasi, serviceability meliputi aspek perbaikan dan kemudahan akses untuk melakukan perbaikan serta tanggung jawab dan keramahan petugas dalam menanggulangi masalah yang dihadapi konsumen. Dan performance adalah kinerja produk yang keandalannya dapat dipercaya konsumen. Ketiga dimensi kualitas ini juga secara tidak langsung mencerminkan betapa rasionalnya persepsi konsumen dalam menilai kualitas produk mobil sedan. Kesimpulan yang didapat menunjukkan bahwa pemasar harus mampu memberi porsi yang lebih pada dimensi-dimensi kualitas yang dianggap signifikan dimata konsumen agar program-program pemasaran yang dilakukannya dapat berjalan sesuai dengan apa diharapkan oleh konsumen.
Recently business world have experienced complex and dynamic competitive environment. In this situation, customers are very powerful to demand. They wish got high grade quality product with the reached cost. The company which want to be better must get competitive advantage for their product, and they must do innovation in a continue manner. In automotive world market also had dynamic and critical situation, this matter pushed producent always to create superior product. Market wants to the best quality product with the reached price. Automatically, the business competition is stricter, price and brand name variables become a critical parameter to consumer. For producent, this meant efficiency of production. In this study, consumer was estimated to evaluation quality depend on which important dimension of quality for them, not an overall of quality. This evaluation often called as a multidimensional perspective of quality. Delivering quality products to consumer world requires an understanding of the critical dimensions and cues that consumer use to judge quality. Consumer often judges quality of product based on informative cues that relation with the product. The informative cues mentioned occasionally came from the product itself and also could from the outside of the product. This study did with using six dimensions of quality model for car product, based on conceptual model about perceived quality that developed by Bruck. Six dimensions of quality are versatility, ease of use, durability, serviceability, performance and prestige, that used to know what dimension is more important on consumer perception when judge product of car in Jakarta. For that, four treatment did to price and brand name variables and also others marketing variables such as type of car, with using Manova GLM Repeated Measures that included in software SPSS ver 10.0I.The results shows that durability, serviceability and performance are dimensions of quality that significant for consumer. Durability reflects how well the product is in operation and the length of time the product works properly. Serviceability involves aspect maintenance of product and reliability of service and also the responsiveness of service personnel. And Performance refers to how well the product does what it is supposed to do. This three dimensions also reflect how rational consumer perception in judge quality product of car. This conclusion shows that marketer must determine the relevant quality dimensions for a product and the cues that are salient for judging those dimensions.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20368
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pelangi
Abstrak :
Industri fashion terus berkembang sesuai dengan peningkatan jumlah pasar, sehingga menjadikan banyak merek-merek fashion bermunculan. Karena itu, perusahaan merek fashion terus bersaing dan melaksanakan berbagai strategi pemasaran untuk mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah ada untuk terus meningkatkan pembelian. Penelitian ini dilakukan untuk bisa mengetahui faktor-faktor penting yang bisa menentukan passion-driven behavior konsumen terhadap merek. Penelitian ini membahas mengenai pengaruh biaya iklan, sikap terhadap iklan, dan sales promotion (promosi monetary)dan (promosi non-monetary) terhadap brand prestige dan brand love, serta pengaruh brand prestige, brand love, dan brand trust terhadap passion-driven behavior. Metode penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner (online) dalam bentuk pengisian survei oleh 215 responden yang pernah melakukan pembelanjaan fashion secara offline maupun online dalam enam bulan terakhir. Hasil data yang dikumpulkan kemudian diolah menggunakan software LISREL 8.7. Hasil penelitian menunjukkan bahwa brand prestige dipengaruhi oleh sikap terhadap iklan dan promosi monetary. Brand love dipengaruhi oleh promosi monetary dan brand prestige. Sedangkan brand trust dipengaruhi oleh brand love. Passion-driven behavior dipengaruhi oleh brand love dan brand trust. ......Fashion industry keep growing as the increasing of its market. This situation makes many fashion companies appear. These fashion companies compete each other and use varies of marketing strategies to get new customers and keep their existing costumer. This study was conducted to understand the important factors that can be the determinants of costumer's passion-driven behavior toward a brand. This study discuss about the influence of advertising spending, attitude toward advertisements, and sales promotion (monetary promotion and non-monetary promotion) to brand prestige and brand love, the influence of brand prestige, brand love, and brand trust to passion-driven behavior. The research method used by spreading the questionnaire (online) in a survey form which filled by 215 respondents who ever purchased fashion offline or online in the last six months. The collected data result was processed using LISREL 8.7 software. The findings show that brand prestige is influenced by attitude toward advertisement and monetary promotion. Brand love is influenced by monetary promotion and  brand prestige. Meanwhile, brand trust is influenced by brand love. Passion-driven behavior is influenced by brand love and brand trust.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jonas Mario Hajadi
Abstrak :
ABSTRAK
Perputaran karyawan merupakan salah satu masalah besar bagi para perusahaan yang bergerak di bidang jasa seperti kantor akuntan publik. Tingginya turnover rate di kantor akuntan publik dapat menyebabkan dampak pada keuangan dan reputasi perusahaan karena aset yang paling berharga bagi kantor akuntan publik adalahpengetahuan dari pada auditornya. Kantor akuntan publik menawarkan pertukaran hubungan sosial antara para karyawan dan perusahaan yang dapat saling menguntungkan satu sama lain. Menemukan variabel yang tepat diharapkan dapat menurunkan turnover intention para karyawan yang akan menjadi pengetahuan yang berharga bagi perusahaan untuk meminimalisasi turnover rate perusahaan. Penelitian sebelumnya membuktikan bahwa salah satu cara bagi kantor akuntan publik untuk menurunkan turnover rate yaitu dengan fokus pada kesempatan pertumbuhan karir karyawannya. Penelitian ini melakukan modifikasi atas penelitian sebelumnya dengan fokus pada efek mediasi dari kesempatan pertumbuhan karir pada hubungan antara efektivitas pelatihan dan prestise organisasi terhadap turnover intention. Survei dilakukan dengan responden auditor dari 4 kantor akuntan publik di Jakarta dan 338 jawaban dikumpulkan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kesempatan pertumbuhan karir memediasi secara penuh pengaruh efektivitas pelatihan pada turnover intention dan memediasi sebagian pengaruh prestise organisasi dan turnover intention. Analisis lebih lanjut dengan melihat dimensi dari tiap variabel menemukan bahwa dimensi contingent reward memediasi sebagian pengaruh general business dan turnover intention. Selanjutnya, promosi dan karir manajemen memediasi sebagian pengaruh kemampuan administrasi pada turnover intention. Lebih lanjut, operating condition memediasi sebagian pengaruh antara pelatihan dan pengembangan dan turnover intention.
ABSTRACT
Turnover is a major issue for most companies especially for service industry like public accounting firms. High turnover rate in public accounting firms could cause financial and reputation damage since the most valuable assets in the public accounting firms is the knowledge of its auditors. Public accounting firm offers social exchange relationship in which employee and the organization both provide benefit to one other. Finding the right variable that could lower the turnover intention among the employees will be a useful knowledge for management to minimize the turnover rate. Past research proved that one way for accounting firms to reduce turnover of their employees is to focus on their career growth opportunities. Current study modifies the previous research framework and focus on the mediating effect of career growth opportunities on training effectiveness and organizational prestige towards turnover intention. The survey was conducted among auditors in four selected public accounting firms in Jakarta and 338 respondents were obtained. The result showed that career growth opportunities act as full mediator in relationship between training effectiveness and turnover intention and act as partial mediator in relationship between organizational prestige and turnover intention. Further analysis into the dimension level found that contingent reward dimensions partially mediate the relationship between general business and turnover intention. Furthermore, promotion and career management partially mediate the relationship between administrative skills and turnover intention. Moreover, operating condition partially mediate the relationship between training and development and turnover intention.
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>