Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raden Rara Nurra Indraswari
"Sebagai salah satu produsen produk konsumen, Teh Botol Sosro menghadapi persaingan industri teh dalam kemasan yang semakin tajam. Dalam kondisi ini, mempelajari perilaku konsumen dapat memberikan suatu landasan dalam meningkatkan potensi pembelian produk. Perilaku konsumen yang perlu dipelajari adalah tahapan dalam pengambilan keputusan pembelian, khususnya pada tahap evaluasi alternatif. Pada tahapan ini konsumen mulai bersikap untuk memilih produk yang diinginkan berdasarkan merek yang mereka ingat atau dengan kata lain brand image. Agar produk menjadi yang selalu diingat konsumen, perusahaan harus dapat memberikan informasi yang benar dan menarik melalui brand identity. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka timbul permasalahan atau pertanyaan yang ingin dijawab dalam penelitian ini, yaitu apakah yang terekam di benak konsumen tentang Teh Botol Sosro, apakah benak konsumen ini sesuai dengan informasi yang diberikan produsen Teh Botol Sosro dan seberapa besar hubungan brand identity dan brand image terhadap perilaku konsumen dalam mengkonsumsi Teh Botol Sosro.
Penelitian ini dilakukan dengan non probability convenience sampling dan purposive sampling, dimana penyebaran kuesioner dilakukan di pusat perbelanjaan di lima wilayah DKI Jakarta dan kuesioner ditujukan kepada konsumen yang pernah mengkonsumsi Teh Botol Sosro. Pengukuran yang digunakan untuk mengetahui brand image adalah menggunakan pertanyaan terstruktur dengan skala Likert 1-6 melalui factor analysis. Simple regression digunakan untuk mengetahui pengaruh antar variabel brand image satu dengan yang lain. Dari hasil analisa didapatkan bahwa terdapat delapan variabel utama brand image, yaitu kemasan produk dan iklan televisi (visual image), mengikuti tren dan kejelasan pesan (verba imagel), minuman menyehatkan dan minuman setiap saat (positioning) serta didapatkan dan konsumsi (experiential). Selain itu dapat pula diketahui bahwa terdapat pengaruh antara variabel brand image satu dengan lainnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
S5586
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Anandhiyo Satriojati
"Salah satu bentuk eksekusi yang bisa digunakan produsen dalam mengiklankan produknya adalah eksekusi animasi. Melalui animasi, kreator iklan semakin mudah untuk mengeksekusi iklan yang sulit disampaikan dengan menggunakan real film (non animasi) dan ini bisa menjadi solusi mereka untuk membuat iklan yang lebih menarik. Namun benarkah iklan animasi lebih menarik daripada iklan versi non animasinya. Berdasarkan permasalahan tersebut, riset ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan efektivitas iklan animasi dengan iklan non animasi dilihat dari sikap audience terhadap iklan. Belch (2004) menyatakan bahwa sikap audiens terhadap iklan bisa berbeda untuk produk kategori low involvement dan high involvement. Oleh sebab itu, riset ini juga meneliti adanya perbedaan sikap terhadap iklan untuk produk kategori low involvement dan high involvement. Peneliti mengambil studi produk Coca Cola untuk kategori low involvement dan Honda Jazz untuk kategori high involvement yang masing-masing memiliki eksekusi iklan animasi dan non animasi. Sampel yang diambil melalui metode convenience sampling sebanyak 107 orang adalah mahasiswa FEUI berusia 17-25 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara sikap audience terhadap iklan animasi dengan iklan non animasi, baik untuk produk kategori low involvement dan high involvement. Penelitian juga membuktikan bahwa kesukaan pada iklan meningkatkan ketertarikan terhadap produk."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
S5724
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Crampton, Richard
"Tesis ini disusun untuk menjadi panduan PT. Black Bishop dalam melaksanakan kegiatan bisnisnya di sektor Content Provider, dengan penekanan pada perencanaan pemasarannya. Bergerak dalam suatu industri yang penuh dengan persaingan dan lingkungan usaha yang tergolong memiliki ketidakstabilan yang tinggi maka perusahaan haruslah memiliki sebuah perencanaan bisnis yang baik khususnya perencanaan yang berfokus pada komunikasi pemasaran. Dengan menerapkan strategi diferensiasi dan diferensiasi yang terfokus dengan mengandalkan keunikan, maka Black Bishop memerlukan suatu rencana komunikasi yang sesuai dengan kapasitas keuangan perusahaan serta siklus ekonomis produk perusahaan.

This thesis is set to be a guidance of Black Bishop in conducting its business as a Content Providers, with emphases at marketing planning. Doing business in an industry with heavy competition and high environment instability like RBT business line, then a company needs to formulate a proper business plan focusing in marketing plan that emphases marketing communication. By implementing different strategy and focused different strategy tat more bring uniqueness on its products, Black Bishop is need to formulate a communication marketing plan that also inline with its financial capacity and its product life cycle."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28219
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Susatiyo
"Pelayanan terhadap pengguna taksi mempakan urat nadi dalam industri pertaksian, karena di sinilah semuanya dipertamhkan_ Kualitas pelayanan yang baik dari perusahaan taksi mempakan faktor kunci sehingga tetap dipercaya oleh customer sebagai mitra transportasi. Kalau kita mengupas masalah pelayanan tak akan lepas dari front-liner sebagai ujung tombak yang bersentuhan langsung kepada konsumen, salah satunya pengemudi yang mampu memberikan sentuhan pelayanan keamanan dan kenyamanan yang excellence kepada customer tentunya hams didukung dengan armada taksi yang mampu memberikan kenyamanan selama perjalanan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi quality, complaint dan alternative service quality pengguna taksi sebelum memutuskan untuk heralih ke kompetitor ataupun substitutor ketika harapan pengguna taksi tidak terpenuhi Oleh karena itu, peneliti memilih tempat yang ramai didatangi taksi, Misalnya di pangkalan Bandara Soekamo Hatta, Mall Ambasador dan Perkantoran di berbagai wilayah Jakarta. Sebagai indikator Penulis melakukan pengumpulan data, selanjutnya dianalisis menggunakan SPSS 15.0.
Hasii penelitian ini membuktikan bahwa intention to switch pengguna taksi dipengaruhi oleh quality, complaint dan alternative service quality. Dan quality berpengamh secara negatif terhadap complaint, alternative service quality dan intention to switch. Sedangkan complaint hanya berpengatuh positif terhadap intention to switch. Complaint tidak beapengaruh terhadap alternative service quality, karena pada saat komplain pengguna taksi langsung ke intention to switch. Aternative .service quality berpengaruh secara positif terhadap intention to switch.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa alternative .service quality metupakan mediator parsia] dad pengaruh quality dan complaint terhadap intention to switch. Pada saat pengguna taksi tidak mendapatkan kualitas yang diharapkan, maka pengguna taksi tersebut memiliki 2 pilihan. Pilihan pertarna adalah altemative service quality dan pilihan keduanya tzdalah intention to switch. Sedangkan pada saat pengguna taksi complaint, maka pengguna taksi tersebut tidak perlu ke alternative service quality dulu melainkan langsung ke intention to switch.

The discussion about taxi is always related with the taxi 's compargi itself also what services they offer for passenger. And to achieve top service quality for the company is when a high standard services of driver, as well as good maintenance of the car reach customers expectations.
The purpose of this research is to acknowledge every aspects that ejecting quality, complaint and alternative service quality of passenger before they move to both competitor and substitor when expectation isn't reached This research also taken in public area with busy taxi trajfic; Soekarno Hatta Airport, Mall Ambasador, and most o_0?ice building in Jakarta. The data from this research also analyzed with SPSS 15, 0.
The result of this research show that intention to switch from passenger are affected by quality, complaint and alternative service quality. Quality is ejecting negatively to complaint, alternative service quality and intention to switch. Complaint has positive impact to intention to switch, but not alternative service quality, because when complaint occur, then it comes also with intention to switch. Alternative service quality has positive' impact with intention to switch.
The result also show that alternative service quality is become mediator partial from the impact of quality and complaint for intention to switch. When expectation isn?t reached! then passenger comes with 2(two) choices. First is alternative service quality and second is intention to switch. And when complaint occur, than passenger will go straight to intention to switch without alternative service quality.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T29207
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Badaruzaman
"Sistem online hadir dan berkembang pada era I990an yang dikenal dengan "dotcom crash" dimana penggunaannya adalah melalui aplikasi internal. Pelayanan melalui aplikasi internet tersebut dijalankan secara online yang memungkinkan akses informasi melalui dunia maya (cyber apace) tanpa terbatas oleh waktu dan tempat. Pengoperasian internet dilakukan melalui suatu media yang bernama situs web yang kemudian diklasifikasikan dalam beberapa bentuk, yaitu situs perusahaan, situs pemasaran, situs komersial, dan situs informasi. Pengoperasian situs ini memungkinkan konsumen memperoleh kemudahan, kecepatan, keleluasaan, dan penghematan waktu dalam memperoleh informasi yang diinginkan Detik.com sebagai situs yang mulai hadir pada tahun 1998 dengan penyajian informasi terkini melalui dunia maya, saat ini telah menjadi situs terbesar di Indonesia dengan jumlah pengunjungan 800.000 hit per hari. Sumber informasi dari Detik.com pun kerap menjadi referensi informasi oleh media informasi tertentu untuk dapat disajikan kepada publik. Ketertarikan pengunjung online mengunjungi Detik.com kemudian menjadi acuan penelitian ini.
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pelanggan dengan penyedia jasa informasi secara online. Kualitas jasa online yang terdiri dari tiga dimensi, yaitu kehandalan, efisiensi, dan komunikatif secara langsung meningkatkan E-Kepuasan Selanjutnya, variabel E-Kepuasan meningkatkan E-Kesetiaan. Selain berpengaruh secara langsung kepada variabel E-' Kesetiaan, variabel E-Kepuasan tersebut berpengaruh kepada E-Kepercayaan terlebih dahulu yang selanjutnya variabel E-Kepercayaan akan mempengaruhi variabel E-Kesetiaan. Responden dalam penelitian ini adalah orang yang pernah mengunjungi Detik.com yang berada di wilayah Jabodetabek.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas jasa online dengan dimensi kehandalan dan komunikatif dapat meningkatkan E-Kepuasan, sedangkan efisiensi tidak dapat meningkatkan E-Kepuasan. Selain itu, pengaruh positif juga ditunjukkan oleh E-Kepuasan yang meningkatkan E-Kepercayaan secara langsung. Pengaruh positif E-Kepuasan juga diperoleh terhadap E-Kepercayaan yang selanjutnya rnemiliki pengaruh positif pula kepada E-Kesetiaan. Sedangkan E-Kepuasan tidak berpengaruh positif secara Iangsung kepada E-Kesetiaan.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan berbagai implikasi manajerial terhadap Detik.com dalam rangka meningkatkan kualitas jasa informasi secara online melalui pengelolaan situs yang lebih baik. Detik.com diharapkan dapat mengelola tampilan yang lebih mudah digunakan dengan penempatan iklan yang proporsional, sehingga pemrosesan halaman dan gambar yang ditampilkan pun menjadi Iebih memudahkan. Dengan pengelolaan tersebut, diharapkan pengunjung online dapat memperoleh informasi yang dipercaya secara baik tanpa terganggu masalah dan ingin berpartisipasi dalam aktivitas online yang dijaiankan oleh Detik.com. Selain itu, hal ini juga memungkinkan pengunjung untuk tidak berpindah kepada provider informasi lain ataupun tidak melakukan pengalihan fokus pada situs yang lain selagi membuka situs Detik.com.

Online system was established and developed in the1990s era which was called ?dotcom crash" with internet application. Online service through internet relies information access in the cyberspace that has no barrier towards time and place or known as borderless. Internet operation runs through website media that has many classifications based on its purposes, such as company, marketing commercial, and information. Operated for serving the customer, website has many advantages in order to grab the need of information, such as easy, speed free, and time saving. Detik.com website that was started in 1998 for delivering the breaking news information through cyberspace as main purpose, nowadays become one of the biggest site in Indonesia with 800 000 hit per day. Moreover, information sources from detik.com are referenced by certain information media to be served for the public purposes. Those reasons were become references for this research to find out the attractiveness of online customer for browsing in Detik.com.
Generally, the purpose of this research is to find out the relation between customer and infomation provider in online systems. E-Service Quality which has three dimensions consists of Reliability, Efficient, and Communicative Website, will enhance E-Satisfaction variable. Then, E-Satisfaction variable will affect to enhance E-Loyalty directly. E-Satisfaction will also stimulate E-Trust which forward will enhance E-Loyalty. To gain the information, data was collected from respondent (browser) who had attended Detik.com in Jabodetabek: (Jakarta and satellite city) coverage.
The result of the research indicated that E-Service Quality with Reliability and Communicative dimensions could enhance E-Satisfaction, while ejiciency dimension could not enhance E~S?ati.sfaction. Positive condition also showed by E-Satisfaction in order to enhance E-Trust. Furthermore, E-Trust also gave positive impact to enhance E-Loyalty. Different condition stated by E-Satisfaction that had negative influence to enhance E-Loyalty.
Expectation of the research may give various managerial implications for Detik.com as an information provider in order to raise E-Service Quality for delivering the information with a better website management. The result implied that Detik.com has to improve page view design for placing the advertisement site proportionally that may impact browser impression for a simpbt page and image in the website. With a better website design, online customer is expected for having trustful information without any distractions problems and creating willingness to participate in many online activities that will be rolled by Detilk.com. Moreover; the action may impact online customer for reducing their switching habit in order to find other information providers or sites while reading the information from Detik.com.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T21101
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sihite, Janfry M.
"Marketing politik adalah ilmu yang mengaplikasikan teori marketing ke dalarn politik. Aplikasi marketing politik makin dibutuhkan oleh partai politik sejak kembalinya sistem multipartai yang meningkatkan iklim kompetisi pemiiu di Indonesia Salah satu aplikasi marketing politik dapat kita lihat dari pengalaman di pemilu tahun 2004. Pendekatan ini sukses dipakai untuk membangun citra presiden dan memenangkan suara mayoritas penduduk Indonesia. Didorong oleh kesuksesan ini, maka sekarang peneiitian mengenai aplikasi marketing politik dibutuhkan untuk mcnambah wawasan dan pengetahuan kita dalam memahami perilaku pemilih Indonesia.
Marketing politik memandang pemilih sebagai subjek politik. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan mcnguji perilaku pemilih dan mencari tahu berbagai jalur yang dapat dipcngaruhi untuk mencapai voting pemilih. Pexilaku pemilih sendiri dipengaruhi oleh emosionalitas dan rasionalitasnya. Kedua hal ini tidak bisa dibeda-bedakan, hal ini merupakan proses kompleks otak manusia yang melibatkan koduanya Sesuai dengan pengamatan kita terhadap konsumen dalam pembelian barang kchutuhan sehari-hari, kita dapat melihat bahwa setiap knnsumen mempunyai kecenderungau untuk berpikir rasional ketika membuat keputusan atau cenderung untuk berperilaku kamna merasakan emosionalilasnya. Didalam penclitian ini, kjta akan fokus kepada faktor emosional yang mempengaruhi pemilih 'dan bagaimana emosionalitas dapat mempengaruhi keterlibatan, keterikatan dan keyakinan keputusan pemilih menuju voting partai politik.
Ernosionalitas adalah anteseden, keterlibatan, keterikatan, dan keyakinan keputusan akan menjadi mediasi voting pemilih yang merupakan konsekuensinya. Hasil dari scmua hipotesa yang ditetapkan dalam penelitian ini terbukti signifikan. Emosionalitas yang tcrdiri dari emosionalitas pribadi dan psngaruh preferensi sosial meningkatkan keterlibatan pemilih dalam pengelolaan infonnasi dan aktifitas partai politik. Emosionalitas pemilih meningkatkan keterikatan kognisi pemilih dan keterikatan emosionalnya. Emosional, keterikatan dan keterlibatan pemilih meningkamkan keyakinan keputusan pemilih. Dan akhirnya keterlibatan, keterikatan dan keyakinan keputusan pemilih meningkamkan voting pemilih.

Political marketing is a science applying marketing theory in political activity. Since Indonesian multhaarty election in 1999 and increasing competitiveness of political party toward the election, the application of political marketing considerd to be important. Ajierward, history told us that political marketing successfully applied in 2004 election. This approach succeed in increasing president image and won the majority of voter. In terms of this success, research about marketing politic is essential to improve our understanding and knowledge about Indonesia voter behavior.
Political marketing view voter as the subject of the politic. Regards to this perspective, our research aimed to know the voter behavior. Voter behavior itself influenced by voter rationality or emotionality. Both of the voter emotionality and rationality can not be distincted but it is a complex process contain both of them. Inline with our observation in the fast moving consumer goods industry, we could conclude that every consumer have a tendency when they are making a decision. Whether they think rationally or to _/eel emotionalbz. Ajterward we will focus the topic of this thesis in voter emotionality, how emotionality increasing involvement, attachment and decision confidence andjinallv increasing voter voting.
Emotionality is the antecedent, involvemene attachment and decision confidence will be the mediator for voting as the consequence. All the hypothesis stated for this thesis positively signyicant. Emotionality increasing voter information involvement and program involvement. Emotionality increasing voter cognitive attachment and emotional attachment. Emotionality, attachment and involvement increasing voter decision confidence. Andfinalbv involvement, attachment and decision confidence increasing voting.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hayuning Anggrahita
"ABSTRAK
Popularitas internet berkembang dengan pesat. Cepat atau lambat konsumen akan menghadapi keputusan untuk memilih Internet Service Provider (ISP). Penelitian ini membangun konstruk dan menguji secara empiris sebuah model yang mengkaji antecedent atau pemicu loyalitas pelangggan terhadap ISP. Confirmatory Factor Analysis (CFA) dilakukan untuk memeriksa reliabilitas dan validitas dad model pengukuran. Adapun teknik structural equation modeling digunakan untuk mengevaluasi model struktural.
Berdasarkan survei yang dilakukan di sekitar Kampus Universitas Indonesia, penelitian ini menunjukkan bahwa perceived value sangat penting untuk menciptakan overall customer satisfaction secara langsung, dan mempengaruhi commitment dan loyalty intentions terhadap ISP secara tidak langsung. Selain itu perceived trust terhadap ISP mempertajam overall satisfaction. Dasar untuk membangun perceived value adalah menciptakan kepuasan pelanggan terhadap atribut jasa (attribute service satisfaction). Temuan lain dari penelitian ini menunjukkan adanya peran mediasi commitment terhadap hubungan antara customer's overall satisfaction dengan loyalty intention terhadap ISP yang mereka gunakan.

ABSTRAK
Internet popularity is growing at an impressive rate. Sooner or later, every consumer has to deal with the decision of choosing an Internet Service Provider (ISP). This study developed and empirically tested a model examining the antecedents of customer loyalty toward ISPs. Confirmatory Factor Analysis (CFA) was performed to examine the reliability and validity of the measurement model, and the structural equation modeling techniques were used to evaluate the causal model.
Based on survey at University of Indonesia, this study showed that perceived value is considered in generating customer overall satisfaction directly, therefore perceived value would influence commitment and loyalty intention toward an ISP indirectly_ Similarly, perceived trust of an ISP would enhance overall satisfaction. In addition, the basis to develop perceived value is to create customer satisfaction toward attribute services_ Another finding, the study demonstrated that commitment serves as mediating variable between consumer's overall satisfaction and loyalty intentions towards their ISP.
"
2007
T 17846
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Aktian Widyarizki
"Berdasarkan Kebijakan Energi Nasional, target Energi Terbarukan adalah 23% dari bauran energi nasional pada tahun 2025, pemerintah Indonesia berencana untuk menambah target energi terbarukan dan energi alternatif lainnya. Namun, masalah dalam keberlanjutan proyek ketenagalistrikan yang ada dimana mindset perusahaan terdahulu lebih memilih mengembangkan proyek energi fosil daripada energi terbarukan. Hal ini timbul akibat dari masalah organisasi yang masih belum dapat menyiapan kesiapan perubahan organisasi terhadap adopsi energi terbarukan. Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan studi empiris secara kuantitatif dengan menggunakan structural equation model untuk menyeidiki tiga faktor penentu kesiapan perubahan yaitu external pressure, innovation intention, dan commitment of resources. Penelitian dilakukan pada perusahaan Independent Power Producer (IPP) di Indonesia dengan hasil menunjukkan bahwa innovation intention yang merupakan bagian dari budaya inovasi menjadi faktor terbesar penentu kesiapan perubahan organisasi pada sektor tenagalistrikan di Indonesia. Faktor penentu lainnya seperti commitment of resources yang merupakan dorongan internal dalam memberikan alokasi sumber daya tidak menunjukkan pengaruh yang kuat dalam mendorong kesiapan perubahan energi terbarukan.

Based on the National Energy Policy, the Renewable Energy target in Indonesia is 23% of the national energy mix in 2025, the Indonesian government plans to add renewable and alternative energy power plants by 2028. However, the author acknowledges that there have been urgent problems in the sustainability of existing electricity projects where the mindset of previous companies prefers to develop fossil energy projects rather than renewable energy. The fenomena gap arises due to organizational problems that are still unable to prepare change readiness in the organizational level towards intention to adopt renewable energy. A rapidly changing environment in developing countries, especially in the electricity sector, moves this research to be carried out by conducting quantitative empirical study using the structural equation model to investigating the three determinants of change readiness namely external pressure, innovation intention, and commitment of resources. The study was conducted on the IPP in Indonesia with the results showing that the innovation intention which is part of the culture of innovation is the biggest factor determining change readiness. Other determinants such as commitment of resources do not show a strong influence to encouraging change readiness for renewable energy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>