Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97867 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dadi Haribowo
"Kegiatan pemasaran yang di lakukan suatu perusahaan akan sangat menentukan tingkat penjualan produknya, dan pada akhirnya juga menentukan tingkat keuntungan yang akan diperolehnya. Tujuan analisis yang dilakukan dalam skripsi ini adalah untuk mengetahui hubungan yang ada dan sampai seberapa. jauh dampak / pengaruh dari kegiatan pemasaran ekspor yang telah dilakukan, terhadap besarnya penjualan ekspor P.T . Mustika Ratu. Metode penelitian yang digunakan untuk melihat hubungan antara biaya pemasaran dengan tingkat penjualan ekspornya I adalah dengan model statistik Regresi Linier Berganda : Yi = B1 + B2 X2 i + B3 X3 i + B4 X4 i + ui dimana : Yi = variabel terikat, yaitu tingkat penjualan ekspor pada periode tertentu B = koefisien regres; X = variabel bebas, yang terdiri dar; unsur-unsur biaya pemasaran, yaitu : biaya premesi, biaya transportas; dan biaya kantor cabang penjualan u i = gangguan Dari hasil 1 perhitungan data dengan meng9unakan metode OLS (Ordinary Least Square) diperoleh angka-angka yang memberi gambaran tentang model regresi tersebut, yaitu - R2 (Multiple Coefficient of Determination) - Durbin - Watson statistik - F - statistik - t - statistik Setelah melalui pengujiannya masing-masing, diperoleh kesimpulan : 1. Biaya-biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh perusahaan secara keseluruhan terbukti memiliki pengaruh yang positif terhadap tingkat penjualan ekspornya. 2. Unsur biaya pemasaran yang paling berpengaruh adalah unsur biya premesi kemudian unsur biaya transportasi. Sedangkan unsur biaya kantor cabang penjualan kurang berpengaruh terhadap penjualannya. Dari kesimpulan di atas dapat disampaikan beberapa saran : 1. Perusahaan perlu lebih meningkatkan kegiatan promosinya di masa yang akan datang. 2 . Perusahaan perlu mengevaluasi kegiatan dan biaya-biaya di kantor cabang penjualannya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18406
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marlyandri Andini Putri
"Merek "Urban Decay" merupakan salah satu merek kosmetik mewah yang cukup terkenal di pasar internasional. Ciri khas brand 'Urban Decay' high-end dan eksklusif menyasar generasi milenial. Penelitian ini menjelaskan pengaruh Kredibilitas Opinion Leader, Kredibilitas Merek, Norma Subyektif, Sikap Merek, Terhadap Niat Membeli Kosmetik Lipstik Merek 'Urban Decay' (Survei: Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Indonesia).
Metodologi penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan teknik pengambilan sampel adalah sensus atau total sampling, dengan jumlah sampel penelitian yang diolah sebanyak 230 responden. Data penelitian diperoleh dengan menyebarkan kuesioner dan dianalisis menggunakan regresi berganda (regresi linier berganda) yang diolah dengan menggunakan aplikasi statistik SPSS 24.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial opini pemimpin, norma subyektif, sikap merek berpengaruh signifikan terhadap niat beli kosmetik lipstik merek Urban Decay. Variabel yang memberikan pengaruh paling kuat dan paling signifikan terhadap niat beli kosmetik lipstik merek Urban Decay adalah norma subjektif. Kemudian diikuti oleh variabel opini leader, kemudian sikap terhadap merek.

The "Urban Decay" brand is one of the most well-known luxury cosmetic brands in the international market. The distinctive feature of the high-end and exclusive 'Urban Decay' brand is targeting the millennial generation. This research explains the influence of Opinion Leader Credibility, Brand Credibility, Subjective Norms, Brand Attitude, Towards the Intention to Buy Lipstick Cosmetics Brand 'Urban Decay' (Survey: Student of the Faculty of Communication Sciences, University of Indonesia).
The research methodology uses a quantitative approach and the sampling technique is census or total sampling, with the number of research samples processed as many as 230 respondents. The research data were obtained by distributing questionnaires and analyzed using multiple regression (multiple linear regression) which was processed using the SPSS 24 statistical application.
Based on the results of the study showed that partially the opinion of the leader, subjective norms, and brand attitude have a significant effect on the purchase intention of Urban Decay brand lipstick cosmetics. The variable that has the strongest and most significant influence on the purchase intention of Urban Decay lipstick cosmetics is the subjective norm. Then followed by the opinion variable leader, then the attitude towards the brand.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanika Syafira Marsha
"Penulisan makalah ini membahas strategi Consumer-Generated Marketing (CGM) yang diterapkan brand Love Beauty and Planet Indonesia (LBP) Indonesia pada kampanye #smallactsoflove, serta ulasan dari konsumen di media sosial Instagram serta di situs resmi ulasan dan rating Home Tester Club Indonesia (HTCID) dan Female Daily Network (FDN). Tujuan penulisan ini adalah menganalisa strategi CGM dalam membangun brand image produk LBP di Indonesia, dengan implikasi praktis sebagai bahan acuan bagi produk kosmetik lain untuk dapat menjalankan bisnisnya di Indonesia. Metode yang digunakan adalah serangkaian studi literatur yang menganalisis berbagai studi terkait dan materi komunikasi brand LBP. Temuan penulisan ini adalah terdapat peningkatan brand image produk LBP dari hasil penerapan strategi CGM dilihat dari beberapa capaian yang diraih LBP dalam industri kosmetik di Indonesia.

This writing discusses the Consumer-Generated Marketing (CGM) strategy applied by the Love Beauty and Planet Indonesia (LBP) Indonesia in the #smallactsoflove campaign, as well as reviews from consumers on Instagram and on the official website reviews and ratings of Home Tester Club Indonesia (HTCID) and Female Daily Network (FDN). The purpose of this paper is to analyze CGM's strategy in building the brand image of LBP products in Indonesia, with practical implications as a reference material for other cosmetic products to be able to run their business in Indonesia. The method used is a series of literature studies that analyze various related studies and LBP brand communication materials. The finding shows that there is an increase in the brand image of LBP products from the results of implementing the CGM strategy, seen from several achievements made by LBP in the cosmetics industry in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Annisafira Lintang Lestari
"Konsumen Indonesia telah menunjukkan minat yang meningkat terhadap produk cosmetics termasuk skincare, sehingga meningkatkan persaingan antar cosmetics brands. Untuk melakukan kegiatan promosinya, cosmetics brands memanfaatkan media sosial. Pemahaman tentang bagaimana menggunakan media sosial untuk berkomunikasi dan mempromosikan produknya bisa bermanfaat untuk literatur komunikasi pemasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi topik postingan media sosial dari empat cosmetics brands Indonesia. Penulis mengumpulkan total 21.339 tweets dari keempat brand tersebut dan menerapkan pendekatan text mining (topic modeling dengan metode Latent Dirichlet Allocation). Hasilnya menunjukkan bahwa postingan dari cosmetics brands pada umumnya mencakup topik berikut: product type dan giveaway. Namun, selain topik, beberapa brand juga memasukkan topik khusus seperti special event dan project collaboration.

Indonesian consumers have shown increased interest towards cosmetics products including skincare, which has increased the competition among cosmetics brands. Cosmetics brands have utilized social media as one of their promotional tools. Understanding of how brands use social media to communicate and promote its product may be important for marketing communications literature. This study aims to identify the topics of social media posts of four Indonesian cosmetics brands. The authors collected a total of 21.339 tweets from the four brands and implemented a text mining approach (topic modelling by Latent Dirichlet Allocation method). The result indicate that in general cosmetics brands’ posts cover the following topics: product type and giveaway. However, in addition to the topics, some brands also included specific topics such as special event and collaboration project. "
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Iman Chairunnisa
" Profil Perusahaan: MUAQ Beauty merupakan merek kosmetik lokal yang menjual alat kosmetik dan produk kosmetik. Merek ini berdiri secara resmi sebagai perusahaan pada tahun 2019. MUAQ memiliki 8 karyawan dengan divisi 8 divisi yang berbeda-beda. Merek yang memiliki Head Quarter di Jakarta ini menjual produknya melalui platform daring, yaitu melalui Website dan E-Commerce. Harga dari produk-produk yang dijual oleh MUAQ Beauty berada di kisaran Rp50.000-Rp150.000 dengan pengecualian pada harga produk brush. Melihat promosi sebelumnya, merek ini kerap menggunakan media sosial, di mana media sosial yang paling sering digunakan adalah Instagram. Analisis Situasi: Sebagai produk lokal, MUAQ Beauty dapat menunjukkan produk- produknya yang sangat baik dan memanfaatkan ruang digital. Memanfaatkan peningkatan daya beli masyarakat untuk melakukan promosi sehingga dapat meningkatkan brand awareness yang mungkin dapat berubah menjadi penjualan Menyampaikan keuggulan-keunggulan dari MUAQ Beauty dibandingkan merek lain. Mengoptimalkan pemasaran ke pengguna make-up yang menggunakan make-up bukan hanya untuk kegiatan sehari-hari dan menguatkan penyampaian positioning. Tujuan: Meningkatkan brand awareness sebesar 20% di segmentasi terpilih, yaitu segmentasi penggemar make-up. Khalayak Sasaran: Geografis: Tinggal di Jakarta Raya (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) Demografis: Perempuan, berumur 18-27 tahun, ekonomi menengah- menengah atas Psikografis: VALS experiencers Perilaku: Penggemar make-up, Digital-Savvy, Multiple Bases (Keller & Kotler, 2015): Unaware, Aware, not tried, negative opinion Pesan Kunci: Pentingnya produk dari MUAQ Beauty dan MUAQ Beauty sebagai merek yang menjual produk tersebut dalam meningkatkan kualitas pengalaman khalayak dan hasil saat melakukan kegiatan make-up, sehingga menunjukkan bahwa MUAQ Beauty juga cocok digunakan oleh para penggemar make-up. Program: Program "Next Level Make-Up” merupakan program pemasaran digital dengan tagline #LevelUpWithMUAQBeauty. Rute dari program ini disesuaikan berdasarkan model AISAS. Kekhasan program ini terletak pada penyesuaian program terhadap masalah di segmentasi pengguna make-up dan pendekatan program yang didasarkan oleh khalayak sasaran, baik dari penyesuaian strategi dan taktik hingga penyusunan rute yang digunakan. Jadwal: Januari 2022 – Juni 2022 Anggaran Rp48.070.000 Evaluasi: Sebanyak 55% target konsumen menyadari keberadaan MUAQ Beauty dilihat dari lima elemen, yaitu nama merek, logo dan simbol, karakter, dan kemasan. (meningkat sebanyak 20% dari hasil survei pada riset pendahuluan).

Company Profile MUAQ Beauty is a local cosmetic brand that sells cosmetic tools and cosmetic products. This brand was officially established as a company in 2019. MUAQ has 8 employees with 8 different divisions. This brand, which has a Head Quarter in Jakarta, sells its products through online platforms, namely through the Website and E-Commerce. The prices of the products sold by MUAQ Beauty are in the range of Rp. 50,000-Rp. 150,000 with the exception of the price of brush products. Looking at the previous promotion, this brand often uses social media, where the most frequently used social media is Instagram. Situation Analysis: As a local product, MUAQ Beauty can showcase its excellent products and take advantage of the digital space. Utilize the increase in people's purchasing power to carry out promotions so as to increase brand awareness which may lead into sales. Presenting the advantages of MUAQ Beauty compared to other brands. Optimizing marketing to make-up users who use make-up not only for daily activities and strengthening the delivery of positioning. Goal Increase brand awareness by 20% in the selected segment, namely the make-up enthusiast segment. Target Audiences Geographic: Lives in Greater Jakarta Area (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi) Demographic: Female, 18-27 years old, middle-middle class economy Psychographic: VALS experiencers Behavior: Make-up enthusiast, Digital-Savvy, Multiple Bases (Keller & Kotler, 2015): Unaware, Aware, not tried, negative opinion Key Message The importance of products from MUAQ Beauty and MUAQ Beauty as brands that sell these products in improving the quality of the audience's experience and results when carrying out make-up activities, thus showing that MUAQ Beauty is also suitable for use by make-up enthusiast. Program: The "Next Level Make-Up" program is a digital marketing program with the tagline #LevelUpWithMUAQBeauty. The route of this program is adjusted based on the AISAS model. The uniqueness of this program lies in the adjustment of the program to problems in the segmentation of make- up users and the of this program approach that is based on the target audience, both from the adjustment of strategy and tactics to the route that is used. Schedule: January 2022 – June 2022 Budget: Rp48.070.000 Evaluation: As much as 55% of target consumers are aware of the existence of MUAQ Beauty seen from five elements, namely brand name, logo and symbol, character, and packaging. (an increase of 20% from survey results in preliminary research)"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andriani Yuliasningrum
"Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, terutama adanya internet telah turut mengubah bagaimana konsumen berkomunikasi satu sama lain. Dengan adanya internet informasi yang disampaikan oleh konsumen yang telah menggunakan sebuah produk dapat diakses dan dibaca oleh konsumen lainnya dimanapun dan kapanpun. Informasi ini tersebar dari mulut ke mulut konsumen dengan lebih cepat dan dinilai lebih efektif untuk mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Bentuk komunikasi inilah yang disebut dengan electronic word-of-mouth (e-WOM). Penelitian kuantitatif ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan oleh e-WOM terhadap Brand Image, serta terhadap Purchase Intention konsumen baik secara langsung maupun dengan dimediasi oleh Brand Image. Penelitian ini melibatkan 116 sampel yang berasal dari wilayah Jabodetabek. Dimana sampel penelitian ini merupakan mereka yang pernah membaca product review atau ulasan produk Etude House pada berbagai Beauty Blog dalam kurun waktu enam bulan terakhir serta belum pernah melakukan pembelian terhadap produk yang ulasannya dibaca oleh responden pada Beauty Blog tersebut. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa e-WOM memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap Brand Image, serta Purchase Intention konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung dengan dimediasi oleh Brand Image pada produk kosmetik Etude House.

Advances of technology information and communication particularly availability of internet have turned the way consumer to communicated each other. Internet enable every information that consumer want to share about a product can be access and read of other consumer whenever and anywhere. This information finally spread by word of mouth faster and more effective to influent consumer purchase decision making. Sort of this communication is called electronic word-of-mouth (e-WOM). This quantitative research supposed to know the effect that e-WOM accused towards Brand Image, and also consumer Purchase Intention either directly or mediating by Brand Image. This study involved 116 sample from Jabodetabek area. The sample of this research is consumers who have read product review of any product from Etude House in any beauty blog for six month before this research conducted and never purchase product in the product review at any blog that consumer have been read before. The result of of this study showed that e-WOM have significantly and positively effect toward Brand Image and consumer Purchase Intention either directly or indirectly with mediating of Brand Image towards Etude House cosmetic."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S65648
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S18106
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Haryanti
"Dengan penulisan skripsi ini diharapkan dapat diketahui aplikasi perencanaan dan pengendalian biaya pemasaran pada biro perjalanan umum PT. "X" dan perbandingannya dengan teori. Dengan perencanaan dan pengendalian biaya pemasaran yang baik tingkat keuntungan yang diharapkan akan dapat dipertahankan. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah riset perpustakaan, observasi lapangan dan wawancara. Kebijaksanaan pemasaran yang diterapkan pada biro perjalanan umum PT. "X" terdiri dari kebijaksanaan produk, kebijaksanaan promosi, kebijaksanaan harga dan kebijaksanaan distribusi. Proses penyusunan budget biaya pemasaran diterapkan dalam siklus tertentu. Sales Forecast yang disesuaikan dengan data biaya pemasaran dari periode sebelumnya dijadikan dasar untuk menyusun konsep budget biaya pemasaran. Pengendalian biaya pemasaran di PT. "X" dilakukan melalui pengendalian secara administratif dan pengendalian manajemen. Dari hasil pengamatan mengenai hal-hal tersebut diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa dalam menyusun budget biaya pemasaran, bagian pemasaran PT. "X" telah melibatkan seluruh tingkatan manajemen sehingga menimbulkan sense or participation. Pengendalian administratif sudah cukup baik, dilakukan dengan menggunakan sistem voucher sehingga terhindar dari penggunaan dokumen atau formulir atau bukti secara tidak sah. Pengendalian manajemen belum terlaksana dengan baik karena data kumulatif yang tersedia sangat terbatas. PT. "X" hanya menggunakan biaya tetap. Agar perencanaan dan pengendalian biaya pemasaran dapat mendekati realisasi disarankan untuk mencantumkan budget biaya pemasaran pada bulan yang bersangkutan, nilai penyimpangan dan penjelasannya, selain itu agar lebih efektif sebaiknya menggunakan budget fleksibel, budget biaya standar untuk kegiatan pemasaran yang berulang-ulang (order rilling) dan budget appropriasi untuk kegiatan pemasaran yang sulit diukur (order getting)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18509
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gilbert Christian Bela
"Performa ekspor merupakan isu yang ditekuni oleh pemilik perusahaan dan pemerintah. Salah satu alternatif dalam upaya meningkatkan ekspor melalui inovasi adalah melalui inovasi pemasaran. Studi ini berusahan menjawab pertanyaan “apakah inovasi pemasaran mempengaruhi perilaku ekspor?” pada perusahaan di Indonesia menggunakan data dari World Bank Enterprise Survey tahun 2015.Metode yang digunakan dalam meneliti perilaku ekspor perusahaan adalah menggunakan model logit untuk probabilitas ekspor dan model tobit untuk intensitas ekspor perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif antara inovasi pemasaran dengan perilaku ekspor yang efeknya menjadi semakin besar apabila perusahaan berinovasi di bidang inovasi lain selain dari inovasi pemasaran. Karakteristik perusahaan lainnya seperti besar perusahan, umur perusahaan, dan kepemilikan asing juga ditemukan signifikan dalam meningkatkan probabilitas ekspor dan intensitas ekspor, sementara R&D ditemukan hanya signifikan dalam mempengaruhi probabilitas saja.

Export performance has been a concern for many firm owners and policymakers. One such way to increase export is through innovation, in particular marketing innovation. This study attempts to answer the question “does marketing innovation affects export behaviour?” for Indonesian firms using the data from 2015 World Bank Enterprise Survey. We tried to estimate export behaviour by using logit and tobit model for export probability and export intensity respectively. The results of this study shows a positive association between marketing innovation and export behaviour, which effect could also be strengthened when the firm also innovated in another type of innovation. Other firm characteristic such as firm size, age, and foreign ownerships was found to be significant in increasing both export probability and intensity, while R&D only on the former.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rinaldi Bursan
"Propinsi Lampung sebagai salah satu daerah sentra produksi kopi di Indonesia, khususny.i untuk kopi jenis Robusta mengalami kemunduran dalam penerimaan devisa ekspor produk kopi, Penniman harga kopi dunia menyebabkan menurunnya pendapatan pemerintah Lampung dan juga mengakibatnya menurunnya pendapatan ditingkat petani kopi yang tersebar di beberapa daerah kabupaten yang menjadi sentra produksi kopi Lampung, seperti: Lampung Barat, Lampung Selatan, Tanggamus dan Lampung Tengah. Selma ini ekspor kopi Lampung didominasi hanya pada jenis kopi robusta dcngan kualitas (grade) IV, dan terbatas hanya berupa biji kopi saja.
Propinsi Lampung merupakan pengekspor terbesar untuk produk dengan rata-rata ekspor yang konstan 200.000 ton pertahun_ Jumlah ekspor yang konstan ini tidak diikuti dengan meningkatnya nilai pendapat ekspor. Keadaan ini diakibatkan dari menurunya harga kopi dunia yang disebabkan over produksi beberapa negara produsen biji kopi, diantaranya Vietnam dan Brazil mengalami peningkatan yang sangat pesal dalam produksi kopinya.
Permasalahan yang diuji dalam penelitian ini adalah bagaimana proses peruinusan dan pengembangan strategi pemasaran ekspor yang efektif bagi kopi Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses perumusan dan pengembangan strategi pemasaran ekspor yang efektif bagi kopi Lampung. Variabel-variabel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah faktor awal dalam proses pengembangan strategi, yaitu: sentralisasi dan formalisasi. Variabel proses pengembangan strategi yaitu analisis lingkungan, komprehensip, aset-aset pemasaran dan kapabilitas, komunikasi, konsensus dan sumber daya. Faktor awal dan 'variabel dalam proses ini dihubungkan dengan variabel basil yaitu: pengembangan strategi dan kinerja perusahaan. Model Penelitian yang digunakan mengadaptasi pemikiran yang dikembangkan oleh Menon et al (1999), Albaum et al (1989) dan Styles and Ambler (2000).
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teknik Co f rmarory Factor Analysis guna mereduksi variabel-variabel teramati dan mencari faktor skor untuk masing-masing variabel laten. Kemudian untuk mencari hubungan antar masingmasing konstruk dilakukan analisis regresi.
Hasil pengolahan data memperlihatkan terdapat hubungan yang signifikan antara:
1. Sentralisasi dan Formalisasi dengan analisis situasi
2. Sentralisasi dan Fomialisasi dengan komprehensip
3. Sentralisasi dan Formalisasi dengan aset-aset pemasaran dan kapabilitas
4. Sentralisasi dan Formalisasi dengan hubungan antar bagian perusahaan.
5. Sentralisasi dan Formalisasi dengan komunikasi
6. Sentralisasi dengan konsensus
7. Sentralisasi dan Formalisasi dengan sumber daya
8. Analisis lingkungan dengan pengembangan strategi
9. Komprehensip dengan pengembangan strategi
10. Aset-aset pemasaran dan kapabilatas dengan pengembangan strategi
11. Hubungan antar bagian perusahaan dengan pengembangan strategi
12. Komunikasi dengan pengembangan strategi
13. Konsensus dengan pengembangan strategi
14. Sumber daya dengan pengembangan strategi
15. Pengembangan strategi dengan kinerja perusahaan.
Hasil pengolahan data juga memperlihatkan hubungan yang tidak signifikan yaitu: formalisasi dengan konsensus. Sehingga variabel ini dapat diabaikan dalam pembentukan persamaan regresi. Hasil lain yang didapat dalam penelitian ini hanya terdapat hubungan yang negatif antara variabel sumber daya dengan variabel pengembangan strategi dan variabel kinerja perusahaan.
Hasil penelitian ini menunjukan proses perumusan strategi yang akan dilakukan oleh perusahaan eksportir kopi Lampung hares diawali dengan memperhatikan faktor awal, yaitu:
1. Sentralisasi
2. Formalisasi
Kemudian selanjumya perusahaan eksportir hares memperhatikan faktordengan proses pengembangan strategi. Faktor-faktor tersebut Analisis lingkungan Komprehensi p Aset-aset pemasaran dan kapabilitas Hubungan antara bagian Komunikasi Konsensus Sumber daya.
Tahapan-tahapan ini apabila dilakukan dengan baik diharapkan akan menghasilkan suatu strategi pemasaran ekspor yang efektif bagi kopi Larnpung. Selanjumya strategi pemasaran yang efektif akan meningkatkan kinerja perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T20189
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>