Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97720 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rozani
"Banyaknya jenis barang dagangan pada suatu departemen store akan menyadarkan pihak pengelola suatu tata cara dalam melakukan perencanaan dan pengendalian persediaan barang dagang. Ditinjau dari sisi keuangan, perlu adanya suatu perhitungan-perhitungan tertentu sebagai alat taksiran dalam rangka membantu untuk men entukan baik atau buruk jalannya operasi. Analisa biaya volume laba dapat digunakan untuk memberikan gambaran kepada pihak manajemen mengenai operasi yang dilakukan. Analisa ini melihat bagaimana biaya, volume dan laba saling mempengaruhi satu dengan lainnya. Sebagaimana layaknya suatu departemen store, maka barangbarang akan ditempatkan secara beraturan dan berkelompok. Konsep jajaran-jajaran produk digunakan agar memudahkan konsumen dalam berbelanja. Pengelompokkan barang dagang ke dalam suatu jajaran produk dan penempatan jajaran produk tersebut dalam lantai-lantai yang berbeda menjadi dasar dalam penelitian ini. Penelitian ditujukan untuk melihat bagaimana pengaruh daripada simulasi kenaikan volume penjualan dan simulasi penurunan pada total biaya tetap terhadap laba operasi. Laba operasi yang dimaksudkan adalah laba operasi dari penjualan per jajaran produk dan laba operasi per lantai. Analisa diawali dengan melihat proyeksi rugi laba berdasarkan laporan tahun sebelumnya. Hasil yang diperoleh adalah gambaran tentang lantai-lantai mana yang harus diperhatikan karena kontribusinya terhadap laba operasi yang rendah atau minus. Lantailantai tersebut harus menjadi pokok perhatian. Dalam analisa -per lantai, peningkatan volume penjualan pada jajaran produk yang memberikan kontribusi margin tertinggi memberikan pengaruh relatif lebih baik dibanding dengan peningkatan volume penjualan pada jajaran produk dengan kontribusi rendah. Analisa gabungan seluruh lantai juga memberikan hasil yang sama dimana peningkatan volume penjualan pada jajaran produk dengan kontribusi margin tinggi relatif lebih baik dibanding dengan jajaran produk dengan kontribusi margin rendah. Analisa juga memberikan gambaran bahwa penekanan biaya dalam hal ini biaya tetap relatif tidak terlalu memberikan pengaruh terhadap laba operasi. Analisa biaya volume laba dapat digunakan agar pihak manajemen dapat rnelakukan proyeksi yang lebih rinci tentang bagairnana merencanakan dan mengelola barang dagang. Sesuai dengan sifat operasi suatu departernent store tidaklah mungkin untuk menghilangkan salah satu jajaran produk. Langkah terbaik adalah memperhatikan kontribusi jajaran produk yang bagaimana yang akan memberikan laba maksimal. Dari hasil penelitian di dapat bahwa jajaran produk rnerek ternama atau bersifat unik biasanya memberikan kontribusi yang baik terhadap laba operasi. sebaliknya barang- barang yang tidak mempunyai nama sulit diharapkan untuk rnarnpu rnengangkat laba operasi perusahaan. Selanjutnya tergantung pada pihak manajemen dalam mencari komposisi barang dagang yang akurat."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18561
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairul Kurniawan B.
"Perum Balai Pustaka sebagai suatu bentuk badan usaha mempunyai tujuan memperoleh hasil usaha yang menguntungkan Dalam usaha mencapai tujuan diperlukan adanya perencanaan atas apa yang akan dilakukan serta pengendalian atas kegiatan yang dilaksanakan. Salah satu alat yang dikenal dalam bidang keuangan untuk melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian adalah anggaran. Penulis mempergunakan kepustakaan dan penelitian metodologi penelitian lapangan. Penelitian kepustakaan bertujuan untuk menelaah teori-teori mengenai anggaran. Penelitian lapangan bertujuan untuk menerapkan teori-teori tersebut, pada Perum Balai Pustaka sebagai contoh kasus. Maksud dan tujuan rencana kerja dan anggaran Perum Balai Pustaka adalah sebagai pedoman dan sasaran kegiatan kerja yang berisikan arahan dan target yang harus dicapai, sebagai alat untuk menentukan alternatif sumber pembiayaan perusahaan dan sebagai alat monitoring kegiatan perusahaan. Fungsi anggaran yang nampak pada Perum Balai Pustaka hanya sebagai alat alat perencanaan saja. Anggaran dibuat hanya sebagai laporan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Fungsi pengendalian belum nampak berjalan. Peyimpangan yang terjadi belum dianalisa penyebabnya dan belum dilakukan tindak lanjut atas penyimpangan tersebut. Yang ada hanya laporan perbandingan antara anggaran dan realisasi. Hal ini menunjukkan bahwa akuntansi pertanggungjawaban belum diterapkan. Apabila diadakan analisa atas realisasi dibandingkan dengan anggarannya, maka penyimpangan yang terjadi dapat ditentukan apakah merupakan tanda bahaya bagi perusahaan dan penyimpangan tersebut dapat digunakan sebagai dasar evaluasi atau penilaian prestasi dan umpan balik untuk perbaikan di masa datang."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S19092
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haznil Ifdial
"Perusahaan periklanan mempunyai ciri umum yaitu setiap pesanan dari klien berbeda dan dalam pengerjaannya perusahaan memerlukan jasa pihak lain. Hal ini menarik minat penulis untuk menelaah perlakuan akuntansi atas biaya jasa periklanan (Cost of Advertising Services). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa dan mengevaluasi metode perhitungan biaya dan penetapan harga atas jasa-jasa periklanan pada suatu full service advertising agency. Untuk itu, penulis melakukan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan pada PT HI, berdasarkan kategori jasa yang dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu outside production, media placement dan in-house production. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perhitungan biaya atas jasa periklanan pada PT HI tidak mengakui biaya yang dikeluarkan perusahaan sebagai harga pokok atas jasa yang diserahkannya. Harga pokok untuk outside production dari media placement adalah sebesar tagihan dari pihak ketiga. Tidak lazim · untuk memasukkan beban perusahaan sebagai unsur harga pokok. Metode penetapan harga yang digunakan adalah net cost plus fee, yang selain mudah untuk menerapkannya juga merupakan metde yang umum dipakai oleh perusahaan-perusahaan periklanan besar di dunia. Untuk jasa in-house production, PT HI belum dapat menerapkan metode yang . layak untuk menghi tung harga pokok atas · jasa tersebut. Penetapan harga berdasarkan negosiasi dengan klien (Negotiable basis). Dari Hasil penelitian penulis menyimpulkan bahwa metode net cost plus fee sudah cukup layak diterapkan untuk jasa outside production dan media plac~ment. Sedangkan untuk jasa in-house production, basis negotiable price pT HI belum menentukan patokan yang tepat. Penulis memberi saran bagi jasa outside production dan media placement PT HI untuk menyusun anggaran dan menetapkan % Gross margin yang ingin dicapai secara hati-hati. Untuk jasa in-house production, penulis menyarankan agar PT HI membuat biaya standar berdasarkan basis upah langsung."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18395
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simbolon, G. P. Washinthon
"Industri ritel modern yang berkembang pesat saat ini sedikit banyak akan mempengaruhi struktur pasar dan persaingan di Industri tersebut. Perkembangan yang begitu pesat selain diakibatkan oleh perubahan perilaku berbelanja masyarakat, juga diakibatkan oleh perubahan kebijakan pemerintah pada industri tersebut. Krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998 yang lalu, bisa disebut sebagai awal dari perubahan yang secara menyeluruh pada industri ritel modern Indonesia.
Mengacu kepada kesepakatan antara pemerintah Indonesia dan IMF, maka pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan keppres No.99 Tahun 1998 yang selanjutnya diperbaharui dengan Keppres No.96 Tahun 2000 tentang Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan persyaratan tertentu bagi penanaman modal. Dengan terbitnya keppres ini membuat pemodal-pemodal asing dalam Industri ritel tertarik untuk berivestasi di Indonesia. Industri ritel yang semakin diramaikan oleh pemodal asing, mengacu kepada salah satu teori pada Organisasi Industri mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan dalam struktur (structure), perilaku (conduct) dan kinerja (performance) industri ritel modern.
Atas dasar hal diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pola hubungan antara struktur, perilaku terhadap performance pada perusahaan ritel modern yang sudah gopublik yang merupakan bagian dari industri ritel modern. Oleh karena kondisi makro ekonomi juga turut menentukan intensitas industri ritel modern, maka pada penelitian ini juga akan melibatkan indikator makro ekonomi sebagai salah satu yang mempengaruhi kinerja industri ritel modern. Indikator yang digunakan adalah tingkat inflasi dan PDB Indonesia.
Banyaknya perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri ini baik dalam bentuk perusahaan berbadan hukum maupun perusahaan perseorangan, akan mengakibatkan kesulitan untuk mendapatkan data yang diperlukan. Olen karena kesulitan tersebut, maka penelitian ini hanya dibatasi pada perusahaan-perusahaan ritel modern yang sudah go-publik.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah, dengan membuat model persamaan regresi linear berganda yang dianalisa dengan metode kuadrat Lerkecil biasa (method of ordinary least square, OLS), dengan menggunakan program Eviews 3.0 sebagai alat Bantu pengolahan data. Data yang digunakan untuk masing-masing variabel, baik variabel bebas maupun terikat adalah data dalam bentuk time series yang dibuat dalam triwulanan, untuk periode waktu dari triwulan pertama tahun 1998 sampai dengan triwulan tiga tahun 2005.
Secara umum hasil yang diperoleh adalah bahwa struktur dan perllaku perusahaan mempengaruhi performans dengan sifat yang sama pada seluruh perusahaan yang diteliti, tetapi dengan besaran yang berbeda-beda. Sementara variabel makro tidak semua secara signifikan mempengaruhi kinerja (performance) perusahaan. Ada kinerja yang dipengaruhi oleh tingkat inflasi dan PDB, ada juga yang tidak sama sekali. Yang menarik dan membutuhkan kajian lebih lanjut adalah, bahwa variabel struktur (pangsa pasar) justru lebih besar mempengaruhi kinerja perusahaan pada perusahaan-perusahaan yang memiliki pangsa pasar terkecil. Sementara pada perusahaan dengan pangsa pasar paling besar, variabel struktur (pangsa pasar) hanya mempunyai pengaruh yang kecil dalam menentukan variasi kinerja (performance) perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T20544
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahadi Yuliasmono
"ABSTRAK
Globalisasi yang mengusung tema besar liberalisasi ekonomi dan mekanisme pasar
besar telah menyatukan dan mempercepat kegiatan perekonomian di seluruh dunia
dengan mengurangi berbagai biaya dan tarif yang menjadi barrier bagi perdagangan
internasional. Seiring dengan itu, modal dan investasi asing termasuk dari sektor
bisnis ritel, bergerak cepat mencari tempat yang dianggap dapat mendatangkan
keuntungan semaksimal mungkin, dan salah satu tempat itu adalah negara Indonesia,
negara yang pada akhirnya harus membuka diri dan menerima kehadiran peritel asing
dengan sjumlah kebijakan dan regulasi yang membawa implikasi atau dampak postif
maupun negatifnya, terutama yang menyangkut erksistensi pasar tradisional, sektor
UMKM, dan sektor tenaga kerja.

Abstract
The theme of globalization and economic liberalization of the market mechanism has
to unite and accelerate economic activity around the world by reducing the various
costs and tariffs become barriers to international trade. Along with that, capital and
foreign investment, including from the retail business sector, to move quickly to find
a place that is considered to be profitable as possible, and one where it is the state of
Indonesia, a country which in turn should open up and accept the presence of foreign
retailers with a number of policy and regulatory implications as well as negative or
positive impact, particularly with respect to the existence of traditional markets,
SME sector, and labor sectors."
2012
T30501
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Nur Ramadhani
"Dalam perkembangannya dewasa ini, Ritel telah menjadi salah satu bidang usaha yang diminati oleh investor, baik lokal maupun asing. Persaingan ketat antara peritel lokal dan peritel asing, termasuk waralaba lokal dan asing, memaksa peritel lokal dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk membenahi diri agar dapat bersaing dan sejajar dalam usaha pasar ritel. Kondisi ini tentunya merupakan hal yang positif bagi masyarakat luas sebagai konsumen yang diuntungkan dari persaingan tersebut dan sekaligus memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional secara makro serta mendukung usaha Pemerintah terkait dengan penciptaan lapangan dan penyerapan tenaga kerja. Pemerintah sebagai Regulator dan penentu kebijakan memiliki peran yang sangat penting demi terciptanya iklim persaingan usaha yang sehat dan perlindungan terhadap UMKM. Oleh karena itu ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku harus dapat memberikan jaminan dan kepastian hukum, iklim persaingan usaha yang sehat dalam rangka menarik modal investor, baik dalam maupun luar negeri, serta perlindungan bagi pelaku usaha nasional.

In its recent development, Retail has become one of the most sought after line of business by local and foreign investors. Fierce competition between local and foreign retailer, including local and foreign franchise, has forced local retailer as well as Micro, Small and Medium Enterprise (UMKM) to make business improvement and reform in order to compete and align themselves in the Retail market competition. This condition is certainly a positive thing for the public as consumers who profited by such competition and sufficiently contributes for the national economy as well as element of support for the Government in its effort to create job opportunities and fight against unemployment. The Government is one of the crucial key player in this equation as the State Regulatory and policy-maker, to ensure healthy business competition and the protection of UMKM in Retail market. Therefore, the prevailing laws and regulations must provide certainty of law, promote healthy business competition atmosphere in order to attract both local and foreign investors, as well as the protection of national businesses."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
S45510
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Apep Insan Parid AP
"Tesis ini merupakan hasil penelitian mengenai respon pedagang kaki lima terhadap kebijakan penertiban yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Bandung. Penelitian ini penting mengingat adanya respon pedagang yang mengakibatkan kebijakan penertiban berjalan tidak efektif, bahkan hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh Pemerintah Kota Bandung. Padahal kebijakan penertiban bertujuan untuk menata kota dalam rangka menyukseskan Kota Bandung sebagai Kota Jasa yang Genah, Mereunah dan Tumaninah.
Penelitian ini difokuskan di Jl. Merdeka sebagai lokasi yang terkena kebijakan sesuai dengan keputusan Walikota Nomor : 511.23/Kep.1322-huk/2001 Tentang Lokasi Bebas Kegiatan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kota Bandung.
Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif melalui proses studi kepustakaan, wawancara dengan informan, dan pengamatan dilapangan. Informan penelitian berasal dari pejabat Pemerintah Kota Bandung dan beberapa pedagang kaki lima sebagai objek kebijakan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa operasi penertiban yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Bandung tidak disetujui oleh pedagang kaki lima, penertiban mendapat. perlawanan melalui tindakan anarkhis pedagang dan dalam perkembangannya respon pedagang seolah-olah tidak mengindahkan pelarangan perkembangannya respon pedagang seolah-olah tidak mengindahkan pelarangan berjualan. Mereka tetap menjalankan usahanya seiring dengan ditariknya petugas dari lokasi penertiban.
Faktor-faktor yang mempengaruhi respon terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi: tanggapan dan sikap pedagang, pengetahuan pedagang terhadap kebijakan, motivasi, pengalaman, kekompakan pedagang, dan budaya pedagang yang sulit diatur. Sedangkan faktor eksternal meliputi: tidak adanya fasilitas yang disediakan pemerintah, akses informasi yang kurang, perilaku petugas penertiban, situasi yang berkembang, lingkungan dan masyarakat sekitar, serta keberadaan organisasi pedagang.
Merujuk pada kondisi tersebut, perlu adanya suatu mekanisme operasi penertiban yang bisa diterima oleh pedagang dengan memberikan solusi pemecahan masalah sehingga kebijakan yang dijalankan menguntungkan kedua belah pihak, dalam hal ini pihak Pemerintah Kota Bandung dan pihak pedagang kaki lima."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T10910
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Cahyani Mei Yanti
"Salah satu ciri dari industri ritel adalah hambatan masuknya rendah (low barrier to entry), hal tersebut yang selalu menjadi faktor pendorong bagi retailer lokal maupun retailer asing untuk selalu melakukan ekspansi usahanya. Pesatnya pembangunan pusat-pusat perbelanjaan (shopping center) seperti plaza dan mall di Indonesia di satu pihak telah memberi peluang bagi Para retailer dalam melakukan ekspansi usahanya, tetapi di lain pihak telah ikut memicu tingginya intensitas persaingan karena semakin banyak retailer yang bermain di bisnis ritel. Ditambah lagi dengan derasnya arus globalisasi dan liberalisasi perdagangan dunia banyak retailer asing yang melakukan ekspansi usaha di pasar domestik.
Matahari Department Store meskipun termasuk salah satu retailer lokal terbesar di Indonesia namun dewasa ini tidak bisa menghindar dari ketatnya persaingan di bisnis ritel baik yang datang dari retailer lokal maupun retailer asing. Untuk itu Matahari Department Store memerlukan pemantauan perubahan-perubahan lingkungan eksternalnya kemudian mengantisipasi perubahan-perubahan eksternal tersebut dengan menggunakan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki perusahaan.
Berdasarkan teori manajemen strategis, penelitian ini mencoba untuk dapat merumuskan strategi peningkatan daya saing yang dibutuhkan perusahaan khususnya Matahari Department Store agar bisa mempertahankan kepemimpinan pasar. Perumusan strategi dilakukan dengan alat Analisis Proses Hirarki Analitik (PHA) untuk mendapatkan prioritas-prioritas elemen yang perlu dikembangkan di bisnis ritel. Penelitian diawali dengan menganalisis lingkungan eksternal dan lingkungan internal perusahaan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kinerja perusahaan. Kemudian penelitian diakhiri dengan analisis hasil uji Proses Hirarki Analitik.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa Matahari Department Store perlu melakukan strategi diferensiasi harga, produk dan layanan khususnya untuk segmen pasar kelas A plus dan segmen kelas A untuk dapat meningkatkan daya saingnya dalam menghadapi era globalisasi."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T10407
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
S18061
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi atensi pembelanja maupun evaluasi
pembelanja pada suatu merk ketika berhadapan dengan rak supermarket.
Penelitian ini terfokus pada penentuan prioritas in-store factors, yaitu lokasi,
discount frame, dan desain kemasan menggunakan metode Eye Tracking.
Penelitian ini memperlihatkan bahwa dua dari ketiga faktor in-store, yaitu
discount frame dan desain kemasan, berpengaruh secara signifikan terhadap
atensi. Sedangkan faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap evaluasi
pembelanja pada suatu merk adalah lokasi dan discount frame. Hasil uji statistik
pada faktor out-store juga menunjukkan bahwa preferensi konsumen tidak
berpengaruh pada atensi pembelanja pada rak.

Abstract
There are many factors that influence the shopper attention and the evaluation
when facing supermarket shelves. This research focused on determining the
priority of in-store factors, namely location, discount frames, and packaging
design using Eye Tracking method. This study shows that two of the in-store
factors, the discount frames and packaging design, significantly influence
attention. While the factors that significantly influence the evaluation of a shopper
at product discounted are the location and discount frames. The results of
statistical tests on the out-store factors also show that consumer preferences have
no effect on the shopper attention on the shelf"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43691
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>