Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165058 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anthoni Suwono
"Tingkat loyalitas konsumen sudah banyak diprediksi dengan berbagai atribut dari framework kepuasan pelanggan, tetapi output yang dihasilkan tidak konsisten. Konsep yang sedang berkembang saat ini yang dianggap sebagai predictor yang baik untuk loyalitas adalah customer experience. Ada delapan faktor pembentuk B2C customer experience menurut Lemke et al. (2006), yaitu accessibility, competence, customer recognition, helpfulness, personalization, problem solving, promise fulfillment, dan value for time. Dari penelitian terhadap responden yang dalam enam bulan terakhir berinteraksi dengan Hoka Hoka Bento didapatkan hasil bahwa problem solving, promise fulfillment, serta value for time merupakan tiga faktor yang paling berkorelasi dengan customer experience dan accessibility merupakan faktor dengan korelasi terendah. Penelitian ini juga mendapatkan hubungan yang kuat antara customer experience dengan loyalitas.

Many researchers have predicted consumer loyalty based on attributes from customer satisfaction framework, but many found inconsistent results. Customer experience is a growing concept which is considered as a good predictor for loyalty. There are eight factors which contribute to customer experience based on research by Lemke et al. (2006); accessibility, competence, customer recognition, helpfulness, personalization, problem solving, promise fulfillment, and value for time. From research concerning to respondents which in the last six months interacting with Hoka Hoka Bento, results show that problem solving, promise fulfillment, and value for time are three factors with the highest correlation with customer experience and accessibility is the lowest. This research also finds strong correlation between customer experience and loyalty."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T21736
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dieva Dimitrizya
"Pertumbuhan sektor ritel Indonesia menghadapi tantangan akibat pergeseran perilaku konsumen ke belanja online. OH!SOME Indonesia menjadi salah satu ritel populer yang menggabungkan toko online dan offline. Penelitian ini berfokus pada pengalaman di toko offline, mengingat pentingnya memahami bagaimana elemen-elemen pengalaman membentuk kepuasan pelanggan. Dengan pendekatan Stimulus-Organism-Response, penelitian ini menganalisis pengaruh in-store customer experience terhadap in-store customer satisfaction pada Generasi Z yang telah mengunjungi toko OH!SOME dalam tiga bulan terakhir. Sebanyak 310 responden dilibatkan dalam survei, dan data dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Hasil menunjukkan bahwa berbagai stimulus, seperti sensory, intellectual (design dan employees), social, dan pragmatic experience, berpengaruh signifikan terhadap in-store shopping dan service experience, yang kemudian membentuk in-store customer experience dan berdampak pada customer satisfaction. Intellectual experience (employees) memiliki pengaruh terbesar dalam model penelitian ini.

The growth of Indonesia's retail sector faces challenges due to shifting consumer behavior toward online shopping. OH!SOME Indonesia has emerged as a popular retail brand offering both online and offline shopping experiences. This study focuses on the offline store experience, given the importance of understanding how different elements shape in-store customer satisfaction. Using the Stimulus-Organism-Response (SOR) framework, this research examines the impact of in-store customer experience on customer satisfaction among Generation Z who visited OH!SOME's offline store within the past three months. A total of 310 respondents participated in an online survey, and the data were analyzed using Structural Equation Modeling (SEM). The results show that sensory, intellectual (design and employees), social, and pragmatic experiences significantly influence in-store shopping and service experiences, which in turn shape the overall in-store customer experience and ultimately affect customer satisfaction. Among these, intellectual experience (employees) has the strongest influence in the model. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendro Saputro
"Penelitian ini bertujuan untuk membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi intensi perilaku konsumen untuk membeli lampu LED sebagai lampu hemat energi di rumah tangga, dilihat dari perspektif theory of planned behavior dan Customer Satisfaction. Sikap, Norma dan Perceived behavior control berpengaruh terhadap perilaku membeli lampu LED. Customer Satisfaction terhadap lampu yang mereka gunakan saat ini berpengaruh terhadap perilaku membeli lampu LED. Secara keseluruhan model TPB dengan Customer Satisfaction memiliki kecocokan untuk memprediksi intensi perilaku membeli lampu LED.

The focus of this study is to investigate which factor may influence intention of customer behavior to buy LED light as energy saving lamps in households, viewed from the perspective of theory of planned behavior and Customer Satisfaction. Attitudes and subjective norms and perceived behavior control has insignificant influence towards the intention of customer behavior to buy LED light. Customer Satisfaction toward existing light also influence the intention of customer behavior to buy LED light. Overall the TPB and Customer Satisfaction modal can be use to predict behavior intention to buy LED lights.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simangunsong, Riris Kristina Angelia
"ABSTRAK
Tesis ini memaparkan mengenai dimensi yang membentuk customer experience pada pengguna internet banking dan pengaruh dari customer experience terhadap customer satisfaction, loyalitas dan word-of-mouth pada pengguna internet banking. Dimensi dan pengukuran dari customer experience quality ini menggunakan pengukuran customer experience quality yang dikembangkan oleh Maklan & Klaus (2013). Berdasarkan penelitian terhadap 249 responden pengguna internet banking di Jabodetabek, diperoleh hasil bahwa dimensi moments-of-truth menjadi dimensi yang paling besar dalam membentuk customer experience pada pengguna internet banking. Dari hasil pengujian SEM juga diperoleh hasil bahwa customer experience memiliki pengaruh yang signifikan terhadap customer satisfaction, loyalitas dan word-of-mouth.

ABSTRACT
This thesis describes the dimensions that formed customer experience in internet banking users and the impact of customer experience to customer satisfaction, loyalty and word-of-mouth of Internet banking users. Dimensions and measurement of this customer experience quality uses customer experience quality measurement developed by Maklan & Klaus (2013). Based on a study of 249 respondents of internet banking users in Greater Jakarta, showed that moments-oftruth becomes the greatest dimension in shaping customer experience in internet banking users. SEM test results also showed that the customer experience has a significant impact on customer satisfaction, loyalty and word-of-mouth.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Muzdalifah
"Pesatnya perkembangan teknologi telekomunikasi seluar semakin memacu persaingan diantara penyedia jasa operator telepon seluler. Operator telepon seluler dituntut tidak hanya menyediakan produk yang berkualitas tetapi juga memberikan layanan puma jual yang handal guna memberikan kepuasan yang tinggi kepada pelanggannya.
PT Telkomsel sebagai salah satu operator telepon seluler di Indonesia dalam memberikan layanan puma jual kepada pelanggannya memiliki GraPARI dan CAROLINE (Customer Care by On Line) yang merupakan tanggung jawab Divisi Customer Service. GraPAJU adalah tempat dimana pelanggan datang untuk memperoleh layanan puma jual. Pada bagian ini pelanggan memperoleh layanan dari karyawan Customer Service guna memenuhi kebutuhannya.
Untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan guna meningkatkan kualitas layanan GraPARI serta untuk mengetahui dimensi-dimensi layanan yang menjadi prioritas utama pelanggan, maka diadakan penelitian kuantitatif mengenai hal tersebut.
Penelitian ini bersifat deskriptif dan dilakukan dengan menggunakan metode penelitian lapangan dengan menggunakan sampel yang diambil dari pelanggan yang mengunjungi GraPARI. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 200 orang pada saat jam kerja GraPARI.
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh Telkomsel dalam menyusun strategi pelayanan agar tercipta kepuasan pelanggan yang tinggi dan menghasilkan loyalitas pelanggan terhadap perusahaan.
Mengenai tingkat kepuasan responden secara keseluruhan terhadap layanan Customer Service Telkomsel GraPARI Staco, mayoritas responden merasa puas dengan pelayanan yang diberikan dan berminat untuk tetap menjadi pelanggan Telkomsel serta merekomendasikan Telkomsel kepada orang lain.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa dimensi yang dianggap paling penting oleh responden adalah dimensi reliability (24%) dan dimensi responsiveness (23%). Kemudian dapat diketahui pula masih ada beberapa atribut yang memiliki kesenjangan yang besar antara tingkat kepentingan dengan tingkat kepuasan. Dari atribut-atribut yang memiliki kesenjangan besar tersebut dapat dikategorikan dalam 2 kelompok besar, yaitu dimensi reliability (kemampuan pelayanan) dan dimensi assurance (jaminan pelayananan).
Dengan demikian Telkomsel harus meningkatkan kinerja GraPARI, khususnya pada kedua dimensi tersebut yaitu dengan mengadakan workshop dan pelatihan secara reguler dengan tujuan memberikan pelatihan-pelatihan yang berkesinambungan yang difokuskan berdasarkan atribut-atribut pelayanan yang masih belum optimal dalam memberi kepuasan kepada pelanggan, menetapkan Standard Operating Procedure (SOP) yang direvisi tiap 6 bulan dengan tujaun karyawan bekerja menjadi lebih terarah dan cenderung untuk bekerja sesua1 prosedur sehingga tujuan untuk mengoptimalkan kinerja dapat tercapai, diimplementasikannya program aplikasi monitoring dimana pada aplikasi ini pihak supervisor dapat memonitor secara real time apa yang sedang diperbuat oleh karyawan Customer Service. Dan yang tak kalah penting adalah adanya punishment dan reward system sebagai motivator karyawan untuk tnenunjukkan kinerja yang baik.
Dengan memperhatikan hasil analisis weight, analisis gap, dan analisis kuadran atas pelayanan yang diberikan Customer Service Telkomsel GraPARI Staco, diharapkan perusahaan dapat menjaga kinerja yang selama ini telah optimal dan meningkatkan kinerja atribut-atribut yang belum optimal sehingga kepuasan pelanggan dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
M. Farid Nuranshory
"Tingkat persaingan perbankan di Indonesia dalam meningkatkan service delivery terlihat sangat ketat, setiap bank berupaya untuk menjadi nomor satu dalam memberikan layanan prima (service excellence) kepada nasabahnya. Disisi lain saat ini nasabah semakin canggih (sophisticated) dan sangat menuntut (demanding), sehingga mereka tidak hanya mencari harga yang kompetitif dan layanan yang baik saja, namun mereka menginginkan experience yang mengesankan ketika berinteraksi dengan produk maupun layanan yang diberikan. Hal ini menyebabkan bank harus berpikir ulang mengenai dirinya agar dapat berkompetisi secara efektif dan mendiferensiasi dirinya di pasar dengan mengetahui bagaimana nasabah mereka mengalami layanan yang mereka berikan. Disamping itu bank harus dapat memahami faktor-faktor yang mempengaruhi customer experience dalam ber-bank (bank customer experience), komitmen serta loyalitas mereka terhadap bank yang digunakan. Penelitian ini merujuk pada konseptual model customer experience dibangun oleh Vehoef et al (2009), model ini terdiri dari beberapa elemen yang membentuk customer experience, yaitu social environment, service interface, atmosphere, price, brand, electronic channel dan past experience. Penelitian dilakukan terhadap nasabah empat bank besar di Jabodetabek dimana dalam 1 bulan terakhir melakukan interaksi/transaksi perbankan baik melalui walk-in channel atau e-channel, dari hasil penelitian ini didapat bahwa faktor service quality menjadi faktor yang berkorelasi paling kuat, baik terhadap customer experience satisfaction maupun customer emotion satisfaction, namun demikian tidak hanya service quality saja yang berkorelasi terhadap customer experience, terdapat faktor-faktor lain yang juga berkorelasi yaitu brand, bank atmosphere, environment influence dan e-channel serta past experience. Penelitian ini memberikan hasil bahwa customer experience memiliki pengaruh kepada customer experience satisfaction demikian halnya dengan customer emotion satisfaction. Dalam kaitannya dengan customer loyalty, keduanya memiliki pengaruh yang tidak jauh berbeda, hal ini menunjukkan bahwa customer emotion satisfaction juga menjadi hal yang penting untuk diperhatikan dalam menciptakan customer loyalty.

Banking competition in improving service delivery in Indonesia looks very tight, each bank strives to be number one in providing excellent service (service excellence) to its customers. On the other hand, currently customers become more sophisticated and demanding, so they are not just looking for the competitive price and good service, but they want a memorable experience when interacting with the product or services provided. This led the bank to think again about themselves in order to compete effectively and differentiate themselves in the marketplace by knowing how their customers experience to the service that they provide. In addition, the bank must be able to understand the factors that affect the customer experience when interacting with the bank (the bank customer experience), their commitment and loyalty to the bank. This study refers to the conceptual model of customer experience from Vehoef et al (2009), the model is composed of several elements of the customer experience, the social environment, service interface, atmosphere, price, brand, electronic channel and past experience. Research conducted on the four major bank customers in Greater Jakarta, where in the last one month interaction / transaction with the bank either through walk-in channels or e-channel, the results of this study found that the factor of service quality is the most strongly correlated to both the customer experience satisfaction and customer emotion satisfaction, however, not only the service quality are correlated to the customer experience, there are other factors that also correlate i.e. the brand, the bank atmosphere, environment influence and e-channel as well as past experience. This study provides results that the customer experience has impact on customer experience satisfaction and customer emotion satisfaction. In terms of customer loyalty, both customer experience satisfaction and customer emotion satisfaction have the effect is not much different, it indicates that customer satisfaction emotion also be important to consider in creating customer loyalty.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T43475
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suhendra Naswil
"ABSTRAK
Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen penting dalam menyediakan
pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif Apabila pelanggan merasa tidak
puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan_ maka pelayanan tersebut dapat dipastikan
tidak efektif dan tidak efisien Hal ini terutama sangat penting bagi pelayanan publik. Pada
kondisi persaingan sempurna, dimana pe!anggan mampu untuk memilih di antara beberapa
alternatif pelayanan dan memiliki informasi yang memadai, kepuasan pelanggan.
merupakan satu determinan kunci dari ting:kat permmtaan pelayanan dan
fungsi/operasionalisasi pemasok. Tesis ini mengg:ali suatu metodologi yang pernah
digunakan untuk menjajagi tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan
terutama oleh customer service Satelindo Metodolog:i yang dirancang ini juga dapat
dipergunakan bagi sektor jasa lainnya.
Untuk memenangkan persamgan yang semakin ketat di era global, memuaskan pelanggan merupakan tujuan utama yang tidak dapat ditawar. Hal ini dapat dilihat dari
banyaknya organisasi yang menyertakan komitmennya terhadap taktor kepuasan
pelanggan.
Kotler ( 1994) menyatakan bahwa kepuasan pelanggan adalah "the level of a
Persons felt state resulting from comparing a product's perceived performance (outcome)
in relations to the person's expectation (Kepuasan pelanggan adalah suatu kondisi yang
dirasakan seseorang yang merupakan hasil dari perbandingan antara basil yang diharapkan
atas suatu produkJjasa dengan kenyataan yang diterima).
Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila ia dapat memenuhi kebutuhan dan harapan
pelanggannya. Ada beberapa faktor yang dapat dipertimbangkan oleh pelanggan dalam
menilai suatu pelayanan, yaitu:
1. Reliability (Reliabilitas/Dapat Dipercaya)
2. Responsiveness (Cepat tanggap)
3. Assurance (Jaminan)
4. Empathy (Empati)
5. Tangibles (Yang berwujud)
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, pelanggan sendiri yang menilai tingkat
kepuasan yang mereka terima dari barang. atau jasa spesifik yang diberikan, serta tingkat
kepercayaan mereka terhadap kemampuan pemberi pelayanan
Terdapat beberapa cara untuk mengukur kepuasan pelanggan, tesis ini menguraikan
satu cara yang telah digunakan di sektor jasa, berdasarkan penilaian pelanggan terhadap
dua isu penting yaitu: (I) Tingkat kepentingan (expec:lutions) pelayanan yang diberikan,
and (2) Kinerja (perceptions) pemberi pelayanan didalam memberikan pelayanannya.
Jadi, kepuasan pelanggan setelah melakukan pembelian tergantung pada kesesuaian
antara prestasi barang/jasa yang dibeli dengan harapan konsumen. Seberapa jauh
kesesuaian itu akan membentuk suatu tingkat kepuasan yang dapat dikategorikan atas:
Tidak Puas, Puas, dan Sangat Puas. Pertama, pelanggan/konsumen akan merasa tidak puas
bilamana prestasi produk/jasa lebih rendah dari harapan pelanggan. Kedua,
pelanggan/konsumen akan merasa puas bilamana prestasi produk/jasa sesuai dengan
harapan pelanggan/konsumen. Ketiga, pelanggan/konsumen akan merasa sangat puas
bilamana prestasi produk/jasa melebihi harapannya.
Pada dasarnya, harapan pelanggan/konsumen dapat dibentuk dari: pengalaman
pembelian sebelumnya, cerita dari teman, kenalan (word of mouth), dan informasi atau
janji-janji yang diberikan oleh produsen/perusahaan"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rizki Karunia Illahi
"Skripsi ini dibuat untuk membahas bagaimana motivasi pelanggan Taman Sari Royal Heritage Spa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara mendalam dan pengamatan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi yang mendasari pelanggan Taman Sari Royal Heritage Spa melakukan perawatan ialah kebutuhan akan relaksasi dan penyegaran dari rutinitas sehari-hari, perawatan badan, menghargai tubuh, ingin tampil bugar, serta panjang umur dan awet muda. Motivasi tersebut dipengaruhi oleh latar belakang sosial dan budaya informan seperti keluarga, pendidikan, dan pekerjaan. Perawatan yang dilakukan mendapatkan dukungan dari pihak keluarga. Informan dengan pekerjaan padat termotivasi untuk relaksasi dan penyegaran dari rutinitas kesehariannya. Tingkat pendidikan yang relatif tinggi membuat adanya kesadaran untuk menjalani gaya hidup sehat agar selalu tampil bugar sekaligus penghargaan terhadap tubuh. Pekerjaan yang bersinggungan dengan publik membuat informan termotivasi selalu merawat badan untuk tetap tampil bersih, enak dilihat dan awet muda.

This thesis discuss customer s motivation of Taman Sari Royal Heritage Spa. This research use qualitative method through in depth interview and observation. The found of the research show that customer s motivation of Taman Sari Royal Heritage Spa is the needs of relaxation and refresh from daily routine, body treatment, self reward, desire to look fit and having a long life and stay young. These motivations are influenced by informan's social and cultural background such as family, education and occupation. Treatments activities are supported by the family. Informant with high pressures of work want to get relax and refresh from daily routine. Well educated informant aware to have healthy life style to always look fit. Occupation in public sector makes informant go to spa in order to good looking and stay young.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S66808
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>