Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 91153 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Retno Widyaningrum
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap penonton televisi terhadap model iklan tokoh terkenal, yaitu sikap terhadap seringnya para pemeran Sinetron Si Doel Anak Sekolahan (SDAS) menjadi model iklan dan pengaruhnya kepada sikap mereka terhadap Model lklan SDAS dalam lkIan Indomie Jumbo. Populasi penelitian ini adalah penonton televisi yang tinggal di RW 014 Kelurahan Rawamangun. Sampel berjumlah 100 orang yang dipilih secara purposive (purposive sample). Metode Penelitian yang digunakan adalah survey-sample. Data dikumpulkan melalui instrumen kuesioner dan dianalisis dengan menggunakan tabel frekuensi dan tabel silang. Uji statistik yang digunakan adalah Partial Gamma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara sikap terhadap seringnya Keluarga SDAS menjadi model iklan dengan sikap terhadap model iklan SDAS dalam iklan Indomie Jumbo. Semakin mendukung sikap yang dimiliki penonton televisi terhadap seringnya Keluarga SDAS menjadi model iklan,akan semakin positif sifatnya terhadap model iklan SDAS dalam iklan Indomie Jumbo. Selain itu penelitian menyimpulkan bahwa model iklan SDAS ternyata merupakan model iklan yang mampu membawakan pesan-pesan iklan dengan baik dan dapat menghibur penonton televisi; sehingga sampai saat ini mereka belum bosan dengan banyaknya iklan-iklan yang menggunakan model iklan Keluarga SDAS, bahkan mereka malah menyukainya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
S4179
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Widyaningrum
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap penonton televisi terhadap model iklan tokoh terkenal, yaitu sikap terhadap seringnya para pemeran Sinetron Si Doel Anak Sekolahan (SDAS) menjadi model iklan dan pengaruhnya kepada sikap mereka terhadap Model lklan SDAS dalam lklan Indomie Jumbo. Populasi penelitian ini adalah penonton televisi yang tinggal di RW 014 Kelurahan Rawamangun. Sampel berjumlah 100 orang yang dipilih secara purposive (purposive sample). Metode Penelitian yang digunakan adalah survey-sample. Data dikumpulkan melalui instrumen kuesioner dan dianalisis dengan menggunakan tabel frekuensi dan tabel silang. Uji statistik yang digunakan adalah Partial Gamma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara sikap terhadap seringnya Keluarga SDAS menjadi model iklan dengan sikap terhadap model ikian SDAS dalam iklan Indomie Jumbo. Semakin mendukung sikap yang dimiliki penonton televisi terhadap seringnya Keluarga SDAS menjadi model iklan,akan semakin positif sifatnya terhadap model iklan SDAS dalam iklan Indomie Jumbo. Selain itu penelitian menyimpulkan bahwa model ikian SDAS ternyata merupakan model iklan yang mampu membawakan pesan-pesan iklan dengan baik dan dapat menghibur penonton televisi; sehingga sampai saat ini mereka belum bosan dengan banyaknya iklan-iklan yang menggunakan model iklan Keluarga SDAS, bahkan mereka malah menyukainya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
S4217
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wendy Rizanto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon anak terhadap iklan di televisi yang menggunakan model terkenal yaitu Joshua Suherman dalam iklan Sakatonik ABC. Alasan pemilihan topik dalam penelitian ini dilatarbelakangi oleh gejala yang berkembang dalam mayarakat akhir-akhir ini, yaitu penggunaan model tokoh terkenal/selebritis sebagai model dalam iklan produk anak, karena dianggap para selebritis cilik ini memiliki daya tarik yang besar sehingga pada akhirnya diharapkan akan mampu mempengaruhi khalayaknya, yaitu anak-anak. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa SD Kemala Bhayangkari 3 Jakarta, dengan menarik sampel sejumlah 50 siswa yang dipilih dengan metode purposive sampling, kemudian kepada mereka diajukan sejumlah pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk kuesioner. Penelitian yang dilakukan bersifat -deskriptif analisis, dimana pada akhirnya digambarkan daya tarik yang dimiliki seorang Joshua Suherman sebagai model dalam iklan Sakatonik ABC mampu mempengaruhi respon anak terhadap iklan tersebut, khususnya siswa SD Kemala Bhayangkari 3 - Jakarta. Analisa data dilakukan berdasarkan informasi-informasi yang terkumpul dari jawaban responden, kemudian data-data tersebut di susun dalam tabel-tabel dan dilakukan penilaian berdasarkan prosentase jawaban tersebut. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah penggunaan Model IkIan dari kalangan tokoh terkenaUselebriti mempunyai hubungan yang positif terhadap respon anak terhadap iklan, karena daya tarik yang mereka miliki mampu meyakinkan khalayak atas keunggulan produk sehingga pengetahuan khalayak atas produk, rasa suka dan keinginan untuk mencoba produk dapat tumbuh, bahkan lebih jauh lagi juga bertambak positif pada tahap pembelian dan loyalitas khalayak atas produk. Dari hasil uji statistik d' Somers yang telah dilakukan terhadap hasil penelitian ini diketahui bahwa terdapat hubungan yang significant antara daya tarik model iklan terkenaldengan respon afeksi responden. Sedangkan antara dimensi daya tarik model iklan terkenal dengan repon responden pada tahap kognisi dan konasinya tidak terdapat hubungan yang significant."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S4299
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Kurniati
"Anak-anak, dalam banyak hal seringkali menjadi pihak
yang dilalaikan. Padahal mereka adalah generasi harapan
bangsa. Anak-anak adalah kuncup-kuncup yang akan berkembang
dalam kehidupan kita, janji gemilang bagi masa depan dan
penghibur Masa depan suatu bangsa terletak di
tangan mereka. Allah SW . dalam firman-Nya menyatakan bahwa
harta dan anak adalah perhiasan dunia. Oleh karena itu,
tidak heran jika kita seringkali lupa untuk membimbingnya.
Dalam dunia pertelevisian misalnya, anak terpaksa dan . dipaksa
untuk mengkonsumsi berbagai tayangan acara yang tidak sesuai
bagi perkembangan mereka.
Disamping itu, melalui dunia periklanan yang penuh
persaingan, anak-anak sejak dini mulai dirambah sebagai ajang bisnis. Ibarat kertas putih, anak-anak adalah suatu sosok
yang dapat diisi. Keluguan mereka ditambah rasa keingintahuan
yang besar, membuat anak mudah sekali tergoda.
Kenyataan ini yang penulis ungkapkan untuk mengetahui
sejauh mana peran orangtua dalam membentuk kepribadian anak-ana
knya, terutama mengetahui bagaimana sikap mereka ยท terhadap
digunakannya anak-anak sebagai model dalam suatu iklan. Hal
ini berkaitan bahwa. lingkungan keluarga, dalam hal ini
orangtua, mempunyai peran yang menentukan dalam pembentukan
pribadi anak Pen e kanan pene litian pada penggunaan model anak dalam
iklan adalah karena tanpa menggunakan model anak-anak saja,
sua tu iklan sudah dapat mempengaruhi anak, bagaimana dengan
iklan yang menggunakan model anak-anak. Penggunaan model
anak di sini , adalah penggunaan model anak-anak yang dirasa
tidak pada tempatnya, karena bertujuan untuk memancing emosi
anak agar menjadikan terkadang produk yang ditawarkan in tegral
dengan kehidupan mereka sendiri hari. I klan yang dij adikan
con toh dalam penelitian ini adalahiklan susu coklat Indomilk
, Dancow, dan Dai~a tsu Classy ."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S4079
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Kurniawan
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5402
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arriani Harsono
"Tahun 1995 merupakan booming film Cina di televisi dan hal ini, menunjukkan betapa masyarakat gemar akan film tersebut. Pada sisi lain, meskipun beberapa elemen budaya Cina telah diterima, namun pada kasus-kasus tertentu, sikap masyarakat terhadap etnis Cina cenderung negarif. Berdasarkan fakta di atas, penults tertarik untuk melihat hubungan kedua sikap tersebut, yaitu sikap terhadap film Cina dan sikap terhadap etnis Cina, Guna memperjelas hubungan kedua sikap tersebut, juga akan diamati pendapat penonton manakala film Cina mencerminkan kehidupan etnis Cina. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas dalam konteks komunikasi, maka digunakan Teori-teori Konsistensi Kognitif. Teori ini banyak diaplikasikan untuk melihat hubungan antara sikap individu terhadap dua obyek di mana obyek bisa berupa manusia, benda, atau peristiwa. Menurut teori ini, sikap individu terhadap kedua obyek yang relevan cenderung sesuai, sehingga tercapai keseimbangan kognitif. Prinsip keseimbangan ini akan terpenuhi bila ketiga hubungan antara individu dan dua obyek semuanya positif atau dua di antaranya negatif. Jika tidak demikian, timbul ketidaknyamanan psikologis yang menimbulkan disonansi. Individu firLAk menyukai keadaan disonan ini, sehingga termotivasi untuk mengurangi, bahkan melenyapkan sama sekali disonansi tersebut. Berdasarkan teori, hipotesa yang terbentuk adalah sebagai berikut: pada seat penonton berpendapat film Cina mencerminkan kehidupan etnis Tina, sikap penonton terhadap film positif cenderung menyebabkan sikap terhadap etnis positif dan demikian sebaliknya: sikap terhadap etnis positif, maka sikap terhadap film juga positif. Guna membuktikan kebenaran hipotesa yang di atas, dilakukan penelitian survei terhadap 100 responden yang dipilih secara purposif. Setelah data terkumpul dan dianalisis, maka didapat hasil bahwa sikap terhadap film berhubungan dengan sikap terhadap etnis dan hal ini tampak kitat pada kondisi penonton berpendapat bahwa film mencerminkan kehidupan etnis. Dengan demikian, dan has penelitian ini, diperoleh sumbang pikiran kepada disiplin ilmu komunikasi bahwa teori keseimbangan mampu menjawab permasalahan penelitian."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S4186
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Turjasari
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5172
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yul Yahya Mandara Kumara
"ABSTRAK
Tubuh sehat merupakan idaman setiap orang. Untuk itu diperlukan unsur penunjang yang berupa makanan bergizi. yaitu susu. Namun, karena kendala tertentu, maka konsumsi susu oleh masyarakat masih tergolong rendah. Keadaan ini kemudian membuka kegiatan ekonomi banyak perusahaan susu. Sehingga diperlukan iklan yang dapat memberikan informasi maupun mempersuasi masyarakat agar meningkatkan konsumsi susu. Kenyataannya perusahaan periklanan yang membanjiri khalayak memaksa setiap iklan untuk menempatkan produk dalam pusat perhatian khalayak. Berarti sebuah iklan harus memiliki unsur yang mengandung daya tarik bagi yang melihatnya. Suatu cara yang digunakan iklan Susu Bubuk BENDERA (SBB) adalah menggunakan tokoh tenar sebagai model iklan. Hal itu berkaitan dengan produk SBB itu sendiri yang memiliki keistimewaan yang sulit diukur atau dibuktikan dan serupa dengan produk sejenis. Penggunaan model iklan tokoh-tokoh tenar dimaksudkan untuk menghubungkan nilai glamour dan otoritas tersebut dengan nilai produk. Kedua nilai mencerminkan keadaan yang mengundang ketakjuban dan suatu tokoh tersebut kewibawaan karena kemampuan dalam suatu bidang tertentu. Keadaan yang disandang tokoh tenar yang menjadi model iklan ini dapat menjadi sumber acuan dan panutan bagi seseorang dalam menilai pesan yang disampaikan iklan. Namun demikian keistimewaan yang dimiliki tokoh tenar belum menjadi jaminan keberhasilan suatu kampanye periklanan. Karena selain masalah kejujuran di mana masyarakat umumnya mengetahui tokoh tenar mendapat upah untuk menjadi model iklan, dituntut pula keterkaitan antara tokoh tersebut dengan produk. Pertanyaan penelitian ini adalah sejauh manakah persepsi ibu rumah tangga terhadap iklan SBB dan sudah sesuaikah menggunakan tokoh tenar sebagai model iklan SBB di dalam kerangka tujuan periklanan. Untuk menjawab kedua pertanyaan periklanan ini maka diadakan suatu penelitian survey-sample dengan menggunakan sampel sebanyak 80 responden. Para responden adalah ibu rumah tangga yang bertempat tinggal di kelurahan Tebet Barat. Data penelitian merupakan . statement verbal berdasarkan persepsi dan evaluasi terhadap unsur naskah iklan pengumpulannya dilakukan dengan pertanyaan berstruktur. Sedangkan untuk menganalisis data melalui pengamatan terhadap perbedaan persentase. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah bahwa predikat dan ketenaran seorang tokoh belum merupakan jaminan sebagai model yang sesuai bagi suatu iklan. Dari kelima tokoh tenar yang menjadi model iklan SBB dan menggunakan SBB hanya Mieke Wijaya dan Icuk Sugiarto yang cenderung dinilai menarik dan tepat. Berdasarkan alasan yang disebutkan responden, untuk menjadi model yang menarik dan tepat bagi iklan SBB diperlukan kaitan yang wajar antara latar belakang, profesi dan penampilan tokoh dengan produk. Sedangkan dari segi kejujuran pada umumnya tokoh tenar dinilai tidak jujur sebagai model iklan. Adapun alasan ketidakjujuran tersebut lebih ditekankan pada keraguan atas kesaksian tokoh di dalam pengalaman mengkonsumsi SBB. Masalah lain yang dapat disimpulkan pula adalah mengenai unsur lain dari naskah iklan SBB serta efek iklan terhadap penerima. Penggunaan warna ternyata merupakan hal penting untuk iklan SBB karena memberikan pengaruh tertentu pada diri penerima iklan. Sedangkan penggunaan kata-kata dalam iklan SBB terutama lebih banyak membentuk penilaian yang positif walaupun cukup banyak pula yang menilai kata-kata iklan SBB memberi rangsangan untuk mencoba produk. Dan akhirnya, efek yang ditimbulkan iklan SBB di dalam komunikasi dengan penerima iklan lebih banyak memberikan pengetahuan dari informasi yang diberikannya, ketimbang menimbulkan keyakinan terhadap iklan itu sendiri."
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Skripsi yang berjudul _Humor dalam Iklan di Televisi dan Hubungannya dengan Sikap Terhadap Iklan (Attitude Toward the Ad)_ ini adalah kajian komunikasi pemasaran. Objek penelitian tesis ini adalah iklan-iklan televisi yang mengandung unsur humor. Penelitian ini dilakukan karena iklan-iklan di televisi memiliki beberapa keunikan, antara lain adalah: (1) memiliki unsur audio dan visual, (2) merupakan wadah yang paling cocok untuk pengiklan mengkreasikan desain iklan dengan kreatif, (3) membutuhkan sebuah unsur atau stopping power yang dapat menarik perhatian penonton karena memiliki kelemahan zapping dan clutter, misalnya dengan menghibur, salah satunya adalah dengan penggunaan unsur humor. Penelitian dalam tesis ini bertujuan untuk: (1) mengetahui bagaimana hubungan mediator dan moderator dalam proses terciptanya perceived humor terhadap iklan di televisi, dan (2) mengetahui bagaimana pengaruh perceived humor terhadap attitude toward the ad (Aad) pada iklan di televisi. Untuk mencapai tujuan penelitian ini digunakan rangkuman teori-teori para ahli terdahulu mengenai pemakaian unsur humor dalam kaitannya dengan konsep iklan, media televisi, dan sikap individu terhadap iklan. Penelitian ini dilakukan terhadap 50 responden muda, berpendidikan, dan berkelas menengah ke atas. Cakupan penelitian ini dibatasi pada proses terciptanya humor dan peranannya dalam membentuk sikap penonton terhadap iklan. Sikap terhadap brand produk, sikap terhadap perusahaan, ingatan dan komprehensi penonton adalah di luar jangkauan penelitian ini. Dengan menggunakan metode deskriptif, ANOVA, korelasi dan regresi, diperoleh hasil penelitian yang menyatakan bahwa schema familiarity tidak mempengaruhi tingkat incongruity dalam berasosiasi dengan surprise; playfulness, ease of resolution dan warmth mempengaruhi hubungan surprise dengan perceived humor; surprise berperan sebagai mediator dari tingkat incongruity ke perceived humor; dan humor yang tinggi memiliki efek positif terhadap sikap terhadap iklan."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
S26384
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deny Pujihadiprsetyo
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4596
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>