Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158251 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Royani
"Penelitian deskriptif korelasi dan cross sectional ini bertujuan mengetahui hubungan antara sistem penghargaan dengan kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan di Instalasi Rawat Inap RSUD Kota Cilegon. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan observasi. Metode Chi Square dan Multiple Logistic Regression digunakan dalam analisis data. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara sistem penghargaan dengan kinerja 65 perawat dengan p value (menurut persepsi perawat) = 0,720 dan p value (berdasarkan hasil observasi) = 0,716. Sub variabel pengaruh dan pertumbuhan diri adalah sub variabel yang paling berhubungan dengan kinerja perawat. Rumah sakit perlu mempertimbangkan jenjang karir perawat sebagai dasar utama pemberian sistem penghargaan.

This research aim to know relation between reward system with nurse performance in nursing care in RSUD Cilegon. Method Research use descriptive correlation with cross sectional device. Sampel use 65 nurse. Data collecting conducted with kuesioner and observation. Method Chi Square and Multiple Logistic Regression used in data analysis. Result of research found that no significant relationship between reward system with nurse performance with p value (according to nurse perception = 0,720) and p value (result of observation = 0,716). Sub variable influence and growth are most sub variable relate to nurse performance. The hospital require to develop nursing career as basic mayor reward system."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Royani
"Penelitian deskriptif korelasi dan cross sectional ini bertujuan mengetahui hubungan antara sistem penghargaan dengan kinerja perawat dalam menjaksanakan asuhan keperawatan di Instalasi Rawat Inap RSUD Kota Cilegon. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan observasi. Metode Chi Square dan Multiple Logistic Regression digunakan dalam analisis data.
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara sistem penghargaan dengan kinerja 65 perawat dengan p value (menurut persepsi perawat) = 0,720 dan p value (berdasarkan hasil observasi} = 0,716. Sub variabel pengaruh dan pertumbuhan diri adalah sub variabel yang paling berhubungan dengan kinerja perawat Rumah sakit perlu mempertimbangkan jenjang karir perawat sebagai dasar utarna pemberian sistem penghargaan
This research aim to know relation between reward system with nurse performance in nursing care in RSUD Cilegon. Method Research use descriptive correlation with cross sectional device. Sampel use 65 nurse. Data collecting conducted with kuesioner and observation. Method Chi Square and Multiple Logistic Regression used in data analysis.
Result of research found that no significant relationship between re\vard system with nurse performance with p value (according to nurse perception = 0,720) and p value (result of observation = 0,716). Sub variable influence and growth are most sub variable relate to nurse performance. The hospital require to develop nursing career as basic mayor reward system.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Royani
"Penelitian deskriptif korelasi dan cross sectional ini bertujuan mengetahui hubungan antara sistem penghargaan dengan kinerja
perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan di Instalasi Rawat Inap RSUD Kota C. Pengumpulan data dilakukan dengan
kuesioner dan observasi. Metode Chi Square dan Multiple Logistic Regression digunakan dalam analisis data. Hasil penelitian
menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara sistem penghargaan dengan kinerja 65 perawat (p(persepsi perawat)= 0,720;
p(observasi)= 0,716; α= 0,05). Sub variabel pengaruh dan pertumbuhan diri adalah sub variabel yang paling berhubungan
dengan kinerja perawat. Rumah sakit perlu mempertimbangkan jenjang karir perawat sebagai dasar utama pemberian sistem
penghargaan.
"
Depok; Serpong: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia; STIKES Banten BSD City Serpong, 2012
610 JKI 15:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hartati Rivai
"Rumah sakit adalah organisasi pelayanan kesehatan yang padat karya dan daya dengan jumlah Sumber Daya Manusia yang terbesar adalah perawat yang memberikan pelayanan keperawatan secara terus menerus selama 24 jam. Sehingga baik buruknya rumah sakit sering dinilai dari penampilan kerja tenaga keperawatannya. Oleh karena itu perawat perlu meningkatkan kemampuan profesionalnya secara terus menerus baik secara individual maupun kelompok.
Dalam memberikan pelayanan keperawatan diperlukan rekaman pekerjaan agar kesinambungannya dapat terpelihara dan selalu bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas semua tindakan profesionalisme yang dilakukannya. Untuk itu perlu adanya pemantauan dan pembinaan secara terus menerus guna menjaga dan meningkatkan kualitas kerja tenaga keperawatannya. Mengingat bahwa di Rumah Sakit Umum Daerah kota Dumai belum pernah dilakukan penelitian terhadap kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan, serta dengan mengacu kepada penelitian sebelumnya di tempat lain. Maka perlu dilakukan penelitian agar diperolehnya informasi bagaimana hubungan antara karakteristik perawat dan iklim kerja dengan kinerja perawat dalam pedokumentasian asuhan keperawatan di Rumah Sakit Umum Daerah kota Dumai.
Penelitian ini menggunakan rancangan Cross Sectional, dengan Sampel penelitian adalah seluruh perawat pelaksana sebanyak 43 orang, yang mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai tenaga pelaksana perawatan. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dengan "Skala Likert" untuk dimensi iklim kerja, sedangkan untuk kinerja menggunakan cheklist (daftar tilik), yang kemudian dilakukan analisis data menggunakan Kai Kuadrat dan t-test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (67,54%) perawat memiliki kinerja cukup dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Berdasarkan uji statistik diperoleh ada hubungan yang bermakna antara status perkawinan dengan kinerja perawat pelaksana (p<0,05) dan adanya perbedaan yang bermakna rata-rata iklim kerja dimensi tanggung jawab dan kejelasan organisasi dengan kinerja perawat pelaksana dalam pendokumentasian asuhan keperawatan di RSUD Kota Dumai (p<0,05).
Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada hubungan antara status perkawinan, ikiim kerja dimensi tanggung jawab dan kejelasan organisasi dengan kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Untuk meningkatkan kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan perlu kiranya dilakukan pelatihan (on the job training) bagi perawat pelaksana serta membuat uraian dan pembagian tugas perawat pelaksana pada setiap shift sehingga setiap tugas dapat saling berkoordinasi dalam dalam memberikan asuhan keperawatan dan pendokumentasiannya kepada pasien.

Hospital is a health care organization that characterizes with intensive human and capital resources, It has human and capital intensive care continuously for 24 hours. Frequently, the image of hospital can be shown from the work performance of its nurses. Therefore, nurses need to maintain continuously their professional capability individually and in the team. In delivering their nursing care, they need to record every activity, so that its continuity can be kept and nurses will always be responsible for everything they do in their professional conduct.
In order to enhance the quality of work the nurses, the hospital needs a continuous monitoring and capacity building. Considering that Dumai City General Hospital has not ever been conducted the study about the performance of nurses related to the nursing care documentation. The study is necessary to do in order to gain the information about the relationship between characteristics of nurses, working climate, and the performance of nurse in nursing care documentation in Dumai City General Hospital.
The study used cross sectional research design with population sample was all operational nurses (43 nurses) in the hospital who had tasks and responsibility as operational nurse employee. Data collecting that conducted were Likert-Scale questionnaire for working climate dimension, and checklist for performance of nurse dimension. Afterward the data was analyzed by using chi-square and t-test.
The result of the study showed that majority of the nurses (67.54%) was sufficient in conducting nursing care documentation. According to statistical test found that there was significant relationship between marital status and nurse's performance (p<0.05) and also there was significant difference between the average of dimension of responsibility, dimension of organization clarity, and nurse's performance in conducting nursing care in Dumai City General Hospital (p<0.05).
This study concluded that there was significant relationship between marital status, working climate, dimension of responsibility, dimension of organization clarity, and nurse's performance in conducting nursing care in Dumai City General Hospital. In order to maintain the performance of nurse in conducting nursing care documentation, it needs to conduct on the job training and to make job description for the operational nurse, and the division of authority among nurses in each shift so that every task they do can be coordinated well in delivering nursing care and documentation to the patient as well.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12695
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohana Raisita Damalia Mari
"Kualitas tidur yang tidak memadai dapat berdampak buruk terhadap kinerja pekerjaan perawat, yang akan berimbas pada keselamatan pasien dan keselamatan perawat itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kualitas tidur dan kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Desain penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan potong lintang pada 120 perawat di ruang rawat inap RSUD Cibinong yang dipilih dengan total sampling. Kualitas tidur diukur dengan kuisioner The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dan kinerja diukur dengan kuisioner kinerja perawat yang dimodifikasi dari kuisioner Royani.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara kualitas tidur dengan kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSUD Cibinong (p=0,002, α= 0,05). Skor total PSQI pada perawat yang berkinerja baik lebih rendah 1,42 poin dibanding yang berkinerja kurang baik. Kegiatan untuk meningkatkan kualitas tidur dan kinerja perlu diprogramkan oleh perawat dan manajemen rumah sakit melalui pengaturan jadwal kerja yang sesuai dan peningkatan sumber daya perawat melalui sekolah, serta perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan kualitas tidur dan kinerja perawat.

Poor sleep quality and sleep deprivation adversely impact work performance, patient safety and nurse safety. This study aims to identify the relationship between sleep quality and performance of nurses in implementing nursing care. The study design was cross-sectional analytic approach to the 120 nurses in the inpatient hospital Cibinong selected with a total sampling. Quality of sleep was measured with a questionnaire The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) and the performance is measured by the performance of the nurse questionnaire modified from the questionnaire Royani.
The results of this study indicate that there is a relationship between sleep quality and nurse?s performance in implementing nursing care in inpatient wards Cibinong hospital (p = 0.002, α = 0.05). PSQI total score on the nurse who performs well 1,42 points lower than the poor performers. Activities to improve the quality of sleep and performance need to be programmed by nurses and hospital management through appropriate setting work schedules and increased resource of nurses, as well as the further research related to sleep quality and performance of nurses.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S57517
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Makhrus
"Pelayanan keperawatan di rumah sakit sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan merupakan pelayanan esensial dan sentral. Hal ini disebabkan karena disamping memiliki jumlah sumber daya manusia terbesar, pelayanan keperawatan juga merupakan pelayanan yang paling banyak berinteraksi dengan klien. Untuk mewujudkan pelayanan keperawatan yang berkualitas diperlukan kerja keras secara terus menerus, terencana, terarah dan berkesinambungan. Salah satu upaya tersebut adalah penciptaan ikiim komunikasi dalarn organisasi keperawatan yang kondusif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui iklim komunikasi dalam organisasi keperawatan hubungannya dengan kinerja perawat. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian aclalah perawat pelaksana di instalasi rawat map RSUD JCarawang berjumlah 134 orang.
Hasil penelitian menunjukkan karakteristik responden terbanyak : 46,3% umur 26-29 tahun, 47% lama kerja 5 - 8 tahun, 64,2% Jenis kelamin wanita, 86,6% sudah kawin, 63,4% tingkat pendidikan terakhir DIII Keperawatan, dan 64,2% status pegawai kontrak. Pada variabel ikiim komunikasi persentasi terbanyak supportiveness 58,2 % kategori sedang, kepercayaafl 4 5,5% kategori sedang, partisipasi dalam membuat keputusan 51,5% kategori sedang, keterbuban 42,5% kategon sedang, dan komitmen kerja 79,9% menyatakan baik. Tidak ada hubungan bermakna secara statistik antara karakteristik responden dengan kineija perawat (p-value >0,05). Variabe) ikiim komunikasi dalam organisasi yang rhubUflgan secara bermakna dengan kinerja perawat adalah kepercayaan, partisipasi dalam membuat keputusan, dan komitinen kerja. Varjabel komitmen kerja paling menentukan dalam hubungannya dengan kinerja perawa (p value = 0,000).
Dengan demikian upaya menanarnkan komitmen kerja secara terus-menerus perlu diprioritaskan melalui kegiatan-kegiatan pertemuan rutin bulanRn guna menjelaskan kekuatan dan kelemahan organisasi keperawatan, menjelaskan peluang dan ancaman organisasi keperawatan, menjelaskan kelompok sasaran organisasi keperawatan, inenjelaskan kebutuhan pelanggan, menjelaskan strategi dan rencana tindakan, dan melakukan evaluasi pencapaian tujuan organisasi.

Nursing service in the hospital as an integral part of the health care service is the esential and the central part of the health services. In that caused the nursing service has a great number of human resources and takes sophisticated interaction with clients. Therefore, nursing care has great influence in increasing quality of hopital care. One of the effort to create qualified nursing care is created communication climate in the nursing organization to be come condusive.
The aim of the reseach was to find out the communication climate in the nursing organization at General Hospital of Local Governant at Karawang in relation to their nursing performance. The research utilized quantitatif - cross sectional design. Samples consist of 134 nurses who work at nursing ward instaiation.
The result was used in this study showed that the characteristic of respondent were mostly: 46,3% 26-29 age, 47% expereance 5 ?8 years old, women, married, Bachelor in nursing, and contract servant. There was no significant correlation beetween the characteristic of respondent with the nurse performance (p-value> 0,05). The variable of communication climate that significant correlation with nurse performance sugest trust, participative decision making, and work's comitment.
Based on result above, the hospital should priority to implant a work?s comitment through regular meeting for explaining the strength and weaknesses of nursing organization, opportunitY and threat of nursing organitation, main objective nursing orgnitation, customer requirement strategic and planed, and evaluated a achievement of goal.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T4577
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kuswantoro Rusca Putra
"Pelaksanaan praktik keperawatan tidak terlepas dengan adanya lingkungan kerja perawat dan karakteristik perawat. Komponen lingkungan kerja yang dimaksud di atas meliputi kepemimpinan, manajemen dan budaya; kendali terhadap beban kerja; kendali terhadap praktik; dan sumber yang memadai.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lingkungan kerja perawat dan karakteristik perawat dengan pelaksanaan praktik keperawatan. Penelitian dilakukan di IRNA I dan IRNA II RSU Dr. Saiful Anwar Malang pada tanggal 1 Mei sampai dengan 20 Mel 2006 menggunakan desain penelitian deskripsi korelasional dengan rancangan penelitian cross sectional terhadap 196 orang perawat pelaksana dengan tiga jenis instrumen yang terdiri atas Lingkungan Kerja Perawat, Karakteristik Individu, dan Pelaksanaan Praktik Keperawatan.
Hasil penelitian dengan analisis bivariat menggunakan Pearson's Product Moment Correlation Coeficient, test dan anova menunjukkan bahwa variabel lingkungan kerja perawat (kepemimpinan, manajemen dan budaya; kendali terhadap beban kerja; kendali terhadap praktik dan sumber yang memadai) secara statistik menunjukkan ada hubungan yang signifikan dengan pelaksanaan praktik keperawatan (p < 0,05). Sedangkan variabel confounding tidak memiliki hubungan dengan pelaksanaan praktik keperawatan dan tidak mempengaruhi pelaksanaan praktik keperawatan. Subvariabel yang paling berpengaruh terhadap pelaksanaan praktik keperawatan adalah kendali terhadap praktik. Kesimpulannya bahwa kendali terhadap praktik merupakan suatu otoritas dan tanggung jawab perawat dalam memberikan praktik keperawatan secara akontabel yang merupakan elemen penting bagi keperawatan profesional. Implikasi terhadap keperawatan pada penelitian ini adalah perlu dilakukan upaya agar perawat memiliki kendali terhadap praktiknya melalui penerapan jenjang karir klinik bagi perawat yang mengatur tanggung jawab perawat dalam melakukan asuhan kepada klien yang disesuaikan dengan kompetensi dan pendidikan pada jenjang karirnya."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T17485
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Johan Sastradijaya
"Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Cilegon. Masalah ini timbul dilatarbelakangi dengan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Cilegon yang belum optimal dimana tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan oleh perawat pelaksana hanya 57,50 % (2003) dan perawat pelaksana yang membuat dokumentasi asuhan keperawatan dengan Iengkap dan benar hanya 53,67% (2003).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja perawat dan faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kinerja perawat ditinjau dari karakteristik individu yang meliputi umur, tingkat pendidikan dan lama bertugas, karakteristik organisasi yang meliputi sumber daya, kepemimpinan dan imbalan serta karakteristik psikologis yang meliputi motivasi dan pembelajaran.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan seksional silang (Cross Sectional). Sampel penelitian adalah seluruh perawat pelaksana di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Cilegon sejumlah 48 orang sebagai total sampel. Data yang diperoleh adalah data primer melalui wawancara menggunakan kuesioner terstruktur terhadap responden perawat pelaksana dan data sekunder didapat dari dokumentasi asuhan keperawatan di pencatatan medis (medical record).
Hasil analisis bivariat dengan uji statistik chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara umur dengan kinerja, kepemimpinan dengan kinerja dan pembelajaran dengan kinerja. Tidak ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kinerja, lama bertugas dengan kinerja, sumber daya dengan kinerja, imbalan dengan kinerja dan motivasi dengan kinerja.
Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan untuk melaksanakan proses pembelajaran yang benar kepada setiap perawat pelaksana melalui pelatihan formal yang diadakan. Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, sehingga diharapkan penelitian ini dapat dilanjutkan oleh peneliti lain dengan menggunakan desain yang lebih baik validitasnya tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja perawat."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
T13176
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulaiman
"Menghadapi pasar global dimana persaingan menjadi sangat terbuka, maka rumah sakit harus mampu merubah paradigmanya sehingga berorientasi kepada pelanggan dan mutu pelayanan.
Diketahui mutu pelayanan adalah bersifat abstrak, banyak penelitian sudah memberi definisi mutu pelayanan rumah sakit termasuk asuhan keperawatan. Mutu asuhan keperawatan erat kaitannya dengan nilai-nilai yang dianut oleh perawat sebagai pemberi jasa yang, disediakan rumah sakit dan pasien pasien sebagai penerima jasa pelayanan.
Desain penelitian adalah cross sectional dan merupakan penelitian survey dengan penyebaran kuesioner terhadap 140 perawat yang bekerja pada Rumah Sakit Cut Mutia Lhokseumawe. Ada lima faktor yang dipakai untuk mengukur kepuasan kerja perawat, yaitu berdasarkan kepuasan penghasilan, peluang promosi, kondisi kerja, pengawasan, dan kerja tim. Dimensi tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy digunakan untuk mengukur persepsi mutu asuhan keperawatan.
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa ada hubungan yang berarti antara kepuasan kerja perawat dengan persepsi mutu asuhan keperawatan, dimana makin tidak puas seorang perawat dalam tugasnya menunjukkan makin tidak sesuai persepsi mutu asuhan keperawatan yang diberikan (p-value = 0,001). Hal ini juga erat kaitannya dengan karakteristik perawat itu sendiri. Keseluruhan faktor kepuasan 78.6% responden tidak puas dalam kerjanya dan 51.4% responden mempunyai persepsi mutu asuhan keperawatan yang diberikan tidak sesuai dengan keseluruhan dimensi mutu pelayanannya.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh manajemen rumah sakit sebagai salah satu acuan untuk menyusun strategi perbaikan mutu pelayanan rumah sakit dan kepuasan kerja pegawainya.

Facing the global market, which open competition, the hospital need to change their paradigm to be quality service-centered and patient oriented.
Since quality is a relative term, many health service researchers have defined quality of hospital services including nursing health care. Nursing health care realized that quality is to a large extent is determine by the conditions and values of Nurses as the service provider of hospital as well as the patients as the recipient of the health care services.
The research design was cross sectional on a survey of 140 nurses at Lhokseumawe General Hospital. The questionnaire contains five dimension, which are tangible, reliability, responsiveness, assurance, and empathy that describe perception of nurses on quality of nursing health care who's provide the services in hospital. There are also contains five factor of nurses job satisfaction that are salary, promotion, work condition, control, and teamwork satisfaction. Both quality of nursing health care and nurses job satisfaction have scale that qualify or unqualified of nursing health care perception and satisfy or unsatisfied of nurses job on his/her work.
The investigation show that have had the significant association between nurses job satisfaction and quality of nursing health care perception where if a nurse was unsatisfied on his/her work job, then perception of nursing health care was also unqualified for nurse itself (p-value = 0.001). The overall satisfaction there are 78.6% of respondent were unsatisfied on his/her job work and 51.4% of respondent were unqualified on perception of nursing health care itself.
The results of this research is expected to provide the Lhokseumawe General Hospital with data and information in developing the hospital service quality improvement and job satisfaction in term of sustainable development.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T13031
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harmawati
"Penelitian ini menganalisa kepuasan kerja dan hubungannya dengan kinerja dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang dipersepsikan perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUP.Dr.M.Jamil Padang. Latar belakang masalah ini bersumber dari penjajakan awal yang menunjukkan banyak perawat merasa kurang puas terhadap pekerjaannya.
Desain yang digunakan dalam penelitian menggunakan metoda deskriptif korelasi dengan pendekatan cross secfional. Hipotesis ditetapkan untuk melihat hubungan variabel kepuasan kerja dengan variabel kinerja perawat pelaksana dan variabel confounding/karakteristik respoden dengan kinerja perawat pelaksan Teori yang melatar belakangi penelitian ini adalah teori Abraham Maslow dan Herzberg (Thoha, 2000) untuk variabel kepuasan kerja dan teori Robbins (1996) untuk kinerja serta Standar Asuhan keperawatan ( SAK ).
Hasil uji statistik bivariat korelasi Pearson product moment menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara variabel kepuasan kerja (total) dengan kinerja perawat pelaksana dengan nilai r = 0,279 memiliki p value = 0,001 (p< Cl ). Selain itu beberapa sub variabel kepuasan kerja mempunyai hubungan bermakna dengan kinerja perawat pelaksana yaitu penghargaan ( r = 0,315; p value = 0,001), tanggung jawab ( r = 0,220; p value = 0,002 ), pengembangan diri ( r = O,24l; p value = 0,00l) dan kebijakan organisasi (r = 02325; p value = 0,00l). Sub variabel kepuasan kerja yang tidak mempunyai hubungan bermakna adalah pekerjaan ( r = 0,033; p value = 0,646 dan hubungan rekan kerja ( r = 0,079; p value = 0,275 ).
Hasil uji statistik menggunakan uji t ( T- Test ) dari variabel confounding/karakteristik responden memunjukkan tidak ada hubungan bermakna dengan kinerja perawat pelaksana yaitu umur ( r = 0,739; p value = 0,461 ), pendidikan ( r = 0,748; p value 0,455 ) dan lama kerja ( r = 0,742; p value = 0,459). Sedangkan hasil uji multivariat dengan menggunakan regresi linier ganda menunjukkan bahwa sub variabel kepuasan yaitu penghargaan merupakan faktor paling berpengaruh terhadap kinerja perawat pelaksana dengan nilai [3 = O,259; p value = 0.010 ( p < on)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa sub variabel kepuasan kerja dapat mempengaruhi kinerja perawat pelaksana, yaitu tanggung jawab, pengembangan diri, kebijakan organisasi, karena mempunyai hubungan bermakna.
Rekomendasi kepada pengelola RSUP.Dr.M Jamil Padang agar dapat memperhatikan dan meningkatkan penghargaan yang baik terhadap perawat pelaksana sehingga dapat meningkatkan kepuasan kerja dan kinerja dalam melaksanakan asuhan keperawatan melalui pengembangan suatu poa jenjang karier yang baku."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T2925
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>