Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 70583 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S4744
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Rahmawati
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T25663
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4608
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Jannati Rochmah
"ABSTRAK
Salah satu faktor pembentuk reputasi organisasi adalah komunikasi yang menitikberatkan
khalayak eksternal organisasi. Keberhasilan suatu kegiatan komunikasi ditentukan oleh
bagaimana strategi komunikasi itu dijalankan. Maraknya industri media massa komersial yang
selalu mengedepankan profit membuat Lembaga Penyiaran Publik berjuang untuk menjadi
media massa rujukan masyarakat yang mengedepankan independensi, netral, dan balance.
Namun popularitas Lembaga Penyiaran Publik masih terkalahkan oleh media massa komersial.
Hasil riset pendengar LPP RRI Tahap I 2011 merekomendasikan perlunya mempertajam
kegiatan komunikasi RRI untuk lebih menguatkan reputasi mereka. Atas dasar itulah RRI
sebagai Lembaga Penyiaran Publik melakukan serangkaian kegiatan komunikasi untuk
memperbaiki reputasinya di mata masyarakat.
Berdasarkan kerangka pikir tersebut, penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui
strategi komunikasi eksternal yang dilakukan oleh RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik
dalam menguatkan reputasi di mata masyarakat; Mengetahui reputasi RRI sebagai Lembaga
Penyiaran Publik; Dan hubungan RRI dengan publik eksternalnya.
Penelitian ini menggunakan metodologi deskriptif kualitatif dan menghasilkan beberapa
temuan penting. Pertama, strategi komunikasi eksternal yang dilakukan oleh RRI bertipologi
proactive dengan publisitas melalui kegiatan advertising, namun kurang menekankan pada
aktivitas newsworthy information. Strategi komunikasi tersebut belum bisa memenuhi kriteria
yang baik ditinjau dari: Perumusan tujuan yang kurang jelas; Penentuan khalayak sasaran yang
tidak fokus; Serta tidak adanya evaluasi terhadap efektivitas kegiatan komunikasi yang telah
mereka lakukan. Kedua, masih banyak masyarakat yang pesimis dengan kehadiran RRI karena
terstigma dengan pandangan RRI jaman dahulu yang masih merupakan corong pemerintah.
Secara persuasif, komunikasi yang dilakukan RRI tidak membawa dampak yang besar terhadap
keinginan masyarakat untuk mulai menggunakan Lembaga Penyiaran Publik, terlihat dari masih
lemahnya market presence RRI. Penelitian ini memberikan saran kepada LPP RRI untuk
meningkatkan kreativitas dan kapabilitasnya dalam merancang strategi komunikasi agar terlihat
menarik, gampang diingat, dan tidak membosankan.

ABSTRACT
One of the factors which establishes the organization reputation is communications,
which focuses on the external audiences of the organization. The success of a communication
activity is determined by how the communication strategy is executed. The rise of the mass media
industry, which is always profit-oriented, forces Public Broadcasting Institutions striving to be
mass media references for the society in which they emphasize on the independence, neutrality,
and balanced value. However, the popularity of the Public Broadcasting Institutions is still
defeated by commercial mass media. The 2011 first phase research on the LPP RRI audiences,
which was conducted by RRI, shows that RRI needs to sharpen its communication activity in
order to strengthen its reputation. As such, RRI, as a Public Broadcasting Institution, is doing a
series of communication activities to improve its reputation on the society.
Based on such framework of notion, this research has several objectives, i.e. to
understand the external communication strategy undertaken by RRI as a Public Broadcasting
Institution in order to strengthen its reputation on the society, know the reputation of RRI as a
Public Broadcasting Institution and the relationship of RRI and the external public.
This research uses a qualitative descriptive method and yields on several important
findings. First, the external communication strategy undertaken by RRI has a proactive typology
by publicity via advertising, but it lacks of emphasis on the activity of newsworthy information.
The communication strategy is not yet able to meet the criteria of a good communication
strategy, which is reviewed from: unclear formulation of its goal, grouping of the target
audiences which is not focused, and no evaluation activity to measure the effectiveness of its
communication program. Second, many people are still pessimistic on the presence of RRI
because of its track record. In the persuasive communication, this communication strategy
cannot bring an impact on the society to start listening to RRI and use RRI as their publicity
mass media. It is proven by RRI's weak market presence. This research suggests RRI, as a
Public Broadcasting Institution, to enhance its creativity and versatility in designing a
communication strategy."
2012
T30607
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jacob Silas Mussry
"Semakin ketat dan sulitnya persaingan dalam dunia bisnis menuntut semakin besamya peran pemasaran dalam suatu perusahaan sehìngga pemasaran mempunyai peran yang semakin strategis. Sudah saatnya pemasaran menjadi isu korporat dan menjadi suatu strategic badness discipline. Pemasaran sudah bukan hanya menjadi tanggung jawab dari suatu fungsi pemasaran saja dalam suatu perusahaan, akan tetapi sudah menjadi tanggung jawab semua orang di suatu perusahaan. Dengan demikian maka dalam menyusun suatu formulasi strategi dan taktik pemasanan akan dapat dihasilkan suatu formulasi yang lebih tajam dan komprehensif. Di samping itu, unsur kreatif juga menjadi sangat penting yang merupakan suatu corporate competitive edge karena dapat menimbulkan suatu paradigma baru dalam bersaing, atau dengan kata lain, menciptakan suatu ?new rule of the game?. Suatu formulasi yang baik haruslah dapat mentransformasikan perusahaan menjadi suatu market-driven company, bahkan lebih jauh lagi, menjadi suatu customer-driven company yang diwarnai dengan karakteristik customer intimacy dan customization yang nyata.
Dalam karya akhir ini ditunjukkan bahwa suatu perusahaan - dalam hal ini adalah PT. Intro Virtual Millennium - yang menempatkan pemasaran sebagai konsep bisnis stratejik harus mempunyai komitmen yang tinggi, sehingga pengimplementasian dari strategi dan taktik yang telah disusun dapat dilakukan secara utuh. Di samping itu, perusahaan juga dituntut untuk mengelola keuangan perusahaan secara hati-hati dan profesional. Struktur keuangan perusahaan yang kokoh merupakan syarat penting bagi perusahaan untuk dapat melewati berbagai perubahan makroekonomi yang tidak terduga, misalnya seperti halnya krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia lebih setahun terakhir ini.
Penyusunan strategi dan taktik pemasaran yang komprehensif didahului dengan suatu riset dimana hasil riset ini akan dipakai sebagai salah satu bahan baku untuk menyusun Competitive Audit yang pada dasarnya adalah suatu SWOT Analysis. Dalam audit ini akan didapat suatu Competitive Setting Profile (CSP) dan Company Alignment Profile (CAP) yang masing-rnasing akan menghasilkan Competitive Setting Index (CSI) dan Company Alignment Index (CAl). Dengan CSI dan CAI dapat dilakukan suatu Gap Analisis yang hasilnya dipalai untuk menyempitkan apakah posisi perusahaan "leg behind" atau "ahead" dalam suatu kompetisi pada masa tertentu.
Tahapan selanjutnya setelah perusahaan menetapkan objectivesnya, adalah menyusun strategi yang terdiri dari tiga elemen, yaitu segmentation, targeting dan positioning. Dalam segmentation, perusahaan haruslah memandang pasar secara kreatif, sedangkan targeting harus disesuaikan dengan kemampuan perusahaan untuk mengalokasikan sumber dayanya. Dalam targeting haruslah diperhatikan faktor-faktor size, potential growth, competitive advantage, serta competitive situation. Dengan melakukan niching akan bisa didapatkan tageting yang lebih efektif. Positioning bukan sekedar slogan, akan tetapi merupakan suatu janji yang harus dipenuhi oleh perusahaan kepada konsumennya. Oleh sebab itu, positioning jangan sampai over promis but wider deliver. Setup produk harus mempunyai positioning yang jelas sehingga tidak saling tumpang tindih dimana hal ini akan dapat membingungkan pasar yang pada gilirannya akan menjadi bumerang bagi perusahaan yang memproduksinya. Produknya yang diharapkan dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan. Dalam karya akhir ini juga ditunjukkan bagaimana men-drop suatu brand yang sudah cukup lama eksis sekaligus membangun suatu brand baru, lengkap dengan positioning, marketing-mix, selling, dan elemen-elemen lain, yang sama sekali baru."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Rakhmat
"ABSTRAK
Semakin banyaknya wisatawan asing yang datang ke Indonesia,
menjadikan bisnis di bidang pariwisata menjadi semakin besar. Saat ini wisata
alam merupakan salah satu pilihan bagi para wisatawan untuk menghabiskan
liburannya, seperti wisata pantai, gunung, hutan, bahkan bawah laut.di beberapa
lokasi terbaik yang ada di Indonesia. Indonesia Journey adalah salah satu operator
wisata yang melayani jasa perjalanan wisata alam seperti pendakian gunung,
ekspedisi lintas hutan, dan kunjungan ke suku pedalaman. Sehubungan dengan hal ini, saya menciptakan program komunikasi
terpadu untuk Indonesia Journey. Program komunikasi ini akan berlangsung
selama 12 bulan dari Juli 2012 hingga Juni 2013. Kegiatan yang akan dilakukan
meliputi pemasangan iklan di media cetak, pembuatan souvenir,
mengoptimalisasikan penggunaan website, dan media interaktif lainnya dengan
perkiraan budget sebesar 450 juta rupiah.

ABSTRACT
With the increasing the number of international tourist arriving in
Indonesia it gives the significant impact to the tourism industry. Nowadays,
nature-based tourismbecomes popular and it is one of the tourist destinations
choices such as private beach, hiking to the mountain, trekking to the jungle and
diving. Indonesia Journey can provide nature-based tourism packages for tourist. Therefore I create the integrated communication program for Indonesia
Journey for twelve months since 2012 until 2013. The activities that will be
donewith 450 million Rupiah budget allocation are advertising in printed media,
merchandising, launching website and other interactive media."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Esthy Reko Astuty
"Pada akhir abad 20an, distribusi informasi melalui teknologi telekomunikasi telah mengalami perubahan yang sangat cepat dan masih terus berkembang tidak saja pada media komputer, tetapi juga pada jaringan dimana komputer merupakan media untuk dapat saling berkomunikasi.
Penggunaan teknologi telekomunikasi ini telah mentransformasi tatanan masyarakat dalam berkomunikasi baik komunikasi satu arah, dua arah atau lebih, yang setidaknya telah mendekatkan para pelaku komunikasi dari penghalang jarak dan waktu.
Perkembangan teknologi telekomunikasi yang kondusif semacam ini terus mendorong kecenderungan bergesernya masyarakat di seluruh dunia menjadi suatu masyarakat global. Perkembangan tersebut menyadarkan, bahwa globalisasi informasi telah sangat mempengaruhi iklim peradaban kehidupan manusia di seluruh dunia. Seiring dengan perkembangan teknologi telekomunikasi tersebut, perkembangan kepariwisatan juga mengglobal, mengakibatkan meningkatnya kompleksitas persaingan bisnis kepariwisataan di dunia internasional,
Terpuruknya citra Indonesia khususnya pariwisata Indonesia yang diawali sejak akhir tahun 1997 di mata calon wisatawan mancanegara dari berbagai negara pasar utama dan potensial, salah satu penyebab diantaranya sangat dipengaruhi oleh berkembangnya informasi tentang Indonesia yang tidak selayaknya. Disamping itu, dipengaruhi pula oleh bagaimana upaya pemerintah Indonesia dalam mengcounter berita, dan mengkomunikasikan hal-hal positif serta mempromosikan daerah, daya tarik dan atraksi wisata lainnya yang aman untuk dikunjungi. Hal ini merupakan alasan yang sangat mendesak diperlukannya program promosi pemasaran elektronik pariwisata untuk mengcounter berita-berita yang menjatuhkan nama Indonesia di mancanegara."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T10987
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emilia Bassar
"Media televisi di Indonesia bukan lagi sebagai barang yang mewah, tidak seperti ketika penama kali televisi ada di Indonesia. Saat ini, televisi sudah menjadi suatu kebutuhan bagi kehidupan masyarakat Indonesia.
Pertama kali televisi hadir di Indonesia, yaitu pada tahun 1962, bertepatan dengan peristiwa olahraga Asia keempat di Jakarta. Peresmian The 4th Asian Games tersebut bersamaan dengan peresmian penyiaran Televisi Republik Indonesia (TVRI) oleh Presiden Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1962.
Kemudian setelah kurang lebih 27 tahun TVRI siaran `sendiri' di Indonesia, di akhir tahun l 990 -an pemerintah memberikan deregulasi dalam bidang pertelevisian, dimana pemerintah mengijinkan televisi swasta untuk siaran. Hal ini membuat dunia televisi berkembang pesat, yaitu dengan munculnya RCTI sebagai televisi swasta pertama di Indonesia, diikuti Surya Citra Televisi (SCTV), Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), Andalas Televisi (ANTV), dan Indosiar Visual Mandiri (IVM).
Dengan berdirinya 5 (lima) stasiun swasta tersebut, semakin maraklah media televisi di Indonesia. Faktor daya saing, antara lain sumber daya manusia, fasilitas, teknologi, keuangan, dan strategi, harus menjadi perhatian pengelola televisi. Untuk itu, diperlukan adanya strategi yang tepat, khususnya strategi komunikasi pemasaran yang mempunyai peran dalam menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan/atau mengingatkan khalayak (pemirsa dan klien) akan perusahaan dan produk (program) perusahaan, agar dapat menerima dan loyal terhadap program yang ditawarkan perusahaan.
Analisis hasil penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa strategi komunikasi pemasaran RCTI cukup baik. Hal ini dapat dilihat. antara lain dengan adanya strategi pemasaran yang dirumuskan oleh tim Marketing, kemudian dikoordinasikan dan dikomunikasikan dengan bagian-bagian terkait; program acara yang mendapat rating tinggi berkat adanya Programming Team yang menganalisa program RCTI secara terus-menerus; pelayanan prima kepada klien; dan membuka diri terhadap tanggapan dan saran pemirsa yang diterima oleh Public Relations Department, yang semuanya itu ditujukan guna mencapai tujuan perusahaan secara menyeluruh."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T1149
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Susanto
"Besarnya pasar bisnis SMS Premium melalui media ponsel di Indonesia memang membuat pertumbuhan layanan ini cukup berkembang dengan pesat Selain disebabkan oleh besarnya pasar penduduk Indonesia. karakteristik masyarakat Indonesia sangat mendukung pesatnya pertumbuhan bisnis layanan SMS premium ini. Dalam penyelenggaraannya, SMS Premium melibatkan beberapa pihak yaitu Operator sebagai penyedia jaringan telekomunikasi selular atau infrastruktur dan billing dan para rekanan dari operator yang sering disebut dengan Content Provider atau CP. Para CP inilah yang secara aktif mempromosikan dan menawarkan layanan-layanan dengan memanfaatkan jaringan fisik yang dimiliki oleh operator seluler. Untuk proses transaksi dari pada SMS Premium sendiri. operator seluler biasanya menyediakan sebuah nomer khusus (biasanya terdiri dari empat digit) yang sering disebut dengan istilah Short Code. Dari masing-masing short code inilah biasanya para CP mulai membangun image dan brand dari perusahaannya. Saat ini jumlah CP yang terdaftar di beberapa operator tak lagi puluhan saat ini, tetapi sudah mencapai ratursan. Hal ini disebabkan oleh belum jelasnya peraturan dan persyaratan yang diterapkan olen sebuah operator kepada perusahaan yang ingin menjadi Content Provider. Di awal perkembangannya dengan sedikit perkecualian siapa saja yang memiliki massa bisa menjadi CP dan memiliki short code. Mulai dari perusahaan teknologi informasi, bank bahkan hingga perusahaan angkutan umum."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T23217
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>