Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144793 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Triashtra Lakshmi
"ABSTRAK
Latar Belakang: Praktek ASI eksklusif mengalami trend penurunan dari 40%
tahun 2002/2003 menjadi 32% di tahun 2007 (SDKI). Mercy Corps Indonesia
menginisiasi intervensi berbasis masyarakat dengan nama Kelompok Pendukung
Ibu (KP Ibu) untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku ASI Eksklusif. KP
Ibu merupakan kegiatan diskusi semi-terstruktur yang rutin diadakan 2 minggu
sekali dengan jumlah peserta ibu menyusui atau Ibu hamil 8- 10 orang untuk
saling berbagi pengalaman, ide atau informasi seputar menyusui. Diskusi
difasilitasi oleh motivator, seorang Ibu yang telah dilatih sebelumnya untuk
memfasilitasi kelompok.Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan murni
KP Ibu dalam meningkatkan perilaku ASI eksklusif (recall 24 jam) Metoda:
Rancangan studi potong lintang menggunakan data sekunder Knowledge Practice
Coverage (KPC) Healthy Start Yogyakarta Survey tahun 2009 dan 2010 di
Kelurahan Banguntapan Kecamatan Banguntapan Kabupaten Bantul DI
Yogyakarta. Data dikumpulkan di bulan Juni 2009 (sebelum program) dan May
2010 (sesudah program) pada populasi sumber yang sama; 25 dusun terpapar,
yaitu terdapat set-up KP Ibu dan 25 dusun tidak terpapar, yaitu non set-up KP Ibu.
Responden merupakan Ibu menyusui dengan anak kandung usia 0 - 6 bulan.
Hasil: Terdapat 57 responden yang berada di dusun terpapar dan aktif mengikuti
KP Ibu dari total 636 responden sesudah program. Responden yang mengikuti
kegiatan KP Ibu lebih dari 3 kali memiliki peluang untuk memberikan ASI
eksklusif hampir dua kali lipat dibandingkan yang tidak mengikuti KP Ibu
(PORadj=1.87; CI95% 1.02 ? 3.43) (p value 0.044) setelah dikontrol oleh variabel
paritas, status pekerjaan dan cara persalinan. Responden yang mengikuti KP Ibu 1
? 3 kali tidak memberikan peluang yang signifikan (PORadj=0.81; CI95% 0.33 ?
2.00) p value (0.638). Hasil lainnya: Peningkatan perilaku ASI eksklusif lebih
tinggi di dusun set-up KP Ibu (17%, p value < 0.0005) dibandingkan dusun non
set-up KP Ibu (8.8%, p value 0.001). Proporsi ASI eksklusif meningkat di semua
kelompok usia pada dusun set-up KP Ibu sebelum dan sesudah program (1 bulan
56% VS 71.2%; 2 bulan 43.9% VS 59%; 3 bulan 39% VS 65.6%; 4 bulan 28.8%
VS 60%; 5 bulan 32.6 VS 45%; 6 bulan 20.9% VS 28.6%) Kesimpulan: KP Ibu
dapat meningkatkan perilaku ASI Eksklusif. Seorang Ibu minimal harus
mengikuti kegiatan KP Ibu 4 kali dalam periode 6 bulan untuk bisa memberikan
ASI secara eksklusif. KP Ibu mudah untuk di replikasi dan harus didukung
sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan perilaku ASI eksklusif di
komunitas

Abstract
Background: Exclusive breastfeeding rates decrease from 40% in 2002/2003 to
32% in 2007 (IDHS). Mercy Corps Indonesia initiated community-based
intervention called mother-to-mother support group (MSG) to increase knowledge
and exclusive breastfeeding behavior. MSG is a semi-structured discussion which
routinely held once every two weeks with 8 ? 10 pregnant or lactating mothers to
share experience, ideas or information around breastfeeding. Discussion is
facilitated by a person, called motivator, a lactating mother who was trained
beforehand to facilitate a group. Objective: To study association MSG activity in
increasing exclusive breastfeeding (24 hour recall). Method: This cross-sectional
design use a secondary data from Knowledge Practice Coverage Healthy Start
Yogyakarta Survey in 2009 & 2010 in Banguntapan villages, Banguntapan subdistrict,
Bantul district Yogyakarta. Data collected in June 2009 (before program)
and May 2010 (after program) on a same source population; 25 exposed hamlets;
where there are MSG set-up and 25 non-exposed hamlets; where there are no set
up of MSG. Subjects are lactating mothers with 0 ? 6 months children. Result:
There are 57 mothers who live in exposed hamlet and actively participate in MSG
from total 636 subjects after program. Subjects who participate in MSG meeting
more than 3 times have almost twice chance to exclusively breastfeed
(PORadj=1.87; CI95% 1.02 ? 3.43) (p value 0.044) after controlled by
confounders: parity, work status and birthing method. Subjects who participate in
MSG meetings 1 to 3 times do not give a significant result in increasing exclusive
breastfeeding (PORadj=0.81; CI95% 0.33 ? 2.00) p value (0.638). Other results:
Exclusive breastfeeding increment is higher in exposed hamlets (17%, p value
<0.0005) compare to non-exposed hamlets (8.8%, p value 0.001). Proportions of
exclusive breastfeeding in baby aged 0 ? 6 months are higher in exposed hamlets
before and after program (1 month 56% VS 71.2%; 2 months 43.9% VS 59%;
3 months 39% VS 65.6%; 4 months 28.8% VS 60%; 5 months 32.6 VS 45%;
6 months 20.9% VS 28.6%) Conclusions: Mother-to-Mother Support Group
activity increase exclusive breastfeeding behavior. A mother must at least
participate 4 times within 6 months period to sustain exclusive breastfeeding
practice. MSG is easy to replicate and must be supported as one of the strategy to
increase exclusive breastfeeding behavior in community."
2012
T31004
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriayu Yulianti Priyono
"Menyusui merupakan proses penuh tantangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan suami terhadap self efficacy ibu menyusui. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan teknik purposive sampling terhadap 111 ibu post partum 2- 12 bulan yang berdomisili disekitar Jabodetabek. Penelitian menggunakan instrumen pada penelitian sebelumnya (dukungan suami) dan kuesioner baku (self efficacy). Penelitian ini menghasilkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara dukungan suami terhadap self efficacy. Ibu menyusui dengan tingkat self efficacy rendah sebanyak 50,5% sedangkan dukungan suami sudah baik mencapai 66,7%. Peningkatan pemberian edukasi oleh perawat sangat diharapkan untuk meningkatkan pemahaman ibu mengenai ASI dan proses menyusui.

Breastfeeding is a full challenge process. This research is a descriptive correlation research with purposive sampling technic to 111 2nd-12nd month post partum mother domiciled in Jabodetabek. The instrument used the existing and a standard questionnaires. The study yielded no significant relationship between self efficacy and support of the husband. Breastfeeding mothers who have low levels of self efficacy is 50.5% while the support has been good reached 66,7%. The improvement the delivery of education by nurses is expected to increase understanding of the mother’s breast milk and breastfeeding."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46461
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kusuma Dini
"Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan seimbang yang paling sesuai untuk bayi karena mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembang. Meskipun menyusui merupakan suatu proses alamiah, namun para ibu sering kali tidak berhasil atau menghentikan pemberian ASI lebih dini dari semestinya. Para ibu membutuhkan dukungan dari semua pihak untuk mampu memberikan ASI eksklusif. Ibu mertua merupakan bagian dari lingkungan terdekat dengan ibu menyusui dan bayi.
Tujuan dari penelitian adalah untuk melihat pengaruh antara dukungan informasional, dukungan penilaian/bimbingan, dukungan instrumental dan dukungan emosional ibu mertuadan karakteristik ibu terhadap perilaku pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Pejuang Kelurahan Pejuang Kota Bekasi tahun 2013.
Penelitian ini menggunakan disain crossectionalterhadap 121 responden yang memiliki bayi berusia 6-12 bulan. Hasil yang didapat adalah bayi yang ASI eksklusif 23.1%, sedangkan yang tidak ASI eksklusif yaitu 76.9%.
Hasil analisis bivariat yang bermakna adalah sikap terhadap ASI eksklusif dengan perilaku pemberian ASI eksklusif (p=0.012, OR=3.343, 95% CI=1,364 ? 8,190).Hasil analisis multivariat menunjukkan sikap terhadap ASI eksklusif (OR=3.325) dan dukungan informasional dari ibu mertua (OR=3.105), merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku pemberian ASI eksklusif.

Mother's Milk (ASI) is a balanced diet that is perfect for a baby because it contains nutrients necessary nutrients for growth and development. Although breastfeeding is a natural process, mothers do not always succed on giving it or even stop breastfeeding altogether even earlier than it should be.Mothers need the support from everyone. Amothers-in -laws is akey figure in an environment that involves a breastfeeding mother and her baby.
The purpose of this study is to observe the impact between informational support, appraisal support/guidance, instrumental support and emotional support to the mother-in-law and characteristics of Mother with the behavior of giving exclusive breastfeeding in the working area of Puskesmas Pejuang Kota Bekasi in 2013.
This study uses the cross-sectional design on the 121 participants,who is raising a 6-12 months old baby. The obtained results are23.1% of babies on exclusive breastfeeding and76.9% of babies not on exclusive breastfeeding. The meaningful Bivariate analysis is the behavior towards exclusive breastfeeding with the actual manner of giving exclusive breastfeeding (p = 0.012, OR = 3,343, 95% CI = 1.364 to 8.190).
The result of the Multivariate analysis shows that mothers attitudes towards exclusive breastfeeding (OR=3.325) and informational support from a mothers-inlaw (OR = 3.105) is the most influential factor of the behavior of giving exclusive breastfeeding.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanun Isna Mutia
"Air susu ibu merupakan makanan terbaik bagi bayi. Namun, cakupan air susu ibu eksklusif di Indonesia masih tergolong rendah. Tingkat keyakinan ibu dalam menyusui atau Breastfeeding Self Efficacy dapat digunakan untuk memprediksi keberlanjutan proses menyusui. Dukungan suami diduga berpengaruh terhadap skor Breastfeeding Self Efficacy. Penelitin ini dilakukan untuk melihat adanya hubungan dukungan suami terhadap skor Breastfeeding Self Efficacy.
Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan metode deskriptif korelatif. Penelitian dilakukan pada 103 responden ibu menyusui di Depok. Penelitian menunjukkan gambaran karakteristik ibu menyusui dan suami serta skor Breastfeeding Self Efficacy. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan suami dengan skor BSE ibu menyusui di Depok dengan p = 0,275 (p>0,05). Gambaran skor BSE dapat dijadikan acuan untuk program peningkatan cakupan ASI eksklusif.

Breast milk is the best the best nutrition for babies. However, exclusive berastfeeding rate in Indonesia is still low. Breastfeeding self efficacy can be used to predict breastfeeding sustainibility. Husband support can be expected to increase breastfeeding self efficacy score. The goal of this research is to identify whether there is correlation between husband?s support and breastfeeding self-efficacy score of breastfeeding mother.
Design of this research is cross sectional with correlative descriptive method. 103 respondents was involved in this research. This research describe characteristics of breasfeeding mothers and their husband, and Breastfeeding Self Efficacy scores. Result of this research show that there is no significant correlation between husband?s support and Breastfeeding Self Efficacy scores. Overview of Breastfeeding Self Efficacy scores can be used for increasing exclusive breastfeeding rate programme.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S65842
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Irma Rachmatika
"Persentase cakupan pemberian ASI ekslusif pada bayi usia 0 ? 6 bulan mengalami peningkatan sampai sekarang di Kecamatan Sawangan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara asupan energi ibu menyusui dengan pemberian ASI predominan.Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan sampel penelitian sebanyak 135 ibu yang memiliki bayi usia 6 - 12 bulan yang berlokasi di Kecamatan Sawangan, Kota Depok. Penelitian ini menemukan faktor yang berhubungan adalah: asupan energi bulan pertama dengan nilai OR sebesar 5,342 (95% CI: 2,352 - 12,132) dan asupan energi bulan keenam dengan nilai OR sebesar 2,429 (95% CI: 1,054 - 5,598) dengan pemberian ASI predominan setelah dikontrol dengan variabel konfonding, berupa usia dan kondisi fisik ibu.Penelitian ini merekomendasikan perlunya upaya kerja sama antara dinas terkait dalam meningkatkan cakupan pemberian ASI predominan kepada bayi di Kecamatan Sawangan, Kota Depok.

The percentage of coverage of exclusive breastfeeding in infants age 0-6 months has increased in Sawangan. The objective of this study to determine the relationship between energy intake of breastfeeding mothers with predominant breastfeeding.This study used cross sectional design with a sample of 135 mothers with babies age 6-12 months who are located in Sawangan, Depok. This study found factors associated are: energy intake at first month with OR of 5.342 (95% CI: 2.352 to 12.132) and energy intake at sixth month with OR of 2.429 (95% CI: 1.054 to 5.598) with predominant breastfeeding after controlled by confounding variables, such as age and physical condition of the mother. The study recommends the need for cooperative efforts among relevant agencies in enhancing the scope predominant breastfeeding to infants in Sawangan, Depok.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46103
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Irianti
"Efikasi diri menyusui merupakan prediktor durasi pemberian ASI eksklusif. Ibu bekerja di rumah sakit dapat mempengaruhi keputusan ibu yang melahirkan di rumah sakit agar dapat memberikan ASI secara eksklusif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan efikasi diri menyusui ibu bekerja di rumah sakit dengan pemberian ASI eksklusif. Desain penelitian adalah cross-sectional. Sembilan puluh ibu bekerja di rumah sakit menjadi sampel penelitian, diambil secara consecutive sampling. Analisis menggunakan uji Chi Square. Terdapat hubungan yang signifikan antara efikasi diri menyusui ibu bekerja di rumah sakit dengan pemberian ASI eksklusif. Efikasi diri menyusui ibu bekerja di rumah sakit perlu ditingkatkan agar pemberian ASI eksklusif juga meningkat.

Breastfeeding self-efficacy is a predictor of the duration of exclusive breastfeeding. A mother who works at the hospital may influence the decision of another mother who gave birth in hospital in order to provide exclusive breastfeeding. The purpose of this study is to determine the relation between the breastfeeding self-efficacy of the hospital working mother with the exclusive breastfeeding. The design of the study design is cross-sectional. There are ninety hospital working mothers as the research samples, which conducted by consecutive sampling. The analysis in this study is using Chi Square test. There is a significant relation between the breastfeeding self-efficacy of the hospital working mother with the exclusive breastfeeding. This finding has implication for hospital working mother?s breastfeeding self-efficacy needs to be improved so that exclusive breastfeeding also increases."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T46787
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Karnila
"Pendahuluan: Pemberian ASI ekslusif direkomendasikan hingga anak berusia 6 bulan. Kurangnya pemberian ASI ekslusif merupakan faktor risiko morbiditas dan mortalitas bayi dan anak. Berbagai faktor yang mempengaruhi pemberian ASI ekslusif diantaranya depresi, inisiasi menyusui dini, wilayah tempat tinggal, status bekerja dan status pernikahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan depresi postpartum dengan pemberian ASI ekslusif pada anak 0-5 bulan di Indonesia berdasarkan data SDKI 2017.
Metodologi: Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan sumber data berasal dari data sekunder Survei Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2017. Sampel penelitian ini adalah WUS yang melahirkan anak terakhir berumur 0-5 bulan berjumlah 1.266. Analisis data menggunakan regresi logistik untuk mengetahui prevalen odd rasio. Signifikansi dinilai dengan melihat rentang kepercayaan (confident interval) CI 95%.
Hasil: Dari 1.266 responden diperoleh prevalensi depresi postpartum 10,2%, pemberian ASI ekslusif 67,1%. Hasil analisis menunjukan responden yang depresi berpeluang 0,762 kali (CI 95% 0,506 – 1,148) untuk tidak memberikan ASI ekslusif setelah dikontrol variabel inisiasi menyusui dini, status bekerja dan status pernikahan.
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan depresi postpartum dengan pemberian ASI ekslusif. Namun terdapat hubungan variabel lainnya dengan pemberian ASI ekslusif diantaranya variabel inisiasi menyusui dini, status bekerja dan status pernikahan.
Kata kunci: Depresi postpartum, ASI ekslusif, regresi logistik, SDKI, Indonesia

Background: Exclusive breastfeeding is recommended for children up to 6 months old. Lack of exclusive breastfeeding is a risk factor for infant and child morbidity and mortality. Various factors that influence exclusive breastfeeding include depression, early breastfeeding initiation, place of residence, work status and marital status. This study aims to determine the association between postpartum depression with exclusive breastfeeding for children 0-5 months in Indonesia based on Indonesian Demographic Health Survey 2017.
Methods: Design study was cross-sectional and data was obtained from Indonesian Demographic Health Survey 2017. Sample was women childbearing age who gave birth to last child aged 0-5 months, total 1.266 respondents. Data were analysed using logistic regression to determine the prevalence odds ratio. Significant level was assessed by confident interval (CI) 95%.
Results: From 1.266 respondents, the prevalence of postpartum depression was 10.2%, exclusive breastfeeding was 67.1%. The results of the analysis showed that depressed respondents had an odd 0.762 (95% CI 0.506 - 1.148) to not give exclusive breastfeeding after being controlled by early breastfeeding initiation, work status and marital status.
Conclusion: There was no association between postpartum depression with exclusive breastfeeding. But there was a association between other variables with exclusive breastfeeding including variable early breastfeeding initiation, work status and marital status.
Key words: Postpartum depression, exclusive breastfeeding, logistic regression, IDHS, Indonesia
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T54413
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dindainlez Nao Hava
"Mayoritas ibu memulai menyusui sebagai cara memberi makan bayinya, namun di Indonesia sendiri hanya 66,06% ibu yang mempertahankan ASI eksklusif sampai bulan keenam. Telah diketahui faktor jenis persalinan, kepuasan dengan pereda nyeri persalinan, dan perawatan pascapersalinan memiliki pengaruh terhadap motivasi menyusui. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan kepuasan ibu saat melahirkan dengan motivasi ibu dalam menyusui. Penelitian cross-sectional ini menggunakan teknik consecutive sampling pada 131 responden di Kelurahan Meruyung. Alat ukur yang digunakan adalah Breastfeeding Motivational Instructional Measurement Scale (BMIMS) dan Satisfaction with Childbirth Experience (SWCBE). Hasil penelitian didapatkan nilai signifikansi < 0,001 dengan r = 0,386 yang dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan berpola positif antara kepuasan ibu saat melahirkan dengan motivasi ibu dalam menyusui. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan kualitas layanan bersalin serta pengembangan program pelayanan berupa konseling dan edukasi menyusui bagi para ibu.

The majority of mothers start breastfeeding as a way to feed their babies, but only 66.06% of Indonesian mothers maintain exclusive breastfeeding until the sixth month. It is known that the type of delivery, satisfaction with labor pain relief, and postpartum care have an influence on breastfeeding motivation. The purpose of this study was to identify the relationship of mother’s satisfaction during childbirth with mother’s motivation in breastfeeding. This cross-sectional study used a consecutive sampling technique on 131 respondents in Kelurahan Meruyung. The measurement tools used are Breastfeeding Motivational Instructional Measurement Scale (BMIMS) and Satisfaction with Childbirth Experience (SWCBE). The results of the study obtained a significance value of < 0.001 with r = 0.386 which can be concluded that there is a significant and positive relationship between mother’s satisfaction during childbirth and mother’s motivation in breastfeeding. This research is expected to increase awareness of the quality of maternity services and the service programs development of counseling and breastfeeding education for mothers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gayatri Mauly Purwandari
"ABSTRACT
Pemberian ASI eksklusif yang rendah disebabkan faktor dari ibu dan faktor eksternal seperti dukungan keluarga. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan dukungan keluarga pada ibu di keluarga nuclear dan extended dalam memberikan ASI eksklusif. Penelitian ini adalah analitik komparatif tidak berpasangan, pendekatan cross sectional. Jumlah responden 92 ibu bayi 6-12 bulan, yang terdiri dari 46 ibu di dua tipe keluarga.
Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna pada dukungan keluarga p value= 0,165; CI= -1,27-7,31 , namun terdapat perbedaan bermakna pada dukungan emosional p value= 0,038; CI= 0,03-2,35 . Penelitian ini merekomendasikan tenaga kesehatan agar melibatkan suami dan orang tua untuk mendukung ibu memberikan ASI eksklusif.

ABSTRACT
The low rate of exclusive breastfeeding is caused by factors from mothers and external factors, like family support. The current study aimed to investigate the difference of family support on breastfeeding between mothers in nuclear and extended family. This research was an unpaired comparative analytical study with cross sectional approach. The number of respondents was 92 mothers of 6 12 months old infants, with 46 mothers in each family type.
The results showed there were no difference in family support p value 0,165 CI 1,27 7,31 , but there were significant difference in emotional support p value 0,038 CI 0,03 2,35 . It is recommended that health providers involve husband and parents in order to support mothers to give exclusive breastfeeding."
2017
S69513
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saskia Azizah
"Pendahuluan: Pemberian ASI Eksklusif pada bayi baru lahir sampai enam bulan pertama kehidupan tanpa menambahkan dann/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain (kecuali obat, vitamin dan mineral) dapat mengurangi tingkat kematian pada bayi baru lahir yang disebabkan oleh penyakit yang dapat disembuhkan oleh pemberian ASI Eksklusif. Pengetahuan dan sikap ibu dalam melakukan pemberian ASI dapat mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan pada bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan anatara pengetahuan dan sikap dengan perilaku ibu terhadap pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan. Metode: Desain penelitian menggunakan deskriptif korelatif dengan teknik quota sampling yang dilakukan secra daring. Jumlah responden sebanyak 109 ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan di wilayah Jakarta Selatan. Hasil: penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu, sikap ibu dengan perilaku ibu terhadap pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan (p<0.05). Rekomendasi: Hasil peneltian ini diharapkan dapat menjadi dasar mengembangkan program dalam perilaku pemberian ASI Eksklusif pada bayi.

Introduction: Exclusive breastfeeding for newborns until the first six months of life without adding/or replacing with other foods or drinks (except drugs, vitamins and minerals) can reduce the mortality rate in newborns caused by diseases that can be cured by giving Exclusive Breastfeeding. Mother’s knowledge and attitude in breastfeeding can prevent unwanted things from happening to the baby. This study aims to determine the relationship between knowledge and attitudes with mother’s behavior towards exclusive breastfeeding for infants aged 0-6 months. Methods: The Research design used descriptive correlation with quota sampling technique which was conducted online. The number of respondents was 109 mothers who had babies aged 0-6 months in the South Jakarta area. Results: This study showed that there was a significant relationship between mother’s knowledge, mother’s attitude and mother’s behavior towards exclusive breastfeeding for infants aged 0-6 months (p<0.05). Recommendation: The result of this study are expected to be the basis for developing programs in exclusive breastfeeding behavior for infants."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>