Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 196451 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ariadinda Kartika Sari
"ABSTRAK
Pada penulisan tesis ini, penulis menganalisis tentang bagaimana strategi
komunikasi pemasaran berdampak pada proses transformasi suatu perusahaan,
khususnya perusahaan penerbangan Indonesia. Strategi yang dibuat selama proses
transformasi PT. Garuda Indonesia merupakan tahap-tahap yang berkelanjutan dan
berkesinambungan yang dilakukan pada tahun 2006-2010+. Penelitian ini menggunakan
teori Solomon & Elnora (2003) yang menjelaskan STP dan teori Phillip Kotler yang
menjelaskan strategi 4P dari proses strategi komunikasi pemasaran selama proses
transformasi yang dilaksanakan oleh PT. Garuda Indonesia. Hasil dari proses
transformasi tersebut kembali mengukuhkan image dari Garuda Indonesia sebagai flag
carrier dan siap untuk bersaing dalam global industry.

ABSTRACT
On the the writing of this thesis, the author analyzes about how marketing
communication strategies have an impact on the transformation process of a company,
especially Indonesian airlines. Strategy developed during the process of transformation
of PT. Garuda Indonesia was stages of a sustained and continuously conducted in 2006-
2010 +. This study uses the theory of Solomon & Elnora (2003) which describes the STP
and the theory of Phillip Kotler that explains 4Psof the marketing communications
strategy during the the transformation process conducted by PT. Garuda Indonesia.The
results of the transformation are the re-confirmed Garuda Indonesia image as the flag
carrier and ready to compete in the global industry."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ellis Gamalia
"Kajian terhadap peran unit Corporate Communications PT. Garuda Indonesia dalam membangun kembali image, berangkat dari pemikiran bahwa di tengah kondisi kompetisi dunia usaha baik di tingkat nasional, regional, dan internasional yang semakin ketat dewasa ini, maka image perusahaan merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan perusahaan tersebut dalam memenangkan persaingan. Apalagi bagi bidang usaha yang terkait dengan masalah 'pelayanan' jasa penerbangan seperti halnya Garuda Indonesia.
Pada masa lalu, Garuda memiliki citra yang cenderung buruk dan memiliki atribut-atribut yang negatif bagi pengguna jasa maupun masyarakat pada umumnya. Ditengah upayanya melakukan berbagai perbaikan yang dikenal sebagai restrukturisasi perusahaan, dimana secara makro tujuan yang ingin dicapai adalah membangun kembali image Garuda menjadi perusahaan yang kini lebih baik dan diterima oleh masyarakat pengguna jasa.
Mengingat arti penting dari peran dan fungsi strategis dari unit Corporate Communications dalam membantu perusahaan membangun image, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana unit berhasil dalam melakukan langkah-langkah untuk membangun image selama masa restrukturisasi perusahaan.
Salah satu teori yang mendasari adalah Persuasi yang menurut Cutlip & Center adalah suatu upaya menyampaikan informasi dengan cara tertentu untuk merubah pemikiran lama atau membentuk pemikiran baru pada masyarakat, sehingga berubah perilakunya. Tujuan akhir yang ingin dicapai adalah merubah atau menetralisir opini yang berlawanan, membentuk opini yang belum maupun yang sudah tampak, atau mempertahankan opini yang favourable dengan cara memperkuatnya.
Untuk memperoleh data-data yang akurat maka dilakukan studi lapangan. Selain itu, untuk mengukur kinerja yang telah dihasilkan penulis melakukan wawancara mendalam dengan berbagai nara sumber atau key informan baik dari kalangan internal maupun eksternal. Sementara, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan teknik analisis data deskriptif dan studi yang dilakukan adalah bersifat kualitatif. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa image yang diberikan terhadap Garuda dan penilaian kinerja unit Corporate Communications secara umum cukup positif walaupun masih perlu adanya beberapa program yang harus lebih diberdayakan oleh unit Corporate Communications."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T1967
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Femilia Pertiwi
"Perkembangan teknologi khususnya kehadiran internet membawa perubahan yang sangat besar disegala bidang, khususnya pada bidang komunikasi yang telah mengubah ekosistem komunikasi ke publik. Perubahan pola komunikasi dan aktivitas manusia membuat terjadi perubahan perilaku konsumen pula. Agar dapat bertahan, maka pelaku bisnis harus mampu beradaptasi bahkan melakukan inovasi dalam melakukan komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran yang awalnya identik dengan komunikasi pemasaran tradisional berkembang menjadi komunikasi pemasaran digital. Penjualan yang biasanya dilakukan secara langsung atau offline menjadi jalur baru untuk dilakukan secara online. Begitu pula pada bisnis pialang berjangka di Indonesia, untuk meningkatkan penjualan dan memenangkan hati pelanggan, maka perlu memodifikasi strategi komunikasi pemasarannya. Sebagian besar Perusahaan Pialang di Indonesia masih menggunakan komunikasi pemasaran tradisional, dan sebagian kecilnya sudah mulai melakukan komunikasi pemasaran digital. Salah satu perusahaan yang sudah melakukan proses digitalisasi pada strategi komunikasi pemasarannya adalah perusahaan XYZ. Penelitian kualitatif ini hendak menunjukkan strategi komunikasi pemasaran dengan menggunakan teori IMC dan konsep digitalisasi pada komunikasi pemasaran era 4.0 yang dilakukan perusahaan XYZ. Pada penelitian ini ditemukan bahwa proses digitalisasi strategi komunikasi pemasaran tidak hanya sebatas perubahan media yang digunakan menjadi media digital, tetapi juga ada pada perubahan bauran pemasarannya. Dan akhirnya strategi komunikasi pemasaran digital tidak menghilangkan komunikasi pemasaran tradisional melainkan berjalan beriringan saling menguatkan dan terintegrasi.

Technological developments, especially the presence of the internet brought enormous changes in all fields, especially in the field of communication that has changed the communication ecosystem to the public. Changes in communication patterns and human activities make changes in consumer behavior as well. In order to survive, the business person must be able to adapt and even innovate in marketing communications. Marketing communication which was originally synonymous with traditional marketing communication developed into digital marketing communication. Sales which are usually done directly or offline become a new line to be made online. Similarly, the futures brokerage business in Indonesia, to increase sales and win the hearts of customers, it is necessary to modify the marketing communication strategy. Most of the Brokerage Companies in Indonesia still use traditional marketing communication, and a small portion have started to do digital marketing communication. One company that has carried out a digitalization process on its marketing communication strategy is XYZ company. This qualitative research would like to demonstrate a marketing communication strategy using IMC theory and the concept of digitalization in marketing communication era 4.0 conducted by XYZ companies. In this research, it was found that the process of digitizing marketing communication strategies is not only limited to changes in the media used into digital media, but also on changes in the marketing mix. And finally digital marketing communication strategies do not eliminate traditional marketing communication but go hand in hand with mutually reinforcing and integrated."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Rakhmat
"ABSTRAK
Semakin banyaknya wisatawan asing yang datang ke Indonesia,
menjadikan bisnis di bidang pariwisata menjadi semakin besar. Saat ini wisata
alam merupakan salah satu pilihan bagi para wisatawan untuk menghabiskan
liburannya, seperti wisata pantai, gunung, hutan, bahkan bawah laut.di beberapa
lokasi terbaik yang ada di Indonesia. Indonesia Journey adalah salah satu operator
wisata yang melayani jasa perjalanan wisata alam seperti pendakian gunung,
ekspedisi lintas hutan, dan kunjungan ke suku pedalaman. Sehubungan dengan hal ini, saya menciptakan program komunikasi
terpadu untuk Indonesia Journey. Program komunikasi ini akan berlangsung
selama 12 bulan dari Juli 2012 hingga Juni 2013. Kegiatan yang akan dilakukan
meliputi pemasangan iklan di media cetak, pembuatan souvenir,
mengoptimalisasikan penggunaan website, dan media interaktif lainnya dengan
perkiraan budget sebesar 450 juta rupiah.

ABSTRACT
With the increasing the number of international tourist arriving in
Indonesia it gives the significant impact to the tourism industry. Nowadays,
nature-based tourismbecomes popular and it is one of the tourist destinations
choices such as private beach, hiking to the mountain, trekking to the jungle and
diving. Indonesia Journey can provide nature-based tourism packages for tourist. Therefore I create the integrated communication program for Indonesia
Journey for twelve months since 2012 until 2013. The activities that will be
donewith 450 million Rupiah budget allocation are advertising in printed media,
merchandising, launching website and other interactive media."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Purwaningtiyas
"Citilink Garuda Indonesia merupakan salah satu maskapai penerbangan Low Cost Carrier yang ada di Indonesia. Namun bila dibandingkan dengan maskapai Low Cost Carrier nasional secara keseluruhan, Citilink masih jauh tertinggal. Hal ini karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap fasilitas dan layanan Citilink. Untuk mengatasi hal tersebut maka solusinya adalah dengan memberikan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap fasilitas dan layanan Citilink yang bertujuan untuk meningkatkan daya tarik Citilink di masyarakat serta untuk menyaingi kompetitor utamanya yaitu Lion Air yang semakin menguasai pasar penerbangan di Indonesia. Implementasi dilakukan dengan menggunakan elemen periklanan, public relation, dan pendukung lainnya. Serta melakukan pre-test, post-test, dan monitoring selama masa kampanye dengan total anggaran kampanye sekitar 26 miliar rupiah.

Citilink - Garuda Indonesia is one of Low Cost Carrier airlines in Indonesia. However, when compared with overall national LCC airline, Citilink - Garuda Indonesia is still far behind. This is due to a lack of knowledge and understanding of facilities and services of Citilink. To overcome this problem, the solution is to provide knowledge and understanding of facilities and services of which aims to increase public knowledge of the facilities and services Citilink - Garuda Indonesia. Implementation is done by using elements of advertising, public relations, and other support. Also pre-test, post-test, and monitoring during the campaign period with a total campaign budget about 26 billion rupiahs.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bima Trisulo
"Tugas karya akhir ini membahas tentang bagaimana Garuda Indonesia menyelesaikan permasalahan utama yakni kegagalan dalam menyampaikan inovasi serta perbaikan yang telah dilakukan serta buruknya reputasi Garuda Indonesia di masyarakat melalui Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu yang dikemas dengan ide utama “Miles of Smiles”. Dengan tujuan pemasaran peningkatan pangsa pasar sebesar 20% di tahun 2014 maka strategi komunikasi pemasaran Garuda Indonesia memilih tujuan komunikasi yaitu perubahan persepsi 80% target khalayak terkait dengan kepercayaan dalam memilih Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan pilihan pada tahun 2014 dengan biaya kampanye sebesar Rp37.732.628.420 yang akan digunakan selama satu tahun. Demi kelancaran pelaksanaan kampanye ini, akan dilakukan pengawasan serta evaluasi guna melihat dampak dan keefektivan kampanye ini.

The aim of this study is to work on the Integrated Marketing Communication Strategy for Garuda Indonesia based on the deep understanding of problems which are defined as a failure to communicate the innovations and improvements and also a low reputation through the big idea "Miles of Smiles". Based on the marketing objective, which is to increase 20% of market share in 2014, therefore the communication objective that is chosen is to fix the perception of 80% of target audience in terms of trust to choose Garuda Indonesia as their choice for airlines through the total Rp37.723.628.420 that will be used for a year campaign. While the campaign runs through the year, evaluation and monitoring is done throughout the campaign in order to control the effectiveness of the campaign.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Puspitasari
"Telekomunikasi mengalami perkembangan yang pesat seiring dengan perkembangan teknologi. Teknologi Voice over Internet Protocol sebagai salah satu aplikasi dalam internet yang digunakan untuk berkomunikasi melalui telepon mulai dikenal di Indonesia, di antaranya melalui produk yang menggunakan kartu, balk prabayar maupun pascabayar, dan juga produk VoIP bernama TELKOMGloba| 017, yang dlluncurkan sebagai varian geneiasi baru setelah TELKOMSave, yang diposisikan sebagal VoIP kelas Premium.
Kehadiran TELKOMGlobal 017 secara langsung dihadapkan pada SLI 001 dan SLI 008 yang selama bertahun-tahun eksis melayani sambungan Iangsung internasional. Dengan positioning produk hemat dan berkualitas, TELK0MGIobal mulai meraih pangsa pasar sebesar 20%, dan bertujuan untuk meraih sebesar 40% dari total pangsa pasar berdasarkan menit call.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang dijalankan oleh PT Telkom sebagai suatu bentuk kesadaran merespons pasar yang sangat kompetitif dan mulai mengarah pada quality-sensitive. Penelitian dilakukan di Jakarta, yang masuk dalam lingkup Divisi Regional II. Metode penelitian merupakan penggabungan dari metode kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatlf dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner melalui teknik penarikan sampel yang non random yaitu snowball sampling.
Responden adalah pengguna 017 yang sekaligus memiliki referensi pengalaman menggunakan SLI 001 dan/atau SLI 008. Penulis tidak memiliki kerangka sampel, dan sekaligus sulit menemukan responden yang memenuhi kriteria tersebut di atas, sehingga snowball sampling menjadi pilihan.
Metode pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan cara wawancara mendalam kepada sejumlah subjek penelitian, baik mereka yang mengenal produk ini maupun yang sudah mengenal dan menggunakan produk ini. Wawancara mendalam juga dilakukan terhadap manajemen Telkom dan Indosat untuk mendapat gambaran mengenai strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan.
Kerangka pemikiran menggunakan konsep komunikasi pemasaran terpadu (KPT atau Integrated Marketing Communication) yang dikemukakan terutama oleh Joseph Sirgy, yang mengatakan bahwa karakteristik utama dari konsep ini adalah keterpaduan dan koordinasi yang mengarahkan semua tujuan darl komunikasi pemasaran. Sirgy mengalakan perlunya ada orientasl strategis yang diacu oleh semua fungsi komunikasi pemasaran, baik iklan, personal selling, promosi penjualan, penjualan langsung, maupun humas. Selain itu Sirgy menambahkan perlu ada kontinuitas dari keseluruhan aktivitas komunikasi pemasaran, kontinuitas itu menyangkut fisik maupun dalam term psikologis.
Hasil penelitian menyebutkan bahwa ternyata tools komunikasi pemasaran relatif tidak efektif, mengacu pada temuan data yang menyebutkan bahwa sebagian terbesar responden belum pernah mendapatkan atau terpapar oleh alat komunikasi pemasaran.
Temuan berikutnya mengatakan bahwa sebagian besar responden menggunakan TG-017 karena itu merupakan kebijakan di kantor mereka. Pertanyaan lebih mendalam kepada sejumlah responden menghasilkan temuan bahwa kebijakan di kantor didorong oleh aktivilas kunjungan personal (presentasi personal, Sebagai bagian dan personal selling) yang dilakukan petugas Telkom ke sejumlah perusahaan. Inl berarti bahwa alat komunikasi pemasauan dalam bentuk personal selling menghasilkan efek tidak langsung yang relatif signifikan dibandingkan dengan alat komunikasi pemasaran lainnya.
Kemudian ditemukan sejumlah informasi menarik, bahwa sekretaris berperan penting sebagai inisiator dari penggunaan produk ini, pada beberapa perusahaan bahkan ditemukan bahwa sekretaris juga berfungsi sebagai influencer terhadap penggunaan produk ini. Pada beberapa perusahaan berskala kecll-menengah, sekretaris bahkan berfungsi sekaligus sebagai decision maker dan user.
Sejumlah alat komunikasi pemasaran seperti iklan baik di media lini alas maupun lini bawah, nampaknya memang belum menjadi priorltas bagi Telkom, sehingga tidak mengherankan apabila sebagian besar orang tidak mengenal produk ini, atau pengenalannya akan produk ini dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti kebijakan kantor.
Ditemukan bahwa perlu ada pengkajian ulang terhadap penetapan strategi segmentasi, targeting dan pengaturan positioning produk ini. Berikutnya juga ditemukan bahwa kesulitan untuk masalah koordinasi gerak dan keterpaduan dikarenakan struktur organisasi yang relatif rumit. Implikasi teoritis dari tiadanya koordlnasi dan garis komando yang jelas, menurut Sirgy dapat membuat terbatasnya cakupan dan frekuensi penyerapan pasar seoara optimum. Ini dapat dipahami mengingat koordinasi dalam setiap langkah komunikasi menyebabkan setiap pihak yang terlibat mengacu pada satu orientasi strategis yang sama, sehingga masing-masing plhak dapat berjalan bersama, dan tidak pergi ke arah yang berbeda. Keterarahan, menurut Sirgy membuat hasil dari komunikasi pemasaran menjadi maksimal.
Rekomendasi teoritls, melakukan penelilian lanjutan mengenai persepsi konsumen pada level yang lebih Ianjut dengan mellbatkan cakupan sampel yang lebih luas, selain juga mengukur efektivitas setiap alat komunikasi yang dijalankan oleh Telkom. Rekomendasi praktis, Telkom perlu mengkaji ulang strategi segmentasi, targeting dan positioning yang ada, menglngat SLI O08 sekarang menjadi ancaman yang sangat nyala dalam positioning ?hemat" yang dilekatkan pada TG-017. Semenlara itu kehadiran Telkom SLI 007 juga harus diantisipasl lebih hati-hati, agar pertama produk ini dapat diserap pasar, kedua, agar produk ini tidak justru mematikan TG-017."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12339
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zaki Ilham Eldiju
"Tulisan ini menganalisis bagaimana komunitas pesepeda digunakan sebagai Community Marketing dalam strategi komunikasi pemasaran oleh brand Tas Life Behind Bars. Konsep yang dianalisis adalah pengaplikasian empat tools Community Marketing dalam strategi komunikasi pemasaran berupa delapan bauran komunikasi pemasaran (Marketing Communication Mix). Penelitian ini menggunakan metode analisis konten dengan mengumpulkan data dari kanal-kanal media yang dimiliki Life Behind Bars. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan metode wawancara semi-terstruktur dengan founder dari Life Behind Bars yaitu Aldeo Plato untuk mendapatkan data langsung dari Life Behind Bars sebagai pelaku strategi komunikasi pemasaran. Hasil analisis menunjukan bahwa seluruh bauran komunikasi pemasaran (Marketing Communication Mix) yang digunakan Life Behind Bars menggunakan salah satu dari empat tools Community Marketing yang ditujukan kepada komunitas pesepeda. Adapun saran untuk penelitian selanjutnya adalah untuk menggunakan konsep pemasaran lain untuk meneliti Community Marketing.

This paper analyzes how the cyclist community is used as Community Marketing as a part of marketing communication strategy by bag brand Life Behind Bars. The analyzed concept is the application of four tools of Community Marketing in marketing communication strategy in a form of eight mix of marketing communication (Marketing Communication Mix). The analysis method used in this paper is content analysis by collecting data from media channels of Life Behind Bars. In addition, this paper also utilizes the analysis method of semi-structured interviews with the founder of Life Behind Bars Aldeo Plato to be able to collect data directly from Life Behind Bars as a user of marketing communication strategy. The result analyzed shows that every mix of marketing communication (Marketing Communication Mix) used by Life Behind Bars always uses one of the four tools of Community Marketing targeted to the cyclist community. Furthermore, the suggestion for the next research is to use other marketing concepts to analyze Community Marketing."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
Mk-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Andina Rahajeng
"Tesis ini membahas komunikasi pemasaran listrik prabayar dan pengaruhnya terhadap citra dan reputasi perusahaan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara dan kuesioner. Model penelitian yang digunakan adalah untuk mengukur komunikasi korporat terhadap citra dan reputasi perusahaan. hasil penelitian ini menyarankan agar PLN sebaiknya menerapkan sistem komunikasi pemasaran yang lebih terintegrasi dan lebih gencar dalam mengadakan edukasi mengenai produk Listrik Prabayar kepada masyarakat.

This Thesis discusses the Listrik Prabayar marketing communication and its effect on the image and reputation of the company. This research is descriptive quantitative research design. Data were collected through interviews and questionnaires. The study is a model to measure communication against corporate image and corporate reputation. These results suggest that PLN should implement a more integrated marketing communications and more vigorous in conducting education about Listrik Prabayar products to the public."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T30286
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Asri Pribadini
"Teknologi memang suatu studi yang akan selalu meluncurkan inovasiinovasi yang terkadang tidak terpikirkan oleh kita sebelumnya. Peneliti tertarik membahas strategi komunikasi pemasaran di bidang telekomunikasi karena studi komunikasi dan telekomunikasi adalah bidang-bidang yang senantiasa berkembang mengikuti tren dan gaya hidup. Kecenderungan gaya hidup masyarakat Indonesia, terutama di kota-kota besar, yang terkadang memaksakan diri untuk tampil gaya dan tidak sesuai dengan kebutuhan.
Telekomunikasi kini sedang booming dengan teknologi CDMA, di mana masyarakat lebih mengenal brand TelkomFlexi, Fren, StarOne, dan Esia. Operator-operator ini muncul di tanah air dengan jarak yang saling berdekatan. Pantaslah jika ada yang memegang peranan sebagai market leader dan newcomer, dimana newcomer ini berada di pasar challenger, follower, ataupun niche. Peneliti tertarik menganalisa strategi komunikasi pemasaran newcomer dalam menghadapi market leader. Dan dalam hal ini newcomer berada dalam challenger market.
Penelitian ini dilakukan dengan analisa kualitatif, dengan metode penelitian menggunakan method of agreement dan method of difference, dimana peneliti akan menganalisa strategi apa yang sama dan berbeda dari 9 poin yang diperbandingkan. Sembilan poin tersebut adalah market segment, positioning, produk, tarif, program promosi, fasilitas layanan pelanggan, program jangka panjang, and barrier to entry, dan marketing PR-nya.
Penelitian dilakukan dengan melakukan wawancara baik melalui email maupun tatap muka dengan narasumber yang kompeten dan latar belakang yang sesuai dengan penelitian ini.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi newcomer lebih menekankan pada sector harga (price), yaitu dengan mematok tarif termurah di antara operator telepon yang lain. Selain itu, dengan latar belakang perusahaan yang cukup besar dan sudah malang melintang di dunia telekomunikasi cukup lama newcomer ini berani head-to-head dengan market leader. Serangan yang dilakukan cukup frontal dan flanking. Sehingga market leader-pun merasa bahwa newcomer ini sangat potensial merebut market share-nya.
Namun karena umurnya yang masih sangat muda, peneliti juga menemukan banyak kekurangan. Diantaranya kurangnya informasi yang ada di situsnya sendiri dan kurang unik dan kreatif dalam promosi penjualannya. Konsumen tentu akan lebih cepat ingat dengan hal-hal yang unik sehingga brand awareness dalam benak konsumen pun akan cepat tercapai. Melihat program jangka panjang yang lebih fokus pada akses data, seharusnya newcomer memperhitungkan dengan benar tentang hal ini.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22648
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>