Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142000 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Raihan Febriansyah
"Tesis ini membahas strategi bisnis media cetak dalam era konvergensi media. Bagaimana bisnis media cetak melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap perkembangan industri media massa dewasa ini. Penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dan teknik analisis data naratif dan tematik. Penelitian ini mencapai kesimpulan bahwa untuk menyikapi perkembangan era media massa dan agar dapat mempertahankan eksistensi bisnis media cetak di era konvergensi media, media cetak harus terus berinovasi. Dalam Kelompok Kompas Gramedia, diterapkan strategi berbeda pada ketiga unit bisnis media cetak. Pada Harian Kompas diterapkan strategi diferensiasi, pada Perusahaan Pers Daerah diterapkan strategi fokus yang dikombinasikan dengan strategi kepemimpinan biaya menyeluruh, sedangkan pada Gramedia Majalah diterapkan strategi Fokus.

The thesis discusses about business strategy of printed media on media convergence era. How printed media do adaptation to development of mass media industry nowadays. The research is research with qualitative approach with descriptive method and naratif and thematic data analysis technique. The research?s result is to adapt the development of the mass media era and to run printed media business in convergence media era, the company has to always innovate. In Kompas Gramedia Group, different business strategy applied to each printed media business unit. Differentiation strategy is applied for Kompas daily newspaper, strategy of cost focus applied for Group of Regional Newspaper, but for Group of Magazine, focus strategy is the applied one.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T35253
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardimas
"Banyak kemajuan berarti yang dialami oleh Pers Indonesia sejak tahun 1960-an sampai sekarang. Kemajuan itu tampak pada perubahan pola pengelolaan perusahaan pers dari manajemen keluarga kepada manajemen modern dan pergeseran etos pers dari Pers Perjuangan yang penuh idealisme dan kental wama politik kepada Pers Bisnis yang menekankan usaha mencari untung, akumulasi modal bagi pemilik dan kesejahteraan karyawan. Tahun 1980-an Pers Indonesia telah memasuki era industri pers yang ditandai oleh perusahaan pers yang semakin padat modal dan sarat teknologi serta konsentrasi kepemilikan. Beberapa perusahaan pers berkembang menjadi konglomerat pers selama kurun waktu tiga dekade belakangan, meskipun jumlah perusahaan pers yang `jalan di tempat' jauh lebih banyak. Ironis memang.
Tujuan penelitian studi kasus yang menggunakan teori Ekonomi Politik Media ini adalah untuk meneliti kiat KKG mengelola sekitar 50 media cetak, lebih dari 3000 pekerja media dan sembilan buah perusahaan percetakan, ditinjau dari sistem pengelolaan redaksi dan bisnis.
Hasil penelitian ini mencatat beberapa faktor yang tali-temali dibalik keberhasilan usaha KKG yang fenomenal, yakni manajemen redaksi dan bisnis yang baik, adaptasi teknologi yang tinggi, SDM yang berkualitas, kejelian pengelola melihat peluang usaha dan kemampuan pengelola menyesuaikan diri dengan pandangan elit politik dan penguasa. Faktor yang terakhir adalah salah satu syarat bagi perusahaan pers untuk hidup di era Orde Baru yang otoriter.
Temuan lain adalah pembredelan Kompas oleh penguasa tahun 1978 hanyalah pemicu yang mendorong KKG untuk mempercepat program diversifikasi usaha yang salah satu dampaknya adalah sistem kepemilikan silang. Kasus kepemilikan silang media oleh KKG yang menonjol tentu pemilikan suratkabar, majalah, tabloid, radio dan televisi di satu kota, yakni Jakarta.
Yang menarik adalah tidak ditemukan bukti bahwa media yang ada di KKG ada di bawah satu redaksi dan melakukan daur ulang berita sehingga mengarah pada homogenisasi informasi dan berita. Temuan lain yang tidak kalah menariknya adalah tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa program perluasan jangkauan usaha KKG akan berhenti, meskipun pangsa pasar surat kabar milik grup in sudah mencapai 20 persen dan majalah tabloid mencapai 30 persen.

The Indonesian media industry has made significant achievements in the past three decades. The achievements can be seen from a change in the system of management of mass media companies from family management style to modem management and a shift in press ethos from "Pers Perjuangan", which is full of idealism and political nuances to "Business Press" which focuses on efforts to earn profit, accumulate capital for the owners and improve the welfares of the employees. In the 1980s the Indonesian press entered the era of "Press Industry", which was marked by the intensive use of capital and technology. Several companies have even grown into media conglomerates, although many have not made any progress at all. This case is ironic.
The aim of this research, which uses the theory of Political Economy of the Media, is to study the strategy of Kompas Gramedia Group (KKG) in managing around 50 print media companies, more than 3,000 media workers and nine printing companies seen from the management of its editorial and business departments.
The research findings document a number of interwoven factors behind the phenomenal success of KKG, among others sound management of editorial and business departments, adaptation to technological developments, qualified human resources, entrepreneurship of the owners and adaptability of the management to political leaders and the authorities in power. The latter was a prerequisite for a press company to survive in the era of the authoritarian New Order regime.
Other findings showed that the ban of Kompas by the authorities in 1978 served as a trigger which drove KKG to speed up its diversification program that led to cross-ownership. The most prominent example of media cross-ownership in KKG is the ownership of a newspaper, magazines, tabloids, a radio station and a television company in one city - Jakarta.
The most interesting finding is that the researcher did not find sufficient evidence that proved media companies in the KKG were under one editorial department and were recycling news that led to homogenization of information and news. The other important finding is that there is no indication that the process of media expansion in KKG will slow down or stop, even though the group has acquired 20 percent of the newspaper market and 30 percent of the market for magazines and tabloids.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T138
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albertus Andre
"Tesis ini membahas strategi komunikasi pemasaran produk digital yang dimiliki oleh Harian Kompas bernama Kompas Epaper. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Paradigma penelitan yang dipilih adalah sosial konstruktivisme dengan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan diperkuat oleh pengamatan langsung dari lapangan. Hasil penelitian menyatakan bahwa strategi komunikasi pemasaran Kompas Epaper masih mengunggulkan kanal konvensional dan tidak banyak memanfaatkan kanal promosi digital. Hal ini seiring dengan tujuan utama komunikasi produk Epaper Kompas yang fokus untuk menjaga minat baca target pembaca harian yang sudah ada (existing reader), yang tren konsumsi medianya sudah berubah menjadi media digital, dengan tetap mempertahankan pengalaman (experience) membaca berita dalam bentuk surat kabar non-konvensional. Konteks dari khalayak yang ingin dijangkau oleh produk Epaper Kompas juga tidak hanya para pembaca berita, melainkan juga para pengiklan, dimana strategi bisnis Harian Kompas dilakukan untuk mengomunikasikan diversifikasi pelantar (platform) yang dimiliki sehingga mendapakan peningkatan pendapatan (revenue) dari para pemasang iklan yang sudah ada (existing advertiser).

This thesis paper investigated the marketing communication strategy of a digital product developed by Kompas Daily Newspaper. This study was conducted using qualitative approach with descriptive method. The selected research paradigm was social constructivism strengthened by a case study of the currently developed digital product, namely Kompas Epaper. In-depth interviews and direct field observation were the selected methods to collect primary data. The findings of this study states that the marketing communication strategy of Kompas ePaper still favors conventional channels and does not take advantage of the variousity of digital promotional channels. This finding is in line with the main purpose of communication of Kompas Epaper, which emphasized more on maintaining the exisiting reader's interest in reading daily newspaper, despite the trend that has shifted into digital media consumption, whilst keeping the experience of reading the news in the form of conventional newspaper. The targeted audiences by Kompas Epaper are not merely the readers, but also the advertisers as the quintessential part of Kompas daily?s business strategy. What it does is communicating the newly developed platform diversification of Kompas and eventually, to increase the current revenue from the existing advertisers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T43713
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
David Krisna Saputra
"Berada pada lingkungan bisnis yang kompetitif dan turbulen dibutuhkan langkah-langkah yang terstruktur dan terukur untuk mengerahkan sumber daya yang dimiliki dalam menunjang bisnis perusahaan. Salah satu bisnis yang saat ini memasuki lingkungan kompetitif dan turbulen adalah bisnis digital. Pada bisnis digital, Departemen TI lah menjadi tulang punggung yang mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mengembangkan dan mengelola produk dan layanan agar tetap unggul. Namun saat ini, Departemen TI Kompas Gramedia Digital Grup masih kesulitan dalam mengelola dan mengembangkan produk dan layanan yang dimiliki dikarenakan belum memilikinya arahan strategis dan pola yang terstruktur dalam kegiatan SI/TI yang dilakukan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menyusun Peta Strategi Teknologi Informasi agar kinerja Departemen TI dapat lebih optimal dalam mendukung bisnis perusahan.
Penelitian dilakukan dengan metodologi kualitatif yang dengan studi kasus pada Departemen TI Kompas Gramedia Digital Grup. Data dikumpulkan melalui wawancara kepada para manajemen puncak perusahaan dan Forum Group Discussion dengan para pemegang kepentingan di Departemen TI serta data didapat berasal dari dokumen-dokumen bisnis organisasi. Data kualitatif dianalisa menggunakan hermeneutika untuk mendapatkan pola kesamaan pendapat pada objek yang diteliti. Selanjutnya hasil analisis akan dipetakan menggunakan Balanced Scorecard, Strategy Maps dan COBIT 5.
Hasil penelitian ini berupa Peta Strategi Teknologi Informasi dengan 24 sasaran strategis, 52 Indikator Kinerja dan 28 Inisiatif Strategis untuk Departemen TI Kompas Gramedia Digital Grup.

Being in competitive and dynamic business need a stuctured steps leads to business resources to support the company. One of the example is digital business. IT department is a basic of digital business that have a responsibility to develop and manage their product and services. However, IT department Group of Digital Kompas Gramedia has a problem to managing and developing their products and services because of they have a strategic direction and structured pattern yet. Therefore, the purpose of this research was mapping a Information Technology Strategy to optimize IT department performance.
The method of this research was qualitative methodology with a case study on IT department Group of Digital Kompas Gramedia. Data would be collected by interview with the board of director and forum group discussion with stakeholders IT department as well as it was derived from organization’s business documents. It was analysed by hermeneutics to got a pattern of similarity point from selected objects. The result of analysis would be mapped using Balanced Scorecard, Strategy Maps and COBIT 5.
The result of this research was a Information Technology Strategy Map with 24 strategic goals, 52 performance indicators and 28 strategic initiatives on IT department Group of Digital Kompas Gramedia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Neil Imanurachman
"Kelompok Kompas Gramedia (KG) adalah perusahaan yang kini sedang menjalankan konvergensi media dalam perusahaannya. Di dimensi teknologi, KG telah menggunakan beberapa seri teknologi digital terbaru seperti smartphone yang terkoneksi internet untuk mendukung kinerja peliputan. Konten multimedianya pun beragam seperti Harian Kompas dan kompas.com yang menyediakan berita dalam format teks, gambar, hingga video. Kepemilikan KG pun banyak memiliki beragam jenis unit usaha dari media hingga nonmedia yang pemiliknya berasal dari dalam tubuh KG tersebut. Di sisi Kolaborasi dan koordinasi, KG dapat menerapkan strategi ruang berita yang terkonvergensi dalam kinerjanya sehari-hari.
Penerapan konvergensi media di lingkungan KG tidak luput dari permasalahan. Seringkali ada karyawan yang keberatan dan kurang memahami mengenai teknologi canggih yang diharuskan untuk digunakan. Konten multimedia yang dimiliki KG pun sering mengalami permasalahan dalam peliputan di kalangan wartawannya. Dari segi kepemilikan, pemilik masing-masing unit usaha masih berselisih mengenai sistem kepemilikan yang menggunakan sistem perusahaan modern. Sisi kolaborasi dan koordinasi juga masih banyak diwarnai dengan kerasnya perdebatan para jurnalis mengenai transisi menuju konvergensi.
Makalah ini mencoba melihat bagaimana KG menginternalisasi konvergensi media ke dalam cara kerja perusahaan media tersebut sekarang ini. Dengan pendekatan dimensional dari konvergensi media, yakni konvergensi teknologi, konten multimedia, kepemilikan, kolaborasi, dan koordinasi, penulis mencoba melihat bagaimana jatuh bangunnya KG menghadapi permasalahan menuju konvergensi. Data di dapat dengan cara melakukan wawancara mendalam dengan seorang petinggi KG yang kompeten akan hal ini.
Hipotesis dari makalah ini adalah KG sedang melakukan transisi besar-besaran dari desintegrasi menuju konvergensi media yang terintegrasi. Di dalamnya banyak sekali masalah yang timbul akibat dinamika perubahan sistem yang menuju konvergensi media. akan tetapi, masalah tersebut lambat laun akan memberikan pelajaran tersendiri bagi KG sehingga dapat menyesuaikan diri menyambut konvergensi media sepenuhnya yang akan disongsong pada tahun 2013.

Kompas Gramedia group is one of media company which applied media convergency over their activity. From technological dimension, Kompas Gramedia is using some of brand new digital technology like smartphone with internet connection for supporting its reporting activity. Kompas Gramedia has their own multimedia content, such as Harian Kompas, Kompas epaper, and Kompas.com that provides news in text, picture, and video. Besides of media, Kompas Gramedia has a nonmedia company too, like hotel and event organizer. In collaboration and coordination dimension, Kompas Gramedia able to apply the strategy of convergent newsroom in their daily activities.
The application of media convergence in Kompas Gramedia isn’t free of problem. Sometimes, there is a employee who can’t operate the latest technology. Multimedia content of Kompas Gramedia often got a problem in case of reporting activities. In ownership, each owner of business unit still have a conflict about using modern company system. In collaboration and coordination too, Kompas Gramedia still has a matter about transition process towards convergence phase.
This papers is trying to know how Kompas Gramedia internalize media convergence to their work method nowadays. With dimensional approach of media convergence, that is technological convergence, multimedia content, ownership, collaboration and coordination, we as a writer is trying to look further about the struggling of Kompas Gramedia face many problems towards convergence era. Data can be collected by doing a depth interview with one of influential person of Kompas Gramedia, who knows many thing about the journey of Kompas Gramedia.
A hypothesis of this papers is Kompas Gramedia now in a phase of big transition from disintegration towards media convergence with total integration. There is a lot of problem inside as effect of system changing towards media convergence. Although, those problems slowly can give a learning for Kompas Gramedia so that they can adapt themselves to perfectly applied media convergence in 2013.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfa Chairina Zirfi
"ABSTRAK
Setiap perusahaan memiliki potensi dilanda isu dan krisis yang mengakibatkan pemberitaan negatif di media online. Ketika perusahaan dihadapkan dengan isu yang tidak menguntungkan, humas perlu melakukan manajemen isu untuk mencegah berkembangnya isu menjadi krisis. Salah satu pemberitaan yang cukup mengagetkan publik adalah hasil temuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait adanya kandungan DNA Babi pada dua varian produk mi Samyang. Pemberitaan tersebut memunculkan isu Samyang Haram yang merugikan PT Korinus sebagai importir produk halal keluaran Samyang Foods Inc. Intensitas pemberitaan negatif yang tinggi berdampak pada timbulnya ketidakpercayaan publik terhadap kehalalan produk Samyang yang mereka impor. Melalui studi ini, penulis akan menganalisis manajemen isu dan strategi komunikasi yang diimplementasikan PT Korinus dalam menyikapi pemberitaan negatif di media online.

ABSTRACT
Every company has potential to experience issues and crises that result in negative coverage by online media. When a company facing unfavorable issue, public relations needs to do issue management in order to prevent the development of the issue from becoming a crisis. One of the news that was quite shocking to public was an announcement by The National Agency of Drug and Food Control (BPOM) who found Pork DNA in two variants of Samyang noodle. The news raised an issue called Samyang Haram, which harm PT Korinus as an importer of Samyang Foods Inc. halal products. The high intensity of negative reporting resulted in public distrust to imported Samyang halal products. This study will analyze issue management and communication strategy implemented by PT Korinus in responding to negative coverage in online media."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Amalina Faza Syahida
"Traveloka Indonesia mengalami penurunan jumlah konsumen drastis selama masa pandemi Covid-19 pada tahun 2020. Ini tidak terlepas dari perubahan perilaku yang disebabkan adanya ruang gerak yang terbatas akibat pandemi. Untuk mengatasi penurunan konsumen tersebut, Traveloka menerapkan Integrated Marketing Communication dalam kegiatan promosinya yang difokuskan pada elemen periklanan, publisitas, dan promosi penjualan. Media promosi yang digunakan diantaranya adalah Youtube dan Instagram. Melalui kedua media sosial ini, Traveloka menerapkan elemen-elemen bauran promosi tersebut sesuai dengan tahapan perubahan perilaku konsumen yang terdapat pada masa pandemi yakni comfort, fear, adjustment, dan establish. Makalah ini bertujuan untuk melihat bagaimana penerapan elemen bauran promosi yang diterapkan oleh Traveloka di media sosial Youtube dan Instagramnya, serta penerapan elemen media sosial pada setiap aktivitasnya berdasarkan tahapan perubahan perilaku konsumen saat pandemi.

Traveloka Indonesia experienced a drastic decrease in the number of consumers during the Covid- 19 pandemic in 2020. This is inseparable from changes in behavior caused by limited space due to the pandemic. To overcome this decline in consumers, Traveloka implements Integrated Marketing Communication in its promotional activities which are focused on the elements of advertising, publicity and sales promotion. The promotional media used include Youtube and Instagram. Through the second social media, Traveloka implements these promotional elements in accordance with the stages of changing consumer behavior during the pandemic, namely comfort, fear, adjustment and stability. This paper aims to see how the promotional mix elements applied by Traveloka on its YouTube and Instagram social media, as well as the application of social media elements in each of its activities based on the stages of consumer behavior during the pandemic."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Christianto
"Penelitian ini bertujuan membahas bagaimana media televisi dan BMKG menerapkan prinsip-prinsip Excellence Communication yang dikembangkan James Grunig. Excellence Communication memiliki tiga unsur berkaitan yakni; Knowledge Core, Shared Expectation, dan Participative Culture. Penelitian ini menggunakan paradigma post positivisme, pendekatan kualitatif, dan bersifat deskriptif. Metode pengumpulan data melalui studi literatur, observasi dan wawancara mendalam. Penelitian menunjukkan media televisi dan BMKG menerapkan Excellence Communication, namun belum sepenuhnya memenuhi kriteria Grunig, karena tidak semua televisi menjalani SOP penyebaran informasi gempa, sehingga kadang terjadi perbedaan menindaklanjuti informasi gempa. Selain itu, posisi Humas tidak memiliki akses langsung, sehingga tidak terlibat rapat pembuatan keputusan menganalisa informasi gempa.

This study aims to discuss how to apply the principles Communication Excellence by James Grunig at television and BMKG. Communication Excellence has three elements; Core Knowledge, Shared Expectation, and Participative Culture. This study used the paradigm of post-positivism, qualitative approach and descriptive. Methods of data collection through literature study, observation and in-depth interviews. Research shows television Communication Excellence has implemented, but not fully meet the Grunig's criteria, because not all television crew follow SOP of earthquake information dissemination, so sometimes there is a difference in following the earthquake information. In addition, the position of public relation (PR) does not have direct access, so no decision-making meeting involved analyzing earthquake information.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lewis, Richard D.
Bandung : Remaja Rosdakarya, 1996
658.409 Lew m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lewis, Richard D.
Bandung: Remaja Rosdakarya, 1997
658.409 LEW m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>