Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144038 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rosa Prafitri Juniarti
"Tesis ini membahas pengaruh kualitas parent brand, brand extension fit, sikap akan iklan brand extension (Aad), dan konsep merek dalam mengevaluasi brand extension (Aext) dan parent brand setelah brand extension (Apb). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan analisis dengan ANOVA, Uji t, dan structural equation model (SEM) dengan pendekatan multigrup. Iklan emosional dan konsep merek simbolik memiliki hasil evaluasi konsumen yang lebih baik dalam penelitian ini. Selain itu, Aad merupakan faktor yang paling memengaruhi Aext. Aad dimediasi penuh oleh Aext dalam memengaruhi Apb. Brand extension fit tidak memengaruhi Aext & Apb ketika diukur bersama dengan Aad dan kualitas parent brand.
Analisis moderasi dengan SEM multigrup tidak menunjukkan perbedaan kelompok yang signifikan dalam penelitian ini. Meskipun demikian, brand extension fit terbukti berinteraksi dengan konsep merek dalam memengaruhi Aext. Disarankan untuk melaksanakan penelitian lanjutan untuk moderate fit brand extension, pelibatan konsep merek lainnya, jenis produk high involvement lainnya, merek-merek lain, dan jenis strategi komunikasi pemasaran lainnya, serta kombinasi strategi iklan informasional dan emosional, pemberian iklan yang berulang, dan field experiment.

This study discusses the influence of parent brand quality, brand extension fit, attitude toward brand extension ad (Aad), and brand concept in evaluating brand extension (Aext) and the parent brand after brand extension (Apb). This research is an experimental study with analysis by ANOVA, t test, and structural equation models (SEM) with multigrup approach. Emotional ad and symbolic brand concept has better consumer evaluation in this study. In addition, Aad is the most influencing factor Aext. Aad is fully mediated by Aext in influencing Apb. Brand extension fit does not affect Aext & Apb when measured along with the Aad and parent brand quality.
The moderation analysis using SEM multigrup showed no significant group differences in this study. However, brand extension fit interacts with brand concept in influencing Aext. It is recommended to carry out further research to moderate fit brand extension, other brand concept, other types of high involvement products, other brands, and other types of marketing communication strategies, as well as a combination of informational and emotional advertising strategy, repeated advertising exposures, and field experiment.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T41937
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Cahyadi Putra
"Tesis ini membahas tentang analisis pengaruh variabel similarity, brand reputation, perceived risk, perceived innovativeness dan original category loyalty terhadap brand extension acceptance khususnya di kategori produk penataan rambut sebagai original category dan perawatan wajah sebagai kategori hasil brand extension pada merek Gatsby. Alat analisis yang digunakan adalah Structural Equation Modelling (SEM) dengan menguji dua model, yaitu yang tidak menggunakan mediating variable dan yang menggunakan mediating variable. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada model tanpa mediating variable, similarity dan original category loyalty berpengaruh signifikan secara statistik dan positif terhadap brand extension acceptance. Sementara pada model dengan mediating variable, brand reputation dan original category loyalty berpengaruh secara statistik dan positif terhadap perceived risk. Sementara itu, similarity berpengaruh secara statistik dan positif terhadap perceived innovativeness. Namun, dalam model dengan mediating variable tidak terbukti bahwa mediating estimation lebih baik dibandingkan dengan direct estimation. Dari hasil penelitian ini juga ditemukan bahwa model yang tidak menggunakan mediating variable lebih baik dilihat dari indikator nilai-nilai Uji Kecocokan Model (goodness of fit test) dibandingkan model yang menggunakan mediating variable.

The focus of this study is to analyze the impact of similarity, brand reputation, perceived risk, perceived innovativeness and original category loyalty variables to brand extension acceptance, specifically in hairstyling category as original category and face wash category as extended category for Gatsby brand. The statistical analysis of this study is Structural Equation Modelling (SEM) to test two models; without and with mediating variables. This study find that similarity and category loyalty variables are statistically significant and positive to influence brand extension acceptance of Gatsby brand in face wash as extended category in model without mediating variable. Meanwhile, in model with mediating variable, brand reputation and original category loyalty are statistically significant and positive to influence perceived risk, while similarity also statistically significant and positive to influence perceived innovativeness. However, in model with mediating variable, there is no evidence to accept that mediating estimation is better than direct estimation. The result of this study also find that model without mediating variable is better than model with mediating variable that is reflected by comparing of goodness of fit test result."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iksan Basuki
"Tesis ini membahas mengenai pengaruh loyalitas akan merek induk, persepsi kesamaan merek induk dan merek ekstensi, dan keterlibatan konsumen akan kategori produk ekstensi, terhadap evaluasi dan intensitas pembelian ekstensi merek deodoran dari Adidas. Teknik sampling yang dilakukan adalah non probability sampling. Metode analisis data menggunakan dua software, yakni SPSS 16.0 untuk pretest dan SmartPLS 3 untuk melakukan analisis model pengukuran dan model struktural penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dimensi dari loyalitas akan merek induk, yakni hubungan afektif terhadap merek induk, perilaku loyalitas terhadap merek induk, dan hubungan citra diri konsumen dengan merek induk, secara positif mempengaruhi evaluasi konsumen akan brand extension deodoran Adidas. Keterlibatan konsumen terhadap kategori extended product juga secara positif mempengaruhi evaluasi konsumen akan brand extension deodoran Adidas. Persamaan antara merek induk dan merek ekstensi secara positif mempengaruhi evaluasi konsumen akan brand extension deodoran Adidas. Lalu yang terakhir adalah, evaluasi konsumen akan brand extension juga secara positif mempengaruhi intensi pembelian terhadap brand Adidas deodorant.

This thesis examine the effects of loyalty towards parent brand, similarity between parent brand and extended brand, and consumer involvement towards extended product category, towards attitude regarding brand extension and purchase intention towards brand extension of deodorant from Adidas. The research using non probability sampling technique and using two softwares for data analysis SPSS 16.0 for pretest and SmartPLS 3 for analyzing measurement model and structural model. Output from the research shows that three dimension of brand loyalty toward parent brand, which is affective relationship, behaviour intention, and self image relationship have a positive effect toward attitude regarding brand extension. Then, similarity between parent brand and extended brand has a positive effect towards attitude regarding brand extension. After that, consumer involvement towards extended product category also has a positive effect towards attitude regarding brand extension. Lastly, attitude towards brand extension also has a positive effect towards purchase intention regarding Adidas deodorant as a brand extension."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurnia Ibnu Azhari
"ABSTRAK
Tesis ini membahas pengaruh perceived service quality of endorsed brand, parent brand reputation dan attitude toward endorsed brand terhadap loyalitas dari brand Citadines Rasuna Jakarta (Serviced-apartment yang merupakan endorsed brand dari Ascott Limited).
Penelitian ini menggunakan descriptive research design dengan metode survey (kuesioner) dengan rancangan cross-sectional yang dilakukan terhadap pengguna layanan serviced-apartment Citadines Rasuna Jakarta. Teknik sampling yang digunakan adalah non-probability sampling menggunakan sampling jenuh (sensus). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perceived service quality of endorsed brand berpengaruh positif terhadap attitude toward endorsed brand. Parent brand reputation berpengaruh positif terhadap perceived service quality of endorsed brand.
Hasil penelitian juga menunjukkan ternyata parent brand reputation berpengaruh positif terhadap attitude toward endorsed brand. Selain itu dari hasil penelitian juga diperoleh hasil bahwa baik perceived service quality of endorsed brand, parent brand reputation, dan Attitude toward endorsed brand berpengaruh positif terhadap endorsed brand loyalty.

ABSTRACT
This thesis discusses the effect of perceived service quality of endorsed brand, parent brand reputation and attitude toward endorsed brand on Citadines Rasuna Jakarta brand loyalty (Serviced-apartment brand which is endorsed by Ascott Limited).
This study uses descriptive research design with cross-sectional survey method (questionnaire) and using serviced-apartment Citadines Rasuna Jakarta users as the respondens. The sampling technique used is non-probability sampling with sensus method. Results from this study showed that the perceived service quality of endorsed brand have positive effect on attitude toward endorsed brand. Parent brand reputation have positive effect on perceived service quality of endorsed brand.
The results also showed parent brand reputation turned out to be a positive influence on attitude toward endorsed brand. In addition, from the results of the study also showed that whether perceived service quality of endorsed brand, parent brand reputation, or attitude toward endorsed brand, altogether have positive effect on endorsed brand loyalty.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alifiya Arkana Paramita
"Kredibilitas merek telah diperhatikan sebagai elemen penting yang membentuk persepsi konsumen terhadap sebuah merek dan memengaruhi pengambilan keputusan mereka. Saat Indonesia memasuki fase baru transisi menuju konektivitas digital, Gojek, salah satu perusahaan terbesar di negara ini, telah muncul sebagai pemain yang signifikan. Gojek dimulai sebagai perusahaan ride-hailing dan memperluas konsep sharing economy melalui perluasan merek, memenuhi permintaan pasar, dan mendapatkan kepercayaan konsumen. Untuk mengikuti perkembangan pasar, penting untuk memahami faktor-faktor yang dapat membantu strategi pemasaran di masa depan. Maka dari itu, makalah ini menyelidiki pengaruh kredibilitas merek terhadap adopsi perluasan merek, menggunakan Gojek dan Gopay sebagai studi kasus, dan menyertakan analisis mediasi pada kepercayaan konsumen.
Menggunakan metode survei kuantitatif dengan sampel 187 responden yang dikumpulkan melalui pengambilan sampel sukarela, penelitian ini menemukan bahwa kredibilitas merek memiliki hubungan yang signifikan dengan adopsi perluasan merek, dengan kepercayaan konsumen sebagai peran mediasi. Namun, temuan menunjukkan batasan tingkat faktor di luar kredibilitas merek yaitu keahlian. Studi ini mengembangkan kerangka konsep yang mencakup dimensi dari setiap faktor untuk menawarkan wawasan berharga bagi pemasar tentang cara meningkatkan kredibilitas merek dan kepercayaan konsumen untuk mengadopsi perluasan merek. Dengan demikian, makalah ini memberikan dasar untuk penelitian masa depan tentang adopsi perluasan merek di Indonesia dan sekitarnya.

Brand credibility has been noted as a significant element that shapes consumers’ perceptions of brands and affects their decision-making. As Indonesia enters a new phase of transition into digital connectivity, Gojek, one of the country’s biggest ventures, has emerged as a significant player. Gojek began as a ride- hailing company and expanded its sharing economy concept through brand extensions, meeting market demand, and gaining consumer trust. To keep up with the evolving market, it is necessary to understand the factors that can aid future marketing strategies. Thus, this paper investigates the effects of brand credibility on brand extension adoption, using Gojek and Gopay as a case study, and includes mediation analysis on consumer trust.
Using a quantitative survey method with a sample of 187 respondents collected through voluntary sampling, the study finds that brand credibility has a significant relationship with brand extension adoption, with consumer trust playing a mediating role. However, the findings suggest a limitation of the level of factors beyond brand credibility that is expertise. This study develops a framework that includes dimensions of each factor to offer valuable insight for marketers on how to leverage a brand’s credibility and consumer trust to adopt brand extensions. In doing so, it provides a foundation for future research on brand extension adoption in Indonesia and beyond.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Purwo Sulistiyo
"ABSTRAK
Perusahaan berusaha memperluas mereknya agar produk yang dihasilkan dapat masuk ke kategori lain hal ini dilakukan juga untuk meningkatkan keuntungannya. Brand Beng-beng yang dikenal sebagai wafer coklat kini memiliki bentuk lain sebagai minuman coklat serbuk. Penelitian ini membahas tentang pengaruh brand extension beng-beng ke drink beng-beng terhadap parent brand equity. Penelitian ini memiliki tujuan umtuk mengetahui adanya pengaruh dari faktor-faktor brand extension terhadap parent brand equity melalui penerimaan produk extension. Penelitian ini mencakup salah satu fenomena di industri fast moving consumer goods (FMCG) Indonesia tepatnya di Kota Depok. Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif. Teknik penarikan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah nonprobability sampling berupa teknik purpossive sampling dengan jumlah sample yang digunakan adalah 100. Penelitian ini menggunakan analisis Structural Equation Modeling (SEM). Adapun software yang digunakan untuk penelitian ini adalah SmartPLS 3.0. Hasil penelitian ini menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan antara Consumer Innovativeness, parent brand reputation, dan Perceived Risk, terhadap Evaluation of Brand Extension, selanjutnya terdapat pengaruh signifikan antara Perceived Fit dan Brand Extension Advertisement terhadap Evaluation of Brand Extension serta Evaluation of Brand Extension terhadap Parent Brand Equity.

ABSTRACT
The company is trying to enlarge its brand so that the products produced can enter into other categories, this is also done to increase profits. Beng-beng brand known as chocolate wafers, now has another form as powdered chocolate drinks. This study discusses the effect of extension brand beng-beng to drink beng-beng on parent brand equity. This study aims to determine the effect of brand extension factors on the parent brand equity through the acceptance of extension products. This study covers one of the phenomena in the fast moving consumer goods (FMCG) industry in Indonesia, precisely in Depok City. This research was conducted quantitatively. The sampling technique used in this study is nonprobability sampling in the form of purposive sampling technique with the number of samples used is 100. This study uses the analysis of Structural Equation Modeling (SEM). The software used for this study is SmartPLS 3.0. The results of this study indicate a non-significant effect between Consumer Innovativeness, parent brand reputation, and Perceived Risk, on the Evaluation of Brand Extensions, furthermore there is a significant influence between Perceived Fit and Brand Extension Advertisement on Evaluation of Brand Extensions and Evaluation of Brand Extension on Parent Brand Equity."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tampubolon, Natalia Putri
"Tujuan utama skripsi ini adalah untuk mengetahui pengaruh Pengaruh Brand Identity, Brand Image, dan Internet Use terhadap Brand Preference pada Brand Online dan Brand Offline. Retail Brand online yang akan diteliti adalah Zalora, Helmedroom dan Asos, sedangkan retail brand offline ialah Centro Departmen Store, Disctarra, dan Metro Departmen Store. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksploratif dan deskriptif yang dilakukan satu kali dalam satu periode. Responden penelitian ini berjumlah 150 orang yang pernah belanja online dan offline. Model penelitian dengan enam hipotesis diuji menggunakan Structural Equation Modelling (SEM). Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa brand identity, brand image dan internet use mempengaruhi brand preference. Tetapi setelah di moderasi, brand type memoderasi brand identity terhadap brand image, namun brand type tidak memoderasi hubungan brand image dengan brand preference dan internet use dengan brand preference.

The purpose of this study is to identify the impact and relation from brand identity to brand image, then brand image toward brand preference, and internet use toward brand preference, and there is brand type as moderator variable. This research uses exploratory and descriptive design research conducted in one time period (cross sectional design). Respondents of this study are 150 people who have been shopping by online and offline. The six-hypotheses research model in this study are tested with Structural Equation Modeling (SEM). The results finds that almost all variables have a significant and positive relationship before we put moderator variable. After we put moderator variable, we find that brand type moderating brand identity toward brand image, but brand type not moderating brand image toward brand preference, and also internet use toward brand preference."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S54412
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Randhika Ikra Ramadhan
"Brand extension merupakan strategi yang penting dilakukan bagi setiap merek. Sebuah merek induk atau parent brand mengembangkan produk baru yang berbeda menggunakan strategi merek yaitu memanfaatkan brand equity dan brand relationship yang sudah dimiliki oleh merek induk tersebut untuk mempermudah penerimaan brand extension kepada pelanggan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis customer brand relationship terhadap brand extension acceptance dan brand equity terhadap brand extension acceptance dari pengguna Instagram Shop. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei dan teknik pengambilan data purposive sampling melalui kuesioner online. Data dihasilkan dari 210 konsumen Instagram Shop untuk memberikan dukungan kuat untuk model penelitian. Teknik analisa data pada penelitian ini menggunakan analisis multivariat dengan regresi sederhana. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara customer brand relationship terhadap brand extension acceptance, serta adanya hubungan positif yang signifikan antara brand equity terhadap brand extension acceptance dari pengguna Instagram Shop di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini merekomendasikan agar Instagram Shop dapat memaksimalkan customer-brand relationship, dengan membangun ikatan yang kuat kepada pengguna Instagram, dan memanfaatkan brand equity untuk konsumen dapat dengan mudah menerima brand extension dari Instagram yaitu Instagram Shop dengan serta meningkatkan kualitas, keamanan, dan kegunaan dari Instagram Shop.

Brand extension is an important strategy for every brand. A parent brand develops a new product that is different using a brand strategy, namely utilizing the brand equity and brand relationships already owned by the parent brand to facilitate the acceptance of brand extensions to customers. The purpose of this study is to analyze the customer brand relationship to brand extension acceptance and brand equity to brand extension acceptance from Instagram Shop users. The research method uses a quantitative approach with survey methods and purposive sampling data collection techniques through online questionnaires. Data was generated from 210 Instagram Shop consumers to provide strong support for the research model. The data analysis technique in this study used multivariate analysis with simple regression. The results of this study indicate that there is a significant positive relationship between customer brand relationship and brand extension acceptance, as well as a significant positive relationship between brand equity and brand extension acceptance of Instagram Shop users during the Covid-19 pandemic. This study recommends that Instagram Shop can maximize customer-brand relationships, by building strong bonds with Instagram users, and utilizing brand equity so that consumers can easily accept brand extensions from Instagram, namely Instagram Shop by increasing the quality, security, and usability of Instagram Shop."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diego Jason Setianto
"ABSTRAK
Ekstensi merek vertikal adalah strategi dari perusahaan untuk mengekspansi merek mereka dengan cara membentuk sesuatu yang baru, termasuk merek maupun produk baru. Di dalam ekstensi merek vertikal, terdapat ektensi secara ke atas dan ke bawah. Ekstensi merek biasanya digunakan untuk menambah brand equity atau untuk masuk ke dalam pasar baru, dengan tetap memiliki konsumen yang sekarang dan mendapatkan konsumen baru. Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk mengerti perbedaan pada segmenting, targeting and positioning yang digunakan oleh Lexus dan Toyota untuk menemukan kunci perbedaan di dalam komunikasi yang mereka gunakan. Data yang digunakan akan dikumpulkan melalui YouTube untuk mencari iklan dan kampanye dari Lexus-Toyota. Metode analisis konten akan digunakan untuk melihat bagaimana Toyota dan Lexus menerapkan segmenting, targeting and positioning merek mereka dan akan dibandingkan untuk melihat perbedaan antara komunikasinya. Penelitian ini menemukan dari iklan yang telah disusun dan dianalisis bahwa iklan dari Harrier lebih menuju kepada sisi buas dan petualangan, dibandingkan dengan RX yang lebih mewah, dengan teknologi yang paling top dan kekuatan mobil yang kuat. Terlebih lagi, perbedaan mendasarnya ialah bagaimana Toyota
menggunakan differentiated marketing dan Lexus menggunakan concentrated (niche) marketing. Kesamaannya ialah bagaimana kejelasan dari ide- ide kedua merek tersebut telah direpresentasikan dengan sangat jelas dengan kekuatan dan konsistensi di dalam bagaimana ide tersebut diwujudkan.

ABSTRACT
Vertical Brand Extension is a strategy of a company to extend their brand by making a new line, including brand or products. In vertical brand extension, there are upward product line extension and downward product line extension. Line extensions usually are used by the company in order to enhance parent brand equity or to tap into a new market, retaining its current consumer and getting the new consumer. Having said that, this descriptive research would like to understand the difference between segmenting, targeting and positioning used by Lexus and Toyota in order to find the key difference in the communication that they use. The data will be collected through scraping the information on YouTube for advertising and campaign event for Lexus-Toyota.
Content analysis method will be used for the data by seeing how both Toyota and Lexus segmenting, targeting, and positioning their brand and compare them to the outcome of their communication. The Research found that from the advertisement that has been compiled and analysed, it is generally seen that Harrier s advertisement is more about how it got a wild side and about adventure, while RX s is generally about being luxurious, state-ofart technology and also the powerful ability of the car. Moreover, the main difference is that Toyota uses differentiated marketing while Lexus uses concentrated (niche) marketing. The similarity is that the clarity of
their idea is presented clearly with strength and the consistency in how the idea is portrayed."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyono
"Perkembangan industri otomotif di Indonesia banyak dimotori oleh prinsipal asing dari negara Jepang. Pada awalnya prinsipal otomotif asing masuk ke Indonesia dengan pola joint venture dengan mitra lokal, karena adanya regulasi pemerintah yang mcngharuskan prinsipal asing untuk bekerja soma dengan mitra lokal yang kepemilikan sahamnya mayoritas dipegang oleh mitra lokal. Seiring dengan perkembangan perekonomian, pemerintah memperboiehkan perusahaan asing memiliki saham mayoritas.
Permasalahan yang dihadapi oleh pihak manajemen saat ini yaitu adanya potensi ancaman pemutusan hubungan joint venture dengan pihak prinsipal sebagai pemegang merek. Sementara itu perusahaan tidak memiliki merek sendiri untuk produk dengan kontribusi penjualan terbesar yaitu aki baik untuk sepeda motor maupun mobil. Hal ini dapat berdampak buruk terhadap kinerja perusahaan, untuk itu perlu diantisipasi dengan melakukan brand extension pada produk aki.
Strategi brand extension dipilih sebab memberikan keuntungan berupa meminimalkan biaya perkenalan produk baru dan meningkatkan kemungkinan sukses (Aakcr, 1990; Keller, 1998). Keuntungan ini sebagian besar disebabkan oleh kontribusi awareness dan asosiasi dari parent brand kepada produk baru (Keller, 1998: Kapferer, 2001). Namun disamping itu, kerugian yang ada pun cukup besar bila stratcgi ini mengalami kegagalan, karena dapat merusak brand equity parent brand, sehingga diperlukan perencanaan yang matang terlebih dahulu melalui riset pasar (Gurhan-Canli & Maheswaran, 1998; Swaminathan, Fox & Reddy, 2001).
Saat ini porsi terbesar penjualan komponen otomotif after- market PT Astra Otoparts Tbk dihasilkan oleh merek-merek joint venture scpcrti GS dan Kayaba.
Merek-merek lokal selain ASPIRA seperti TDW (kanvas rem) dan FSCM (rantai motor), kurang memiliki brand awareness dimata konsumen. Selama ini merekmerek tersebut hanya berfokus pada satu jenis produk raja, sedangkan ASPIRA sejak awal dibentuk telah menawarkan berbagai jenis produk seperti kanvas rem, rantai motor, saringan udara dan lain-lain untuk berbagai merek kendaraan bermotor.
Penelitian dilakukan dengan desain riset eksploratif dan deskriptif dengan metode survey. Survei dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 175 responden secara non- probability sampling berupa judgemental sampling Namun dari 175 responden tersebut yang lolos dari proses screening hanya 146 responden. Analisis dilakukan untuk mengetahui brand awareness dan brand associations merek ASPIRA, selain itu juga digunakan multiple regression untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi kesuksesan brand extension merek ASPIRA pada aki sepeda motor dan mobil dan faktor-faktor yang berpengaruh akibat dan strategi brand extension pada produk aki sepeda motor dan mobil terhadap parent brand ASPIRA.
Tingkat brand awareness untuk merek ASPIRA yang telah dicapai secara keseluruhan cukup tinggi, di mana brand awareness untuk kendaraan roda dua sebesar 98,6% dan untuk kendaraan roda empat hanya sebesar 72%. Ini menunjukkan bahwa ASPIRA lebih dikenal sebagai suku cadang otomotif untuk kendaraan roda dua.
Asosiasi yang melekat di banal( konsumen mengenai merek ASPIRA adalah mute dan kualitas yang bagus, produk Astra, harganya murah dan tersedia dimanamans. Asosiasi-asosiasi tersebut membentuk brand image yang hampir sesuai dengan brand identity ASPIRA dengan tag line "Jaminan Kualitas Astra".
Pada brand extension aki sepeda motor, keberhasilan brand extension produk aki sangat dipengaruhi oleh varibel persepsi atas kualitas parent brand (QUALITY) dan persepsi konsumen atas pengalihan kemampuan dan karakteristik dari parent brand kepada kategori produk extension (TRANSFER). Scdangkan pada brand extension aki mobil, dipengaruhi oleh variabel persepsi alas kualitas parent brand (QUALITY) dan tingkat kesulitan dalam menghasilkan produk extension dibandingkan produk parent brand (DIFFICULT).
Dampak brand extension terhadap parent brand untuk responden sepeda motor dipengaruhi oleh faktor dominasi dan parent brand ASPIRA (DOMINANCE), karena di pasar spare part roda dua merek ASPIRA mempunyai dominasi yang tinggi sehingga semakin besar dominasi tersebut maka semakin positif pula dampaknya terhadap parent brand. Sedangkan untuk responden mobil, faktor yang berpengaruh besar dan positif adalah tingkat kecocokan antara produk roda empat sebelumnya dengan produk aki mobil (FIT). Hal ini dikarenakan produk spare part mobil tidak seluas spare part sepeda motor untuk jenis produknya, sehingga konsumen masih dapat menimbang tingkat kecocokan dengan produk sebelumnya.

Foreign principals especially from Japan support many of Indonesia automotive industries. Foreign automotive principals cooperated with local partners in the form of joint venture company early; because there is government regulation that foreign principal should cooperate with its local partners and the majority of shares of the local partner. Nowadays, government allows foreign companies hold the majority of the outstanding shares.
Many local partners often face some potential problems such as the cancellation of joint venture engagement with the principal who hold the brand of the product. However, local company does not have their own brand for their products with the largest selling, such as battery for motorcycle or cars. This may cause negative impacts for the company performance itself, which should be anticipated with the making of brand extension for the battery products.
Brand extenion strategy is chosen because it has many advantages like minimize the introduction cost and increase success posibility. (Raker, 1990; Keller, 1998). But it also has disadvantages if this strategy fails, because it can be hurt brand equity of the parent brand, so it needs a good planning with a market reserach. (Giirhan-Canli & Maheswaran, 1998; Swaminathan, Fox & Reddy, 2001).
The biggest sales contribution for after market automotive parts in PT Astra Otoparts Tbk are conducted by joint venture brands such as GS and Kayaba. Local brands other than ASPIRA like TDW dan FSCM still don't have brand awareness. So far these brands only focus on single product, whereas ASPIRA served many product like brake, motorcycle chain, air filter etc for many kind of cars and motorcycle brands.
This research is conducted with survey method by exploratory research and descriptive research. This survey is conducted by disseminate questionaires to 175 respondents with non probability sampling (judgemental sampling). From 175 respondents, only 146 respondents are valid. This analysis is conducted to know ASPIRA's brand awareness and brand association, it also uses multiple regression to know the main factors that influence the sucessful of ASPIRA brand extension in the motorcycle and car battery and the main factors that influence the impact of brand extension strategy towards ASPIRA parent brand.
The Brand awareness level for ASPIRA is quite high, however, the brand awareness for two wheels vehicle is 98,6% and for four wheels vehicle is 72%. It shows that ASPIRA are well known as a automotive parts for.two wheels vehicle.
Associations that attach in the consumer mind about ASPIRA are good quality, Astra product, cheap and easily to find. These associations make brand image which almost the same with ASPIRA brand identity with the tag line: "Astra Quality Guarantee".
For the battery motorcycle brand extension, the success factors are much influenced by the variabels of perception towards parent brand quality (QUALITY) and consumer perception of the transfer ability and characteritics from parent brand to the catergory product extension (TRANSFER). However, for the car's brand extension, the success factors are much influenced by the variabels of perception towards parent brand quality (QUALITY) and the difficulty level to produce the extension product compares with the parent brand product (DIFFICULT).
The impact of brand extension towards parent brand for motorcyle are influenced by the dominancy factors of parent brand ASPIRA in the product category (DOMINANCE), because in the motorcycle parts ASPIRA have a high dominance so higher dominancy means more positive impact to the parent brand. While for car brand extension, the most influence and positive factor is the level of fit between the extension product and the current product (FIT). This is because of the car spare parts doesn't have a wide variety range of product, so consumers could still compare the fit level with the previous product.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18311
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>