Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126396 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ajeng Rahma Safitri
"ABSTRAK
Artikel Jurnal berjudul Analisis Penerapan Cyber Public Relations oleh Fashion Brand Indonesia: Studi Kasus Maison Saptodjojokartiko menjelaskan dan menganalisis aktivitas public relations dalam Web 2.0 yang dilakukan oleh sebuah brand fesyen kelas atas di Indonesia, Saptodjojokartiko. Pada bagian pendahuluan, penulis menjelaskan betapa penting peran Web 2.0 (media sosial) dalam aktivitas kehumasan masa kini. Bagian tersebut juga menyebutkan pentingnya bahasan tema artikel jurnal. Pada bab kedua dijelaskan beberapa konsep yang terkait dengan bahasan, antara lain public relations, cyber public relations, fashion dan fashion brand. Pada bab ketiga penulis menjelaskan kegiatan-kegiatan kehumasan media sosial dari Maison Saptodjojokartiko beserta kaitannya dengan konsep-konsep. Bagian akhir dari artikel ini memberikan kesimpulan dari seluruh bahasan dan kaitannya dengan konsep, disertakan pandangan dari penulis.

ABSTRACT
The journal entitled Analysis of Cyber Public Relations Practice of Indonesia's Fashion Brand: Case Study Maison Saptodjojokartiko explains and analyzes public relations activities in Web 2.0 conducted by a high-end fashion brand in Indonesia, Saptodjojokartiko. The preface emphasizes on the urge of Web 2.0 (social media) for today's public relations. It also points out the importance of journal's theme. Next chapter discloses concepts relating to study case analysis, such as public relations, cyber public relations, fashion and fashion brand. Third chapter mentions all social media based public relations practices of Maison Saptodjojokartiko, regarding to concepts explained on previous chapter. The latter part of this journal summarize the conclusion along with writers stand point.
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ike Widya Ningrum
"Sering ditemukannya informasi yang tidak faktual dan terkadang tidak berimbang antara kenyataan dengan pemberitaan terkait organisasi pemerintahan membuat humas BKPM harus menerapkan strategi komunikasi dalam membangun citra organisasi. Implementasi Cyber Public Relations (CPR) dipandang perlu dilakukan oleh Humas BKPM guna penyampaian informasi yang kepada publik dalam membangun citra organisasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisa implementasi kegiatan CPR melalui dimensi e-governement, strategi pengelolaan CPR dan menilai citra organisasi dengan basic dimensions of corporate image. Metode penelitian yang dilakukan adalah kualitatif deskriptif dengan melakukan wawancara mendalam sebagai data primer dan dokumen internal BKPM sebagai data sekunder. Sedangkan paradigma yang digunakan adalah paradigma post-positivism. Hasil penelitian menunjukkan bahwa citra organisasi telah dibangun dengan mengimplementasikan CPR. Jika dilihat dari dimensi e-government sudah ada 7 dimensi yang terlaksana. Sedangkan untuk strategi pengelolaan media online sudah dilakukan dengan menentukan tujuan komunikasi, target audience, tema, isi dan pemilihan saluran media online.

Often the discovery of information that is not factual and sometimes unbalanced between the reality with the news related to government organizations to make public relations BKPM should implement communication strategies in building the image of the organization. Implementation of Cyber Public Relations (CPR) is deemed necessary by Public Relations BKPM in order to deliver information to the public in building the image of the organization. The purpose of this study is to know and analyze the implementation of CPR activities through the dimensions of e-government, CPR management strategies and assess the image of the organization with basic dimensions of corporate image. The research method is qualitative descriptive by conducting in-depth interview as primary data and BKPM internal document as secondary data. While the paradigm used is the postpositivism paradigm. The results show that organizational image has been built by implementing CPR. When viewed from the dimensions of e-government already exist 7 dimensions are implemented. As for online media management strategy has been done by determining the purpose of communication, target audience, theme, content and selection of online media channels.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T49451
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina Rina Utami
"Bisnis selalu dikaitkan dengan keuntungan dan image (citra). PT Gramedia (Printing Unit) merupakan salah satu unit usaha Kelompok Kompas Gramedia (KG) dikenal dengan brand atau nama Gramedia Printing, Pencetakan harian koran merupakan kategori cetak web yang lebih menguntungkan jika dibanding kategori cetak komersial. Pada kenyataanya, dalam perkembangan 7 tahun terakhir, cetak komersial sudah mulai berkembang. Saat PT Gramedia berorientasi hanya menggarap bisnis cetak web akhirnya membentuk image harga jasa Gramedia "mahal" Selain itu ada image lainnya seperti "toko buku", "percetakan besar yang hanya melayani kelompoknya sendiri" serta "suka merusak harga". Dengan image seperti diatas sangat penting untuk meluruskan dan membangun image menjadi lebih positif yang pada akhirnya merangsang konsumen untuk menjatuhkan pilihan jasa cetak di Gramedia.
Tujuan penelitian ini adalah ingin menganalisis penerapan tools Marketing Public Relation sebagai bahan evaluasi pembangunan citra merek Gramedia Printing. Paradigma yang dipergunakan dalam penelitian konstruktivis. Sedangkan strategi penelitian yang digunakan adalah Studi Kasus dengan metode pengumpulan data depth interview dan literature perusahaan.
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan diketahui bahwa Gramedia Printing menggunakan tools Public Relations dalam kegiatan Marketing.
Kesimpulan dari penelitian ini, walaupun PT Gramedia tidak memiliki Divisi Public Relations secara khusus, fungsi Public Relations dalam menumbuhkan Brand Image dilakukan oleh Divisi Marketing namun belum dapat berjalan secara optimal.

Always associated with the business profits and image (the image). PT Gramedia (Printing Unit) is a business unit of Kompas Gramedia Group (KG) with a known brand name or Gramedia Printing, Printing category is a daily newspaper printed the web if more profitable than the commercial print category.
In the fact, in the last 7 years, has started a commercial printing berkembang.Saat PT Gramedia oriented business use only the web form printed image price service Gramedia "expensive" There are other image such as "bookstore", "printing a large serving only own group "and" like the price break. " With the above image as it is important to align and develop a more positive image that will eventually drop to stimulate consumer choice in the print service Gramedia.
Goal of this research is the tools you want to know as the Public Relation Marketing materials evaluation of brand image and how the application of the tools in the marketing activities that have been done. Paradigm used in research konstruktivis. while the research strategy used was case study with the method of data depth interview and literature company.
Based on analysis of data that has been made known that Gramedia Printing using the tools of Public Relations in Marketing.
Conclusion of this research, although the PT Gramedia not have a Public Relations Division in particular, functions of Public Relations in the Brand Image done by the Marketing Division, but can not run optimally."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elisabet Astri Indraswari
"Era globalisasi membuat perkembangan industri semakin pesat sehingga menuntut perusahaan untuk mampu memenuhi tuntutan lebih mengenai informasi dan pengetahuan produk. Saat ini, persaingan ketat antara perusahaan direpresentasikan oleh brand. Oleh karena itu, banyak upaya yang dilakukan perusahaan demi membangun brand image yang positif. Diketahui bahwa kemampuan kampanye Public Relations dapat mempertahankan dan membangun brand image. PT. Procter & Gamble Indonesia melakukan kampanye Public Relations yang bertajuk #RambutTanpaBatas dalam membangun brand image pada produk Pantene Indonesia. Makalah ini menganalisis kampanye Public Relations yang dilakukan PT Procter & Gamble Indonesia pada brand Pantene Indonesia melalui implementasi strategi bauran public relations, yaitu P.E.N.C.I.L.S khususnya sub-strategi publikasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bullet Theory dan metode pengumpulan data yang digunakan adalah data sekunder. Hasil analisis menunjukan bahwa melalui nilai-nilai baik yang dibawa oleh brand dan pesan yang tersampaikan melalui pengadaan kampanye #RambutTanpaBatas, PT. Procter & Gamble Indonesia telah berhasil dalam membangun brand image positif terhadap brand Pantene Indonesia.

The era of globalization has made industrial development more rapid so that it requires companies to be able to meet more demands regarding information and product knowledge. Currently, the fierce competition between companies is represented by brands. Therefore, many efforts have been made by the company to build a positive brand image. It is known that the ability of a Public Relations campaign can maintain and build a brand image. PT. Procter & Gamble Indonesia conducted a Public Relations campaign entitled #RambutTanpaBatas in building a brand image on Pantene Indonesia products. This paper analyzes the Public Relations campaign conducted by PT Procter & Gamble Indonesia on the Pantene Indonesia brand through the implementation of a public relations mix strategy, namely P.E.N.C.I.L.S, especially the publication sub-strategy. The theory used in this study is Bullet Theory and the data collection method used is secondary data. The results of the analysis show that through the good values brought by the brand and the message conveyed through the #RambutTanpaBatas campaign procurement, PT. Procter & Gamble Indonesia has succeeded in building a positive brand image for the Pantene Indonesia brand."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nurindah Firdawati
"Saat ini fashion blogger sudah semakin dipercaya untuk masuk dan dilibatkan dalam industri fashion secara nyata. Namun, banyaknya jumlah fashion blogger saat ini menyebabkan semakin ketatnya persaingan di antara fashion blogger tersebut untuk selalu eksis dan menjadi fashion blogger yang terpandang. Hal ini membuat seorang fashion blogger harus melakukan strategi strategic public relations. Peneliti ingin melihat bagaimana seorang fashion blogger mengimplementasikan strategi strategic public relations pada dirinya sendiri untuk dapat menduduki posisi sebagai fashion blogger yang terpandang di dalam industri fashion, dengan tetap mempertahankan nilai personal yang dimilikinya. Penelitian kualitatif ini bersifat deskriptif dengan strategi studi kasus yang mengkhususkan unit analisisnya pada Sabila Anata, yang merupakan fashion blogger Indonesia yang sudah cukup lama berkecimpung dalam bidangnya sebagai fashion blogger. Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa Sabila Anata melakukan strategi strategic public relations, yaitu personal communication management yang menggabungkan antara taktik pemasaran, manajemen dan public relations (PR). Penerapan strategi tersebut membantu Sabila dalam melihat posisi yang berpotensi untuk didudukinya dalam industri fashion serta membantunya mencapai posisi tersebut

Nowadays, fashion bloggers are increasingly trusted by fashion industry to come in and get involved in it. However, the large amount of fashion blogger today, gave rise to the increasing of competition among fashion bloggers to make their self as an exist and reputable fashion blogger. That also forced a fashion blogger to do strategic public relations. In this case, researcher tried to examined how a fashion blogger implements strategic public relations strategy to their self to help them to get the position as a reputable fashion blogger in fashion industry, while constantly holding to their personal values. This qualitative research was conducted in a descriptive way, with case study strategy that focus on Sabila Anata, an Indonesian fashion blogger who already engaged in the field of fashion blog for enough time, as the analysis unit. Research finding showed that Sabila Anata doing strategic public relations strategy, named personal communication management that combine the tactics from marketing, management, and public relations (PR). Implementation of the strategy help Sabila in viewing potential position for her in fashion industry and also attain that position"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S56933
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Margaretha Nazhesda
"Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penggunaan PR cyber untuk mendukung tugas dan fungsi Public Relations pemerintah, memeriksa hambatan untuk menggunakan Cyber ​​PR di The Social Badan Administrasi Keamanan untuk Ketenagakerjaan, dan untuk mengetahui pendapat keanggotaan dari organisasi. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan strategi studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dengan informan. Itu hasil menunjukkan bahwa optimalisasi Cyber ​​Cyber ​​dalam mendukung tugas dan fungsi Hubungan Masyarakat Badan Administrasi Jaminan Sosial untuk Ketenagakerjaan telah dioptimalkan dalam aspek strategis dan bertarget. Optimalisasi Cyber ​​PR telah dibuat hubungan, reputasi, dan relevansi secara strategis. Implikasi teknologi dari Arnold Pacey menunjukkan bahwa Cyber ​​PR telah berjalan dengan baik berdasarkan aspek teknis dan kebutuhan untuk lebih ditingkatkan dalam aspek organisasi dan budaya. Kemudian, hambatan datang dari berbagai faktor termasuk kondisi lingkungan, bagian internal organisasi, dan sikap masyarakat yang cenderung pasif dan cuek. Berdasarkan sudut pandang peserta, informasi yang diberikan dengan PR siber yang ada Salurannya cukup menarik tetapi masih belum optimal karena pesertanya kurang tertarik pada mereka.

This study aims to illustrate the use of cyber PR to support the duties and functions of government public relations, examine barriers to using Cyber ​​PR in The Social Security Administration Agency for Employment, and to find out membership opinions of organizations. This research uses descriptive qualitative case study strategy. Data collection techniques used were in-depth interviews with informants. The results show that the optimization of Cyber ​​Cyber ​​in supporting the tasks and functions of the Public Relations Administration Agency for Social Security for Employment has been optimized in strategic and targeted aspects. Optimization of Cyber ​​PR has made strategic relationships, reputation and relevance. The technological implications of Arnold Pacey show that Cyber ​​PR has run well based on technical aspects and needs to be further improved in organizational and cultural aspects. Then, obstacles come from various factors including environmental conditions, internal parts of the organization, and attitudes of people who tend to be passive and ignorant. From the participants point of view, the information provided with the existing cyber homework Channels is quite interesting but is still not optimal because the participants are less interested in them.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nancy Purbayanti
"Untuk memenangkan persaingan yang cukup ketat di dunia kosmetik, maka setiap produk kosmetik harus memiliki kekhasan tersendiri, yang dapat membedakan dengan produk kosmetik lainnya. Hal tersebut juga berlaku bagi XYZ Kosmetik. Dengan klaim bahwa kosmetik yang di produksinya adalah kosmetik modern dan aman dalam penggunaanya, XYZ berusaha untuk membangun sebuah citra kosmetik aman ditengah tengah b anyaknya m erek kosmetik yang beredar, baik lokal maupun impor dipasaran. Untuk mengkomunikasikan hal tersebut kepada konsumen, maka diperlukan diperlukan suatu strategi pemasaran agar pesan tersebut dapat di terima dengan baik.
Dengan positioning " beautifully safe and reliable" XYZ menggunakan kekuatan Public Relations sebagai bagian dari strategi pemasaran, dengan melakukan persuasi kepada konsumen melalui aktifitas Public Relations dalam usaha memberikan pemahaman kepada konsumen tentang bahaya penggunaan kosmetika secara sembarangan dan membentuk persepsi konsumen tentang kosmetik aman yang pada akhirnya membangun citra bahwa kosmetik aman adalah identik dengan Xyz. Penelitian ini ingin mengetahui peran public relations dalam pembentukan citra kosmetik aman tersebut serta medium apa yang tepat digunakan dalam pencapaian tujuan tersebut.
Penelitian ini didasari atas beberapa teori yang berkaitan dengan bagaimana mengubah suatu tahapan kepercayaan konsumen menjadi pembentukan suatu sikap keputusan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena ingin mcnggambarkan secara jelas dan mendalam strategi Public Relations PT RI dalam membangun citra Kosmetik Aman. Dalam hal ini metode deskriptif tidak sebatas pada pengumpulan dan penggunaan data saja, tetapi juga meliputi analisa dan interprestasi tentang arti data tersebut.
Penulis menemukan bahwa dalam kegiatan Public Relations, Xyz kosmetik banyak didukung oleh dokter yang bertujuan unluk memperkuat "keamanan" produknya. Dalam mendukung kegiatan Public Relations tersebut dokter tidak diperkenankan berbicara tentang produk, melainkan hanya masalah kesehatan kulit. Dengan berbagai macam aktifitas Public Relations yang dilakukan secara lerus menerus dan di dukung oleh dokter yang dapat dikategorikan opinion leader, maka dapat membentuk suatu persepsi konsumen tentang kosmetik aman dan tidak aman sehingga pada akhimya sampai pada suatu pembentukan sikap dan dalam hal ini dapat dikatakan bahwa pembangunan citra kosmetik aman oleh Xyz berhasil dilakukan."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T14328
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Ruth Eveline Ramatiur
"Strategi MPR dibutuhkan dalam mendukung upaya pemasaran sebuah produk kartu kredit karena, persaingan di dalam dunia perbankan semakin ketat dan membuat masayarakat dapat dengan bebas memilih Bank apa yang akan masyarakat percayai untuk tergabung menjadi nasabah. Pandangan bahwa Bank BRI merupakan Bang desa membuat Bank BRI membutuhkan strategi khusus untuk merubah cara pandang masyarakat tersebut, strategi yang digunakan dengan mempromosikan Produk berkelas eksekutif yaitu kartu kredti BRI Platinum, yang merupakan bagian dari BRI Prioritas.
Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk menggambarkan strategi Marketing Public relations PT.Bank Rakyat Indonesia,Persero dalam mempromosikan kartu kredit BRI Platinum, pada BRI menjadi sponsor dalam event Jakarta Fashion week 2011/2012.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan paradigma konstruktivis pada pendekata kualitatif yang bersifat evaluatif.
Dari hasil penelitian dapat diinterpertasikan bahwa Bank Rakyat Indonesia menggunakan strategi Marketing Public Relations (MPR) dengan menjadi sponsorship melalui pendekatan pull,push dan pass.

The MPR is required in support of strategy marketing efforts a credit card product because, in the world competition in banking getting tight and make people were an can freely choose what Bank community trust to be incorporated into a customer. The view that the Bank BRI is a village in Bang make Bank BRI require special strategies to change the way the community point of view, the strategies used to promote Products Executive class BRI Platinum card, which is part of the BRI priorities.
The purpose of this research is to describe the stratefi Marketing Public relations for PT.Bank Rakyat Indonesia Persero, in promoting credit cards, on the BRI BRI Platinum sponsor in the event theJakarta Fashion week 2011/2012.
This research was conducted by using the constructivist paradigm on qualitative approach that is evaluative. Of research results can be interpreted that the Bank Rakyat Indonesia used the strategy of Marketing Public Relations (MPR) to be sponsorship melaluli pull, the push approach and pass.
Public Relations Marketing Strategy Analysis Of PT.Bank Rakyat Indonesia Tbk, in promoting the BRI credit card Platinum.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Riniwaty
"Penelilian dari International Association of Business Communicators (IABC) berlmsil membangun teori Public Relazions (PR) unggul. PR unggul memberikan karakteristik-karakteristik yang diperlukan bagi efektivitas Public Relazions dalam mendukung pencapaian tujuan organisasi. Karena itulah penting mengetahui apakah Departemen Public Relations di sualu organisasi telah memiliki karakleristik-karakteristik PR unggul, khususnya ketika organisasi berada di dalam lingkungan bisnis yang bembah cepat, seperti dialami oleh PT Caltex Pacific Indonesia (CPI). Penelilian mengenai bagaimana praktek PR di CPI berfokus pada tiga tingkatan, yaitu: organisasional, iimgsional, dan program. Model PR unggul digunakan sebagai indikalor untuk menganalisis praktek PR dalam merespon tantangan lingkungan.
Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dan mewawancarai 13 orang responden terdiri dari: sembilan orang dari unit PR (0perasiona| hingga Manajemen menengah), satu orang dari Human Resources, dua orang Manajemen scnior, dan satu orang pensiunan Manajer PR. Di samping wawancara, peneliti juga menggunakan sumber-sumber data lain seperti: laporan hasil penelitian sebelumnya, dokumen-dokumen bisnis, kliping berita, surat-surat elektronik, dan diskusi-diskusi bebas yang dimungkinkan karena penelili juga bertindak sebagai pengamal panisipatitf. Penelitian juga mengevaluasi tiga program utama PR, yakni: publikasi ing-griya, hubungan media, dan pengembangan masyrakat Hasil penelitian menyimpulkan bahwa praktek PR di CPI memiliki potensi unggul karena Departemen PR memiliki akses pada subsistem manajerial, memiliki banyak praktisi dengan peran fasilitator komunikasi, dan menerapkan model dua-arah simetrikal.
Namun, CPI harus memperbaiki karakteristik lainnya yailu: manajemen strategis, departemen PR, dan dukungan Manajemen senior. Karena itu peneliti merekomendasikan agar CPI memperbaiki praktek PR-nya dengan: memberikan dukungan lebih besar bagi fungsi PR uniuk ditempatkan sebagai bagian dari proses manajemen strategis; melakukan reorganisasi fungsi PR dengan menempatkan seorang VP yang memiliki keahlian manajerial dan PR, sebagai pimpinan yang mengendalikan seluruh aktivitas PR organisasi; mengarahkan praktek PR agar meningkatkan pemakaian riset secara teratur dan menjalankan tindak lanjut hasil riset secara konsisten, memfokuskan program pada kelompok publik aktif, dan selalu melibatkan dialog.

International Association of Business Communicator: (IABC) conducted research that builds theory on excellence Public Relations (PR). The theory provides characteristics needed for Public Relations to be effective to support the organization objectives. Therefore, it is important to assess whether PR Department in an organization posses characteristics of Excellence PR, particularly when the organization is in a turbulence business environment, such as happen to PT Caltex Pacific Indonesia (CPI). Research on how is PR practice in CPI to response environment pressures, focuses on 3 levels: organizational, functional, and program- The PR excellence model is used as an indicator in assessing the PR practice.
The researcher uses qualitative research method, and interviews I3 persons consists of: nine of PR unit (from operational to middle management level), one from Human Resources (middle management level), two from Senior Management level, and one pensioner of PR Manager. Aside the interview, researcher uses other sources of data such as: reports of previous researches, business documents, news compilation, electronic mails, free discussion which is possible since researcher also an observe participant in this research. The research also evaluates three major programs from PR: intemal publication, media relations, and community development The research concludes that to some extend PR practice in CPI has comply with characteristics of excellence PR i.e. access to subsystem managerial, having enough practitioners with communication facilitator role, and apply two-way asymmetrical model.
However, CPI should improve other elements in strategic management, PR Department, and support to PR function. Therefore, the researcher recommend that CPI improve its PR practice by: provide more support to PR fianetion as part of strategic management process; reorganize PR function by appointing a Vice President with managerial and PR skill, as a head of PR department who control PR activities in the organization; lead PR practice to enhance the regular use of research and do follow up the research result consistently; focus PR program to active public; and always involve dialog."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T6518
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Keni Agusriati
"Brand adalah representasi dari kepribadian produk yang dapat meningkatkan pemasaran produk. Oleh karena itu, banyak perusahaan yang bersedia untuk menghabiskan banyak anggaran untuk membangun brand image yang positif. Salah satu cara untuk membangun brand image adalah menggunakan strategi marketing public relations. PT. Unilever Indonesia Tbk merupakan perusahaan yang menggunakan strategi ini untuk membangun brand image salah satu produknya, Dove dengan membuat program "Dove The Real Beauty".
Seperti halnya tulisan ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis strategi marketing public relations yang dilakukan pada program Dove. Program "Dove The Real Beauty" menggunakan strategi marketing public relations seperti pull, push dan pass kegiatan yang dilakukan yaitu publikasi, event, dan kegiatan pelayanan publik. strategi marketing public relations memiliki peran yang besar dalam membangun brand image positif Dove diantara persaingan produk kosmetik.

Brand is a representation of a product personality that can improve product marketing. Therefore, many companies are willing to spend alot of money to build a positive brand image. One way to build a brand image is using public relations marketing strategy. PT. Unilever Indonesia Tbk is a company that use this strategy to build the brand image of one of its products, Dove by making campaign Dove "Real Beauty The Dove".
As it does this paper is to investigate and analyze strategic marketing public relations conducted in Real Beauty The Dove campaign. The program Dove Real Beauty use marketing public relations strategy such as pull, push and pass strategy consisting consist of publication activities, events, and public-service activities. Marketing public relations strategy can play a major role in building Dove positive brand image among the cosmetic products competition."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>