Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169144 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Demas Giovanni
"Studi cross-sectional ini dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari asosiasi antara stres kerja dan hipertensi pada pekerja pabrik spare parts. Studi ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder dari medical check-up dari sebuah pabrik spare parts pada tahun 2008.Beberapa faktor risiko dianalisa bersama dengan stres kerja, dan hasil analisa dibahas. Dari 77 total subjek pada studi ini, hanya 4 subjek memiliki hipertensi, dan diantara mereka, tiga terpapar oleh stres sedang-berat, sementara satu terpapar pada stres ringan. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa asosiasi antara stres kerja dan hipertensi adalah tidak signifikan.

This Cross-sectional study was conducted in order to learn the association between occupational stress in causing hypertension on spare parts manufacturer workers. This study was done by using secondary data from a medical check-up of a spare parts manufacturer in year 2008. Several risk factors were analyzed along with occupational stress and results were discussed. Out of 77 subjects in this study, only 4 subjects were having hypertension, and among them, three were exposed to moderate-severe stressors while another subject was exposed to mild stressor. The result of this study shown no significant association between occupational stress and hypertension on spare parts manufacturer workers."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deasy Eka Saputri
"Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah dalam arteri. Apabila tidak diobati dan tidak dikontrol, hipertensi bisa mengakibatkan kematian disebabkan oleh komplikasi. Kematian pada penderita hipertensi paling sering terjadi karena stroke, gagal ginjal, jantung, atau gangguan pada mata. Pada tekanan darah tinggi, jantung memompa darah ke tubuh dengan tekanan yang luar biasa tingginya, salah satu sebabnya adalah karena stres emosional. Peningkatan tekanan darah akan lebih besar pada individu yang mempunyai kecenderungan stres emosional yang tinggi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan stres dengan hipertensi pada penduduk di Indonesia tahun 2007, dengan variabel kovariat: umur, jenis kelamin, pekerjaan, status perkawinan, pendidikan, konsumsi rokok, konsumsi alkohol, kecukupan serat, aktifitas fisik, Indek Masa Tubuh (IMT), Diabetes Melitus (DM), pengeluaran perkapita dan daerah tempat tinggal. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain studi cross sectional dengan menggunakan data sekunder dari Riskesdas 2007, yang akan dilaksanakan dari bulan Maret 2010 sampai Juni 2010. Data dianalisis dengan analisis satu variabel, analisis dua variabel dan analisis multivariabel dengan uji regresi logistik ganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan prevalensi hipertensi pada penduduk di Indonesia tahun 2007 adalah 33,9% sedangkan prevalensi stres sebesar 12,1%. Ada hubungan yang bermakna antara stres dengan hipertensi setelah dikontrol oleh variabel lain yaitu umur, status perkawinan, tingkat pendidikan, IMT, DM dan pengerluaran perkapita serta dikontrol pula oleh adanya interaksi umur dan stres yang berinteraksi negatif (antagonism), dimana umur mengurangi efek dari stres terhadap terjadinya hipertensi. Dengan proporsi hipertensi yang disebabkan adanya interaksi tersebut sebesar 3,2%. Upaya pencegahan hipertensi dilakukan dengan melakukan intervensi terhadap stres, yaitu dengan berolahraga, relaksasi mental (rekreasi), melakukan curhat atau berbicara pada orang lain, selalu menumbuhkan emosi yang positif serta memperdalam ibadah dan agama. Perlunya melakukan pengukuran tekanan darah secara berkala bagi penduduk yang berumur 40 tahun keatas dan screening kasus hipertensi oleh pengelola program pengendalian penyakit hipertensi yang diutamakan pada kelompok umur 40 tahun keatas.

High blood pressure (hypertension) is an increase in arterial blood pressure. If left untreated and uncontrolled, hypertension can lead to death caused by complications. Mortality in patients with hypertension most often occurs because of stroke, kidney failure, heart disease, or disorders of the eye. In high blood pressure, heart pumps blood to the body with exceptional high pressure, one reason is because of emotional stress. Increased blood pressure will be greater in individuals who have a high tendency of emotional stress.
The purpose of this study is to determine the relationship of stress and hypertension in the population in Indonesia in 2007, with kovariat variables: age, sex, occupation, marital status, education, cigarette consumption, alcohol consumption, adequacy of dietary fiber, physical activity, Body Mass Indeks (BMI), Diabetes Mellitus (DM), expenditure percapita and area of residence. This research is an analytical cross sectional study design using secondary data from Riskesdas 2007, which will be implemented from March 2010 until June 2010. Data were analyzed with one variable, two variable analysis and multivariable analysis with multiple logistic regression.
The results of this study showed that the prevalence of hypertension in the population in Indonesia in 2007 was 33.9% while the prevalence of stress by 12.1%. There is significant correlation between stress and hypertension after controlled by other variables such as age, marital status, educational level, BMI, DM and expenditure percapita and also controlled by the interaction of age and stress that the negative interaction (antagonism), in which age reduces the effects of stress against the occurrence of hypertension. With the proportion of hypertension caused by the interaction of 3.2%. Hypertension prevention efforts conducted by the intervention to stress, that is with exercise, mental relaxation (recreation), to vent or talk to other people, always cultivate positive emotions and deepening of worship and religion. The need to conduct periodic measurements of blood pressure for the population aged 40 years or older and screened in cases of hypertension by hypertensive disease control program managers who focused on the age group 40 years and older.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T31098
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Asih Rianty
"ABSTRAK
Hipertensi memberikan dampak bagi penderita, keluarga, masyarakat dan pemerintah sehingga sangat diperlukan penanganan yang komprehensif tidak hanya pada faktor genetik dan gaya hidup. Kemampuan mengelola stres dengan mengenal sumber stresor, mengungkapkan kemarahan dengan tidak berlebihan, mendapatkan dukungan keluarga serta penggunaan teknik relaksasi menjadi komponen penting dalam manajemen diri hipertensi. Keluarga menjadi sumber dukungan dalam pengelolaan kesehatan anggota keluarga dengan hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan dukungan keluarga dengan manajemen stres pada dewasa hipertensi di Kabupaten Pringsewu, Lampung. Metode penelitian menggunakan cross sectional, dengan jumlah sampel 162 dewasa hipertensi. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan teknik pemilihan sampel menggunakan metode consecutive sampling. Sampel penelitian adalah dewasa hipertensi dengan usia 30-59 tahun, tinggal bersama keluarga dan mampu berkomunikasi verbal dengan baik. Analisis menggunakan uji Pearson menunjukkan ada hubungan antara dukungan instrumental, informasi, emosional, penghargaan dan dukungan keluarga dengan manajemen stres pada dewasa hipertensi di Kabupaten Pringsewu, Lampung dengan nilai p value < 0,05. Analisis lebih lanjut menggunakan regresi linier berganda menunjukkan bahwa dukungan emosional merupakan variabel yang paling berhubungan dengan manajemen stres setelah dikontrol variabel confounding. Dukungan keluarga merupakan bentuk bantuan keluarga yang sangat penting dalam manajemen stres hipertensi.

ABSTRACT
comprehensive treatment not only on genetic and lifestyle factors. The ability to manage stress by knowing the source of stressors, expressing anger with moderation, getting family support as well as the use of relaxation techniques become an important component in hypertension self management. Families become a source of support in managing the health of family members with hypertension. This study aims to identify the relation of family support with stress management in adult hypertension in Pringsewu Regency, Lampung. The research method used cross sectional, with 162 adult sample of hypertension. Sampling using purposive sampling with sample selection technique using consecutive sampling method. The study sample is adult hypertension with age 30 59 years old, living with family and able to communicate verbally well. Analysis using Pearson test showed there was correlation between instrumental support, information, emotional, appreciation and family support with stress management in adult hypertension in Pringsewu Regency, Lampung with p value "
2018
T51586
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kathlene Ronauli Martini
"ABSTRAK
Garam dan lemak merupakan dua substansi yang penting bagi tubuh manusia namun jika jumlahnya berlebih akan mengakibatkan hipertensi dan obesitas yang akan meningkatkan risiko seseorang terpapar penyaki degeneratif. Stres, efikasi diri, dan beberapa faktor lainnya dapat memengaruhi konsumsi garam dan lemak seseorang dengan cara yang berbeda-beda. Studi potong lintang ini bertujuan mengetahui perbedaan stres, efikasi diri, dan faktor lainnya usia, jenis pekerjaan, total asupan energi, IMT, pengetahuan gizi dalam konsumsi garam dan lemak pada pekerja lelaki dewasa di PT X tahun 2018. Responden N = 172 yang dipilih secara acak ditimbang berat badannya, ditanyakan tinggi badan berdasarkan pemeriksaan kesehatan terakhir, diminta mengisi kuesioner mengenai stress PSE , efikasi diri, GSE , dan pengetahuan gizi GNKQ , serta diwawancara 24-hour recall dan FFQ makanan tinggi garam dan lemak. Ditemukan perbedaan stres, jenis pekerjaan, total asupan energi, dan pengetahuan gizi dalam konsumsi garam, namun tidak ditemukan perbedaan faktor-faktor tersebut dalam konsumsi lemak.

ABSTRACT
Salt and fat, both are crucial substances to the human body but if intake is over the limit may cause hypertension and obesity. Futhermore it may also increases the risk of degenerative diseases. Stress, self efficacy, and many more factors may affect one rsquo s salt and fat intake with different ways. This cross sectional study aims to find out the difference of stress, self efficacy and other factors such as age, type of job, total energy intake, BMI, and nutrition knowledge in salt and fat intake among adult male workers at company X in year 2018. Randomized respondents N 172 were weighted, asked height based on the last medical check up, completed questionnaire that tap into stress PSE , self efficacy GSE , and nutrition knowledge GNKQ , and finished with having a 24 hour recall and salty fatty food FFQ interview. Findings indicate difference of stress, type of job, total energy intake, and nutrition knowledge within salt intake, but no within fat intake."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfi Luluil Maknun
"ABSTRAK
Stres adalah suatu istilah yang digunakan untuk menghubungkan kebutuhan lingkungan dan persepsi individu terhadap kebutuhan tersebut sebagai tantangan, ancaman atau pengrusakan. Salah satu jenis stres adalah stres di tempat kerja yang disebabkan karena adanya konflik peran, ketidakjelasan peran, ketidakpastian pekerjaan, promosi berlebih, promosi yang kurang, ketidakpercayaan pada rekan kerja, pemberian support yang rendah serta minat yang kurang dalam pemecahan masalah dalam organisasi, serta struktur dan iklim organisasi. Stres kerja yang berat dan dalam waktu yang lama dapat mengganggu hemostatis tubuh yang dapat menyebabkan hipertensi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara stres kerja dengan kejadian hipertensi pada pegawai Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian (Setjen Kementan). Penelitian ini dilakukan kepada 102 responden di bulan Juni 2016. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan cross sectional dengan analisis korelasi. Hasil penelitian menyatakan ada hubungan yang bermakna antara stres kerja dengan kejadian hipertensi (p value= 0,001, CI 95%). Penelitian ini menyarankan upaya untuk menurunkan masalah stres yang dapat mengakibatkan hipertensi antara lain iklim positif dan pengembangan intervensi penurunan hipertensi.

ABSTRACT
Stress is a term to defined the needs in the environment and individual?s perception of these need as challenges, threaths or damage. One type of stress is work stress which caused by role conflict, role ambiguity, uncertainly of employment, promotion excessive, insufficient promotion, distrust colleagues, lack of support, and less interest in problem solving in the organization, as well as organization structure and its situation. Long time work stress and excessive work stress could disrupt hemostastic which can cause hypertention. This research aimed to analyze the correlation between work stress with hypertention in employes of General Secretariat of Ministry of Agriculture. This research was done in 102 respondens during June 2016. This research used cross sectional method with analysis correlation.This study showed that there is a relationship between work stress and hypertention (p value= 0,001, CI 95%). This study suggested to create positive work environment and develop the intervention which could reduce the number of hypertention among employee.;"
2016
S652731
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Khotimah
"Permasalahan kemacetan lalu lintas sudah menjadi fenomena yang biasa dan menjadi bagian dalam pembangunan sosial maupun ekonomi bangsa ini. Sopir angkot sebagai pekerjaan yang tiap hari terpapar oleh bahaya kerja (health hazard) merupakan komunitas yang berisiko untuk stres kerja. Stres kerja yang berkepanjangan akan berdampak pada perubahan fisik seperti peningkatan tekanan darah dan gejala fisik lainnya.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara stres kerja dengan hipertensi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelatif. Hasil penelitian membuktikan bahwa ada hubtmgan antara stress kerja dengan risiko hipertensi pada sopir angkot M04 (p value = 0,077 dengan α = 0,1).

The problem of traffic jam has become a usual phenomenon and part of social and economic development in this country. Drivers of public transportation as a job which exposed by daily health hazard are community which have the risk of work-stress. Long time work-stress will affect to a physically change like increasing of blood pressure and others physical symptoms.
This research is intended to know the relationship between work-stress of driver with the risk of hypertension. It is quantitatively research with descriptive correlative study. The result of the research proves that there is a relationship between work-stress with the risk of hypertension to the driver of Pasar Minggu —Depok public transportation M04 (p value = 0,077 with α = 0,1).
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5830
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lukman Handoyo
"Klien dewasa dengan hipertensi di tatanan komunitas berisiko untuk terpapar stresor dari berbagai sumber yang dapat memperparah penyakitnya, termasuk stresor psikologis. Di sisi lain, mereka juga memiliki kecenderungan untuk tidak patuh berkunjung ke layanan kesehatan guna melakukan pengontrolan kondisinya. Manajemen hipertensi yang tepat perlu dilakukan agar klien dapat terhindar dari komplikasi. Inovasi Aktif Konsultasi dan Verifikasi Kondisi Hipertensi serta Terapi Psikodinamika (AKU INVESTASI) dapat menjadi salah satu intervensi yang dapat membantu klien untuk mengelola stres yang dirasakan serta memfasilitasi klien untuk dapat
konsultasi dan self-report mengenai kondisinya kepada perawat komunitas. Instrumen Perceived Stress Scale (PSS) digunakan untuk mengukur tingkat stres sedangkan pengukuran tekanan darah dilakukan menggunakan sphygmomanometer. Intervensi AKU INVESTASI dilakukan dengan dua metode, yaitu metode offline dan online. Metode offline dilakukan dengan berfokus pada pengelolaan stres dengan terapi psikodinamika. Sedangkan, metode online dilakukan dengan berfokus pada pendayagunaan website yang memfasilitasi telenursing. Intervensi dilakukan
antara tanggal 16 Desember 2021 hingga 19 Mei 2022. Terapi psikodinamika diimplementasikan selama 6 sesi dalam waktu 6 minggu (sesi offline) pada 33 klien hipertensi. Sedangkan untuk sesi online dilakukan selama kurang lebih 5 minggu (uji coba prototipe) terhadap 8 klien dewasa dengan hipertensi. Hasil implementasi terapi psikodinamika offline menunjukkan: 1) terdapat penurunan rata-rata tekanan darah dari yang tadinya 156/86 mmHg menjadi 151/83 mmHg (penurunan sistole=5 dan diastole=3); 2) penurunan skor tingkat stres dari yang tadinya rata-
rata=14 (stres sedang) menjadi 12 (stres ringan). Pada intervensi uji coba prototipe website AKU INVESTASI, terjadi penurunan rata-rata tekanan darah sebesar 5 mmHg dan penurunan skor stres 2 poin. Terapi psikologis perlu dilakukan secara berkelanjutan pada klien dewasa dengan hipertensi yang dipandu oleh perawat komunitas dengan memerhatikan kebutuhan dan tingkat stres klien.

Adult clients with hypertension in community settings are at risk for exposure to stressors from various sources that can exacerbate their disease, including psychological stressors. On the other hand, they also have a tendency to disobey visiting health services to control their condition. Proper management of hypertension needs to be implemented so that clients can avoid complications. Active Innovation Consultation and Verification of Hypertension Conditions and Psychodynamic Therapy (AKU INVESTASI) can be the intervention that can help clients to manage their perceived stress and facilitate clients to be able to consult and self-report about their
condition to community nurses. The Perceived Stress Scale (PSS) instrument was used to measure stress levels, while blood pressure was measured using a sphygmomanometer. The AKU INVESTASI intervention was carried out with two methods, namely offline and online methods. The offline method was conducted by focusing on stress management with psychodynamic
therapy. Meanwhile, the online method was carried out by focusing on the utilization of websites that facilitate telenursing. The intervention was carried out between December 16, 2021 to May 19, 2022. Psychodynamic therapy was implemented for 6 sessions within 6 weeks (offline sessions) on 33 hypertensive clients. Meanwhile, online sessions were conducted for
approximately 5 weeks (prototype trial) on 8 adult clients with hypertension. The results of the implementation of offline psychodynamic therapy showed: 1) there was a decrease in the average
blood pressure from 156/86 mmHg to 151/83 mmHg (a decrease in systolic = 5 and diastolic = 3); 2) a decrease in the stress level score from the average = 14 (moderate stress) to 12 (mild stress). In the trial intervention of the AKU INVESTASI website prototype, there was an average decrease in blood pressure of 5 mmHg and a decrease in stress score of 2 points. Psychological therapy needs to be carried out continuously on adult clients with hypertension guided by community nurses by paying attention to the needs and stress levels of the client.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sutrisno
"Hipertensi merupakan masalah kesehatan utama bagi lansia baik secara nasional maupun global. Dampak dari hipertensi penyumbang peringkat pertama terbesar kerugian kesehatan. Hal ini perlunya menjadi perhatian, sehingga dikembangkan Inovasi Liga Tensi untuk mengontrol tekanan darah dan stres lansia di Kelurahan Curug, Kota Depok. Tujuan inovasi ini yaitu memberi gambaran tentang pengaruh Intervensi Keperawatan Liga Tensi terhadap penurunan tekanan darah dan stres pada lansia. Metode yang digunakan adalah studi kasus keluarga dan agregat dengan pendekatan asuhan keperawatan keluarga dengan melibatkan 10 keluarga dan 38 lansia yang ada di Kelurahan Curug menggunakan convenience sampling. isometric handgrip exercise (latihan IHG) dan latihan autogenik, terdiri atas 6 sesi selama 12 kali pertemuan. Data sebelum dan setelah intervensi diukur menggunakan sphygmomanometer digital, instrumen perilaku (pengetahuan sikap dan keterampilan) keluarga dan lansia dalam mengelola hipertensi dimodifikasi oleh penulis, pengukuran nilai stres menggunakan DASS 21 dan pengukuran tingkat kemandirian keluarga. Hasil menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan, sikap, keterampilan lansia (p<0,05) dan penurunan nilai stres secara bermakna (p<0,05), penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik (p<0,05) serta peningkatan kemandirian keluarga. Simpulan terjadi penurunan tekanan darah, penurunan stres dan peningkatan perilaku serta tingkat kemandirian keluarga setelah implementasi Liga Tensi. Diharapkan hasil studi ini dapat diaplikasikan oleh perawat dalam penatalaksanaan dan pengendalian hipertensi lansia di komunitas.

Hypertension is a major health problem for the older people, both nationally and globally. The impact of hypertension is the first largest contributor to health losses. This needs to be a concern, so that the Tension League Innovation was developed to control blood pressure and stress in the older people in Curug Village, Depok City. The purpose of this innovation is to provide an overview of the effect of the Nursing Intervention Liga Tensi on reducing blood pressure and stress in the older people. The method used is a family case study and aggregated with a family care approach involving 10 families and 38 older people in Curug Village using convenience sampling. The Liga Tensi innovation is an integration of Isometric Handgrip Exercise and Autogenic Training, consisting of 6 sessions for 12 meetings. Data before and after the intervention were measured using a digital sphygmomanometer and an instruments for measuring behaviours (knowledge, attitudes and skills) of families and the older people in managing hypertension were modified by the author, an instrument for measuring stress values ​​using DASS 21 and measuring family independence. The results showed an increase in knowledge, attitudes, skills of the older people (p<0.05) and a significant decrease in stress values ​​(p<0.05), a decrease in systolic and diastolic blood pressure (p<0.05) and an increase in family independence. The conclusion is that there is a decrease in blood pressure, a decrease in stress and an increase in behaviour and family independence after the implementation of the Liga Tensi. It is hoped that the results of this study can be applied by nurses in the treatment and control of hypertension in the older people in the community."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Ayu Setyani
"Hipertensi menjadi masalah kesehatan global yang prevalensinya terus meningkat. Gaya hidup yang tidak sehat menjadi salah satu faktor penyebab tingginya prevalensi hipertensi. Penelitian bertujuan untuk menganalisa hubungan gaya hidup dengan kejadian hipertensi. Penelitian menggunakan desain cross sectional kepada 107 pekerja semen X di Jawa Barat yang diambil dengan teknik convenience sampling di poliklinik pabrik. Proporsi kejadian hipertensi pekerja sebesar 48,1%.
Hasil penelitian diperoleh adanya hubungan antara pola makan (p=0,012) dan konsumsi alkohol (p=0,028) dengan kejadian hipertensi. Hasil penelitian menyarankan agar perawat kesehatan kerja melakukan pengendalian hipertensi pekerja dengan melakukan kontrol rutin tekanan darah serta promosi kesehatan modifikasi gaya hidup sehat.

Hypertension is a health problem worldwide with increasing prevalence every year. Unhealthy lifestyle is one of the factors caused this increase in hypertension prevalence. This research aims to study the relationship between lifestyle with the incidence of hypertension. This research used cross-sectional design to 107 workers in West Java using convenience sampling technique taken in the clinic at the factory site.
The result showed the incidence of hypertension in workers was 48,1%. There was significant relationship among nutrition (p=0,012) and alcohol consumption (p=0,028) with the incidence of hypertension. The results suggest occupational health nurses to do routine blood pressure control and also health promotion about healthy lifestyle modifications.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46505
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bietris Warisyu
"Hipertensi menjadi angka kematian tertinggi nomor lima di dunia. Begitu juga di Provinsi Papua khususnya di Kota Jayapura, kejadian hipertensi terbanyak pada usia 24-34 tahun. Setiap daerah mempunyai budaya berbeda yang dapat mempengaruhi kebiasaan dan pola hidup pada masyarakat tersebut yang dapat mempengaruhi kejadian hipertensi, begitu juga dengan generasi muda Papua di Kota Jayapura. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kejadian hipertensi pada generasi muda Papua di Kota Jayapura. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada generasi muda Papua di Kota Jayapura. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, pendekatan deskriptif-korelatif, dan teknik consecutive sampling pada 180 generasi muda Papua di Kota Jayapura yang berusia <34 tahun. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara riwayat konsumsi rokok dengan kejadian hipertensi (p-value 0,015, ), riwayat konsumsi alkohol dengan kejadian hipertensi (p-value 0,009, ), dan stres dengan kejadian hipertensi (p-value 0,013, ). Pada hasil multivariat menunjukkan bahwa stres berhubungan paling dominan dengan kejadian hipertensi (p-value 0,043, ). Diharapkan tenaga keperawatan dapat meningkatkan pemahaman melalui pemberian informasi atau pendidikan kesehatan terkait dengan pencegahan hipertensi khususnya pada generasi muda di Kota Jayapura.

Hypertension is the fifth highest death rate in the world. Likewise in Papua Province, especially in Jayapura City, the highest incidence of hypertension is at the age of 24-34 years. Each region has a different culture that can affect the habits and lifestyle of the community that can affect the incidence of hypertension, as well as the younger generation of Papuans in Jayapura City. Therefore, it is important to know what factors can affect the incidence of hypertension in the younger generation of Papuans in Jayapura City. This study aims to identify the factors associated with the incidence of hypertension in the younger generation of Papuans in Jayapura City. This study used a cross sectional design, descriptive-correlative approach, and consecutive sampling technique on 180 Papuan youth in Jayapura City aged <34 years. The results showed that there was a significant relationship between history of cigarette consumption and the incidence of hypertension (p-value 0,015, ), history of alcohol consumption and the incidence of hypertension (p-value 0,009, ), and stress and hypertension (p-value 0,013, ). The multivariate results showed that stress was most dominantly associated with the incidence of hypertension (p-value 0,043, ). It is hoped that nursing staff can improve understanding through the provision of information or health education related to the prevention of hypertension, especially for the younger generation in Jayapura City."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>