Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121606 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irfan Try Nanda
"ABSTRAK
Sebuah perusahaan dulunya hanya mempertimbangkan mengenai aspek kompensasi sebagai tolak ukur dalam menilai kepuasan kerja karyawan. Seiring berkembangnya zaman, perilaku karyawan mulai berubah dari tuntutan terhadap upah menjadi faktor lainnya seperti penghargaan, pengakuan dan dihormati oleh orang lain. Dengan kata lain, karyawan pada zaman sekarang tidak hanya menuntut upah tetapi juga menuntut kepuasan dalam bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Personality-Job Fit terhadap kepuasan kerja yang dimediasi oleh Task Based Distress. Data penelitian diolah dengan menggunakan analisis regresi linear untuk melihat hubungan antara variabel satu dengan yang lain. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel task based distress belum mampu memediasi hubungan antara variabel personality dengan kepuasan kerja, tetapi variabel personality dan task based distress memiliki pengaruh terhadap tingkat kepuasan kerja yang dirasakan oleh seorang individu.

ABSTRACT
A company used to consider only about compensation aspect as measurement of job satisfaction for their employees. Nowadays, employees rsquo behavior has started to shift to another factors such as rewards, recognition and be respected by others. In other words, nowadays employees expect not only for the rewards yet, also job satisfaction. This research aims to analyze the relationship between Person Job Fit and Job Satisfaction Mediated by Task Based Distress. Research rsquo s data computed using linear regression to examine relationship between one to another variables. Results from this study showed that Task Based Distress variable has not been able to mediate the relationship between Personality and Job Satisfaction but Personality and Task Based Distress certainly has a relationship with the level of satisfaction felt by individual."
2017
S66553
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helwa Salsabila
"ABSTRAK
Penelitian kuantitatif ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari kepribadian proaktif terhadap kepuasan kerja dan perceived health dengan job crafting dan karier kompetensi sebagai meditor. Teknik analisis data yang digunakan adalah menggunakan Structural Equation Modeling SEM . Penelitian ini melibatkan 569 pekerja dari berbagai organisasi di kota Jakarta. Hasil penelitian menunjukan bahwa kepribadian proaktif memiliki pengaruh positif terhadap job crafting dan kompetensi karier, job crafting dan kompetensi karier memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan kerja dan perceived health. Sedangkan kepribadian proaktif ditemukan tidak memiliki pengaruh secara langsung terhadap kepuasan kerja dan perceived health, namun dimediasi oleh job crafting dan kompetensi karier.

ABSTRACT
This quantitative research is aimed to analyze the mediation role of Job Crafting and Career Competencies on the Relationship between Proactive Personality, Job Satisfaction, and Perceived Health. This study involved 569 workers from various organizations in Jakarta by using Structural Equation Modeling SEM . The results of this study showed that a proactive personality has a positive effect toward job crafting and career competencies. Job crafting and career competencies has a positive effect toward job satisfaction and perceived health. Meanwhile proactive personality has no direct relationship toward job satisfaction and perceived health, but was found mediated by job crafting and career competencies."
2017
S69541
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Medina Hardjapamekas
"Kepuasan ataupun ketidakpuasan kerja merupakan hasil penafsiran tenaga kerja yang bersangkutan tentang pengalaman-pengalaman kerjanya dengan harapannya. Penelitian menunjukan bahwa karyawan yang memiliki kepuasan tinggi dalam pekerjaannya memiliki unjuk kerja yang lebih baik dalam menjalankan tugasnya dibandingkan mereka yang merasa tidak puas dengan pekerjaannya (Robbins & Judge, 2005). Sejumlah penelitian telah menggunakan dimensi The Big 5 Personality untuk melihat kaitannya dengan kepuasan kerja (Judge, Heller, & Mount, 2002; Peeters et al, 2006). The Big 5 Personality terdiri dari 5 dimensi yaitu: Extraversion, Agreeableness, Conscientiousness, Emotional stability/ Neuroticism, dan Openness to experience. Dalam penelitian ini, variabel kepuasan kerja dilihat hubungannya dengan The Big 5 Personality.
Secara khusus, penelitian ini akan melihat pengaruh dari The Big 5 Personality terhadap kepuasan kerja pada karyawan yang bekerja pada tingkat operasional. Perumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Apakah ada hubungan antara The Big 5 Personality dengan kepuasan kerja karyawan? Proses penelitian dilakukan dengan menyebarkan 60 kuesioner untuk diisi oleh karyawan nonmanajerial pada perusahaan yang berbeda-beda. Seluruh subyek penelitian adalah karyawan operasional yang terdiri atas 33 pria dan 27 wanita. Usia responden berkisar antara 21-50 tahun dengan pendidikan minimal rata-rata sarjana.
Hasil penelitian diperoleh melalui perhitungan correlations yang menunjukkan adanya hubungan antara kelima dimensi The Big 5 Personality dengan kepuasan kerja. Ketika masing-masing dimensi dilihat korelasinya dengan kepuasan kerja, hanya dimensi conscientiousness saja yang tidak memiliki hubungan dengan kepuasan kerja. Sedangkan keempat dimensi lainnya yaitu extraversion, agreeableness, neuroticism, dan openness to experience masing-masing memiliki hubungan dengan kepuasan kerja.

Job satisfaction or job dissatisfaction can be defined as an interpretation of work expectation based on one?s working experience. One study showed that people who had higher job satisfaction were more likely to do well on their jobs compared to those who were less satisfied with their jobs (Robbins & Judge, 2005). Some studies have used The Big 5 Personality dimensions to see the relationship with job satisfaction (Judge, Heller, & Mount, 2002; Peeters et al, 2006). The Big 5 Personality model consists of five dimensions: extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism, and openness to experience.
This research examined the relationship of The Big 5 Personality model on job satisfaction, specifically on operational workers. The hypothesis was to see if there was a relationship between The Big 5 Personality model and job satisfaction. The experiment was conducted by distributing 60 set of questionnaires to different companies. The total population of participants was consisted of 33 males and 27 females. The age ranged between 21-50 years old, with average of Bachelors as their last completed education.
The outcome of this study showed that The Big 5 Personality model was correlated with job satisfaction. When each dimension was specifically analyzed its correlation with job satisfaction, only conscientiousness that was not correlated with job satisfaction. Meanwhile, each of the remaining 4 dimensions: extraversion, agreeableness, neuroticism and openness to experience; had a negative correlation with job satisfaction."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Dewi Pratanti
"Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi mendorong perubahan dalam organisasi karena penggunaan perangkat digital dalam memfasilitasi para pemangku kepentingan sehingga meningkatkan kinerja pegawai dan organisasi. Gaya kepemimpinan transformasional memainkan peran penting dalam proses perubahan organisasi melalui digitalisasi karena proses digitalisasi menjadi menantang bagi organisasi. Digitalisasi menawarkan kemudahan sehingga seharusnya pekerjaan menjadi lebih mudah dan lebih cepat diselesaikan yang akhirnya kepuasan kerja pegawai juga meningkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara digitalisasi, kepemimpinan transformasional, otonomi pekerjaan, dan kepuasan kerja di instansi pemerintahan. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan data berasal dari survei online terhadap 400 pegawai pemerintahan melalui Google Forms. Analisisnya menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM) sehingga dapat dilihat keterkaitan antar variabel penelitian dan kemudian dipelajari dengan konsep teori yang sudah ada. Hasil penelitian menunjukkan tidak pengaruh signifikan digitalisasi terhadap kepuasan kerja, namun kepemimpinan transformasional dan otonomi kerja memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kepuasan kerja. Otonomi kerja juga memiliki peran mediasi di dalamnya. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada penelitian terkait perubahan organisasi, termasuk memperkuat penelitian sebelumnya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan perubahan organisasi.

Current technological developments are driving digitalization in organization, which is the transformation of business operations using digital tools to provide added value for the organization. It can be challenging for organizations, thus leadership style is important in the transformation process, while routine tasks are expected to be carried out more effectively. In addition to effectiveness, the transformation’s outcome is anticipated to enhance overall service quality, with employee job satisfaction playing a role. This research was conducted to measure the relationship between digitalization and transformational leadership on job satisfaction mediated by job autonomy through online survey in which 400 government employees participated, and the results were analyzed using the SEM-PLS method. The results showed that there was no direct effect of digitalization on job satisfaction but there is a significant indirect effect through job autonomy. Whereas transformative leadership had both direct and indirect effects on job satisfaction through job autonomy. This research is expected to contribute to organizational change-related research."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Daffa Eriswandi
"Dalam beberapa tahun terakhir, dibandingkan dengan kualitas sumber daya manusia di negara lain, sumber daya manusia Indonesia tetap relatif kurang memuaskan. Ini menimbulkan pertanyaan apakah kejadian ini disebabkan oleh kinerja tugas yang buruk atau oleh penyebab lain. Beberapa elemen mendasar, seperti kepuasan kerja dan komitmen organisasi afektif, diketahui mempengaruhi kinerja tugas karyawan (Che et al., 2021; Nasurddin et al., 2020). Selain itu, modal psikologis diketahui berdampak pada kepuasan kerja dan komitmen emosional organisasi (Miao et al., 2021), dan juga mempengaruhi kinerja tugas (Qasim et al., 2021). Menurut Qasim et al. (2021), etos kerja Islam mempengaruhi modal psikologis, dan kepemimpinan etis memoderasi hubungan tersebut. Peneliti melakukan studi kuantitatif menggunakan survei terhadap 361 karyawan Muslim di Indonesia yang terpilih untuk pengolahan data. Structural Equation Model (SEM) akan digunakan dalam penelitian ini untuk menguji hubungan antara faktor dan moderasi menggunakan perangkat lunak IBM AMOS 26 dan SPSS. Temuan mengungkapkan bahwa etos kerja Islam dan modal psikologis terkait baik dan memiliki dampak besar pada kinerja tugas total. Selain itu, meskipun modal psikologis diketahui memiliki pengaruh positif dan cukup besar pada kepuasan kerja dan komitmen emosional organisasi, keduanya memiliki sedikit pengaruh pada kinerja tugas. Akibatnya, manajer SDM harus dapat mempekerjakan orang-orang dengan kode etik yang kuat sambil mempertahankan keunggulan kompetitif. Manajer SDM juga dapat melakukan intervensi dengan memberikan pelatihan kepada staf sebagai semacam bimbingan.

In recent years, as compared to the quality of human resources in other nations, Indonesian human resources have remained comparatively poor. This begs the question of whether this occurrence is caused by poor task performance or by other causes. Several underlying elements, such as work satisfaction and affective organizational commitment, are recognized to influence an employee's task performance (Che et al., 2021; Nasurddin et al., 2020). Furthermore, psychological capital is known to impact work satisfaction and emotional organizational commitment (Miao et al., 2021), and it also influences task performance (Qasim et al., 2021). According to Qasim et al. (2021), Islamic work ethic influences psychological capital, and ethical leadership moderates the linkage. Researcher conducted a quantitative study using a survey of 361 Muslim employees in Indonesia who were selected for data processing. The Structural Equation Model (SEM) will be utilized in this study to examine the connection between factors and moderation using IBM AMOS 26 and SPSS software. The findings revealed that Islamic work ethic and psychological capital were favorably related and had a substantial impact on total task performance. Furthermore, whereas psychological capital is known to have a positive and considerable influence on work satisfaction and emotional organizational commitment, both have little effect on task performance. As a result, HR managers must be able to employ people with a strong code of ethics while maintaining a competitive edge. HR managers can also intervene by providing staff with training as a kind of guidance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ibrahim Isa
"ABSTRAK
Adanya kesesuaian karakteristik individu dengan pekerjaan yang sedang dijalani diduga menjadi faktor yang dapat meningkatkan motivasi intrinsik seorang karyawan. Kesesuaian tersebut disebut juga sebagai personality-job fit. Menjadi penting adanya peningkatan motivasi intrinsik dikarenakan beberapa penelitian, di antaranya adalah Hackman dan Oldham 1980 ; Guzzo, Jette, dan Katzell 1985 ; serta Burke dan Litwin 1992 dengan model perubahan dan kinerja organisasinya, menunjukkan adanya dampak positif terhadap kinerja. Kinerja yang semakin positif merupakan harapan tiap perusahaan. Penelitian ini mencoba mengungkap dampak dari adanya kesesuaian karakteristik individu dengan pekerjaannya yang akan meningkatkan motivasi intrinsik dari individu tersebut. Pun terdapat penjelasan mengenai semakin baiknya kinerja dengan semakin tingginya motivasi intrinsik.

ABSTRACT
The conformity of individual characteristics with the work typical that being undertaken is thought to be a factor that can increase an employee 39 s intrinsic motivation. That compatibility is also called personality job fit. It is important to increasing intrinsic motivation due to some research, among them being Hackman and Oldham 1980 Guzzo, Jette, and Katzell 1985 And Burke and Litwin 1992 with their organizational change and performance model, suggesting a positive impact on performance. The more positive performance is the expectation of each company. This study tries to reveal the impact of the suitability of individual characteristics with work taken that will increase the intrinsic motivation of the individual. Also analysis of the become better performance with the increasing of intrinsic motivation."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andika Pradana
"Penelitian ini menganalisis pengaruh beban kerja terhadap turnover intention pada akuntan publik yang dimediasi oleh kepuasan kerja dan stres kerja Penelitian ini dilakukan terhadap 141 auditor kantor akuntan publik di Jakarta Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan Structural Equation Modelling SEM Hasil penelitian juga menunjukkan adanya pengaruh positif yang signifikan antara beban kerja terhadap turnover intention yang dimediasi oleh kepuasan kerja dan stres kerja Implikasi bagi manajemen kantor akuntan publik yaitu menambah tunjangan untuk lembur dan atau mempekerjakan akuntan publik yang mampu mengatasi beban kerja yang tinggi Dapat juga mengadakan acara atau menyediakan fasilitas yang dapat menurunkan ketegangan yang dialami oleh akuntan publik Kata kunci beban kerja turnover intention kepuasan kerja stres kerja akuntan publik.

This study analyzed the influence of workload on public accountants'turnover intention mediated by job satisfaction and job stress This study was conducted on 141 auditors of public accounting firms in Jakarta This study using descriptive analysis and Structural Equation Modeling SEM The results also showed a significant positive influence between workload on turnover intention which mediated by job satisfaction and job stress Implications for public accounting firm's management is adding allowances for overtime and or hiring the public accountants who are able to cope with high workload Can also hold some events or serve any facilities which can reduce the stress experienced by public accountants "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S47011
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fairuz Awwal Fanhandaya
"Pendidikan anak usia dini merupakan investasi karena pada usia tersebut sekitar 50% kecerdasan terbangun. Indonesia memiliki pendidikan anak usia dini yang dikenal dengan PAUD. Depok merupakan kota yang berbatasan langsung dengan ibu kota negara Indonesia, dan saat ini menghadapi berbagai masalah perkotaan, khususnya pendidikan. Guru sebagai pendidik penting bagi PAUD. Guru harus memiliki kualifikasi yang tinggi, memiliki pengetahuan tentang tumbuh kembang anak, dan tentang sistem pendidikan PAUD. Hal tersebut terlihat dari tingkat teaching efficacy dan job satisfaction guru. Variabel yang dapat meningkatkan job satisfaction adalah school climate, social- emotional learning (SEL), dan proactive personality yang dimediasi oleh teaching efficacy. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dampak school climate, SEL dan proactive personality terhadap job satisfaction yang dimediasi oleh teaching efficacy. Metode penelitian kuantitatif ini menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data. Untuk membuktikan hipotesis yang dikemukakan, digunakan model persamaan struktural dengan sampel 222 guru PAUD di Depok. Hasilnya adalah school climate, social- emotional learning, dan proactive personality berpengaruh langsung terhadap job satisfaction dan tidak langsung yang dimediasi oleh teaching efficacy. Tidak ada efek langsung antara SEL dengan job satisfaction.

Early childhood education is an investment because at that age, around 50% of intelligence is built. Indonesia has early childhood education which is known as PAUD. Depok is a city that bordering directly with the capital city of Indonesia, and currently facing various urban problems, especially education. Teachers as educators are important for PAUD. The teachers must have high qualification, have knowledge about child development, and about PAUD education system. It can be seen from the level of teaching efficacy and job satisfaction of teachers. Variabels which can increase job satisfaction are the school climate, social-emotional learning (SEL), and proactive personality mediated by teaching efficacy. The aim of this research is to examine the impact of the school climate, SEL and proactive personality on job satisfaction mediated by teaching efficacy. This quantitative research method uses the questionnaire to collect data. In order to prove the stated hypotheses, the structural equation model is used with a sample of 222 PAUD teachers in Depok. The result is the school climate, social-emotional learning, and proactive personality have a direct effect on job satisfaction and teaching efficacy mediates effect of them on job satisfaction. There’s no direct effect between SEL and job satisfaction."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Prasetya
"Tesis ini berupaya mengisi celah penelitian terkait dengan loyalitas pegawai pada konteks organisasi sektor publik dan dari perspektif komunikasi dengan melihat hubungan antara komunikasi internal dan loyalitas pegawai dengan dimediasi oleh keterlibatan, kepercayaan, dan kepuasan kerja. Penelitian dilakukan di organisasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) yang sedang mengalami peningkatan pada tren pengunduran diri pegawai dalam beberapa tahun terakhir. Didasarkan pada Teori Pertukaran Sosial, loyalitas pegawai dilihat sebagai hubungan pertukaran yang terjadi antara pegawai dengan organisasi tempat mereka bekerja. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif melalui survei kepada 376 pegawai DJBC yang tersebar di seluruh wilayah Republik Indonesia. Hasil survei dianalisis dengan metode Structural Equation Modelling-Partial Least Square (SEM-PLS) menggunakan bantuan perangkat lunak SmartPLS 3. Hasil penelitian menemukan bahwa komunikasi internal memiliki hubungan langsung positif yang sangat signifikan dengan keterlibatan, kepercayaan, dan kepuasan kerja. Komunikasi internal juga memiliki hubungan tidak langsung yang signifikan dengan loyalitas pegawai melalui keterlibatan sebagai mediator. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa beberapa aspek pada praktik komunikasi internal DJBC seperti arus informasi, transparansi, dan dukungan interaktif dapat mendorong pertukaran dari pegawai berupa peningkatan loyalitas dan intensi untuk bertahan di organisasi.

This thesis seeks to fill the research gap related to employee loyalty in the context of public sector organizations and communication perspective by determining the relationship between internal communication and employee loyalty mediated by employee engagement, employee trust, and job satisfaction. This research was conducted at the Directorate General of Customs and Excise (DGCE) due to the increasing number of employee’s resignation. Based on the Social Exchange Theory, employee loyalty is seen as an exchange relationship that occurs between employees and the organization. The research used quantitative approach through a survey of 376 DGCE employees from various city and province of Republic of Indonesia. The research method employed was Structural Equation Modelling Partial Least Square (SEM-PLS) using SmartPLS 3 software for data analysis. The findings indicate that internal communication has a direct positive relationship with employee engagement, employee trust, and job satisfaction. Internal communication also has an indirect positive relationship with employee loyalty mediated by employee engagement. The research results revealed that several aspects of DGCE’s internal communication practices such as information flow, transparency, and interactive support can encourage exchanges from employees in the form of increased loyalty and intention to stay in the organization."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanna Kireina Kurnia
"Public service motivation dapat mempengaruhi tingkat employee outcomes yang terdiri dari job stress dan organizational citizenship behaviors pada seorang pekerja. Untuk dapat menjaga tingkat employee outcomes, sebuah organisasi dapat mempertimbangkan untuk memberikan public service motivation dalam diri pegawai, sehingga dapat menimbulkan person-organization fit dan person-job fit para pegawai. Dengan adanya person-organization fit dan person-job fit akan mampu mempertahankan employee outcomes yang baik dari para pegawai. Sampel dalam penelitian ini adalah 180 pegawai Pusat Administrasi Universitas. Data diolah menggunakan Structural Equation Modelling SEM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa public service motivation berdampak langsung pada job stress dan organizational citizenship behaviors serta dapat mempengaruhi job stress melalui person-job fit dan organizational citizenship behaviors melalui person-organization fit.

Public service motivation can affect the employee outcomes level consisting of job stress and organizational citizenship behaviors in a worker. To be able to maintain employee outcomes, an organization may consider providing public service motivation in the employee, so that it can lead to person organization fit and person job fit of employees. Given the person organization fit and person job fit will be able to maintain good employee outcomes from employees. The sample in this research is 180 employee of University Administration Center and processed using Structural Equation Modeling SEM. The results of this study indicate that public service motivation has direct impact on job stress and organizational citizenship behaviors and can influence job stress through person job fit and organizational citizenship behaviors through person organization fit.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>