Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 226930 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fitria Khairum Nisa
"Aktivitas pemasaran tidak hanya dilakukan oleh perusahaan dalam memasarkan produk yang mereka tawarkan. Saat ini pemerintah kota juga melakukan aktivitas pemasaran dengan melakukan city branding untuk mempromosikan kota mereka. Salah satu upaya yang dilakukan dalam strategi city branding adalah dengan mengangkat event sebagai city brand. Penelitian ini membahas bagaimana sebuah event mampu membangun awareness terhadap city brand serta minat berkunjung. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis, pendekatan kualitatif dan strategi penelitian studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan pengamatan lapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa awareness terhadap city brand yang dibangun oleh event pada kota tersebut diperoleh dari adanya peran media yang kerap meliput pelaksanaan event tersebut. Namun di sisi lain kedekatan juga memiliki peran terhadap awareness. Individu yang memiliki kedekatan lebih dengan kota, dengan kata lain memiliki informasi yang lebih banyak, memiliki pandangan yang berbeda tentang city brand kota yang dimaksud. Selanjutnya event yang diselenggarakan mampu membangun minat berkunjung calon wisatawan karena karakteristiknya yang mampu menarik perhatian. Tapi di sisi lain event tersebut kurang mampu membangun minat berkunjung karena dianggap kurang merepresentasikan identitas kota.

Marketing activities are not only for companies to promote their products. Nowadays city government is also doing marketing activities, such as city branding to promote their city. One of efforts made in city branding strategy is to lift the event as a city brand. This study focuses on how an event is able to build awareness of the city brand and visit intention. This research uses constructivism paradigm, qualitative research approach and case study research strategy. Data collection was done through in depth interviews and field observations. The results of this study indicate that the awareness of the city brand that raised by the event was obtained by the role of media that often cover the event. But on the other hand proximity also has a role to awareness. Individuals who have more closeness to the city, in other words have more information, have different views about the city brand city in question. Furthermore, event is able to build interest in visiting potential tourists because of its characteristics that are able to attract attention. But on the other side events are less able to build interest in visiting because it is considered less represent the identity of the city.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T50007
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Eka Prasetya Efrianie
"Jember Fashion Carnaval (JFC) dengan perpaduan karnaval dan fashion pertama di Indonesia mengangkat nama Kabupaten Jember hingga kancah internasional sebagai Kota Karnaval. Sebelumnya Kabupaten Jember terkenal sebagai Kota Tembakau dan Santri. Tujuan penelitian ini adalah membuktikan brand Kota Karnaval yang diusung Jember di tengah keberadaan dua brand lainnya. Hal tersebut dilakukan dengan mengkaji pengaruh yang ditimbulkan oleh JFC. Pengaruh tersebut terdiri atas pengaruh yang tak berwujud, yaitu posisi place branding JFC dalam persepsi masyarakat Jember (brand equity) dan yang berwujud, yaitu kinerja Kabupaten Jember akibat pengaruh JFC. Persepsi masyarakat dibandingkan berdasarkan wilayah tempat tinggalnya di Wilayah Kota Administratif maupun Pembantu Bupati Jember dengan metode deskriptif komparatif. Di samping itu kinerja Kabupaten Jember mengkaji perubahan bentuk pemukiman akibat pengaruh JFC, baik hanya ketika event tersebut digelar maupun tidak (temporal dan permanen). Hal ini diteliti menggunakan metode analisis deskriptif guna mendapatkan wilayah kota karnaval temporal dan permanen. Hasil penelitian didapatkan persepsi yang beragam dari tiap tingkatan brand equity atas dasar kemudahan akses dalam menyaksikan karnaval dan dasar persepsi masyarakat atas hiburannya masing-masing. Selain itu wilayah kota karnaval keduanya mencakup Wilayah Kota Administratif maupun Pembantu Bupati Jember, dengan kota karnaval temporal yang mencakup wilayah yang lebih luas dibandingkan dengan yang permanen.

First in Indonesia with composite between carnival and fashion, Jember Fashion Carnaval (JFC) made Jember Regency known as International Carnival City. Jember has been knows as City of Tobacco and Santri (strict adherent of Islam). The objective of the study is to witness that the brand as the Carnival City will bring Jember in between of the other brands. It’s done with perform effects of the JFC, includes the intangible effect (brand equity study in Jember sociality) and the tangible matters (dimension of city performance due to the JFC). Public perception was examined by comparative descriptive analysis method, which compares peoples’ perception is base on the area where he lives, the City Administrative Region and Sub-District Regent of Jember. Performance Carnival City that examines brand-influenced form of settlement Carnival City, studied both when the event was held or not (temporal and permanent) using descriptive analysis method to obtain the temporary and permanent area of Carnival City. The results of this study found that the perceptions of each level brand equity are different due to the ease in watching the carnival and public perception base of entertainment respectively. Besides, the Carnival City areas cover City Administrative Region and Sub-District Regent of Jember, where the temporary one has a wider area than the permanent one.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S56997
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denpasar: Pemerintah Kota Denpasar, 2012
351 MEM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tatiana Arianne Raisa
"Seiring dengan perkembangan kota, branding tempat memainkan peran penting dalam membentuk identitas kota. Namun, seringkali kota perlu mengambil langkah rebranding untuk secara akurat mewakili nilai kota seiring dengan perubahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat dampak perubahan logo untuk rebranding Kota Melbourne pada tahun 2009 terhadap orang-orang yang tinggal di Melbourne dengan menggunakan studi literature dan menggabungkannya dengan data dari survey yang dilakukan agar mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai tanggapan warga Melbourne terhadap rebranding. Melalui penelitian ini kita dapat lebih memahami pentingnya logo di branding kota dan bagaimana itu dapat benar-benar meningkatkan kualitas hidup warga negara. p.p1 margin: 0.0px 0.0px 5.0px 0.0px; text-align: justify; line-height: 18.0px; font: 12.0px Times; color: 000000; -webkit-text-stroke: 000000 span.s1 font-kerning: none

With the development of cities, place branding plays an important role in shaping the identity of the city. However, oftentimes the city needs to take the step of rebranding in order to accurately represent the city rsquo;s value throughout its changes. The objective of this research is to see the impact of logo change for City of Melbourne rebranding in 2009 towards the people living in Melbourne by using study literature and combine it with in-depth survey data in order to get a better understanding about the Melbourne citizen rsquo;s response of the rebranding. Through this research we can better understand the importance of logo in city branding and how it can actually improve the living quality of the citizen. p.p1 margin: 0.0px 0.0px 5.0px 0.0px; text-align: justify; line-height: 18.0px; font: 12.0px Times; color: 000000; -webkit-text-stroke: 000000 span.s1 font-kerning: none
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Tria Aryati Rahman
"Tesis ini membahas tentang strategi komunikasi city branding melalui duta pariwisata yang dilaksanakan oleh Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kepulauan Seribu bekerja sama dengan Ikatan Abang None Jakarta Kepulauan Seribu. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif.
Penelitian ditujukan untuk menjawab Bagaimana strategi komunikasi pariwisata kepulauan seribu ? Bagaimana peran ikatan abang none jakarta kepulauan seribu dalam strategi komunikasi pariwisata kepulauan seribu? Dan Bagaimana bentuk kerjasama ikatan abang none jakarta kepulauan seribu dengan suku dinas pariwisata dan kebudayaan kepulauan seribu? Penelitian dilakukan di Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kepulauan Seribu dan Ikatan Abang None Jakarta Kepulauan Seribu yang menjelaskan tentang city branding kepulauan seribu yang dilakukan lewat peran duta pariwisata kepulauan seribu yang disebut dengan Abang None Jakarta Kepulauan Seribu.
Hasil penelitian menemukan bahwa efektivitas dari kehadiran Abang None Jakarta Kepulauan Seribu sebagai public relation pariwisata Kepulauan Seribu dirasa cukup mewakilkan upaya city branding Kepulauan Seribu yang menjadi tujuan dari Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kepulauan Seribu bekerja sama dengan Ikatan Abang None Jakarta Kepulauan Seribu.

This thesis discusses the communication strategy of city branding through tourism ambassador conducted by Departement of Tourism and Culture of Kepulauan Seribu in collaboration with the Association of Abang None Jakarta Kepulauan Seribu. This research is qualitative descriptive design.
This Thesis is aimed to answer : How Kepulauan Seribu Tourism communication strategy? How the role of the league of Abang None Jakarta Kepulauan Seribu in Kepulauan Seribu tourism communication strategy?and How cooperation between of the league of Abang None Jakarta Kepulauan Seribu with Departement of Tourism and Culture of Kepulauan Seribu ? The research was conducted at the Department of tourism and culture of Kepulauan and the league of Abang None Jakarta Kepulauan Seribu that describes about city branding of Kepulauan Seribu is done through the role of tourism ambassador Kepulauan Seribu called Abang None Jakarta Kepulauan Seribu.
The results found that the effectiveness of the presence of Abang None Jakarta Kepulauan Seribu as a public relations of tourism of Kepulauan Seribu are considered to represent a city branding effort Kepulauan Seribu is the purpose of the Department of Tourism and Culture of Kepulauan Seribu in collaboration with the league of Abang None Jakarta Kepulauan Seribu.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T46427
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feby Rahmawati
"Aktivitas pemasaran tidak hanya dilakukan oleh perusahaan dalam memasarkan produk yang mereka tawarkan. Saat ini pemerintah kota juga melakukan aktivitas pemasaran dan city branding untuk mempromosikan kota mereka dengan tujuan tertentu. Dalam menentukan strategi city branding, pemerintah kota harus mengetahui atribut-atribut yang dimiliki oleh kota dan menjadikan atribut tersebut sebagai fitur dari kota tersebut.
Dalam penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang menjadi city brand image kota Jakarta beserta atribut yang ada di dalamnya yang dipersepsikan oleh tiga stakeholder kota Jakarta yaitu penduduk, wisatawan domestik, dan wisatawan mancanegara. Penelitian ini menggunakan kuisioner sebagai alat survey. Kuisioner yang disebarkan terdiri dari dua tipe kuisioner, yaitu pertanyaan terbuka untuk menanyakan atribut kota Jakarta yang ada di dalam benak responden, dan kuisioner tertutup yang menguji atribut kota Jakarta yang telah didapatkan dari hasil pertanyaan terbuka dan studi literatur.
Penelitian ini menggunakan metode exploratory factor analysis untuk mencari faktor-faktor yang menjadi city brand image kota Jakarta berdasarkan persepsi penduduk, wisatawan domestik, dan wisatawan mancanegara, serta city brand attribute yang menjadi komponen di dalam faktor-faktor yang telah terbentuk. Penelitian ini dapat digunakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengevaluasi aktivitas city branding yang telah dilaksanakan dan menyusun strategi city branding untuk masa yang akan datang.

Marketing activity is not only done by companies to promote its products. City governments are also doing marketing activity and city branding to promote their city for some diverse goals. To determine city branding strategy, government of the city must knows the attributes that the city has and make it as city features.
This research identifies the attributes of Jakarta and factors that will be the city brand image of Jakarta that perceived by three stakeholders of Jakarta, the citizens, domestic tourist, and foreign tourist. This research uses two types questionnaire as survey tools. First questionnaire is open ended questionnaire which used to ask the Jakarta's attributes as perceived by the respondents, and the second questionnaire is closed questionnaire which used to test the attributes of Jakarta obtained through the result of literature study and the result of first questionnaire.
This research use exploratory factor analysis (EFA) to analyzing factors that will be the city brand image of Jakarta as perceived by those three stakeholders, and city brand attribute which become components of developed factors. This research may used by Tourism Department of Jakarta City Government to evaluate city branding that has been done, whether the city brand image and city brand attributes that perceived by citizens, domestic tourist, and foreign tourist as it expected, and make the city branding strategies for the future.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oky Pratama
"Branding tempat merupakan salah satu langkah untuk meningkatkan daya saing sebuah destinasi wisata. Terutama di dalam era globalisasi yang berimbas kepada persaingan antar tempat yang semakin intensif. Namun pada beberapa aspek, branding sebuah destinasi wisata masih belum dirumuskan dengan baik dan benar, hal ini berkonsekuensi dengan adanya brand sebuah destinasi wisata yang tidak merepresentasikan identitas dari destinasi wisata tersebut. Salah satu destinasi wisata utama di Jakarta adalah Kota Tua. Pemerintah sendiri dalam hal ini Menteri Pariwisata Indonesia telah merumuskan branding terhadap Kota Tua, yaitu 'Manhattan of Asia'. Maka hadirnya penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kesesuaian antara identitas tempat dan konsep branding tersebut.
Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan mengkombinasikan wawancara, kajian literatur dan observasi di dalam pengumpulan datanya. Untuk wawancara sendiri mengambil wisatawan dan masyarakat lokal sebagai informan kunci. Dalam analisisnya menggunakan studi kasus yang merepresentasikan tipologi identitas Kota Tua di dalam perspektif wisatawan dan masyarakat lokal. Tipologi itu sendiri dihasilkan oleh perbedaan karakteristik informan yang mempengaruhi pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh masng-masing informan di Kota Tua. Sehingga didapatkan identitas Kota Tua sebagai ruang publik, tempat bersejarah dan tempat yang bernilai edukasi. Di dalam melakukan identifikasi kesesuaian branding Kota Tua dan identitas Kota Tua menggunakan model brand identity yang merujuk kepada atribut fisik, afektif dan konatif. Dari masing-masing atribut yang membentuk branding tersebut menunjukan tidak adanya hubungan secara langsung antara identitas Kota Tua dan branding Manhattan of Asia yang akan diangkat. Dengan kata lain branding tersebut masih belum mampu merepresentasikan identitas Kota Tua yang ada hari ini.

Place branding is one of ways to increase tourism destination competitive capability, especially in globalisation era that triggered competition in tourism context. On the other hand, in several aspects, tourism branding had been developed by wrong process, so the branding cannot represent the destination tourism identity. One of tourism destination that had been gave branding by government is Old Town Jakarta. The branding is ldquo Manhattan of Asia rdquo. This research should appear with the purpose to identify the conformity between branding ldquo Manhattan of Asia rdquo and the identity of Old Town Jakarta.
This research used qualitative methode that combined several ways for data collecting. The ways is observation, interview and literatur study. Interview activity has taken 3 differents kind of informans tourist, local people, expert base on their own personal characteristic. This reseacrh used case study analysis to identify the tipology of old town Jakarta identity, it can be concluded that the identity of Old Town Jakarta is the public space for society, place for education and the The Most Memorable Place of Batavia. Analysing the conformity between brand and the identity of Old Town Jakarta used the brand identity model that had been developed by Lipping Chain 2002. So the conclusion is brand Manhattan of Asia cannot represent the identity of Old Town Jakarta
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S67407
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanjung, Azizah Alkhatami
"City branding merupakan strategi pemasaran pariwisata yang dapat memberikan identitas kota agar dapat bersaing untuk mendatangkan wisatawan dan investor. Dalam membangun city branding Kepulauan Seribu, Pemerintah daerah provinsi DKI Jakarta melalui Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Sudin Parekraf) Kepulauan Seribu melaksanakan suatu kampanye public relations. Tulisan ini membahas bagaimana kondisi city branding Kepulauan Seribu dan bagaimana strategi kampanye public relations Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta dalam membangun city branding Kepulauan Seribu, serta peran kampanye terhadap city branding Kepulauan Seribu. Hasil analisis menunjukkan Sudin Parekraf Kepulauan Seribu menerapkan strategi kampanye public relations dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan kampanye yang meliputi pameran pariwisata, festival musik, event olahraga, ajang pemilihan duta wisata, dan publikasi online. Kampanye tersebut berperan dalam membangun city branding Kepulauan Seribu karena memenuhi dua kriteria city branding, yakni attributes (menunjukkan karakter Kepulauan Seribu) dan ambassadorship (menginspirasi masyarakat untuk berwisata ke Kepulauan Seribu).

City branding is a tourism marketing strategy that can provide a city identity so that it can compete to bring in tourists and investors. In building the city branding for Kepulauan Seribu, the provincial government of DKI Jakarta through Kepulauan Seribu Tourism and Creative Economy Sub-Department conducted a public relations campaign. This paper discusses the condition of the city branding of Kepulauan Seribu and how the public relations campaign strategy of DKI Jakarta Provincial Government in building the city branding of Kepulauan Seribu, as well as the role of the public relations campaign on the city branding of Kepulauan Seribu. The result shows that Kepulauan Seribu Tourism and Creative Economy Sub-Department implements public relations campaign strategy by holding various campaign activities including tourism exhibitions, music festivals, sports events, tourism ambassador events, and online publications. The campaign plays a role in building the city branding of Kepulauan Seribu because it fulfills two city branding criteria, namely attributes (showing the character of Kepulauan Seribu) and ambassadorship (inspiring people to travel to Kepulauan Seribu)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Herzaky Mahendra Putra
"Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis Dampak dari Variabel Sales Promotion dan Variabel Channel of Distribution terhadap Attitude toward Brand dan Purchase Intention: Studi Kasus Dancow Calcium Plus. Variabel yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sales promotion (Sampling dan premium) dan channel of distribution (supermarket dan hypermarket) terhadap Attitude toward Brand (sikap terhadap merek) dan Purchase Intention (minat membeli) Dancow Calcium Plus. Penelitian menggunakan metode field experiment dengan periode penelitian November & Desember 2013. Hasil penelitian menunjukkan sales promotion memberikan respon yang lebih positif melalui premium dan sampling terhadap sikap terhadap merek dan minat membeli di supermarket dan hypermarket.

This research was intended to analyze the effects of Sales Promotion variable (sampling and premium) and Channel of Distribution (hypermarket and supermarket) variable, to Attitude toward Brand and Purchase Intention. Variables to be tested in this study are sales promotion (Sampling and Premium) and channel of distributions (hypermarket and supermarket), and attitude toward brand and purchase intention. This research using field experiments method. The study periods is November 2013. The results indicates that sales promotion give more positive impact through sampling and premium, on attitude toward brand and purchase intention, either in hypermarket or supermarket.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Taruna
"Dalam pemasaran daerah ada tiga perubahan besar di tingkat global, regional, dan nasional yang Sangat mempengaruhi perkembangan di berbagai daerah di Indonesia, perubahan tersebut adalah : Arus globalisasi investasi di berbagai Negara; Pemberlakuan perdagangan bebas di wilayah ASEAN dalam kerangka Asean Free Trade Area (AFTA); Penerapan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 jo. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah.
Berbagai perubahan besar tersebut memaksa berbagai pemerintah daerah maupun instansi pemerintah di Indonesia untuk menlnjau ulang pendekatan dan cara pandang dalam mengelola daerah dan pemasaran potensi daerah.
Dalam proses pemasaran daerah meliputi 4 (empat) elemen pendekatan yang dikenal dengan istilah bauran pemasaran (marketing mix), mengintegrasikan dan kombinasi yang baik antara produk, harga, saluran distribusi dan promosi daerah; dan dalam promosi dilakukan Iangkah-Iangkah komunikasi pemasaran dengan strategi pengunaan bauran promosi untuk terciptanya kekuatan 'pemasaran daerah; maka penulis tertarik untuk melakukan studi penelitian mengenai masalah ini.
Penulisan buku ini mengacu pada berbagai teori dl bidang pemasaran termasuk komunikasi pemasaran, juga teori komunikasi yang efektif meialui strategi / Iangkah-Iangkah komunikasi pemasaran. Tujuannya untuk mengetahui keterpaduan bauran pemasaran dan keterpaduan bauran promosi dalam pemasaran daerah Sukabumi. Metode penelitian melalui metode kasus dan bersifat deskriptif kualitatif dengan teknik pengambilan data melalui daftar pertanyaan dan wawancara mendalam (depth interview), juga studi dokumentasi yaitu studi terhadap dokumen-dokumen yang terkait dengan topik yang diteiliti, dan Studi kepustakaan atau literature khususnya mengenai komunikasi pemasaran dari buku-buku, jurnal, buklet, leaflet, laporan tahunan.
Adapun dalam merancang strategi pemasaran daerah Sukabumi mencakup proses antara lain pemetaan llngkungan eksternal-Internal, kemudian melaksanakan marketing mix yaitu bauran atau kombinasl dari apa yang ditawarkan daerah dan bagaimana tawaran itu disampaikan kepada pelanggan melalui komunikasi promosi yang dilaksanakan, dalam implementasinya komunikasi promosi mengalami kendala dengan data/informasi yang ada belum mampu menjawab atau memberikan data secara lengkap keinginan audiens sasaran, disebabkan belum jelasnya kewenangan daerah dalam pelayanan perizinan bagi calon investor, dan belum optimalnya akses informasi dari pusat ke daerah dalam hal kebljakan mengenai investasi; elemen harga bauran pemasaran, belum dapat berintegrasi dalam pemasaran potensi daerah, yang diakibatkan dari berbagal faktor yang dialami Kabupaten Sukabumi.
Dalam mengintegrasikan promosi, BKPPU melakukan kombinasi bauran komunikasi promosi antara lain: menggunakan iklan, yaltu kerap membeli jam tayang TV, dan menggunakan radio UPT ?RSPD", juga media cetak majalah ?Tandang" yang mempakan majalah pemda Sukabumi; Personal selling, yang merupakan salah satu Contact point dalam saluran penjualan Iangsung, sales personnya adalah pejabat struktural BKPPU yang berkompeten, terutama dari bidang promosi; juga digunakan Direct marketing, Internet dan online marketing, Publikasi, dan Sala promotion. Selain media yang dipilih dan dipakai di atas, sebagal sarana promosi Kbupaten Sukabumi seringkali menggunakan sarana promosi pameran. Pameran merupakan salah satu sarana promosi penjualan, juga penjualan personal. Melalui pameran dilaksanakan kegiatan- kegiatan presentasi, lobbying, dan lain-lain yang berhubungan dengan pemasaran daerah.
Bidang Promosi Daerah BKPPU Kabupaten Sukabumi melaksanakan promosi dan baru menggunakan beberapa alat promosi secara terpadu seperti ada keterkaitan pesan ikian di majalah ?Tandang", radio RSPD, spanduk-spanduk, juga personal selling dan salespromotion dengan sarana promosi kegiatan pameran. Alat/media promosi lainnya seperti internet pemda, televisi, radio 81. majalah swasta, penggunaannya belum optimal. BKPPU lebih sering menggunakan bauran promosi dalam media pameran, pameran mempunyal efektllitas yang tinggi, jangkauan ke investor/pelanggan juga sangat tinggi."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T21637
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>