Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 191699 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arvidyani Anindita
"Persaingan di industri menara telekomunikasi Indonesia tergolong cukup ketat, sehingga perusahaan perlu memiliki performa yang baik agar dapat bersaing dan kontribusi dari setiap karyawan di dalamnya memiliki peranan penting. Perilaku kewargaan organisasi (PKO) adalah perilaku ekstra di luar tanggung jawab utama karyawan yang dapat meningkatkan efektivitas organisasi. Meskipun demikian, kemunculan PKO dapat terhambat apabila karyawan mengalami ketidakjelasan peran. Studi 1 penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara ketidakjelasan peran dan PKO pada karyawan Direktorat B PT X. Data studi 1 dikumpulkan dari 58 karyawan menggunakan alat ukur RHS Scale (Rizzo, House, & Lirtzman, 1970) dan skala PKO (Nugraha, 2013). Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif dan signifikan antara ketidakjelasan peran dan PKO (r = -0,511, p < 0,01). Hasil ini ditindaklanjuti melalui studi 2 untuk mengetahui pengaruh intervensi penyusunan dan sosialisasi uraian jabatan dalam menurunkan ketidakjelasan peran serta meningkatkan PKO. Hasil evaluasi pada tujuh karyawan menunjukkan bahwa setelah mendapat intervensi, terdapat penurunan ketidakjelasan peran yang signifikan (z = -1,983, p < 0,05, r = -0,75) namun tidak terdapat perubahan yang signifikan pada PKO (z = -0,631, p > 0,05). Selanjutnya penelitian ini membandingkan perubahan tingkat ketidakjelasan peran dan PKO antara kelompok intervensi dan kelompok pembanding. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada ketidakjelasan peran (U = 6, z = - 2,432, p < 0,05, r = -0,65) namun tidak terdapat perbedaan PKO yang signifikan (U = 23, z = -0,192, p > 0,05) antara kelompok intervensi dan kelompok pembanding. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa intervensi penyusunan dan sosialisasi uraian jabatan efektif dalam menurunkan ketidakjelasan peran namun tidak efektif dalam meningkatkan PKO.

Competition in the Indonesian telecommunications tower industry is quite tight, thus companies need to have good performance in order to be competitive and the contribution of each employee has an important role. Organizational citizenship behavior (OCB) is extra-role behavior outside employee's main responsibility that can increase organizational effectiveness. However, the emergence of PKO can be hampered if employees experience role ambiguity. Study 1 aimed to see the relationship between role ambiguity and OCB among employees of Directorate B PT X. Data for study 1 was collected from 58 employees using RHS Scale (Rizzo, House, & Lirtzman, 1970) and OCB scale (Nugraha, 2013). The results showed that there was a negative and significant relationship between role ambiguity and OCB (r = -0.511, p < 0.01). These results were followed up through study 2 to see the effect of job description redesign and socialization to reduce role ambiguity and increase OCB. The results of the evaluation on seven employees showed that after receiving intervention, there was a significant decrease in role ambiguity (z = - 1,983, p < 0.05, r = -0.75) but there was no significant change in OCB (z = -0.631, p > 0.05). Furthermore, this study compared changes in the level of role ambiguity and OCB between the intervention group and the comparison group. The results showed that there was a significant difference in role ambiguity (U = 6, z = -2.432, p < 0.05, r = -0.65) but there was no significant difference in OCB (U = 23, z = - 0.192, p > 0.05) between the intervention group and the comparison group. Thus, it can be concluded that the job descriptions redesign and socialization were effective in reducing role ambiguity but were not effective in increasing OCB."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurrota A`Yuni
"Pengembangan organisasi merupakan usaha yang dilakukan untuk mencapai efektivitas organisasi. Penelitian ini merupakan bagian dari usaha pengembangan organisasi dengan melakukan dua studi, yang terdiri dari studi 1 dan studi 2. Studi 1 merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi membantu dan perilaku kewargaan antarpribadi. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Interpersonal Citizenship Behavior Scale (Setton & Mossholder, 2002) dan Motivation to Help Scale (Weinstein & Ryan, 2010) dengan partisipan sebanyak 40 karyawan Direktorat HC. Hasil dari penelitian ini di dapatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan positif antara motivasi membantu dan perilaku kewargaan antarpribadi (r=0,40, p<0,05) dan motivasi otonom juga memiliki hubungan yang positif signfikan dengan perilaku kewargaan antarpribadi (r=0,39, p<0,05). Namun, tidak terdapat hubungan yang positif signifikan antara motivasi terkontrol dan perilaku kewargaan antarpribadi (r=0,26, p>0,05). Hasil dari penelitian korelasi kemudian ditindak lanjuti dengan studi 2 yang merupakan program intervensi yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi membantu pada karyawan Direktorat HC Bank XYZ dengan berfokus pada motivasi otonom yang diikuti oleh lima orang karyawan. Berdasarkan hasil evaluasi pada program intervensi didapatkan bahwa terdapat peningkatan pada skor rata-rata perilaku kewargaan antarpribadi sebelum dan sesudah pelatihan (Z=-2.02, p<0,05). Namun, tidak terdapat peningkatan pada skor rata-rata motivasi membantu sebelum dan sesudah pelatihan (Z=-0,37, p>0,05). Berdasarkan pengamatan rekan kerja dan atasan diketahui bahwa peserta mampu menunjukkan perilaku motivasi membantu dan perilaku kewargaan antarpribadi dengan memenuhi > 90 persen perilaku yang disyaratkan.

Organizational development is an effort to achieve organizational effectiveness. This research is part of organization development by conducting two studies consisting od study 1 and study 2. Study 1 is a correlational study that aims to find out the relationship between motivation to help and interpersonal citizenship behavior. The instruments used in this study were Interpersonal Citizenship Behavior Scale (Setton & Mossholder, 2002) and Motivation to Help Scale (Weinstein & Ryan, 2010). The respondents were 40 employees from HC Directorate. The results in study 1 showed there were a significant positive relationship between motivation to help and interpersonal citizenship behavior (r=0,40, p<0,05) and autonomous motivation also had a significant positive relationship with interpersonal citizenship behavior(r=0,39, p<0,05). However, there is no significant relationship between controlled motivation and interpersonal citizenship behavior (r=0,26, p>0,05). Followed by study 2; intervention program that aim to increase employees motivation to help in HC Directorate of the XYZ Bank. Furthermore, the intervention program study conducted on five employees showed the result that there was an increase in the average score of interpersonal citizenship behavior before and after training (Z=-2.02, p<0,05). However, there was no increase in the mean score of motivation to help before and after training (Z=-0,37, p>0,05). Based on observations of coworkers and supervisor, its known that participants are able to show motivation to help behavior and interpersonal citizenship behavior by fulfilling more than 90 percents of the required behavior."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T53982
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panuju, Nina Febriani
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara keterikatan karyawan dengan komitmen afektif organisasi pada karyawan PT X. Hasil studi korelasi terhadap 103 orang karyawan tetap di PT X menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara keterikatan karyawan dengan komitmen afektif organisasi (r=0.65, p<0.01). Berdasarkan hasil studi korelasi tersebut, peneliti menerapkan program perubahan secara terencana melalui pelatihan Make Things Happen. Secara keseluruhan hasil pre-test dan post-test terhadap 13 orang responden menunjukkan adanya peningkatan pada evaluasi pembelajaran yang signifikan. Meskipun demikian, berdasarkan uji Wilcoxon Signed-Rank Test, hasil pre-test dan post-test terhadap 5 orang responden yang menjadi target utama pelatihan, menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Hasil yang tidak signifikan dapat disebabkan jumlah responden penelitian yang terlalu kecil dan adanya limitasi lainnya pada penelitian ini.

This study aims on examining the relationship between employee engagement (EE) and affective organization commitment (AOC). The result of correlational study on 103 permanent employees of PT X showed that there was significantly positive relationship between EE and AOC (r=0.65, p<0.01). Based on the result of said correlational study, the researcher implement structured change programme through Make Things Happen training. Overall the pre-test and post-test result to 13 respondents showed improvement on learning evaluation significantly. However, based on Wilcoxon Signed-Rank Test, the result of pre-test and post-test on 5 respondents who were the main target of tis study showed insignificant result. The insignificant result caused by the small amount of respondents and some limitations in this study."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T52042
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vincentia Claudia Kiransa Putri
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh employee engagement terhadap organizational citizenship behavior (OCB) pada karyawan PT Sepatu Bata Tbk. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain eksplanatif. Penelitian ini dilakukan terhadap karyawan PT Sepatu Bata Tbk.(N=118). Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dua alat ukur. Variabel employee engagement diukur dengan menggunakan 4 dimensi, yaitu Get, Give, Belong dan Grow. Sedangkan OCB diukur dengan menggunakan 5 dimensi yaitu Altruism, Conscientious, Sportsmanship, Courtesy dan Civic virtue. Hasil dari penelitian ini menemukan pengaruh yang signifikan dari employee engagement terhadap OCB.

The purpose of this study was to explore the effect of employee engagement on organizational citizenship behavior (OCB) in PT Sepatu Bata Tbk. This research is quantitative explantive interpretive. The study was being conducted on employee (N=118) of PT Sepatu Bata Tbk.The two measuring instruments were used to collect data. The employee engagement was measured on the basis of four dimensions, Get, Give, Belong and Grow. While OCB was measured on the basis of five dimensions, Altruism, Conscientious, Sportsmanship, Courtesy and Civic virtue. The study found a significant effect of employee engagement on OCB."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S52430
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Nurul Jadida
"Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh peningkatan kualitas hubungan atasan - bawahan terhadap perilaku kewarganegaraan organisasi di PT LH. Berdasarkan data awal berupa Interview, FGD dan kuesioner diagnosa organisasi (ODQ), menunjukkan bahwa perilaku kewarganegaraan organisasi di PT LH masih perlu ditingkatkan. Kualitas hubungan antara atasan dan bawahan diduga berpengaruh terhadap perilaku kewarganegaraan organisasi. Hal ini dibuktikan dengan mengukur pengaruh kualitas hubungan atasan - bawahan terhadap perilaku kewarganegaraan organisasi. Kualitas hubungan atasanbawahan diukur dengan menggunakan kuesioner LMX-MDM dari Liden & Maslyn (1998) yang telah diadaptasi oleh Radikun (2010). Kuesioner kualitas hubungan atasan-bawahan ini terdiri dari 11 item (α=0,877). Sementara kuesioner perilaku kewarganegaraan organisasi menggunakan kuesioner dari Organ (1988) yang terdiri dari 18 item (α = 0,812). Hasil perhitungan uji regresi pada 40 responden memperoleh hasil R2 =0,117 (p<0,05) yang berarti kualitas hubungan atasan-bawahan mempengaruhi perilaku kewarganegaraan organisasi sebesar 11,7%. Dari keempat dimensi kualitas hubungan atasan-bawahan, dimensi kontribusi yang memiliki sumbangan paling besar terhadap perilaku kewarganegaraan organisasi. Berdasarkan hasil tersebut, maka dilakukan intervensi untuk meningkatkan kualitas hubungan ataan-bawahan, khususnya dimensi kontribusi yang diharapkan dapat meningkatkan perilaku kewarganegaraan organisasi. Intervensi yang dilakukan berupa pelatihan effective coaching kepada para manajer di PT LH.

This study aims to investigate the effect of improving leader member exchange to organizational citizenship behavior in PT. LH. Based on initial data from Interview, focus group discussions, and organizational Diagnosis Questionnaire (ODQ), the researcher found that organizational citizenship behavior in PT.LH still need improvement. Low quality of the leader member exchange are assumed to affect organizational citizenship behavior. This is evidenced by measuring the effect of leader member exchange to organizational citizenship behavior. Leader-Member Exchange was measured using LMX-MDM from Liden & Maslyn (1998) which has been adapted by Radikun (2010). LMX-MDM is consists of 11 items (α = 0.877). While organizational citizenship behavior measured by using a questionnaire from Organ (1988) which consists of 18 items (α = 0.812). The results of calculations using simple regression from 40 respondents showed R2 = 0.117 (p <0.05), which means the quality of LMX affects organizational citizenship behavior at 11.7%. Among four dimensions of LMX, contribution has the most influence and significant impact on organizational citizenship behavior. Based on these result, the intervention in this study was designed to increase leader member exchange, particularly contribution dimension in other to increase the organizational citizenship behavior of employees. Researcher then implemented effective coaching training towards manager in PT LH.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T36022
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Chandra Dewi
"Anggota organisasi yang memiliki organizational citizenship behavior OCB yang rendah, terbukti akan memiliki kinerja yang rendah. Studi sebelumnya telah membahas mengenai OCB secara komprehensif dalam perspektif ilmu Bisnis, Manajemen, dan Psikologi. Keseluruhan studi tersebut telah menggambarkan bukti empiris bahwa OCB terkait dengan kinerja organisasi. Namun kajian terdahulu ini memiliki kelemahan yaitu tidak mengkaji faktor yang dapat berkontribusi pada pembentukan OCB itu sendiri. Berbeda dengan kajian sebelumnya, artikel ini mengkaji OCB dari sudut pandang sosiologi, khususnya perspektif modal sosial sebagaimana modal sosial terbukti dapat berkontribusi terhadap pembentukan komitmen anggota organisasi dalam bekerja sama satu sama lain. Oleh sebab itu penelitian ini akan mengkaji mengenai OCB berbasiskan pada modal sosial di PT G4S Cash Service dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data akan diperoleh melalui observasi, studi literatur dan wawancara mendalam.

Members of organization with low organizational citizenship behavior OCBs will prove to have low performance. Previous studies have examined OCBs comprehensively in perspective of Business, Management, and Psychology. The whole study has illustrated empirical evidence that OCBs are related to organizational performance, but these studies have weaknesses that it does not examine factors that can affect OCBs themselves. In contrast to previous studies, this article examines the OCBs from a sociological point of view, particularly the perspective of social capital as social capital has been shown to contribute to the formation of the commitment of members of the organization in co-operation with one another. Therefore, this study will examine the OCBs based on social capital in PT G4S Cash Service using a qualitative approach. Data collection will be obtained through observation, literature studies and in-depth interviews. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Permatasari
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh Budaya Organisasi terhadap Komitmen Organisasional di PT.Lintas Media Telekomunikasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Budaya organisasi di PT.Lintas Media Telekomunikasi. (2) Komitmen organisasional di PT.Lintas Media Telekomunikasi dan (3) Pengaruh budaya organisasi terhadap komitmen organisasional karyawan tetap di PT.Lintas Media Telekomunikasi. Indikator budaya organisasi yang digunakan menurut Denison, yang terdiri dari empat dimensi yakni, keterlibatan, kemampuan adapatasi, konsistensi dan misi sedangkan komitmen organisasional yang digunakan menurut Allen dan Meyer yang membagi komitmen menjadi tiga komponen yakni afektif, berkesinambungan dan normatif. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif.
Penelitian ini bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta pengaruh antar variabel budaya organisasi dengan komitmen organisasional Pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan dan penyebaran kuesioner. Dalam mengolah data yang diperoleh, digunakan SPSS versi 17.0. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa budaya orgapnisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap komitmen organisasional karyawan di PT.Lintas Media Telekomunikasi. Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Ferudun Sezgin tahun 2010.

This study has the objective to determine the effect of Organizational Culture on Organizational Commitment at PT.Lintas Media Telecommunications.. The purpose of this study was to determine: (1) organizational culture at PT.Lintas Media Telecommunications. (2) Organizational Commitment at PT.Lintas Media Telecommunications. and (3) The influence of organizational culture on organizational commitment of employees remain at PT. Lintas Media Telecommunications. Organizational culture indicators used by Denison, which consists of four are, engagement, adaptation capability, consistency and mission and commitment organizational indicator used according to Allen and Meyer were divided into three components: commitment affective, continuous and normative. The research is an explanative research with quantitative approaches.
This research intends to clarify the position of the studied variables and between variables influence organizational culture with organizational commitment .Data was gathered through literature study and distributing questionnaires. In this research can be concluded that organizational culture has a significant impact on organizational commitment of employees at PT.Lintas Media Telecommunications. The results of this study together with the results of the research that has been done by Ferudun Sezgin in 2010.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S52447
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lidya Enryzki
"Intensi keluar dari organisasi merupakan suatu isu penting dalam konteks perilaku organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti peran kelekatan karyawan sebagai mediator dalam hubungan antara identifikasi organisasi dan intensi keluar dari organisasi. Partisipan penelitian ini adalah 260 orang dari perusahaan konsultan dan organisasi pemerintah di Indonesia menggunakan alat ukur Organizational Identification Scale, Turnover Intention, dan Job Embededdness. Hasil penelitian menunjukkan bahwaidentifikasi organisasi berpengaruh secara signifikan dan negatif dengan intensi keluar dari organisasi, identifikasi organisasi berpengaruh secara siginifikan dan positif pada kelekatan karyawan, dan kelekatan karyawan berpengaruh secara signifikan dan negatif pada intensi keluar dari organisasi. Hasil penelitian juga menunjukkan kelekatan karyawan pada organisasi berperan sebagai mediator pada hubungan antara identifikasi organisasi dan intensi keluar dari organisasi pada karyawan perusahaan dan pegawai organisasi pemerintahan. Implikasi teori dan praktis dari hasil penelitian didiskusikan lebih lanjut pada tulisan ini.

Turnover intention is an important issue in the study of organizational psychology. Drawing from conservation of resource theory, this study aimed to examine the mediating role of job embeddedness in the relationship between organizational identification and turnover intention. Data were gathered from 260 participants from consulting companies and goverment offices in Indonesia, using Organizational Identification Scale, Turnover Intention Scale, and Job Embededdness Scale. Results showed that organizational identification had a significant negative effect on turnover intention, organizational identification had a significant positive effect on job embeddedness, and job embeddedness mediated the relationship between organizational identfication and turnover intention. Theoretical and practical implications were further discussed."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S64293
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwitularsih Sukowati
"Penelitian untuk penulisan tesis ini bertitik tolak dari banyaknya suara minor masyarakat terhadap keberadaan organisasi isteri khususnya yang ada di institusi Pemerintah dan TNI. Stereotype negatif tentang organisasi isteri prajurit TNI-AD Persit Kartika Chandra Kirana tentunya sangat merugikan citra organisasi dimana organisasi ini sebenarnya punya kegiatan- kegiatan yang positif. Salah satunya adalah peran organisasi dalam mencapai tujuan utamanya yaitu memperhatikan kesejahteraan anggota dan meningkatkan kualitas SDM anggota.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan mutu SDM anggota dengan merencanakan dan melaksanakan program-program yang bermanfaat. Asumsinya bahwa dengan semakin meningkatnya mutu SDM anggota maka diharapkan anggota sebagai isteri dan ibu bisa mengelola rumah tangganya dengan baik sehingga menghasilkan SDM yang berkuaiitas. Permasalahan yang dihadapi organisasi adalah SDM yang heterogen dikaitkan dengan jenjang pangkat suami, masalah leadership dan stereotype negatif terhadap organisasi.
Sebagai seorang anggota organisasi penulis ingin mengungkapkan fakta melalui penelitian ilmiah dan tentunya dengan keterbatan sebagai peneliti, tetap akan menjaga obyektifitas hasil penelitian. Dengan landasan tatar belakang tersebut penelitian ini mempunyai tujuan menggambarkan bagaimana persepsi anggota terhadap peran organisasi dalam meningkatikan mutu SDM anggotanya.
Lokasi penelitian dilakukan di wilayah Kodam VII 1 Wirabuana karena dianggap populasi anggota Persit Kartika Chandra Kirana PD VII 1 Wirabuana bisa mewakili populasi Persit Kartika Chandra Kirana di Indonesia. Sampel penelitian sebanyak 250 dengan tehnik pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran angket, wawancara dan data sekunder.Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif sedangkan sifat penelitiannya evaluatif dengan unit analisisnya anggota organisasi.
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa peran organisasi yang maksimal dapat meningkatkan kualitas SDM. Sedang masalah intern organisasi yang berhubungan dengan kepemimpinan fungsional pendapat positif justru diperoleh dari anggota yang sudah pernah bertugas diluar Persit Kartika Chandra Kirana. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan untuk organisasi karena masalah SDM dan upaya peningkatannya perlu dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan karena organisasi akan selalu berkembang dan anggota juga bertambah. Organisasi juga harus bisa melihat perkembangan zaman dan mampu mengupgrade dirinya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T10799
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erika Agatha Martono
"Dalam menghadapi ketidakpastian lingkungan dan disrupsi yang timbul dari sisi teknologi, perubahan kebutuhan konsumen, persaingan, permintaan pasar dan regulasi; perusahaan media membutuhkan strategic agility untuk senantiasa lincah beradaptasi dan merespon perubahan. Kompetensi Teknologi Informasi yang didukung perangkat rutinitas perusahaan serta kesiapsiagaan daya wirausaha akan menjadi keunggulan bersaing yang diharapkan dapat membentuk strategic agility untuk membantu organisasi dalam pencapaian kinerja. Penelitian ini diadakan dalam konteks Industri Media Cetak, Online dan TV di Indonesia, dengan unit analisa adalah unit kerja/departmen/ bisnis unit. Dengan pendekatan kuantitatif dan menggunakan perangkat Smart PLS.

In facing environmental uncertainty and disruption triggered by technological update, customer and market demand changes, competition and regulation strategic agility is needed by media firms to be able to adapt, to response and to survive. IT Competencies that embedded with Organization Routines, and Entrepreneurial Alertness will create competitive advantage in order to shape Strategic Agility to enable the firm in achieving Organizational Performance. This research conducted in the context of Media Industry in Indonesia, toward the department or business unit as unit of analysis. Using quantitative method and Smart PLS application."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54311
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>