Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 183002 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Yanuar Mukti Setyawan
"Kinerja penyidik dan penyidik pembantu dalam melaksanakan pekerjaan investigasi terhadap kejahatan sering menjadi perhatian penting dalam pelayanan publik di bidang keamanan dan ketertiban. Namun demikian, tugas ini sering dianggap sebagai pekerjaan yang potensial terhadap kemungkinan penyalahgunaan kewenangan oleh anggota polisi. Terkait dengan hal ini, yang menjadi tujuan utama pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh budaya organisasi, servant leadership dan motivasi terhadap kinerja penyidik dan penyidik pembantu di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Metode penelitian untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini merupakan Polisi Penyidik dan Penyidik Pembantu di lingkungan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya yang berjumlah 793 orang, terdiri dari 198 perwira dan 595 Bintara. Sampel penelitian diambil dengan mengunakan teknik cluster random sampling. Sementara itu, teknik pengumpulan datanya menggunakan kuesioner, dan analisis data dilakukan secara deskriptif dan inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa servant leadership dan motivasi kerja berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja melalui mediasi budaya organisasi. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan yang mengedepankan kesejahteraan anggota dan berorientasi pada kepentingan bersama akan menciptakan budaya organisasi yang baik, dimana ini kemudian akan berpengaruh terhadap kinerja anggota karena ketika lingkungan kerja nyaman dan menyenangkan bagi anggota serta mempunyai budaya organisasi yang baik, mereka akan bekerja dengan sungguhsungguh sesuai dengan tugasnya

The performance of police investigators and assistant investigators in carrying out their tasks on crimes has often become an important concern in the security and public order services. However, the tasks are often seen as things with a great potential for power abuse committed by the police officers. In this regard, the main objective of this research is to examine the influence of organizational culture, servant leadership and motivation on the performance of investigators and assistant investigators at General Crimes Directorate of Jakarta Metropolitan Police Region. The author employs the quantitative approach. The population of the research is police investigator and assistant investigators of the General Crimes Directorate of Jakarta Metropolitan Police Region, totaling 793 people that consist of 198 officers and 595 Non-Commissioned Officers. The research sample is taken using cluster random sampling technique. Meanwhile, the data collection technique used is a questionnaire and the data analysis is carried out descriptively and inferentially. The results of the research show that servant leadership and work motivation have an indirect effect on performance through the mediation of organizational culture. This shows that leadership that prioritizes the welfare of members and is oriented towards common interests will create a good organizational culture. Such condition, then, will affect the members’ performance because they will work really hard if the work environment is comfortable and pleasant for them and has a good organizational culture."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrettya Minagyta
"Tujuan dari penelitian ini adalah melihat pengaruh komitmen organisasi dan kepemimpinan pelayanan terhadap perilaku berbagi pengetahuan. Respoden penelitian ini adalah 252 anggota polisi Polda Metro Jaya. Alat ukur yang digunakan adalah Knowledge Donating and Knowledge Collecting Scale, Three-Component Model Employee Commitment Survey, dan Servant Leadership Scale.
Hasil analisis regresi majemuk pada penelitian ini menunjukkan bahwa komitmen organisasi normatif ? = 0,203, t 247,4 = 2,99, p < 0,01 dan kepemimpinan pelayanan ? = 0,401, t 247,4 = 6,77, p < 0,01 memengaruhi perilaku berbagi pengetahuan R2 = 0,261, p < 0,01 . Dengan demikian, anggota kepolisian yang loyal terhadap organisasinya dan memiliki anggapan bahwa pemimpinnya memiliki karakter kepemimpinan pelayanan, cenderung lebih menampilkan perilaku berbagi pengetahuan.
Temuan dari penelitian ini dapat menjadi acuan bagi organisasi kepolisian, khususnya Polda Metro Jaya, untuk membangun lingkungan kerja yang dapat mendorong perilaku berbagi pengetahuan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan soft-skill yang dapat mengembangkan karaktersitik kepemimpinan pelayanan serta memberikan pelatihan keterampilan yang dapat meningkatkan komitmen normatif para anggota kepolisian.

The purpose of this study is to examine the effect of the organizational commitment and servant leadership upon employees rsquo attitude towards knowledge sharing. The respondents are 252 police officers of Polda Metro Jaya. Instruments used within this study are Knowledge Donating and Knowledge Collecting Scale, Three Component Model Employee Commitment Survey, and Servant Leadership Scale.
The result of the multiple regression analysis shows that normative commitment 0,203, t 247,4 2,99, p 0,01 and servant leadership 0,401, t 247,4 6,77, p 0,01 affect knowledge sharing R2 0,261, p 0,01 . Loyal police officers that have strong ties with the organization, and has perceived that their leaders have certain characteristics towards servant leadership, are more likely to engage in knowledge sharing.
These findings can be used as reference by police organisations, especially Polda Metro Jaya, to build work environment that promotes knowledge sharing. This can be done by giving training that can develop servant leadership skill as well as skill training that can increase normative commitment.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gian Eka Destiana
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh servant leadership terhadap komitmen organisasional karyawan di PT BNI, Tbk. kantor cabang Rawamangun. Variabel servant leadership diukur dengan menggunakan Servant Leadership Survey dari Van Dierendonck dan Nutjien (2010) Sedangkan variabel komitmen organisasional diukur dengan menggunakan Organizational Commtiment Questionnaire dari Allen dan Meyer (1990). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Sampel dari penelitian ini berjumlah 45 responden yang merupakan karyawan dari BNI di kantor cabang Rawamangun. Data dari penelitian ini akan dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan analisis regresi sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara servant leadership dan komitmen organisasional karyawan di BNI kantor cabang Rawamangun.

The purpose of this research is to analyze the influences of servant leadership on employees? organizational commitment at Rawamangun branch office PT BNI, Tbk. Servant leadership is measured with Servant Leadership Survey by Van Dierendonck and Nutjien (2010) and the organizational commitment is measured with Organizational Commitment Questionnaire by Allen and Meyer (1990). This research used quantitative approach with questionnaire as a research instrument. Subject of this research is 45 BNI's employee in Rawamangun branch office. The data gathered from research will be analyzed using descriptive analysis and simple regression analysis. The result of this research showed that there was no influence of servant leadership on organizational commitment at PT. BNI, Tbk branch office in Rawamangun."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anan Weirdie Wirawan
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai dampak dari budaya organisasi dan kepemimpinan terhadap Enterprise Risk Management (ERM), serta contingent fit ERM terhadap kinerja perusahaan. Pada variabel kinerja perusahaan, penelitian ini menggunakan dua pengukuran yang terdiri dari kinerja akuntansi perusahaan (yang diukur dengan return on assets-ROA) dan kinerja pasar perusahaan (yang diukur dengan price to book value-PBV). Penelitian ini menggunakan model contingent fit yang digunakan oleh Gordon et al. (2009), dengan perubahan pada variabel kontinjensi yang terdiri dari efektivitas komite pemantau risiko, jenis budaya organisasi, dan kepemimpinan transformasional. Penelitian ini menggunakan bantuan software analisa Nvivo untuk analisa laporan tahunan perusahaan terkait dengan jenis budaya organisasi dan kepemimpinan transformasional. Sebanyak 223 firm-year observations yang diperoleh dari perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dijadikan sampel penelitian ini, dengan rentang periode 2013-2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas komite pemantau risiko berpengaruh terhadap ERM. Sementara itu budaya organisasi tipe create berpengaruh positif terhadap ERM. Penelitian ini kemudian menemukan terdapat pengaruh dari contingent fit ERM terhadap kinerja akuntansi perusahaan. Sementara itu, penelitian ini tidak menemukan pengaruh dari contingent fit ERM terhadap kinerja pasar perusahaan.

ABSTRACT
The objective of this study is to obtain empirical evidence regarding the effect from organizational culture and leadership towards Enterprise Risk Management (ERM), also how the contingent fit of ERM impacts firm performance. This study used return on assets (ROA) as proxy of accounting-based performance and price to book value (PBV) as proxy of market-based performance. Using contingency model proposed by Gordon et al. (2009), these contingency variables were changed with the effectivity of risk comittee, organizational culture type, and transformational leadership. This study used Nvivo analysis software in analyzing the content of annual report to obtain the information regarding organizational culture type and transformational leadership. Data used on this study based on 223 firm-year observations that listed on Indonesia Stock Exchange, with period range from 2013 until 2018. The results show that the effectivity of risk oversight committee has negative impact to the effectivity of ERM, whereas different results happened when create culture type is being adopted by the sample company. When the contingent fit is being tested with firm performance, there were different effect towards both of them. However, there are similarities in results obtained in control variables, which indicate the firms must consider broader view in implementing ERM practices."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ita Triana
"Pada lingkungan bisnis yang dinamis, perusahaan menghadapi ketidakpastian yang semakin tinggi. Perubahan ini mengharuskan perusahaan untuk merespons secara berbeda dengan mempertimbangkan perubahan lingkungan dan kemampuan dinamis perusahaan dalam mengatasi lingkungan atau bahkan dalam membentuk lingkungan. Akibatnya, banyak perusahaan melakukan transformasi organisasi untuk memperbarui strateginya. Namun, transformasi organisasi dapat membuat identitas organisasi yang ambigu. Identitas organisasi yang ambigu dapat mengarahkan manajer ke tindakan strategis yang salah yang bertentangan dengan tujuan perusahaan. Dengan demikian, transformasi organisasi harus dikelola dengan baik melalui kepemimpinan transformasional untuk memperkuat komitmen organisasi dalam mencapai tujuan perusahaan. Penelitian ini menguji faktor-faktor yang mempengaruhi penguatan identitas organisasi pada PT Telkom Indonesia sebagai salah satu perusahaan besar di Indonesia. Penelitian ini menguji hipotesis dengan menggunakan SEM PLS. Temuan utama dari penelitian ini menunjukkan bahwa identitas organisasi sangat dipengaruhi oleh kepemimpinan transformasional dan faktor lingkungan eksternal. Hal ini berimplikasi secara teoritis dan manajerial. Secara teoritis, penelitian ini berkontribusi memperkaya konsep organisasi dan memberikan arah kepada manajer dalam memperkuat identitas organisasi. Dengan demikian, tingkat manajerial dapat menciptakan identitas organisasi yang kuat dengan menciptakan kepemimpinan transformasional.

In a dynamic business environment, firms face increasingly high uncertainty. This change requires firms to respond differently taking into account both the environmental changes and the dynamic capabilities of the firms in coping with the environment or even in shaping the environment. Consequently, many firms do the organizational transformation to the renewal of their strategies. Even though, the organizational transformation can make the ambiguous organizational identity. Yet, the ambiguous organizational identity can direct managers to the wrong strategic actions which are contrary to company goals. Thus, the organizational transformation should be adequately managed through transformational leadership to strengthen organizational commitment in achieving company goals. This research examines the factors influencing the strengthening of organizational identity on PT Telkom Indonesia as one of large firm in Indonesia. This research examines the hypothesis by using SEM PLS. The main findings of this research indicate that organizational identity is strongly related to transformational leadership and external environmental factors. This result has theoretical and managerial implications. Theoretically, this research enriches the organizational concept and managerially gives direction to managers to strengthen organizational identity. Thus, managers can create a strong organizational identity by creating transformational leadership."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53021
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Adila Safaati
"Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh gaya kepeimpinan transformasional sebagai faktor pendorong terciptanya perilaku organizational citizenship behaviors melalui mediasi keterlibatan kerja dan transfer pelatihan pada karyawan perusahaan startup di Indonesia. Responden penelitian adalah karyawan perusahaan startup di Indonesia yang telah mendapatkan pelatihan secara formal, pembelajaran informal, maupun pendidikan non-formal dalam bentuk sertifikasi selama bekerja. Total responden dalam penelitian ini berjumlah 240 orang dan structural equation modelling digunakan sebagai metode analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional memberikan pengaruh signifikan terhadap terciptanya organizational citizenship behaviors, baik secara langsung, maupun tidak langsung dengan dimediasi oleh keterlibatan kerja dan transfer pelatihan.

This study aims to determine the impact of transformational leadership style as a driving factor for employees to exhibit organizational citizenship behavior through mediation of work engagement and transfer of training on start-up companies in Indonesia. Respondents are employees of startup companies in Indonesia that have received formal training, informal learning, and non-formal education as well. Total respondents in this study were 240 employees and structural equation modeling is used as analysis method. The results showed that transformational leadership has a significant direct effect towards organizational citizenship, as well as indirectly through mediation of and training transfers."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Nadhirasari Hermawan Putri
"Karyawan industri hospitality memiliki bekerja dengan jam kerja yang panjang dan tidak teratur, beban kerja berat, namun diharuskan memberikan kualitas pelayanan berstandar tinggi. Untuk itu, industri hospitality membutuhkan karyawan yang bekerja tidak hanya memenuhi tanggung jawab formalnya dan mematuhi norma-norma perusahaan, melainkan turut melakukan upaya ekstra secara bebas dan tulus yang mampu mendukung keoptimalan fungsi perusahaan atau disebut dengan organizational citizenship behavior (OCB). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui feeling trusted (perasaan dipercaya) sebagai mediator dalam hubungan antara inclusive leadership (kepemimpinan inklusif) dan organizational citizenship behavior (OCB). Dijelaskan menggunakan teori social exchange, karyawan yang memersepsikan atasannya sebagai pemimpin yang terbuka, mudah dijangkau, dan selalu tersedia akan merasa dipercaya oleh atasan. Hal ini kemudian membuat karyawan berusaha memberikan timbal balik dengan berperilaku positif di luar kewajiban kerja yang menguntungkan atasan, rekan kerja, dan perusahaan atau berperilaku OCB. Data diperoleh dari karyawan hospitality Indonesia (N = 203) dan dianalisis regresi menggunakan PROCESS versi 4.0 oleh Hayes (2013) pada SPSS v25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perasaan dipercaya dapat memediasi secara penuh hubungan antara kepemimpinan inklusif dan OCB. Hasil ini dapat menjadi acuan bagi perusahaan hospitality untuk membentuk karakteristik pemimpin inklusif pada seluruh pemimpin di perusahaan.

Hospitality industry employees have long and irregular working hours, heavy workloads, but are required to provide high-standard service quality. For this reason, the hospitality industry requires employees who work not only to fulfill their job responsibilities as written in the job description but also to give extra-role discretely to support the functioning of the company optimally or known as organizational citizenship behavior (OCB). This study aims to investigate feeling trusted as a mediator on the relationship between inclusive leadership and organizational citizenship behavior (OCB). Using social exchange theory, employees who are led by leaders who are open, accessible, and available will feel trusted. This motivates employees to try to reciprocate by behaving positively towards work obligations that benefit individuals and the organization or perform OCB. Data were obtained from employees of the Indonesian hospitality industry (N = 203) and analyzed regression using PROCESS version 4.0 by Hayes (2013) on SPSS v25. Results showed that feeling trusted fully mediated the relationship between inclusive leadership and OCB. The results of this study can encourage hospitality companies to build inclusive leadership characteristics for all leaders in the company."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah Fara Syahbani
"Kurangnya jumlah pemimpin yang memenuhi kriteria pada posisi yang dibutuhkan seringkali menjadi masalah yang serius bagi organisasi. Salah satu penyebab krisis kepemimpinan ini dikarenakan perubahan cara pandang terhadap organisasi dan pemimpinya serta perbedaan motivasi untuk memimpin. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kepribadian dark triad [MOU1] dan gender dengan motivasi untuk memimpin. Konstruk Motivasi untuk Memimpin terdiri dari 3 dimensi yaitu, Affective-Identity, Social-Normative, dan Non-Calculative. Lalu variabel dark triad terdiri dari 3 dimensi yaitu, Narcissism, Machiavellianism, dan Psychopathy. Sedangkan variabel gender akan dibagi menjadi laki-laki dan perempuan. Jumlah partisipan penelitian ini adalah 317 orang (147 = laki-laki; 170 = Perempuan) dari beberapa wilayah di Indonesia. Penelitian ini memiliki kriteria partisipan antara lain, umur minimal 18 tahun keatas; WNI; dan tergabung dalam sebuah instansi/lembaga/organisasi/tempat kerja. Variabel Dark Triad akan diukur menggunakan alat ukur Short Dark Triad (SD3). Variabel Motivasi untuk Memimpin menggunakan alat ukur Motivation to Lead (MTL). Analisis dilakukan dengan uji korelasi dan independent sample t-test. Hasil dari penelitian ini menunjukan terdapat hubungan antara dimensi Narcissism dengan dimensi Affective-Identity MTL (r (317) = ,299, p < 0,01); Social-Normative MTL (r (317) = ,395, p < 0,01); Non-Calculative (r (317)= -,167, p < 0,01). Terdapat hubungan antara dimensi Machiavellianism dengan dimensi Affective-Identity MTL (r (317) = -,199, p < 0,01); Non-Calculative (r (317)= -,471, p < 0,01). Juga terdapat hubungan antara dimensi Psychopathy dengan dimensi Affective-Identity MTL (r (317) = -,283, p < 0,01); Non-Calculative (r (317)= -,416, p < 0,01). Hasil lain pada penelitian ini menunjukan laki-laki lebih tinggi pada dimensi Affective-Identity MTL dan Social-Normative MTL dibanding perempuan. Sedangkan perempuan lebih tinggi pada dimensi Non-Calculative MTL. Implikasi dari penelitian ini adalah praktisi Human Capital dapat merekrut pemimpin perusahaan dengan mempertimbangkan Motivasi untuk Memimpin individu. Selain itu, kepribadian dark triad dan gender yang memengaruhi Motivasi untuk Memimpin juga dapat dipertimbangkan untuk menyesuaikan kebutuhan organisasi.

A competent leader’s deficiency to fulfill the criteria of the position needed often becomes a serious issue for the organization. One of the causes of this leadership crisis is because of a change in the perspective of the organization and its leaders and also the difference in motivation to lead. This study aimed to determine the correlation between dark triad and gender in motivation to lead. Motivation to Lead construct consists of 3 dimensions, i.e Affective-Identity, Social-Normative, and Non-Calculative. Then Dark Triad constructs consist of 3 dimensions, i.e Narcissism, Machiavellianism, and Psychopathy. Lastly gender constructs were divided into men and women. The number of participants in the study were 317 people (147 = Men; 170 = Women[MOU1] ) from several regions of Indonesia. This study has participant criteria, including Age minimum 18 or above; Citizen of Indonesia; Joined in institution/ organization/ workplace. The dark triad variable is measured using a short dark triad (SD3) scale. Then the motivation to lead variable is measured using motivation to lead (MTL) scale. The analysis of this study is carried out using correlation test and independent sample t-test. The result from this study showed that there was a relationship between Narcissism dimension with Affective-Identity MTL dimension (r (317) = 0,299, p < 0,01); Social-Normative MTL (r (317) = 0,395, p < 0,01); Non-Calculative (r (317)= -,167, p < 0,01). There is a relationship between Machiavellianism dimensions with Affective-Identity MTL (r (317) = -,199, p < 0,01); Non-Calculative (r (317)= -,471, p < 0,01). There is also a relationship between Psychopathy dimension with Affective-Identity MTL (r (317) = -,283, p < 0,01); Non-Calculative (r (317)= -,416, p < 0,01).Another result from this study showed that men obtain higher scores in Affective-Identity MTL dimension and Social-Normative MTL dimension than women. While women obtain higher scores in Non-Calculative MTL dimension than men. The implication of this research was Human Capital practitioner, can recruit company leaders by considering individual Motivation to Lead. In addition to that, Dark triad and gender that influence Motivation to Lead can also be considered to fit organisational needs."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Northouse, Peter G.
Los Angeles: Sage, 2010
303.34 NOR l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Astari Kurniawati
"

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji peran dari status kepegawaian dalam memoderasi hubungan antara kepemimpinan transformasional dengan komitmen terhadap perubahan dengan pelatihan kepemimpinan transformasional sebagai intervensi. Samplenya merupakan karyawan PT QRS, sebuah perusahaan minyak dan gas multi nasional (status kontrak dan status permanen). Teknik sampel yang digunakan yaitu accidental sampling. Sampel berjumlah 221 karyawan dengan pembagian 100 orang merupakan karyawan kontrak dan 121 merupakan karyawan tetap. Teknik analisis yang digunakan yaitu teknik regresi moderasi menggunakan macro process Hayes pada SPSS. pearson product moments dan process macro hayes. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa status kepegawaian secara siknifikan memoderasi hubungan antara kepemimpinan transformasional dengan komitmen terhadap perubahan. Status kepegawaian tetap memberikan efek yang lebih besar dalam memoderasi hubungan antara kepemimpinan transformasional dan komitmen terhadap perubahan dibandingkan dengan status kepegawaian kontrak. Intervensi pelatihan kepemimpinan transformasional secara efektif meningkatkan pengetahuan paraa peserta terkait kepemimpinan transformasional.

 

 

 


The purpose of this study was to examine the effect of employment status role in moderating the relationship between transformational leadership and commitment to change with transformational leadership training as an intervention. Samples were contract and permanent employees of PT QRS, a multinational oil and gas company. This study used a accidental sampling technique to get 221 employees consisting of 100 contract employees and 121 permanent employees. The analysis technique used was moderation regression with Macro Process Hayes. Hypothesis test results showed that employment status significantly moderated the relationship between transformational leadership and commitment to change. Permanent status employment had higher effect than contract status employment. The result of transformational leadership training, as an intervention, was effectively improved the knowledges of all participants related to transformational leadership.

 

 

"
2019
T54351
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>