Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162589 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Salma Talitha
"Berat badan (BB) berlebih dan obesitas menjadi masalah kesehatan yang disoroti, termasuk di Indonesia. Masalah BB pada remaja semakin lama semakin meningkat dan berisiko memperburuk kesehatan masyarakat di masa depan. Indonesia memiliki banyak kebijakan terkait pencegahan dan pengendalian masalah BB yang jelas dan rinci. Namun belum ada strategi intervensi yang secara spesifik berfokus pada sasaran prioritas tertentu, khususnya remaja. Penelitian tinjauan sistematik meta agregasi dengan metode analisis tematik ini bertujuan untuk mensintesis dan mengintegrasikan temuan-temuan penelitian kualitatif, yang berkaitan dengan pengalaman implementasi strategi pendekatan keluarga dan teman sebaya pada remaja dalam pencegahan BB berlebih dan obesitas. Artikel yang memenuhi kriteria (N=13), berasal dari 4 situs penyedia jurnal: ProQuest, Scopus, Science Direct, dan Springer Link. Penyaringan, skrining dan penilaian kualitas artikel dilakukan untuk memastikan bahwa artikel yang digunakan sesuai dengan tujuan penelitian. Metode Triangulasi Peneliti/ Ahli, yaitu dengan melibatkan beberapa pakar gizi dan perilaku dari Universitas Indonesia dan Kementerian Kesehatan RI, dilakukan sebagai upaya validitas data penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi pendekatan keluarga dan teman sebaya pada remaja dapat digunakan sebagai upaya pencegahan BB berlebih dan obesitas. Beberapa hal seperti, ketersediaan waktu, kondisi lingkungan, sarana dan prasarana, serta metode penyampaian pesan kesehatan, dipersepsikan sebagai hambatan dan faktor pendorong partisipasi remaja dan orang tua dalam melakukan perilaku hidup sehat. Rekomendasi kebijakan kepada Kementerian Kesehatan RI diberikan sebagai bagian dari hasil akhir penelitian ini.

Overweight and obesity are the health problem commonly discussed in the current world, including in Indonesia. Weight problem gradually become an issue among adolescents and it leads to the worst future of public health. Indonesia has several detailed policies regarding the prevention of community weight problems. However, there is no intervention strategy that specifically focuses on certain priority targeted audience, particularly on adolescents. This thematic analysis meta-aggregation systematic review aims to synthesize and integrate qualitative research findings related to experiences of implementing family and peer approach strategy among adolescent to prevent overweight and obesity. Sample articles meeting the criteria (N=13), were obtained from 4 databases: ProQuest, Scopus, Science Direct, dan Springer Link. Screening and quality assessment of articles was carried out for ensuring their relevance toward the study purposes. Investigator/ Expert Triangulation method, by involving nutrition and behavioral experts from The University of Indonesia and The Indonesian Ministry of Health, was conducted for research data and findings validation. Study result showed that family and peer approach strategy among adolescents were beneficial for preventing overweight and obesity. Furthermore, time availability, neighborhood, facilities and infrastructure, and delivering method were perceived as barrier and facilitator of participation of adolescents and their parents in practicing health behavior. Policy recommendation to Indonesian Health Ministry had been drawn up as a part of final output of this research."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marie Christabelle
"Di berbagai bagian dunia termasuk Indonesia, individu dengan berat badan berlebih dipandang memiliki performa yang lebih buruk dibandingkan individu dengan status gizi baik. Dengan adanya stigma tersebut dan tingginya prevalensi berat badan berlebih di Indonesia, timbul pertanyaan di benak peneliti mengenai hubungan dari keduanya. Walau berbagai penelitian telah dilakukan untuk meneliti hubungan antara berat badan berlebih dan performa akademik, hasil dari penelitian-penelitian tersebut masih terbagi menjadi dua. Oleh karena itu, peneliti memutuskan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara berat badan berlebih dan performa akademik individu pada remaja 16- 18 tahun di Jakarta Selatan. Penelitian dengan metode potong lintang dilakukan pada 373 siswa dari dua sekolah di Jakarta Selatan pada bulan Desember 2017-Januari 2018. Data diperoleh dengan mengukur berat badan dan tinggi badan siswa untuk menghitung status gizi serta mencari rerata hasil Ujian Harian dan Ujian Akhir Semester semester gasal tahun ajaran 2017/2018 untuk melihat bila siswa memiliki performa di atas Kriteria Ketuntasan Minimal. Hasil analisis data dengan uji kai kuadrat menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antar berat badan berlebih dan performa akademik (p = 0,452 untuk Bahasa Indonesia, p = 0,476 untuk Matematika) meski siswa dengan berat badan berlebih cenderung memiliki performa yang lebih baik pada beberapa komponen ujian. Pada akhirnya, disimpulkan bahwa baik berat badan berlebih maupun performa akademik merupakan kejadian yang multifaktorial sehingga sulit untuk ditentukan hubungan antar keduanya.

In different parts of the world, Indonesia included, overweight and obese people are seen to have worse performance compared to their healthy counterparts. With that stigma and the high prevalence of overweight and obesity in Indonesia, the researcher wondered if there was a relationship between the two. Although there were research that had been done to observe the relationship between overweight, obesity, and academic performance, the results obtained were still divided into significantly and non-significantly related; thus, the researcher decided to see if there was a relationship between overweight, obesity, and academic performance in 16-18 years old teenagers. A cross-sectional study was done to 373 students from two different schools in South Jakarta on December 2017-January 2018. Data was obtained by measuring height and weight of the participant to get his/her nutritional status and the average of participant`s odd semester Continual Assessment and Semestral Assessment of Academic Year 2017/2018 to see if the result was higher or equal to the passing grade. Data analysis with chi square test shows that there is no significant relationship between overweight, obesity, and academic performance (p = 0.452 for Indonesian Language and p = 0.476 for Mathematics) although overweight and obese students tend to have better performance in some exam. In the end, it is concluded that the events that lead to overweight, obesity, and one`s academic performance are all multifactorial that the relationship between the two is difficult to be determined."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khoirunnisa Damayanti
"Kejadian berat badan berlebih dan obesitas merupakan masalah serius yang terus meningkat dan ditimbulkan karena multifaktorial. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara jenis kelamin, pengetahuan, pendidikan orangtua, status gizi orangtua, pendapatan orangtua, kebiasaan makan yaitu sarapan; fastfood; jajan; sayur; buah; susu dan olahannya; frekuensi makan; total energi harian; aktivitas fisik, pengaruh teman sebaya, jumlah uang saku dengan kejadian berat badan berlebih dan obesitas. Desain penelitian ini adalah analisis observasional dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan instrumen kuesioner serta formulir food recall 24 hours. Penelitian ini melibatkan 111 responden siswa SMA di Depok yang dipilih dengan teknik consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara jenis kelamin dengan kejadian berat badan berlebih dan obesitas p=0,04; p>0,05 . Namun pada faktor lain tidak ditemukan hubungan bermakna. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi tenaga kesehatan dalam menanggulangi kejadian berat badan berlebih dan obesitas pada siswa SMA dengan mempertimbangkan jenis kelamin siswa.

Overweight and obesity is a serious problem that continues to rise and caused by multifactorial. This study aims to determine the relationship between sex, knowledge, education status of parents, nutritional status of parents, family income, eating habits ie breakfast fast food snack vegetable fruit milk and dairy products the frequency of eating total daily energy physical activity, peer influence, amount of allowance with overweight and obesity. Research design in this study with observational with cross sectional approach and using questionnaires and food recall instruments 24 hours. This study involved 111 respondents High School Students in Depok selected by consecutive sampling technique. The results showed the relationship between sex with the overweight and obesity p 0.04 p 0.05 . But on other factors not found relationship. This study is expected to be useful for health workers in overcoming excessive weight and obesity in high school students with the term gender of students."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S67364
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rakhma Nur Aziza
"Hipertensi merupakan penyakit dengan komplikasi yang berbahaya terutama penyakit jantung dan stroke. Hipertensi dapat disebabkan oleh berbagai faktor risiko seperti jenis kelamin, riwayat keluarga hipertensi, riwayat keluarga diabetes mellitus, kebiasaan merokok, kondisi stres, ras dan suku bangsa, Indeks Massa Tubuh IMT , dan sebagainya. Terdapat kecenderungan hipertensi dapat juga dialami oleh usia yang lebih muda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor risiko tersebut terhadap hipertensi pada remaja dengan berat badan berlebih overweight dan obesitas . Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan data sekunder yang didapatkan dari hasil pemeriksaan kesehatan mahasiswa baru pada sebuah universitas di Depok. Sebanyak 1237 data dianalisis secara univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan besarnya prevalensi hipertensi pada remaja dengan berat badan berlebih adalah 28,9 . Melalui analisis bivariat dengan uji Chi Square, ditemukan bahwa terdapat peningkatan risiko kejadian hipertensi pada laki-laki sebesar 4,83 kali dibandingkan dengan perempuan IK 95 =3,62-6,44 , dan sebesar 1,92 kali pada kelompok IMT obese II dibandingkan dengan kelompok overweight dan obese I IK 95 =1,49-2,47 . Analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik menunjukkan jenis kelamin laki-laki merupakan faktor yang memiliki hubungan paling kuat dengan hipertensi dengan nilai OR = 5,11 IK 95 =3,80-6,87. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin dan Indeks Massa Tubuh IMT merupakan faktor-faktor berhubungan dengan hipertensi pada remaja dengan berat badan berlebih.

Hypertension is a disease which causing many serious complications,, especially heart diseases and stroke. Hypertension can be caused by many factors, such as gender, family history of hypertension, family history of diabetes mellitus, smoking, stress condition, race and ethnic, Body Mass Index BMI , and many others. Hypertension could be occured in younger age too. This study was determined to find factors associated to hypertension among overweight and obese adolescences. This research is a cross sectional study, using secondary data from new college students rsquo medical checkup results. 1237 data was analyzed by using univariate, bivariate, and multivariate analysis. The result showed that the prevalence of hypertension among overweight and obese adolescences is 28,9 . Through bivariate analysis using Chi Square rsquo s test hypertension was associated with a 4,83 fold increased risk in males CI 95 3,62 6,44 , and associated with a 1,92 fold increased risk in obese II group compared to overweight and obese I group CI 95 1,49 2,47 . Multivariate analysis using logistic regression showed that gender male was the strongest factor associated to hypertension with OR 5,11 CI 95 3,80 6,87 . In conclusion, gender and BMI are the factors associated to hypertension among overweight and obese adolescences."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rumaisha Hasnah Ibrahim
"Obesitas merupakan masalah kesehatan yang terus mengalami peningkatan baik secara global maupun di Indonesia. Obesitas pada remaja didiagnosis dengan mengkategorikan indeks massa tubuh (IMT) menggunakan grafik CDC. Obesitas pada remaja dapat menimbulkan konsekuensi jangka panjang, seperti munculnya timbulnya resistensi insulin dan penyakit kardiovaskular di usia dini. Salah satu etiologi obesitas ialah asupan energi berlebih, yang berasal dari asupan kalori dari sumber makronutrien dalam jumlah yang tidak normal (lebih tinggi dari anjuran asupan gizi yang ada). Penelitian ini menganalisis hubungan asupan energi total dan jenis asupan makronutrien dengan derajat obesitas yang dikategorikan berdasarkan rerata IMT sampel. Subjek terdiri dari 69 remaja usia 14-18 tahun yang bersekolah di SMA di DKI Jakarta. Studi ini menggunakan desain potong lintang dengan menganalisis data sekunder yang didapat dari penelitian sebelumnya. Pada hasil ditemukan bahwa total asupan kalori tidak berhubungan dengan dengan derajat obesitas (p = 0,135) dan asupan makronutrien tidak memiliki hubungan signifikan dengan derajat obesitas (p > 0,05).

Obesity is a disease with increasing prevalence globally and within Indonesia. Obesity in adolescent is diagnosed using body mass index (BMI) percentile in growth chart arranged by CDC. Childhood obesity could lead to long term concequences such as insulin resistance and cardiovascular diseases at earlier age. One of the primary cause for obesity is excess energy intake in accordance to its energy requirement affected by total energy expenditure. Energy intake would be defined by total caloric intake and its variety of macronutrient composition. This research is conducted to determine the correlation between total caloric intake and macronutrient intake status with degree of obesity categorized by the mean of samples BMI. Subjects included 69 adolescents aged 14-18 who were studying in Senior High School in Jakarta during data collection. This research is a cross-sectional study using secondary data collected from a prior research. With comparative approach, the results show that total caloric intake does not corellate with degree of obesity (p = 0,135) and macronutrient composition has no significant corellation with degree of obesity (p > 0,05)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nourmayansa Vidya Anggraini
"ABSTRAK
Prevalensi kelebihan berat badan pada remaja semakin meningkat yang berpotensi terhadap penyakit tidak menular (PTM) di masa yang akan datang. Tujuan KIAS ini adalah untuk mengatasi kelebihan berat badan pada remaja. Intervensi yang dilakukan adalah pemberian pendidikan kesehatan pada remaja mengenai kelebihan berat badan dengan menggunakan pendekatan monitoring mandiri SIFORTASIMA dan buku diari. Ketercapaian berat badan ideal pada remaja adalah 4.2%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa di awal dan akhir dengan p value <0.05. Penelitian ini dapat merekomendasikan terhadap pihak suku dinas pendidikan dan sekolah untuk mengaktifkan kembali peran UKS di SMP sesuai dengan trias UKS, suku dinas kesehatan untuk lebih mengoptimalkan program perkesmas supaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat, khususnya remaja dapat lebih bermutu dan berkualitas, serta perawat dapat menggunakan aplikasi android sebagai media promosi kesehatan dalam pencapaian berat badan ideal.

ABSTRACT
The increasing prevalence of overweight in adolescents may increase the potential for non-communicable diseases (NCDs) in the future. The purpose of this research is to overcome overweight in adolescents. The intervention is done through the provision of health education to adolescents regarding overweight using a "self-monitoring" SIFORTASIMA and the diary. The achievement of ideal body weight in adolescents is 4.2 %. The results showed that an increase in knowledge, attitudes, and skills of the students at the beginning and end with a p value of <0.05. It is recommended to education departments and schools to reactivate the role of junior UKS in accordance with UKS triad. In addition, the health department to further optimize PHN program so that health care services to the public can be more qualified and qualified, it is also expected to nurses to use android application as media promotion of health in achieving the ideal body weight.;"
2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Septiani Anwar
"Memiliki tubuh ideal adalah impian remaja, namun gaya hidup remaja memengaruhi kecenderungan obesitas. Mengonsumsi makanan cepat saji akan memengaruhi kenaikan berat badan pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan konsumsi makanan cepat saji dengan kejadian obesitas pada remaja. Penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional, bertempat di SMPN 115 Jakarta dengan sampel 97 remaja usia 13-14 tahun, dipilih dengan stratiffied sampling. IMT diperoleh berdasarkan BMI/U, dan konsumsi makanan cepat saji menggunakan kuesioner Food Frequency Questioner (FDA, 2006). Data dianalisis dengan uji chi square. Responden lebih banyak perempuan (58,8%) dibandingkan laki-laki (42,2%). Jenis makanan cepat saji yang banyak dikonsumsi yaitu es krim (57,7%), bahan olahan ayam (57,7%), serta coklat (55,7%). Hasil IMT menunjukan remaja mengalami obesitas sebesar 15,5%. Tidak terdapat hubungan antara konsumsi makanan cepat saji dengan kejadian obesitas pada remaja (OR=0,851; p=0,775). Terjadinya obesitas pada remaja bisa dipengaruhi oleh faktor lain seperti tingkat aktivitas fisik yang rendah, tingkat konsumsi yang tinggi, gaya hidup mewah, dan genetik.

Adolescence dreams to have an ideal body weight, however their lifestyle increases the risk of obesity. Consuming fast foods causes weight gain in adolescents. This study aimed to identify the correlation between fast foods consumption and the incidence of obesity in adolescents. It was a descriptive study with cross sectional approach, at Junior High School 115 Jakarta. The samples were 97 adolescents aged 13-14 years, selected by stratified sampling. BMI was obtained based on BMI per age, and fast foods consumption was measured using Food Frequency Questionnaire (FDA, 2006). Data were analyzed by chi square test. There were more female respondents (58.8%) than males (42.2%). The fast foods widely consumed were ice cream (57.7%), processed chicken (57.7%), and chocolate (55.7%). Results showed that 15.5% of adolescents were obese. There was no correlation between fast foods consumption and the incidence of obesity in adolescents (OR= 0.851; p= 0.775). The occurrence of obesity in adolescents can be influenced by other factors such as low level of physical activities, high consumption levels, luxurious lifestyle and genetics.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S59583
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nina Fentiana
"Obesitas di usia remaja berkaitan dengan morbiditas, mortalitas, dan peningkatan risiko bahaya penyakit kronis juga penyakit tidak menular seperti diabetes mellitus tipe 2, hipertensi, gangguan orthopedik dan penyakit jantung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui asupan lemak sebagai faktor dominan terjadinya obesitas pada remaja (16-18 tahun) di Indonesia tahun 2010. Rancangan penelitian adalah cross sectional (potong lintang) dengan mengolah data Riskesdas tahun 2010 pada bulan Oktober-November 2011. Jumlah sampel sebanyak 12.081 orang remaja. Pengolahan dan analisis data menggunakan uji chi square (bivariat) dan regresi logistik ganda (multivariat).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi obesitas pada remaja di Indonesia tahun 2010 sebesar 1,5%. Hasil uji chi square (bivariat) menunjukkan ada perbedaan proporsi kejadian obesitas antara remaja dengan asupan energi lebih dan remaja dengan asupan energi tidak lebih.
Hasil analisis bivariat juga menyimpulkan ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin, pekerjaan kepala keluarga, pendidikan kepala keluarga, dan tingkat pengeluaran rumah tangga per kapita dengan kejadian obesitas remaja. Asupan lemak adalah faktor yang paling dominan berhubungan dengan obesitas remaja setelah dikontrol variabel asupan energi, jenis kelamin, pekerjaan kepala keluarga, dan tingkat pengeluaran rumah tangga per kapita per bulan (sosioekonomi). Hasil penelitian menyarankan mengurangi asupan lemak sebagai upaya pencegahan obesitas pada remaja.

Obesity in adolescence associated with morbidity, mortality, and increased risk of chronic disease is also danger of non-communicable diseases such as diabetes mellitus type 2, hypertension, orthopedic disorders and heart disease. The aim of this study is knowing fat intake as dominant factor of obesity in adolescents (16- 18 years) at Indonesia in 2010. Design of this study is a cross sectional and processing the data of Riskesdas 2010 in October-November 2011. The size of sample are 12.081 adolescents. Processing and data analysis using chi square test (bivariate) and multiple logistic regression (multivariate).
The results showed that the prevalence of obesity in adolescents Indonesia in 2010 is 1.5%. The results of chi square test (bivariate) showed have difference in the proportion of the incidence of obesity among adolescents with higher energy intake and energy intake of adolescents with no more.
The results of bivariate analysis also concluded significant association between sex, occupation head of the family, education head of the family, and the level of household expenditure per capita with the incidence of obese adolescents. Fat intake as dominant factor of obesity in adolescents having controlled variable energy intake, sex, occupation head of the family, and the level of household expenditure per capita per month (socioeconomic). The results of this study are suggested to reduce fat intake as a obesity prevention efforts.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T30738
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Nadya Geraldine
"Obesitas sudah menjadi epidemi pada hampir setiap negara, juga merupakan penyumbang 5,02 juta kematian secara global. Saat ini terdapat 175 juta anak dan remaja dengan obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan obesitas pada pelajar usia remaja di Indonesia. Sumber data penelitian ini yaitu dari Global School-based Student Health Survey (GSHS) Indonesia tahun 2015. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dan desain studi potong lintang (cross-sectional). Terdapat 9956 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian terdapat 5,4% remaja dengan obesitas. Variabel yang berhubungan signifikan dengan kejadian obesitas yaitu usia (POR = 1,650; 95% CI: 1,357 – 2,006), jenis kelamin (POR = 1,635; 95% CI: 1,371 – 1,948), konsumsi buah (POR = 0,772; 95% CI: 0,615 – 0,970), merokok (POR = 0,655; 95% CI: 0,468 – 0,917), dan riwayat merokok orang tua (POR = 0,780 (95% CI: 0,651 – 0,935). Diperlukan keikutsertaan remaja dan keluarga serta pemerintah dan sekolah dalam melakukan perilaku hidup sehat untuk mencegah obesitas.

Obesity now is an epidemic in most countries, also cause of 5,02 million deaths globally. Up to now there are 175 million children and adolescents with obesity. This study aims to find out risk factors of obesity among school-going adolescent in Indonesia. Furthermore, this quantitative study used cross-sectional study design with secondary data from Global School-based Student Health Survey (GSHS) Indonesia 2015 with total 9956 adolescents as respondent. This study found 5,4% adolescents with obesity. Age (POR = 1,650; 95% CI: 1,357 – 2,006), sex (POR = 1,635; 95% CI: 1,371 – 1,948), fruit consumption (POR = 0,772; 95% CI: 0,615 – 0,970), smoking (POR = 0,655; 95% CI: 0,468 – 0,917), and parental smoking (POR = 0,780 (95% CI: 0,651 – 0,935) are significantly associated with adolescent obesity. Obesity prevention can be implemented with collaboration in government, school, and family settings so every person will live a healthy lifestyle."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rindu Rachmiaty
"Hipertensi pada anak dan remaja adalah tekanan darah sistolik atau diastolik ≥ 95 persentil berdasarkan jenis kelamin, umur dan tinggi badan. Hipertensi merupakan penyebab utama terjadinya penyakit jantung koroner, stroke dan penyakit kardiovaskular lainnya, meningkatnya hipertensi pada anak dan remaja maka akan meningkatkan risiko terjadinya hipertensi pada saat dewasa dan penyakit kardiovaskular lainnya. Data NHANES tahun 1998-2006 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan tekanan darah pada anak-anak dan remaja usia 8-17 tahun di Amerika Serikat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan obesitas dengan kejadian hipertensi pada remaja dengan desain studi cross sectional. Sumber data penelitian menggunakan data sekunder yang berasal dari Riskesdas tahun 2013 dan SDT tahun 2014. Populasi penelitian adalah remaja usia 15 ? 17 tahun di Provinsi Jawa Barat yang menjadi responden pada Riskesdas 2013 dan SDT 2014.
Hasil penelitian menunjukkan prevalensi hipertensi pada remaja sebesar 22% dan prevalensi overweight sebesar 7,3%. Prevalensi rasio remaja overweight 1,43 kali lebih tinggi dibandingkan remaja tidak overweight terhadap kejadian hipertensi (95% CI 0,768-2,674) tanpa dikontrol variabel kovariat. Overweight merupakan variabel independen terhadap kejadian hipertensi pada remaja usia 15-17 tahun di Provinsi Jawa Barat. Prevalensi hipertensi remaja yang cukup tinggi harus segera ditindaklanjuti dengan program pencegahan obesitas dan hipertensi melalui deteksi dini PTM di sekolah.

Hypertension in children and adolescents is systolic or diastolic blood pressure ≥ 95 persentile based on sex, age and height. Hypertension known as the major cause of coronary heart disease, stroke ans other cardiovascular disease. Increased hypertension in children and adolescents will increase the risk of hypertension in adulthood and other cardiovascular disease. NHANES data in 1998 - 2006 shows an increase in blood pressure in children and adolescents aged 8-17 years in the United States.
The purpose of this study is to determine the relationship of overwegiht with hypertension in adolescents with cross-sectional study design. Source of data using secondary data from Riskesdas in 2013 and SDT in 2014. The study population are adolescents aged 15-17 years in West Java province who participate on Riskesdas 2013 and SDT 2014.
The prevalence of hypertension by 22% and the prevalence of overweight by 7.3%. The ratio prevalence of overweight adolescent has a 1.43 times higher than non-overweight adolescents for hypertension (95% CI 0.768 to 2.674) without being controlled any variable covariates. Overweight is an independent variable on the incidence of hypertension in adolescents aged 15-17 years in the province of West Java. The prevalence of adolescent hypertension is high enough to be immediately followed up with a program of prevention of obesity and hypertension through early detection of non-communicable disease in the school.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46547
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>