Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 73907 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Umar S. Djojosarwono
"Program Pemerintah yang mengatur Distributor lokal (maksudnya Distributor Indonesia) atau perusahaan nasional/pengusaha nasional diprioritaskan untuk membantu PT ULI,Tbk, khususnya di bidang pendistribusian produk. Menurut Undang-Undang No.1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing (PMA), Distributor Nasional bertugas menyampaikan produk-produk Unilever kepada konsumen akhir di seluruh wilayah Indonesia.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode penelitian observasi. Mengumpulkan data sekunder dari berbagai sumber tertulis dari PT ULI, Tbk, ditambah data hasil wawancara dan selanjutnya dianalisis secara kualitatif dengan bantuan pengetahuan dan teori-teori yang pernah penulis peroleh, baca dan pelajari.
Oleh karena itu PT ULI, Tbk selalu menjaga hubungan yang baik dengan para distributor, pelanggan setia dan lingkungan sosialnya. Selanjutnya dalam perjalanannya PT ULI,Tbk berusaha keras agar produknya menjadi pilihan pertama bagi masyarakat (Misi Perusahaan), tetapi menurut penulis dengan kurang terbukanya PT ULI,Tbk di masyarakat membuat citra perusahaan kurang menyenangkan. Diharapkan dikemudian hari PT ULI,Tbk lebih mengutamakan peningkatan hubungan-hubungan dengan Iingkungan sekitamya. Kalau perlu moto perusahaan bahwa produk PT ULI,Tbk menjadi pilihan pertama bagi masyarakat, bisa ditambahkan bahwa PT ULI, Tbk juga milik anda.
Dalam memasarkan produknya PT ULI,Tbk membagi wilayah Indonesia menjadi empat wilayah pemasaran atau per Regional Safes. Untuk menyampaikan produknya PT ULI, menggunakan saluran distribusi perusahaan bagi pasar non tradisional seperti toko-toko swalayan dan menggunakan distributor independen untuk penyampaian produk kepasar-pasar tradisional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyampaian produk ke konsumen akhir sudah memiliki sistim modem trade langsung dari pabrik ke toko-toko swalayan dan sistim penyampaian produk secara tradisional dari pabrik melalui distributor, selanjutnya ke pengecer-pengecer atau pasar-pasar tradisional .
Untuk periode Oktober tahun 2000 sistim tradisional menyerap 97% penjualan sedangkan sistim modern menyerap 94%, ini membuktikan bahwa penyampaian produk secara tradisional untuk di Indonesia masih lebih baik (masih mendominasi sistim penyampaian produk)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T1570
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djuliana Moa
"In a competitive business environment, it is unportant for a company to synergize each functional department to achieve it's goal. Especially in the customer driven market when company focus on satisfy needs and wants of the customer, marketing functional being an important role for the business success. Place is one of marketing mix. The others is price, promotion and product. Strategy of distribution channel relating to its decision in chosing the chain which make company's product reach its customer in prise time, is to make company s product to be in prise time, right location and suitable quantity. In a competitive business, distribution strategy is not only what the product sell by the company but how the company sell the product. In this research, we would like to have an xmderstanding of PT Elex Media Komputindo's supply chain strategy in distributing its product: CHIP Magazine. The strategy focused in this research consist of: level of distribution channel, amount of intermediaries of each chain, and beneficial relationship implemented by PT Elex Media Komputindo to its intermediaries. The goal of PT Elex Media Komputindo was to increase sales and expanding market share. This research used qualitative method. In Depth interview with key persons in distribution channel strategy planning and implementation of CHIP Magazine was conducted by researcher to gain important information for this script. This research found that FT Elex Media Komputindo had used some level of distribution channel. In order to increase company's revenue and to expand market share, FT Elex Media Komputindo developed some beneficial relationship with it's intermediaries as well as took part to lightened civilization through IT magazine."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Savitri
"Distribusi mempunyai peranan yang sangat penting dalam pemasaran barang kebutuhan sehari-hari karena jenis produk ini harus dapat ditempatkan di sebanyak mungkin outlet agar konsumen dapat memperolehnya dengan mudah. Dalam hal ini, distribusi suatu produk di wilayah Indonesia perlu dipertimbangkan dengan cermat mengingat luasnya wilayah dan tersebarnya outlet yang ada terutama outlet tradisional. Untuk mensukseskan kegiatan yang kompleks tersebut maka diperlukan adanya kerja sama yang terpadu antara produsen dengan para perantara agar pendistribusian produk dapat berjalan efisien dan efektif. Untuk menjelaskan masalah ini, digunakan sistem distribusi PT. Unilever Indonesia (ULI) yang merupakan produsen barang kebutuhan sehari-hari sebagai suatu contoh. Pada periode sebelum tahun 1984, hubungan kerja PT. ULI dengan para distributornya kurang terpadu, di mana setiap pihak cenderung memfokuskan diri pada tujuan masing-masing dan kurang memperhatikan kerja sama yang dapat memberikan manfaat bagi ke dua pihak yang tentunya dapat mendukung efektivitas distribusi secara keseluruhan. Menurunnya efektivitas ini ditunjukkan oleh menurunnya penjualan PT. ULI (dalam ton) terutama pada periode 1980-1984, rendahnya profitabilitas distributor dan kurang optimalnya penyebaran produk pada outlet di pasaran barang kebutuhan sehari-hari. Untuk mengatasi hal ini, ULI berupaya memodifikasi sistem distribusinya dengan menciptakan hubungan kerja sama yang terpadu yaitu mengkoordinir kegiatan operasional dari distributor dan menciptakan peraturan yang jelas mengenai hak dan kewajiban masing-masing pihak seperti pembagian wilayah kerja, keseragaman harga, penetapan metode pemesanan barang, pelayanan yang aktif dan teratur kepada para outlet pengecer, pemantauan perkembangan outlet di pasaran dan lain-lain. Dengan dilakukannya perubahan-perubahan ini, efektivitas dari saluran distribusi produk PT. ULI pun meningkat kembali."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18846
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Amirullah
"Omnichannel marketing adalah metode pemasaran yang mengintegrasikan saluran pemasaran untuk menargetkan pasar tertentu secara spesifik. Penelitian ini adalah studi kasus penggunaan omnichannel marketing untuk kegiatan B2B di PT Arwana Citramulia Tbk, perusahaan terbesar dari banyak perusahaan di industri keramik di Indonesia. PT Arwana Citramulia Tbk menargetkan segmen pasar menengah ke bawah di seluruh Indonesia. Untuk dapat membedah bagaimana PT Arwana Citramulia Tbk mengelola salurannya, penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara tidak terstruktur dengan berbagai pemangku kepentingan di PT Arwana Citramulia Tbk. Selain itu, technology acceptance model juga digunakan untuk mengukur pendapatan dari jalur rantai distribusi PT Arwana Citramulia Tbk, yang melakukan kegiatan pemasaran B2B terhadap penggunaan saluran online untuk mendukung penggunaan omnichannel marketing. Technology acceptance model akan digunakan untuk menganalisis secara kuantitatif, yang juga dilengkapi dengan hasil wawancara tidak terstruktur mengenai implementasi dan pengelolaan omnichannel marketing oleh PT Arwana Citramulia Tbk. Penelitian ini menunjukkan bahwa integrasi antara saluran yang digunakan oleh PT Arwana Citramulia Tbk tidak dapat dipisahkan dari keberadaan visi, misi, strategi dan sumber daya yang memadai dari tingkat manajemen puncak hingga ke frontliner.

Omnichannel marketing is a marketing method that integrates marketing channels to target specific target markets. This research is a case study of the use of omnichannel marketing for B2B activities at PT Arwana Citramulia Tbk, the largest company of many companies in the ceramics industry in Indonesia. PT Arwana Citramulia Tbk targets the middle to lower market segments throughout Indonesia. To be able to dissect how PT Arwana Citramulia Tbk manages its channel, this research will use qualitative methods by conducting unstructured interviews with various stakeholders in PT Arwana Citramulia Tbk. In addition, technology acceptance models are also used to measure revenue from the distribution chain line of PT Arwana Citramulia Tbk, which conducts B2B marketing activities towards the use of online channels to support the use of omnichannel marketing. The technology acceptance model will be used to analyze quantitatively, which is also equipped with results of unstructured interviews regarding the implementation and management of omnichannel marketing by PT Arwana Citramulia Tbk. This research shows that the integration between channels used by PT Arwana Citramulia Tbk is inseparable from the existence of vision, mission, strategy and adequate resources from the top management level to the frontliners.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53699
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Wahyu Suryanto
"ABSTRAK
Kondisi perekonomian nasional belum sepenuhnya keluar dari lilitan krisis, akan tetapi roda perekonomian sudah bergerak, untuk melayani kebutuhan konsumsi masyarakat Indonesia yang besar jumlahnya. Produsen barang-barang yang termasuk consumer goods sudah banyak yang mengeluarkan produk-produk barunya. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas di sektor ini masih tetap menjanjikan.
Obat Nyamuk Bakar termasuk ke dalam produk konsumsi yang Fast Moving (FMCG). Jenis produk seperti ini memiliki nature tersendiri, dari sifat produknya, iklim kompetisi, dan karakteristik-karakteristik yang berhubungan erat dengan dengan perilaku konsumen untuk memilih, memutuskan dan membeli. Perilaku pembelian yang melekat pada produk ini adalah yang disebut dengan proses low involvement, dimana faktor harga, keberadaan produk dan merk ada di benak konsumen adalah hal yang vital.
Di Indonesia, konsumsi obat nyamuk jenis ini sangat besar, mencapai 80% dari total semua jenis obat nyamuk, dan mempunyai kecenderungan untuk terus tumbuh. Dilihat dari nilai penjualannya yang mencapai 920 milyar, produknya yang tidak rumit (complicated), mudah dibuat dan bahan bakunya juga mudah didapat, maka tidaklah mengherankan kalau industri ini menarik. Akan tetapi harga juai per unit produk juga rendah atau unit value-nya kecil, sehingga memerlukan volume yang besar untuk mencapai omset tersebut. Padahal pola konsumsinya relatif kecil, bahkan tidak jarang pembelian yang ketengan.
Kondisi wilayah geografis dan persebaran penduduk di Indonesia, menyebabkan kompleksitas tersendiri bagi pendistribusian produk. Kontribusi saluran tradisional mencapai 80% pada penyaluran produk ke konsumen. Sehingga di jalur arus bawah inilah yang menjadi target dalam upaya penguasaan pasar.
Sasaran perusahaan adalah untuk memperluas jaringan pemasaran hingga mencapai pelosok daerah, dan targetnya adalah sebanyak 120,000 outlet. Karena itu maka perusahaan X perlu untuk memperbaiki dan meningkatkan sistem distribusi yang telah dimilikinya. Selain kuantitas, maka perlu juga untuk meningkatkan service output distribusinya, yang hanya dapat terbangun dengan kerjasama yang baik dengan pihak perantaranya.
Untuk mencapai cakupan dan coverage .yang besar tadi, dengan jumlah konsumen yang banyak dan tersebar, maka lebih cocok untuk menggunakan struktur saluran yang panjang. Dan untuk menjaga kontrol perusahaan atas produk pada saluran yang panjang itu, maka distribusi yang diterapkan adalah jenis distribusi eksklusif pada wilayah tertentu.
Guna menjamin kelangsungan pasokan dan penyaluran produk maka hubungan antara produsen dan distributor haruslah terjaga dengan baik dan saling menguntungkan. Selain ditetapkan sasaran target penjualan maka proyeksi profit juga tergambar denganjelas apabila rencana dan target tersebut tercapai. Agar seluruh rencana dan strategi di atas dapat berjalan dengan baik, maka antara kedua belah pihak, produsen dan distributor, terdapat pembagian tugas yang diatur melalui perjanjian dengan tujuan efisiensi operasi dan efektivitas penjualan dan penyaluran produk.
Sementara itu untuk pelaksanaan di lapangan, diperlukan strategi-strategi Selling-In, Selling-Out, strategi Saluran dan strategi Logistik untuk menembus pasar dan memantapkan posisinya di sana"
2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardiyanto Budi Santoso
"Ramcha merupakan sebuah UMKM yang memproduksi dan menjual produk sprei dan bed cover. Strategi bisnis yang dilakukan oleh Ramcha adalah diferensiasi dengan menghasilkan produk yang berkualitas bagus. Namun, meskipun telah berlangsung sejak 2012, perkembangan bisnis Ramcha belum maksimal. Setelah dilakukan pemetaan kondisi bisnis, hasil analisis menunjukkan terjadi permasalahan di saluran distribusi dan promosi. Tujuan dari penelitian ini akan membantu Ramcha dalam mengembangkan saluran distribusi melalui website dan media sosial, serta melakukan promosi menggunakan iklan media sosial.

Ramcha is a SME that produces and sells sprei and bed cover. Business strategy undertaken by Ramcha is differentiation with produces high quality products. Although it has been going on since 2012, the business development is not maximized. After mapping of business conditions, the result shows there are problems in distribution channels and promotion. The purpose of this thesis is to help Ramcha develop distribution channels through website and social media, and promotion uses social media ads.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T46044
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Dewi Aprilia
"Dengan dikeluarkannya Keppres Nomor 61 tahun 1988 Tentang Lembaga Pembiayaan dan SK Menteri Keuangan No.1251/KMK.013/1988 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan, kegiatan pembiayaan konsumen semakin berkembang. Hal yang menjadi faktor pendorong tingginya pertumbuhan usaha pembiayaan konsumen adalah kegiatan pembiayaan konsumen merupakan media penyaluran kredit usaha kecil perbankan melalui perusahaan pembiayaan. Salah satu contoh bentuk perjanjian kerjasama chanelling dilakukan oleh perusahaan pembiayaan konsumen (PT.X) dengan bank (PT.Y) dalam penyaluran kredit pemilikan mobil atau motor kepada debitur.
Berdasarkan hal-hal tersebut, tulisan ini dibuat untuk mengetahui perjanjian kerjasama Chanelling antara perusahaan pembiayaan konsumen (PT.X) dengan bank (PT.Y) apakah telah sesuai dengan ketentuan KUHPerdata dan ketentuan perbankan, serta kedudukan dan hubungan hukum antara para pihak yang terkait dalam perjanjian tersebut. Selain itu juga untuk mengetahui permasalahan yang mungkin timbul dalam pelaksanaan perjanjian dan upaya penyelesaiannya.
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah penelitian hukum normatif yuridis dengan pendekatan kualitatif. Metode ini diharapkan dapat memberikan kontribusi berupa analisa dan saran terhadap kondisi peraturan perundang-undangan di Indonesia, khususnya mengenai peraturan perusahaan pembiayaan konsumen dan bank. Dengan demikian, tercipta suatu alternatif pendanaan dari bank kepada perusahaan pembiayaan konsumen, yang pada akhir..."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005
S21161
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Y. Benedictus I.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
S17886
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irsan Santoso
"Sejak lama kopi dikenal sebagai salah satu komoditas ekspor non migas unggulan Indonesia. Perkebunan kopi di Indonesia terkait dengan kehidupan Iebih dari 2 juta kepala keluarga petani termasuk pedagang pengumpul, buruh perkebunan besar dan buruh industri pengolahan kopi hingga eksportir. Ekspor komoditas ini mampu menghasilkan devisa Iebih dari $500 juta/tahun selama periode 1994-1998. PT. Putrabali Adyamulia adalah perusahaan swasta, bergerak dalam bidang perdagangan dan pengolahan kopi robusta, berskala menengah dan berorientasi ekspor. Sekarang perusahaan memproduksi 15.000 metric ton/tahun dan dari jumlah tersebut sekitar 7.000-8.000 metric ton/tahun diekspor ke pasar utama Eropa seperti Jennan, Belanda, Polandia, Hongaria sedangkan sisanya dijual di pasar dalam negeri.
Sejak tahun 2000 terjadi over supply kopi robusta menyebabkan harga kopi jenis ini terus menurun dibandingkan harga kopi jenis arabika yang cenderung tinggi di pasar dunia. Indonesia sebagai salah satu produsen kopi robusta terbesar di dunia mengalami dampak terbesar dari rendahnya harga kopi tersebut. Harga yang rendah itu semakin menyulitkan kehidupan para petani kopi Indonesia terutama di Lampung yang dikenal sebagai penghasil kopi robusta terbesar di Indonesia. Di tingkat petani harga biji kopi robusta hanya berkisar Rp. 3.500,- sampai Rp 4.000,-. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan dan prospek ekspor PT. PA ke Eropa rnengingat terjadinya kelebihan pasokan kopi dunia dan kondisi lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) yang dimiliki perusahaan serta kondisi lingkungan ekstemal (peluang dan ancaman) yang dihadapi perusahaan. Kemudian merekomendasikan strategi bisnis yang dianggap paling sesuai untuk diterapkan PT. PA dari basil penelitian ini. Landasan teori yang digunakan adalah alasan pertunya perdagangan internasional, pengertian manajemen strategi dan pemasaran internasional. Untuk mengevaluasi lingkungan ekstemal menggunakan analisis lingkungan jauh dari Pierce dan Robinson yakni factor ekonomi, factor social, factor politik dan factor ekologi. Dan analisis lingkungan industri dari Porter yakni ancaman pendatang baru, tekanan produk pengganti, kekuatan tawar menawar pembeii, kekuatan tawar menawar pemasok dan rivalitas antar pesaing. Sedangkan evaluasi factor internal menggunakan analisis pendekatan fungsional yaitu fungsi pemasaran, keuangan, penelitian dan pengembangan, operasi, SDM dan fungsi-fungsi lainnya yang ada dalam perusahaan. Dalam penelitian ini akan digunakan metode kualitatif deskriptif. Penelitian dilakukan untuk menganalisa lingkungan industri dengan pendekatan Five Forces dari Porter dan menggunakan metode evaluasi faktor-faktor lingkungan internal dan esktemal yang mempengaruhi aktivitas bisnis eskpor perusahaan. Selanjutnya dilakukan penilaian faktor-faktor tersebut dengan pendekatan metode analisis SWOT untuk memperoleh gambaran obyektif tentang peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Dengan strategi yang baik, memungkinkan perusahaan untuk dapat lebih hemat, fleksibel dan lebih terfokus dalam menyediakan barang dan jasa yang lebih efektif kepada bermacam-macam konsumen. Strategi yang benilai dan baik bagi perusahaan dapat mempertahankan keunggulan yang dimiliki seat ini dan menanamkan bibit keunggulan di masa depan. Untuk menjaga daya saing produknya di pasar Eropa selain hares memperhalikan kondisi internal perusahaan, lingkungan di dalam negeri dan negara sasaran jugs senantiasa mempertahankan keunggulan bersaing agar dapat bertahan dan tumbuh di pasar intemasional dalam jangka panjang.
Analisa regresi linear sederhana memperlihatkan bahwa tidak ada pengaruh dad over supply kopi dunia terhadap volume ekspor kopi Indonesia ke negara tujuan utama Eropa tetapi sebaliknya ada pengaruh dari over supply kopi dunia terhadap nilai ekspor kopi Indonesia ke negara tujuan utama Eropa. Berdasarkan hasil analisis SWOT disimpulkan bahwa posisi bisnis perusahaan berada dalam posisi retrenchment (pendutan) melalui captive company. Meskipun demikian karena fundamental keuangan yang cukup baik, dalam jangka pendek yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah dengan menerapkan strategi differensiasi berupa peruaahan dari cara pengolahan biji kopi robusta yang menghasilkan biji kopi komersial menjadi biji kopi specialty yang bernilai tambah lebih dan memiliki harga yang lebih baik. Dalam jangka panjang perusahaan masih mampu merubah posisi ini dengan strategi diversifikasi yang menghasilkan biji kopi arabika atau pengalihan tanaman kopi menjadi tanaman kakao/lada. Ada temuan penting dari hasil analisis bahwa walaupun perbaikan mutu biji kopi robusta dipandang merupakan prioritas utama yang harus diperhatikan dalam upaya peningkatan harga tetapi bagi perusahaan usaha tersebut tidak berarti apapun tanpa kemampuan manajerial direksi perusahaan dalam memantau perkembangan harga komoditi ini di bursa London melalui pengambilan posisi "tahan° atau "jual" stok yang dimiliki. Differensiasi maupun diversifikasi produk memerlukan proses yang cukup panjang sehingga jika strategi ini tidak dapat dilaksanakan maka strategi antisipatif terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan mendiversifikasi pasar yakni berfokus pada usaha mencari pasar di negara-negara non tradisional peminum kopi.

For a long time coffee known as one of commodity export the non preeminent oil and gas of Indonesia. Plantation coffee related in Indonesia with the life more than 2 million family head of farmer of is inclusive of compiler merchant, big plantation labor and industrial labor of processing coffee till exporter. Export this commodity able to yield the foreign exchange more than $ 500 million I year during period 1994-1998. PT. Putrabali Adyamulia is private enterprise, moving in the field of commerce and have processing coffee the robusta, middle scale to and orient the exporting. Now company produce 15.000 metric ton I year and from the amount about 7.000-8.000 metric ton 1 year exported to especially Europe market like Germany, Dutch, Poland, Hungarian while the rest sold by a domestic market. Since year 2000 happened the over supply coffee the robusta cause the price coffee this type of non-stopped compared to by downhill of price coffee the type arabika which tend to high in world market. Indonesia as one of producer coffee the biggest robusta in world experience of the biggest impact from lowering the coffee price. That low price progressively complicate the life of all farmer coffee the Indonesia especially in Lampung which is known as by a producer coffee the biggest robusta in Indonesia. In storey level of farmer of seed price copy the robusia only gyrate the Rp. 3.500,- until Rp 4.000,-. This research aim to to know the growth and prospect export the PT. PA to Europe remember the happening of excess supply coffee the internal environmental condition and world (strength and weakness) owned by the environmental company also condition of external (opportunity and threat) faced by the company. Later; then recommend the business strategy assumed most appropriate to be applied by PT. PA from this research result.
Basis for theory used by is reason of the importance of international trade, congeniality of management of international marketing and strategy. To evaluate the environment external use the environmental analysis far from Pierce and Robinson namely economic factor, factor social, political factor and factor ecology and environmental Analysis is industrial the than Porter namely new corner threat, pressure of substitution product, strength drive a bargain the buyer, strength drive a bargain the supplier and rivality usher the competitor. While internal evaluation factor use the functional approach analysis that is marketing function, finance, research and development, operate for the, existing other SDM function and in company. In this research will be used by a descriptive method qualitative. Research done to analyze the industrial environment with the approach of Five Forces from Porter and use the method evaluate.the internal environmental factors and external influencing activity of business of export company. Is hereinafter done by a the factors assessment with the method approach analyze the SWOT to obtain get the objective picture about opportunity and threat and also strength and weakness owned by the company. With the good strategy, enabling company to earn more economical, flexible and more focused in providing more effective service and goods to all kinds of consumer. Valuable strategy and both for company can maintain the excellence owned in this time and inculcate the excellence seed in future. To take care of the its product competitiveness in Europe market of besides have to pay attention to the internal condition of company, environmental in country and target state also ever maintain the excellence compete so that can hold out and grow in international market on a long term. Analyze the linear regression modestly show that there no influence from over supply coffee the world to volume export the Indonesia coffee to especial target state of Europe but on the contrary there is influence from over supply coffee the world to value export the Indonesia coffee to especial target state of Europe. Pursuant to result analyze the SWOT concluded by that position of company business stay in the position retrenchment (penciutan) of through captive company. Nevertheless because good enough finance fundamental, in short-range which can be conducted by company is by applying strategy differentiation in the form of change from way of seed processing coffee the robusta yielding commercial coffee seed become the seed coffee the valuable specialty add more and own the better price. On a long term company still able to change this position with the strategy diversified yielding seed coffee the arabika or transfer of crop coffee to become the crop cocoa/peppercorn. There is important finding from result analyze that although repair of quality of seed coffee the robusta looked into to represent the especial priority which must be paid attention to in the effort make-up of price but for the effort company meaningless any without ability of managerial of board of directors of company in watching this commodity price growth in stock London through position intake " hold up" or " sell the" stock owned. Differentiation and also product diversification need the process which long enough so that if this strategy is unworkable hence best strategy anticipative which can be done by diversifying market namely focus at effort searching market in nations of non traditional drunkard coffee.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14142
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sherley Fitriani
"Seiring dengan berkembangnya industri property, maka perusahaan furniture pun kini terkena imbas perkembangan tersebut. Salah satu perusahaan yang bermain dalam industri furniture ini adalah PT. Artifak Pratita. Perusahaan ini mengusung sebuah desain furniture klasik yang umumnya digemari oleh kalangan masyarakat dengan ekonomi mapan. Dengan begitu artifak menjadi salah satu perusahaan yang bersaing di bidang furniture klasik dalam merebut konsumen yang jumlahnya cenderung sedikit.
Keputusan pembelian sebuah furniture tidak sama seperti produk-produk umum lainnya. Produk furniture yang terglong high involvement ini membutuhkan proses waktu dalam mengkonsumsi sebuah produk tersebut. Dalam proses pemikiran seorang konsumen, juga dipengaruhi oleh beberapa program promosi yang diciptakan oleh perusahaan. Namun di sisi lain terdapat pula sebuah komunikasi yang biasa disebut dengan word of mouth. Word of mouth communication ini merupakan salah satu komunikasi informal yang didapat dari teman, rekan kerja, keluarga atau orang-orang yang ahli di suatu bidang tertentu. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dan efektifitas WOM dalam pemasaran di industri furniture dan bagaimana sikap konsumen dalam memberikan WOM kepada orang lain. Apakah WOM yang diberikan konsumen kepada orang lain merupakan WOM positif yang sama seperti sewaktu konsumen tersebut menerimanya dari orang lain.

Furniture companies are influenced by the increasing of property industry. One of the company plays in this industry is PT. Artifak Pratita. The company offers classic design furniture mainly preferred by upper economic class. By playing in that segment made Artifak?s potential customers are slightly small.
The decision to buy a furniture product is not the same with other products. Furniture products which are considered as high involvement products need some period of time to make a buying decision. Promotion programs created by the company also are influencing customer?s decision process. On the other side there is a form of communication called the word of mouth. This type of communication is a part of informal communication gathered from friends, colleagues, family members or experts in certain field.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18421
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>