Ditemukan 150301 dokumen yang sesuai dengan query
Ridho Harun Alqalam
"Pesatnya perkembangan internet menyebabkan perubahan besar dalam kegiatan bisnis. Saat ini, orang dapat dengan mudah membeli produk di platform E-commerce, pasar virtual tempat individu dan bisnis dapat memposting produk mereka untuk dijual. Industri bisnis ini paling cocok dengan situasi dunia saat ini karena minimnya kerusakan lingkungan dan juga pandemi covid-19 yang memaksa orang untuk mengurangi mobilitasnya. Namun, efek dari industri bisnis ini jika mereka masih melakukan tanggung jawab sosial perusahaan lingkungan (ECSR) masih samar. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh ECSR terhadap perilaku konsumen jika dilakukan oleh platform E-commerce di negara berkembang dan menggunakan reputasi merek sebagai mediatornya. Penelitian ini ingin menekankan kepada setiap pelaku bisnis bahwa tanggung jawab lingkungan dapat dilakukan oleh semua orang, bukan hanya mereka yang merusak atau sedang merusak lingkungan saja karena kita semua hidup di bumi yang sama dan setiap orang harus bertanggung jawab terhadapnya.
The rapid development of the internet caused a huge change in business activities. Nowadays, people can easily buy products on the E-commerce platform, a virtual market where individuals and businesses can post their products to be sold. This business industry suits best to the current world situation due to the lack of damage to the environment and also the covid-19 pandemic that forced people to reduce their mobilisation. However, the effect of this business industry if they still performed environmental corporate social responsibility (ECSR) is still vague. This research is conducted to see the effect of ECSR on consumer behaviour if it is performed by an E-commerce platform in a developing country and use brand reputation as the mediator. This research wants to emphasise to every business that environmental responsibility can be done by everyone, not just those who damage or are damaging the environment only because we all live on the same earth and everyone should be responsible with it."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Alvian Irfanda Arifin
"Internasionalisasi perusahaan dari negara berkembang ke negara maju datang dengan tantangan persepsi yang lebih rendah pada produk dan layanan terkemuka dari negara asal mereka. Studi ini mengungkapkan bahwa CSR dapat menjadi alat yang membantu internasionalisasi perusahaan negara berkembang dengan lebih memahami efek adopsi CSR pada niat beli dengan efek mediasi reputasi perusahaan pada konteks perusahaan negara berkembang yang bertujuan untuk mendapatkan penerimaan produk dari konsumen Eropa. . Studi dilakukan dengan survei online dengan menggunakan perbandingan kelompok, yang membenarkan bahwa adopsi CSR memiliki dampak positif yang signifikan terhadap reputasi perusahaan dan niat beli konsumen Eropa. Selain itu, reputasi perusahaan memiliki dampak yang signifikan terhadap niat beli. Oleh karena itu, temuan penelitian ini mengusulkan bahwa adopsi CSR mempengaruhi persepsi positif terhadap reputasi perusahaan, yang pada gilirannya mengarah pada niat pembelian yang lebih tinggi.
Internationalization of firms from developing countries to developed countries comes with challenges of lower perception on products and services leading from their country of origin. This study reveals that CSR can be a tool that helps the internationalization of developing country firms by further understanding the effect of CSR adoption on purchase intention with the mediating effect of corporate reputation on the context of developing country firms aiming to gain product acceptance from European consumers. The study is performed by online survey with the use of group comparison, which justifies that adoption of CSR has a significant positive impact on corporate reputation and European consumers' purchase intention. Moreover, corporate reputation has a significant impact on purchase intention. Therefore, findings of this study proposed that adoption of CSR influence positive perception on corporate reputation, which in turn leads to the higher intention of purchase "
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Murti Dewi Hani
"Reputasi Perusahaan adalah bagaimana stakeholder melihat perusahaan. Untuk meningkatkan reputasi, perusahaan menggunakan CSR. Stakeholder memerlukan informasi CSR untuk membangun persepsi tentang perusahaan. Penelitian ini mengenai peran iklan perusahaan terkait hal ini. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh significan dari iklan perusahaan terhadap sikap terhadap kegiatan CSR dan reputasi perusahaan tetapi pengaruh sikap tentang kegiatan CSR terhadap reputasi perusahaan tidak signifikan. Penelitian ini menggunakan Elaboration Likelyhood Model untuk melihat apakahperubahan sikap merupakan hasil proses kognitif. Iklan perusahaan menimbulkan sikap positif terhadap perusahaan namun tidak sepenuhnya terbentuk karena proses kognitif.
Corporate Reputation is how stakeholders see a company. To enhance its reputation, company uses CSR. Stakeholders need information to construct CSR-based belief associated with the company, this paper consider the role of corporate image advertising in achieving this end. The result showed Corporate Image Advertising has a significant influence toward Attitude towards CSR practices and Corporate Reputation but the influence of Attitude towards CSR Practices towards Corporate Reputation is not significant. This research used The Elaboration Likelyhood Model to study whether attitude change is the result of cognitive process. Corporate Image Advertising enhance the positive attitude towards Corporate Reputation but is not entirely formed through cognitive process."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Herdiana Sukmadhany
"Tesis ini membahas salah satu strategi dari
Public Relations (Hubungan Masyarakat) yakni CSR (
Corporate Social Responsibility) sebagai salah satu strategi bisnis yang mampu meningkatkan reputasi perusahaan termasuk pada perusahaan yang bergerak di bidang jasa pembiayaan. Dengan melakukan kegiatan sosial dapat dilihat sebagai bentuk pendekatan atas perhatian perusahaan dalam melaksanakan tanggung jawabnya kepada masyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk melihat dampak serta pengaruh yang ditimbulkan dari salah satu strategi perusahaan ini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain eksploratif.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa strategi CSR termasuk dalam strategi bisnis yang turut serta membantu meningkatkan citra dan reputasi perusahaan pembiayaan walaupun tergolong terbatas pada kegiatan sosialnya saja. Ukuran keberhasilan secara tertulis dan mendapatkan
feedback baik dari karyawan maupun masyarakat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan strategi ini.
This study discussed on one of Pubic Relations strategy that is CSR (Corporate Social Responsibility) as one of business strategy that can build company reputation including to finance company in service sector. Execute social activities had seen as consideration in approaching implementation company responsibility to public. This research happen to see the impact also influence that arise from this one of company strategy. This research is using qualitative research with explorative des ign. The result of this research conclude that CSR strategy include in business strategy that get involve to help increase image and finance company reputation although limited only in social activities. Hence, success measurement in written and get feedback either from employee or public can use as effectiveness indicator of this strategy."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T33963
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Anandita Nurasti
"Dapat meningkatkan minat melamar para pencari kerja berkualitas yang sesuai dengan tuntutan perusahaan merupakan hal yang penting. Corporate Social Responsibility (CSR) yang ada di perusahaan dianggap dapat meningkatkan minat melamar pencari kerja. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap application intention dengan mediasi value congruence pada Generasi Z dengan studi pada sektor industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui kuesioner yang disebarkan secara daring kepada 375 responden Generasi Z yang telah berpendidikan tinggi dan sedang mecari pekerjaan menggunakan teknik penarikan data purposive sampling dan snowball. Data dianalisis menggunakan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh CSR terhadap application intention pada Generasi Z dengan sektor industri FMCG. Pada uji mediasi menunjukkan bahwa value congruence memiliki pengaruh mediasi parsial pada hubungan CSR terhadap application intention pada Generasi Z dalam sektor industri FMCG.
It is important to increase qualified job seekers’ application intention in accordance with the company’s demands. Corporate Social Responsibility (CSR) is considered to increase job seekers’ application intention. The purpose of this study is to determine the effect of Corporate Social Responsibility (CSR) on application intention with value congruence as mediating variable towards Generation Z with a study on Fast Moving Consumer Goods (FMCG) industrial sector. This study method uses a quantitative approach through questionnaires distributed online to 375 Generation Z respondents who are highly educated and looking for a job with purposive sampling and snowball data collection techniques. Data analyzed using path analysis. The results showed that there is an influence of CSR on application intention towards Generation Z in the FMCG industrial sector. The mediation test showed that value congruence has a partial mediating effect on the relationship between CSR and application intention towards Generation Z in the FMCG industrial sector."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Putri Alifya Kinanti Erlangga
"Penelitian ini membahas mengenai salah satu model pelaksanaan CSR pada perusahaan di Indonesia yang dilihat dari disiplin ilmu Kesejahteraan Sosial. Urgensi dilakukannya penelitian ini adalah terdapat bentuk nyata yang dilakukan oleh perusahaan yang bekerja sama dengan yayasan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan melalui program CSR. Penelitian ini mendeskripsikan salah satu program CSR dari PT. Astra International Tbk yang bekerja sama dengan Yayasan Peduli Lingkungan Semut Merah yaitu program Kampung Berseri Astra (KBA) sebagai upaya pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan di Kampung Rawajati, Jakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan program serta faktor-faktor yang mempengaruhi dari pelaksanaan program KBA pada pilar lingkungan di KBA Rawajati. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi deskriptif. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Maret 2022 hingga November 2022 melalui studi literatur dan wawancara mendalam secara langsung terhadap 7 informan yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Analisa data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan serta verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pihak CSR Astra International telah melakukan program CSR pada pilar lingkungan berupa pemberdayaan masyarakat seperti pemberian pelatihan, pendampingan, pembinaan masyarakat, serta memberikan fasilitas sarana yang menunjang peningkatan kualitas lingkungan di wilayah KBA Rawajati. Namun, pelaksanaan program tersebut belum dilakukan secara maksimal dikarenakan partisipasi masyarakat tidak dilibatkan dalam tahap perencanaan program sehingga program yang dihasilkan kurang efektif terhadap peningkatan kualitas masyarakat dan lingkungan KBA Rawajati. Faktor pendukung program KBA pada pilar lingkungan di KBA Rawajati meliputi adanya partisipasi aktif dari penggiat kampung dan masyarakat, terdapat dukungan dari mitra program, adanya dukungan penuh dari pemerintah, dan terdapat lingkungan dan infrastruktur yang memadai. Sedangkan, faktor penghambat programnya adalah kurangnya sosialisasi program kepada seluruh masyarakat di KBA Rawajati yang menyebabkan masyarakat menolak keterlibatan dengan program CSR milik Astra, terdapat konflik perbedaan kepentingan antar masyarakat, pandemi COVID-19 sehingga menyebabkan adanya pembatasan aktivitas sosial masyarakat pada lingkungan KBA Rawajati, dan adanya permasalahan terkait pemberian dana dan bantuan program dari pihak Astra. Hasil penelitian ini diharapkan bersumbangsih bagi program studi Ilmu Kesejahteraan Sosial berupa pengayaan mata kuliah Kesejahteraan Sosial dalam Sektor Industri dan intervensi komunitas dan pengembangan masyarakat.
This study discusses one model of implementing CSR in companies in Indonesia, which is seen from the discipline of Social Welfare. The urgency of conducting this research is that there are concrete forms carried out by companies that work with foundations in improving the welfare of society and the environment through CSR programs. This study describes one of the CSR programs of PT. Astra International Tbk, in collaboration with the Peduli Lingkungan Semut Merah Foundation, namely the Kampung Berseri Astra (KBA) program as an effort to empower environment-based communities in Rawajati Village, Jakarta. The purpose of this research is to describe the implementation of the program and the factors that influence the implementation of the KBA program on the environmental pillar in Rawajati KBA. This research uses a qualitative approach with a descriptive study. Data collection was carried out from March 2022 to November 2022 through a literature study and direct in-depth interviews with 7 informants who were selected using a purposive sampling technique. Data analysis carried out in this study was data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions and verification. The results of the research show that Astra International's CSR has carried out CSR programs on the environmental pillar in the form of community empowerment such as providing training, mentoring, community development, as well as providing facilities that support environmental quality improvement in the Rawajati KBA area. However, the implementation of the program has not been carried out optimally because community participation was not involved in the program planning stage so that the resulting program was less effective in improving the quality of the community and environment of the Rawajati KBA. The supporting factors of the KBA program in the environmental pillar at Rawajati KBA include active participation from village and community activists, support from program partners, full support from the government, and adequate environment and infrastructure. Meanwhile, the inhibiting factors for the program were the lack of socialization of the program to the entire community at Rawajati KBA which caused the community to refuse involvement with Astra's CSR program, there were conflicts of interest between communities, the COVID-19 pandemic had caused restrictions on community social activities within KBA Rawajati, and there are problems related to the provision of funds and program assistance from Astra. The results of this research are expected to contribute to the Social Welfare Science study program in the form of enrichment of Social Welfare courses in the Industrial Sector and community intervention and community development."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dewi Aprianingsih
"
ABSTRAKProgram CSR dalam konteks industri ekstraktif merupakan upaya untuk memperbaiki relasi dan meningkatkan kesejahteraan khususnya komunitas lokal. Dengan adanya cakupan geografis yang ditentukan oleh korporasi maka berimplikasi pada proses pelaksanaan program CSR. Artikel ini bertujuan untuk melihat bagaimana proses pelaksanaan program CSR di wilayah cakupan Ring 1 dan Ring 2 dan implikasinya terhadap relasi korporasi dan komunitas lokal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil menunjukan wilayah Ring 1 cenderung tidak mengalami peningkatan kesejahteraan dan tidak terjalin relasi harmonis dibandingkan dengan wilayah Ring 2. Data tersebut memperlihatkan adanya kondisi terbalik di wilayah Ring 1 dan Ring 2. Kebaruan yang ditawarkan oleh artikel ini, yaitu peneliti menggunakan konsep penanganan keluhan dan komunikasi sebagai suatu upaya korporasi panas bumi membangun relasi dengan komunitas lokal. Kesimpulan dalam artikel ini adalah adanya kondisi terbalik di wilayah Ring 1 dan Ring 2 disebabkan karena beberapa faktor tertentu yang kemudian menjadi prasyarat penting dalam proses pelaksanaan program CSR dengan tujuan membangun relasi korporasi-komunitas lokal dan untuk peningkatan kesejahteraan komunitas lokal.
ABSTRACTCSR in the context of extractive industries is an attempt to improve social relations and social welfare in local community. The geographical scope in the CSR has implications for the process of implementing CSR programs. This article aims to look at how the process of implementing CSR programs in the scope area of Ring 1 and Ring 2 and the implication for corporate and local community relation. This study used a qualitative approach with case studies method. Results of study showed that the area of Ring 1 are less likely to increase social welfare and relation than Ring 2. The data showed the reverse conditions in the area of Ring 1 and Ring 2. These condition has an impact for corporate and local community relation. The novelty offered by this article, that the researcher uses the concept of grievance mechanism and communications as a corporate effort to build relationship with local community. Conclusion in this article is the reverse conditions in the area of Ring 1 and Ring 2 are caused due to some certain factors which later became an important prerequisite in the processes of implementing of CSR programs with the aim of establishing relation between corporate and local community and to improve well-being of local community."
2016
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Maria Antoinette Clara W
"Perusahaan kini semakin menggunakan konsep Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mempertahankan posisi mereka di dalam dan juga untuk memasuki suatu pasar ekonomi, dengan menerapkan CSR dalam strategi bisnis perusahaan mereka. Mengemban tanggung jawab sosial tidak selalu datang darri kesadaran diri perusahaan tersebut. Ini bisa saja berasal dari 'permintaan akan tindakan dan produk yang etis, interes para pemangku kepentingan (stakeholders), dan adanya niat untuk memaksimalisasi keuntungan. Skripsi ini akan menganalisis tiga faktor diatas yang menjadi elemen penentuan bagi perusahaan dalam menerapkan CSR dalam strategi bisnis mereka.
Companies are now increasingly using the concept of Corporate Social Responsibility (CSR) in order to maintain their position also to enter a market, by implementing CSR in their business strategy. Becoming socially responsible does not always come from a self-awakening of the firm. It may come from the increasing consumers’ demand towards ethical actions and products, stakeholders’ interests, and the intention to do profit maximization. This paper will further analyse the mentioned three factors, which become determining elements of companies to implement a higher degree of CSR in their business strategy. "
Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Wira Vidia
"Tesis ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dikeluarkannya PP No. 93 Tahun 2010 tentang insentif pajak atas pengeluaran CSR tertentu terhadap aktivitas CSR dan tingkat tax avoidance perusahaan. Dengan menggunakan sampel perusahaan manufaktur tahun 2008 hingga 2011, ditemukan bahwa terdapat peningkatan rata-rata aktivitas CSR antara tahun 2008 dan 2011. Namun berdasarkan hasil regresi, peningkatan aktivitas CSR tersebut bukan disebabkan oleh dikeluarkannya PP No. 93 Tahun 2010. Selanjutnya, penelitian ini mendokumentasikan bahwa terdapat penurunan rata-rata tingkat tax avoidance antara sebelum dan setelah dikeluarkannya peraturan tersebut. Terakhir, penelitian ini membuktikan bahwa tingkat tax avoidance tidak mempengaruhi aktivitas CSR, dan PP No. 93 Tahun 2010 tidak mempengaruhi hubungan tingkat tax avoidance dan aktivitas CSR. Dari hasil wawancara diperoleh kesimpulan bahwa sebagian besar perusahaan tidak mengetahui adanya insentif pajak atas pengeluaran CSR tertentu. Dan aktivitas CSR perusahaan tidak didasarkan pada ada-tidaknya insentif pajak atas pengeluaran CSR.
This study is aimed at investigating the effect of PP No. 93 Tahun 2010 about tax incentive for certain CSR expenditures, to CSR activities and tax avoidance. Using sample data from manufacture industry 2008 to 2011, the results show that there is significant enhancement in CSR activity between 2008 and 2011. But the increment of CSR activity is not because of PP No. 93 Tahun 2010. There is reduction in tax avoidance level between before and after the publishment of PP No. 93 Tahun 2010. We also find that there is no association between tax avoidance and CSR activity, and PP No. 93 Tahun 2010 has no influence to the association between tax avoidance and CSR activity. From companies that we interviewed, we conclude that most of them don't know that there is a tax incentive for CSR expenditure. Thus, this regulation has no effect to their CSR activity."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42538
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Marisca Wulansari
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran Yayasan KEHATI dalam implementasi CSR SEGS, Ltd pada proyek CSR Prakarsa Lintasan Hijau Halimun Salak. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Dari hasil penelitian didapati peran KEHATI dalam implementasi CSR adalah peran enabling dan coordinating. Hasil penelitian ini menunjukan ketika bentuk pengelolaan CSR adalah kolaborasi, Yayasan KEHATI memiliki otonomi yang memungkinkannya menjalankan beberapa peran diantaranya sebagai katalisator dalam kerja sama yakni dengan menyeimbangkan kepentingan perusahaan maupun taman nasional dalam kemitraan, menjadi mediator dengan menghubungkan perusahaan dengan NGO lokal yang mampu melakukan pekerjaan teknis restorasi, memfasilitasi kerja sama masyarakat dengan stakeholder terkait demi keberlanjutan proyek serta brokering capacity dalam meningkatkan kapasitas teknis masyarakat dan membangun kapasitas keuangan NGO lokal dan kelompok masyarakat sementara ketika pengorganisasian CSR dijalankan dalam bentuk donasi peran KEHATI hanya sebagai perantara (broker) saja oleh perusahaan. Perubahan peran ini menunjukan kenyataan bahwa kerja sama tidak terjadi dalam kondisi statis tetapi dalam lingkungan yang dinamis, akibatnya ketika orang berubah dan organisasi berubah maka peran NGO dalam implementasi CSR juga ikut berubah. Faktor pendukung KEHATI dalam kerja sama ini adalah pengalaman dan reputasi KEHATI dan linking social capital yang dimiliki KEHATI sedangkan faktor penghambat dalam kerja sama ini adalah perbedaan pandangan terkait pengelolaan proyek antara perusahaan dan KEHATI, belum memadainya pengelolaan sumber daya manusia di KEHATI dan adanya perubahan sistem administrasi dan keuangan di kedua organisasi. Pola relasi yang berubah di periode pertama dan kedua juga telah menyebabkan faktor yang menjadi pendukung di periode pertama malah menjadi faktor penghambat di periode kedua yaitu kepercayaan dan komunikasi.
This study aims to see the role of the KEHATI Foundation in the implementation of CSR SEGS, Ltd in the Halimun Salak Green Corridor Initiative CSR project. This research is a qualitative research with a case study research design. From the research results, it was found that KEHATI's role in CSR implementation is an enabling and coordinating role. The results of this study show that when the governance of CSR is collaboration, the KEHATI Foundation has autonomy which allows it to carry out several roles including as a catalyst in cooperation by balancing the interests of companies and national parks in partnerships, becoming a mediator by connecting companies with local NGOs capable that understand restoration technique, facilitating community cooperation with related stakeholders for the sake of project sustainability as well as brokering capacity in increasing the technical capacity of the community and building the financial capacity of local NGOs and community groups. Meanwhile when CSR governance is carried out in the form of donations, KEHATI's role is only as an intermediary (broker). This change in role shows the fact that cooperation does not occur in static conditions but in a dynamic environment. As a result, when people change and organizations change, the role of NGOs in implementing CSR also changes. The supporting factors for KEHATI in this collaboration are the experience and reputation of KEHATI and the social capital linking owned by KEHATI, while the inhibiting factor in this cooperation is the difference in views regarding project management between the company and KEHATI, the inadequate management of human resources in KEHATI and changes in the administrative system. and finance in both organizations. The changing relationship patterns in the first and second periods have also caused the supporting factors in the first period to become inhibiting factors in the second period, namely trust and communication."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library