Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154555 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adefrid Marcelino
"L’Oréal merupakan sebuah merek kosmetik sekaligus nama perusahaan kosmetik multinasional dari Perancis yang menonjol sebagai pelopor industri kosmetik global. Keberhasilan L’Oréal sebagai salah satu perusahaan terbesar di industri kecantikan internasional tidak terlepas dari proses branding, salah satunya adalah corporate branding. Di Indonesia, L’Oréal didirikan sejak 1979 dan menjadi perusahaan fast moving consumer goods terdepan dalam menyediakan produk luxury bagi masyarakat. Dalam perkembangannya, L’Oréal juga melakukan proses branding melalui media sosial. Tulisan ini bertujuan untuk memahami dan menganalisis proses corporate branding yang dilakukan L’Oréal Indonesia melalui media sosial (Instagram) dari tiga dimensi, yaitu corporate associations, corporate values, dan corporate benefits. Tulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis konten sebagai metode pengumpulan data. Hasil analisis menunjukkan bahwa L’Oréal Indonesia menampilkan ketiga dimensi di atas dalam akun Instagram (@lorealindonesia) dengan dimensi yang paling ditonjolkan adalah corporate associations dimana L’Oréal Indonesia menggunakan bantuan selebriti dan tokoh publik untuk mendukung mereknya serta membantu membentuk asosiasi yang positif.
L’Oréal is a cosmetic brand also the name of a multinational cosmetics company from France that stands out as a pioneer in the global cosmetics industry. L’Oréal’s success in becoming one of the largest companies in the international beauty industry is not irrespective of branding processes, one of which is corporate branding. In Indonesia, L’Oréal was founded in 1979 and has become the leading fast moving consumer goods company in providing luxury products for society. In its development, L’Oréal also carried out branding processes through social media. This paper is aimed to understand and analyse the corporate branding process carried out by L’Oréal Indonesia through social media (Instagram) from three dimensions, which are corporate associations, corporate values, and corporate benefits. This paper uses a qualitative approach with content analysis as the data collection method. The results of the analysis show that L’Oréal Indonesia displays the three dimensions above in its Instagram account (@lorealindonesia) with the most prominent dimension being corporate associations where L’Oréal Indonesia uses the help of celebrities and public figures to support its brand and help form positive associations."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Adefrid Marcelino
"L’Oréal merupakan sebuah merek kosmetik sekaligus nama perusahaan kosmetik
multinasional dari Perancis yang menonjol sebagai pelopor industri kosmetik global.
Keberhasilan L’Oréal sebagai salah satu perusahaan terbesar di industri kecantikan
internasional tidak terlepas dari proses branding, salah satunya adalah corporate branding. Di Indonesia, L’Oréal didirikan sejak 1979 dan menjadi perusahaan fast moving consumer goods terdepan dalam menyediakan produk luxury bagi masyarakat. Dalam perkembangannya, L’Oréal juga melakukan proses branding melalui media sosial. Tulisan ini bertujuan untuk memahami dan menganalisis proses corporate branding yang dilakukan L’Oréal Indonesia melalui media sosial (Instagram) dari tiga dimensi, yaitu corporate associations, corporate values, dan corporate benefits. Tulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis konten sebagai metode pengumpulan data. Hasil analisis menunjukkan bahwa L’Oréal Indonesia menampilkan ketiga dimensi di atas dalam akun Instagram (@lorealindonesia) dengan dimensi yang paling ditonjolkan adalah corporate associations dimana L’Oréal Indonesia menggunakan bantuan selebriti dan tokoh publik untuk mendukung mereknya serta membantu membentuk asosiasi yang positif.

L’Oréal is a cosmetic brand also the name of a multinational cosmetics company from France that stands out as a pioneer in the global cosmetics industry. L’Oréal’s success in becoming one of the largest companies in the international beauty industry is not irrespective of branding processes, one of which is corporate branding. In Indonesia, L’Oréal was founded in 1979 and has become the leading fast moving consumer goods company in providing luxury products for society. In its development, L’Oréal also carried out branding processes through social media. This paper is aimed to understand and analyse the corporate branding process
carried out by L’Oréal Indonesia through social media (Instagram) from three dimensions, which are corporate associations, corporate values, and corporate benefits. This paper uses a qualitative approach with content analysis as the data collection method. The results of the analysis show that L’Oréal Indonesia displays the three dimensions above in its Instagram account (@lorealindonesia) with the most prominent dimension being corporate associations where L’Oréal Indonesia uses the help of celebrities and public figures to support its brand and help form positive associations.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Velia Lukita
"Di tengah persaingan yang ketat antar perusahaan konsultan periklanan, corporate branding sebagai usaha untuk melakukan diferensiasi semakin marak dilakukan, terutama melalui media sosial Instagram. Usaha tersebut terlihat pada salah satu perusahaan konsultan periklanan Indonesia, yaitu Dentsu Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk memahami aspek-aspek corporate branding yang ditonjolkan Dentsu Indonesia melalui media sosial Instagram. Penelitian ini menggunakan data yang didapat melalui metode analisis tematik konten kualitatif yang secara kontekstual diinterpretasikan sebagai analisis terarah (directed content analysis). Dari hasil analisis yang dilakukan, Dentsu Indonesia terlihat cenderung lebih menonjolkan dua aspek corporate branding, yaitu people dan citizenship, dibandingkan aspek lainnya. Dalam hal ini, dapat disimpulkan bahwa Dentsu Indonesia membentuk branding sebagai perusahaan yang memiliki sumber daya manusia kompeten serta memiliki kepedulian pada lingkungan, karyawan, dan masyarakat.

In the midst of intense competition between advertising consulting companies, corporate branding as an effort to differentiate is increasingly being carried out, especially through Instagram. This effort can also be seen in one of advertising consulting companies in Indonesia, which is Dentsu Indonesia. This study aims to understand aspects of corporate branding highlighted by Dentsu Indonesia through their Instagram. This study uses data obtained through qualitative thematic content analysis methods which are contextually interpreted as directed content analysis. From the results of the analysis, Dentsu Indonesia tends to emphasize two aspects of corporate branding, which are people and citizenship, compared to other aspects. Hence, it can be concluded that Dentsu Indonesia establishes a branding as a company that has competent human resources and has concern for the environment, employees, and society."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Brigitta Sasotya Maharani
"Membentuk citra perusahaan sebagai tempat bekerja yang diinginkan merupakan upaya penting bagi perusahaan mengingat ketatnya persaingan untuk mendapatkan calon calon karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengeksplorasi identitas employer branding melalui nilai-nilai perusahaan dan employer value propositions yang dimiliki oleh agensi X mengenai employer branding yang dilakukan lewat media sosial, dan juga positioning employer branding yang terlihat dari konten Instagram agensi X dan citra brand agensi X bagi calon karyawan Penelitian ini menggunakan paradigma post-positivisme dengan pendekatan kualitatif.
Hasil dari penelitian ini adalah agensi X hampir seluruhnya menyampaikan elemen-elemen employer branding lewat Instagramnya-nya yang diturunkan dari nilai-nilai perusahaan dan employer value propositions. Nilai yang dominan muncul pada instagramnya adalah nilai sosial dengan indikator lingkungan kerja dan kolega yang menyenangkan. Sebagian besar konten mendapatkan kesan positif dan dianggap ideal oleh calon karyawan.

Establishing a company image as a desired place of work is one of the important efforts for the company given the tight competition in attracting prospective employees. This study aims to describe and explore the identity of employer branding through Agency X's corporate values and employer value propositions regarding employer branding carried out through social media, and the positioning of employer branding seen from Agency X's Instagram contents and how they are perceived by prospective employees. This study uses the post-positivism paradigm with a qualitative approach.
The results of this study are that Agency X presents the elements of employer branding through its Instagram almost entirely. The dominant value that appears on the instagram is social values indicated by fun working environment and good relationship between colleagues. Most content gains a positive impression and is considered ideal by prospective employees.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Dwi Restanty
"Multimodal studies on various brand activities in social media have been prevalent. However, multimodal analysis for social media branding as a contributing factor to communicating branding messages is limited. In this research paper, the commercial skincare brand Drunk Elephant (DE), and its skincare “smoothie” Instagram publishments are examined to provide a closer inspection of multimodality in social media branding. This paper employs Generic Structure Potential (GSP) proposed by Yuen (2004) and Visual Grammar theory by Kress & Van Leeuwen (2006) to identify specified multimodal elements and analyze their interactions as well as composition as complete multimodal texts. This study illustrates how arrangements of visual and linguistic elements in DE’s multimodal texts presented the brand’s multimodality. These construct a versatile and salient social media branding and convey certain messages that highlight the brand’s communicated value. This study offers a critical discussion for the less-conversed topic through a close examination of a brand’s branding effort while stimulating expansion for other possible related research topics.

Berbagai studi multimodal terhadap aktivitas brand dalam media sosial sering dilakukan. Namun, analisis melalui pendekatan multimodal terhadap branding media sosial sebagai pendukung komunikasi pesan brand belum banyak ditelusuri. Dalam artikel ini, aspek modality branding media sosial sebuah brand kecantikan Drunk Elephant (DE) dan Skincare “Smoothies” sebagai salah satu upaya branding akan ditelaah kemudian dianalisis. Artikel ini menggunakan Generic Structure Potential (GSP) oleh Yuen (2004) dan Visual Grammar theory oleh Kress & Van Leeuwen (2006) sebagai landasan kerangka analisis untuk mengidentifikasi berbagai elemen multimodal secara spesifik kemudian menganalisis interaksi dan komposisinya sebagai teks multimodal yang lengkap. Artikel ini mengilustrasikan bagaimana kombinasi susunan unsur visual dan linguistik dalam teks multimodal DE menggambarkan aspek multimodality yang kemudian menyampaikan branding media sosial yang unik dan fleksibel. Selain itu, pesan yang menonjolkan nilai-nilai brand juga tersalurkan lewat branding media sosial mereka. Studi ini menyajikan diskusi kritis untuk topik yang belum banyak ditelusuri juga membantu memperluas topik penelitian lainnya yang terkait."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Dzaky Akbar Aryoputra
"Sosial media saat ini telah menjadi bagian yang melekat pada kehidupan masyarakat luas baik di Indonesia maupun dunia dengan 61,8% dari total populasi di Indonesia adalah pengguna sosial media. Sosial media merupakan suatu alat yang dapat dimanfaatkan oleh brand untuk melibatkan diri dan mempengaruhi konsumen maupun calon konsumen nya. Dikarenakan sosial media memberikan kesempatan bagi brand untuk dapat berpartisipasi dan berinteraksi dengan konsumen dan calon konsumen nya sekaligus meningkatkan rasa keakraban dan membangun hubungan dengan konsumen dan calon konsumen. Salah satu aplikasi sosial media yang dapat digunakan oleh brand untuk berinteraksi dan terlibat dengan konsumen nya adalah Instagram. Fitur-fitur yang ada pada Instagram yang berfokus kepada konten-konten visual dapat membantu brand terlibat dengan konsumen nya. Khususnya brand pada industri fashion, dimana brand pada industri ini sangat bergantung kepada aspek visual. Salah satu brand fashion khusus Indonesia dengan pengikut dan jumlah interaksi terbanyak di Instagram adalah @UniqloIndonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi involvement on brand’s social media instagram, seperti brand familiarity dan information quality. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui efek dari involvement on brand’s social media instagram kepada attitudes towards brand’s social media instagram dan future purchase intention. Desain penelitian ini adalah konklusif deskriptif dengan tipe cross sectional. Metode yang digunakan adalah purposive sampling dengan menganalisis 184 responden yang mengikuti akun instagram @UniqloIndonesia, berusia 18-34 tahun, dan berdomisili di Indonesia. Data pada penelitian ini diolah menggunakan Partial Least Squares-Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Hasil pada penelitian menunjukkan information quality berpengaruh terhadap involvement on brand’s social media instagram. Involvement on brand’s social media instagram berpengaruh kepada atitudes towards brand’s social media instagram. Attitudes towards brand’s social media instagram berpengaruh secara langsung kepada future purchase intention dan memediasi hubungan antara involvement on brand’s social media instagram dengan future purchase intention.

Social media has now become an inherent part of the lives of the wider community both in Indonesia and the world with 61.8% of the total population in Indonesia being social media users. Social media is a tool that brands can use to engage and influence consumers and potential customers. This is because social media provides an opportunity for brands to be able to participate and interact with consumers and potential customers while increasing a sense of familiarity and building relationships with consumers and potential customers. One of the social media applications that brands can use to interact and engage with their consumers is Instagram. Instagram's features that focus on visual content can help brands engage with their consumers. Especially brands in the fashion industry, where brands in this industry are very dependent on the visual aspect. One of Indonesia's special fashion brands with the most followers and interactions on Instagram is @UniqloIndonesia. This study was conducted to determine the factors that can affect the involvement on a brand's social media Instagram, such as brand familiarity and information quality. This study also aims to determine the effect of involvement on brand's social media Instagram on attitudes towards brand's social media Instagram and future purchase intentions. The design of this research is descriptive conclusive with cross sectional type. The method used is purposive sampling by analyzing 184 respondents who follow the @UniqloIndonesia Instagram account, aged 18-34 years, and domiciled in Indonesia. The data in this study were processed using Partial Least Squares-Structural Equation Modeling (PLS-SEM). The results of the study show that information quality has an effect on involvement on the brand's social media Instagram. Involvement on brand's social media instagram affects attitudes towards brand's social media instagram. Attitudes towards Instagram's social media brand have a direct effect on future purchase intentions and mediate the relationship between Instagram's involvement on brand's social media and future purchase intentions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taskya Az Zahra Iskandar
"Perkembangan teknologi yang masif dan pesat, termasuk internet, telah memberikan dampak yang signifikan terhadap berbagai bidang kehidupan manusia. Internet dan media sosial pun mulai dianggap sebagai kebutuhan primer manusia dalam setiap aktivitas kesehariannya. Bukan hanya sebagai sarana pertukaran informasi, kini media sosial juga menjadi tempat di mana individu saling bersaing untuk mendapatkan perhatian khalayak. Maka dari itu, personal branding menjadi suatu hal yang penting. Bahkan, banyak pengguna yang dengan sengaja membagikan konten terkait topik tertentu hingga akhirnya memiliki pengaruh terhadap para pengikutnya dan disebut sebagai influencer. Informasi yang dibagikan pun beragam, salah satunya mengenai kegiatan berkeluarga atau aktivitas parenting, yang sekaligus memunculkan istilah “family-influencer”. Tulisan ini akan membahas bagaimana family-influencer Indonesia melakukan personal branding melalui strategi impression management di media sosialnya. Berdasarkan analisis yang dilakukan, terlihat bahwa family-influencer yang dianalisis telah mengimplementasikan tujuh dari delapan prinsip personal branding, di antaranya specialization, personality, distinctiveness, visibility, unity, persistence, dan goodwill. Selain itu, terdapat dua dari lima strategi asertif impression management yang dimanfaatkan, yaitu ingratiation dan competence.

Massive and rapid technological developments, including the internet, have had a significant impact on various fields of human life. The internet and social media are starting to be considered as primary human needs in their daily activities. Not only as a means of exchanging information, now social media is also a place where individuals compete with each other to get the attention of the audience. Therefore, personal branding becomes an important thing. In fact, many users intentionally share content related to certain topics until they finally have an influence on their followers and then called as influencers. The information that was shared is vary, one of them is about family or parenting activities, which at the same time gave rise to the term "family-influencer". This paper will discuss how Indonesian family-influencer carries out personal branding through an impression management strategy on their social media. Based on the analysis, it appears that the family-influencers analyzed have implemented seven of the eight principles of personal branding, including specialization, personality, distinctiveness, visibility, unity, persistence, and goodwill. In addition, there are two of the five assertive impression management strategies used, namely ingratiation and competence."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia;, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Fastdiecie
"Saat ini penggunaan media sosial di masyarakat dengan intensitas tergolong tinggi menjadi hambatan sekaligus peluang bagi perpustakaan dalam menjalankan fungsinya yang berorientasi kepada pengguna. Saat ini sudah banyak perpustakaan yang menggunakan media sosial sebagai sarana promosi layanan dan koleksi yang dimilikinya. Akan tetapi, masih banyak perpustakaan yang belum dapat mengelola media sosial secara efektif. Hal ini jugalah yang terjadi pada akun media sosial Instagram Perpustakaan Jakarta. Hingga akhirnya pada tahun 2022 dilakukan revitalisasi Perpustakaan Jakarta dan dilakukan re-branding perpustakaan melalui akun media sosial salah satunya instagram. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi strategi pengelolaan media sosial instagram Perpustakaan Jakarta dalam membangun branding perpustakaan di era digital serta hambatan-hambatan yang dialami. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif studi kasus dengan pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi yang dilakukan selama periode waktu Oktober 2023 hingga November 2023 di Perpustakaan Jakarta. Informan ditentukan dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan teori The Circular Model of SOME yang dituturkan oleh Regina Luttrell yang memiliki 4 aspek yakni sharing, optimize, manage, dan engage. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan bahwa Perpustakaan Jakarta berupaya untuk menunjukkan identitas, ciri khas maupun citra yang melekat dan berkesan di dalam benak pengguna melalui konsep yang dimilikinya yakni perpustakaan hadir sedekat itu sebagai ruang ketiga untuk masyarakat dalam belajar, berkarya, dan bertumbuh. Kemudian pemanfaatan pengelolaan instagram dalam membangun branding Perpustakaan Jakarta dilakukan melalui berbagai hal dimulai dari pembuatan konten instagram yang diunggah berupa foto, video ataupun carousel serta disesuaikan dengan konsep untuk meningkatkan insight atau kunjungan para pengguna instagram. Pesan dibuat, dikemas, dan disampaikan sedemikian rupa sehingga pengguna mengerti, menerima pesan serta berupaya memicu ketertarikan pengguna untuk berinteraksi. Perpustakaan Jakarta juga bekerjasama dan berkolaborasi dengan influencer, komunitas, tokoh, ataupun instansi tertentu.

The high use of social media in society is both a challenge and an opportunity for libraries to carry out their user-oriented functions. Currently, several libraries use social media as a means of promotion for their services and collections. However, there are still many libraries that cannot manage their social media effectively. This also happened to Jakarta Library's Instagram social media account, until in 2022, it was revitalized and re-branded. The aim of this research is to identify the Jakarta Library's Instagram social media management strategy and obstacles in building library branding in the digital era. This research uses a qualitative case study method. Data collected using interviews and observations from October 2023 to November 2023 at the Jakarta Library. Informants were determined using purposive sampling technique. This research uses the Regina Luttrell’s Circular Model of SOME which has 4 aspects: sharing, optimizing, managing and engaging. The research concluded that the Jakarta Library seeks to show its identity, characteristics, and image that stick and impress in the minds of users through its concept of the library exists as a third space for the community to learn, work, and grow. Then the use of Instagram management in building Jakarta Library branding is done through various things starting from creating Instagram content which is uploaded in the form of photos, videos or carousels and adapting it to the concept to increase insight or visits by Instagram users. Messages are created, packaged and delivered in such a way that users understand, receive the message and try to trigger the user's interest in interacting. The Jakarta Library also collaborates and collaborates with influencers, communities, figures or certain institutions."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arsenio Nabil Bekti
"Akun Instagram @sex_is_weird merupakan salah satu dari banyak komikus daring yang aktif menyuarakan isu sosial yang dibicarakan masyarakat. Tulisan ini mengulas mengenai personal branding akun Instagram @sex_is_weird sebagai medium edukasi seksual. Perkembangan media sosial penting untuk dilihat faktor utilitasnya dalam membagikan ide atau gagasan dari pemiliknya. Akun Instagram @sex_is_weird dalam ruang lingkup user- generated content (UGC) menggunakan cerita yang dibagikan oleh pengikutnya sebagai materi unggahan untuk menyebar kepedulian terkait pentingnya edukasi seksual. Untuk menganalisis terbukanya diskusi antar pengguna media sosial yang mengikuti akun @sex_is_weird tulisan ini menggunakan konsep eWOM dalam menganalisis diskusi yang terjadi pada kolom komentar. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dan studi literatur untuk memahami bagaimana wujud personal branding pada akun @sex_is_weird diejawantahkan.

The Instagram account @sex_is_weird is one of the online comic accounts that actively speak up about social issues. This paper will discuss the personal branding of the Instagram account @sex_is_weird as a medium for sexual education. The utility of social media development is important for the owner of the account to share their thought or idea. @sex_is_weird Instagram account in the term of user-generated content (UGC) uses stories shared by followers as content material which spread the awareness about the importance of sexual education. To analyze the open discussion between social media users who follow the @sex_is_weird account, this paper uses the concept of eWOM to understand the discussion that occurs in the comment section. This research was conducted with qualitative methods and literature studies to understand how the @sex_is_weird is manifesting its idea."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mayzsa Bianda Kori
"ABSTRAK
Selain alat jaringan, pola komunikasi dan perilaku di media sosial mencerminkan dan mewakili kepribadian pengguna media sosial. Profil dan pesan media sosial seseorang membantu menciptakan persepsi orang lain akan dirinya, yang dikembangkan dengan sengaja atau tidak. Proses komunikasi ini digunakan sebagai alat ldquo;personal branding rdquo; dan dianggap sebagai pendekatan yang efektif untuk tujuan pemasaran.Studi literatur ini menemukan bahwa social media memegang peran penting dalam pembentukan personal branding yang baik, Dengan penggunaan aplikasi berbasis internet dalam kehidupan sehari-hari, social media memegang peran untuk mengontrol persepsi orang lain terhadang pengguna social media tersebut.

ABSTRACT
Other than networking tools, communication pattern and behavior on social media may reflect and represent the personality of the user. Social media profiles and media social messages create a significant impression and build up perception to others, which is developed intentionally or not. Taken from this situation, this process of communication utilized as a personal branding tools and considered as an effective approach for a marketing objective. This literature study has found that social media has a significant role to create a well managed brand. With regular use of this internet based application in daily activity, social media gain big roles to control audience rsquo s perception towards the social media account holder. "
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>