Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ika Fauziah Priani
"ABSTRAK
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas pendidikan kesehatan singkat terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap calon pengantin perempuan mengenai kesehatan prakonsepsi.
Metodologi: Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental pre and posttest with control group. Sampel terdiri dari 92 calon pengantin perempuan yang terbagi dalam kelompok intervensi dan kelompok kontrol yang dipilih secara consecutive sampling. Kelompok intervensi diberikan pendidikan kesehatan singkat mengenai kesehatan prakonsepsi yang meliputi kesehatan fisik, nutrisi dan gaya hidup prakonsepsi. Sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan intervensi namun mendapatkan buku saku kesehatan prakonsepsi.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan pengetahuan yang bermakna antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol sesudah pemberian intervensi meliputi kesehatan fisik (p = 0,001), nutrisi (p = 0,001), and gaya hidup (p = 0,001) prakonsepsi. Disamping itu, terdapat perbedaan sikap yang bermakna antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol sesudah pemberian intervensi meliputi persepsi terhadap kerentanan (p = 0,001), persepsi terhadap ancaman (p = 0,001), persepsi tentang manfaat (p = 0,001), persepsi terhadap hambatan (p = 0,001).
Simpulan: Penelitian ini merekomendasikan pemberian pendidikan kesehatan singkat untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap calon pengantin perempuan mengenai kesehatan prakonsepsi.

ABSTRACT
Objective: This study aims to identify the effectiveness of preconception health brief education toward improvement on knowledge and attitudes of brides about preconception health.
Method: This study used a quasi-experimental pre and posttest with control group design. The sample were 92 brides selected by consecutive sampling technique. The respondents divided into intervention group and control group. The intervention group was given a preconception health brief education including preconception physical health, nutrition, and lifestyle, while the control group was not given the intervention but got preconception health booklet.
Results: The results showed that there is a significant different of knowledge between the intervention group and the control group after the intervention includes physical health (p = 0,001), nutrition (p = 0,001), and lifestyle (p = 0,001). Besides that, there is a significant different in attitude between intervention group and control group after the intervention includes perceived susceptibility (p = 0.001), perceived severity (p = 0.001), perceived benefits (p = 0.001), perceived barriers (p = 0.001).
Conclusion: This study recommended to use preconception health brief education to increase the preconception health knowledge and attitude of brides about preconception health education."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T52422
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofia Yumna Ariba
"Calon pengantin merupakan kelompok usia reproduktif yang masanya paling mendekati masa kehamilan terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kesadaran diri calon pengantin tentang kesehatan prakonsepsi. Kesadaran diri calon pengantin diukur menggunakan kuesioner Self-awareness of preconception health and pregnancy yang telah dimodifikasi. Desain penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling terhadap 348 calon pengantin yang melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi dan konseling calon pengantin di Puskesmas wilayah Jakarta Utara. Dari hasil penelitian didapatkan mayoritas calon pengantin (77,6% - 80,8%) menyatakan sangat menyadari hingga menyadari faktor yang berbahaya bagi kehamilan dan hal yang berdampak baik bagi kehamilan. Selain itu, berdasarkan hasil skor rerata jawaban benar konten kesadaran diri, calon pengantin perempuan mendapatkan nilai lebih tinggi dibandingkan calon pengantin laki-laki. Maka dari itu, diperlukan peningkatan kesadaran tentang kesehatan prakonsepsi kepada calon pengantin.

The bride and groom are the reproductive age group whose time is closest to the period of pregnancy. This study aims to determine the description of the bride and groom's potential self-awareness about preconception health. Self-awareness of the bride and groom will be measured using a questionnaire Self-awareness of preconception health and pregnancy that has been modified. The research design used was a descriptive study with a cross section analysis method. Sampling used a consecutive sampling method to 348 bride and groom who conducted reproductive health checks and counseling in the North Jakarta Health Center. The results obtained the majority of the bride and groom (77.6% - 80.8%) stated extremely aware to moderately aware the dangerous factors for pregnancy and positive factors for pregnancy. In addition, based on the results of the mean score of correct answers to self-awareness content, female brides get a higher score than male brides. Therefore, it is necessary to increase awareness about the health of preconceptions to bride and groom."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Sekarastri
"Kehamilan dapat terjadi kapan saja selama terdapat proses konsepsi pada pasangan yang berada di rentang usia prakonsepsi 15-44 tahun. Kehamilan tidak diinginkan, kehamilan berisiko, serta angka kematian ibu dan bayi merupakan beberapa contoh dari permasalahan akibat perencanaan kehamilan yang kurang baik. Kesehatan prakonsepsi berperan dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak dengan melakukan perencanaan kehidupan reproduksi yang matang. Studi deskriptif ini dilakukan secara konsekutif kepada 398 mahasiswa Universitas Indonesia untuk mengetahui gambaran kesadaran diri dan pengetahuan mereka tentang kesehatan prakonsepsi.
Hasilnya didapat sebagian besar mahasiswa 75,4 -72,9 merasa sedikit hingga cukup menyadari perilaku/faktor yang berbahaya bagi kehamilan dan hal yang berdampak baik bagi kehamilan. Pengetahuan mahasiswa menunjukkan tingkat pengetahuan yang kurang baik yakni 46,87 95 CI 26.41, 28,90 dengan variasi skor 7 sampai 98 . Mahasiswa menunjukkan pengetahuan yang baik pada indikator penyalahgunaan zat yakni alkohol, rokok, kokain dan marijuana dan asupan asam folat. Pengetahuan mahasiswa kurang pada indikator bahaya produk herbal, jarak aman antar kehamilan dan peningkatan berat badan yang dianjurkan selama hamil. Berdasarkan penelitian ini perlu adanya upaya untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang kesehatan prakonsepsi pada mahasiswa.

Pregnancy can occur any time as long as there is a conception between couples at the preconception age range 15 44 years. Unwanted pregnancies, high risk pregnancies, and maternal and infant mortality are examples of problems due to poor pregnancy planning. Preconceptional health plays a role in improving maternal and child health by conducting a well prepared reproductive life planning. This descriptive study was conducted consecutively to 398 students in the University of Indonesia to find out their selfawareness and preconception health knowledge.
The result is that most students 75.4 72.9 feel slight to moderately aware of the behaviors factors that are harmful to pregnancy and that are good for pregnancy. Overall student showed a low knowledge level that is 46,87 from total score 95 CI 26.41, 28,90 with variation 7 until 98. Students are highly aware on substance abuse harmness indicators ie alcohol, cigarettes, cocaine and marijuana and the benefit of folic acid suplementation. Student knowledge is low on herbal product consumption, safe distance between each pregnancy and weight gain recommendation during pregnancy. Based on this research, there should be an effort to increase awareness and knowledge about preconception health among students.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Shinta Uly Noor
"Persiapan sebelum memasuki masa kehamilan prakonsepsi menjadi suatu hal yang penting untuk diketahui oleh laki-laki maupun perempuan. Pada usia 16 - 24 tahun yang dianggap telah cukup matang untuk hamil sebaiknya terpapar oleh informasi tersebut. Pada usia ini berada pada rentang usia mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan kesehatan prakonsepsi pada mahasiswa. Penelitian deskriptif ini dilakukan secara cross sectional terhadap 325 mahasiswa S1 reguler dan ekstensi 2017/2018. Analisis data yang digunakan adalah univariat.
Hasil penelitian yang diperoleh bahwa mahasiswa RIK sebanyak 107 mahasiswa 54,8 dan mahasiswa non RIK sebanyak 71 mahasiswa 39,9 memiliki pengetahuan yang tinggi. Pengetahuan kesehatan prakonsepsi yang tinggi perlu dipertahankan dengan melakukan promosi kesehatan prakonsepsi pada lingkungan kampus agar dapat meningkatkan wawasan pengetahuan mahasiswa RIK dan non RIK.

Preparation before pregnancy preconception becomes an important thing to know by men and women. At the age of 16-24 years who are considered to be mature enough to get pregnant should be exposed to the information. In this age is in the range among undergraduate students. This study aims to determine the description of knowledge preconception health among undergraduate students. This study was conducted cross sectional on 325 undergraduate students of regular and extension of 2017 2018. Analysis of the data is univariate.
The result of the research shows that health science clusters among undergraduate students about 107 students 54,8 and non health science clusters students were 71 students 39,9 have high knowledge preconception health. High knowledge preconception health needs to be maintained by conducting preconception health promotion on campus environment to improve knowledge among undergraduate students.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lazuardy Rachman
"Latar Belakang: Selama kehamilan terjadi perubahan fisiologis yang memengaruhi metabolisme nutrisi dan energi. Sehingga status nutrisi pra-kehamilan merupakan faktor penting bagi pertumbuhan janin dan kesehatan ibu Wanita dewasa dengan indeks massa tubuh (IMT) <18,5 digunakan sebagai indikator kekurangan energi kronis (KEK). Dan sebanyak 24,2% wanita hamil yang berumur 15-49 tahun memiliki risiko KEK berdasarkan indikator lingkar lengan atas (LILA). Berdasarkan Riskesdas 2013, prevalensi wanita hamil berisiko tinggi dengan tinggi badan <150 cm mencapai 31,3 %. Hingga saat ini, hanya beberapa penelitian yang mempelajari status nutrisi wanita hamil trimester I dengan mengukur IMT, LILA dan tinggi badan, serta hubungannya dengan luaran bayi dan plasenta
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan IMT, LILA dan tinggi badan ibu hamil trimester I sebagai prediksi status nutrisi prakonsepsi dengan ukuran plasenta dan luaran bayi.
Metode: Desain penelitian adalah potong lintang pada 134 pasien yang sesuai kriteria. Data pasien mengambil riwayat kehamilan trimester pertama menggunakan catatan kehamilan untuk menilai kecukupan gizi ibu dan keadaan klinis bayi pada saat persalinan.
Hasil: Pada uji korelasi bivariat antara IMT, LILA, dan tinggi badan ibu hamil dengan karakteristik bayi lahir (berat, panjang, lingkar kepala, lingkar perut, berat plasenta, volume plasenta), menunjukan hasil yang signifikan pada semua variabel kecuali pada korelasi antara tinggi badan dengan lingkar kepala, lingkar perut, berat plasenta, dan volume plasenta bayi. Analisis multivariat menunjukan adanya korelasi antara berat, panjang, lingkar kepala, lingkar perut, berat plasenta, dan volume plasenta bayi lahir dengan LILA.
Kesimpulan: Terdapat korelasi positif antara berat, panjang,lingkar kepala, lingkar perut, berat plasenta, dan volume plasenta bayi lahir terhadap LILA kehamilan trimester pertama.

Background: The maternal nutritional status is an important factor for fetal growth and maternal health. Adult women with BMI <18.5 were used as an indicator of chronic energy deficiency (CED). And as many as 24.2% pregnant women aged 15 to 49 years old have the risks of CED based on their UAC. According to Riskesdas 2013, the prevalence of high risk pregnant women with body height <150 cm reaches up to 31.3%. Until now, there are few studies have studied the nutritional status of first trimester pregnant women by measuring their BMI, UAC and body height, as well as their association with the outcomes from placenta and infants.
Objective: This study aims to determine the correlation between BMI, UAC and body height of first trimester pregnant women as predicted pre-conception nutritional status with placental size and outcomes of the infants.
Method: The design of this study is cross sectional 134 patients who matched the criteria. Patients' data were obtained during their first trimester of pregnancy at network hospitals and Budi Kemuliaan Hospital.
Results: Bivariate correlation test between BMI, UAC and body height of pregnant women with the characteristics of infants (body weight, body length, head circumference, abdominal circumference, placental weight, placental volume), elicited significant result on all of the variables, except on the correlation between body height with head circumference, abdominal circumference, placental weight, and placental volume. Multivariate analysis showed a correlation between infant's body weight, infants' body length, head circumference, abdominal circumference, placental weight, and placental volume with UAC.
Conclusion: Significant correlation between infants' body weight, body length, head circumference, abdominal circumference, placental weight, and placental volume with UAC of first trimester pregnant women was proven."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T55528
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Dewi
"Obesitas memberikan dampak yang serius pada kesehatan, termasuk kesehatan reproduksi perempuan. Nilai-nilai dan budaya Minangkabau mempengaruhi gaya hidup perempuan obese pada periode prakonsepsi. Penelitian ini bertujuan menghasilkan intervensi keperawatan prakonsepsi berbasis mobile health untuk meningkat efikasi diri dan perilaku kesehatan reproduksi perempuan obese Minangkabau. Desain penelitian ini adalah Research and Development (R&D) yang terdiri dari tiga tahap, 1) mengidentifikasi masalah dan kebutuhan edukasi perempuan obese, 2) mengembangkan model intervensi keperawatan prakonsepsi My Plan yang diintegrasikan ke dalam aplikasi android, dan 3) menguji pengaruh model intervensi menggunakan desain quasi experiment pre-post test with control group. Sebanyak 195 perempuan obese usia 18-40 tahun sebagai responden, terdiri dari kelompok intervensi (98 orang) dan kelompok kontrol (97 orang). Penelitian ini menemukan bahwa intervensi keperawatan prakonsepsi My Plan efektif meningkatkan efikasi diri (p=0.001), dan perilaku kesehatan reproduksi (p=0.013) setelah dikontrol oleh variabel lingkungan sosial. Aplikasi My Plan dapat digunakan oleh pemerintah, tokoh masyarakat, dan petugas kesehatan untuk meningkatkan efikasi diri dan perilaku kesehatan reproduksi perempuan obese.
......Obesity has a serious impact on health, including women's reproductive health. Unhealthy living behaviors and lack of confidence in obesity treatment are important problems for women in the preconception period. This study aims to produce a mobile health-based preconception nursing intervention to increase self-efficacy and reproductive health behavior of obese women. This study used a research and development (R&D) design consisting of three stages, 1) descriptive qualitative research to identify problems and educational needs of obese women, 2) development of a nursing intervention model integrated into the application, and 3) testing the effect of the intervention model using a quasi experiment pre-post test design with control group. A total of 195 obese women aged 18-40 years as respondents, consisting of an intervention group (98 people) and a control group (97 people). This study found that My Plan preconception nursing intervention was effective in improving self-efficacy (p=0.001), and reproductive health behavior (p=0.013) after controlling for social environment variables. The recommendation of this study is that the My Plan application can be used by the government, community leaders, health cadres and health workers to increase self-efficacy to change lifestyles and reproductive health behaviors of obese women."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Karota
"Perawatan prakonsepsi merupakan periode penting persiapan kehamilan yang memerlukan perawatan komprehensif. Perawatan kehamilan berbasis budaya dapat mengurangi masalah dan risiko penyulit kehamilan. Penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan menggunakan metode ethnonursing bertujuan mengeksplorasi perencanaan dan perawatan kehamilan berdasarkan nilai-nilai budaya suku Batak Toba. Sampel penelitian terdiri atas 23 orang informan yang terbagi dalam 4 kelompok agregat, yakni: 1) keluarga, 2) perempuan Batak tidak hamil dan masa hamil, 3) tokoh masyarakat dan tokoh agama, dan 4) tenaga kesehatan dan terapis kusuk (pemijat). Seluruh informan keturunan suku asli Batak Toba yang tinggal di lokasi penelitian, berusia antara 26-69 tahun, mayoritas beragama Kristen, berpendidikan SMU, bekerja sebagai pegawai swasta, pemerintah, wirausaha, dan terapis kusuk (pemijat). Analisis tematik digunakan untuk mengidentifikasi pola perilaku kesehatan, norma, nilai, kepercayaan, dan keyakinan perempuan berdasarkan budaya masyarakat suku Batak Toba. Analisa tematik menyimpulkan 21 tema dari 23 informan yang berasal dari 4 kelompok agregat suku Batak Toba dalam merencanakan dan merawat kehamilan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat suku Batak Toba memegang teguh prinsip norma, nilai-nilai, keyakinan, dan kepercayaan budaya yang mendasari perilaku sehat dalam merencanakan dan merawat kehamilan. Falsafah Dalihan Na Tolu merupakan dasar sistem kekerabatan suku Batak Toba yang menganut nilai-nilai Hagabeon, yang bermakna bahwa perkawinan sejahtera adalah perwakilan dengan keturunan anak laki-laki dan perempuan. Anak laki-laki adalah keutamaan keluarga karena fungsinya sebagai penerus identitas marga, pendukung silsilah keluarga, pemegang hukum adat, warisan, dan status sosial adat. Penerapan metode ethnonursing dalam pengkajian dan intervensi keperawatan berbasis culture care dapat meningkatkan kesadaran perawatan prakonsepsi dan perilaku positif perawatan kehamilan. Pengintegrasian nilai budaya dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana akan mendukung kebijakan pemerintah dalam menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu dan anak serta pencegahan terjadinya risiko stunting jangka panjang.
......Preconception care is an important period of pregnancy preparation that requires comprehensive care. Culture-based pregnancy care can reduce the problems and risks of pregnancy complications. This qualitative study uses the ethnonursing method to explore pregnancy planning and care based on the Toba Batak cultural values. The samples were 23 informants from 4 aggregate groups: 1) family, 2) Batak women who are not pregnant and during pregnancy, 3) community and religious leaders, and 4) health workers and masseuses. All informants are Toba Batak people living in the research location, aged 26-69 years, mostly Christians, high school graduates, employed in private agencies or government institutions, entrepreneurs, and masseuses. Thematic analysis was applied to identify health behavior patterns, norms, values, and beliefs based on the Toba Batak culture. The thematic analysis concluded 21 themes from 23 Toba Batak informants in the 4 aggregate groups on planning and caring for pregnancy. The results show that the Toba Batak people adhere to the principles of the norms, values, beliefs, and culture underlying their healthy behavior in planning and caring for pregnancy. The philosophy of Dalihan Na Tolu is the kinship system of the Batak Toba tribe adhering to Hagabeon values, meaning a prosperous marriage should have sons and daughters. Sons are the priority of the family since they carry the function as a determinant of clan identity, family tree, customary law, inheritance, and customary social status. Applying the ethnonursing method in culture care-based assessment and nursing interventions can increase the awareness of preconception care and positive behavior in pregnancy care. Integrating cultural values in maternal and child health and family planning services will support government policies to reduce maternal and child mortality and morbidity, and prevent long-term stunting risks."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neni Fidya Santi
"Keterlibatan laki-laki sebagai partner kesehatan reproduksi merupakan hal penting, namun di sisi lain keterlibatan, motivasi serta partisipasi di Indonesia masih sangat kurang, Salah satu faktor yang berperan dalam keterlibatan laki-laki adalah budaya. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap makna perspektif laki-laki Jawa tentang kesejahteraan prakonsepsi. Penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi interpretatif, wawancara mendalam dilakukan terhadap sebelas laki-laki dari Suku Jawa yang telah menikah yang dipilih secara purposive sampling. Data dianalisis dengan analisis tematik berdasarkan pendekatan van Manen yaitu analisis selektif dan terfokus.
Lima tema teridentifikasi dari studi ini: (1) Merencanakan usia menikah dan memiliki anak; (2) Mempersiapkan kesehatan fisik, psikis, sosial dan spiritual; (3) Mempersiapkan finansial; (4) Mempersiapkan pengetahuan; (5) Mendapatkan pelayanan kesehatan bagi calon pengantin laki-laki. Hasil penelitian ini menyarankan perawat yang memberikan layanan prakonsepsi sebaiknya memiliki sensitivitas budaya, menggunakan instrumen perencanaan reproduksi yaitu Reproductive Life Plan (RLP) serta mengembangkan media edukasi yang efektif untuk mendukung keberhasilan perawatan prakonsepsi khususnya topik kesehatan reproduksi.

Male involvement as a partner in reproduction health is an emerging topic in recent years, but their involvement, motivation, and participation during reproductive health agenda in Indonesia remain very low. One of the factors contributes in male involvement is culture. This study aimed to find a meaning of preconception wellness from Javanese male perspective. Interpretative phenomenology was applied where indepth interview conducted in eleven participants who purposively sampled. Thematic analysis was conducted using van Manen approach, the selective or highlighting approach.
Five themes were identified: (1) Planning for appropriate marriage age and having child; (2) Preparing the physical, psychological, social and spiritual aspect. (3) Preparing for financial aspect; (4) Preparing for knowledge; (5) Receiving health care service for engage men. This study suggested nurse must have a cultural sensitivity in their preconception care practice, use the Reproductive Life Plan and develop effective media to support a successful preconception care particularly in reproductive health topic.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50840
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library