Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 30 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yati Rohayati
Abstrak :
Fenomena perpindahan pelanggan jasa merupakan faktor kunci yang mempengaruhi keberhasilan perusahaan jasa, karena berdampak langsung pada kinerja perusahaan, seperti peningkatan biaya operasi, penurunan pangsa pasar dan profitabilitas. Untuk mengatasi perpindahan pelanggan jasa, perusahaan perlu memahami faktor pengaruhnya. Umumnya studi perpindahan pelanggan jasa dikaitkan dengan masalah ketidakpuasan pelanggan (Bolton, l993). Tetapi penelitian lain menemukan bahwa tingkat kepuasan yang tinggi tidak menjamin pelanggan tidak berpindah (Reichheld, 1996). Penelitian ini mencoba mengungkapkan mengapa hal itu terjadi dan bagaimana mengatasinya, melalui pengujian empiris. Berbagai penelitian sebelumnya menyimpulkan kecenderungan yang berbeda; yaitu: (I) Faktor kepuasan saja tidak cukup untuk menjelaskan perpindahan pelanggan jasa, tetapi dibutuhkan faktor lain, seperti perhatian perusahaan pada hubungannya dengan pelanggan, atau investasi relational (Bansal & Taylor, 1999), dan kualitas alternatif jasa yang bersaing dipasar (Capraro et al.. 2003); (2) Selanjutnya, pengaruh kepuasan terhadap perpindahan pelanggan jasa bersifat dilematis alau non-linier, sehingga membutuhkan variabel moderator, seperti switching barrier (Jones, l998) dan karakteristik pelanggan (Homburg & Giering, ZOOI); (3) Sedangkan terhadap pengaruh tak langsung kepuasan pada perpindahan pelangggan jasa, penelitian ini menguji juga faktor intervensi dari variabel lain, yaitu komitmen relasional (Roberts, 1989). Pada intinya, penelitian ini mencoba mengatasi kekurangjelasan masalah perpindahan pelanggan jasa, dengan mengembangkan teori intensi berpindah pelanggan jasa yang dipengaruhi oleh lnvestasi relational, kepuasan, dan kualitas alternatif. Untuk menguji kelayakan model, dikumpulkan data kuantitatif dan kualitatif. terhadap pelanggan telpon seluler berbasis Global System for Mobile Communication (GSM), dengan menggunakan populasi mahasiswa Universitas Indonesia. Untuk menguji model dan data empiris, digunakan metoda analisis Structural Equation Modeling (SEM), dengan bantuan perangkat lunak LISREL 8.72. Hasil pengujian menyimpulkan bahwa ketiga pendekatan tentang kecenderungan terjadinya perpindahan pelanggan jasa, dapat dlterapkan secara bersama-sama. Penelitian ini memperlihatkan bahwa: (a) kepuasan, investasi relasional, dan kualitas alternatif terbukti berpengaruh terhadap intensi berpindah, (b) komitmen relasional memediasi hubungan kepuasan dengan intensi berpindah. (C) hubungan kepuasan dengan komitmen relasional bersifal non-linier, dimoderasi oleh switching barrier (investasi relasional dan kualitas alternatif) dan karakteristik pelanggan (variety seeking dan keterlibatan pelanggan). Penelitian ini membuktikan bahwa intensi berpindah pelanggan jasa dapat dicegah melalui pembentukan komitmen relasional pelanggan. Disamping itu, komitmen relasional tidak dipengaruhi langsung oleh kepuasan, melainkan oleh interaksi antara kepuasan dengan variabel moderator: switching barrier- dan karakteristik pelanggan. Implikasi manajerial adalah untuk mengatasi perpindahan pelanggan jasa. penyedia jasa perlu memperkuat komiitmen relasional pelanggan. Komitmen relasional yang kuat dibangun dengan meningkatkan investasi relasional, melalui pembentukan ikatan sosial dengan pelanggan, yaitu dengan membangung klub pelanggan. pembentukan klub pelanggan merupakan penerapan pemasaran relasional untuk menutupi kesenjangan hubungan penyedia jasa dengan pelanggan yang bersifat low contact dan low customization.
Customer-switching phenomenon is a factor which determines the success of a service corporation, inasmuch as it has direct impact on the productivity of the company such as operational costs, market decline, and profitability. To properly administer to this phenomenon, it is important that the corporation perceive the impacts. Traditionally, the study on customer switching phenomenon is identified with dissatisfaction on the part of the customers (Bolton, l998). However, other studies show that high satisfaction measure does not guarantee that customer-switching will not take place (Reichheld, 1996). This study attempts to reveal why this phenomenon occurs and, through empirical assessment, how to resolve the matter. Numerous studies in the past have provided different conclusions: (1) Satisfaction factor alone is insufiicient to explain customer-switching phenomenon. Other reasons are required, such as the corporation?s concem for customer relation, or relational investment (Bansal & Taylor, 1999), and the quality of alternative services in the market (Capraro et al., 2003); (2) Furthennore, the relation between customer satisfaction to customer-switching is dilemmatie or non-linier- Thus, as a consequence, a moderating variable is required, namely .switching barrier (Jones, 1998) and customer characteristics (Homburg & Giering, 2001); (3) On the indirect impact domain of customer-switching phenomenon, this study also attempts to examine the intervention factor from another variable, namely the relational commitment (Roberts, 1989). As the gist of the matter, this study intends to deal with the ambivalence regarding customer-switching phenomenon by elaborating thc intentional theory, influenced by relational investment, satisfaction factor. and the quality of alternative services. In assessing the feasibility of the model. quantitative and qualitative data are accrued from cellular telephone customers using Global ?System for Mobile Communication (GSM), the population being students of Universitas Indonesia. Model and empirical data are analyzed by employing Structural Equation Modeling (SEM) method. with the assistance of LISREL 8.72 software. The examination concludes that the three approaches pertaining the tendency of custotner-switching can be applied simultaneously. The investigation reveals that: (a) satisfaction, relational investment, and the quality of altemative services prove to he directly atifecting the customers? intention to switch. (b) relational commitment mediates customer satisfaction with the intention to switch. (c) customer satisfaction and relational commitment is characterized by non-linear interaction. moderated by switching barrier (relational investment and the quality of alternatives) and customer characteristics (variety seeking and customer involvement). This study proves that the intention to switch can be prevented by elaborating on the relational commitment to thc customers. Moreover. relational commitment is not directly influenced by customer satisfaction, but by the interaction between satisfaction and moderating variables: switching barrier and customer characteristics. The implication on the managerial domain to prevent customers from switching is by improving the corporation?s relational commitment. Strong relational commitment is established by promoting relational investment. which can be done by building strong social ties with customers. specifically by establishing a customer club. Customer club is an application of relationship marketing strategy to bridge the gap between service provider and customer, which is originally characterized by low contact and low customization.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
D658
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novrita Andriani
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1995
S26917
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nurali Agus NZ
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T23982
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Unggul Kustiawan
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T23986
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shepriyani Miftajanna
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pengetahuan tentang dialektika pada pasangan suami-istri yang menjalani keputusan childfree serta memperoleh pemahaman akan pola komunikasi pasangan suami-istri dalam menjalani keputusan childfree dan upaya mengelola dialektika yang dilakukan pasangan dalam hubungan pernikahan itu sendiri. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data penelitian diperoleh melalui wawancara mendalam dan observasi dengan informan penelitian yang terdiri dari dua pasangan suami-istri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasangan childfree mengalami variasi dialektika dalam analisis internal dan eksternal. Pasangan pertama (P dan R) menghadapi dialektika keterpisahan dan kebersamaan (autonomy-connection), dengan P ingin hidup tanpa anak sementara R ingin memiliki anak. Pasangan kedua (W dan I) menghadapi dialektika kepastian dan ketidakpastian (certainty-uncertainty), dengan W meragukan komitmen childfree mereka karena I menyukai anak kecil. Dalam dialektika eksternal, pasangan childfree menghadapi ketegangan pengungkapan dan penyembunyian (revelation-concealment). Secara umum, pasangan cenderung tidak ingin secara terbuka mengungkapkan pilihan mereka karena adanya stigma negatif masyarakat terhadap childfree. Pada intinya teori dialektika relasional menawarkan diskusi rasional di antara pasangan ketika menghadapi ketegangan terkait menjalani keputusan childfree dari pengaruh secara internal dan eksternal. Diskusi rasional yang dilakukan pasangan adalah dengan mengelola kontradiksi-kontradiksi yang ada secara seimbang. Pengelolaan dialektika internal cenderung menggunakan strategi seleksi dan integrasi berupa reframing, sementara dialektika keterbukaan dan ketertutupan (openness-closedness) menggunakan strategi segmentasi dan diskualifikasi dalam masalah finansial. Dalam dialektika eksternal, pasangan menggunakan strategi netralisasi dan alterasi siklik yang sesuai dengan kategori dialektika yang dihadapi. Upaya kompromi dan pergantian menjadi ciri khas pasangan dalam mengungkapkan dan menyembunyikan (revelation-concealment) keputusan childfree kepada lingkungan sosial. ......This study aims to gain knowledge about dialectics in married couples who undergo childfree decisions and understand the communication patterns of married couples in undergoing childfree decisions and efforts to manage dialectics carried out by couples in the marriage relationship itself. The research method for this study is qualitative with a case study approach. Research data were obtained through in-depth interviews and observations with research informants consisting of two married couples. The results of this study indicate that childfree couples experience dialectical variations in internal and external analysis. The first couple (P and R) face a dialectic of autonomy-connection, with P wanting to live without children while R wanting to have children. The second couple (W and I) face a dialectic of certainty and uncertainty, with W doubting their childfree commitment because I likes small children. In the external dialectic, childfree couples face the tension of revelation-concealment. In general, couples tend not to want to openly express their choices because of the negative social stigma against childfree. In essence, the theory of relational dialectics offers a rational discussion between partners when facing tensions related to making decisions child-free from internal and external influences. The rational discussion conducted by the pair is to manage the contradictions that exist in a balanced way. Management of internal dialectics tends to use selection and integration strategies as reframing, while openness-closedness uses segmentation and disqualification strategies in financial matters. In the external dialectic, the couple uses neutralization and cyclic alteration strategies that are appropriate to the dialectical category they are facing. Attempts to compromise and change are characteristic of couples in revelation-concealment childfree decisions to the social environment.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isa Paramanugraha
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27308
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Megasari Widyaty
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk analisis pengaruh dari penerapan strategi komunikasi relationship marketing yang terdiri dari personal selling dan direct marketing serta pengaruh dari relationship outcomes yang terdiri dari kepercayaan, komitmen dan kepuasan hubungan terhadap keputusan nasabah didalam berinvestasi saham. Metode penelitian yang digunakan adalah metode yang berlandaskan pada penelitian kuantitatif dan anaiisis yang dilakukan adalah analisis univariat, multivadat serta analisis jalur. Penelitian ini dapat rnenunjukkan bahwa Personal Selling Kepercayaan dan Kepuasan terhadap Hubungan memiliki hubungan Iangsung yang signiiikan terhadap keputusan nasabah dalam berinvestasi saham. ......This research aims to analyse the effects of implementing the communication strategy of Relationship Marketing, specifically, Personal Selling and Direct Marketing and the effects of Relationship Outcomes which consist of trust, commitment and relationship satisfaction on the customers’ decision in stock investment The research method used is quantitative method and for the analysis, the researcher undertakes univariate analysis, multivariate analysis and path analysis. This research found the significant direct effect of Personal Selling, Trust and Relationship satisfaction on customer decision-making in stock investment.
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T33835
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Novingky Ferdinand
Abstrak :
Thesis ini bertujuan untuk mengetahui peluang dari pemasaran relasional berpengaruh terhadap keinginan untuk menambah tabungan di Bank Syariah Mandiri Cabang Bekasi. Penulis mengadakan survey pada nasahah pemegang Dakta Card. Metode sampling yang digunakan adalah convenience sampling terhadap 100 nasabah. Penulis menggunakan metode regresi logistik. Dalam penelitian ini variabei pemasaran relasional yang digunakan mengacu pada Yau et.al(l998) yang terdiri dari bonding, empathy, recprocity dan trust. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemasaran relasional yang terdiri dari Bonding , Empathy, reprocity, trust memiliki pengaruh kepada keinginan nasabah pengguna Dakta Card untuk manambah menabung.
This thesis aims to give information about chances of marketing reiationshgo to effect Dakta Card users to increase their saving at Bank Syariah Mandiri. The writer conducted a survey to Dakta C ard holder . The sampling method that the writer use is convenience sampling of 100 respondents. The writer used Logistic Regression to examine the hypothesis. In this research the relationship marketing variables used by writer was given by Yau et.ai (1998) which consist of bonding, empathy, recprocity dan trust. The result of this research shows that relationship marketing variables that consist of Bonding , Empathy, reciprocity, trust had a significant influence to the tendency of Dakta Card Holder to increase their saving.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T32895
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Heri Fathurahman
Abstrak :
Improving creative economy is very important for a nation. Bandung City for example, has increased creative industry to construct competitive business climate (Pangestu, 2012). Developing telematics creative industry at Cimahi City done to enhance region competitiveness and society welfare through community of practice is called Cimahi Creative Association (CCA) (Nugroho, 2011). This research use framework: the relational economy from Bathelt & Glűckler (2011). The novelty of this research is used the relational economy theory to explain development of telematics creative industry. In order to develop competitiveness for Cimahi telematics creative industry use intellectual instrument that is human activity systems in the form of root definition and then create conceptual models for research interest with eight dimension of relational economy that are: organization, evolution, innovation, interaction, knowledge, geographic market, cluster, and institution. These eight dimensions of relational economy are improvement from four dimensions of relational economy from Bathelt & Glűckler (2011). There are three conceptual models of problem solving interest: Cimahi telematics creative industry, developing relational economy: Cimahi creative industries, Cimahi Creative Associations as hybrid organization. Intellectual instrument such as conceptual models used for comparison stage and formulate recommendation for research result that is at the five and six stage in using soft systems methodology. Refer to norms of soft systems methodology; comparison and debating process to research interest involve soft systems methodology practitioner, academic advisor and academic reviewers. While for problem solving interest involve stakeholders at three level institutions of Cimahi telematics creative industry and soft systems methodology practitioner. Economic processes as "relational" because economic action is social action. Individual preferences, norms, values, ethics, tastes, styles, needs, and objectives emerge from and are co-constituted through the social embedding of economic action and interaction. Implication relational economy framework contains contextuality, path dependency and contingency. Dimensions of relational economy such as organization, evolution, innovation, interaction, knowledge, geographic market, cluster, institution look into economy action embedded at social relation structure and alignment with institutional structure and relevant social reality. Using relational framework is suitable and relevant with developing competitiveness for Cimahi telematics creative industry.
Pengembangan ekonomi kreatif sangatlah penting dimana ekonomi kreatif mempunyai pengaruh pada suatu negara. Kota Bandung dapat dijadikan contoh di mana pertumbuhan industri kreatif mengarahkan pada pembentukan iklim bisnis yang kompetitif. (Pangestu, 2012). Pengembangan industri telematika di kota Cimahi dilakukan untuk meningkatkan daya saing daerah dan kesejahteraan masyarakatnya yang berkumpul dalam satu wadah komunitas yang diberi nama Cimahi Creative Association (CCA) (Nugroho, 2011). Penelitian ini menggunakan kerangka teori (F) the Relational Economy dari Bathelt & Glűckler (2011). Kebaharuan dalam penelitian ini adalah digunakannya teori the Relational Economy dari Bathelt & Glűckler (2011) untuk menjelaskan pembangunan daya saing industri kreatif telematika di mana penggunaan teori tersebut dalam bidang Ilmu Administrasi dapat dikatakan relatif masih sedikit. Dalam upaya membangun daya saing Industri Kreatif Telematika Kota Cimahi, digunakan alat bantu intelektual berupa human activity systems dalam bentuk root definition, yang kemudian dibuat model konseptualnya untuk research interest yang terdiri dari delapan dimensi relational economy yaitu dimensi organisasi, evolusi, inovasi, interaksi, pengetahuan, pasar geografis, klaster, institusi dari ekonomi relasional dan klaster industri kreatif telematika Kota Cimahi. Hal ini merupakan pengayaan dimensi relational economy dari empat dimensi seperti yang diperkenalkan oleh Bathelt & Glückler (2011). Terdapat tiga model konseptual untuk problem solving interest terkait dengan industri kreatif telematika Kota Cimahi yaitu membangun ekonomi relasional industri kreatif Kota Cimahi, klaster industri kreatif Kota Cimahi dan hybrid organization - Cimahi Creative Associations. Alat intelektual berupa model konseptual tersebut digunakan pada tahap perbandingan dan perumusan rekomendasi hasil riset, yaitu pada tahap lima dan tahap enam dalam prosedur Soft Systems Methodology. Sesuai dengan kaidah dalam Soft Systems Methodology, proses pembandingan dan debating ini untuk tujuan penelitian teoretik yang melibatkan peneliti, promotor dan ko promotor serta para penguji lainnya sebagai academic reviewers. Sedangkan untuk problem solving interest melibatkan para pemangku kepentingan di tiga tataran kelembagaan industri kreatif Kota Cimahi dan praktisioner SSM. Proses ekonomi merupakan relasional karena tindakan ekonomi merupakan tindakan sosial. Implikasi pemahaman relasional dari tindakan ekonomi melahirkan kontektualitas (contextuality), jalur ketergantungan (path-dependency) dan kontingensi (contingency). Dimensi organisasi, evolusi, inovasi, interaksi, pengetahuan, pasar geografis, klaster, institusi dari ekonomi relasional memandang tindakan ekonomi melekat dalam struktur hubungan sosial dan juga berhubungan dengan struktur institusi dan realitas material yang relevan. Penggunaan kerangka berfikir relational economy dalam membangun daya saing Industri Telematika terlihat dalam sistem yaitu klaster industri kreatif telematika Kota Cimahi, membangun ekonomi relasional industri kreatif Kota Cimahi dan hybrid organization ? Cimahi Creative Association.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
D1411
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>