Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 55 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meliala, Indhira S.
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran deskriptif mengenai budaya organisasi Perusahaan Taksi Blue Bird di tengah persaingan usaha jasa taksi yang semakin ketat. Peneliti mengumpulkan data dengan melakukan wawancara terstruktur dan tidak terstruktur dengan enam orang informan, yaitu dua orang manajer dan empat orang pengemudi. Penelitian berlangsung dari Januari hingga Mei 2009.
Hasil dari penelitian ini adalah Perusahaan Taksi Blue Bird memiliki struktur organisasi yang mekanis, yaitu dengan adanya mekanisme pembagian kerja, spesialisasi dan hubungan kerja yang hierarkis. Perusahaan taksi Blue menerapkan empat nilai dasar, yaitu kejujuran, kedisiplinan, kerja keras dan kekeluargaan. Pendiri perusahaan memegang peranan penting dalam penerapan keempat nilai tersebut. Keempat nilai tersebut merupakan budaya organisasi perusahaan taksi Blue Bird, namun ternyata terdapat dua nilai yang masih berada dalam tataran formalisasi, yaitu kedisiplinan dan kekeluargaan.
Temuan penting lainnya dari penelitian ini adalah budaya organisasi tidaklah sama dengan budaya perusahaan. Budaya perusahaan adalah pedoman nilai-nilai akan tetapi mengalami suatu pencitraan (image) yang berusaha untuk dibentuk oleh manajemen agar dapat ditangkap oleh masyarakat. Budaya perusahaan yang dimiliki taksi Blue Bird dapat dilihat dari standar servicenya, yaitu aman, nyaman, mudah dan personalised (ANDAL).

The goal of this research is giving descriptive explanation about cultural organization Taxi Blue Bird Company in the era competition which is getting tighter. Researcher collects the data by doing both structured and unstructured interview with six sources that consist of two managers and four drivers. The research held from January until May 2009.
The result from this research is Taxi Blue Bird Company has mechanic structur, that consist of job desciption mechanism, spesialization, and work relation. Blue Bird Taxi Company applies four basic values, honest, dicipline, hard work and kinship. The founder held important role on the application four values. The four values are the cultural organization, yet there are two values that still on the formalization level, dicipline and kinship.
The other important result on this research is cultural organization is inequal with cultural corporate. Cultural corporate is also the values guidline but the difference is cultural corporate related with image that curved by management so the society can figure it out. Cultural corporate reflected on their standard service, save, comfortable, easy and personalised."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mirza N. Handayani
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S6678
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bisma Astrea Putra
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
S8283
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Huda
"Berangkat dari permasalahan klasik Industri Susu di Indonesia, penelitian ini bertujuan untuk memberikan sebuah bahasan mengenai bagian hulu rantai produksi Industri Susu Indonesia. Penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan sebuah bahasan secara teoritis mengenai proses knowledge sharing yang terjadi di dalam organisasi masyarakat pedesaan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan teori-teori mengenai common knowledge, ties, social cohesion, struktur jaringan, serta tacit knowledge dan explicit knowledge. Penelitian ini menemukan bahwa aktifitas sharing knowledge yang terjadi di Koperasi SAE Pujon dapat dikategorisasikan menjadi aktifitas formal, semi-formal dan informal. Keberadaan common knowledge, social cohesion dan ties di kalangan peternak sapi Pujon melahirkan kemauan (willingness) untuk meluangkan waktu dan tenaga melakukan knowledge sharing dengan anggota yang lainnya. Kendati demikian, hal ini tidak lantas membuat proses knowledge sharing berjalan dengan maksimal, sifat subsisten, kurangnya kemauan untuk bertanya atau mencari pengetahuan, serta tidak maksimalnya peran Ketua Kelompok dalam Struktur Jaringan merupakan beberapa hal yang menjadi kendala.

This qualitative research focus on the upper course condition of Indonesian’s milk industry. Using an organizational approach, common knowledge, ties, social cohesion, network structure, tacit knowledge and explicit knowledge concepts, this research tries to provide not only a description, but also an explanation on knowledge sharing process in Koperasi SAE Pujon. The result indicates that knowledge sharing activities in Koperasi SAE Pujon could be classified into Formal Activities, Semi-Formal Activities, and Informal Activities. Common knowledge, social cohesion and ties among Pujon’s Farmers emerges the possibility of knowledge sharing process to happen. However, the knowledge sharing process doesn’t necessarily works well due to the subsistence nature of Pujon’s farmers, the lack of eagerness to look for farming knowledge, and the ineffective role of Farmer Group’s Chief on the network structure."
2013
S52890
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismi Pradnya Safeya
"Dalam masyarakat Indonesia yang begitu menabukan homoseksualitas secara hukum maupun agama, justru keberadaan para fujoshi, yaitu para perempuan yang menyukai karya fiksi bergenre homoseksualitas (Boys’ Love), justru semakin banyak. Internet menjadi media tempat mereka berinteraksi dan menikmati produk-produk bergenre Boys’ Love, di mana komunitas mereka berkembang dalam ruang yang disebut sebagai fandom. Skripsi ini membahas mengenai peran cyber community fandom dalam transformasi identitas gender para fujoshi dalam kajian studi gender dan sosiologi budaya dengan menggunakan tahap-tahap yang ada dalam Soft Systems Methodology. Kegiatan para fujoshi di dalam fandom telah mengubah nilai-nilai identitas gender yang dimiliki mereka, mengindikasikan adanya sebuah proses pembelajaran, sosialisasi dan internalisasi di dalam fandom yang kemudian mentransformasi identitas gender para fujoshi. Dengan menggunakan teori female-gendered dan virtual lesbian space, penelitian ini memperlihatkan secara teoritis bagaimana fandom berperan dalam transformasi identitas gender para fujoshi, berkembangnya sense of community yang mereka miliki, serta fandom itu sendiri sebagai sebuah bentuk feminine writing.

In a society that views homosexuality as a taboo matter such as Indonesia, it is surprising that the existence of fujoshi, which is a concept used to describe females who love fictions with the homosexuality genre (Boys’ Love), is strengthening in numbers. Internet has become a media for them to both interact and enjoy products with Boys’ Love genre, where their community grow in a space called fandom. This final paper discusses the role of the cyber community fandom in transforming fujoshi’s gender identity, in the scope of gender study and Sociology of Culture using the steps in Soft Systems Methodology. Various activities done in fandom has changed fujoshi’s values in gender identity, indicating that there is a learning process, a socialization and internalization in fandom, which later helps transforming fujoshi’s gender identity. Using Mizoguchi’s female-gendered and virtual lesbian space theories, this research focuses to explain theoretically how fandom plays a role in transforming fujoshi’s gender identity, the growth of their sense of community, and how fandom itself has become a form of feminine writing.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Halida Nufaisa
"Penelitian ini merupakan model aplikasi Soft System Methodology based AR(action research) dalam membahas mengenai relasi antara Seknas Publish What You Pay Indonesia (PWYP Indonesia) dengan Institute for Essential and Service Reform (IESR) dalam usahanya mengadvokasikan Extractive Industry Transparency Initiative (EITI). Penelitian ini menggunakan analisa berdasarkan kerangka pemikiran dari Richard Hall mengenai Hubungan Antar Organisasi (HAO) dan Lingkungan Organisasi.
Hasil penelitian mengindikasi adanya perbedaan bentuk-bentuk formalisasi pada relasi dua organisasi yang berbentuk koalisi. Temuan ini berdampak pada implikasi teoritis pertama, yaitu bentuk formalisasi pada situasi dunia nyata dapat berkembang dan tidak tergambar dalam dimensi formalisasi dari Hall. Kedua, organisasi dalam studi ini yaitu PWYP Indonesia dan IESR ternyata tidak hanya mampu mengonstruksikan lingkungan dimana mereka berada, tetapi juga dapat mengonstruksikan elemen-elemen apa saja yang akan menimbulkan kerentanan seiring dengan meningkatnya adaptasi organisasi.

This research is a model application of Soft System Methodology based AR (action research) in exploring relationship between National Secretariat of Publish What You Pay Indonesia (PWYP Indonesia) and Institute for Essential and Service Reform (IESR) within a context of advocating EITI. This research uses Richard Hall's analysis of Interorganizational Relationship and Organizational Environment as a conceptual framework.
The result of this research indicates difference of type of formalization in a context of dyad relationship in terms of alliance organization. This finding, furthermore, has its impact theoretically to Hall's IOR's analysis in formalization. Thereupon, organization in this research, PWYP Indonesia and IESR, showed that they could construct the environment in which they exist as well as constructing the elements that cause vulnerability along with the enhancement of organization's adaptive skill."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S59654
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Harliano Putra
"Berangkat dari fenomena turnover karyawan di berbagai perusahaan yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data 5 tahun terakhir, di dunia tingkat turnover karyawan meningkat sampai dengan saat ini dan begitu pun di Indonesia. Artikel ini berupaya menjelaskan hal yang menyebabkan kenaikan turnover karyawan tersebut. Argumen utamanya adalah fenomena peningkatan turnover karyawan ini disebabkan oleh praktek budaya organisasi yang berlaku di dalam sebuah perusahaan. Metode penelitian yang di gunakan adalah kualitatif yang mengumpulkan data dari berbagai informan yang berkaitan dengan birokrasi perusahaan yang didukung dengan analisa data sekunder yang tersedia dari berbagai sumber. Perusahaan yang menjadi objek penelitian adalah PT ANTAM (persero) Tbk. yang merupakan salah satu perusahaan BUMN. Studi ini memperlihatkan bahwa meningkatnya turnover karyawan disebabkan karena adanya praktik budaya organisasi yang di terapkan oleh perusahaan, dimana terdapat temuan bahwa kondisi finansial yang buruk dalam sebuah perusahaan ikut menyumbang kendala dalam praktik budaya organisasi di perusahaan dan berujung pada meningkatnya turnover. Studi ini melengkapi studi sebelumnya yang berbicara mengenai budaya organisasi dapat berpengaruh terhadap karyawan, dalam hal ini studi ini menekankan praktik budaya organisasi dapat mempengaruhi tingkat turnover karyawan pada sebuah perusahaan.
Begin from the phenomenom of employee turnover from many corporation which keep increasing over years . Based on the data in recent 5 years, there are increasing phenomena in turnover employees until now and especially in Indonesia. This Article try to explain the cause of increasing employees turnover rate in the cooporation. The main argument is the phenomenom of the increasing turnover employee is caused by the implementation of coorporate culture that exist in the coorporation. This research use qualitative methods and secondary data analysis which is available from many resources. The research object is PT ANTAM (persero) Tbk which one of the Indonesian government corporation. This study show that the increased turnover rate is caused by the implementation of corporate culture which have been implemented in the corporate. Then there are findings that the bad financial condition also support the constraint of corporate culture implemetation that ends with the phenomenom of the increasing employe turnover rates. This Study is a complementary of recent study which explain about coorporate culture that have some impact to the employees, in this case this study is tend to explain the implementation of corporate culture can cause the increasing of turnover rate in the corporation."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Gadis Maulinda
"Kebijakan untuk menjadikan e-money sebagai alat pembayaran non tunai di Indonesia sudah dicanangkan sejak tahun 2004 dan jumlah pengguna e-money mengalami peningkatan hingga tahun 2015. Artikel ini berupaya untuk melengkapi studi sebelumnya bahwa pentingnya dimensi trust untuk memaknai sejauh mana kepercayaan pengguna dalam melihat e-money sebagai sebuah teknologi dalam perubahan sosial serta perbedaannya antara masyarakat kelas menengah-atas dan menengah-bawah. Sehingga argumen dari artikel ini adalah pentingnya trust dalam memaknai penggunaan e-money. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan data primer berupa wawancara mendalam kepada beberapa informan terkait, yaitu mahasiswa FISIP UI.
Kesimpulan dalam artikel ini adalah terdapat perbedaan antara masyarakat kelas menengah-atas dan menengah-bawah dalam memaknai trust penggunaan e-money. Data terkait perubahan sosial dengan adanya inovasi teknologi e-money menunjukkan perubahan sosial kultural dan trust yang dimiliki oleh masyarakat adalah rational trust dengan memperhatikan costbenefit.
Policy to create e-money as cashless payment tool in Indonesia has been proclaimed since 2004 and the number of e-money user has increased significantly until 2015. This article sought to complement the previous studies regarding the importance of trust dimension and to what extent the trust of e-money user in seeing the e-money as a technology in social change as well as the difference between middle and low-end class society. So the argument of this article becomes trust is important in give meaning to the utilization of e-money. Research method used in this article was qualitative research method with primary data consisted of in-depth interview with the informants that is e-money users who is also FISIP UI students.
The study found that there are differences between middle and low-end class society in giving meaning of trust in using e-money. Data shows that within innovation in technology of e-money, there are socio-cultural changes possesed by society in form of rational trust within its cost and benefit.
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Haning Nugrahadi
"ABSTRAK
Tulisan ini membahas fenomena perubahan otoritas kepemimpinan yang berjalan pada sebuah organisasi
kepemerintahan. Dalam organisasi kepemerintahan, otoritas yang dimiliki oleh setiap pegawai didasarkan oleh
tugas pokok fungsi (Tupoksi) yang telah ditetapkan dalam struktur organisasi. Namun, dalam kenyataanya
tupoksi yang secara kaku memisahkan otoritas kepada masing-masing pegawai dapat disiasati untuk menjaga
proses kerja organisasi. Hal ini yang menjadi temuan penulis di Sub Direktorat Monitoring dan Evaluasi Jasa
Kementerian Komunikasi dan Informatika. Penulis melihat, kekosongan dalam struktur birokrasi disiasati oleh
pegawai dalam organisasi, menjadi tempat munculnya salah satu pegawai dalam kantor tersebut untuk
mengambil otoritas pegawai yang lain dan mengelola proses kerja organisasi tersebut agar tetap berjalan
walaupun tidak memiliki legitimasi. Hal yang menjadi fokus bahasan pada tulisan ini mengenai perubahan
otoritas dalam organisasi. Konsep untuk melakukan analisa data temuan penulis ialah konsep otoritas menurut
Peter Read. Berbeda dengan argumen di studi-studi sebelumnya yang mengabaikan sumber otoritas dan
bagaimana otoritas tersebut digunakan. Studi ini berupaya menganalisa organisasi yang didalamnya tidak
memiliki aktor kepemimpinan yang kompeten, mampu mensiasati masalah tersebut dengan cara memberikan
otoritas kepada salah satu pegawai agar proses kerja organisasi tetap berjalan. Metode yang penulis gunakan
adalah metode kualitatif dalam bentuk studi kasus, data dikumpulkan dengan wawancara mendalam, observasi
dan data sekunder yang terkait.

ABSTRACT
This paper discusses the phenomenon of change of leadership authority that runs in a government organization.
In a government organization, the authority possessed by each employee based on the principal task of the
function (TOR) has been established in the organizational structure. However, in reality the duties that rigidly
separates the authority to individual employees can be handled to maintain the organization's work processes.
This being the author of the findings in the Sub Directorate of Monitoring and Evaluation of the Ministry of
Communications and Information Technology Services. The author saw a void in the bureaucratic structure
circumvented by an employee in the organization, a place the emergence of one of the employees in that office
to take the authority of other employees and manage work processes of the organization to continue running
despite having no legitimacy. It should be the focus of discussion in this paper regarding the change of authority
within the organization. The concept for the analysis of data on the findings of the authors is that the concept of
authority by Peter Read. In contrast to the arguments in previous studies that ignore the source of authority and
how that authority is used. This study seeks to analyze the organization in which the actor does not have
competent leadership, able to anticipate the problem by giving authority to one of the employees to the work of
the organization is still running."
Depok: [Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, ], 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Putu Kasrani
"Tujuan dari penelitian ini untuk menjelaskan makna kerja anggota Tagana yang memberikan dampak bagi keberlanjutan relawan Tagana. Meskipun para relawan mengorbankan waktu, tenaga dan tidak mendapatkan insentif besar akan tetapi mereka masih bertahan. Salah satu organisasi sukarela yang masih bertahan yaitu Taruna Siaga Bencana Tagana . Penelitian-penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa keberlanjutan organisasi non-profit ditentukan oleh komitmen anggotanya. Namun, penulis berpendapat bahwa pemaknaan terhadap kerja pada anggota dapat menjamin keberlanjutan seorang relawan dalam organisasi non- profit. Keberlanjutan organisasi Tagana memiliki nilai, usaha/sikap, harapan, dan keyakinan pada masing-masing anggota Tagana dalam menjalankan perannya di masyarakat. Empat hal tersebut yang dilakukan Tagana membuatnya dapat dikategorikan sebagai makna kerja yang dikemukakan oleh Gaggiotti 2006 . Tulisan ini membandingkan konsep makna kerja Harpaz Snir 2002 dengan konsep makna kerja pada Gaggiotti 2006 . Catatan kritis dari studi ini, bahwa secara empiris makna kerja yang terdapat di Tagana Depok mempunyai makna kerja lain yaitu Work Experience. Penelitian ini dilakukan di Markas Komando Tagana, Kota Depok, Jawa Barat. Data dalam tulisan ini diperoleh melalui metode kualitatif.

ABSTRACT
The purpose of this study is to explain the meaning of work of Tagana that impacts on the sustainability of Tagana volunteers. Although volunteers sacrificed their time, effort and did not get great incentives but they still survived. One of the voluntary organizations that survives is the Disaster Standby Taruna Tagana . Previous studies have suggested that the sustainability of non profit organizations is determined by the commitment of its members. However, the authors argue that the meaning of work on members can ensure the sustainability of a volunteer in a non profit organization. Tagana sustainability organization has value, effort attitude, hope, and confidence in each member of Tagana in performing its role in society. The four things that Tagana did make it can be categorized as the meaning of work put forward by Gaggiotti 2006 . This paper compares the concept of work meaning Harpaz Snir 2002 with the concept of work significance in Gaggiotti 2006 . Critical note of this study, that empirically the meaning of work contained in Tagana Depok has other work meaning that is Work Experience. This research was conducted at Tagana, Depok City, West Java. The data in this paper is obtained through qualitative methods."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>