Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89561 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Roy Dwi Suryono
"Merek yang kuat memang bisa menjadi perekat perusahaan dengan pelanggan. Merek yang memiliki identitas yang kuat biasanya memiliki hubungan emosional bahkan spiritual dengan para pelanggannya. Menyadari pentingnya merek, sekarang ini banyak perusahaan yang menggunakan hal-hal yang berhubungan dengan emosi atau perasaan pelanggan di dalam mengembangkan merek produknya. Strategi ini biasa disebut dengan "emotional branding", yang terutama berakar pada pemikiran bahwa proses pengambilan keputusan untuk membeli atau tidak membeli, menggunakan atau tidak menggunakan, atau bahkan terus membeli dan menggunakan suatu produk atau suatu perusahaan adalah karena adanya suatu perasaan dari pelanggan kepada produk tersebut.
Sebagai salah satu perusahaan penerbangan yang baru berdiri di Indonesia, Adam Air menyadari bahwa harga murah serta kualitas pelayanan sesuai standar yang berlaku tidak lagi menjadi pilihan utama saat konsumen mencari jasa penerbangan. Sekedar bisa terbang, bukan lagi menjadi satusatunya alasan bagi konsumen di dalam mencari jasa penerbangan. Tetapi konsumen saat ini lebih memilih perusahaan penerbangan yang dapat memberikan pelayanan lebih, apalagi bila ditambah dengan pengalaman terbang yang berbeda dari biasanya. Dijelaskan lebih lanjut bahwa Adam Air adalah "Value Added Airlines" atau "Boutique Airlines" yang terutama memfokuskan dirt pada pelayanan yang prima dengan pengalaman terbang yang berbeda dan menyenangkan melalui harga yang terjangkau. Penekanan strategi pemasaran dari perusahaan ini adalah "pengalaman terbang yang menyenangkan" yang akan didapat oleh para konsumen jika menggunakan pelayanan Adam Air. Salah satunya adalah melalui program "Fun in The Air", yaltu program yang menampilkan sejumlah permainan interaktif (interactive games) bagi para konsumen selama mereka terbang bersama Adam Air. Acara ini dipimpin oleh para awak pesawat, dan bagi konsumen yang beruntung, mereka akan mendapatkan hadiah, berupa barang atau souvenir khas perusahaan.
Karena itu penelitian ini diadakan terutama untuk mengetahui bagaimana pendekatan "emotional branding" yang dilakukan oleh Adam Air akan meningkatkan kepuasan pelanggan, bahkan memelihara tingkat kepuaan pelanggan tersebut menjadi loyalitas pelanggan. Penelitian dilakukan di Jakarta dengan menyebarkan angket secara purposif kepada 159 orang responden penelitian yang saat diberikan angket sedang berada di Bandara Soekarno Matta dan sudah atau sedang akan menggunakan jasa penerbangan Adam Air.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peniiaian responden terhadap pelayanan jasa penerbangan Adam Air adalah masih berada pada kategori Kurang Positif. Artinya, para responden masih menganggap bahwa pelayanan yang diberikan oleh Adam Air masih dianggap belum maksimal oleh responden, sehingga belum mampu memuaskan pengguna, apalagi membuatnya menjadi pengalaman yang dapat terus diingat di benak konsumen.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden sudah merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh Adam Air. Artinya, pengalaman terbang dengan Adam Air sudah memberikan kesan yang balk bagi mereka, walaupun masih ada sejumiah kekurangan yang dicatat oleh responden, tetapi dengan harga, bersaing yang ditawarkan ditambah pelayanan yang memuaskan, temyata jumlah responden yang merasa puas sudah cukup tinggi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan "emotional branding" berperan di dalam memelihara kepuasan pelanggan. Untuk tingkat keeratan hubungan, merujuk pada Tabel Guilford, maka hubungan antara kedua variabel adalah Hubungan Tinggi, Kuat artinya pendekatan 'emotional branding" sangat berperan di dalam memelihara kepuasan pelanggan. Hasil uji stastistik dengan menggunakan rumus Pearson menunjukkan bahwa penelitian ini signifikan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan terutama adalah (1) faktor pelayanan yang baik, (2) faktor demografi, dan (3) faktor psikografi. Kepuasan pelanggan juga dipengaruhi oleh hal-hal lain yang tidak tercakup dalam ketiga faktor di atas."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22038
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Orisya Syam Milanti
"Dengan menurunnya minat konsumen terhadap penulusuran web Maicih, peneliti ingin mengetahui bagaimana strategi pemasaran PT Maicih Inti Sinergi yaitu experiential marketing dan electronic word of mouth dapat mempengaruhi brand awareness dan purchase intention konsumen. Dengan mengetahui hal ini, diharapkan produsen dapat mempertahankan atau meningkatkan strateginya. Teknik analisis data yang digunakan adalah Structural Equation Modeling (SEM).
Hasil penelitian menunjukan experiential marketing memiliki pengaruh positif terhadap brand awareness maupun purchase intention. Sementara electronic word of mouth tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap brand awareness, namun memiliki pengaruh positif terhadap purchase intention. Selain itu, brand awareness tidak memiliki pengaruh positif terhadap purchase intention.

Because of consumer interest toward Maicih?s web tracking, PT Maicih Inti Sinergi needs to discover how its marketing strategies such as experiential marketing and electronic word of mouth can affect brand awareness and purchase intention of consumer. The manufacturer is expected to maintain or improve its strategy. This research used Structural Equation Modeling (SEM) as data analysis technique.
The result showed that experiential marketing has a positive impact on brand awareness and purchase intention. Furthemore, electronic word of mouth does not have a significant impact on brand awareness but has positive impact on purchase intention. Additionally, brand awareness does not have a positive impact on purchase intention.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Naftalia
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran employer brand dalam memperkuat hubungan brand personality dan employer brand attractiveness. Responden dalam riset kali ini melibatkan 415 sampel mahasiswa aktif S1 dari Universitas Indonesia (Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta Fakultas Ilmu Komputer) serta mahasiswa Institut Teknologi Bandung (Program Studi Teknik Informatika). Syarat responden riset adalah mahasiswa tingkat akhir atau pernah magang setidaknya satu bulan. Pengujian data dilakukan secara simultan dengan metode Structural Equation Method (SEM). Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa brand personality sincerity, competence, excitement, dan sophistication secara signifikan mempengaruhi employer brand attractiveness. Pengaruhi tersebut dimediasi oleh employer brand affect serta employer brand trust, dimana efek employer brand affect juga dimediasi oleh employer brand reputation. Berdasarkan hasil tersebut, berikut masukan kepada GO-JEK bahwa untuk dapat menarik minat calon pegawai. GO-JEK harus menciptakan perasaan positif pada pegawai potensial, pesan-pesan tersebut adalah pesan yang mencerminkan kejujuran serta adanya janji kepastian kerja.

The purpose of this research to examine the role of employer brand in strengthening the relationship between brand Personality and employer brand attractiveness. Data was collected from 415 registered students University of Indonesia (Faculty of Economic and Business as well as Faculty of Computer Science) as well as Bandung Institute of Technology (Information Engineering), specifically final year students or students with at least one-month internship experience. The data was tested using Structural Equation Method (SEM). The result shows brand personality traits sincerity, competence, excitement, and significantly and positively impact employer brand attractiveness. The effect is mediated by employer brand affect and employer brand trust, where employer brand affects effect is mediated by employer brand reputation. Based on the findings, the author would like to propose a few strategies to GO-JEK to maximized its employer brand effort. GO-JEK should able to create positive messages which highlights honesty as well as job certainty. Potential employee are interested to work at GO-JEK due to the fact that GO-JEK brands are able to convey youthfulness, honesty, as well as a brand that is successful which in turn elicit a positive response from university students. Thus, the university students feel that GO-JEK is a trustworthy employer and that job certainty at GO-JEK. It can conclude that those are the reasons potential employee are interested to work at GO-JEK."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eska Perdini Suhendi
"

Penelitian ini bertujun untuk menganalisis hubungan antara brand image Rumah Sehat Untuk Jakarta terhadap loyalitas pasien melalui kepuasan pasien rawat jalan di RSUD Kembangan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Responden berjumlah 100 orang yang merupakan pasien yang berobat di Poli Spesialis Instalasi Rawat Jalan RSUD Kembangan yang diperoleh dengan metode simple random sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang dilakukan selama bulan Mei 2023. Data yang terkumpul selanjutnya dibuat tabel distribusi frekuensinya dan kemudian dianalisis dengan uji korelasi dan analisis jalur (Path Analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa brand image berpengaruh signifikan terhadap kepuasan, brand image juga berpengaruh signifikan terhadap loyalitas, dan kepuasan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas. Brand Image berpengaruh signifikan dan positif terhadap loyalitas pasien melalui kepuasan pasien. Hasil analisis jalur didapatkan bahwa pengaruh tidak langsung brand image terhadap loyalitas melalui kepuasan pasien lebih besar nilainya dibandingkan pengaruh langsung brang image terhadap loyalitas pasien.


This study aims to analyze the relationship between the brand image of Rumah Sehat Untuk Jakarta and patient loyalty through patient satisfaction in RSUD Kembangan. This research is a quantitative study with a cross-sectional design. The respondents consisted of 100 patients who received treatment at the Outpatient Specialist Clinic of RSUD Kembangan, selected using simple random sampling method. Data collection was conducted using a questionnaire during May 2023. The collected data were then tabulated in frequency distribution tables and analyzed using correlation tests and path analysis. The results showed that brand image has a significant effect on satisfaction, brand image also has a significant effect on loyalty, and satisfaction has a significant effect on loyalty. Brand Image has a significant and positive effect on patient loyalty through patient satisfaction. The results of path analysis found that the indirect effect of brand image on loyalty through patient satisfaction is greater than the direct effect of brand image on patient loyalty.

 

"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari bauran pemasaran yaitu Product, Price, Promotion, Place, People, Process, dan Physical Evidence yang diterapkan Perusahaan Citilink Indonesia terhadap keputusan pembelian jasa penerbangan oleh konsumen. Penelitian dilakukan secara Descriptive menggunakan survey melalui kuesioner, kemudian pengujian menggunakan Logistic Regression dengan bantuan software SPSS 17.0. Hasil penelitian menunjukkan secara bersamaan atau simultan ke-tujuh variabel (Product, Price, Promotion, Place, People, Process, dan Physical Evidence) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian dengan arti lain ketujuh variabel tersebut memiliki peran masing-masing yang tidak terlepas satu sama lain untuk menentukan keputusan pembelian pengguna jasa maskapai penerbangan.

This research is aimed to gain deeper understanding of marketing mix effect which consists of Product, Price, Promotion, Place, People, Process and Physical Evidence that influence consumers? purchase decision on buying airplane service in airline company, in this case Citilink Indonesia. This research use descriptive method through survey based on questionaire. The result shows that simultaneously there?s no significancy on each marketing mix variables which influence consumers purchase decision, each variables have its own role that couldn?t be separated to influencing consumers? decision on using Citilink."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61643
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benny Benzar Ridhabaehakim
"Konsumen dengan tampa disadari menggunakan self-regulatory saat memilih sebuah produk. Klaim periklanan memiliki peranan penting dalam pemilihan merek. Fokus regulatori memperkenalkan fokus promotif yang berkaitan dengan tujuan dan harapan serta konsep fokus preventif yang terkait dengan kewajiban dan tanggung jawab. Fokus regulatori dari konsumen yang sesuai dengan klaim periklanan yang dikeluarkan oleh sebuah merek akan cenderung dipilih oleh konsumen.
Pada eksperimen l, konsumen dimanipulasi fokus regulatorinya dengan memberikan daftar hal-hal yang positif sehingga fokus regulatorinya menjadi promotif. Sedangkan partisipan yang diberikan daftar hal-hal yang negatif fokus regulatorinya menjadi preventif Setelah manipulasi fokus responden diminta memilih merek berdasarkan klaim periklanannya. Eksperimen 2 dilakukan dengan tujuan menguji tingkat kesadaran terhadap merek berdasarkan fokus regulatori dari konsumen. Responden dalam eksperimen ini pertama-tama dimanipulasi dengan diminta menuliskan kewajiban atau tanggung jawab pada saat ini dan mass, lalu sehingga fokusnya menjadi fokus preventif. Sedangkan partisipan lain diminta menuliskan tujuan atau harapan pada saat ini atau masa lalu yang pernah dimiliki sehingga fokusnya menjadi promotif. Setelah diarahkan fokusnya, responden diminta memasangkan 50 pasang kategori produk dengan merek. Dari 50 pasang kategori produk dengan merek terdiri dari 15 merek dengan klaim periklanan preventif 15 merek promotif dan 20 merek netral. Saat melakukan penilaian terhadap pasangan kategori-merek waktu dihitung.
Hasil eksperimen 1, terbukti dari hipotesis 1 dan 2 dimana merek yang dipilih sesuai dengan arah fokus regulatori dari responden. Selain itu, pada hipotesis 3 dan 4 membuktikan bahwa konsmnen yang mernpunyai fokus preventif akan cenderung sadar terhadap merek denganklaim periklanan preventif. Jika konsumen mempunyai fokus promotif akan cenderung sadar terhadap merek dengan klaim periklanan promotif.
Penelitian ini dapat diimplikasikan dalam strategi periklanan dan distribusi produk. Implikasi dalam strategi periklanan adalah mengubah fokus regulatori konsumen menjadi sesuai dengan klaim merek sehingga konsumen membeli merek tersebut. Pada distribusi produk implikasinya membuat tempat menjual produk menjadi sesuai dengan fokus negulatori konsumen.

Consumer subconsciously apply self-regulatory when choosing a product. Claim advertising have important role in election of brand. Regulatory focus introduce promotrbn focus concept which related to purpose and hope and also prevention focus concept which related to responsibility and obligation. Regulatory focus from consumer which match with advertising claim will tend to selected by consumer.
At experiment I, the manipulation regulatory focus consumer by giving list which are positive things causing regulatory focus become promotion. While participant is given by negative things list causing the regulatory focus become prevention. After manipulation responder is focus, they asked to choose brand based on the advertising claim Experiment 2, have been propose to test level of awareness to brand based on regulatory focus from consumer. Respondent in this experiment, manipulation regulatory focus by asked to write down responsibility or obligation at the moment and past, which causing the jbcus become prevention focus. While other participant asked to write down propose or hope at the moment or past which have been owned causing focus become promotion. After pointed by focus, responder is aslced to pair 50 category product tide with brand There out of 50 category product tide with brand consist of l5 brand with advertising claim of prevention, I5 brand promotion and 20 neutral brand The time when do assessment to associations of category-brand had been calculated.
The result of experiment I, proven by hypothesis l and 2 where brand which selected as according to direction regulatory focus from responder: Furthermore, hypothesis 3 and 4 proving that consumer having prevention focu.s will tend to consciousness a brand with prevention focus on advertising claim. lf consumer had promotion focus will tend to consciousness a brand with promotion focus on advertising claim.
This research can applicable in distribution product and advertising strategy. Implication in advertising strategy is alter regulatory focus consumer become according to brand claim so consumer will be buy the brand. At implication on distribution product are making the place jbr selling product become according to regulatory focus consumer.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T17778
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Quwaisy Ardiatmala
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah faktor daya tarik pesan viral dan kredibilitas sumber pesan mampu mempengaruhi sikap konsumen terhadap merek. Penelitian ini menggunakan metode penelitian konklusif-deskriptif dengan waktu pengerjaan berdasarkan single cross-sectional. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif secara langsung pada variabel viral message appeal dan message source credibility terhadap brand attitude. Hasil penelitian ini membuktikan variabel the level of involvement teruji tidak mampu memoderasi variabel independen viral message appeal terhadap variabel dependen brand attitude. Variabel penguat the level of risk juga terbukti tidak mampu memoderasi variabel message source credibility terhadap variabel brand attitude.

ABSTRACT
The purpose of this study is to determine whether the appeals message that is viral and the credibility of the message source is able to influence consumer attitudes toward the brand. This study uses a descriptive conclusive research method with a single cross sectional working time. The results of this study indicate that there is a direct positive effect on variable viral message appeal and message source credibility to brand attitude. The result of this research proves that the level of involvement variable unable to moderate the independent variable of viral message appeal to the dependent variable of brand attitude. Variable reinforcing the level of risk also proved unable of moderating variables on the variable message source credibility toward brand attitude. "
2017
S68894
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanika Syafira Marsha
"Penulisan makalah ini membahas strategi Consumer-Generated Marketing (CGM) yang diterapkan brand Love Beauty and Planet Indonesia (LBP) Indonesia pada kampanye #smallactsoflove, serta ulasan dari konsumen di media sosial Instagram serta di situs resmi ulasan dan rating Home Tester Club Indonesia (HTCID) dan Female Daily Network (FDN). Tujuan penulisan ini adalah menganalisa strategi CGM dalam membangun brand image produk LBP di Indonesia, dengan implikasi praktis sebagai bahan acuan bagi produk kosmetik lain untuk dapat menjalankan bisnisnya di Indonesia. Metode yang digunakan adalah serangkaian studi literatur yang menganalisis berbagai studi terkait dan materi komunikasi brand LBP. Temuan penulisan ini adalah terdapat peningkatan brand image produk LBP dari hasil penerapan strategi CGM dilihat dari beberapa capaian yang diraih LBP dalam industri kosmetik di Indonesia.

This writing discusses the Consumer-Generated Marketing (CGM) strategy applied by the Love Beauty and Planet Indonesia (LBP) Indonesia in the #smallactsoflove campaign, as well as reviews from consumers on Instagram and on the official website reviews and ratings of Home Tester Club Indonesia (HTCID) and Female Daily Network (FDN). The purpose of this paper is to analyze CGM's strategy in building the brand image of LBP products in Indonesia, with practical implications as a reference material for other cosmetic products to be able to run their business in Indonesia. The method used is a series of literature studies that analyze various related studies and LBP brand communication materials. The finding shows that there is an increase in the brand image of LBP products from the results of implementing the CGM strategy, seen from several achievements made by LBP in the cosmetics industry in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ery Ayukusumawati
"Plastik merupakan produk olahan teknologi dengan beberapa kelemahan yang telah diubah menjadi wadah penyimpanan dari plastik yang fungsional, dan aman untuk digunakan. Tupperware sebagai perusahaan multinasional yang menjual dan memasarkan wadah-wadah terbuat dari plastik berkualitas premium, melihat kesempatan baik tersebut. Tupperware telah lama dikenal oleh konsumen Indonesia, brand awareness yang baik telah dicapai oleh Tupperware yaitu sebesar 80% (data tahun 2003), hal tersebut seharusnya diikuti dengan keinginan membeli yang tinggi oleh konsumen. Ternyata, hal tersebut tidak dirasakan oleh produk Tupperware, masih banyak ditemukan konsumen yang tidak mau membeli produk tersebut. Hal ini mengakibatkan penjualan produk Tupperware menurun sebesar 13% pada tahun 2004-2005. Oleh sebab itu penelitian ini ditujukan untuk mengkaji lebih dalam alasan konsumen membeli produk Tupperware dengan terlebih dahulu melihat ekuitas merek dari Tupperware itu sendiri. Selanjutnya akan dilihat seberapa tepatkah strategi pemasaran yang telah dilakukan oleh Tupperware.
Penelitian ini dilakukan dengan mengkombinasikan desain riset eksploratori dan desain riset deskriptif, Tahap riset eksploratori dilakukan wawancara mendalam (depth interview) kepada beberapa konsumen Tupperware, sedangkan riset deskriptif yang digunakan adalah cross-sectional design dengan metode survey. Oleh karena itu, pengambilan data dari setiap responden hanya dilakukan satu kali. Responden adalah konsumen yang menggunakan wadah penyimpanan dari plastik di wilayah pemukiman Tanah Kusir dan Bintaro Jaya.
Hasil penelitian mengatakan bahwa ekuitas merek dari produk Tupperware sebagai berikut, responden telah memiliki komitmen yang tinggi untuk tetap membeli produk Tupperware. Ternyata, konsumen membeli produk Tupperware bukan karena harga melainkan faktor lain. Konsumen juga memiliki persepsi yang baik terhadap produk Tupperware, yaitu sebesar 80,98%. Asosiasi konsumen terhadap produk Tupperware adalah kualitas bagus (41%), harga mahal (23%) dan mutu terjamin (21%). Tupperware juga terbukti dapat menduduki posisi puncak dalam merek yang paling diingat dalam benak konsumen.
Hasil penelitian juga mengungkapkan bahwa konsumen membeli produk Tupperware karena mutu produk tersebut terjamin. Perhitungan crosstab menunjukkan bahwa sebanyak 39% konsumen yang loyal terhadap produk Tupperware mengatakan cukup setuju untuk membeli produk Tupperware dengan alasan mutu terjamin. Selain Tupperware telah memiliki persepsi yang baik dalam benak konsumen, ternyata 42% konsumennya mengatakan bahwa mereka membeli produk Tupperware karena mutu terjamin.
Dari hasil penjelasan diatas, maka saran yang dapat diberikan untuk strategi pemasaran produk Tupperware adalah lebih mengetahui perilaku konsumen yang menggunakan wadah penyimpanan dari plastik sehingga target pasar dapat dibidik dengan tepat. Strategi harga yaitu tidak menaikkan harga produknya karena telah dipandang sebagai produk mahal oleh konsumen. Selain itu, inovasi sebagai salah satu kunci sukses dari produk Tupperware, harus selalu ditingkatkan. Dalam strategi promosi, Word Of Mouth sangat berperan dalam memasarkan produk Tupperware. Mensponsori acara di televisi yang berkaitan dengan rumah tangga, ikut serta dalam bazaar, mengembangkan B2B, dan membuka Butik Tupperware dan distributor dipertokoan. Terakhir, strategi distribusi untuk Tupperware adalah meningkatkan kualitas para salesperson dengan Cara memberikan pelatihan, target pelaksanaan home party bagi salesperson, merekrut salesperson baru, dan perlunya acara gathering untuk bertukar pengalaman bagi para salesperson.

Plastic is a technologically processed product with a number of weaknesses that have been transformed to become plastic containers that are functional and safe in use, The Tupperware made by a multinational company that sells and markets plastic containers of premium quality, sees this good opportunity, The Tupperware has long been known by Indonesian consumers. The Tupperware has attained the brand awareness up to 80% (data of 2003). This condition should be followed-up by high demands by consumers. However, it was not responded by the Tupperware product, as there are still a good many consumers who refuse to buy this product. The impact was a decrease in the sale of the Tupperware product by 13% in 2004-2005. Accordingly, this study is designed to thoroughly identify why the consumers buy the Tupperware product by first looking at the equity of the Tupperware trademark itself. Further, it will be necessary to identify how accurate the marketing strategy is as adopted by the Tupperware.
This study was conducted by combining the exploratory research design and the descriptive research design. The stage of exploratory research includes in-depth interviews with a number of the Tupperware consumers. The descriptive research stage uses the cross-sectional design with the survey method. Hence, the data collection from consumers was only done once. The respondents are the consumers that use plastic containers in Tanah Kusir and Bintaro Jaya residential areas.
The results of the study show the trademark equity of the Tupperware product is that the respondents are highly committed to continue buying the Tupperware. It was found that the consumers buy the Tupperware products not for the price but for another factor. The consumers also have a good perception of the Tupperware, namely, 80.90%. The consumers' associations of the Tupperware product are that it is of good quality (41%), high price (23%) and quality warranted (21%). The Tupperware was also found to be at the top position in the list of trademarks the consumers remember the most.
It was also found in the study that the consumers buy the Tupperware product because the quality is warranted. The cross tab equation shows that 39% of the consumers loyal to the product said they agree that buying the Tupperware product means buying for the warranted quality. Besides having successfully attained perception in the minds of the consumers, it was found that 42% of the consumers stated they buy the Tupperware for the warranted quality.
From the above findings of the study, the recommendation for the Tupperware product marketing is to identify the behavior of the consumers using the plastic containers so that the marketing could be better targeted. The price strategy should be not to increase the price as the consumers see it as an expensive product. Besides, innovations as one of the keys to success for the Tupperware product should be improved, In the promotional strategy, the World of Mouth has an important role in the marketing of the Tupperware products. Other recommendations include sponsoring TV programs pertaining to household activities, participation in bazaars, developing B2B, and starting a Tupperware Boutique as well as distributors in shops. Finally, the distribution strategy for the Tupperware product will require improving the quality of the salespersons through training, home party for salespersons, recruitment of new salespersons, and initiating gatherings for exchange of experience among the salespersons.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T19763
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safira
"Tesis ini merupakan penelitian mengenai preferensi nasabah FIF terhadap FlF syariah serta karakteristik nasabahnya. Selain itu penelitian ini melihat faktor - faktor yang paling dominan mempengaruhi preferensi nasabah FIF penelitian ini menggunakan landasan konsep perilaku konsumen sebagai dasar variabel yang hendak diuji ada sepuluh variabel yang terdiri dari usia, jenis kelamin, status pernikahan, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan serta jumlah angsuran, jangka waktu kredit, keyakinan nasabah terhadap ajaran agama tentang larangan atas sistem bunga (riba) atau alasan emosional dan pengetahuan nasabah mengenai kehadiran sistem pembiayaan syariah dalam hal ini adalah FIF syariah.
Data yang digunakan adalah data primer yang dikumpulkan dengan melakukan penyebaran kuisioner. Jumlah sampel yang diteliti adalah 146 nasabah FIF untuk Kredit Pemilikan Motor (KPM) Honda. Data yang diperoleh diuji dengan menggunakan SPSS Versi 15.00 dengan model statistik deskriptif dan model Priciple Coniporient Analysis (PCA) atau Analisis Komponen Utama. Hasil penelitian terlihat bahwa faktor yang paling dominan lnempengartdii preferensi nasabah FIF pada FIF syariah adalah faktor keadaan ekonomi nasabah yang terdiri dari income (penghasilan). jangka waktu kredit dan besarnya jumlah angsuran perbulan yang dibayarkan oleh nasabah.

This thesis presents the research about the preference of the costumer of FIF falling one of the company product's FIF syariah. Include the costumer?s characters. Furthermore the research describes the dominant factors influence the preference of the costumer to use the product, the method used in this thesis based on the consumer behavior as the variable which is tested. There are [0 variables consists of age, gender, marital status, education, occupation and the income, monthly installment, term of credit, costumer belief on their religion principal about the interest prohibition (riba) or emotional reason and costumers awareness about the FIF syariah.
The questioners had been spread to collect the data which is used to gain the primary data. The amount of the sample is 146 FIF's costumer for the Honda motorcycle?s credit. The collected data is tested with SPSS Ver 15.00 with descriptive statistic model and analyzed with PCA model or main component analysis. The research result seem that the most dominant factor that effect FIF costumers preference in svariah FIF is costumers economic factor that divide from income credit term's and how much installment that costumers have to paid every mounth."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20789
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>