Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96924 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S9324
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selly Dita Arnyatanggi
"

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh Experiential Marketing Terhadap Word Of Mouth Konsumen (Studi pada Velvet Suite Blitzmegaplex Central Park. Responden dalam penelitian ini adalah pengunjung velvet suite blitzmegaplex yang minimal berusia 17 tahun dan sudah pernah menonton di Velvet Suite Blitzmegaplex CP. Dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden dengan menggunakan metode non-probability sampling dengan teknik purposive. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner yang dianalisis dengan simple regresion. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Experiential Marketing memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap Word of Mouth dengan nilai sebesar 34,7% dan sisanya sebesar 62,6% Word of Mouth dipengaruhi oleh faktor lain.


The purpose of this research is to find out how the influence of Experiential Marketing To Consumer Word Of Mouth (study on Velvet Suite blitzmegaplex Central Park. The respondents in this study are the visitors of velvet suite, who are at least  17 years old, with a total sample of 100 respondents by using non-probability sampling methods with purposive technique. Instrument in this study is a questionnaire that analyzed with simple regresion. The results of this research show that the Experiential Marketing have no significant influence of Word of Mouth with a value amounting to 34.7% and the rest of hitting on 62.6% Word of Mouth is affected by other factors."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhi Gurmilang
"Pengambilan kcputusan high involvemenf dilakukan dengan evaluasi mendalam terhadap barang-barang yang bersifat risiko tinggi sepeni mobil, rumah, asuransi, pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya. Di tahun 2004, Toyota Astra Motor meluncurkan Toyota Avanza. Sebelurn peluncuran resmi, Toyota Astra Motor melakukan kampanye Word Of Mouth Toyota Avanza di intaemet. Hasilnya adalah penjualan Toyota Avanza yang fantastis. Hal ini menarik karena terjadi penngambilan keputusan high invofvemenr berdasarkan word of mouth. Untuk Penelitian ini bertujuan untuk mcngetahuiseberapa besar hubungan word of mouth dengan keputusau membeli.
Metode: Disain studi yang digunakan adalah desain cross-sectional. Penelitian dilakukan di Jakarta, periode bulan Mei 2009. Responden adalah individu yang melihat informasi word of mouth Toyota Avanza di internet sebelum peluncuran resmi. Pcngumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Variabcl yang diteliti adalah WOM dan pengambilan keputusan.
Hasil: Jumlah responden adalah 45 responden. Niiai lebih yang diberikan Toyota Avanza memotivasi responden yang membicarakannya. Intemet merupakan media yang efektif untuk kampanye word of mouth. Blog, situs, chat-room tnerupakan aplikasi internet yang digunakan untuk word of mouth. Merck yang sudah sangat dikenal akan menguatkan kredibililas word of mouth. Jaringan sosial berfungsi sebagai jcmbatan peuerus informasi antar masing-masing kelompok. Ada kcbutuhan untuk memiliki mobil dengan harga teljangkau, suku cadang, ekonomis, luas dan lega, bentuk menarik dan berkelas, serta harga jual kembali yang tinggi. Ada hubungan yang cukup kuat antara word of mouth dengan pengarnbilan keputusan pembelian Toyota Avanza.
Kesimpulan dan Saran: Ada hubungan word of mouth dengan keputusan pembelian. Sebaiknya produsen merespon ccpat tcrhadap word of mouth dan mcngcmbangkan komunitas sebagai jaringan sosial.

High involvement decision making is conduct with deep evaluation for high risk product such as car, house, insurance, education, health, etc. In 2004, Toyota Astra Motor launched Toyota Avanza. Before official launching, Toyota Astra Motor was launched a word of mouth campaign about Toyota Avanza in the intemet. The result was a fantastic selling of Toyota Avanza. This is become interesting because a high involvemen decision making based on word of mouth. Therefore this study aim for to understand how much relationship between word 'of mouth and decision making.
Method: The study design are cross-sectional design. The study done in Jakarta, May 2009 period. Responden are individual who saw information word of Mouth about Toyota Avanza in the internet before official launching. Data collecion was conducted with questionnarc. Variable are WOM and decision making.
Results: Number of respondent are 45 respondent. Value added that Toyota Avanza offer give responden a motivation to discuss it. Internet are the effective media for word of mouth campaign. Blog, sites, chat~room are internet application for word of mouth. Respectable brand will enchanced word of mouth credibility. Social network ftmction as infomation bridge between groups. There is a need for a car that posses affordable price and sparc parts, economy, wide and spacious, stylish shape and high resale value. There is a sufficient relationship between word of mouth and decision making for Toyota Avanza.
Conclusion and Suggestion: There is a relationship between word of mouth and decision making. Produsen must make a quick respond for word of mouth and developing community as social network.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T33848
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Yuniar Rahmawati Nabhani
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5130
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Dhani Fadhlilah
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana elemen-elemen movie marketing mix dalam suatu film Avengers: Infinity War people, feature, script, price, promotion, dan distribution) dan frekuensi kehadiran dalam kegiatan seni atau budaya (attendance) dapat mempengaruhi keinginan penonton untuk menonton film tersebut dan melakukan electronic word of mouth. Selain itu penelitian ini juga ingin mengetahui apakah karakter kepribadian extraversion mempengaruhi seseorang dalam melakukan electronic word of mouth. Pengolahan data dilakukan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel people dan script memiliki pengaruh positif terhadap purchase intention. Frekuensi attendance tidak berpengaruh terhadap purchase intention. Selanjutnya purchase intention dan karakter kepribadian extraversion berpengaruh secara positif terhadap electronic word of mouth.

ABSTRACT
This study aims to find out how the elements of movie marketing mix in Avengers: Infinity War movie (people, feature, script, price, promotion, and distribution) can affect the audiences intention to watch movies (purchase intention), as well as the impact of their intention to watch movies (purchase intention) on electronic word of mouth (EWOM). In addition, this study also wants to find out whether the frequency of attendance in art or cultural activities (attendance) can affect the audiences intention to watch movies (purchase intention) and dimension between elements of movie marketing mix and purchase intention. The character of extraversion personality traits was also tested for its effect on electronic word of mouth (EWOM). This research was conducted on one specific movie object, which is Avengers: Infinity War. Data processing is done by using Structural Equation Modeling (SEM). The results showed that people and script have a positive effect to purchase intention. Attendance does not have effect to purchase intention. Furthermore, purchase intention and extraversion personality traits have positive effect to electronic word of mouth."
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pandu Praptoadi
"Terpuruknya perekonomian Indonesia akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan pada tahun 1997 menyebabkan terjadinya banyak pengangguran sebagai akibat pemutusan hubungan kerja secara massal oleh beberapa perusahaan di Indonesia unluk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja perusahaan tersebut.
Di kala rasa ?aman? dan jaminan pekerjaan yang layak menjadi kian tidak menentu, bisnis multilevel marketing mulai banyak dipertimbangkan oleh banyak kalangan masyarakat sebagai suatu ?terobosan baru" dalam mencari penghasilan tambahan dan mulai menjadi trend saat itu.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah proses komunikasi interpersonal sudah berjalan dengan baik dalam bisnis multilevel marketing, khususnya di P.T. Amindoway Jaya (Amway) dan P.T. Dwi Konsumsi Investama (DwiKl). Yang menjadi latarbelakang penelitian ini adalah feedback dan efek yang ditimbulkan dari proses komunikasi interpersonal yang terjadi di antara anggota Amway maupun Dwiki. Penggunaan metode penyampaian pesan word-of-mouth (WOM) dapat dijadikan sebagai sarana penyampaian pesan yang sangat efektif daIam penyampaian pesan/informasi tentang bisnis multi level marketing.
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa penyebab kegagalan para distributor MLM, Amway khususnya, disebabkan karena kebanyakan dari mereka diharuskan untuk mengikuti sistem Amway, salah satunya dengan menghadiri berbagai bentuk pelatihan dan seminar dengan biaya yang cukup mahal. Di samping itu, adanya keterbatasan waktu dan biaya adalah faktor utama bagi responden yang tidak tertarik dalam bisnis ini.
Dengan menggunakan perspektif pragmatis, penulis berhasil menemukan bahwa kegagalan dalam bisnis multi level marketing disebabkan karena kurangnya informasi yang memadai mengenai bisnis tersebut. Hal ini juga menyebabkan banyak distributor multi level marketing yang akhirnya memutuskan untuk berhenti atau mengalami keputusasaan pada kurun waktu tertentu dalam menjalankan bisnis multi level marketing yang mereka jalani.
Setiap distributor dalam mengembangkan sistem distribusi pemasaran dan pengembangan jaringan bisnisnya wajib melakukan kontrol yang ketat terhadap proses distribusi produk yang diperdagangkan maupun pengembangan jaringan dalam group-nya. Oleh karena itu, pembekalan informasi mengenai sistem multi level marketing dan group maintainance menjadi sangat penting untuk diperhatikan guna menentukan perkembangan bisnis multi level marketing.
Tesis ini menggunakan metode penelitian kualitatif eksploratif dan metode analisis komparatif yaitu dengan melakukan perbandingan strategi komunikasi pemasaran WOM antara distributor Amway dan DwiKl. Metodc pengumpulan data dilakukan dengan cara in-depth interview."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22218
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feby Rosiana Valentin
"Penelitian ini berfokus untuk meneliti pengaruh dari interaktivitas sistem Electronic Word of Mouth (EWOM) dan E-Quality pada Decision Support Satisfaction. Dalam mengembangkan hipotesis, penelitian ini mengembangkan tiga pandangan teori, yaitu recognition to action loyalty framework, the interactivity theory, dan E-Quality model. Model dan pengukuran dalam penelitian ini berdasarkan literatur yang digunakan.
Hasil analisis menggunakan teknik analisis Partial Least Square dengan software SmartPLS 3.2.4. Penelitian ini menghasilkan adanya pengaruh positif dari interaktivitas sistem Electronic Word of Mouth (EWOM) terhadap kepuasan pelanggan pada keputusan pembelian dan juga secara positif mempengaruhi kualitas situs. E-Quality atau kualitas situs memiliki pengaruh positif terhadap Decision Support Satisfaction, serta Decision Support Satisfaction berpengaruh positf terhadap E-Loyalty.

This study aims to investigate the impact of the interactivity of Electronic Word of Mouth (EWOM) systems and E-Quality on decision support satisfaction. To develop hypotheses, this study adopted three theoretical lenses, the cognition-toaction loyalty framework, the interactivity theory, and E-Quality model. The model and measurements were based on the literature.
The analysis applied Partial Least Square (PLS) technique with software SmartPLS 3.2.4. The findings illustrate that interactive Electronic Word of Mouth (EWOM) systems positively affect customer satisfaction on the purchase decision and also positively influence the website quality. E-Quality was found to have a positive impact on decision support satisfaction, then also decision support satisfaction have a significant impact on E-Loyalty.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S63340
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldilla Ramadhita Susanto
"Dengan meningkatnya penggunaan internet, sekarang media sosial digunakan untuk mendapatkan informasi, seperti informasi mengenai produk kecantikan. Salah satu sumber informasi yang sering digunakan adalah beauty vlogger. Penelitian ini menjelaskan pengaruh ulasan oleh beauty vlogger Suhay Salim sebagai electronic word of mouth dan faktor psikologis pembelajaran dan persepsi produk terhadap proses pengambilan keputusan dengan melakukan studi pada generasi milenial yang pernah menonton video ulasan produk Aloe Vera Gel Nature Republic oleh Suhay Salim. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan survei penyebaran kuesioner secara online yang berdasarkan teknik simple random sampling terhadap 118 orang sampel. Model penelitian diuji dengan analisis regresi berganda melalui SPSS dan memperlihatkan bahwa e-WOM serta faktor psikologis secara simultan berpengaruh signifikan terhadap proses pengambilan keputusan.

With the emergence of internet usage, nowadays social media are being used as an information source. One of the information source is beauty vlogger. The objective of this research is to analyze the influence of ulasan by a beauty vlogger, Suhay Salim, as electronic word of mouth and psychological factor of learning and perception of the product towards decision making process. The study will be focusing on milenials who have watched Suhay Salim rsquo s video ulasan of Nature Republic Aloe Vera Gel. This quantitative research uses survey by distributing online questionnaire to 118 samples using simple random sampling method. This research is using multiple regression analysis with SPSS and it shows that there are influence between e WOM and psychological factors towards decision making process."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Istiati Dyah Annastriana Sitorukmi
"Gedung Pewayangan Kautaman merupakan salah satu gedung pertemuan umum yang hingga kini masih menerapkan pemasaran secara konvensional dan belum menerapkan pemasaran secara digital. Hal itu membuat gedung cukup kesulitan untuk bertahan ditengah persaingan yang ada dengan pelaku bisnis serupa. Untuk mengatasinya pihak pengelola gedung menerapkan dua strategi yaitu word of mouth dan co-marketing agar dapat memperkuat citra mereknya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan strategi word of mouth dan co-marketing, untuk mengetahui tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan co-marketing, dan untuk mengetahui citra gedung. Penelitian ini menggunakan paradigma post-positivisme, dengan pendekatan kualitatif, dan jenis penelitian deskriptif. Terdapat 6 informan meliputi kepala bagian pemasaran sebagai informan kunci, satu informan staf pemasaran, dua informan mitra vendor, dan dua informan lainnya merupakan konsumen penyewa gedung. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi langsung, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi word of mouth diterapkan melalui beberapa event, memberikan penjualan khusus atau diskon kepada pelanggan spesial, membentuk jaringan kerjasama dengan vendor, dan melakukan pemberdayaan karyawan terutama dalam mengatasi keluhan pelanggan. Pihak pengelola gedung juga berusaha membangun hubungan yang baik dengan konsumen agar dapat direkomendasikan secara positif dengan senantiasa memberikan pelayanan yang memuaskan, merawat gedung, meningkatkan fasilitas, menjalin hubungan jangka panjang dengan konsumen, dan mempelajari minat konsumen. Strategi co-marketing diterapkan melalui tiga aspek yaitu koordinasi aliansi, komunikasi antar organisasi, dan manajemen pengetahuan. Koordinasi aliansi dilakukan dengan pembagian tugas dan tanggung jawab secara detail sejak awal kerjasama. Proses berbagi informasi antar organisasi dilakukan melalui beberapa hal seperti diskusi mengenai strategi, rapat bersama, membentuk grup komunikasi, bertukar database pelanggan, dan memperkuat hubungan interpersonal. Kemudian, proses manajemen pengetahuan dilakukan dengan bantuan brosur, katalog, dokumentasi pribadi, dan melaksanakan pameran bersama. Gedung Pewayangan Kautaman pada dasarnya memiliki kesempatan yang baik untuk membangun citra merek yang positif di benak konsumennya. Hasil analisis menunjukkan bahwa konsumen merasa puas atas fasilitas dan layanan yang disediakan oleh pengelola gedung sehingga terdorong untuk memberikan rekomendasi positif kepada orang lain, adapun konsumen juga merasa puas atas kerja sama dari berbagai vendor yang melakukan mekanisme co-marketing karena memberikan kemudahan bagi konsumen.

Gedung Pewayangan Kautaman is a public meeting building that, until now, still applies conventional marketing and has not implemented digital marketing. This makes it quite difficult for buildings to survive in the midst of existing competition with similar business actors. To overcome this, the building management applies two strategies, namely word of mouth and co-marketing, in order to strengthen its brand image. The purpose of this study is to determine the application of word-of-mouth and co-marketing strategies, the challenges faced in implementing co-marketing, and the image of the building. This study uses a post-positivism paradigm with a qualitative approach and is a descriptive research type. There were six informants, including the head of the marketing department as a key informant, one marketing staff informant, two vendor partner informants, and two other informants who were building tenant clients. Data collection techniques were carried out through in-depth interviews, direct observation, and documentation. Data analysis techniques were carried out in three stages: data reduction, data presentation, and data verification. The results showed that the word-of-mouth strategy was implemented through several events, including providing special sales or discounts to special customers, forming partnership networks with vendors, and empowering employees, especially in dealing with customer complaints. The building management also tries to build good relationships with consumers so that they can be positively recommended by always providing satisfactory service, maintaining the building, improving facilities, establishing long-term relationships with consumers, and studying consumer interests. The co-marketing strategy is implemented through three aspects: alliance coordination, inter-organizational communication, and knowledge management. Alliance coordination is carried out by dividing tasks and responsibilities in detail from the start of the collaboration. The process of sharing information between organizations is carried out through several things, such as discussing strategies, meeting together, forming communication groups, exchanging customer databases, and strengthening interpersonal relationships. Then, the knowledge management process is carried out with the help of brochures, catalogs, personal documentation, and joint exhibitions. Gedung Pewayangan Kautaman basically has a good opportunity to build a positive brand image in the minds of its consumers. The results of the analysis show that consumers are satisfied with the facilities and services provided by building managers so that they are encouraged to provide positive recommendations to others, while consumers are also satisfied with the cooperation of various vendors who carry out co-marketing mechanisms because they provide convenience for consumers."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Cyrilla Imani
"Layanan video-on-demand di Indonesia merupakan pendatang baru di industri penyiaran Indonesia. Akan tetapi, situs free-to-access dan situs ilegal penyaji konten masih menjadi pilihan hiburan utama dari target konsumen di Indonesia. Kedatangan Netflix di Indonesia juga diikuti dengan persaingan yang semakin ketat di antara merekmerek layanan video on-demand lain. Maka dari itu, target konsumen tidak hanya perlu mengetahui merek Netflix Indonesia, tetapi juga bagaimana cara menggunakan, mengakses, dan memilih tontonan yang tersedia di Netflix.
Dalam mencapai objektif pemasarannya, Netflix Indonesia menggunakan media sosial sebagai medium utama dari strategi pemasaran digital mereka. Netflix Indonesia menggunakan cara yang unik dalam mengoptimalkan utilitas media sosial yaitu membuat dan membagikan internet meme sebagai konten pemasaran.
Tujuan dari makalah ini adalah untuk melihat bagaimana penggunaan internet meme dalam konten media sosial Netflix Indonesia dapat menumbuhkan interaksi dengan konsumen dan menyebarkan electronic Word-of-Mouth (e-WOM).
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu desk research. Penemuan yang didapatkan adalah penggunaan internet meme dalam konten pemasaran media sosial cukup efektif dalam timbulnya interaksi dan penyebaran e-WOM.

Video-on-demand service is a newcomer of the broadcasting industry in Indonesia. However, free-to-access sites and illegal content provider sites are still the main entertainment choices of Netflixs target consumers in Indonesia. Netflixs arrival in Indonesia was also followed by increasing competition among other on-demand video service brands. Therefore, the target consumers not only need to know the Netflix brand in Indonesia, but also how to use, access, and choose which shows are available on Netflix.
In achieving its marketing objectives, Netflix Indonesia uses social media as the primary medium of their digital marketing strategy. Netflix Indonesia uses a unique way to optimize social media utilities by creating and sharing internet memes as their content marketing.
The purpose of this paper is to see how the use of internet memes in Netflix Indonesias social media content can foster interaction with consumers and disseminate electronic Word-of-Mouth (e-WOM).
This research used a qualitative method with desk research as data collecting. The findings obtained are that the use of internet memes in social media marketing content is quite effective in the emergence of interaction and dissemination of e-WOM.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>